Anda di halaman 1dari 17

HIV/AIDS

NAMA KELOMPOK :
1. LYNA KUSMARDANY
2. IRMA RAJAGUKGUK
3. TILA AMELIA
4. UMI HABIBAH
DEFINISI
 AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome
atau Acquired Immunodeficiency Sindrome)
adalah satu sindrom penyakit defisiensi seluler
yang didapat, yang pada penderitanya tidak
dapat ditemukan penyebab defisiensi tersebut.
 AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi
(atau: sindrom) yang timbul krn rusaknya
sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi
virus HIV.
DEFINISI
 Virusnya bernama Human Immunodeficiency
Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang
memperlemah kekebalan pada tubuh manusia.
 Akibat kehilangan kekebalan, penderita AIDS
mudah terkena infeksi (bakteri, jamur, parasit,
dan virus tertentu) yang bersifat oportunistik.
KESADARAN TENTANG HIV
 Sering kali menderita keganasan, khususnya
sarkoma Kaposi dan limfoma yang hanya
menyerang otak.
 Meskipun penanganan yang telah ada dapat
memperlambat laju perkembangan virus, namun
penyakit ini belum benar-benar bisa
disembuhkan.
CARA PENULARAN
 HIV ditularkan melalui :
 kontak langsung antara lapisan kulit dalam
(membran mukosa) atau aliran darah
 cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti
darah, air mani, cairan vagina, cairan
preseminal, dan air susu ibu
CARA PENULARAN
 melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun
oral),
 transfusi darah, jarum suntik yang
terkontaminasi,
 antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin,
atau menyusui
PENGOBATAN
 Biasanya berakhir dengan kematian
 Pengobatan untuk penyembuhan sampai sekarang
belum ada
 Obat yang paling akhir dapat memperlambat laju
penyakit adalah zidovudin (A.Z.T)
 Semua infeksi oportunistik pada penderita HIV
pada umumnya dapat diobati terutama bila
dimulai sedini-dininya
PENCEGAHAN
 Kontak seksual harus dihindari dengan orang
yang diketahui menderita HIV dan orang yang
sering menggunakan obat bius secara intravena
 Mitra seksual multipel
 Cara hubungan seksual yang dapat merusak
selaput lendir rektal atau melalu anus
 Melarang penggunaan jarum suntik bersama
 Semua orang yang tergolong beresiko tinggi
HIV seharusnya tidak menjadi pendonor
KONSELING DAN TEST HIV SUKARELA

Voluntary, Counseling, and Testing (VCT) dalam bahasa indonesia dikenal sebagai
konseling dan tes HIV secara sukarela, membantu setiap orang untuk mendapat
akses semua layanan, baik informasi, edukasi,terapi,dan dukungan psikososial.
Konseling HIV/AIDS antara pasien dengan konselor kesehatan bersifat rahasia.

Konsep Pra Pemeriksaan HIV :


a) Informed Consent
b) Kerahasiaan
c) Tidak Diskriminasi
d) Mutu Terjamin
VCT MERUPAKAN PINTU MASUK PENANGGULANGAN UNTUK
PENCEGAHAN DAN PERAWATAN HIV
Penerimaan status,
perawatan diri,
komunikasi perubahan
Peningkatan
perilaku dan pencegahan
kualitas hidup & Memfasilitasi
perencanaan masa positif rujukan ,akses
depan pengasuhan kesehatan
anak reproduksi dan
kesehatan seksual
Konseling
Lanjutan Manajemen dini
Konseling peeriksaan infeksi
HIV dan informasi
Pendidikan & pengobatan HIV
informasi (ARV)
masyarakat
tentang Dukungan &
HIV/AIDS perawatan
dirumah,
Memfasilitasi informasi dan rujukan
komunitas &
terkait dukungan psikososial dan
masyarakat
akses ekonomi
INTERVENSI TERAPI ANTIRETROVIRAL (ARV)
 Penemuan obat antiretroviral (ARV) pd tahun 1996 mendorong suatu revolusi dalam
perawatan ODHA di negara maju.
 Sebelum mendapat terapi ARV pasien harus dipersiapkan dengan konseling karena terapi
ARV akan berlangsung seumur hidup
 Pemeriksaan laboratorium sebelum memulai ARV ialah:
 Darah Lengkap + Jumlah Virus / Viral Load RNA
 Ronsen Dada (bila ada infeksi Paru) + PAP Smear/ IFA-IMS
 Anti- HCV + Dan Medical Check-Up lainnya
 Profil Lipid serum

Tujuan ARV : Manfaat ARV


•Kontrol replikasi HIV
•Memulihkan dan •Pasien dengan ARV tetap Produktif
memeliharafungsi imunologis •Mengurangi biaya Rawat Inap
•Stabilisasi/peningkatan sel •Mendorong ODHA untuk mengungkapkan
•Menurunkan komplikasi akibat status HIV nya secara sukarela
HIV
•Meningkatkan kualitas hidup
•Menurunkan morbiditas dan
mortalitas akibat infeksi HIV
 Panduan Therapi ARV :

AZT + 3TC + NVP (Zidovudine + ATAU


Lamivudine +
Nevirapine)
AZT + 3TC + EFV (Zidovudine + ATAU
Lamivudine + Efavirenz)
TDF + 3TC (atau (Tenofovir + ATAU
FTC) + NVP Lamivudine /
Emtricitabine +
Nevirapine
TDF + 3TC (atau (Tenofovir +
FTC) + EFV Lamivudine /
Emtricitabine + Efavirenz
PERAWATAN KOMPREHENSIF ODHA
 Perawatan Komprehensif : Asuhan medis dan asuhan
keperawatan, pelayanan pendukung, nutrisi adekuat, Psychologi,
sosial dan dukungan aktifitas hidup sehari-hari, sehingga semua
aspek yang dibutuhkan pasien terpenuhi.
 Komponen Perawatan Komprehensif :
 Dukungan sosial & Ekonomi
 Dukungan Hukum dan Ham
 Dukungan Psikologi & Psikososial
 Dukungan Pelayanan Medis & Perawatan
PERAWATAN HIV PADA ANAK

 Bayi yang lahir dari ibu dengan hiv (BIHA)


memerlukan pemantauan dan perawatan yang
teratur, keluarganya memerlukan informasi
mengenai cara perawatannya :
o Pemeriksaan umum bayi
o ARV Profilaksis
o Pencegahan pneumonia
o Imunisasi
o Pemeriksaan status HIV pada bayi
EVALUASI AWAL
Riwayat Evaluasi
Kesehatan Ibu Status (CD 4, VL, stadium penyakit, komplikasi,
penerimaan ARV, Jenis persalinan
Kesehatan Anak Umur kehamilan, BL, Obat ARV, Riwayat ASI, Gejala
IO, sakit berat, Imunisasi, tumbuh kembang
Keluarga Riwayat sakit, (TB,HIV), riwayat terapi ARV
Pemeriksaan Lengkap + Pemeriksaan Tumbuh Kembang
Fisik
Laboratorium Darah Rutin + Hitung jenis HIV Elisa + Western Blot
+ CD 4 + Viral Load + fungsi ginjal+ urinalis, fungsi
hati, hepatitis B,C , infeksi CMV, Toksoplasma, sipilis,
tuberkulin, rontgen dada, CT scan/ MRI/ EKG (jika
ada indikasi)
 Syarat Pemberian ARV

1. Kerjasama orangtua, pengasuh memahami tujuan pengobatan dan


perbaikan gizi terlebih dahulu
2. Kepatuhan program pengobatan dan kontrol ulang
3. Kriteria klinis dan imunologis bila anak <18 bulan (antibodi HIV) +
kondisi klinis berat + uji PCR tidak ada, harus segera mendapat ARV
setelah kondisi stabil. Dan uji antibodi diulang pada usia 18 bulan
Indikasi (Panduan Who)
Stadium klinis Imunologis / CD4
<24 bulan Semua diterapi
> 24 bulan Stadium 3 dan 4 Semua diterapi
Stadium 1 dan 2 Terapi bila CD4 <25 %
jangan diterapi bila tidak
ada pemeriksaan CD 4
ARV Pada Anak

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai