Anda di halaman 1dari 21

STRATEGIS

PENCAPAIAN
3 TO ZERO 2030
AY I E S R I K A R T I K A
S T R AT E G I FA S T T R A C K
TARGET 90-90-90

Temukan : 90% ODHA mengetahui statusnya HIV-nya


(90% ODHA terdiagnosis)

Obati : 90% ODHA yang ditemukan


mendapatkan terapi ARV

Pertahankan : 90% ODHA yang mendapat


terapi ARV tidak terdeteksi
virusnya
JALUR CEPAT TOP

Percepatan strategi
Temukan-Obati-Pertahankan
(TOP) untuk mencapai eliminasi
HIV-AIDS pada tahun 2030
STRATEGI JALUR
CEPAT TOP

S-T O P
Suluh: 90% masyarakat paham HIV

Temukan: 90% ODHA tahu statusnya

Obati: 90% ODHA mendapat terapi ARV

Pertahankan: 90% ODHA


yang ART tidak terdeteksi
virusnya
S- TOP
S • Perubahan cara pandang : ↙ Stigma dan Diskriminasi
• Edukasi Kespro
• Promosi Kesehatan

T TEMUKAN
“Peningkatan Tes” O OBATI
“Pemberian ARV tanpa
mempertimbangka
n jumlah CD4”
P PERTAHANKAN
“Meningkatkan
retensi ART”
 ibu hamil  Peningkatan
 Bayi/anak HIV koordinasi
 pasien IMS  Peran aktif ODHA
 pasien TB dan keluarga
 pasien Hepatitis  Strategi komunikasi
OBATI SEMUA ODHA YANG
 pasangan ODHA MENGETAHUI STATUS  Dukungan ODHA
 Populasi Kunci : WPS, HIV POSITIF  Kartu Pasien
LSL, TG, Penasun, beregister nasional
WBP
diisi lengkap
 Semua orang yg
tinggal di daerah  Ikhtisar Perawatan
epidemi meluas diisi lengkap
6
TRIPLE ELIMINASI HIV, SIFILIS, HEPATITIS

ANC HIV Sifilis Hep B


Deteksi
Tes HIV Tes Sifilis Tes Hep B
dini

+ + +
R1 (+), R2 (+), R3 (+) TP Rapid Sifilis Rapid Hep B

Hasil
ARV Benzatin Penisilin G 2,4
Pengawasan
ANC KDT 1 tab/24jam
seumur hidup
juta IU boka-boki
ketat
• Cari tanda2 Sifilis :lesi kulit, Pengawasan ikterik
BBL ARV profilaksis
Cotrim profilaksis
Pemeriksaan EID usia 6 mgg •
Snuffle,Trias Hutchinson,
Penicillin Aqueous IV
HB0 < 24jam
HBIg< 24jam
sebelum pulang
Monitoring ART

Dimensi Tujuan Indikator


Virologi Supresi replikasi virus Supresi viral load plasma

Imunologi Kembalinya fungsi imunitas Restorasi jumlah limfosit CD4+

Klinis Kesehatan dan fungsinya 1.Tidak adanya progresi


baik penyakit
2.Perbaikan dalam indikator
kesehatan dan fungsi
MONITORING LABORATORIUM
Efektifitas ART :
• Monitoring Viral load tidak ada pada banyak sarana layanan
kesehatan, tetapi sekarang dianjurkan untuk melihat efektifitas ART,
dan merupakan gold standard utk respon monitoring terhadap
ARV
• Kebanyakan monitoring efektifitas ART terbatas kepada
pemeriksaan jumlah CD4
• Pemeriksaan TLC tidak dianjurkan untuk monitoring pasien
yang mendapat ART
RESISTANSI OBAT HIV

• HIV DR Primer
– HIVDR yang terjadi akibat terinfeksi oleh virus yang telah
resisten
• HIV DR Sekunder
Terjadi selama pengobatan ART, disebabkan oleh:
– Faktor Program
– Faktor Pasien
– Faktor Virus
FAKTOR PROGRAM

• Faktor program diakses dengan melihat tingkat


kepatuhan, ketersediaan obat, tingkat supresi virus, %
pasien yang tetap pada program pengobatan
– Biaya langsung
• Untuk biaya pengobatan (registrasi RS, transport)
– Kebijakan pengobatan.
• Standard 3 obat (rejimen) vs ad hoc,
• Kegagalan pengobatan dan kapan switch ke paduan ARV lini
kedua
– Ketersediaan obat
• Putus salah satu obat lini pertama.
FAKTOR PASIEN

• Faktor Pasien biasanya akibat adherence yg rendah


o Tidak siaptdk mendapat informasi yang sesuaimembutuhkan mitra dlm
pengobatan
o Toksisitas obat menurunkan adherence
o Absorpsi obat yang rendah – toksisitas obat dan perlu formulasi khusus
o Kemiskinan
o Stigmatisasi
o Sharing obat ARV
o Penyakit lainnya seperti TB, Malaria, Hepatitis, mental illness, opiate dependency
o Super infeksi dengan second strain (jarang)
FAKTOR VIRUS

• Bukti baru terhadap adanya subtype virus yg berbeda yang


melibatkan derajat resistensi yang beragam thd obat lini
pertama waktu ke waktu yang menyebabkan pilihan pada
obat lini kedua. (Kantor et al, 2005)

• Beberapa mutasi akan meningkatkan resistensi dan berhubungan


dengan kapasitas replikasi virus
PENTINGNYA MONITORING ART
Mendeteksi perubahan yg dapat
menunjukkan:
• Efektifitas pengobatan
• Gagal pengobatan
• Hambatan Adherence
• Toksisitas obat
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN CAKUPAN
PENEMUAN KASUS
• Populasi Kunci : meningkatkan kualitas penjangkauan
• Ibu Hamil :

• Terintegrasi dengan layanan KIA


• Kebijakan 3 Eliminasi (Permenkes 52/2017)
• Pasien TB :

• Terintegrasi di dalam layanan TB


• Membuat rencana bersama terkait TB HIV
(penentuan daerah prioritas dan layanan)
• Meningkatkan kegiatan untuk notifikasi pasangan ODHA
• Menyederhanakan jejaring rujukan untuk pemeriksaan EID
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
AKSES PADA PEMERIKSAAN VL
• Menyusun sistem rujukan transport spesimen dari PDP ke
Lab VL, termasuk juga mekanisme pembiayaan dan pelaporan
hasil dan logistik
• Memaksimalkan penggunaan mesin VL terutama di kota
besar
• Memaksimalkan penggunaan mesin TCM di kab kota
(bekerjasama dengan program TB)
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
LAYANAN ARV
• Kebijakan Tes dan Pengobatan pada semua ODHA (Test and Treat All)
• Meningkatkan retensi ODHA dalam pengobatan:
• Kualitas konseling saat pengobatan
• Mekanisme pengawasan pengobatan di layanan
• Pelaporan Kohort pasien dari PDP
• Pelibatan komunitas dalam pengawasan
pengobatan
• Melacak ODHA yang telah terdiagnosa tetapi belum berobat, untuk
mendorong mereka mendapatkan pengobatan  bekerjasama dengan
komunitas
KEBIJAKAN DALAM LKB
• Kerangka kerja standar
 panduan standar dan dukungan bagi penyelarasan layanan secara nasional dan
bagi para mitra terkait
 panduan yang tepat, efisien dan konsisten dalam perencanaan di setiap tingkat

• LKB HIV tersedia sedekat mungkin dengan tempat tinggal


masyarakat yang membutuhkan, namun pengembangan tempat
layanan dan jenisnya sangat tergantung dari tingkat
prevalensi HIV di suatu daerah.
LAYANAN KOMPREHENSIF HIV

Komunikasi, Edukasi dan Dukungan psikososial,


Tatalaksana Klinis
Informasi, dan Prevensi ekonomi, dan legal
• KIE • Tatalaksana medis • Dukungan psikososial
• Dukungan kepatuhan berobat dasar Terapi ARV • Dukungan sebaya
(Adherence) • Diagnosis IO dan • Dukungan spiritual
• Ketrampilan hidup (Life skills) komorbid terkait HIV • Dukungan sosial
• Positive prevention serta pengobatannya, • Dukungan ekonomi:
• Ketersediaan Kondom termasuk TB latihan kerja, kredit
• Pengurangan dampak buruk • Profilaksis IO mikro, kegiatan
NAPZA (MMT, NSP, dls) • Tatalaksana Hepatitis peningkatan
• PPIA B dan C pendapatan,, dsb.
• Layanan Layanan IMS, KIA, KB • Perawatan paliatif, • Dukungan legal
dan Kesehatan reproduksi termasuk tatalaksana
remaja nyeri,
• Tatlaksanan IMS • Dukungan gizi
• Vaksinasi Hep-B bagi bayi dan
para penasun (bila tersedia)
• PPP
6 PILAR DALAM LKB

• Koordinasi dan kemitraan dg semua


PILAR 1 pemangku kepentingan di setiap lini

PILAR 2 • Peran Aktif ODHA dan Keluarga

• Pelayanan terintegrasi dan


PILAR 3 terdesentralisasi sesuai kondisi
epidemiologi setempat
• Paket layanan HIV komprehensif yang
PILAR 4 berkesinambungan

PILAR 5 • Sistem rujukan dan jejaring kerja

PILAR 6 • Akses layanan terjamin

Anda mungkin juga menyukai