23 November 2017
HIV
• HIV hanya diketahui dengan tes RDT HIV tracing pasangan
• Ibu hamil HIV indikasi ARV
• Penemuan dini HIV pada ibu hamil maka pengobatan dini dapat
segera dilakukan
• ARV patuh 6 bulan dan diteruskan VL HIV tidak terdeteksi
(HTPN-052)
• risiko penularan ke bayi rendah/nol
• Persalinan sesuai indikasi obstetri
• SF Eksklusif (AFASS) atau ASI Eksklusif nonmixed
• ARV profilaksis pada bayi (PASI zidovudin, ASI zidovudin+nevirapin)
• EID pada usia bayi 6 minggu dst
Cara penularan HIV
• Cairan genital: cairan sperma dan cairan vagina pengidap HIV memiliki jumlah
virus yang tinggi dan cukup banyak untuk memungkinkan penularan, terlebih
jika disertai IMS lainnya. Karena itu semua hubungan seksual yang berisiko
dapat menularkan HIV, baik genital, oral maupun anal.
• Kontaminasi darah atau jaringan: penularan HIV dapat terjadi melalui
kontaminasi darah seperti transfusi darah dan produknya (plasma, trombosit)
dan transplantasi organ yang tercemar virus HIV atau melalui penggunaan
peralatan medis yang tidak steril, seperti suntikan yang tidak aman, misalnya
penggunaan alat suntik bersama pada penasun, tatto dan tindik tidak steril
• Perinatal: penularan dari ibu ke janin/bayi – penularan ke janin terjadi selama
kehamilan melalui plasenta yang terinfeksi; sedangkan ke bayi melalui darah
atau cairan genital saat persalinan dan melalui ASI pada masa laktasi. 2
Faktor ibu Faktor bayi Faktor obstetrik
FAKTOR RISIKO
1. Kadar HIV/viral 1. Prematuritas dan 1. Jenis persalinan
load dalam darah berat lahir rendah 2. Lama persalinan
2. Kadar CD4 2. Lama menyusu, 3. Ketuban pecah
3. Status gizi selama bila tanpa dini
kehamilan pengobatan 4. Tindakan
4. Penyakit infeksi 3. Luka pada mulut episiotomi,
selama kehamilan bayi, jika bayi ekstraksi vakum
5.Masalah payudara, menyusu dan forsep
jika menyusui
SIFILIS
• Sifilis pada ibu hamil hanya diketahui dengan tes RDT Sifilis
(TP Rapid) tracing (kontak investigasi) pasangan
• Ibu hamil Sifilis indikasi Benzatin Benzil Penicilin / Benzatin
Penicilin G 2,4jutaIU
• Penemuan dini Sifilis pada ibu hamil pengobatan dini dapat
segera dilakukan, terhindar Jarisch Herxheimer sydrome
• Titer RPR untuk terapi laten 7,2jutaIU @2,4jtIU/minggu
• risiko penularan ke bayi rendah/nol
• Persalinan sesuai indikasi obstetri
• Terapi Bayi 50.000 IU/kgBB dosis tunggal IM
• ASI Eksklusif
• Pengawasan bayi dan ibu (titer 3 bl, 6 bl, 9 bl, 12 bl)
SILENT
Hepatitis B
KILLER
• Hepatitis B pada ibu hamil hanya diketahui dengan tes
RDT HBsAg
• Persalinan sesuai indikasi obstetri
• Imunisasi aktif HB 0, 1, 2, 3, 4 melindungi hingga 67%
• Tambahan Imunisasi pasif HBIg <12jam 98%
• ASI Eksklusif
• Konfirmasi tes RDT HBsAg pada usia 9-12 bulan
• 1 dari 4 pengidap Hepatitis B sejak lahir akan meninggal
karena kanker atau gagal hati pada dekade 2-3
• HBV sangat menular, menjadi 100 kali lebih menular daripada
HIV setelah paparan jarum suntik.
Deteksi
dini
Tes HIV Tes Sifilis Tes Hep B
+ + +
R1 (+), R2 (+), R3 (+) TP Rapid Sifilis Rapid Hep B
Hasil
Segera ARV Segera Benzatin Benzil Pengawasan kasus
IBU KDT 1 tab/24jam
seumur hidup
Penicilin / Benzatin
Penisilin G 2,4 juta IU
boka-boki
hepatitis dirujuk,
lainnya puskesmas
BBL
AFASS : ASI Eksklusif or sblm pulang. HB0 < 24jam
PASI Eksklusif – tanda2 : lesi kulit,
HBIg< 24jam
unmixed) Snuffles, Trias
PCR EID usia 6 mgg Hutchinson,
+ Cotrim profilaksis 23 November 2017
Hamil dengan Sifilis
• Infeksi sifilis dapat meningkatkan risiko penularan
HIV sebesar 3-5 kali.
• Bila ibu hamil yang terinfeksi sifilis tidak diobati
dengan adekuat, maka 67% kehamilan akan berakhir
dengan abortus, lahir mati atau sifilis kongenital.
• Pencegahan penularan sifilis dari ibu ke bayi dapat
dilakukan dengan deteksi dini melalui skrining pada
ibu hamil dan mengobati ibu yang terinfeksi sifilis
dan pasangannya.
Meningkatkan Penemuan
Kasus Hepatitis B
Strategi menuju Eliminasi Penularan Hepatitis B dari ibu
ke anak 2020 melalui:
1.Peningkatan cakupan imunisasi pada bayi baru lahir <
dari 24 jam dari saat kelahirannya
2.Deteksi Dini Hepatitis B pada ibu hamil dan
kelompok berisiko tinggi lainnya, masing-masing
dengan cakupan paling tidak 90%.
Meningkatkan Penemuan Kasus
(HIV, Sifilis & Hepatitis)
PEMERIKSAAN ANTENATAL TERPADU
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/LiLA).
4. Ukur tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin.
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus
toksoid (TT) bila diperlukan.
7. Beri tablet tambah darah (tablet zat besi).
8. Tes laboratorium (rutin dan khusus) HIV, Sifilis & Hepatitis
9. Tatalaksana/penanganan sesuai kondisi yang ditemukan.
10. Konseling.
Sumber: Buku KIA 2016
TERIMA
KASIH