Anda di halaman 1dari 28

Sikap kita terhadap orang munafik...

Ciri2 orang munafik:


1. Selalu berkata dusta
2. Suka tidak menepati janji
3. Diberi amanah dia berkhianat (tidak menunaikan amanah)
3. Kalau berdebat tidak mau kalah
Orang munafik akan menampakkan keimanan pada orang2 mukmin, namun sebenarnya, hatinya
menolak dng keras dan benci agama Islam (benci Allah dan RasulNya)...
Tidak nampak kemunafikan seseorang, melainkan hanya Allah yg mengetahuinya, dan cukup
Allah saja yg membalas mereka...
Jika salah seorang mukmin melakukan beberapa ciri2 tersebut (tidak semua), maka ia telah
melakukan perbuatan orang2 munafik, walaupun belum termasuk munafik, dan hendaknya ia
segera bertobat...
Sesungguhnya orang munafik lebih berbahaya, karena mereka tdk menampakkan permusuhan,
mereka menampakkan keimanan dan persahabatan, padahal mereka benci, dengki dan selalu
menyerang dari belakang secara pengecut...
Hendaklah kita berpaling dari mereka, jangan jadikan mereka sahabat atau teman dekat...
Dan berilah mereka pelajaran, dan nasihat yg baik...
Jangan dng kekerasan, atau umpatan namun nasihatilah dng hikmah dan bijaksana...
Dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka, hingga mereka
bertaubat dari kemunafikan, hingga menjadi mukmin sejati...
Tidaklah rugi bagi Allah, dan hamba2Nya yg beriman terhadap tipu daya orang2 munafik,
melainkan tipu daya itu hanya kembali merugikan orang2 munafik itu sendiri, dan itu tidak
disadari mereka...
QS 4.An Nisaa':63



"Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena
itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka
perkataan yang berbekas pada jiwa mereka."

Kitab Sifat Orang Munafik Dan Hukum Tentang Mereka

Hadis riwayat Zaid bin Arqam ra., ia berkata:


Kami pernah keluar bersama Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan di mana orangorang banyak yang tertimpa musibah. Lalu Abdullah bin Ubay berkata kepada para
pengikutnya: Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang Muhajirin
yang ada di sisi Rasulullah saw. supaya mereka bubar meninggalkan Rasulullah saw. dari
sekitarnya Zuhair berkata: Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar
orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah daripadanya. Kata Zaid bin
Arqam selanjutnya: Lalu aku datang melaporkan kepada Nabi saw. tentang ucapan
Abdullah bin Ubay itu. Rasulullah saw. memanggil Abdullah bin Ubay untuk
menanyakan hal itu. Tetapi, Abdullah bersumpah tidak pernah berkata demikian. Dia
berkata: Zaid berbohong kepada Rasulullah saw. Aku merasa sangat susah mendengar
perkataan itu, sampai Allah menurunkan ayat yang menyatakan kebenaranku: Apabila
orang-orang munafik datang kepadamu. Kemudian Nabi saw. memanggil mereka
(Abdullah bin Ubay dan para pengikutnya) untuk dimintakan ampun, tetapi mereka
membuang muka (menolak dan berpaling), Mereka adalah seakan-akan kayu yang
tersandarkan. Mereka sebenarnya adalah orang-orang yang bertubuh bagus. (Shahih
Muslim No.4976)

Hadis riwayat Jabir ra., ia berkata:


Nabi saw. mendatangi kuburan Abdullah bin Ubay lalu mengeluarkan jasad Abdullah dari
kuburannya kemudian meletakkannya di atas kedua lutut beliau dan meludahinya serta
memakaikannya baju gamis beliau. Wallahu a`lam. (Shahih Muslim No.4977)

Hadis riwayat Ibnu Masud ra., ia berkata:


Ada tiga orang yang berkumpul di dekat Baitullah, dua orang dari Quraisy dan seorang
dari Tsaqafi atau dua orang dari Tsaqafi dan seorang Quraisy. Mereka adalah orang-orang
yang memiliki sedikit pemahaman agama yang selalu disibuki oleh urusan perut mereka.
Salah seorang di antara mereka berkata: Apakah kamu berpendapat bahwa Allah akan
mendengar apa yang kita bicarakan? Seorang lagi menjawab: Allah akan mendengar
apabila kita mengeraskan suara dan tidak akan mendengar jika kita merendahkan suara.
Yang lain lagi membantah: Jika Allah mendengar bila kita mengeraskan suara, maka Dia
pasti akan mendengar bila kita merendahkan suara pembicaraan! Lalu Allah menurunkan
ayat: Dan kamu sekalian sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian
pendengaran, penglihatan dan kulit kalian terhadap kalian. (Shahih Muslim No.4979)

Hadis riwayat Zaid bin Tsabit ra.:


Bahwa Nabi saw. berangkat untuk berperang di bukit Uhud lalu kembalilah sebagian dari
mereka yang ikut bersama beliau sehingga terpecahlah para pengikut Nabi saw. menjadi
dua bagian. Sebagian mereka mengatakan kita akan bunuh mereka dan sebagian lagi
berpendapat tidak. Lalu turunlah ayat: Maka mengapa kamu terpecah menjadi dua
golongan dalam menghadapi orang-orang munafik. (Shahih Muslim No.4980)

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:


Bahwa beberapa orang munafik pada masa Rasulullah saw. selalu tidak ikut serta bila
Nabi saw. pergi berperang. Mereka bergembira-ria dengan ketidakikutsertaan mereka
bersama Rasulullah saw. Lalu apabila Nabi saw. telah kembali, mereka mengemukakan
alasan kepada beliau sambil bersumpah dan berharap mendapatkan pujian dengan apa
yang tidak mereka perbuat. Maka turunlah ayat: Janganlah sekali-kali kamu menyangka,
bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka
suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan, janganlah kamu
menyangka mereka akan terlepas dari siksa. (Shahih Muslim No.4981)

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:


Dari Humaid bin Abdurrahman bin Auf, bahwa Marwan berkata kepada penjaga
pintunya: Hai Rafi`! Pergilah kepada Ibnu Abbas dan katakan: Jika sekiranya setiap orang
di antara kita akan mendapatkan siksa karena merasa gembira dengan apa yang telah
diperolehnya dan ingin dipuji dengan apa yang tidak dia kerjakan, tentu kita semua akan
disiksa. Ibnu Abbas berkata: Apa hubungan ayat ini dengan kamu! Ayat ini diturunkan
berkenaan dengan Ahli Kitab. Kemudian Ibnu Abbas membaca: Dan ingatlah ketika
Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab, yaitu hendaklah kalian
menerangkan isi kitab itu kepada manusia dan jangan kalian menyembunyikannya. Ibnu
Abbas juga membaca: Janganlah sekali-kali kamu menyangka bahwa orang-orang yang
gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap
perbuatan yang tidak mereka kerjakan. Selanjutnya ia berkata: Nabi saw. bertanya kepada
mereka tentang sesuatu, tetapi mereka menyembunyikannya dan memberikan jawaban
yang lain kemudian mereka keluar. Mereka merasa telah memberitahukan apa yang
ditanyakan kepada mereka dan mengharap pujian dengan itu. Mereka gembira dengan
jawaban yang tidak ada sangkut-pautnya dengan pertanyaan. (Shahih Muslim No.4982)

Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:


Di antara kami terdapat seorang lelaki dari Bani Najjar yang telah membaca surat AlBaqarah dan surat Ali Imran serta pernah menjadi penulis wahyu Rasulullah saw. lalu dia
melarikan diri dan bergabung dengan Ahli Kitab yang menyanjung-nyanjungnya. Kata
mereka: Orang ini pernah menjadi penulis wahyu Muhammad. Sehingga mereka pun
terkagum dengannya. Tidak berapa lama berada di antara Ahli Kitab, Allah menimpakan
bencana kepada orang itu sehingga binasalah ia. Orang-orang Ahli Kitab segera
menggalikan kuburan untuknya lalu menimbunkan tanah ke atas jasadnya. Keesokan
harinya, bumi telah memuntahkan jasadnya ke atas permukaan. Mereka pun kembali
menggali kubur dan menimbun tetapi keesokan paginya bumi telah memuntahkannya lagi
ke atas permukaan. Kemudian mereka menggali dan menguburnya lagi. Namun keesokan
paginya bumi kembali memuntahkannya ke atas permukaan lalu mereka pun membiarkan
jasadnya terbuang. (Shahih Muslim No.4987)

CIRI CIRI ORANG MUNAFIK


Posted by Bang Nonki Sabtu, 24 Januari 2009

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap mendengar kata "munafik" diucapkan


orang. Dan bila itu terjadi, biasanya perhatian kita langsung akan terpusat pada
sosok yang disebut-sebut munafik tadi. Bahkan tidak jarang kita sendiripun tergoda
untuk ikut menambahkan komentar (gibah) mengenai sosok sial yang disebut
munafik ini. Lalu, sejauh mana sebetulnya pengetahuan kita tentang Munafik?
Berikut adalah ciri-ciri orang munafik menurut Islam.

1. Dusta
Hadith Rasulullah yang diriwayatkan Imam Ahmad Musnad dengan sanad Jayid:
"Celaka baginya, celaka baginya, celaka baginya. Yaitu seseorang yang berdusta
agar orang-orang tertawa." Di dalam kitab Shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim),
Rasulullah SAW bersabda: "Tanda orang munafik ada tiga, salah satunya adalah jika
berbicara dia dusta."

2. Khianat
Sabda Rasulullah SAW: "Dan apabila berjanji, dia berkhianat." Barangsiapa
memberikan janji kepada seseorang, atau kepada isterinya, anaknya, sahabatnya,
atau kepada seseorang dengan mudah kemudian dia mengkhianati janji tersebut
tanpa ada sebab uzur syar'i maka telah melekat pada dirinya salah satu tanda
kemunafikan.

3. Fujur Dalam Pertikaian


Sabda Rasulullah SAW: "Dan apabila bertengkar (bertikai), dia melampau batas."

4. Ingkar Janji
Sabda Rasulullah SAW: "Tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara dia dusta, jika
berjanji dia ingkar, dan jika dipercaya (diberi amanat) dia berkhianat." (HR. Bukhari
Muslim)

5. Malas Beribadah
Firman Allah SWT: "Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan
malas." (An-Nisa': 142) . Jika orang munafik pergi ke masjid atau surau, dia
menyeret kakinya seakan-akan terbelenggu rantai. Oleh kerana itu, ketika sampai di
dalam masjid atau surau dia memilih duduk di shaf yang paling akhir. Dia tidak
mengetahui apa yang dibaca imam dalam sholat, apalagi untuk menyimak dan
menghayatinya.

6. Riya
Di hadapan manusia dia sholat dengan khusyuk tetapi ketika seorang diri, dia
mempercepat sholatnya. apabila bersama orang lain dalam suatu majlis, dia
tampak zuhud dan berakhlak baik, demikian juga pembicaraannya. Namun, jika dia
seorang diri, dia akan melanggar hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT.

7. Sedikit Berzikir
Firman Allah SWT: "Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan
malas. Mereka bermaksud riya' (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah
mereka menyebut Allah SWT kecuali sedikit sekali." (An-Nisa': 142) .

8. Mempercepat Sholat
Mereka (orang-orang munafik) adalah orang yang mempercepatkan sholat tanpa
ada rasa khusyuk sedikit pun. Tidak ada ketenangan dalam mengerjakannya, dan
hanya sedikit mengingat Allah SWT di dalamnya. Fikiran dan hatinya tidak menyatu.
Dia tidak menghadirkan keagungan dan kebesaran Allah SWT dalam sholatnya.
Hadith Nabi SAW: "Itulah sholat orang munafik, ... lalu mempercepat empat rakaat
(sholatnya)"

9. Mencela Orang-Orang Yang Taat Dan Soleh


Mereka memperolok orang-orang yang taat dengan ungkapan yang mengandung
cemohan dan celaan. Oleh kerananya, dalam setiap majlis pertemuan sering kali
kita temui orang munafik yang hanya memperbincangkan sepak terjang orangorang soleh dan orang-orang yang konsisten terhadap Al-Quran dan As-Sunnah.

Baginya seakan-akan tidak ada yang lebih penting dan menarik selain memperolokolok orang-orang yang taat kepada Allah SWT

10. Mengolok-Olok Al-Quran, As-Sunnah, Dan Rasulullah SAW


Termasuk dalam kategori Istihzaa' (berolok-olok) adalah memperolok-olok hal-hal
yang disunnahkan Rasulullah SAW dan amalan-amalan lainnya. Orang yang suka
memperolok-olok dengan sengaja hal-hal seperti itu, jatuh Kafir. Firman Allah SWT:
"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu),
tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau
dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan
Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu
kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka
taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka
adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. " (At-Taubah: 65-66)

11. Bersumpah Palsu


Firman Allah SWT: "Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai."
(Al-Munafiqun: 2 & Al-Mujadilah: 16). Jika seseorang menanyakan kepada orang
munafik tentang sesuatu, dia langsung bersumpah. Apa yang diucapkan orang
munafik semata-mata untuk menutupi kedustaannya. Dia selalu mengumpat dan
memfitnah orang lain. Maka jika seseorang itu menegurnya, dia segera mengelak
dengan sumpahnya: "Demi Allah, sebenarnya kamu adalah orang yang paling aku
sukai. Demi Allah, sesungguhnya kamu adalah sahabatku."

12. Enggan Berinfak


Orang-orang munafik memang selalu menghindari hal-hal yang menuntut
pengorbanan, baik berupa harta maupun jiwa. Apabila menjumpai mereka berinfak,
bersedekah, dan mendermakan hartanya, mereka lakukan kerana riya' dan sum'ah.
Mereka enggan bersedekah, kerana pada hakikatnya, mereka tidak menghendaki
pengorbanan harta, apalagi jiwa.

13. Tidak Menghiraukan Nasib Sesama Kaum Muslimin


Mereka selalu menciptakan kelemahan-kelemahan dalam barisan muslimin. Inilah
yang disebut At Takhdzil, yiaitu sikap meremehkan, menakut-nakuti, dan
membiarkan kaum muslimin. Orang munafik percaya bahawa orang-orang kafir
lebih kuat daripada kaum muslimin.

14. Suka Menyebarkan Khabar Dusta


Orang munafik senang memperbesar peristiwa atau kejadian. Jika ada orang yang
tergelincir lisannya secara tidak sengaja, maka datanglah si munafik dan
memperbesarkannya dalam majelis-majelis pertemuan. "Apa kalian tidak
mendengar apa yang telah dikatakan si fulan itu?" Lalu, dia pun menirukan
kesalahan tersebut. Padahal, dia sendiri mengetahui bahawa orang itu mempunyai
banyak kebaikan dan keutamaan, akan tetapi si munafik itu tidak bersedia
mengungkapkannya kepada masyarakat.

15. Mengingkari Takdir


Orang munafik selalu membantah dan tidak ridha dpada takdir Allah SWT. Oleh
kerananya, apabila ditimpa musibah, dia mengatakan: "Bagaimana ini. Seandainya
saya berbuat begini, niscaya akan menjadi begini." Dia pun selalu mengeluh kepada
sesama manusia. Sungguh, dia telah mengkufuri dan mengingkari Qadha dan
Takdir.

16. Mencaci Maki Kehormatan Orang-Orang Soleh


Apabila orang munafik membelakangi orang-orang soleh, dia akan mencaci maki,
menjelek-jelekkan, mengumpat, dan menjatuhkan kehormatan mereka di majlismajlis pertemuan. Firman Allah SWT: "Mereka mencaci kamu dengan lidah yang
tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan." (Al-Ahzab: 19)

17. Sering Meninggalkan Sholat Berjamaah


Apabila seseorang itu segar, kuat, mempunyai waktu luang, dan tidak memiliki uzur
say'i, namun tidak mahu mendatangi masjid/surau ketika mendengar panggilan
azan, maka saksikanlah dia sebagai orang munafik.

18. Membuat Kerusakan Di Muka Bumi Dengan Dalih Mengadakan Perbaikan


Firman Allah SWT: "Dan apabila dikatakan kepada mereka: janganlah kamu
membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: 'Sesungguhnya kami orangorang yang mengadakan kebaikan.' Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orangorang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar." (Al-Baqarah: 11-12).

19. Tidak Sesuai Antara Zahir Dengan Bathin


Secara Zahir mereka membenarkan bahawa Nabi Muhammad SAW adalah Rasul
Allah, tetapi di dalam hati mereka, Allah telah mendustakan kesaksian mereka.
Sesungguhnya, kesaksian yang tampak benar secara Zahir itulah yang
menyebabkan Mereka masuk ke dalam Neraka. Penampilan zahirnya bagus dan
mempesona, tetapi di dalam batinnya terselubung niat busuk dan menghancurkan.
Di luar dia menampakkan kekhusyukan, sedangkan di dalam hatinya ia main-main.

20. Takut Terhadap Kejadian Apa Saja


Orang-orang munafik selalu diliputi rasa takut. Jiwanya selalu tidak tenang,
keinginannya hanya selalu mendambakan kehidupan yang tenang dan damai tanpa
disibukkan oleh persoalan-persoalan hidup apapun. Dia selalu berharap:
"Tinggalkan dan biarkanlah kami dengan keadaan kami ini, semoga Allah
memberikan nikmat ini kepada kami. Kami tidak ingin keadaan kami berubah."
Padahal, keadaan tidaklah selalu apalagi menjadi lebih baik.

21. Beruzur Dengan Dalih Dusta


Firman Allah SWT: "Di antara mereka ada orang yang berkata: 'Berilah saya izin
(tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus ke dalam
fitnah.' Ketahuilah bahawa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan
sesungguhnya Neraka Jahanam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir."
(At-Taubah: 49)

22. Menyuruh Kemungkaran Dan Mencegah Kemakrufan


Mereka (orang munafik) menginginkan agar perbuatan keji tersiar di kalangan
orang-orang beriman. Mereka menggembar-gemborkan tentang kemerdekaan
wanita, persamaan hak, penanggalan hijab/jilbab. Mereka juga berusaha
memasyarakatkan nyanyian dan konser, menyebarkan majalah-majalah porno
(semi-porno) dan narkoba.

23. Bakhil
Orang-orang munafik sangat bakhil dalam masalah-masalah kebajikan. Mereka
menggenggam tangan mereka dan tidak mau bersedekah atau menginfakkan

sebahagian harta mereka untuk kebaikan, padahal mereka orang yang mampu dan
berkecukupan.

24. Lupa Kepada Allah SWT


Segala sesuatu selalu mereka ingat, kecuali Allah SWT. Oleh sebab itu, mereka
senantiasa ingat kepada keluarganya, anak-anaknya, lagu-lagu, berbagai keinginan,
dan segala sesuatu yang berhubungan dengan duniawi. Dalam fikiran dan batin
mereka tidak pernah terlintas untuk mengingat (berdzikir) Allah SWT, kecuali
sebagai tipu daya kepada sewsama manusia semata.

25. Mendustakan Janji Allah SWT Dan Rasul-Nya


Firman Allah SWT: "Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang
yang berpenyakit dalam hatinya berkata: 'Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan
kepada kami selain tipu daya." (Al-Ahzab: 12).

26. Lebih Memperhatikan Zahir, Mengabaikan Bathin


Orang munafik lebih mementingkan zahir dengan mengabaikan yang batin, tidak
menegakkan sholat, tidak merasa diawasi Allah SWT, dan tidak mengenal zikir. Pada
zahirnya, pakaian mereka demikian bagus menarik, tetapi batin mereka kosong,
rusak dan lain sebaginya.

27. Sombong Dalam Berbicara


Orang-orang munafik selalu sombong dan angkuh dalam berbicara. Mereka banyak
omong dan suka memfasih-fasihkan ucapan. Setiap kali berbicara, mereka akan
selalu mengawalinya dengan ungkapan menakjubkan yang meyakinkan agar
tampak seperti orang hebat, mulia, berwawasan luas, mengerti, berakal, dan
berpendidikan. Padahal, pada hakikatnya dia tidak memiliki kemampuan apapun.
Sama sekali tidak memiliki ilmu, bahkan bodoh.

28. Tidak Memahami Ad Din


Di antara "keistimewaan" orang-orang munafik adalah: mereka sama sekali tidak
memahami masalah-masalah agama. Dia tahu bagaimana mengenderai mobil dan
mengerti perihal mesinnya. Dia juga mengetahui hal-hal remeh dan pengetahuanpengetahuan yang tidak pernah memberi manfaat kepadanya meski juga tidak

mendatangkan mudharat baginya. Akan tetapi, apabila menghadapi dialog (tanyajawab tentang persoalan-persoalan Ad Din (Islam)), dia sama sekali tidak dapat
menjawab.

29. Bersembunyi Dari Manusia Dan Menentang Allah Dengan Perbuatan Dosa
Orang munafik menganggap ringan perkara-perkara yang melawan hukum Allah
SWT, menentang-Nya dengan melakukan berbagai kemungkaran dan kemaksiatan
secara sembunyi-sembunyi. Akan tetapi, ketika dia berada di tengah-tengah
manusia dia menunjukkan kebalikannya; berpura-pura taat.

Firman Allah SWT: "Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak
bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam
mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redlai. Dan adalah Allah
Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan. " (An-Nisa': 108)

30. Senang Melihat Orang Lain Susah, Susah Bila Melihat Orang lain Senang
Orang munafik apabila mendengar berita bahawa seorang ulama yang soleh
tertimpa suatu musibah, dia pun menyebarluaskan berita duka itu kepada
masyarakat sambil menampakkan kesedihannya dan berkata: "Hanya Allahlah
tempat memohon pertolongan. Kami telah mendengar bahawa si fulan telah
tertimpa musibah begini dan begitu. Semoga Allah memberi kesabaran kepada
kami dan beliau." Padahal, di dalam hatinya dia merasa senang dan terhibur karena
musibah itu.

INI DIA 55 PERINGATAN ALLAH TENTANG MUNAFIK


Posted by Bang Nonki Senin, 23 Mei 2011

Dari sedikit artikel yang tersedia di laman ini, kami memperhatikan bahwa CIRI-CIRI
ORANG MUNAFIK adalah salahsatu artikel yang paling banyak dibaca pengunjung.
Ini menunjukkan, setidaknya menurut hemat kami, bahwa sesungguhnya masih
banyak di antara kita yang ingin mengetahui lebih banyak tentang sifat dan
perilaku yang sangat tidak disukai Allah ini. Untuk itu, guna melengkapi
pengetahuan kita bersama, berikut adalah kumpulan kata "Munafik" yang
disebutkan sebanyak 55 kali di dalam Al Quran:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orangorang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila
mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka berperang: "Kalau
mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh."
Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah
menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam hati mereka. Allah
menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan." (QS.
Al-Imran[3]:156)

"Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Kepada mereka
dikatakan: "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)". Mereka
berkata: "Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami
mengikuti kamu". Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran dari pada
keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam
hatinya. Dan Allah lebih mengetahui dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui
apa yang mereka sembunyikan." (QS. Al-Imran[3]:167)

"Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan
kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik
(mu'min). Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal
yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasulrasul-Nya. Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasulNya; dan jika kamu
beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar." (QS. Al-Imran[3]:179)

"Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang
Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang
munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu."
(QS. An-Nisaa[4]:61)

"Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa


sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka
datang kepadamu sambil bersumpah : "Demi Allah, kami sekali-kali tidak
menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna." (QS.
An-Nisaa[4]:62)

"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: "Tahanlah


tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!" Setelah
diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan
munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan
lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau
wajibkan berperang kepada kami ? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban
berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi ?" Katakanlah:
"Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orangorang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun." (QS.An-Nisaa
[4]:77)

"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu
di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan,
mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu
bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)."

Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu
(orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?" (QS. AnNisaa[4]:78)

"Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah)


ta'at." Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka
mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka
katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka
berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah
menjadi Pelindung." (QS. An-Nisaa[4]:81)

"Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi)


orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran,
disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk
kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan
Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk)
kepadanya." (QS. An-Nisaa[4]:88)

"Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan


yang pedih," (QS. An-Nisaa[4]:138)

"Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Qur'an
bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan

(oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga
mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu
berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah
akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam
Jahannam, " (QS. An-Nisaa[4]:140)

"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas
tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan
malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah
mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (QS. An-Nisaa[4]:142)

"Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling


bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang
penolongpun bagi mereka." (QS. An-Nisaa[4]:145)

"Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orangorang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata:
"Kami takut akan mendapat bencana." Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan
kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka
karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam
diri mereka." (QS. Al-Maaidah[5]:52)

"Dan apabila orang-orang (Yahudi atau munafik) datang kepadamu, mereka


mengatakan: "Kami telah beriman", padahal mereka datang kepadamu dengan

kekafirannya dan mereka pergi (daripada kamu) dengan kekafirannya (pula); dan
Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan." (QS. Al-Maaidah[5]:61)

"Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) yang berkata 'Kami
mendengarkan', padahal mereka tidak mendengarkan." (QS. Al-Anfaal[8]:21)

"(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di


dalam hatinya berkata: "Mereka itu (orang-orang mu'min) ditipu oleh agamanya".
(Allah berfirman): "Barang-siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka
sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Anfaal[8]:49)

"Dan mereka (orang-orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa


sesungguhnya mereka termasuk golonganmu; padahal mereka bukanlah dari
golonganmu, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang sangat takut
(kepadamu)." (QS. At-Taubah[9]:56)

"Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti Nabi dan
mengatakan: "Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya." Katakanlah: "Ia
mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai
orang-orang mu'min, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara
kamu." Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang
pedih." (QS. At-Taubah[9]:61)

"Tidaklah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa


menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya nerakan jahannamlah
baginya, kekal mereka di dalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar." (QS. At)Taubah[9]:63

"Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu
surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah
"kepada mereka: "Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya).
Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu." (QS. At)Taubah[9]:64

"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang


lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat
yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya648. Mereka telah lupa
kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik
)itu adalah orang-orang yang fasik." (QS. At-Taubah[9]:67

"Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang


kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi
mereka, dan Allah mela'nati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal." (QS. At)Taubah[9]:68

"(keadaan kamu hai orang-orang munafik dan musyrikin) adalah seperti keadaan
orang-orang sebelum kamu, mereka lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak
harta dan anak-anaknya dari kamu. Maka mereka telah menikmati bagian mereka,
dan kamu telah meni'mati bagian kamu sebagaimana orang-orang yang
sebelummu meni'mati bagiannya, dan kamu mempercakapkan (hal yang batil)
sebagaimana mereka mempercakapkannya. Mereka itu amalannya menjadi sia-sia
di dunia dan di akhirat; dan mereka itulah orang-orang yang merugi." (QS. AtTaubah[9]:69)

"Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu,
dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu
adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya." (QS. At-Taubah[9]:73)

"Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka
tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah
mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam dan
mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya650, dan mereka tidak
mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah
melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah
lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab
mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka sekali-kali
tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi." (QS. AtTaubah[9]:74)

"Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu
mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang

telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta." (QS.
At-Taubah[9]:77)





"(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin
yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak
memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orangorang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu,
dan untuk mereka azab yang pedih." (QS. At-Taubah[9]:79)

"Dan apabila diturunkan suatu surat (yang memerintahkan kepada orang munafik
itu): "Berimanlah kamu kepada Allah dan berjihadlah beserta Rasul-Nya", niscaya
orang-orang yang sanggup di antara mereka meminta izin kepadamu (untuk tidak
berjihad) dan mereka berkata: "Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang
duduk." (QS.At-Taubah[9]:86)

"Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan 'uzurnya kepadamu, apabila kamu


telah kembali kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah: "Janganlah kamu
mengemukakan 'uzur; kami tidak percaya lagi kepadamu, (karena) sesungguhnya
Allah telah memberitahukan kepada kami beritamu yang sebenarnya. Dan Allah
serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu, kemudian kamu dikembalikan kepada
Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitahukan kepadamu
apa yang telah kamu kerjakan." (QS. At-Taubah[9]:94)

"Orang-orang Arab Badwi itu, lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya, dan lebih
wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya.
Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah[9]:97)

"Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang
munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam
kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah
yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka
akan dikembalikan kepada azab yang besar." (QS. At-Taubah[9]:101)

"Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid
untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mu'min), untuk kekafiran dan
untuk memecah belah antara orang-orang mu'min serta menunggu kedatangan
orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu660. Mereka
Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah
menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam
sumpahnya)." (QS. At-Taubah[9]:107)

"Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik)
ada yang berkata: "Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan
(turannya) surat ini?" Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah
imannya, dan mereka merasa gembira." (QS. At-Taubah[9]:124)

"Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji


sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula)
mengambil pelajaran?" (QS. At-Taubah[9]:126)

"Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk


menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad). Ingatlah, di waktu mereka
menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan
dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi
hati." (QS. Hud[11]:5)

"Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman: dan


sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik." (QS. Al-Ankabut[29]:11)

"Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan)
orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana," (QS. Al-Ahzab[33]:1)

"Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit


dalam hatinya berkata: "Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami
melainkan tipu daya." (QS. Al-Ahzab[33]:12)

"Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia
menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" Dan

orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong
selain Allah." (QS. Al-Ahzab[33]:17)

"Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena
kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima
taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang." (QS. Al-Ahzab[33]:24)

"Dan janganlah kamu menuruti orang-orang yang kafir dan orang-orang munafik
itu, janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan bertawakkallah kepada Allah.
Dan cukuplah Allah sebagai Pelindung." (QS. Al-Ahzab[33]:48)

"Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang


berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di
Madinah (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi)
mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan
dalam waktu yang sebentar," (QS. Al-Ahzab[33]:60)

"Sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan


orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima
taubat orang-orang mu'min laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Ahzab[33]:73)

"Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu berkata
kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah (orang-orang
Yahudi): "Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan", sedang Allah
mengetahui rahasia mereka." (QS. Muhammad[47]:26)

"Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan
orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk
terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan
Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka
Jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali." (QS. AlFath[48]:6)

"Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada
orang-orang yang beriman: "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil
sebahagian dari cahayamu." Dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah kamu ke
belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". Lalu diadakan di antara mereka
dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah
luarnya dari situ ada siksa." (QS. Al-Hadid[57]:13)

"Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mu'min) seraya berkata:


"Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab: "Benar,
tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan
kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah

ketetapan Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat
penipu." (QS. Al-Hadid[57]:14)

"Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada


saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu
diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak
akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi
pasti kami akan membantu kamu." Dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya
mereka benar-benar pendusta." (QS. Al-Hasyr[59]:11)

"Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar
bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak
akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan
berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan."
(QS. Al-Hasyr[59]:12)

"(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) shaitan ketika dia
berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir,
maka ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya
aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam." (QS. Al-Hasyr[59]:16)

"Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui,


bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa
sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa

sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta." (QS. AlMunafiqun[63]:1)

"Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): "Janganlah


kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi
Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)." Padahal kepunyaan
Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak
memahami." (QS. Al-Munafiqun[63]:7)

"Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar


orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya." Padahal
kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mu'min,
tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui." (QS. Al-Munafiqun[63]:8)

"Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap
keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan itu adalah
seburuk-buruknya tempat kembali." (QS. At-Tahrim[66]:9)

I. MUNAFIK ITU TEMPATNYA DI NERAKA


Dari Abdullah bin Amru dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada em
pat perkara, barangsiapa yang empat perkara tersebut ada pada dirinya maka dia menjadi orang
munafik sejati, dan apabila salah satu sifat dari empat perkara tersebut ada pada dirinya, maka pa
da dirinya terdapat satu sifat dari kemunafikan hingga dia meninggalkannya:
1. jika berbicara selalu bohong,
2. jika melakukan perjanjian melanggar,
3. jika berjanji selalu ingkar,

4. dan jika berselisih licik."


(HR. Muslim No. 88)
Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan
neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah
melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal. (QS. At-Taubah: 68)
Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari
neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (QS. AnNisaa': 145) (oleh Al-Qur'an & Hadist)
11. 3 CIRI ORANG-ORANG MUNAFIK
Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai ciri-ciri orang munafik. Pada orang munafik
minimal ada satu ciri, sedangkan munafik tulen memiliki ketiga-tiganya. Ketiga ciri tersebut
adalah
1. Bila berbicara selalu bohong.
Orang seperti ini tidak bisa dipercayai dalam setiap perkataan yang diucapkannya. Bisa
jadi apa yang dibicarakan tidak sesuai dengan hatinya.
2. Bila berjanji, tidak ditepati
Orang munafik sulit untuk dipercayai perkataan dan perbuatannya
3. Bila diberi kepercayaan selalu berkhianat.
Orang munafik sulit diberikan kepercayaan. Setiap kali kepercayaan yang diberikan tidak
dapat dia jaga dengan baik.
Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari sifat-sifat munafik dan kejahatan orangorang munafik (by heru)
III. MUNAFIK, SIFAT-SIFAT DAN BAHAYANYA
Dan kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yg
pedih. orang-orang yg menjadikan orang-orang kafir sebagai teman-teman penolong dgn
meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang mereka
itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah. . Dan sungguh Allah telah
menurunkan kepada kamu di dalam Alquran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat
Allah diingkari dan diperolok-olokkan maka janganlah kamu duduk bersama mereka
sehingga mereka berbicara hal yg lain selain itu. Karena sesungguhnya kamu tentulah sama
dgn mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan
orang-orang kafir di dalam Jahannam. orang-orang yg menunggu apa yg akan terjadi pada
dirimu . Maka jika terjadi padamu kemenangan dari Allah mereka berkata Bukankan kami

beserta kamu? Dan jika orang-orang kafir yg mendapat kemenangan mereka berkata
Bukankah kami turut serta dalam memenangkanmu dan membela kamu dari orang-orang
mukmin?Maka Allah akan memutuskan perkara di antara kalian pada hari kiamat. Dan
Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir utk memusnahkan
orang-orang yg beriman. .
Saat ini kaum muslimin di seluruh jagad raya ini sedang menghadapi suatu serangan hebat dari
musushnya yg dikomandoi dan disetir oleh Amerika Serikat yaitu sebuah perang opini dan
perang nyata di lapangan pertempuran di beberapa tempat. Isu terorisme dijadikan suatu
pembenaran utk melakukan apa saja yg dapat menghancurkan dan memusnahkan umat Islam dan
segala kebenaran ajarannya. Mereka ini dapat kita kategorikan sebagi musuh yg nyata dan kita
dapat menghadapinya dgn nyata pula. Namun permasalahan besar yg timbul adl munculnya
orang-orang munafik yg menggerogoti Islam dan umatnya dari dalam tubuh umat Islam itu
sendiri. Mereka mulai menampakkan taringnya ketika umat terpojok oleh pihak musuh. Mereka
berusaha mengambil keuntungan tersendiri dari keadaan yg tidak menguntungkan bagi kaum
muslimin saat ini. Kita mungkin sangat sulit mengenal mereka secara detail dan rinci. Tetapi
Allah telah mengajarkan kita kriteria-kriteria orang-orang munafik dan sifat-sifat mereka di
antaranya adl yg telah disebutkan dalam ayat-ayat di atas dan terangkum sebagai berikut
Menjadikan orang-orang kafir sebagai teman-teman setia dan penolong bahkan menjadikan
mereka sebagai panutan dan pimpinan. Meninggalkan orang-orang mukmin. Mencari kekuatan
dan kemuliaan di sisi orang-orang kafir dgn menjadikan mereka teman dan pemimpin. Suka
berolok-olok dan melecehkan ayat-ayat Alquran dgn berbagai cara dan pemahaman yg
menyimpang. Jika kaum Muslimin memperoleh kemenangan atau memiliki sesuatu yg dapat
menguntungkan bagi orang-orang munafik maka ia segera bergabung dgn mereka dan meminta
bagian dari kemenangan dan keuntungan tersebut. Namun jika kekalahan yg diderita oleh kaum
muslimin maka mereka meninggalkan kaum muslimin dan bergabung dgn kaum kuffar dgn
harapan dapat memperoleh bagian dari kemenangan kaum kuffar. Dalam ayat selanjutnya Allah
menyebutkan kriteria berikutnya yaitu mereka berusaha menipu Allah padahal Allah tidak bisa
mereka tipu. Jika salat mereka tidaklah salat kecuali dalam keadaan malas dan riya ingin dilihat
manusia serta tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Kalau kita mengacu pada
kriteria di atas nyatalah siapa saja orang-orang yg terkena nifak dan yg beriman murni krn Allah.
Mereka saat ini sungguh banyak tersebar dalam berbagai sendi kehidupan kaum muslimin
disadari maupun tidak disadari diakui maupun tidak diakui apalagi kalau kita tambahkan kriteriakriteria munafik yg lainnya baik dari ayat-ayat lain maupun dari hadis-hadis Nabi saw. Kita
harus berhati-hati dalam menyikapi tindak-tanduk orang munafik di sekeliling kita. Kalau kita
lalai menyadari hal ini bahaya yg besar telah siap menghadang dan mengancam. Bahaya orang
munafik merupakan suatu hal yg tak dapat dipungkiri. Di hadapan musuh mereka menampilkan
Islam dan umatnya sebagai suatu ajaran dan umat yg jelek dgn buruk akibatnya Islam dan
umatnya menjadi cercaan dan tertuduh. Sementara di hadapan umat Islam mereka hanya
menampakkan iman di luar saja sementara kufur mereka pupuk di dalam kalbunya. Dilemanya
mau diperangi mereka mengaku saudara; tidak diperangi mereka malah merusak. Akhir kata
hanya kepada Allah sajalah kita mohon kekuatan dan perlindungan dari tipu daya dan bahaya
nifak dan orang-orang munafik. Hanya kepada Allah semata kita meminta dan mencari
kemuliaan di dunia dan akhirat. Wallahu al mustaaan. Al-Islam - Pusat Informasi dan
Komunikasi Islam Indonesia; sumber file al_islam.chm

IV. KARAKTER/SIFAT CIRI-CIRI ORANG MUNAFIK


Mungkin kita sering mendengar kata munafik di dalam kehidupan sehari-hari kita. Kata munafik
atau muna mungkin kita anggap tidak begitu kasar di telinga kita karena kata itu jarang kita
dipublikasikan di media massa. Namun sebenarnya munafik adalah suatu sifat seseorang yang
sangat buruk yang bisa menyebabkan orang itu dikucilkan dalam masyarakat.
Apakah kita termasuk orang yang munafik?
Mungkin kita dengan tegas mengatakan kita adalah bukan orang munafik karena kurangnya
pemahaman kita mengenai apa itu sifat munafik yang sesungguhnya. Yuk mari kita lanjutkan
pembahasan topik ini bersama-sama. Hadits Nabi Muhammad SAW Tentang Orang-Orang
Munafik / Muna :
"Tanda orang-orang munafik itu ada tiga keadaan. Pertama, apabila berkata-kata ia
berdusta. Kedua, apabila berjanji ia mengingkari. Ketiga, apabila diberikan amanah
(kepercayaan) ia mengkhianatinya".(Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim).
Ciri-Ciri / Sifat-Sifat Munafik Manusia :
1.
Apabila
berkata
maka
dia
akan
berkata
bohong
/
dusta.
2. Jika membuat suatu janji atau kesepakatan dia akan mengingkari janjinya.
3. Bila diberi kepercayaan / amanat maka dia akan mengkhianatinya.
Untuk disebut sebagai orang munafik sejati sepertinya harus memenuhi semua ketiga persyaratan
di atas yaitu pembohong, penghianat dan pengingkar janji. Jika baru sebatas satu atau dua ciri
saja mungkin belum menjadi munafik tapi baru camuna / calon munafik.
1. Berbohong
Bohong adalah mengatakan sesuatu yang tidak benar kepada orang lain. Jadi apabila kita tidak
jujur kepada orang lain maka kita bisa menjadi orang yang munafik. Contoh bohong dalam
kehidupan keseharian kita yaitu seperti menerima telepon dan mengatakan bahwa orang yang
dituju tidak ada tetapi pada kenyataannya orang itu ada. Contoh lainnya seperti ada anak ditanya
dari mana oleh orang tuanya dan anak kecil itu mengatakan tempat yang tidak habis
dikunjunginya.
2. Ingkar Janji
Seseorang terkadang suka membuat suatu perjanjian atau kesepakatan dengan orang lain.
Apabila orang itu tidak mengikuti janji yang telah disepakati maka orang itu berarti telah ingkat
janji. Contohnya seperti janjian ketemu sama pacar di warung kebab bang piih tetapi tidak
datang karena lebih mementingkan bisnis. Misal lainnya yaitu seperti para siswa yang telah
menyepakati janji siswa namun tidak dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.

3. Berhianat
Khianat mungkin yang paling berat kelasnya dibandingkan dengan sifat tukang bohong dan
tukang ingkar janji. Khianat hukumannya bisa dijauhi atau dikucilkan serta tidak akan
mendapatkan kepercayaan orang lagi bahkan bisa dihukum penjara dan denda secara pidana.
Contoh berkhianat yaitu seperti oknum anggota TNI yang menjadi mata-mata bagi pihak asing
atau teroris. Contoh lainnya yaitu seperti seorang pegawai yang dipercaya sebagai pejabat pajak,
namun dalam pekerjaannya orang itu menyalahgunakan jabatan yang digunakan dengan cara
menilep uang setoran pajak.
Jadi apakah anda munafik atau calon muna? Jika ya sebaiknya anda lebih mendekatkan diri
kepada Allah SWT dan bertobat agar tidak dihukum dengan api neraka kelak di akhirat.
(godam64)

Anda mungkin juga menyukai