BAB I
DEFINISI
BAB II.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup yang berisiko terkena benda tajam di rumah sakit adalah :
1. Dokter
2. Perawat
3. Petugas Laboratorium
4. Petugas kebersihan
5. Mahasiswa praktek
Page 1 of 5
6. Pengunjung
7. Masyarakat sekitar rumah sakit
BAB III.
TATA LAKSANA
Page 2 of 5
a. Tentukan status HIV, HBV, HCV sumber pajanan
b. Periksa status HIV, HBV, HCV petugas terpajan
BAB IV.
DOKUMENTASI
VII. REFERENSI
1. Buku Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi DI
Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya Cetakan
Ketiga tahun 2010
2. Sumber: http://www.nursingworld.org
3. Ling Moi Lin, Seto WH,
Ching Tai Yin.Handbook of infektion Control for Asian Healthcare
worker,2nd Ed,2004,29-37.
21 Alur PPP pada pajanan HIV Kategori Pajanan (KP) Sumber
pajanan berupa darah, cairan berdarah, atau bahan lain yang berpotensi
Page 3 of 5
menularkan infeksi (OPIM), atau alat kesehatan yang tercemar dari
salah satu bahan tersebut OPIM Tidak perlu PPP Darah atau cairan
berdarah Kulit tidak utuh / selaput mukosa Tidak Macam pajanan yang
terjadi Kulit yang utuh Pajanan perkutan Volume? Tak perlu PPP
Seberapa berat? Sedikit (Satu tetes, dalam waktu singkat) Banyak
(Beberapa tetes, percikan darah banyak dan/atau dalam waktu lama)
Tidak berat (Jarum solid atau goresan superfisial) Lebih berat (Jarum
besar bersaluran, tusukan dalam, darah terlihat, jarum bekas pasien)
KP 1 KP 2 KP 2 KP 3 Ya 22 Kategori status Sumber Pajanan (KS-
HIV) Bagaimanakah Status HIV dari Sumber Pajanan? KS HIV 1 KS
HIV tidak tahu HIV (-) HIV (+) Tak diketahui sumbernya Tak perlu
PPP Pajanan dengan titer rendah : Asimtomatik dan CD4 tinggi
Pajanan dengan titer tinggi : AIDS lanjut, infeksi HIV primer, VL
yang tinggi atau CD4 rendah KS HIV 2 Tak diketahui Pada umumnya
tidak perlu PPP, Perlu telaah kasus per kasus 23 Pengobatan
Profilaksis Pasca Pajanan Kategori Pajanan (KP) Kategori Sumber
pajanan (KS HIV) Rekomendasi Pengobatan 1 1 (rendah) Obat tidak
dianjurkan Risiko toksisitas obat > dari risiko terinfeksi HIV 1 2
(tinggi) Pertimbangkan AZT + 3TC + Indinavir Pajanan memiliki
risiko yang perlu dipertimbangkan 2 1 (rendah) Dianjurkan AZT +
3TC + Indinavir Kebanyakan pajanan masuk dalan kategori ini 2 3 2 1
atau 2 Dianjurkan AZT + 3TC + indinavir atau nelfinavir Anjuran
pengobatan selama 4 minggu dengan dosis : AZT : 3 kali sehari @ 200
mg, atau 2 kali sehari @ 300mg 3TC : 2 kali sehari @ 150mg
Indinavir : 3x sehari @ 800mg 1 jam sebelum makan atau 2 jam
setelah makan dan banyak minum, diet rendah lemah 24 Rekomendasi
pemberian PPP PAJANAN SUMBER TIDAK DIKETAHUI SUMBE
cukup - tidak perlu PPP tidak cukup - 1 dosis HBIg + vaksin boste
cukup - tidak perlu PPP tidak cukup - 1 dosis HBIg + vaksin boster
Tidak perlu PPP Anti-HBs terpajan obati seperti pada HBsAg positif
Tidak diketahui status respon antibodinya Anti-HBs terpajan obati
seperti pada HBsAg positif Pernah divaksinasi Diketahui sbg
responder Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP
Diketahui sbg non-responder 1 dosis HBIg + ulangan seri vaksinasi
hepatitis B atau 2 dosis HBIg Tidak perlu PPP Sumber pajanan
berisiko tinggi positif HBsAg negatif Tidak tahu / sarana
pemeriksaan (-) Belum divaksinasi 1 dos HBIg + seri vaksinasi
hepatitis B Seri vaksinasi hepatitis B Seri vaksinasi hepatitis B Sumber
pajanan berisiko tinggi R POSITIF SUMBER POSITIF RISIKO
TINGGI REJIMEN Kulit utuh Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP Tidak
Page 4 of 5
perlu PPP Mukosa / Kulit tidak utuh Pertimbangkan rejimen 2 obat
Berikan rejimen 2 obat Berikan rejimen 2 obat AZT 300 mg 3TC 150
mg / 12 jam x 28 hari Tusukan benda tajam Solid Berikan rejimen 2
obat Berikan rejimen 2 obat Berikan rejimen 3 obat AZT 300 mg 3TC
150 mg Lop/r 400/100 / 12 jam x 28 hari Tusukan benda tajam
berongga Berikan rejimen 2 obat Berikan rejimen 3 obat Berikan
rejimen 3 obat PERDALIN/2010 19 PPP untuk Hepatitis B Vaksinasi
dan respon antibodi dari Petugas Kesehatan Status infeksi Sumber
Pajanan HBsAg
Page 5 of 5