Pencegahan Pencegahan
melalui melalui ibu ke
perilaku bayi
seksual
Pencegahan
melalui darah
kegiatan pencegahan dan penanganan
HIV secara komprehensif dan
berkesinambungan
-Prong 1 : pencegahan penularan
HIV pada perempuan usia reproduksi.
-Prong 2 : pencegahan kehamilan
yang tidak direncanakan pada
perempuan dengan HIV.
-Prong 3 : pencegahan penularan
HIV dan sifilis dari ibu hamil(dengan HIV
dan sifilis) kepada janin/bayi yang
dikandungnya.
-Prong 4 : dukungan psikologis,
social dan perawatan kepada ibu
dengan HIV beserta anak dan
keluarganya.
Untuk menghindari penularan HIV, dikenal konsep sebagai berikut:
ABCDE
Abstinence – Be faithful – Condom – Drug No - Education
TERAPI
ANTIRETROVIRAL
Pengobatan ARV jangka panjang, teratur dan disiplin,
penularan 1 dari ibu ke anak bisa diturunkan hingga 2%
(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015). ARV
sudah terbukti dapat menghambat replikasi virus
sehingga kadar virus dalam darah yang menginfeksi sel
kekebalan tubuh atau CD4 menurun dan akibatnya
kekebalan tubuh mulai pulih atau meningkat
(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).
Syarat pemberian ARV pada ibu hamil dikenal dengan
singkatan SADAR, yaitu sebagai berikut :
Dada : Ada tarikan dinding dada. Ada ronchi dan wheezing sebagai indikasi kelainan organ pernafasan ( apabila sudah
terjadi TB pulmonar dan PCP (Pneumocystis Carinii Pneumonia) manifestasi dari HIV/AIDS.
Pada pasien HIV mulai stadium 1 terdapat limpadenopati (pembengkakan kelenjar limfe) (Nasronudin, 2007).
Abdomen : Ada luka bekas SC apabila ibu persalinan yang lalu mengidap HIV mencegah penularan ibu ke bayi.
Pembesaran uterus terkadang tidak sesuai dengan umur kehamilan. Hal tersebut dikarenakan adanya infeksi HIV
menyebabkan gangguan pertumbuhan pada janin.
Kulit : Kadang ditemukan tanda-tanda dermatitis, herpes zoster, prurigo, dan kelainan kulit lainnya akibat infeksi jamur.
• Evaluasi
Dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang diberikan
dalam bentuk SOAP.
S : ibu tidak cemas dan takut dengan kondisi penyakit HIV/AIDS
yang dideritanya
O :- Kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik
- Transmisi HIV dari ibu ke janin dapat dicegah
A : ibu hamil dengan HIV/AIDS
P :- P4K perencanaan proses persalinan dengan operasi saesar
untuk mencegah transmisi ibu ke janin
- Kolaborasi dokter spesialis terkait pemberian terapi dan
pemeriksaan lab
DAFTAR PUSTAKA
Abrori & Mahwar, Q, 2017, Buku Ajar Infeksi Menular Seksual, Pontianak,
UM Pontianak Pers.
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Ibu dan Anak. (2015). Pedoman
Manajemen Program Pencegahan Penularan HIV dan Sifilis dari Ibu ke Anak. Jakarta :
Kemenkes RI
Depkes RI,2004. Modul Pelatihan Konseling dan Tes Sukarela HIV (Voluntary
Counselling and Testing = VCT). Jakarta
Ida Ayu Chandranita Manuaba, Ida Bagus Gde Fajar Manuaba, Bagus Gde
Manuaba, 2008, Buku Ajar Patologi Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan, Jakarta,
EGC.
International LabourOrganitation. 2011. Flipchart Pencegahan Dan
Penanggulangan Hiv Dan Aids. Diakses melalui http://www.ilo.org/wcms_249791
pada tanggal 15 April 2019 pukul 06.30 WIB.
Komisi Penanggulangan AIDS. (2015). Strategi dan Rencana Aksi Nasional
2015-2019.
Nasronudin, 2007. HIV & AIDS Pendekatan Biologi Molekuler, Klinis dan
Sosial.Surabaya:Airlangga University Press
Permenkes No. 21 Tahun 2013
Pertanyaan/Tanggapan
• Zahra : Kasus yang terjadi di Solo tentang anak SD
yang tertular HIV lalu dikeluarkan dari
sekolahnya. Bagaimana tanggapan kalian?