Anda di halaman 1dari 15

CURICULUM VITAE :

Namalengakap : Antonius Sardi, Amd.

Tempat/tgllahir : Karanganyar, 20 Januari 1973

Alamat : Jl. Taman Indah I Blok.O. No. 14


Perum Kartoharjo Indah , Kelun , Madiun

Tgl. Masuk kerja : 1 Desember 1997

Jabatan : Sanitasi dan Pj. K3RS


(bag. IPAL & Incinerator)

Pendidikan : D3 KesLingk.
: Akademi Kesehatan Lingkungan WH Yogyakarta 1997.

No. Hp. : 085 784 885 277

_______________________________________________________________

Materi Orientasi Karyawan Baru


Jumat, Juli 2017

1. Pengenalan K3RS
2. APAR
3. Jalur Evakuasi

AKU HADIR.AKU MAU ..

AKU PUNYA SEMANGAT AKU BISA


BEKERJA

LULUS AKREDITASI PARIPURNA

AMIN.

Page 1 of 15
_______________________________________________________________

MATERI K3 RS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

K3RS merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan


Rumah Sakit, khususnya dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi
SDM Rumah Sakit, pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat
sekitar Rumah Sakit. Hal ini secara tegas dinyatakan di dalam Undang-
undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal 40 ayat 1 yakni
"Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib
dilakukan akreditasi secara berkala menimal 3 (tiga) tahun sekali". K3
termasuk sebagai salah satu standar pelayanan yang dinilai di dalam
akreditasi Rumah Sakit, disamping standar pelayanan lainnya.
Selain itu seperti yang tercantum dalam pasal 7 ayat 1 Undang-undang
No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa "Rumah Sakit harus
memenuhi per5yaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya
manusia, kefarmasian, dan peralatan", yang mana persyaratan-
persyaratan tersebut salah satunya harus memenuhi unsur K3 di
dalamnya. Dan bagi Rumah Sakit yang tidak memenuhi persyaratan-
persyaratan tersebut tidak diberikan izin mendirikan, dicabut atau tidak
diperpanjang izin operasional Rumah Sakit (pasal 17).

B. Tujuan. Sasaran dan Ruang Lingkup

Page 2 of 15
1. Tujuan umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk
SDM Rumah Sakit aman dan sehat bagi pasien,
pengunjungjpengantar pasien, masyarakat dan lingkungan sekitar
Rumah Sakit sehingga proses pelayanan Rumah Sa kit berjalan baik
dan lancar.
2. Tujuan khusus
a. Terwujudnya organisasi kerja yang menunjang tercapainya
K3RS.
b. Meningkatnya profesionalisme dalam hal K3 bagi manajemen,
pelaksana dan pendukung program.
c. Terpenuhi syarat-syarat K3 di setiap unit kerja.
d. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK dan KAK.
e. Terselenggaranya program K3RS secara optimal dan
menyeluruh.
f. Peningkatan mutu, citra dan produktivitas Rumah Sakit.
3. Sasaran
a. Pengelola Rumah Sakit.
b. SDM Rumah Sakit.

C. Ruang Lingkup Pelayanan

Ruang lingkup K3RS RS. Santa Clara Madiun meliputi kegiatan-


kegiatan di bidang :
1. Prinsip K3RS
2. Program K3RS
3. Kebijakan pelaksanaan K3RS,
4. Standar pelayanan K3RS,
5. Standar sarana, prasarana dan peralatan K3RS,
6. Pengelolaan barang berbahaya,
7. Standar sumber daya manusia K3RS,
8. pembinaan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan.

D. Batasan Operasional

1. Kesehatan kerja bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara


derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya
bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap
gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi
pekerjaan, perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari
resiko akibat faktor yang merugikan kesehatan dan penempatan
serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang
disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya, secara

Page 3 of 15
ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan
setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya (ILO, 1995).
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah upaya untuk
memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja dengan cara pencegahan kecelakaan dan
penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja,
promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
3. Manajemen K3RS adalah suatu proses kegiatan yang di mulai
dengan tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian yang bertujuan untuk membudayakan K3 di RS
4. Upaya K3 di RS menyangkut tenaga kerja, cara atau metode kerja,
alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Upaya ini meliputi
peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Kinerja setiap
petugas kesehatan dan non kesehatan merupakan resultants dari tiga
komponen K3 yaitu kapasitas kerja, bebankerjadanlingkungankerja.
5. Kapasitas kerja adalah kemampuan seseorang pekerja untuk
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik pada suatu tempat kerja
dalam waktu tertentu.
6. Beban kerja adalah suatu kondisi yang membebani pekerja baik
secara fisik maupun non fisik dalam menyelesaikan pekerjaannya,
kondisi tersebut dapat diperberat oleh kondisi lingkungan yang tidak
mendukung secara fisik atau non fisik.
7. Lingkungan kerja adalah kondisi lingkungan tempat kerja yang
meliputi faktor fisik, kimia, biologi, ergonomic dan psikososial yang
mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya.

E. Landasan Hukum

Tabel 1.1
Landasan hukum dalam implementasi K3RS di RS. Santa Clara
Madiun adalah sebagai berikut :

NO DASAR HUKUM TENTANG


A. Undang-undang
1. UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
2. UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan
3. UU No. 36 Tahun 2009 Kesehatan
4. UU No. 44 Tahun 2009 Rumah sakit
B. Peraturan Pemerintah
1. Peraturan Pemerintah RI No. 11 Persyaratan Kesehatan
Tahun 1975 Konstruksi ruang di RS,
2. PeraturanPemerintah RI No. 12 Persyaratan & Petunjuk
Tahun 1975 Teknis tata cara

Page 4 of 15
3. PeraturanPemerintah RI No. 13 penyehatan lingkup RS
Tahun 1975 Keselamatan kerja
terhadap radiasi
4. PeraturanPemerintah No. 50 Ijin pemakaian zat
Tahun 2012 radioaktif dan atau
sumber radiasi lainnya
Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
C. Menakertrans
1. Permenaker RI. No. Per Syarat-syarat K3 dalam
05/Men/1978 pemakaian lift listrik
untuk pengangkutan
2. Permenaker RI No. Per orang &barang
01/Men/1980 Keselamatan dan
kesehatan kerja pada
3. Permenaker RI No. Per konstruksi bangunan
02/Men/1980 Pemeriksaan kesehatan
tenaga kerja dalam
4. Permenaker RI No. Per penyelenggaraan
04/Men/1980 keselamatan kerja
Syarat-syarat pemasangan
5. Permenaker RI No. Per dan pemeliharaan alat
02/Men/1983 pemadam api ringan
6. Permenaker RI No. Per Kewajiban melapor
02/Men/1983 penyakit akibat kerja
7. Permenaker RI No. Per Instalasi kebakaran
03/Men/1983 Automatik
8. Permenaker RI No. Per
02/Men/1996 Pelayanan Kesehatan
9. Permenaker RI No. Per tenagakerja
05/Men/1996 Pengawasan Instalasi
PenyalurPetir
10. Permenaker RI No. 18 Tahun Sistim Manajemen
2010 Keselamatan dan
11. Permenaker RI No. 13 Tahun kesehatankerja (SMK3)
2011 Alat pelindung Diri

12. Kepmenaker RI. No. 186 Tahun Nilai Ambang Batas


1999 Faktor Fisika dan Faktor
Kimia di tempat Kerja
Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat

Page 5 of 15
Kerja
D. MenteriKesehatan
1. SK Menkes RI No. Komite K3
852/Menkes/SK/X/1993
2. Per Menkes RI No. Persyaratan Kesehatan
1204/Menkes/Per/XI/2004 Lingkungan Rumah sakit
3. Kep. Menkes RI No. Pedoman Keamanan
1244/Menkes/SK/XII/1994 Laboratorium-
Mikrobiologi dan
Biomedis
4. Kep. Menkes RI No. Standard Kesehatan
1087/Menkes/SK/VIII/2010 dan Keselamatan Kerja
di Rumah sakit
5. DirektoratBinaKesehatanKerjaK Pedoman Manajemen
ementrianKesehatan RI Tahun Kesehatan dan
2012 Keselamatan Kerja (K3)
di Rumah Sakit
6. Per Menkes RI No. Pengamanan Bahan
472/Menkes/Per/V/1996 berbahaya bagi
Kesehatan
E. Keputusan Dirjen
1. Keputusan Dirjen P.PM & PLP Persyaratan Kesehatan
No. HK 00.06.64.44 lingkungan ruang &
bangunan serta fasilitas
sanitasi RS
2. Keputusan Dirjen Batan Pengangkutan zat
No.03/160/DI/1989 radioaktif ketentuan
keselamatan kerja
terhadap radiasi

Page 6 of 15
BAB II.
PRINSIP, PROGRAM, DAN KEBIJAKAN PELAKSANAAN
K3RS

Pembahasan di fokuskan pada prinsip K3RS, program K3RS dan kebijakan


pelaksanaan K3RS, yang dibagi dalam 3 (tiga) bagian yakni :

A. Prinsip K3RS
Agar K3RS dapat dipahami secara utuh, perlu diketahui pengertian 3 (tiga)
komponen yang saling berinteraksi, yaitu :
1. Kapasitas kerja
Adalah status kesehatan kerja dan gizi kerja yang baik serta
kemampuan fisik yang prima setiap pekerja agar dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik. Contoh; bila seorang pekerja kekurangan
zat besi yang menyebab kan anemia, maka kapasitas kerja akan
menurun karena engaruh kondisi lemah dan lesu.
2. Beban kerja
Adalah beban fisik dan mental yang harus di tanggung oleh pekerja
dalam melaksanakan tugasnya. Contoh; pekerja yang bekerja melebihi
waktu kerja maksimum dll.
3. Lingkungan kerja
Adalah lingkungan terdekat dari seorang pekerja. Contoh; seorang
yang bekerja di instalasi radiologi, maka lingkungan kerjanya adalah
ruangan ruangan yang berkaitan dengan proses pekerjaannya di
instalasi radiologi (kamar X Ray, kamar gelap, kedokteran nuklir dan
lain-lain).

B. Program K3RS
Program K3RS bertujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan
serta meningkatkan prod uktifitas SDM Rumah Sakit, melindungi pasien,
pengunjung/ pengantar pasien dan masyarakat serta lingkungan sekitar Ru
mah Sakit. Kinerja setiap petugas kesehatan dan non kesehatan
merupakan resultante dari tiga komponen yaitu ka asitas kerja, beban
kerja, dan lingkungan kerja.
Program K3RS yang harus diterapkan adalah
1. Pengembangan kebijakan K3RS
a. Pembentukan atau revitalisasi organi sasi K3RS;
b. Merencanakan program K3RS selama 3 tah un ke depan, (setiap 3
tahun dapat direvisi kemb Ii, sesual dengan kebutuhan)
2. Pembudayaan perilaku K3RS
a. Advokasi sosialisasi K3 pada selu ruh j aj aran Rumah Sakit, baik
bagi SDM Rumah Saklt, pasien maupun pengantar
pasien/pengunjung Rumah Sakit;

Page 7 of 15
b. Penyebaran media komunikasi dan informasi bai k melalui film,
leaflet, poster, pamflet dll;
c. Promosi K3 pad a setiap pekerja yang bekerja disetiap unit RS dan
pada para pasien serta para penga nta r pasien/pengunjung Rumah
Sakit.
3. Pengembangan SDM K3RS
a. Pelatihan umum K3RS;
b. Pelatihan intern Rumah Sakit, khususnya SDM Rumah Sakit per
unit Rumah Sakit;
c. Pengiriman SDM Rumah Sakit untuk pendidikan formal, pelatihan
lanjutan, seminar dan workshop yang berkaitan dengan K3.
4. Pengembangan Pedoman, Petunjuk Teknis dan Standard
Operational Procedure (SOP) K3RS
a. Penyusunan pedoman praktis ergonomi di Rumah Sakit;
b. Penyusunan pedoman pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja;
c. Penyusunan pedoman pelaksanaan pelayanan keselamatan kerja ;
d. Penyusunan pedoman pelaksanaan tanggap darurat di RS;
e. Penyusunan pedoman pelaksanaan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran;
f. Penyusunan pedoman pengelolaan penyehatan lingkungan Rumah
Sakit;
g. Penyusunan pedoman pengelolaan faktor risiko dan pengelolaan
limbah Rumah Sakit;
h. Penyusunan petunjuk teknis pencegahan kecelakaan dan
penanggulangan bencana;
i. Penyusunan kontrol terhadap penyakit infeksi;
j. Penyusunan SOP angkat angkut pasien di Rumah Sakit;
k. Penyusunan SOP terhadap Bahan Beracun dan Berbahaya (B3);
l. Penyusunan SOP kerja dan peralatan di masing-masing unit kerja
Rumah Sakit.
5. Pemantauan dan evaluasi kesehatan lingkungan tempat kerja
a. Mapping lingkungan tempat kerja (area atau tempat kerja yang
dianggap berisiko dan berbahaya, area/tempat kerja yang belum
melaksanakan program K3RS, area/tempat kerja yang sudah
melaksanakan program K3RS, area/tempat kerja yang sudah
melaksanakan dan mendokumentasikan pelaksanaan program
K3RS); .
b. Evaluasi lingkungan tempat kerja (walk through dan observasi,
wawancara SDM Rumah Sakit, survei dan kuesioner, checklist dan
eva luasi lingkungan tempat kerja secara rinci).
6. Pelayanan kesehatan kerja
a. Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, pemeriksaan
kesehatan berkala, dan pemeriksaan kesehatan khusus bagi SDM
Rumah Sa kit;

Page 8 of 15
b. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi
SDM Rumah Sakit yang menderita sa kit;
c. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan
kemampuan fisik SDM Rumah Sakit;
d. Perlindungan spesifik dengan pemberian imunisasi pada SDM
Rumah Sakit yang bekerja pada area/tempat kerja yang berisiko
dan berbahaya;
e. Melaksanakan kegiatan surveilans kesehatan kerja.
7. Pelayanan keselamatan kerja
a. Pembinaan dan pengawasan keselamatan/keamanan sarana,
prasarana dan peralatan kesehatan di Rumah Sakit;
b. Pembinaa n dan pengawasa n perlengkapan keselamatan kerja di
Rumah Sakit;
c. Pengelolaan, pemeliharaan dan sertifikasi sarana, prasarana dan
peralatan Rumah Sakit;
d. Pengadaan peralatan K3RS.
8. Pengembangan program pemeliharaan pengelolaan limbah padat.
cair dan gas
a. Penyediaan fasilitas untuk penanganan dan pengelolaan limbah
padat, cair dan gas;
b. Pengelolaan limbah medis dan nonmedis.
9. Pengelolaan jasa, bahan beracun berbahaya dan barang
berbahaya
a. Inventarisasi jasa, bahan beracun berbahaya dan barang
berbahaya Permenkes No.472 tahun 1996);
b. Membuat kebijakan dan prosedur pengadaan, penyimpanan dan
penanggulangan bila terjadi kontaminasi dengan acuan Lembar
Data Keselamatan Bahan (MSDS-Material Safety Data Sheet) atau
Lembar Data Pengaman (LOP);. lembar informasi dari pabrik
tentang sifat khusus (fisik/kimia) dari bahan, cara penyimpanan,
risiko pajanan dan cara penanggulangan bila terjadi kontaminasi.
10. Pengembangan manajemen tanggap darurat
a. Menyusun rencana tanggap darurat (survey bahaya, membentuk
tim tanggap darurat, menetapkan prosedur pengendalian, pelatihan
dll);
b. Pembentukan organisasi/tim kewaspadaan bencana;
c. Pelatihan dan uji coba terhadap kesiapan petugas tanggap darurat;
d. Inventarisasi tempat-tempat yang berisiko dan berbahaya serta
membuat denahnya (Iaboratorium, rontgen, farmasi, CSSO, kamar
operasi, genset, kamar isolasi penyakit menular dll);
e. Menyiapkan sarana dan prasarana tanggap darurat! bencana;
f. Membuat kebijakan dan prosedur kewaspadaan, upaya pencegahan
dan pengendalian bencana pada tempat tempat yang berisiko
tersebut;

Page 9 of 15
g. Membuat rambu-rambu/tanda khusus jalan keluar untuk evakuasi
apabila terjadi bencana;
h. Memberikan Alat Pelindung Oiri (APO) pada petugas di tempat-
tempat yang berisiko (masker, apron, kaca mata, sarung tangan
dll);
i. Sosialisasi dan penyuluhan ke seluruh SOM Rumah Sakit;
j. Pembentukan sistem komunikasi internal dan eksternal tanggap
darurat Rumah Sakit;
k. Evaluasi sistem tanggap darurat.
11. Pengumpulan, pengolahan, dokumentasi data dan pelaporan
kegiatan K3
a. Menyusun prosedur pencatatan dan pelaporan serta
penanggulangan Kecelakaan kerja, PAK, kebakaran dan bencana
(termasuk format pencatatan dan pelaporan yang sesuai dengan
kebutuhan);
b. Pembuatan sistem pelaporan kejadian dan tindak lanjutnya (alur
pelaporan kejadian nyaris celaka dan celaka serta SOP pelaporan,
penanganan dan tindak lanjut kejadian nyaris celaka (near miss)
dan celaka);
c. Pendokumentasian data;
Data seluruh SDM Rumah Sakit;
Data SDM Rumah Sakit yang sakit yang dilayani;
Data pekerja luar Rumah Sakit yang sakit yang dilayani;
Data pemeriksaan kesehatan SDM Rumah Sakit :
- Sebelum bekerja (awal) (orang)
- Berkala (orang)
- Khusus (orang)
Cakupan MCU bagi SDM Rumah Sakit;
Angka absensi SDM Rumah Sakit;
Kasus penyakit umum pada SDM Rumah Sakit;
Kasus penyakit umum pada pekerja luar Rumah Sakit;
Jenis penyakit yang terbanyak di kalangan pekerjaRumah
Sakit;
Jenis penyakit yang terbanyak di kalangan pekerja Luar
Rumah Sakit;
Kasus penyakit akibat kerja (SDM Rumah Sakit);
Kasus penyakit akibat kerja (pekerja Luar Rumah Sakit);
Kasus diduga penyakit akibat kerja (SDM Rumah Sakit);
Kasus diduga penyakit akibat kerja (pekerja luar Rumah
Sakit);
Kasus kecelakaan akibat kerja (SDM Rumah Sakit);
Kasus kecelakaan akibat kerja (pekerja luar Rumah Sakit);
Kasus kebakaran/peledakan akibat bahan kimia;

Page 10 of 15
Data kejadian nyar.is celaka (near miss) dan celaka;
Data sarana, prasarana dan peralatan keselamatan kerja;
Data perizinan;
Data kegiatan pemantauan keselamatan kerja;
Data pelatihan dan sertifikasi;
Data pembinaan dan pengawasan terhadap kantin dan
pengelolaan makanan di Rumah Sakit (dapur);
Data promosi kesehatan dan keselamatan kerja bagi SDM
Rumah Sa kit, pasien dan pengunjung/pengantar pasien;
Data petugas kesehatan RS yang berpendidikan formal
kesehatan kerja, sudah dilatih Kesehatan dan Keselamatan
Kerja dan sudah dilatih tentang Diagnosis PAK;
Data kegiatan pemantauan APD Uenis, jumlah, kondisi dan
penggunaannya);
Data kegiatan pemantauan kesehatan lingkungan kerja dan
pengendalian ahaya di tempat kerja (unit kerja Rumah Sakit).
12. Review program tahunan
a. Melakukan internal audit K3 dengan menggunakan instrumen self
ssessment akreditasi Rumah Sakit;
b. Umpan balik SDM Rumah Sakit melalui wawancara langsung,
observasi sing kat, survey tertulis dan kuesioner, dan evaluasi
ulang;
c. Analisis biaya terhadap SDM Rumah Sakit atas kejadian penyakit
dan kecelakaan akibat kerja;
d. Mengikuti akreditasi Rumah Sakit.

Page 11 of 15
BAB III
MACAM-MACAM ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Page 12 of 15
Table 3.1.
Tabel Penggunaan APD di Ruangan

JenisAlatPelindungDiri (APD)

GaunLenganPanjan
TutupWajah/Googl

Sepatu Tertutup
SarungTangan

Apron Plastik

Leather Hand
Safety Shoes

Safety Glass

Sepatu boot

Face shield

Head Cap
Apron Pb

Film Bod

Ear Muff
Masker

Helmet
(boots)

Gloves
Unit Pelayanan

g
e

A. Medis
KamarOperasi
KamarBersalin
RawatInap,
RawatJalan, Rawat
Gigi, IGD, ICU
B. PenunjangMedis
Radiologi
Laboratorium
InstalasiGizi/Dapur
InstalasiFarmasi
Fisioterapi
C. Non Medis
Satpam
Tehnik
Tukang
Cleaning Service
Sanitasi

Catatan :
Tanda () untuk jenis APD yang sesuai dengan jenis pekerjaannya

a. Manual berbahasa Indonesia tentang cara penggunaan peralatan


yang mudah di mengerti dan diletakkan di dekat peralatan
sehingga mudah dibaca
b. Perlengkapan keamanan pasien dan rancang bangun telah
diupayakan sesuai ketentuan dan senantiasa diupayakan
penyempurnaannya

Page 13 of 15
2. PeralatanPemadamApi
RS Santa Clara Madiun telah memiliki fasilitas untuk pengamanan dari
bahaya kebakaran dengan melengkapi hydrant dan APAR.Lokasi
Hydrant dan APAR di RS. Santa Clara Madiun sebagai berikut :

Tabel 3.2
Lokasi APAR dan Hydrant di RS. Santa Clara Madiun

No Lokasi APAR Hydrant


A. Lantai I. 19 bh
1. Halaman RS. 2 bh
2. Dekat pintu Lift gedung baru 1 bh
3. Koridor Radiologi 1 bh
4. Gallery Ruang Maria Ines 1 bh
5. Koridor utara Gizi/Dapur 1 bh
B. Lantai II. 8 bh
1. Ruang Santa Theresita 1 bh
2. Dekat Lift gedungbaru 1 bh
3. Koridorloundry 1 bh
C. Lantai III. 7 bh
1. Koridor luar timur RS 1 bh
2. Dekat lift gedung baru 1 bh
3. KoridorRuang Santo Fransiskus 1 bh
D. LantaiIV
Taman atas - 1 bh
Jumlah : 34 bh 14 bh

4. Cara PenggunaanApar :
Prosedur APAR :
a. Tarik pin pengaman.
b. Arahkan nozzle.
c. Tekan katup/handle.
d. Sapukan ke sumber api

Page 14 of 15
Sekian, Terima Kasih. Selamat Bekerja.

ooooo000000ooooo

Page 15 of 15

Anda mungkin juga menyukai