MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Madiun
Pada tanggal : 29 Agustus 2017
Direktur,
HIV adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS, ia kelompok dari keluarga
retrovirus. Penularan HIV akan mengalami infeksi seumur hidup . Kebanyakan ODHA tetap
asimtomatik (tanpa tanda gejala dari suatu penyakit ) untuk jangka waktu panjang dan tidak
diketahui terinfeksi. Meski demikian mereka dapat menulari orang lain.
Dengan meningkatnya jumlah kasus HIV khususnya pada kelompok pengguna napza
suntik, pekerja seks dan pasangan, serta waria di beberapa kota di Indonesia pada saat ini , maka
kemungkinan terjadinya resiko penyebaran infeksi HIV ke masyarakat umum tidak dapat
diabaikan. Kebanyakan dari mereka yang beresiko tertular HIV tidak mengetahui akan status
HIV mereka, apakah sudah terinfeksi atau belum.Selain itu petugas atau tenaga medis di rumah
sakit juga menjadi kelompok resiko tinggi untuk tertular HIV . Oleh karena itu perlu
penanganan yang lebih serius dari Rumah Sakit dalam pengendalian HIV. Untuk saat ini
rumah sakit Santa Clara belum bisa melayani pasien HIV AIDS karena tidak ditunjuk sebagai
RS rujukan serta belum tersedia sarana dan prasarana . Selama ini hanya mendeteksi dini pasien
yang curiga HIV AIDS kemudian pasien dirujuk ke RS Rujukan HIV /AIDS.
Pelayanan HIV dirumah Sakit Santa Clara melayani di ruang rawat inap, unit gawat
darurat dan unit rawat jalan.
Dalam pelayanan HIV untuk RS Santa Clara hanya untuk skrining saja, jika didapat hasil
yang reaktif maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit yang ditunjuk. Hal tersebut dikarenakan
Rumah Sakit Santa Clara belum mempunyai
3.5. HASIL
Dalam pemeriksaan tes HIV dengan metode cepat dapat dengan cara serial dan parallel.
a. Cara serial : Apabila pada tes pertama memberikan hasil non reaktif atau negative ,
maka tes antibody akan dilaporkan negative.Apabila hasil tes yang pertama menunjukan
reaktif maka harus dilanjutkan untuk pemeriksaan yang kedua dengan menggunakan
antigen atau dasar pemeriksaan yang berbeda dari yang pertama.Untuk pemeriksaan
yang hasil reaktif dilaboratorium RS Santa Clara pemeriksaan dirujuk ke RS atau
laboratorium yang ditunjuk.
b. Cara Paralel : ini tidak dilakukan di laboratorium RS Santa Clara.
3.7. RUJUKAN
Seperti yang tertulis dalam pendahuluan bahwa di RS Santa Clara belum
mempunyai sarana dan prasarana untuk pelayanan pasien yang positif HIVdan bukan rumah
sakit satelit untuk pasien HIV, maka dokter DPJP akan merujuk pasien ke RS yang menjadi
rujukan pasien khusus HIV atau RS kota setempat
Pasien dirujuk dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku sebagai berikut :
a. Meminta surat rujukan dari dokter yang membuat data klinis.
b. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga untuk menyelesaikan administrasi
selama dirawat dan sarana transportasi .
c. Ada petugas perawat atau dokter bila perlu yang mengantar ke tempat yang dituju.
d. Menyiapkan cairan infuse, obat, oksigen, dan alat alat kesehatan untuk dibawa dalam
perjalanan.
e. Mengantar pasien dan koordinasi dengan petugas RS yang dituju.
Semua pasien yang dirawat di ruangan, di rawat jalan maupun di UGD untuk yang positip
terinfeksi HIV , dicatat atau diarsipkan. Pencatatan ini dilakukan oleh unit Rekam Medik dan
unit laboratorium.
Panduan ini disusun untuk menjadi acuan pelaksanaan rujukan pasien dengan HIV AIDS,
sesuai dengan prosedur di Rumah Sakit Santa Clara Madiun. Tentunya masih banyak kekuangan
dan kelemahan dalam pembuatan panduan ini. Namun demikian kami selalu berusaha yang
terbaik untuk melaksanakan program ini.
Tim penyusun banyak berharap para pembaca memberikan kritik yang membangun demi
kesempurnaan panduan pelaksanaan rujukan pasien HIV AIDS di Rumah Sakit Santa Clara
dikesempatan berikutnya. Kiranya panduan ini berguna bagi tim MDGs Rumah Sakit Santa
Clara .