Anda di halaman 1dari 9

By wiwik dwi purwanti

HAK ASASI MANUSIA


• Hak Asasi Manusia (HAM)
“seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Manha Esa dan merupakan anugerahnNya, yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara,
Hukum dan Pemerintah dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia” (Pasal 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia)
ANAK & PEREMPUAN
 Anak dan perempuan sangat rentan terhadap
kekerasan, dan diskriminasi, serta sering terabaikan
akan hak-hak mereka, karena dianggap sebagai
makhluk yang lemah, yang diharuskan untuk selalu
menurut keinginan dari orang yang dewasa.
FENOMENA YANG TERJADI
 Fenomena yang sering terjadi, dalam hidup
bermasyarakat, anak dan perempuan, akhirnya
menjadi korban tindak pidsna, hal ini bisa saja
diakibatkan karena pemahaman dan pengetahuan
dari masyarakat luas yang tidak mengerti akan hak-
hak dari anak dan perempuan tersebut.
Hak-Hak Anak Yang Harus DiLindungi
• Hak untuk Hidup
• Hak Untuk Mendapatkan Pendidikan dan Pengajaran
• Hak Untuk Memperoleh Kesehatan
• Hak untuk mendapatkan Identitas diri
• Hak untuk mendapat perlindungan
• Hak Untuk Berpartisipasi
• Hak untuk Dihargai Pendapatnya
• Hak-Hak Perempuan Yang Harus Dilindungi
• Hak-hak perempuan di bidang politik dan pemerintahan
• Hak-hak perempuan di bidang kewarganegaraan
• Hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pengajaran
• Hak-hak perempuan di bidang ketenagakerjaan
• Hak-hak perempuan di bidang kesehatan
• Hak-hak perempuan untuk melakukan perbuatan hukum
• Hak-hak perempuan dalam ikatan/ putusnya perkawinan
 Perlindungan Anak : adalah
PERLINDUNGAN ANAK segala&PEREMPUAN
kegiatan untuk
menjamin dan melindungai anak dan hak-haknya agar
dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi,
secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi (Pasal 2 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang
Perlindungan Anak)
 Perlindungan Perempuan : segala upaya yang ditujukan
untuk melindungi perempuan dan memberikan rasa aman
dalam pemenuhan hak-haknya dengan memberikan
perhatian yang konsisten dan sistematis untuk mencapai
kesetaraan gender. (Pasal 5, UU N0. 23 Tahun 2004, tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga)
PERLINDUNGAN ANAK
Pasal 76 C UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
menyebutkan :
"bahwa setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua,
wali, atau pihak lain mana pun yang bertanggung jawab
atas pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari
perlakuan “ :
a. diskriminasi;
b. eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;
c. penelantaran;
d. kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan;
e. ketidakadilan; dan
f. perlakuan salah lainnya
PERLINDUNGAN ANAK
Pasal 80 UU 35/2014 tentang Perlindungan Anak :
(1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 76C, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda
paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).
(2) Jika Anak mengalami luka berat, maka pelaku dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
(3) Jika Anak tersebut mati, maka pelaku dipidana dengan pidana
penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
(4) Pidana ditambah sepertiga jika pelaku penganiayaan tersebut
Orang Tuanya.
PENGHAPUSAN KDRT
UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT) No. 23 Tahun 2004 :

Ancaman pidana terhadap kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga ini adalah pidana
penjara pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp 15 juta (
Pasal 44 ayat [1] UU KDRT).
Dan khusus bagi KDRT yang dilakukan oleh suami terhadap istri yang tidak menimbulkan
penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian
atau kegiatan sehari-hari, ancaman pidananya adalah pidana penjara paling lama 4
(empat) bulan atau denda paling banyak Rp5 juta (Pasal 44 ayat [4] UU KDRT).
Dengan adanya aturan-aturan dan sanksi tersebut, kita dapat memahami bahwa hak-hak
tersebut sudah dilindungi, sehingga siapapun yang melakukan pelanggaran / kejahatan
terhadap hak-hak tersebut, akan dikenakan sanksi / hukuman / pidana.

Anda mungkin juga menyukai