Anda di halaman 1dari 3

HARTA RAMPASAN PERANG

1. Pengertian Harta Rampasan Perang


Harta rampasan perang dalam Islam disebut Al-Anfal (terdapat dalam quran surat al anfal ayat 1) atau
Ghanimah. Harta benda ini diperoleh kaum Muslimin ketika mengalahkan musuh-musuhnya di medan
pertempuran. Dinamakan Al-Anfal, bentuk jamak dari Nafal.

Secara harfiah, ghanimah berarti sesuatu yang diperoleh seseorang melalui suatu usaha. Menurut
istilah, ghanimah berarti harta yang diambil dari musuh Islam dengan cara perang. Bentuk-bentuk
harta rampasan yang diambil tersebut bisa berupa harta bergerak, harta tidak bergerak, dan tawanan
perang.

Dilihat dari sejarah perang, kebiasaan ini telah dikenal sejak jaman sebelum Islam. Hasil peperangan
yang diperoleh ini mereka bagi-bagikan kepada pasukan yang ikut perang tersebut, dengan bagian
terbesar untuk pemimpin.

Ketika zaman Rasulullah dahulu, umat Islam sering mendapatkan pertentangan dari kaum kafir dan
musuh-musuh lainnya. Maka tidak heran sering terjadi peperangan sampai-sampai diabadikan di Al
Quran. Tidak hanya pengorbanan nyawa, namun juga harta menjadi sesuatu yang sangat berharga
yang harus siap dikeluarkan oleh para pejuang Islam pada masa itu maka dari itulah harta rampasan
perang menjadi sesuatu yang sangat berharga pada saat itu. Istilah harta rampasan perang atau yang
biasa dikenal dengan istilah Ghanimah adalah jenis barang bergerak yang dapat dipindahkan. Harta
semacam ini biasanya didapatkan ketika berhasil menaklukan musuh di peprangan.

2. Bentuk-bentuk Harta Rampasan Perang (Ghanimah)

Berikut 3 jenis bentuk harta ghanimah:


a. Harta bergerak

Bentuk harta ghanimah pertama adalah harta bergerak. Apapun benda berharga yang dapat
dipindahkan, termasuk ke dalam kategori harta bergerak ini. Beberapa contoh harta ghanimah yang
masuk kategori harta bergerak adalah:

 Persenjataan;
 Kendaraan;
 Perlengkapan perang;
 Stok makanan;
 Bahan pangan;
 Emas dan perhiasan perak;
 Barang antik;
 Batu mulia;

b. Harta tidak bergerak

Tidak hanya harta ghanimah yang bergerak, pada saat memenangkan pertempuran, tantara Muslim
dapat pula mengambil harta yang tidak bergerak sebagai ghanimah.

Beberapa contoh harta ghanimah yang tidak bergerak ialah benteng pertahanan, wilayah kekuasaan,
tanah beserta bangunan di wilayah yang telah dikuasai, serta harta tidak bergerak lainnya.

c. Tawanan perang

Harta ghanimah terakhir ialah tawanan perang. Jadi, dapat dikatakan bahwa menahan tantara lawan
setelah menaklukan suatu peperangan diperbolehkan dalam Islam.

3. Hukum Harta Rampasan Perang (Ghanimah)

Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya, keberadaan ghanimah sudah ada lebih dulu daripada
datangnya Islam. Hukum ghanimah adalah boleh atau mubah dalam Islam. Jadi, ghanimah diizinkan
dalam Islam. Apapun dalil quran ataupun hadis Rasul yang mendukung pernyataan tersebut:

a. Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim

Dari Jabir bin Abdillah yang artinya:

''Allah memberi saya lima hal, yang nabi-nabi sebelum saya tidak mendapatkannya...Dijadikan
bagiku bumi ini sebagai tempat sujud dan suci, maka di mana saja seseorang dari umatku dipanggil
salat, maka salatlah dan dihalalkan bagiku ghanimah, sementara bagi umat sebelumku tidak
dihalalkan...''

b. Al-Anfal ayat 41

       ‫ا‬44َ‫آ اَ ْنزَ ْلن‬44‫ِ َو َم‬ ‫وا ْعلَم ْٓوا اَنَّما َغنمتُم م ْن شَي ٍء فَا َ َّن هّٰلِل ُخمسهٗ ولل َّرسُوْ ل ولذى ْالقُرْ ٰبى و ْالي ٰتمٰ ى و ْالم ٰسك ْين وا ْبن ال َّسب ْيل ا ْن ُك ْنتُم ٰام ْنتُم باهّٰلل‬
ِ ْ َ ْ ِ ِ ِ ِ َ ِ ِ َ َ َ َ َِِ ِ َِ َ ُ ِ ْ ِّ ْ ْ ِ َ ُ َ
‫ع َٰلى َع ْبدنَا يَوْ م ْالفُرْ قَان يَوْ م ْالتَقَى ْالجم ٰع ۗن وهّٰللا‬
ْ ‫ُ ع َٰلى ُكلِّ ش‬
‫َي ٍء قَ ِد ْي ٌر‬ َ ِ ْ َ َ ِ َ ِ

Artinya: “Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka
seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil, (demikian) jika
kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad)
di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

c. Al-Anfal ayat 69 

‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫فَ ُكلُوْ ا ِم َّما َغنِ ْمتُ ْم َح ٰلاًل طَيِّب ًۖا وَّاتَّقُوا َ ۗاِ َّن َ َغفُوْ ٌر ر‬
‫َّح ْي ٌم‬

Artinya: “Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu peroleh itu, sebagai
makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun,
Maha Penyayang.”

Anda mungkin juga menyukai