MANUSKRIP
LITERATUR REVIEW PENANGANANPERDARAHAN POST
PARTUM (HAEMORHAGI POST PARTUM, HPP)
DI SUSUN OLEH
ABSTRAK
Perdarahan postpartum dini oleh karena atonia uteri merupakan salah satu tiga penyebab terbesar
kematian maternal di negara berkembang. Pencegahan, diagnosis dini, dan manajemen yang benar,
merupakan kunci untuk mengurangi dampak tersebut. Angka kematian maternal merupakan
indikator yang mencerminkan status kesehatan ibu, terutama risiko kematian bagi ibu pada waktu
hamil dan persalinan. Manajemen bedah pada perdarahan postpartum termasuk ligasi dari arteri
uterina, ligasi iliaka interna, dan akhirnya abdominal histerektomi total atau subtotal. Selain itu ada
sebuah prosedur manajemen alternatif bedah konservatif yang dikenal dengan teknik jahitan
kompresi dan terbukti efektif untuk mengontrol perdarahan postpartum. Prosedur ini pertama kali
dilakukan dan dijelaskan pada tahun 1997 oleh Mr. Christopher B-Lynch, seorang konsultan
obstetri, ahli bedah ginekologi. Jahitan B-Lynch ditujukan untuk menimbulkan kompresi vertikal
berkelanjutan pada sistim vaskuler. Pada kasus perdarahan postpartum karena plasenta previa,
jahitan kompresi segmen transversal lebih efektif.
ABSTRACT
Haemorhagi postpartum cause of uteri atonia represent one of three biggest death of maternal in
developing countries. Prevention, diagnosed early, and real correct management, representing key
to lessen the impact. Mortality of maternal represent indicator expressing status health of mother,
especially death risk to mother when pregnancy and labor. Management operate haemorhagi
postpartum, including ligasi of artery of uterina, interna iliaka ligasi, and abdominal finally total
hysterectomy or subtotal. Conservative surgical operation alternative management procedure
which recognized with stitching technique of compress and effective proven to control blood of
postpartum. This procedure first time conducted and explained in the year 1997 by Christopher B-
Lynch, a consultant of obstetri, gynaecology surgeon. Stitching of B-Lynch addressed to evoke
vertical kompresi have continuation to vascular systems. Blood case of postpartum because
placenta of previa, stitching of compress segment of transversal more effective.
◄Gambar 1 :
a – c Prosedur Teknik B-Lynch 10
10. Pasca aplikasi dan penutupan his- jadi efek maksimum dari tekanan
terotomi. Pada tahapan ini dapat ter- jahitan, dalam kurun waktu 24-48
jam. Karena uterus mengkerut pada diserap , mengikat pada anterior dan
minggu pertama setelah persalinan posterior segmen bawah uterus sehingga
pervaginam / seksio sesarea, jahitan integritas dan hemostasis dipelihara,
mulai kehilangan kontraksinya ,akan sebagaimana dibuktikan oleh
tetapi proses hemostasis telah ter- laparoskopi, histerosalpingografi, USS
jadi. Tidak ada alasan untuk me- dan MRI dan visualisasi langsung uterus
nunda penutupan dinding abdomen pada saat operasi sesarea elektif
setelah aplikasi jahitan. Asisten berikutnya 27,28. Rongga yang tetap
berdiri diantara kedua tungkai dan terbuka ini untuk aliran darah tetap
melakukan pembersihan pada terjaga . Pyometra, yang telah
vagina dan meyakinkan bahwa per- dilaporkan dalam satu kasus setelah
darahan telah terkontrol. jahitan Teknik Square dimana teknik ini
menghilangkan rongga uterus 25.
Aplikasi Setelah Persalinan Normal Kejadian ini belum ada laporan pada
Vagina. pasien yang menggunakan teknik jahitan
Jika laparatomi diperlukan B-Lynch. Salah satu pengamatan yang
sebagai manajemen dari perdarahan paling penting untuk komplikasi jahitan
atonia postpartum, histerotomi sangat B-Lynch adalah involusi cepat dari
penting untuk melakukan aplikasi uterus selama minggu pertama pasca
jahitan B-lynch. Histerotomi dilakukan persalinan. Fisiologis ini mencegah
untuk mengeksplorasi rongga uterin, proses ketegangan berlebihan dari
mengeluarkan produk-produk konsepsi , jahitan ke uterus.
mengevakuasi blood clot yang besar dan Jahitan kompresi uterus tepat
mendiagnosa plasentasi abnormal, untuk perdarahan postpartum primer
kerusakan dan perdarahan. Teknik dan sekunder pada atonia uteri, DIC,
penjahitan B-lynch dengan plasenta akreta, inkreta dan previa.
modifikasinya, tanpa histerotomi akan Tindakan ini tidak direkomendasikan
mengakibatkan perdarahan postpartum pada perdarahan postpartum primer dan
sekunder oleh karena itu memastikan sekunder tanpa terlebih dahulu
bahwa rongga uterus benar-benar menggunakan langkah-langkah medis
kosong. Kemudian histerotomi bisa juga yang telah direkomendasikan. Memang
untuk menunjukkan bahwa penjahitan dianjurkan sebelum dilakukan
yang benar dari jahitan tersebut akan pembedahan lebih radikal. Landasan
memberi efek kompresi maksimum, pengelolaan pada perdarahan
selama dan setelah penjahitan, dengan postpartum dengan teknik ini adalah
memakai teknik B-lynch , ini juga untuk diagnosis dini sebelum pasien menjadi
menghindari obliterasi servikal / rongga terancam. Teknik jahitan B-Lynch
uterus yang bias menyebabkan memperoleh kepercayaan diseluruh
penumpukan bekuan darah, debris dunia sebagai alternatif histerektomi
infeksi, pyometra, sepsis dan kematian. dalam pengelolaan perdarahan
Penjahitan untuk plasentasi abnormal postpartum sebagaimana ditunjukkan
22,24,25,26
. Jahitan B-lynch bisa bermanfaat dalam literatur internasional. Prosedur
pada kasus plasenta akreta, perkreta, dan ini lebih cepat dan sederhana dari pada
inkreta. Kompresi jahitan transversal ke histerektomi atau ligasi iliaka internal 29.
anterior bawah atau Kompartemen
posterior atau keduanya, dilakukan Keuntungan Teknik Jahitan B-Lynch
untuk mengontrol perdarahan. Jika ini 1. Aplikasi sederhana;
tidak berhasil longitudinal brace jahitan 2. Life saving;
component bisa dilakuan untuk memicu 3. Relatif aman;
proses hemostasis 26. 4. Mempertahankan uterus dan fertili-
Seluruh uterus dikompresi dari tas;
atas ke bawah dan dari kiri ke kanan
menggunakan benang yang dapat
5. Hemostasis dapat dinilai segera 3.2 Jahitan U
setelah aplikasi; Beberapa prosedur melibatkan
6. Daya regang berkurang dalam 48 kompresi dengan jahitan seperti penahan
jam, sehingga menghindari adanya untuk mempertahankan uterus setelah
kerusakan permanen pada uterus; perdarahan dengan atonia 11,15,23,45 , juga
7. Uterus yang terbuka memu- dengan kombinasi dengan intrauterine
ngkinkan mengeksplorasi rongga balon kateter 46. Yang lain menjelaskan
uterus untuk mengeluarkan produk- beberapa jahitan persegi dan jahitan
produk yang tertinggal dan memu- vertikal ke dalam segmen bawah rahim
ngkinkan penjahitan langsung dikombinasikan dengan jahitan
dibawah visualisasi operator. penetrasi miring pada korpus atau
beberapa jahitan vertikal 24,47,48,49.