Anda di halaman 1dari 45

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

VCT & PITC

Muchlis Achsan Udji Sofro


S2 Kebidanan Poltekes Kemenkes 2022
Youtube: Muchlis AU Sofro

SUPP
1
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

TUJUAN :

Pada akhir sesi peserta memahami :


1. Definisi VCT/KTS dan PITC/TIPK
2. Pengertian VCT/KTS dan PITC/TIPK
3. Melaksanakan VCT/KTS dan PITC/ TIPK
HIV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE
HIV

2. VCT
3. PICT
3. KESIMPULAN
1. PENDAHULUAN
Sistimatika
Voluntery Conseling and
Testing

4
VCT – Definisi
• V (voluntary ) – kesukarelaan – terbukti mendorong
orang-orang untuk mendatangi pusat-pusat layanan yang
tadinya mereka hindari.
• C (counselling) – konseling – terbukti lebih efektif dari
sekedar pemberian informasi kesehatan biasa.
• T (testing) – pengetesan yang berkualitas - terbukti tes
satu hari, harga terjangkau meningkatkan jumlah orang
yang datang serta membutuhkan VCT.

5
Kenapa VCT?
• Aspek medico legal
• Hak pasien
• Kepentingan tenaga kesehatan
• Pasien dan keluarga dapat membantu
• Aspek pencegahan penularan
• HIV memberikan impak pada semua aspek manusia
• Stigma diskriminasi
• Pintu masuk untuk semua layanan

6
konseling HIV?

Komunikasi atau dialog yang bersifat rahasia antara


klien dan konselor, bertujuan meningkatkan
kemampuan orang tersebut
✔ mengatasi stres
✔ mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya berkaitan
dengan HIV/AIDS

Proses konseling termasuk:


✔ penilaian risiko individu terhadap penularan HIV
✔ memfasilitasi perubahan perilaku dan evaluasi diri ketika
klien menghadapi hasil tes (+)
7
8
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

Kasus 1
• Ibu hamil diskrining HIV : reaktif (kaget, merasa
tidak pernah “aneh-aneh”)
• Suami dikonseling (pasangan) 🡪 Skrining HIV:
reaktif
– Konseling: hub sex dengan pacar “resos argomulyo”
• Isteri tidak marah 🡪 menguatkan suami : tidak
menyalahkan diri sendiri.
– Tidak usah melihat “siapa yang menularkan”
– Mulai sekarang minum obat ARV dan hidup sehat
– Isteri minum obat teratur
– Anak lahir: HIV non reaktif
HIV
Konseling HIV/AIDS merupakan proses:
 
1. Menyediakan dukungan psikologik, berkaitan dengan
emosi, psikologik, sosial dan spiritual ODHA

2. Pencegahan penularan HIV dengan menyediakan


informasi tentang perilaku berisiko dan membantu
mengembangkan keterampilan pribadi untuk
perubahan perilaku.

3. Memastikan efektivitas terapi, dan perawatan melalui


pemecahan masalah dan kepatuhan berobat.
9
10
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

Kasus 2
• Lelaki (LSL) tes HIV
• Pengetahuan tentang HIV sudah bagus
• Mengerti risiko perilaku seks
• Hasil tes HIV: Reaktif
• Pasien punya isteri
• Disarankan : ajak pasangan hub sex dan isteri untuk tes
• Bersedia ajak isteri tapi minta dirahasiakan kalau LSL
– Alasan tertular: pernah terapi “membesarkan alat kelamin”
– Isteri: tes HIV reaktif 🡪 depresi. Konseling terus rajin minum obat.
– Anak dua: non reaktif semua
HIV
Konseling vs Edukasi Kesehatan
KONSELING EDUKASI KESEHATAN

Informasi digunakan untuk Informasi digunakan untuk


mengubah dan memotivasi meningkatkan pengetahuan dan
perubahan perilaku pendidikan

Orientasi pada masalah Orientasi pada isi

Dasarnya adalah kebutuhan klien Dasarnya adalah kebutuhan


masyarakat

11
Ministry of Health and Family Welfare (2001) Government of India HIV Testing Manual National AIDS Control Organization
Konseling vs Edukasi Kesehatan
KONSELING EDUKASI KESEHATAN

Rahasia Tidak rahasia

Tatap muka, secara individu Kelompok kecil atau besar

Muatan emosional >> Emosi netral

Sasaran terarah pada tujuan Sasarannya umum


tertentu dan spesifik

12
Ministry of Health and Family Welfare (2001) Government of India HIV Testing Manual National AIDS Control Organization
Tahap dalam VCT
• Pra test konseling
• Testing
• Post test konseling

13
PRA TEST KONSELING - Tujuan
• Memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil
betul telah dipahami dan sukarela.
• Menyiapkan klien akan penerimaan apapun hasil
tesnya, negatif-positif-indeterminan.
• Memberikan informasi untuk mengurangi risiko dan
strategi menghadapi tes.
• Memberikan pilihan untuk PMTCT.
• Menyediakan pintu masuk untuk terapi dan
perawatan.

14
PRA TEST KONSELING - Tahapan
• Mapankan hubungan dengan klien
• Tanyakan alasan klien datang ke tempat
pelayanan (informasi, konseling dan tes?).
• Informasi HIV.
1. Luruskan semua salah pengertian/beri
pemahamam– beri contoh sederhana dan
faktual
2. Diskusikan cara penularan HIV

15
PRA TEST KONSELING - Tahapan
• Bantu klien menilai tingkatan risikonya
sendiri dan ajak klien menyusun rencana
pengurangan risiko.
• Terangkan mengenai tes HIV.
• Bicarakan tentang hambatan dan
keuntungan tes individual.

16
PRA TEST KONSELING - Tahapan
• Diskusikan perlu tidaknya mengungkap status
HIV pada pasangan seks (kalau perlu
pasangan di konseling juga atas permintaan
klien).
• Simpulkan setiap sesi.
• Buat informed consent.
• Pastikan hak untuk melakukan tes.

17
POST TEST KONSELING – Tujuan
• Menyiapkan klien untuk dapat menerima hasil.
• Membantu klien memahami dan menyesuaikan diri
terhadap hasil tes.
• Menyediakan informasi lebih lanjut, jika dimungkinkan.
• Merujuk kepada layanan lainnya bila diperlukan.
• Mendiskusikan strategi pengurangan penularan HIV
(kemungkinan terpapar pd periode jendela, praktek seks aman sampai
status HIV jelas mel. tes berikut, kapan tes ulang bila dlm PJ).

18
19
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE
HIV

Perjalanan penyakit HIV


20
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

WINDOW PERIOD
• Dimulai dari terinfeksi HIV sampai
terdeteksi antibodi HIV-1/2 secara serologi.
• Tidak terdeteksi secara serologi, terdeteksi
secara HIV RNA/DNA (NAT), p24 antigen.
HIV
VCT – Sasaran & Pelaksana
• Orang beresiko tinggi – sehat sehat
• ODHA – stadium 1 -2 – asimptomatik
• Pasien berat? – informed consent → Petugas
kesehatan
• Konselor yang telah terlatih
– Psikolog
– Psikiater
– LSM
– Perawat
– Dokter

21
“Informed Consent”
• Consent adalah persetujuan akan sesuatu dengan persepsi yang sama
yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih
• Consent yang valid didahului dengan informasi faktual, dan harus
dimengerti

• Informasi yang perlu disampaikan:


✔ risiko,
✔ keuntungan,
✔ alternatif,
✔ (variasi tergantung konteks).
• Informasi diberikan dapat:
✔ memberdayakan pasien ,
✔ memastikan partisipasinya,
22
Konfidensialitas
• Seluruh hasil hanya diberikan kepada klien setelah
diperiksa.
• Hasil dapat diperlihatkan pada pihak ke tiga bila
dilengkapi ijin tertulis dari klien.
• Shared confidentiality– Dalam lingkup klinis para
pekerja kesehatan dapat memberitahukan status HIV
seseorang pada petugas kesehatan lainnya hanya
untuk kepentingan klinis pasien. Harus disertai ijin
dari pasiennya.

23
Jenis Layanan VCT
Pelayanan VCT Mandiri
Pelayanan VCT yang terintegrasi pada Yankes lain :
• Integrasi di puskesmas.
• Integrasi pada KIA
• Integrasi pada pelayanan TB.
• Integrasi pada pelayanan IMS.
• Integrasi ke layanan KB.
Pelayanan VCT swasta.
Tes di rumah (tidak dianjurkan).
Pelayanan VCT bergerak (Penjangkauan masyarakat)

24
Kebijakan WHO
Tes HIV didasarkan atas kebutuhan, setelah klien
memahami perlunya tes melalui VCT, dan pemahaman
itu tertuang dalam informed consent

Tes HIV selalu merupakan keputusan klien

25
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

Tahap dalam KTS/VCT


Konseling
Pra-Tes

Pengambilan
Darah

Konseling
Pasca-Tes

Pemberitahuan
Hasil Tes
HIV
PENJELASAN YANG DIBERIKAN UNTUK
KONSELING PRE-TESTING HIV
● Proses Konseling dan Testing HIV
Sukarela
● Perilaku berisiko yang dapat menjadi sarana
penularan HIV
● HIV/AIDS, pencegahan dan pengobatannya
● Keuntungan melakukan testing HIV dan
kerugian jika menolak atau menunda
● Makna hasil testing HIV positif/negatif
● Rencana perubahan perilaku
● Dampak pribadi, keluarga, sosial terhadap
hasil testing HIV
27
Yang perlu diketahui dari hasil
Testing HIV
● Tanda Reaktif berarti HIV sudah ada pada tubuh
kita
● Tanda Non Reaktif berarti HIV belum ada dalam
tubuh kita
● Inkonklusif berarti perlu adanya pengulangan
testing HIV karena hasil testing HIV tidak jelas
● Masa jendela berarti masa inkubasi HIV yaitu
masa antara masuknya HIV kedalam tubuh
manusia sampai terbentuknya antibody terhadap
HIV atau disebut HIV positif (umumnya 2 minggu -
3 bulan) 28
29
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

ALUR DIAGNOSIS HIV


PADA ANAK USIA ≥ 18 BLN, REMAJA, DAN DEWASA

A1

A1 (R) A1 (NR)
laporkan sebagai Non
Reaktif

Tes A2

A1(R) A2(NR) atau A1(NR) A2(R)


A1 (R) A2 (R) A1 (R) A2( NR) Laporkan Inkonklusif

(tes ulang 14 hari)


Ulang Tes A1 dan A2

A1(R) A2(R) A1(NR) A2 (NR)


Laporkan Non Reaktif
Tes A3

Keterangan :
A1(R) A2(R) A3(R) A1(R) A2 (R) A3 (NR) Laporkan R = Reaktif
Laporkan Inkonklusif NR = Non Reaktif
Reaktif
(tes ulang 14 hari )
HIV
Provider Initiated HIV Testing & Counseling
(PITC/TIPK)

30
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

Latar Belakang

• WHO mendorong agar orang dengan perilaku


berisiko secara SUKARELA melakukan KONSELING &
TES HIV
• PRINSIP VCT (sudah berlangsung 20 tahun ) :
🡪 - KERAHASIAAN(CONFIDENTIALITY)
🡪 - INFORMED CONSENT
🡪 - AKSES untuk KONSELING BERKUALITAS
HIV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

LATAR BELAKANG

• Program VCT cukup berhasil di banyak negara


• TETAPI ………………..
• Di negara dengan prevalensi HIV TINGGI, < 10%
individu menyadari bahwa mereka mengidap HIV (+)
• Menjangkau individu HIV (+) haruslah menjadi
PRIORITAS KESEHATAN MASYARAKAT
HIV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

LATAR BELAKANG
• WHO & UNAIDS :
Meningkatkan PITC disamping VCT
• REKOMENDASI :
‘UNIVERSAL SYSTEMATIC OFFER’
TES HIV merupakan LANGKAH PENTING untuk
tercapainya ‘UNIVERSAL ACCESS‘ bagi ODHA
HIV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

KATEGORI PITC menurut WHO/UNAIDS


• Penawaran rutin :
Penawaran rutin Testing dan Konseling HIV
pada semua pasien yang ‘sexually active’ yang
datang ke layanan kesehatan apapun
penyakitnya
• Pintu masuk : -Klinik KIA
-Klinik TB
-Klinik IMS
HIV
35
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

Kasus 3
• Pasien IMS: Sifilis 🡪 diskrining HIV
• Selalu ditanyakan: sejauh mana pengetahuan tentang
HIV
• Setelah Hasil Tes jadi:
• Non Reaktif: rubah perilaku seks dan pencegahan
agar tidak menjadi Reaktif.
• Reaktif:
– edukasi kepatuhan minum obat ARV
– Manfaat minum obat ARV
– Edukasi perilaku aman untuk tidak menularkan virus HIV
– Tawarkan buka status ke pasangan (masih banyak yang
menolak)
HIV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

PERHATIAN KHUSUS
• Dalam pelaksanaan PITC harus ada
MEKANISME RUJUKAN UNTUK :
o PASKA KONSELING
o DUKUNGAN MEDIS DAN PSIKOSOSIAL BAGI
MEREKA POSITIF
HIV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

MODEL PERSETUJUAN ‘OPTION-OUT’

• “KECUALI ANDA KEBERATAN, MAKA KAMI AKAN


melakukan TES HIV”
• DALAM MELAKUKAN PITC PRINSIP ‘KESUKARELAAN/
VOLUNTARY’ HARUSLAH DIJUNJUNG TINGGI.
• PETUGAS KEHATAN JANGAN SAMPAI TERJEBAK
DALAM TINDAKAN MANDATORY 🡪 HATI-HATI dengan
PENYALAHGUNAAN KEKUASAAN.
HIV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

• KEBERATAN PASIEN ATAU HAK PASIEN UNTUK


MENOLAK TES HIV HARUS DIHORMATI.
HIV
PITC VCT
• Sakit (HIV?) + resiko • Sehat + resiko
• Sakit non-HIV + resiko

• Opt-out • Voluntary

• Dokter/Counselor • VCT counselor

• Sarana Kesehatan • Komunitas


• Sarana Kesehatan

• Lebih cepat di tes, • Lebih lama di tes, rujukan CST


dukungan emosional ke
VCT
39
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

Konsil Kedokteran Indonesia Th 2007


Tentang Pemeriksaan HIV
(Hal 32)

No. 3 Terhadap populasi tertentu, petugas kesehatan


dapat meminta persetujuan pemeriksaan skrining
tanpa konseling terlebih dahulu (PITC), konseling
dilakukan kemudian
HIV
PMK No 74 tahun 2014
tentang
PEDOMAN PELAKSANAAN
KONSELING DAN TESTING HIV

41
42
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

Kasus 4:
• Calon pengantin puteri tes HIV 🡪 reaktif
– Depresi 🡪 ingin melarikan diri tidak jadi
menikah
– Khawatir calon suami meninggalkan
• Calon suami diajak konseling 🡪 tes HIV
non reaktif
– Mau menerima dan tetap menikah
– “Kami saling mencintai karena Allah” 🡪 seperti
Novel
HIV
43
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

Kasus 5
• Anggota Dewan di Kabupaten P
• Konseling pre tes dan pasca tes lancar
• Setiap bulan berobat teratur (dua tahun)
• Suatu saat: demam lama, berat badan turun
– Dirawat 2 minggu
– Meninggal dunia
– 40 hari pasca meninggal: isteri mengembalikan
obat ARV di tas kresek (6 bulan tidak minum obat,
padahal berobat teratur 🡪 “menyenangkan
dokter”
HIV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE

Kesimpulan
• KTS dan TIPK pintu masuk pelayanan HIV AIDS
• Prinsip KTS dan TIPK :
Counseling,
Informed Consent,
Confidentiality
Correct test result
Connection to care, treatment and prevention services
•Visi : Getting Three Zeroes
New infection,
AIDS related death,
Stigma and Discrimination
HIV
TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

45

Anda mungkin juga menyukai