Anda di halaman 1dari 20

Manajemen Asuhan Kebidanan

pada Neonatus
Data Subjektif
Melalui proses anamnesa kepada orang tua bayi,
Identitas bayi meliputi :
• Nama bayi
• Usia bayi
• Tanggal/jam lahir bayi
• Data orang tua (nama, umur, agama,
pendidikan terakhir, pekerjaan, alamat)
Keluhan utama:
Keluhan utama yg dialami oleh neonatus biasanya fisiologis seperti :
• Tangan dan Kaki terasa dingin yang dapat berakibat BBL mengalami hipotermi.
• Hemangioma , etiologinya disebabkan malformasi jaringan angioblastik (jaringan
pembentuk pembuluh darah) selama masa janin. Adapun penatalaksanaannya adalah
konservatif, dibiarkan menghilang sendiri.
• Ikterus
• Muntah, penyebabnya yaitu adanya kelainan kongenital pada pencernaan, iritasi
lambung, atresia esofagus, atresia stenosis, hischprung tekanan intrakanial yang tinggi,
cara memberi makanan atau minuman yang salah.
• Oral Thrush adalah kandidiasis selaput, lendir mulut, biasanya mukosa dan lidah, dan
kadang-kadang palatum, gusi serta lantai mulut.
• Diaper rash adalah merupakan akibat karena kontak terus menerus dengan keadaan
lingkungan yang tidak baik akibat kebersihan kulit yang tidak terjaga, jarang ganti popok
setelah bayi/anak kencing, udara/suhu lingkungan yang terlalu panas/lembab, akibat
mencret, reaksi kontak terhadap karet, plastik, deterjen.
• Millariasis (Biang keringat
• Diare adalah suatu keadaan frekuensi BAB > 4x pada bayi atau >3x pada anak dengan
konsisitensi tinja cair dan atau tanpa lendir atau darah disebabkan oleh infeksi,
malabsorbsi, makanan : basi,beracun, alergi makanan, penyakit pada usus: colitis
ulseratif, enterocolitis, psikologis : takut, cemas.
• Obtsipasi
Riwayat obstetri ibu
• Untuk mengetahui adanya riwayat BBLR atau gangguan
yg lain.
Anak
• BB/PB : Untuk mengetahui kemungkinan adanya BBLR
atau kelebihan berat badan
Nifas
• Penyulit : untuk mengetahui apakah ada riwayat
penyakit saat masa nifasnya yang dapat
menjadi sumber risiko untuk merawat bayi
• Lama meneteki : Untuk mengetahui kualitas ASI dan
kemungkinan adanya gangguan saat
memberikan ASI
Riwayat kehamilan
• Waktu kunjungan, jumlah kunjungan, dan Pola
kunjungan kehamilan untuk mengetahui
seberapa banyak pengetahuan yang diketahui
ibu terkait persiapan menjadi orang tua
• Usia Kehamilan sampai bersalin, untuk
mengetahui apakah bayi dilahirkan cukup
bulan atau tidak
• Penyakit yang diderita selama hamil untuk
mengetahui kemungkinan penyakit yang
diturunkan kepada bayi..
Pola fungsional
Nutrisi
• Bagaimana jangka waktu bayi meminum ASI, seberapa banyak jumlah
ASI yang diberikan, dan apakah ada asupan lain yang diberikan selain
ASI.
Eliminasi
• Normalnya pada neonatus yang minum ASI akan lebih banyak BAK
sekitar 6 kali sehari dan BAB lebih sering sekitar 2-3 kali sehari
dimulai pada hari ke-5, sebelumnya perlu ditinjau warna dan keadaan
mekonium pada neonatus.
Pola Istirahat
• Istirahat cukup, neonatus umumnya lebih sering tidur lebih dari 15
jam sehari
Pola Kebiasaan Orang Tua
• Merokok: merokok didekat bayi perlu dihindari karena akan
memengaruhi paru-paru bayi.
• Minum alkohol: mengonsumsi alkohol pada saat laktasi dapat
memengaruhi transport asam amino dan glukosa tubuh yang
diperlukan untuk pembentukan ASI..
Riwayat penyakit sistemik orang tua yang dapat
menular pada bayi
TBC
• Bila pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-
tanda infiltrate (redup, bronkial, ronki basah),
tanda-tanda penarikan paru, diafragma dan
mediastinum, batuk yang lama terutama pada
malam hari, pembesaran kelenjar limfe.
Hepatitis
• Bila terdapat anoreksia, mual, muntah, febris,
hepatomegaly, icterus.
Riwayat Kesehatan dan Penyakit Keturunan Keluarga
• Jantung
• Bila ditandai dengan mudah lelah, jantung berdebar, sesak nafas,
angina pektoris, pembesaran vena jugularis, oedema, tangan
berkeringat, hepatomegali, takikardia, kardiomegali
• TBC (menular)
• Bila pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda infiltrate
(redup, bronkial, ronki basah), tanda-tanda penarikan paru,
diafragma dan mediastinum, batuk yang lama terutama pada
malam hari, pembesaran kelenjar limfe.
• Hepatitis (menular)
• Bila terdapat anoreksia, mual, muntah, febris, hepatomegaly,
icterus.
• Asma
• Bila ditandai dengan napas pendek, berbunyi (wheezing), batuk-
batuk (tersering pada malam hari), nafas atau dada seperti tertekan.
Riwayat Psikososial budaya
• Dukungan
• Untuk mengetahui apakah keluarga sudah menyiapkan
dana untuk perawatan bayinya.
• Untuk mengetahui apakah keluarga memberikan dukungan
penuh dan merasa senang dengan kelahiran bayinya.
• Untuk mengetahui siapa mengambil keputusan pertama
dan kedua pada keluarga
• Adat istiadat/budaya yang berhubungan selama masa hamil
• Adat istiadat perlu dikaji karena hal penting yang biasa
dianut, berkaitan dengan masa laktasi. Apabila adat istiadat
tersebut merugikan akan membuat pertumbuhan bayi tidak
optimal dan pemulihan kesehatan akan terhambat.
Data Objektif

• Melalui penilaian APGAR score:


Tanda 0 1 2

Appearance Biru, pucat Badan Semuanya


tungkai biru pucat,muda merah

Pulse Tidak teraba <100 >100

Grimace Tidak ada Lambat Menangis kuat

Activity Lemas/lumpuh Gerakan Aktif/fleksi

sedikit/fleksi tungkai baik/

tungkai reaksi

melawan

Respiratory Tidak ada Lambat, tidak Baik, menangis

teratur kuat
Data objektif bayi baru lahir yang harus dikumpulkan
antara lain :
1) Pemeriksaan umum
• Pengukuran antropometri yaitu pengukuran lingkar
kepala yang dalam keadaan normal berkisar 33-35 cm,
LD: 30,5-33 cm, PB: 45-50 cm dan BB bayi 2500-4500
gram.
2) Pemeriksaan tanda-tanda vital
• Suhu bayi normal: 36,5-37,5 oC pada pengukuran
diaksila.
• Nadi normal : 120-140 kali permenit.
• Pernafasan, bervariasi dari 30 sampai 60 kali permenit.
• Tekanan darah, rata-rata : 80/64 mmHg.
Pemeriksaan fisik secara sistematis (head too toe)
1. Kepala
Periksa adanya trauma kelahiran misalnya: caput suksedaneum, sefalhematoma,
perdarahan subaponeurotik/fraktur tulang tengkorak.
2. Telinga
Periksa dan pastikan tulang rawan sudah matang. Perhatikan letak daun telinga. Daun
telinga yang letaknya rendah (low set ears) terdapat pada bayi yang mengalami sindrom
tertentu.
3. Mata
Periksa adanya trauma seperti palpebra, perdarahan konjungtivaatau retina, adanya
secret pada mata, konjungtivitas oleh kuman gonokokus dapat menjadi panoftalmia dan
menyebabkan kebutaan.
4. Hidung atau mulut
Bibir bayi baru lahir harus kemerahan, bibir dipastikan tidak adanya sumbing dan langit-
langit harus tertutup. Refleks hisap bayi harus bagus, dan berespon terhadap
rangsangan.
5. Leher
Ukuran leher normalnya pendek dengan banyak lipatan tebal. Periksa adanya
pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis. Adanya lipatan kulit yang berlebihan
dibagian belakang leher menunjukkan adanya kemungkinan trisomi 21.
6. Dada
Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernafas. Apabila tidak simetris kemungkinan
bayi mengalami pneumotorik, paresis diafragma atau hernia diafragmatika. Pernafasan
yang normal dinding dada dan abdomen bergerak secara bersamaan.
7. Bahu, lengan dan tangan
Periksa jumlah jari. Perhatikan adanya plidaktil atau sidaktil. Telapak tangan harus dapat terbuka, garis
tangan yang hanya satu buah berkaitan dengan abnormalitas kromosom seperti trisomi.
8. Perut
Perut tampak harus bulat dan bergerak secara bersamaandengan gerakan dada saat bernafas. Kaji adanya
pembengkakan, jika perut sangat cekung kemungkinan terdapat hernia diafragmatika.
9. Kelamin
Pada lekukan labia mayora normalnya menutupi labia minora dan klitoris. Klitoris normalnya menonjol.
Pada bayi laki-laki rugae normalnya tampak pada skrotum dan kedua testis turun kedalam skrotum.
10. Ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas bagian atas normalnya fleksi dengan baik dengan gerakan yang simetris.Refleks menggengam
normalnyaada.Ekstremitas bagian bawah normalnya pendek, bengkok dan fleksi dengan baik.Nadi femoralis
dan pedis normalnyaada.
11. Punggung
• Periksa spina dengan cara menelungkupkan bayi, cari adanya tanda-tanda abnormalitas seperti spina bifida,
pembengkakan atau cekungan, lesung atau bercak kecil berambut yang dapat menunjukkan
adanyaabnormalitas, medulla spinalis atau kolumna vertebrata.
• Kulit : Verniks (tidak perlu dibersihkan karena untuk menjaga kehangatan tubuh bayi), warna,
pembengkakan atau bercak-bercak hitam, tanda-tanda lahir.Perhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak
terdapat pada bayi kurang bulan.
• Refleks : Refleks berkedip, batuk, bersin, dan muntah ada pada waktu lahir dan tetap tidak berubah sampai
dewasa. Beberapa refleks lain normalnyaada waktu lahir, yang menunjukkan imaturitas neurologis, Tidak
adanya refleks- refleks ini menandakan masalah neurologis yang serius.
Identifikasi Diagnosa dan Masalah Aktual

• Pada langkah ini dilakukan identifikasi/interpretasi yang benar


terhadap diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien
berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulkan. Adanya diagnosa masalah aktual yang dapat
diidentifikasikan pada BBL dengan hipotermia.
Identifikasi diagnosa dan masalah potensial

• Pada langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain


berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa potensial lain yang sudah
diidentifikasi.

• Berdasarkan data yang diperoleh dari pengkajian diagnosa atau masalah


potensial pada BBL adalah berpotensi terjadi hipotermia. Hipotermia
adalah bayi yang kaki dan tangannya terasa dingin dan sering menangis
karena produksi panas yang kurang akibat sirkulasi masih belum
sempurna, respirasi masih lemah dan konsumsi oksigen rendah, inaktifitas
otot serta asupan makanan rendah.Faktor lain dikarenakan kehilangan
panas yang tinggi.

• Komplikasi yang mungkin akan terjadi seperti: hipoglikemiaasidosis


metabolik, karena vasokonstriksi perifer dengan metabolisme anaerob,
kebutuhan oksigen yang meningkat, metabolisme meningkat sehingga
pertumbuhan terganggu, gangguan pembekuan sehingga mengakibatkan
perdarahan pulmonal yang menyertai hipotermia berat, Shok.
Kebutuhan Tindakan Segera

• Mengidentifikasi perlunnya tindakan segera


oleh bidan atau dokter dan atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama
dengan anggota tim yang lain yang sesuai
dengan kondisi klien.
Perencanaan

• Pada langkah ini direncanakan asuhan yang


menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya.
1. Keringkan bayi secara seksama
2. Selimuti bayi dengan selimut atau kain
bersih, kering dan hangat
3. Tutup bagian kepala bayi
4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui
bayinya
5. Perhatikan cara menimbang bayi atau
jangan segera memandikan bayi baru lahir
Implementasi

• Pada langkah ke-6 ini, perencanaan yang menyeluruh


seperti yang telah diuraikan pada langkah 5
dilaksanakan secara efesien dan aman.Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian
oleh klien atau anggotatim kesehatan lainnya dalam
menangani klien.Langkah ini memerlukan pelaksanaan
asuhan kebidanan pada BBL sesuai tindakan yang yang
telah direncanakan sebelumnya dan memerlukan
tindakan segera sesuai kebutuhan klien dan
memberikan penanganan yang baik sesuai standar
operasional kesehatan
Evaluasi
• Pada langkah ke-7 ini dilakukan keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan terhadap bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana telah diidentifikasikan didalam masalah dan diagnosis.
Evaluasi merupakan tahapan akhir dari asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan dan keberhasilan
telah dicapai dalam evaluasi dan pemantauan dalam perencanaan
tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya.
• Mengevaluasi apakah penanganan bayi baru lahir dengan
hipotermia telah diberikan dengan semaksimal mungkin dan
komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi dapat teratasi.
TerimaKasih

Anda mungkin juga menyukai