Anda di halaman 1dari 6

BAHAN DISKUSI

LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender)


A.  LATAR BELAKANG

Islam dan Barat sepertinya diciptakan menjadi dua kutub berbeda yang tidak mungkin pernah
bertemu. Ini karena landasan nilai-nilai keduanya sangat bertolak belakang. Apabila Barat lebih
menonjolkan logika, ilmu pengetahuan ilmiah dan kebebasan, nilai-nilai Islam bersumber pada keimanan
dan ketaatan pada wahyu Ilahi dan sunah Nabi.
Salah satu kontradiksi antara Islam dengan Barat yang sedang mengemuka saat ini adalah
masalah kaum lesbian, gay, bisexual dan transgender.  Menurut pandangan barat LGBT merupakan bagian
dari hak asasi manusia yang harus dilindungi. Dukungan kaum liberal terhadap pelaku LGBT tidak hanya
berupa wacana namun direalisasikan dengan mendirikan organisasi persatuan, forum-forum seminar dan
pembentukan yayasan dana internasional. Bahkan beberapa negara telah melegalkan dan memfasilitasi
perkawinan sesama jenis.
Salah satu lembaga penggalangan dana pendukung perlindungan hak asasi pelaku LGBT
yaitu   yang diluncurkan pada Desember 2011 oleh menteri luar negeri AS Hillary  Rodham Clinton.
Lembaga ini mencakup upaya keadilan, advokasi, perlindungan dan dialog untuk menjamin pelaku LGBT
hidup bebas tanpa diskriminasi.
Di Indonesia, Sejak munculnya kasus tentang Ryan “Si Penjagal Dari Jombang”, mulai banyak
orang membicarakan tentang kaum homoseksual terutama Gay. Bagi masyarakat Indonesia yang masih
menganggap hal tersebut tabu dan tidak sesuai dengan budaya serta moral, hal tersebut amat
bertentangan dengan nilai agama serta hukum yang berlaku di Indonesia. Selain itu, kami juga melihat
bahwa mulai banyak bermunculan film-film yang mengangkat tema tentang kaum Gay.
Selain itu, kehidupan kaum homoseksual terutama kaum gay, sangat rentan terhadap berbagai
masalah kesehatan. Yang terparah diantaranya dalah HIV dan AIDS. Bahkan data WHO menunjukan
bahwa hampir 90% penderita HIV adalah kaum homoseksual dan 60% penderita AIDS juga berasal dari
kaum homoseksual. Sungguh sangat ironis namun juga dilematis, mengingat banyak negara yang mulai
terbuka dan memberi kelonggaran, bahkan member perlindungan dalam masalah pergaulan sejenis ini.
Sementara itu, Islam menghendaki pernikahan antar lawan jenis, laki-laki dengan perempuan,
tidak semata untuk memenuhi hasrat biologis namun sebagai ikatan suci untuk menciptakan ketenangan
hidup dengan membentuk keluarga sakinah dan mengembangkan keturunan umat manusia yang
bemartabat. Perkawinan sesama jenis tidak akan pernah menghasilkan keturunan dan mengancam
kepunahan generasi manusia. Perkawinan sesama jenis semata-mata untuk menyalurkan kepuasan nafsu
hewan.
B. Pengertian“Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender ( LGBT)

Lesbian ialah Orientasi seksual seorang perempuan yang hanya mempunyai hasrat sesama
perempuan. Gay  ialah Orientasi seksual seorang pria yang hanya mempunyai hasrat sesama pria .
Bisex ialah Sebuah orientasi sexsual seorang Pria/Wanita yang menyukai dua jenis kelamin baik
Pria/Wanita. Transgender ialah Sebuah Orientasi seksual seorang Pria/Wanita dengan mengidentifikasi
dirinya menyerupai Pria/Wanita. Misal:Waria
Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT) merupakan penyimpangan orientasi seksual
yang bertentangan dengan fitrah manusia, agama dan adat masyarakat Indonesia.
lesbian adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama
perempuan. Istilah ini juga merujuk kepada perempuan yang mencintai perempuan baik secara fisik,
seksual, emosional, atau secara spiritual. Bisa juga lesbian diartikan kebiasaan seorang perempuan
melampiaskan nafsu seksualnya pada sesamanya pula.
Sedangkan Gay adalah sebuah istilah yang umumnya digunakan untuk merujuk orang
homoseksual atau sifat-sifat homoseksual. Sedikit berbeda dengan bisexual.
Biseksual (bisexual) adalah individu yang dapat menikmati hubungan emosional dan seksual dengan orang
dari kedua jenis kelamin baik pria ataupun wanita (kamuskesehatan.com).
Lalu bagaimana dengan Transgender? Transgender merupakan ketidaksamaan identitas gender
seseorang terhadap jenis kelamin yang ditunjuk kepada dirinya.
Transgender adalah perilaku atau penampilan seseorang yang tidak sesuai dengan peran gender pada
umumnya. Seseorang yang transgender dapat mengidentifikasi dirinya sebagai seorang homoseksual,
biseksual maupun aseksual.
Dari semua definisi diatas walaupun berbeda dari sisi pemenuhan seksualnya, akan tetapi
kesamaanya adalah mereka memiliki kesenangan baik secara psikis ataupun biologis dan orientasi
seksual bukan saja dengan lawan jenis akan tetapi bisa juga dengan sesama jenis.
Walaupun kelompok LGBT mengklaim keberadaannya karena faktor genetis dengan teori “Gay
Gene” yang diusung oleh Dean Hamer pada tahun 1993. Akan tetapi, Dean sebagai seorang gay
kemudian meruntuhkan sendiri hasil risetnya. Dean mengakui risetnya itu tak mendukung bahwa gen
adalah faktor utama/yang menentukan yang melahirkan homoseksualitas. Perbuatan LGBT sendiri ditolak
oleh semua agama bahkan dianggap sebagai perbuatan yang menjijikan, tindakan bejat, dan keji
(republika.co.id, 26/01/2016).

    C.  Ciri-Ciri LGBT


Beberapa ciri-ciri lesbian yang perlu diketahui yaitu :

1. Selera Fashion Yang Berbeda. Salah satu ciri ciri lesbian yang mudah terlihat adalah gaya
fashionnya yang berbeda jika dibandingkan dengan wanita pada umumnya. Kaum lesbian biasanya
memiliki gaya dan selera fashion yang cukup nyentrik. Misalnya saja pada gaya  rambut, biasanya
gaya rambut yang cukup populer di kalangan lesbian adalah rambut pendek ala militer, gaya undercut,
ataupun potongan rambut pendek lainnya yang diberikan banyak gel.

2. Gerak-Gerik Yang Berbeda. Tak hanya pada pemilihan gaya fashion saja, gerak gerik dari wanita
lesbian akan berbeda daripada wanita normal lainnya. Misalnya saja saat mereka berjalan, maka gaya
jalannya mirip dengan pria. Terkadang mereka akan membungkuk agar menyembunyikan dadar
mereka, langkah kaki nya begitu cepat, senyum yang cukup genit, bahkan senang melakukan kontak
mata. Selain itu, saat berbicara dengan lawan bicaranya terutama wanita, akan berusaha untuk duduk
terlalu dekat dan melakukan gerakan-gerakan yang tidak lazim.

3. Dingin dan Cuek Kepada Pria. Memang terdapat beberapa tipe wanita yang memiliki sikap dingin
dan cuek kepada pria, apalagi yang belum begitu dikenalnya. Namun sikap dingin dan cuek tersebut
berbeda dari yang diperlihatkan oleh wanita lesbian. Kaum lesbian memiliki sikap yang benar-benar
cuek dan dingin kepada pria, seolah-olah menujukkan ketidaktertarikan. Bahkan sikapnya tersebut
memperlihatkan kebencia di hatinya. Hal ini dikarenakan rata-rata dari kaum lesbian memiliki masa
lalu yang cukup buruk dengan pria sehingga memori pahit tersebut masih tersimpan dan membuatnya
mengalami kelainan orientasi seksual.

4. Memiliki Kedekatan Yang Cukup Mendalam Dengan Teman Wanita. Ciri ciri lainnya yang dapat
terlihat adalah ketika memiliki kedekatan yang cukup dalam dengan teman wanita lainnya. Meskipun
wanita berteman dengan wanita lainnya merupakan hal yang wajar, namun terkadang ada beberapa
hal yang memperlihatkan ketidak wajaran. Misalnya saja melakukan hal-hal yang lebih seperti
menyentuh bagian tubuh tertentu dari teman wanita nya tersebut ataupun hal lainnya yang tidak lazim.
Jika seperti ini maka dipastikan wanita tersebut adalah lesbian.

5. Gaya Hidup. Beberapa wanita yang lesbian mungkin memiliki karakter yang rama dan polos,
namun beberapa diantaranya ada pula yang gampang bergaul dan senang sekali keluar secara
berkelompok. Selain itu, ada pula wanita-wanita lesbian yang memiliki gaya hidup yang hedonis,
sehingga senang menghabis-habiskan uang untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu, mereka juga
senang akan hal-hal yang berkaitan dengan lesbian, seperti tokoh film, musisi, kota-kota lesbian, dan
lainnya.

6. Memperhatikan Teman Wanita Terlalu Berlebihan. Ciri lainnya yang dapat mudah terlihat adalah
sikap dan perhatiannya yang terlalu berlebihan pada teman wanita lainnya. Cobalah anda perhatikan
caranya memperhatikan teman wanita. Jika kebaikan yang dimilikinya terlalu berlebihan dan tidak
seperti teman pada umumnya maka anda patut mencurigainya. Biasanya wanita yang lesbian
seringkali memberikan sesuatu hal yang sebenarnya jika dilihat dari kemampuannya adalah hal yang
cukup istimewa.

7. Senang Menatap Wanita Dalam Waktu Yang Lama. Jika biasanya wanita sering menatap pria
lama-lama, berbeda halnya dengan wanita yang mengidap lesbian. Wanita yang lesbian sering kali
melirik bahkan hingga menatap dalam wanita lainnya dalam waktu yang lama. Bahkan sikapnya ini tak
hanya dilakukan pada teman wanita yang dikenalnya, bahkan wanita yang berpapasan dengan nya
sekalipun juga. Hal ini dikarenakan perasaan sukanya terhadap sesama jenis.

8. Tidak Merasa Aneh Saat Mencium Sesama Wanita. Perhatikan gerak-geriknya dalam kehidupan
sosial, jika wanita tersebut merasa biasa saja saat memeluk bahkan mencium wanita lainnya di depan
umum maka bisa jadi ini menjadi ciri-ciri jika wanita tersebut memiliki kelainan orientasi seksual.
Namun anda juga jangan terlalu cepat dalam menyimpulkan, butuh investigasi yang lebih dalam
terkait hal ini.

9. Posesif Jika Ada Orang Lain Yang Mendekati Teman Wanitanya. Hal ini mungkin akan dilakukan
bagi wanita lesbian yang berperan sebagai butchy, namun tak menuntut kemungkinan jika femme
juga akan bertindak seperti itu. Wanita yang lesbian seringkali bersikap posesif jika teman wanita
terdekatnya didekati oleh orang lain. Hal ini bukan dikarenakan takut jika tidak bisa bermain bersama
lagi, namun takut kehilangan anda di dalam kehidupannya. Apalagi jika dirinya memang sudah tertarik
sekali dengan anda.

10. Senang Membicarakan Wanita Lainnya. Jika wanita tak pernah membicarakan aktor, musisi,
ataupun pria lainnya di dalam kehidupannya dan hanya membicarakan wanita-wanita favoritnya saja
maka sudah pasti anda perlu mencurigainya. Bahkan pembicaraannya bukan mengenai hal prestasi
ataupun hal umumnya, melainkan lebih ke fisik wanita tersebut. Bisa jadi ini pertanda jika wanita
tersebut merupakan lesbian.

Beberapa ciri-ciri Gay yang perlu diketahui yaitu :

1. Bersolek
Sekalipun banyak pria yang memperhatikan penampilan, namun hampir seluruh gay
memperhatikan penampilan. Perhatikan bagaimana penampilannya, jika pasangan anda bersolek
satu jam sebelum keluar rumah, jika produk perawatan wajahnya lebih banyak dari anda, jika
koleksi sepatunya lebih banyak dari anda, anda sudah mendapat poin petunjuk bahwa pasangan
anda berpotensi gay.
2. Idola
Pria gay seringkali mengidolakan artis berpenampilan mewah. Jika pasangan anda menyukai diva,
mengidolakan artis-artis glamour, pasangan anda kemungkinan gay.
3. Acara TV Favorit
Acara TV favorit pria gay seringkali sama. Yaitu acara-acara "wanita", seperti kontes kecantikan,
cara menggunakan make up, infotaimen, dan acara-acara fashion show. Termasuk acara ajang
penghargaan.
4. Pandangan Mata
Jika anda berada di tempat umum, perhatikan mata pasangan anda. Jika matanya melirik setiap
kali ada pria tampan lewat, namun tidak memperhatikan ketika ada wanita cantik lewat, besar
kemungkinan pasangan atau teman anda lebih tertarik pada pria ketimbang wanita.
5. Penggunaan Toilet
Pria gay yang belum berani menyatakan dirinya gay biasanya tidak nyaman menggunakan toilet
umum dan sedapat mungkin memilih pulang ke rumah. Ini menunjukkan bahwa dia tidak nyaman
dengan kondisi seksualnya.
6. Support Gay
Jika teman anda atau pasangan anda terus menerus membicarakan tentang bagaimana
seharusnya gay diterima di masyarakat, dia berkemungkinan sedang mengupayakan agar
kondisinya sebagai gay bisa diterima.
7. Tokoh Fiksi Pilihan
Dalam pilihan tokoh fiksi, game atau komik, pria gay cenderung memilih tokoh wanita, sementara
pria non gay akan memilih tokoh pria.
8. Cara Memuji
Dalam memuji penampilan anda, pasangan anda akan menambahkan saran-saran fashion.
Seperti, bajumu bagus, tapi lebih cocok lagi kalau pakai kalung warna ini, tas warna itu, sepatunya
begini atau begitu.
9. Media Sosial
Perhatikan teman-temannya di media sosial. Apakah ada banyak pria tampan yang tidak dia kenal
di daftar pertemanannya? Apakah ada pria-pria yang menampilkan tubuhnya yang sexy namun
tidak dia kenal di daftar pertemanannya?
10. Dia Benci Gay
Pasangan atau teman anda menunjukkan anti gay secara berlebihan, tidak jarang emosional dan
marah? Kadang bawa-bawa alasan agama untuk marah? Ini adalah reaksi klasik untuk mencegah
orang menebak bahwa dirinya adalah gay. Homophobia terbesar adalah homosexual itu sendiri.
Pada dasarnya, banyak pria gay yang tidak dapat menerima bahwa dirinya adalah gay. Sehingga
dia bereaksi marah jika ada yang mencoba mendiskusikan soal LGBT.

Ciri-ciri bisexual:

Orang-orang yang memiliki orientasi biseksual memiliki beberapa ciri atau karakteristik. Anda bisa melihat
beberapa karakteristik orang-orang dengan orientasi biseksual di bawah ini. Berikut ini beberapa ciri-ciri
biseksual adalah:

 Memiliki daya tarik lebih kuat terhadap salah satu jenis kelamin meskipun masih memiliki daya
tarik untuk keduanya
 Memiliki hubungan heteroseksual yang stabil dan sesekali hubungan homoseksual. Sebaliknya,
memiliki hubungan homoseksual yang stabil dan sesekali hubungan heteroseksual
 Merasa nyaman memiliki hubungan romantis atau seksual dengan orang yang berasal dari kedua
jenis kelamin berbeda
 Suka berganti antara heteroseksual dan homoseksuaL

D. Faktor Penyebab Terjadinya LGBT

1. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan bisa memicu terjadinya LGBT, misalnya saja karena salah
pergaulan. Dalam berteman, sudah selayaknya kita "memilih" teman yang memiliki perilaku baik. Ketika
seseorang berteman dengan orang yang termasuk LGBT, ada kecenderungan dia akan ikut menjadi
anggota LGBT disebabkan faktor pengaruh teman. Jadi, lingkungan dan kebiasaan menjadi faktor pemicu
paling besar terjadinya LGBT di Indonesia. Adanya pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia juga
bisa menyebabkan penyimpangan perilaku ini terjadi.

2. Faktor keluarga Jika seorang anak mengalami kekerasan di lingkungan keluarganya, hal ini bisa menjadi
salah satu faktor yang menyebabkan dia menjadi LGBT. Sebagai contoh, seorang anak perempuan yang
mendapatkan perlakukan kasar dari ayah atau saudara laki-lakinya akan berpikir untuk membenci lawan
jenisnya. Alhasil, dia memilih untuk hidup sebagai LGBT karena pengalaman hidup yang tidak
mengenakkan. Oleh sebab itulah, peranan di dalam keluarga sangat penting. Kehangatan dan
keharmonisan keluarga akan mendorong anak untuk tumbuh normal dan wajar. Selain itu, jika kedua orang
tua memberikan pendidikan agama dan moral yang baik, hal ini akan membentengi seseorang untuk
menyimpang menjadi LGBT.

3. Faktor Genetik Kemudian, faktor penyebab LGBT bisa terjadi ialah karena faktor genetik. Maksudnya
ialah penyimpangan seksual seperti Lesbian, Gay, Biseksual ataupun Transgender bisa terjadi karena
adanya riwayat keturunan dari anggota keluarga sebelumnya. Dalam tubuh manusia, kromosom seorang
laki-laki normal ialah XY dan perempuan yaitu XX. Namun, di kehidupan nyata, bisa ditemukan bahwa
seorang laki-laki memiliki kromosom XXY. Kelebihan kromosom ini bisa menyebabkan dia memiliki perilaku
menyerupai seorang perempuan. 

E. Hukum LGBT Menurut Undang – Undang dan Hukum Islam


Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) bertentangan dengan hukum, norma agama dan
kesusilaan,”ujar Chandra dalam rilis yang diterima Kiblat.net, Jumat (15/12/17). Tidak dibenarkan apabila kaum
LGBT menjadi legal di Indonesia. Dan melarang segala bentuk praktik LGBT berdasar ketentuan hukum, perundang-
undangan, nilai-nilai agama, kesusilaan, ketertiban dan kepentingan umum yang jelas diatur dalam Pancasila dan
UUD 1945.
Keberadaan LGBT di Indonesia tidak sesuai pasal yang ada. Tepatnya pasal 1 Undang – Undang No. 1
Tahun 1974 mengenai perkawinan. ‘Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita
sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa’. “Dan ketentuan serupa mengenai isi kartu penduduk yang ditetapkan dalam Undang-
Undang Administrasi Kependudukan UU No. 23/2006,”
LGBT adalah sebuah penyimpangan dari kodrat dan fitrah manusia. Manusia sejatinya diciptakan dalam
dua jenis untuk berpasangan, yaitu pria dan wanita. Konsepsi itu jelas dianut oleh UU No. 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan. Perkawinan menurut Pasal 1 undang-undang tersebut, hanya antara pria dan wanita. Dengan begitu,
perkawinan sejenis bertentangan dengan hukum Indonesia.Melarang umatnya untuk menikah dengan jenis yang
sama, Laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.
Didalam Al-Qur’an sudah dijelaskan dari kisah Nabi Luth pada surah Al- A’raf : 80-81 yang memiliki arti : “
dan (kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya) mengapa kalian mengerjakan perbuatan fashiyah itu, yang
belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kalian ?” Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki
untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kalian ini adalah kaum yang
melampaui batas”. Dalam kisah kaum Nabi Luth initampak jelas penyimpangan mereka dari fitrah. Sampai-sampai
ketika menjawab perkataan mereka, Nabi Luth mengatakan bahwa perbuatan mereka belum pernah dilakukan oleh
kaum sebelumnya. Di antara penyebab terjadinya Homoseks adalahkarena seseorang lelaki jenuh dengan lawan
jenisnya, Hal ini kadang-kadang menyebabkan ketidakmampuannya untuk melakukannya dengan lawan jenisnya.[3]

F.    Dampak LGBT Bagi Kehidupan Manusia


Apakah LGBT termasuk penyimpangan sosial yang sangat berpengaruh dimasyarakat ?? tentunya
sangat berpengaruh apalagi LGBT merupakan tindakan atau penyimpangan yang dapat berdampak negatif
pada lingkungan sekitarnya. Berbeda dengan khalayak umum, para sosiolog menggunakan istilah
penyimpangan tanpa bermaksud untuk menghakimi , untuk merujuk tiap tindakan dimana orang
memberikan tanggapan negatif. Jika para sosiolog menggunakan istilah ini , tidak berarti bahwa mereka
sepakat bahwa suatu tindakan dinilai buruk, melainkan hanya bahwa orang menilainya secara negatif. Dan
mereka pun kini berusaha untuk meminta Hak asasi mereka dalam berbagai hal. Hak Asasi merupakan
suatu perangkat asas - asas yang timbul dari nilai - nilai yang kemudian menjadi kaidah - kaidah  yang
mengatur perilaku manusia dalam hubungan sesame manusia.
Kita ketahui bersama mayoritas masyarakat tidak menyukai kelompok ini atau perkumpulan para
LGBT dikarenakan sangat mengganggu perkembangan zaman terutama untuk anak-anak dan remaja
yang mulai tumbuh gairah seksualnya. Hal ini sangat memprihatinkan di dalam masyarakat karena bukan
hanya dampak terhadap anak tapi kaum LGBT ini mengancam kesehatan masyarakat pada umumnya, dan
dalam kondisi kateraturan Kaum lesbian, gay, biseksual, dan trangender (LGBT) di Indonesia akan
menghadapi tantangan hukum dan perasangka yang tidak dialami oleh penduduk non-LGBT.
Adat-istiadat tentu tidak menyetujui homoseksual dan Berlintas-busana, yangberdampak kepada
kebijakan publik. Misalnya pasangan sesama jenis di Indonesia ataurumah tangga yang dikepalai sesama
jenis ini dianggap tidak memenuhi syarat untukmendapatkan perlindungan hukum yang lazim diberikan
kepada pasangan lawan jenis yang menikah. “Bagaimanakah bentuk hubungan sesama jenis kelamin?
Seperti halnya dengan hal- hal lain dalam kehidupan, pasangan - pasangan ini tidak dapat
disamaratakan. Seperti halnya pasangan antar jenis kelamin, kelas sosial memiliki pengaruh
yang signifikan, dan orientasi ke kehidupan bervariasi berdasarkan pendidikan, pekerjaan,
dan penghasilan. Sosiolog Philip Blumstein dan Pepper Schwartz mewawancarai pasangan sesama jenis
kelamin dan menemukan bahwa pertikaian utama mereka ialah mengenai tugas rumah tangga, uang, karir,
masalah dengankerabat, dan penyesuaian diri secara seksual, masalah yan juga dihadapi pasangan
heteroseksual. Namun pasangan sesama jenis kelamin cenderung tidak bertahan lama, dan satu alasan
bagi disahkannya pernikahan gay ialah agar hubungan-hubungan ini menjadi lebih stabil”.
LGBT juga disebabkan adanya pengaruh dari lingkungan sekitar, kebudayaan, tempat tinggal, dan
cara bergaul pada kelompok yang mana terdapat tanda - tandaLGBT didalamnya. LGBT pun bisa terjadi
karena faktor keluarga, Perceraian orang tua dan sebagainya. Hubungan Peran tidaksaja berubah pada
titik yang demikian jelas, tetapi terus menerus selama kehidupan itu.
Pengaruh kebudayaan termasuk kebiasaan hidup, nampak juga dalam berbagai gejala hubungan
manusia dengan kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, keadaan waria relatif lebih diakui.  Hal ini disebabkan
karena mereka pada umumnya tidakmerahasiakan keadaannya sebagai waria. Tetapi, waria masih
mendapat banyak stigmatisasi negatif di Indonesia. Ada yang dibuang keluarganya, ada yang sulit dapat
pekerjaan, ada juga yang dibunuh. Ada juga waria yang diterima oleh keluarganya dan dapat pekerjaan di
ruang-ruang publik yang selama ini menjadi sumber ekonomi. Sedangkan kaum gay, lesbi,
tomboy, keadaannya berbeda. Mereka pada umumnya belum membuka diri kepada keluarga
atau masyarakat, dan kebanyakan kawin dengan lain jenis, yaitu secara heteroseksual. Disisi lain
kaum yang memiliki seksualitas katanya menyimpang ini sering mendapatkan kekerasan, baik kekerasan
fisik, psikis dan seksual.
G. Peran Masyarakat Dalam Menyikapi LGBT
Menurut pendapat hasil dari diskusi Anak UI tentang LGBT di website anakui.com bahwa “Belum banyak
masyarakat Indonesia yang pro akan LGBT, mengingat masih rendahnya pengetahuan masyarakat Indonesia akan
hal ini serta perbincangan tentang LGBT yang masih dianggap tabu. Seharusnya kita dapat menghargai keberadaan
LGBT atas dasar kemanusiaan sebagaimana kita menghargai perbedaan yang ada disekitar kita. LGBT
juga manusia yang sama seperti kita yangberhak menjalani kehidupan dan meraih kesuksesan. Mendukung bukan
berarti menjadi bagian darinya, kita cukup menerima dan memahami keadaanya, bahwa terlahir berbeda bukanlah
perkara mudah, jangan mengucilkan apabila dia tidak mengganggu kita.
Sementara itu, Islam menghendaki pernikahan antar lawan jenis, laki-laki dengan perempuan, tidak semata
untuk memenuhi hasrat biologis namun sebagai ikatan suci untuk menciptkan ketenangan hidup dengan membentuk
keluarga sakinah dan mengembangkan keturunan umat manusia yang bermartabat. Perkawinan sesama jenis tidak
akan pernah menghasilkan keturunan, dan mengancam kepunahan generasimanusia. Perkawinan sesama jenis
semata-mata untuk menyalurkan kepuasan nafsu hewani. LGBT dalam pandangan Islam, sesuai dengan tuntutan
Allah SWT dan Rasulullah dalam Al-Qur’an dan Sunah, homoseks merupakan perbuatan hina dan pelanggaran
berat yang merusak harkat manusia sebagai makhluk ciptaan Allah paling mulia. Pada masa nabi Luth kaum
homoseks langsung mendapat siksa dibalik buminya dan dihujani batu panas dari langit. Selain zina dan
pemerkosaan , pelanggaran seksual menurut Islam termasuk LGBT, incest (persetubuhan sesama muhrim) dan
menjimak binatang. Sanksi bagi pelaku semua pelanggaran seksual tersebut adalah hukamn mati.
 Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa menjumpai kalian orang yang melakukan perbuatan kaum luth,
maka bunuhlah orang yang mengerjakan dan orang yang dikerjai” (Hadist Ibnu Maja No.2561 kitabul hudud).
Menurut Abdullah (2009:144) ada banyak persoalan yang harus menjadi perhatian ketika hendak menempatkan
agama di ruang publik dunia modern,sekalipun dengan pelbagai macam problem yang tentu saja tidak serta merta
akan terselesaikan ketika diskusi diarahkan pada pembedaan secara ketat dimasukkan dalam wilayah publik dan
privat.
Ketentuan hukum ini di anggap sebagai ketentuan yang ma’lumun min ad-din bi ad-dharurat atau ketentuan
hukum yang mujma’ alaih. Hal ini didasarkan pada beberapa ayat al-qur’an: “Dan jika kamu takut tidak akan dapat
berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-
wanita (lain) yang kamu senangi”: dua-dua, tiga-tiga atau empat- empat. Namun jika kamu takut tidak akan
dapat berlaku adil, maka cukuplah dengan satu istri (yang sudah ada) saja, atau (cukuplahmelakukan hubungan sek
dengan) budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat untuk tidak berbuat aniaya. (An-
nisa’:4:3)
Dalam ayat lain Allah berfirman: “Perempuan-perempuanmu adalah ladang bagimu, maka datangilah
ladangmu dari arah mana dan cara apapun yang kamu sukai” (Al-baqarah:2:223). Kata “an-nisa’”, dalam dua ayat di
atas menegaskan bahwa pasangan yang boleh dinikahi laki-laki adalah perempuan, bukan laki-laki. Penggambaran
istri dengan “ladang-ladang” memberikan isyarah bahwa pasangan nikah haruslah seorang yang
mampu berproduksi, yaitu laki-laki dan perempuan. Hal ini juga menunjukkan bahwa perkawinan bukan hanya
dimaksudkan sebagai rekreasi melainkan juga prokreasi. Senada dengan ayat ini, puluhan ayat lain yang juga
menandaskan secara terang-benderang (qhat’iyu ad-dalalah)
bahwa pasangan menikah laki-laki adalah perempuan dan pasangan menikah perempuan adalah laki-laki.
Bahkan dalam ayat lain diyatakan bahwa relasi seperti ini adalah telah menjadi“ketentuan penciptaan”
Allah. Allah berfirman: “dan kalian tinggalkan isteri-isteri yangdiciptakan tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah
orang-orang yang melampaui batas." (Asy-syu’ara’:26:166). Kata “ma khalaqa lakum” dalam ayat di atas seakan
hendak menyatakan bahwa “sunnatullah”nya perempuan “diciptakan” untuk laki-laki dan begitu pula sebaliknya. Kata
“bal antum qaumun ‘adun” sekali lagi, seakan menjadi penegas bahwa pengingkaran terhadap sunnatullah itu
dianggap melampaui batas kepatutan dan batas kemanusiaan.

Anda mungkin juga menyukai