Anda di halaman 1dari 20

PROGRAM KERJA

HIV / AIDS

DI RUMAH SAKIT ISLAM “SUNAN KUDUS”

RUMAH SAKIT ISLAM “SUNAN KUDUS”


KABUPATEN KUDUS
JANUARI 2020
1
BAB I
PENDAHULUAN

Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immune Deficiency Syndrome


(HIV/AIDS) telah menjadi perhatian yang serius bagi setiap Negara.Penyebaran sudah
merata di seluruh dunia, sehingga tidak ada satu negarapun yang dapat mengklaim
negaranya bebas dari HIV-AIDS termasuk Indonesia.
Sejak dicanangkan Gerakan Nasional Penanggulangan HIV-AIDS pada tanggal 23
April 2002, dirasakan sekali kebutuhan yang sangat mendesak tentang informasi terbaru
situasi epidemik HIV serta faktor perilaku yang mempengaruhi penyebarannya.Informasi
tersebut tidak hanya berguna dalam memahami secara lebih baik perjalanan epidemic HIV
di kawasan nusantara, juga untuk memfokuskan kegiatan-kegiatan penanggulangan HIV di
Indonesia agar berhasil guna.

2
BAB II
LATAR BELAKANG

Epidemik HIV di Jawa Tengah pada saat ini sudah menunjukkan peningkatan,
sehingga diperlukan upaya untuk mendeteksi secara dini lapisan masyarakat yang
memungkinkan terpapar HIV-AIDS. Salah satu upaya untuk mendeteksinya adalah melalui
pelayanan konseling dan test sukarela ( KTS ) atau Voluntary Counseling and Testing ( VCT
). Dengan demikian perlu tersedianya tempat VCT yang berkualitas yang mampu
memberikan pelayanan baik kepada masyarakat yang berperilaku resiko tinggi maupun
kepada masyarakat umum. Rumah Sakit Islam “SUNAN KUDUS” sudah melaksanakan
pelaksanaan konseling dan test sukarela ( VCT ). Dalam memberikan pelayanan tentunya
Rumah Sakit Islam “SUNAN KUDUS” tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak baik dari Kemenkes, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Dinas
Kesehatan Kabupaten Kudus, Puskesmas, LSM, Klinik Umum di sekitar lingkungan Rumah
Sakit maupun pihak lainnya. Agar dapat meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan maka
perlu dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung pemberantasan HIV di dunia pada
umumnya dan di Jawa Tengah pada khususnya.

3
BAB III
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1. Tujuan Umum
Program kerja HIV-AIDS di Rumah Sakit Islam “SUNAN KUDUS” bertujuan
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena HIV dan membantu
menurunkan angka penularan HIV-AIDS di Indonesia dan dunia

2. Tujuan Khusus
1. Memberikan pengetahuan, informasi dan edukasi tentang HIV AIDS kepada
masyarakat.

2. Meningkatkan sumber daya manusia Tim HIV-AIDS

3. Menurunkan angka kesakitan dengan upaya pencegahan.(Zero New HIV Infection)

4. Menurunkan angka kematian karena HIV dengan pengobatan dini dan teratur (Zero
HIV Related Death)

5. Menurunkan stigmatisasi dan diskriminasi ODHA dengan memperkuat peran


ODHA dan masyarakat.(Zero Stigmatization)

6. Meningkatkan pengendalian penularan HIV AIDS di lingkungan masyarakat dan


kelompok resiko tinggi melalui kegiatan VCT dengan mendeteksi secara dini
potensial penularan HIV-AIDS.

7. Pencatatan dan pelaporan HIV-AIDS dapat terlaksana secara rutin untuk dilakukan
Monitoring dan evalusi sesuai dengan Indikator mutu yaitu pelaporan harus sudah
dikirim ke Instansi terkait sebelum tanggal 5 bulan berjalan dengan melihat
keberhasilan pengelolaan kegiatan, serta permasalahan yang dihadapi untuk
selanjutnya menjadi bahan evaluasi kinerja program dan kegiatan selanjutnya.

4
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan pokok program HIV-AIDS Rumah Sakit Islam “SUNAN KUDUS” adalah
memberikan pelayanan HIV-AIDS kepada masyarakat secara menyeluruh untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian penderita HIV-AIDS di Propinsi Jawa Tengah.

Rincian Kegiatan HIV-AIDS sebagai berikut :

1. Rapat bulanan
2. Pengembangan SDM Tim HIV-AIDS
3. Konseling dan testing sukarela (VCT / KTS)
4. Konseling dan testing pasien rujukan atau dengan inisiasi petugas kesehatan
KTIP/PITC)
5. Konseling dan Testing untuk pasien IMS
6. Konseling dan testing pada pasien TBC yang beresiko tinggi dan tersuspect HIV
7. VCT Mobile
8. Konseling pasangan dan keluarga ODHA
9. Konseling dan testing untuk pasien bedah elektif, dengan resiko tinggi HIV-AIDS
10. Konseling dan testing pada PPIA ( Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak )
11. Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (CST) pasien rawat inap dan rawat jalan
12. Menerima rujukan ODHA dari fasyankes lain serta melakukan rujukan kefasyankes
yang lebih tinggi bila diperlukan
13. Konseling dan Profilaksis Pasca Pajanan
14. Penyuluhan kepada karyawan Rumah Sakit
15. PKMRS (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit)
16. Penyuluhan dan pendidikan terhadap tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh agama
tentang HIV-AIDS serta pengurangan stigma dan diskriminasi
17. Menjadi narasumber dalam penyuluhan dan pendidikan terhadap masyarakat
18. Melakukan jejaring dengan masyarakat, LSM, perusahaan dan fasyankes lain
19. Program pencatatan dan pelaporan HIV-AIDS

5
BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Cara pelaksanaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi kegiatan HIV-AIDS di Rumah


Sakit Islam “SUNAN KUDUS” adalah sebagai berikut :

No Kegiatan Cara pelaksanaan

Seluruh Tim HIV-AIDS di undang untuk


1
Rapat bulanan menghadiri rapat bulanan.

Mengadakan dan mengikuti pelatihan,

Pengembangan SDM tim seminar, maupun In House Training baik

HIV-AIDS di internal Rumah Sakit maupun di


2
ekternal Rumah sakit untuk
meningkatkan skill tim HIV-AIDS sesuai
dengan bidangnya masing-masing.

Konseling dan testing Memfasilitasi Konseling dan testing bagi

sukarela masyarakat ataupun karyawan yang akan


3
melakukan pemeriksaan VCT di klinik
( VCT / KTS ) VCT.

Konseling dan testing pasien Melakukan konseling dan testing bagi

4 rujukan atau dengan inisiasi setiap pasien rujukan HIV-AIDS yang di

petugas kesehatan fasilitasi oleh petugas kesehatan di


poliklinik maupun dibangsal rawat inap
( PITC/ KTIP ) (PITC/ KTIP)

5 Konseling dan Testing untuk Melakukan Konseling dan Testing pada


pasien IMS pasien IMS dan berkolaborasi dengan
poliklinik penyakit kulit dan kelamin
untuk mendapatkan data pasien yang

6
menderita IMS

Konseling dan testing TBC Melakukan sreening TB setiap pasien


6 yang beresiko tinggi dan HIV-AIDS
tersuspect HIV

Melaksanakan kegiatan VCT mobil


secara berkala dengan melibatkan Tim
7 VCT mobile HIV-AIDS RS dan LSM serta dinas
terkait untuk memaksimalkan pelayanan
VCT Mobile tersebut.

Melakukan Konseling bagi pasangan dan


keluarga ODHA dengan cara
memberikan pemahaman kepada
Konseling pasangan dan
8 keluarga ODHA tentang pentingnya
keluarga ODHA
dilakukan konseling bagi pasangan dan
keluarganya untuk tindakan preventif
terhadap penyakit HIV-AIDS.

Konseling dan testing untuk Melakukan konseling dan testing pada


pasien bedah elektif, dengan setiap pasien bedah elektif dengan resiko
9 resiko tinggi HIV-AIDS tinggi HIV untuk meminimalisir
transmisi penularan pada petugas.

10 Konseling dan testing pada - Diintegrasikan dg paket pelayanan ANC


PPIA di Poliklinik Rawat Jalan.

(Pencegahan Penularan HIV -Petugas kesehatan / dokter juga memberi


dari Ibu ke Anak) informasi tentang arti penting konseling
& tes HIV

-Melakukan layanan Konseling dan Tes

7
HIV

Melakukan perawatan dan memberikan


Perawatan, Dukungan dan dukungan bagi pasien dengan HIV-AIDS
Pengobatan (CST) pasien melalui dukungan moral dan kebutuhan
11 rawat inap dan rawat jalan obat yang diperlukan sehingga pasien
merasa nyaman, dihargai dan diterima di
lingkungannya.

Menerima rujukan pasien dari fasyankes


Menerima rujukan ODHA lain dan melakukan rujukan ke ke
dari fasyankes lain serta fasyankes lain yang dianggap lebih
melakukan rujukan lengkap fasilitasnya dan karena
12 kefasyankes yang lebih tinggi kebutuhan pasien seperti tempat tingal
bila diperlukan hal ini dapat dilakukan dengan prosedur
rujukan yang ada di Rumah Sakit asal
dan RS tujuan.

Melakukan konseling dan memberikan


Konseling dan Profilaksis pencegahan bagi petugas yang terpapar
13
pasca Pajanan dengan faktor resiko pasien HIV-AIDS
yang berkunjung di fasyankes RS.

Memberikan penyuluhan kepada


Penyuluhan kepada karyawan
14 karyawan untuk menambah pemahaman
Rumah Sakit .
karyawan tentang pencegahan HIV-AIDS

Penyuluhan kesehatan dilakukan baik di


PKRS (Penyuluhan
15 internal RS maupun ekternal RS dengan
Kesehatan Rumah Sakit)
melibatakan Tim PKRS.

16 Penyuluhan dan pendidikan Memberikan penyuluhan dengan


terhadap tokoh masyarakat, melibatkan stekholder yang ada sehinga
tokoh pemuda dan tokoh semua lapisan masyarakat dapat

8
agama tentang HIV-AIDS memperlakukakan ODHA sebagimana
serta pengurangan stigma dan masyarakat biasa dan menghilangkan
diskriminasi stigma serta diskriminasi di masyarakat.

Menjadi narasumber dalam Memberikan penyuluhan langsung


penyuluhan dan pendidikan kepada masyarakat baik mengunakan
17 terhadap masyarakat audio visual maupun dalam bentuk leaflet
atau brosur yg telah disediakan.

Melakukan kerjasama dengan cara untuk


Melakukan jejaring dengan
saling memberikan informasi dan
masyarakat, LSM,
18 kerjasama untuk setiap diadakan kegiatan
perusahaan dan fasyankes
pelayanan HIV AIDS baik di Internal RS
lain.
maupun di ekternal RS.

Menghimpun, mengolah dan


menganalisis data utuk selanjutnya di
kirim ke Instansi terkait seperti ke Dinas
Kesehatan Kabupaten, Provinsi dan Pusat
Program pencatatan dan sesuai indikator mutu sebelum tanggal 30
19
pelaporan HIV-AIDS bulan berjalan.

Pengiriman data dilakukan dengan 2 cara


yakni secara on line dan secara off line,
Hard Copy.

9
BAB VI
SASARAN

Sasaran Program HIV AIDS adalah sebagai berikut :

No Kegiatan Sasaran Target

Terlaksananya rapat bulanan bagi Seluruh


1 Rapat bulanan 100%
Tim HIV-AIDS

Terpenuhi kegiatan pelatihan, seminar dan


Pengembangan SDM Tim HIV-
2 In House Training bagi semua tim HIV- 100%
AIDS
AIDS.

Konseling dan testing sukarela Bagi masyarakat yang bersedia dilakukan


3 KTS atas permintaan sendiri atau klien yang 100%
(VCT / KTS ) dikirim dari LSM / KDS.

Konseling dan testing pasien


rujukan atau dengan inisiasi Pada semua pasien yang di rujuk dari
4 petugas kesehatan 100%
fasyankes lain.

( PITC / KTIP )

Pada pasien yang berkunjung di Poliklinik


Konseling dan Testing untuk
5 penyakit kulit dan kelamin yang terindikasi 100%
pasien IMS
menderita penyakit IMS

Konseling dan testing TBC dilakukan pada


Konseling dan testing TBC yang
setiap pasien HIV-AIDS dan sebaliknya
6 beresiko tinggi dan tersuspect 100%
penderita TBC juga dilakukan pemeriksaan
HIV
HIV.

10
Bagi semua kelompok pekerja resiko tinggi
7 VCT mobile seperti lokalisasi,LP dan hotel serta 100%
perusahaan.

Konseling pasangan dan keluarga Pasangan dan keluarga penderita yang


8 100%
ODHA positif mengalami HIV-AIDS

Konseling dan testing untuk pasien KTS dilakukan bagi semua pasien resiko
9 bedah elektif, dengan resiko tinggi tinggi HIV-AIDS yang akan dilakukan 100%
HIV-AIDS tindakan operasi.

- ibu hamil yang tinggal di daerah

endemis meluas dan terkonsentrasi,

- ibu hamil dengan keluhan IMS dan

Konseling dan testing pada PPIA Tuberkulosis.

10 (Pencegahan Penularan HIV dari - Setiap bayi yang lahir dari ibu yang
100%
Ibu ke Anak) terinfeksi HIV dites serologi HIV pada
usia 18 (delapan belas) bulan ke atas.
- anak-anak dengan pertumbuhan
suboptimal atau malnutrisi yang tidak
menunjukan respon yang baik dengan
pengobatan nutrisi yang adekuat.
Perawatan, Dukungan dan
Semua pasien HIV-AIDS yang berkunjung
11 Pengobatan (CST) pasien rawat 100%
di perawatan rawat jalan dan rawat inap
inap dan rawat jalan.

Menerima rujukan ODHA dari Semua pasien HIV AIDS yang


fasyankes lain serta melakukan membutuhkan rujukan untuk mendapatkan
12 100%
rujukan kefasyankes yang lebih pelayanan perawatan dan pengobatan yang
tinggi bila diperlukan lebih baik

13 Konseling dan Profilaksis pasca Bagi semua karyawan yang terpapar dengan 100%

11
Pajanan faktor resiko

Penyuluhan kepada karyawan Semua karyawan Rumah Sakit Islam


14 100%
Rumah Sakit. “SUNAN KUDUS”

Terlaksananya kegiatan PKRS baik bagi


PKRS (Penyuluhan Kesehatan
15 pengunjung di lingkungan Rumah sakit 100%
Rumah Sakit)
maupun di lingkungan luar Rumah Sakit.

Memberikan penyuluhan dengan


Penyuluhan dan pendidikan
melibatkan stekholder yang ada sehinga
terhadap tokoh masyarakat, tokoh
semua lapisan masyarakat dapat
pemuda dan tokoh agama tentang
16 memperlakukakan ODHA sebagimana
HIV-AIDS serta pengurangan 100%
masyarakat biasa dan menghilangkan
stigma dan diskriminasi
stigma serta diskriminasi di masyarakat.

Memberikan penyuluhan langsung kepada


Menjadi narasumber dalam
masyarakat baik mengunakan audio visual
17 penyuluhan dan pendidikan
maupun dalam bentuk leaflet atau brosur
terhadap masyarakat 100%
yang telah disediakan

Melakukan jejaring dengan Masyarakat, LSM, Perusahaandan


18 masyarakat, LSM, perusahaan dan fasyankes untuk menurunkan angka 100%
fasyankes lain. kesakitan dan kematian akibat HIV- AIDS

Terpenuhinya laporan fisik HIV-AIDS

Program pencatatan dan pelaporan setiap bulan dan triwulan meliputi laporan
19 VCT,PITC,PPIA/PMTCT,CST 100%
HIV-AIDS

BAB VII

12
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Tahun 2020

No Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Rapat bulanan * 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8

Pengembangan SDM tim HIV


2 * * * *
AIDS

Konseling dan testing sukarela


3 * * * * * * * * * * * *
(VCT / KTS )

Konseling dan testing pasien


rujukan atau dengan inisiasi
4 petugas kesehatan * * * * * * * * * * * *

(PITC/KTIP)

Konseling dan Testing untuk pasien


5 * * * * * * * * * * * *
IMS

Konseling dan testing TBC yang


6 * * * * * * * * * * * *
beresiko tinggi dan tersuspect HIV

7 VCT mobile * * * * * *

Konseling pasangan dan keluarga


8 * * * * * * * * * * * *
ODHA

Konseling dan testing untuk pasien


9 bedah elektif, dengan resiko tinggi * * * * * * * * * * * *
HIV-AIDS

13
Konseling dan testing pada PPIA
10 (Pencegahan Penularan HIV dari * * * * * * * * * * * *
Ibu ke Anak)

Perawatan, Dukungan dan


11 Pengobatan (CST) pasien rawat * * * * * * * * * * * *
inap dan rawat jalan

Menerima rujukan ODHA dari


fasyankes lain serta melakukan
12 * * * * * *
rujukan kefasyankes yang lebih
tinggi bila diperlukan

Konseling dan Profilaksis pasca


13 * * * * * *
Pajanan

Penyuluhan kepada karyawan


14 * *
Rumah Sakit

PKRS (Penyuluhan Kesehatan


15 * * *
Rumah Sakit)

Penyuluhan dan pendidikan


terhadap tokoh masyarakat, tokoh
16 pemuda dan tokoh agama tentang * *
HIV-AIDS serta pengurangan
stigma dan diskriminasi.

Menjadi narasumber dalam


17 penyuluhan dan pendidikan * *
terhadap masyarakat

18 Melakukan jejaring dengan * * * * * * * * * * * *


masyarakat, LSM, perusahaan dan

14
fasyankes lain

Program pencatatan dan pelaporan


19 * * * * * * * * * * * *
HIV-AIDS

15
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Pelaksanaan kegiatan HIV-AIDS Rumah Sakit Islam “SUNAN KUDUS” akan


dilakukan evaluasi secara periodik setiap triwulan. Hasil evaluasi akan dilaporkan kepada
Direktur.

No Kegiatan Evaluasi Waktu Yang Mengevaluasi Pelaporan Ket

Ketua Tim HIV-


1 Rapat bulanan 3 bulan Direktur
AIDS

Kabid. Pelayanan &


Pengembangan SDM tim HIV Penunjang Medik
2 6 bulan Direktur
AIDS

Konseling dan testing sukarela Ketua Tim HIV-


3 3 bulan Direktur
(VCT / KTS ) AIDS

Konseling dan testing pasien


rujukan atau dengan inisiasi Ketua Tim HIV-
4 petugas kesehatan 3 bulan Direktur
AIDS

(PITC/KTIP)

Konseling dan Testing untuk Ketua Tim HIV-


5 3 bulan Direktur
pasien IMS AIDS

Konseling dan testing TBC


Ketua Tim HIV-
6 yang beresiko tinggi dan 3 bulan Direktur
AIDS
tersuspect HIV

Ketua Tim HIV-


7 VCT mobile 4 bulan Direktur
AIDS

16
Konseling pasangan dan Ketua Tim HIV-
8 3 bulan Direktur
keluarga ODHA AIDS

Konseling dan testing untuk


Ketua Tim HIV-
9 pasien bedah elektif, dengan 3 bulan Direktur
AIDS
resiko tinggi HIV-AIDS

Konseling dan testing pada


Ketua Tim HIV-
10 PPIA (Pencegahan Penularan 3 bulan Direktur
AIDS
HIV dari Ibu ke Anak)

Perawatan, Dukungan dan Kabid. Pelayanan &

11 Pengobatan (CST) pasien 3 bulan Penunjang Medik Direktur


rawat inap dan rawat jalan

Menerima rujukan ODHA dari


fasyankes lain serta Kabid. Pelayanan &

12 melakukan rujukan 4 bulan Penunjang Medik Direktur


kefasyankes yang lebih tinggi
bila diperlukan

Konseling dan Profilaksis Ketua Tim HIV-


13 4 bulan Direktur
pasca Pajanan AIDS

Penyuluhan kepada karyawan Kabid. Pelayanan &


14 4 bulan Direktur
Rumah Sakit Penunjang Medik

PKRS (Penyuluhan Kesehatan


Rumah Sakit) Ketua Tim HIV-
15 4 bulan Direktur
AIDS

16 Penyuluhan dan pendidikan 4 bulan Kabid. Pelayanan & Direktur


terhadap tokoh masyarakat, Penunjang Medik
tokoh pemuda dan tokoh

17
agama tentang HIV-AIDS
serta pengurangan stigma dan
diskriminasi.

Menjadi narasumber dalam Kabid. Pelayanan &

17 penyuluhan dan pendidikan 6 bulan Penunjang Medik Direktur


terhadap masyarakat

Melakukan jejaring dengan Kabid. Pelayanan &

18 masyarakat, LSM, perusahaan 3 bulan Penunjang Medik Direktur


dan fasyankes lain

Program pencatatan dan Kabid. Pelayanan &


19 1 bulan Direktur
pelaporan HIV-AIDS Penunjang Medik

18
BAB IX
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Progress dari program HIV-AIDS akan dilakukan pencatatan setiap hari dari masing-
masing kegiatan sesuai dengan jenis kegiatan yang ada, dari hasil pencatatan tersebut akan
dilaporkan secara periodik kepada Direktur melalui Ketua Tim HIV-AIDS / Kabid
Pelayanan dan Penunjang Medik, setelah dilakukan evaluasi apabila terdapat kendala
ataupun hambatan maka akan di buat rencana tindak lanjut untuk kegiatan berikutnya
sehinga kendala ataupun hambatan yang ada dapat teratasi.

19
BAB X
PENUTUP

Demikian program kerja HIV/ AIDS Rumah Sakit Islam “SUNAN KUDUS” tahun 2020
kami susun. Semoga program kerja ini mendapat dukungan sepenuhnya dari manajemen
sehingga dapat diimplementasikan dengan baik.

Kudus, Januari 2020


Ketua HIV

Dr. Solomon Putra, Sp.PD

20

Anda mungkin juga menyukai