Anda di halaman 1dari 5

Mencari Pemimpin Yang Adil Dari Abi Hurairah, dari Nabi saw bersabda : “ Tujuh

golongan yang akan mendapat naungan Allah


Hari ini kita akan membincang topik yang menjadi
pada hari yang tiada tempat bernaung kecuali
kepentingan kita bersama buat kemaslahatan
dengan naungan-Nya :
hidup berbangsa dan bernegara di masa
1. Pemimpin yang adil
mendatang. Topik itu adalah tentang
2. Pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada
kepemimpinan yang didambakan dan peran kita
Tuhannya
dalam mewujudkannya.
3. Seseorang yang hatinya selalu tertambat
Pemimpin dalam sebuah negeri memegang
dengan masjid
peranan penting dalam menentukan kendali hidup
4. Dua orang yang saling mencinta karena Allah;
berbangsa. Pemimpin yang baik akan mengajak
mereka bertemu dan berpisah hanya karena-Nya.
ummatnya berbuat baik dan memberikan contoh
5. Seorang laki-laki yang diajak (berbuat mesum)
yang baik buat rakyatnya. Sebaliknya, pemimpin
oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan lagi
yang tidak baik, paling minimal tidak akan peduli
cantik, lalu laki-laki tersebut menolak dan berkata:
dengan kebaikan, atau bahkan memusuhi
"saya takut kepada Allah"
kebaikan, dan dia sendiri secara langsung atau
6. Seseorang mengeluarkan sedekah secara
tidak langsung akan menjadi panutan tidak baik
sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak
bagi rakyatnya. Dalam konteks inilah mengapa
mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan
kita selaku rakyat biasa memiliki kepentingan
kanannya.
untuk ikut berbicara tentang kepemimpinan.
7. Seseorang yang berdzikir kepada Allah dengan
Tentang kepemimpinan ideal dan bagaimana menyendiri, lalu air matanya mengucur.
pengaruhnya terhadap kehidupan rakyatnya,
Hadits di atas mengisyaratkan kepada kita bahwa
Rasulullah saw bersabda :
pemimpin yang harus kita cari adalah pemimpin
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه‬ َ ‫َع ْن أَبِي هُ َري َْرةَ َع ْن النَّبِ ِّي‬ yang adil, yang dalam Al Qur’an dicirikan sebagai
pemimpin yang shaleh, memiliki ketangguhan
‫ال َس ْب َعةٌ ي ُِظلُّهُ ْم هَّللا ُ ِفي ِظلِّ ِه يَ ْو َم اَل‬ َ َ‫َو َسلَّ َم ق‬ fisik, keluasan ilmu, bekerja profesional dan
: ُ‫ِظ َّل إِاَّل ِظلُّه‬ amanah. Allah swt berfirman :

‫ إِ َما ٌم َعا ِد ٌل‬-1 ‫ُور ِم ْن بَ ْع ِد ال ِّذ ْك ِر‬


ِ ‫َولَقَ ْد َكتَ ْبنَا فِي ال َّزب‬
‫ َو َشابٌّ نَ َشأ َ فِي ِعبَا َد ِة َربِّ ِه‬-2 ‫ُون‬
َ ‫ي الصَّالِح‬ َ ْ‫أَ َّن اأْل َر‬
aَ ‫ض يَ ِرثُهَا ِعبَا ِد‬
ِ ‫ق فِي ْال َم َس‬
‫اج ِد‬ ٌ َّ‫ َو َر ُج ٌل قَ ْلبُهُ ُم َعل‬-3 )105 : ‫(األنبياء‬
‫ َو َر ُجاَل ِن تَ َحابَّا ِفي هَّللا ِ اجْ تَ َم َعا َعلَ ْي ِه‬-4 “Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur
‫َوتَفَ َّرقَا َعلَ ْي ِه‬ (seluruh kitab yang diturunkan kepada nabi-Nya),
sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh,
‫ب‬
ٍ ‫ص‬ ِ ‫ات َم ْن‬ ُ ‫ َو َر ُج ٌل طَلَبَ ْتهُ ا ْم َرأَةٌ َذ‬-5 bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku
ُ ‫ال إِنِّي أَ َخ‬
َ ‫اف هَّللا‬ َ َ‫ال فَق‬ ٍ ‫َو َج َم‬
yang shaleh” (Al Anbiya’ : 105)Allah berfirman :

‫ق أَ ْخفَى َحتَّى اَل تَ ْعلَ َم‬ َ ‫ص َّد‬


َ َ‫ َو َر ُج ٌل ت‬-6 َ ‫َوقَا َل لَهُ ْم نَبِ ُّيهُ ْم إِ َّن هَّللا َ قَ ْد بَ َع‬
‫ث لَ ُك ْم‬
ُ‫ق يَ ِمينُه‬ُ ِ‫ِش َمالُهُ َما تُ ْنف‬ ُ ‫ون لَهُ ْال ُم ْل‬
‫ك‬ ُ ‫وت َملِ ًكا قَالُوا أَنَّى يَ ُك‬ َ ُ‫طَال‬
‫ت َع ْينَاه‬ ْ ‫اض‬َ َ‫ َو َر ُج ٌل َذ َك َر هَّللا َ َخالِيًا فَف‬-7 َ ‫ق ِب ْال ُم ْل ِك ِم ْنهُ َولَ ْم ي ُْؤ‬
‫ت‬ ُّ ‫َعلَ ْينَا َونَحْ ُن أَ َح‬
)‫(رواه البخاري‬ ُ‫ال قَا َل إِ َّن هَّللا َ اصْ طَفَاه‬ ِ ‫َس َعةً ِم َن ْال َم‬
‫َعلَ ْي ُك ْم َو َزا َدهُ بَ ْسطَةً فِي ْال ِع ْل ِم َو ْال ِجس ِْم‬ ِ ‫ق فِي ْال َم َس‬
‫اج ِد‬ ٌ َّ‫) َو َر ُج ٌل قَ ْلبُهُ ُم َعل‬
‫اس ٌع‬ِ ‫َوهَّللا ُ ي ُْؤتِي ُم ْل َكهُ َم ْن يَ َشا ُء َوهَّللا ُ َو‬ Pemimpin yang adil mendorong rakyatnya untuk
menjadikan masjid sebagai sentra kegiatan. Di
)247 : ‫َعلِي ٌم (البقرة‬ sana mereka mengkaji ayat-ayat Allah untuk
mereka implementasikan buat memakmurkan
Nabi mereka mengatakan kepada mereka : bumi. Mereka tidak menghabiskan waktu mereka
“Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut di kafe-kafe, klub malam dan sebagainya
menjadi rajamu”. Mereka menjawab : “Bagaimana 3. Terbinanya hubungan sosial yang berlandaskan
Thalut memerintah kami, padahal kami lebih prinsip saling mahabbah, (cinta);

‫َو َر ُجاَل ِن تَ َحابَّا فِي هَّللا ِ اجْ تَ َم َعا‬


berhak mengendalikan pemerintahan
daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan (

‫) َعلَ ْي ِه َوتَفَ َّرقَا َعلَ ْي ِه‬


yang banyak?” (Nabi mereka) berkata :
“Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi
rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan Dalam Islam hubungan antar masyarakat diukur
tubuh yang perkasa.” Allah memberikan dengan kedekatan atau jauhnya seseorang dengan
pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki- Allah swt. Maka seorang muslim harus mencintai
Nya. Dan Allah Maha luas pemberian-Nya lagi kerabatnya karena kerabatnya mencintai Allah dan
Maha Mengetahui” (Al Baqarah : 247) menaati perintah-Nya. Dan dia tidak boleh
Dengan kriteria di atas, diharapkan mereka mendukung sahabatnya jika mereka tidak menaati
mampu menjalankan program-program sebagai perintah Allah. Hidup masyarakat muslim bukan
berikut : berprinsip kepada slogan oportunis; ada uang
a. Mampu menegakkan keadilan terhadap rakyat, abang disayang, tidak ada uang abang melayang.
tidak mendzalimi mereka Prinsip oportunis ini akan membuat orang selalu
b. Menyebarkan rasa aman dan damai terinspirasi untuk mengumpulkan uang dengan
c. Menyediakan kebutuhan hajat hidup orang cara apapun demi mendapatkan kehormatan di
banyak tengah masyarakatnya.
d. Memanfaatkan potensi SDA untuk
4. Terciptanya masyarakat anti pornografi
kesejahteraan rakyat
Terpilihnya pemimpin yang adil menurut hadits di ‫ب‬ ِ ‫ات َم ْن‬
ٍ ‫ص‬ ُ ‫) َو َر ُج ٌل طَلَبَ ْتهُ ا ْم َرأَةٌ َذ‬
ُ ‫ال فَقَا َل إِنِّي أَ َخ‬
َ ‫اف هَّللا‬
atas akan membawa dampak positif buat
rakyatnya. Suasana masyarakat yang tercipta
bersama pemimpin yang adil menurut hadits di
ٍ ‫َو َج َم‬
atas antara lain : Pemimpin yang adil peduli dengan moral anak
bangsanya. Di antara agenda pemimpin yang adil
1. Tumbuhnya generasi muda dalam lingkungan yang diisyaratkan oleh Rasulullah adalah menata
ibadah. Dalam hadits di atas disebutkan : ٌّ‫َو َشاب‬ hubungan antar lawan jenis sesuai syariat; dan
menolak setiap tindakan yang dapat mengundang
‫ ( نَ َشأ َ فِي ِعبَا َد ِة َربِّه‬Pemuda yang tumbuh kepada perbuatan zina. Pornografi, pornoaksi dan
seks bebas adalah di antara PR besar pemimpin
dalam beribadah kepada Tuhannya ). Para
kita ke depan.
pemudanya terpacu untuk melakukan hal-hal
produktif dengan orientasi ibadah. Negara tidak
5. Terciptanya masyarakat yang suka berkorban
dibuat pusing karena banyaknya pelajar yang
dan empati terhadap yang lemah
tawuran, mabuk-mabukkan, narkoba, dan
perbuatan negatif lainnya..
2. Menciptakan masyarakat yang cinta masjid (
‫ق أَ ْخفَى َحتَّى اَل تَ ْعلَ َم‬ َ ‫ص َّد‬
   
َ َ‫) َو َر ُج ٌل ت‬    
ُ ِ‫ِش َمالُهُ َما تُ ْنف‬
    
) ‫ق يَ ِمينُه‬    
“Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-
Pemimpin yang adil adalah pemimpin yang mau
pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah
berkorban buat kemaslahaan bangsanya.
Pemimpin seperti ini pasti akan diikuti oleh Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka
rakyatnya. Mereka pasti rela berkorban untuk mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang,
kemaslahatan bersama. Tetapi jika pemimpin
menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka
hanya berkorban dalam jargon, maka masyarakat
akan bersikap sinis dan apatis. selalu menyembah.” (Al-Anbiya’: 73)

6. Terciptanya masyarakat yang gemar beribadah     
dalam keheningan     
 
‫ت‬ْ ‫ض‬ َ ‫َو َر ُج ٌل َذ َك َر هَّللا َ َخالِيًا فَفَا‬ “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-
pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah
‫َع ْينَاه‬ Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini
Masyarakat bersih, yang saling mencinta hanya
ayat-ayat Kami.” (As-Sajdah: 24)
karena Allah, menjadikan masjid sebagai sentra
kegiatan, menolak pornografi, dan suka berinfaq 2.Adil Kepada Semua Orang Dan Tidak Pandang Bulu
akan membuat hati mereka bersih, mudah     
menyimak dan menyerap pesan-pesan Allah,      
sehingga mata mereka mudah mengucurkan air       
mata. Sebaliknya lingkungan yang kotor akan       
berdampak kepada hati, sehingga menjadi keras      
dan susah mengeluarkan air mata.

“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu
Mudah-mudahan pilkada dan pemilu kelak dapat khalifah (penguasa) di mukabumi, maka berilah
kita jadikan ajang untuk beribadah buat memilih
pemimpin yang mendekati kriteria yang keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan
diisyaratkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Karenanya, janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, kerana ia akan
suara kita harus kita jatuhkan kepada sasaran yang menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya
tepat. (Harjani Hefni)
orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat
azab yang berat, kerana mereka melupakan hari
Kriteria Pemimpin Dalam Islam
perhitungan.” (Shad:  26)
Banyak sekali ayat al-Qur’an dan Hadis
    
menyebutkan bagaimana hendaknya setiap orang yang      
    
Nabi katakan sebagai pemimpin baik bagi diri dan
      
keluarganya, dan terlebih mereka yang menyatakan diri      
     
siap sebagai pemimpin bagi masyarakat, bersikap dan
      
berperilaku dalam kehidupan mereka sehari-hari, di
antaranya adalah:  “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang
1.Mengajak Bertaqwa Kepada Allah yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi
kerana Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama)
bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah
maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah akan ni`mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
kamu mengikuti hawa nafsu kerana ingin menyimpang Jahiliyah) bermusuh musuhan, maka Allah
dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata- mempersatukan hatimu,lalu menjadilah kamu kerana
kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu
Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
kerjaan.”  (An-Nisa’: 135) menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah
3.Menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu
     mendapat petunjuk.” (Ali Imran: 103)
   
7.Akomodatif, Pemaaf, Merangkul Semua Golongan
     
       dan Mengedepankan Musyawarah Dalam Setiap
  
Mengambil Keputusan Penting Untuk Masyarakat

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku
manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu
dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; menjauhkan diri dari sekelilingmu. Kerana itu
diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka,
mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Al- Imran: 110) dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
4.Menjadi Suri Tauladan Yang Baik Bagi Masyarakat Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang menyukai orang-orang yangbertawakkal kepada-Nya.”
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat (Ali Imran: 159)
dan dia banyak menyebut Allah”. (Al-Ahzab: 21) 8.Jujur dan Amanat
5.Mendorong Kerja Sama Dalam Memperjuangkan “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
Kesejahteraan Bersama amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
      (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
    
        manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah Mendengar lagi Maha Melihat.” (An-Nisa’ : 58)
kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat Nabi SAW. bersabda:
siksa-Nya.” (Al-Maidah: 2) Dari Abu Hurairah berkata: Telah bersabda Rasulullah
6.Mengukuhkan Tali Persaudaraan dan Kesatuan dan SAW.: “Tiga golongan,Allah tidak akan berbicara,
Persatuan mensucikan dan melihat kepada mereka, dan bagi
merekalah siksa yang pedih; orang tua pezina, pemimpin
yang suka bohong dan orang miskin yang sombong.
(HR. Muslim).
9.Berwawasan Dan Berpengetahuan Luas dan
Mencintai Ilmu Pengetahuan
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”  (Al-Mujadilah: 11)
10.Teguh Pendirian, Tegar dan Sabar Dalam
Menghadapi Ujian
“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar,
sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang
yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu
melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa
yang kamu kerjakan.”(Huud: 112)

Anda mungkin juga menyukai