Anda di halaman 1dari 17

Triple Eliminasi

UPTD PUSKESMAS PUGUNG TAMPAK


PENULARAN VERTIKAL HIV-SiFILIS dan HEPATITIS B

Penularan HIV Penularan Sifilis


Penularan hepatitis B 95%
45% 67- 90%

Risiko Risiko abortus, lahir mati atau Risiko : 95% Bayi


45% bayi HIV sifilis kongenital Hepatitis B

Dari ibu ke anak yang dikandung, dilahirkan atau disusui

23 November 2017
HIV
• HIV hanya diketahui dengan tes RDT HIV  tracing pasangan
• Ibu hamil HIV indikasi ARV
• Penemuan dini HIV pada ibu hamil maka pengobatan dini dapat
segera dilakukan
• ARV patuh 6 bulan dan diteruskan  VL HIV tidak terdeteksi
(HTPN-052)
•  risiko penularan ke bayi rendah/nol
• Persalinan sesuai indikasi obstetri
• SF Eksklusif (AFASS) atau ASI Eksklusif  nonmixed
• ARV profilaksis pada bayi (PASI zidovudin, ASI zidovudin+nevirapin)
• EID pada usia bayi 6 minggu dst
Cara penularan HIV
• Cairan genital: cairan sperma dan cairan vagina pengidap HIV memiliki jumlah
virus yang tinggi dan cukup banyak untuk memungkinkan penularan, terlebih
jika disertai IMS lainnya. Karena itu semua hubungan seksual yang berisiko
dapat menularkan HIV, baik genital, oral maupun anal.
• Kontaminasi darah atau jaringan: penularan HIV dapat terjadi melalui
kontaminasi darah seperti transfusi darah dan produknya (plasma, trombosit)
dan transplantasi organ yang tercemar virus HIV atau melalui penggunaan
peralatan medis yang tidak steril, seperti suntikan yang tidak aman, misalnya
penggunaan alat suntik bersama pada penasun, tatto dan tindik tidak steril
• Perinatal: penularan dari ibu ke janin/bayi – penularan ke janin terjadi selama
kehamilan melalui plasenta yang terinfeksi; sedangkan ke bayi melalui darah
atau cairan genital saat persalinan dan melalui ASI pada masa laktasi. 2
Faktor ibu Faktor bayi Faktor obstetrik
FAKTOR RISIKO
1. Kadar HIV/viral 1. Prematuritas dan 1. Jenis persalinan
load dalam darah berat lahir rendah 2. Lama persalinan
2. Kadar CD4 2. Lama menyusu, 3. Ketuban pecah
3. Status gizi selama bila tanpa dini
kehamilan pengobatan 4. Tindakan
4. Penyakit infeksi 3. Luka pada mulut episiotomi,
selama kehamilan bayi, jika bayi ekstraksi vakum
5.Masalah payudara, menyusu dan forsep
jika menyusui
SIFILIS
• Sifilis pada ibu hamil hanya diketahui dengan tes RDT Sifilis
(TP Rapid)  tracing (kontak investigasi) pasangan
• Ibu hamil Sifilis indikasi Benzatin Benzil Penicilin / Benzatin
Penicilin G 2,4jutaIU
• Penemuan dini Sifilis pada ibu hamil  pengobatan dini dapat
segera dilakukan, terhindar Jarisch Herxheimer sydrome
• Titer RPR untuk terapi laten 7,2jutaIU @2,4jtIU/minggu
•  risiko penularan ke bayi rendah/nol
• Persalinan sesuai indikasi obstetri
• Terapi Bayi 50.000 IU/kgBB dosis tunggal IM
• ASI Eksklusif
• Pengawasan bayi dan ibu (titer 3 bl, 6 bl, 9 bl, 12 bl)
SILENT
Hepatitis B
KILLER
• Hepatitis B pada ibu hamil hanya diketahui dengan tes
RDT HBsAg
• Persalinan sesuai indikasi obstetri
• Imunisasi aktif HB 0, 1, 2, 3, 4 melindungi hingga 67%
• Tambahan Imunisasi pasif HBIg <12jam  98%
• ASI Eksklusif
• Konfirmasi tes RDT HBsAg pada usia 9-12 bulan
• 1 dari 4 pengidap Hepatitis B sejak lahir akan meninggal
karena kanker atau gagal hati pada dekade 2-3
• HBV sangat menular, menjadi 100 kali lebih menular daripada
HIV setelah paparan jarum suntik.

• Risiko penularan HBV dari cedera jarum suntik berkisar antara


1% hingga 6% (pasien HBsAg-positif, HBeAg-negatif) 22%
sampai 40% (pasien HBsAg-positif, HBeAgpositive). HBV
ditularkan melalui perkutan (tusukan melalui kulit) atau
paparan membran mukosa pada darah yang terinfeksi dan,
pada tingkat yang lebih rendah, serta ke cairan tubuh lainnya.
HBV juga dapat bertahan hingga tujuh hari pada permukaan
lingkungan7
• Transmisi vertikal (ibu ke anak),
• hubungan seks dengan pasangan yang terinfeksi,
penggunaan narkoba suntikan,
• kontak dengan darah atau luka terbuka dari orang yang
terinfeksi, jarum suntik atau eksposur instrumen tajam,
dan
• berbagi barang-barang seperti pisau cukur atau sikat gigi
dengan orang yang terinfeksi.
• HBV tidak menyebar melalui makanan atau air, berbagi
peralatan makan, menyusui, memeluk, mencium,
memegang tangan, batuk, atau bersin7.
Ibu hamil

Kunjungan Antenatal STANDAR DETEKSI DINI


HIV, SIFILIS dan HEPATITIS B
Pelayanan ANC
•Anamnesa Pada PEREMPUAN/IBU HAMIL
•Pemeriksaan 10T:
• T1. Tinggi & berat badan
• T2. Tekanan darah Lesson learnt
• T3. sTatus Gizi (ukur li-la) inklusif IMMUNISASI
• T4. TFU
• T5. Tentukan DJJ Janin
• T6. sTatus Imunisasi (TT)
• T7. Tablet Fe (90 tablet) Tes HIV, Sifilis & Hep B bersama HIV –
• T8. Tes Lab (Gol.darah, Hb, dengan pemeriksaan Sifilis – Pertahankan
GDS, Sifilis, HIV, Hepatitis B, laboratorium rutin lainnya Hepatitis B –
Malaria, Proteinuri, sputum
BTA)
• T9. Tata laksana kasus
Positif Ulang tes Bumil + pasangan bila
• T10. Temu wicara dan HIV – Sifilis – Hepatitis B berisiko minimal 3 bln
konseling
• Tindak lanjut • Pengobatan (ART) • Pengobatan (BPG) • Pengawasan
• Kondom • Kondom • Kondom
• trace pasamgan • trace pasamgan • trace pasamgan
• IO lain • Comorbid lain • Comorbid lain

 Konseling kehamilan dan kelas Ibu Hamil, perencanaan kehamilan


 Eduka si & konseling persiapan persalinan, pemberian makanan,
pemeliharaan kesehatan, immunisasi, kepatuhan pengobatan
 Konseling pasangan, keluarga
 Life Skill Education, disclosure
TATALAKSANA IBU HAMIL
SESUAI HASIL PEMERIKSAAN LAB (DETEKSI DINI)
HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS B

Deteksi
dini
Tes HIV Tes Sifilis Tes Hep B

+ + +
R1 (+), R2 (+), R3 (+) TP Rapid Sifilis Rapid Hep B

Hasil
Segera ARV Segera Benzatin Benzil Pengawasan kasus
IBU KDT 1 tab/24jam
seumur hidup
Penicilin / Benzatin
Penisilin G 2,4 juta IU
boka-boki
hepatitis dirujuk,
lainnya puskesmas

ARV profilaksis Obati 50.000IU/kgBB IM, Vit K

BBL
AFASS : ASI Eksklusif or sblm pulang. HB0 < 24jam
PASI Eksklusif – tanda2 : lesi kulit,
HBIg< 24jam
unmixed) Snuffles, Trias
PCR EID usia 6 mgg Hutchinson,
+ Cotrim profilaksis 23 November 2017
Hamil dengan Sifilis
• Infeksi sifilis dapat meningkatkan risiko penularan
HIV sebesar 3-5 kali.
• Bila ibu hamil yang terinfeksi sifilis tidak diobati
dengan adekuat, maka 67% kehamilan akan berakhir
dengan abortus, lahir mati atau sifilis kongenital.
• Pencegahan penularan sifilis dari ibu ke bayi dapat
dilakukan dengan deteksi dini melalui skrining pada
ibu hamil dan mengobati ibu yang terinfeksi sifilis
dan pasangannya.
Meningkatkan Penemuan
Kasus Hepatitis B
Strategi menuju Eliminasi Penularan Hepatitis B dari ibu
ke anak 2020 melalui:
1.Peningkatan  cakupan imunisasi pada bayi baru lahir <
dari 24 jam dari saat kelahirannya
2.Deteksi  Dini Hepatitis B pada ibu hamil dan
kelompok berisiko tinggi lainnya, masing-masing
dengan cakupan paling tidak 90%.
Meningkatkan Penemuan Kasus
(HIV, Sifilis & Hepatitis)
PEMERIKSAAN ANTENATAL TERPADU
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/LiLA).
4. Ukur tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin.
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus
toksoid (TT) bila diperlukan.
7. Beri tablet tambah darah (tablet zat besi).
8. Tes laboratorium (rutin dan khusus) HIV, Sifilis & Hepatitis
9. Tatalaksana/penanganan sesuai kondisi yang ditemukan.
10. Konseling.
Sumber: Buku KIA 2016
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai