Anda di halaman 1dari 8

9/2/22, 4:29 PM Taujih Ustadz Hilmi Aminuddin @ Rakornas Zona 1 | BPK PKS Medan Satria ~ Kota Bekasi

. . BPK PKS Medan Satria ~ Kota Bekasi . .

)!( Mengukir Sejarah dalam Dakwah )!(


 
 

Taujih Ustadz Hilmi Aminuddin @ Rakornas Zona 1

Assalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh
‫ الحمدهلل الذي هدان لهذا وماكنا لنهتدي لوال عن هدان هللا‬,‫الحمدهلل‬
‫وأشهد ان ال اله اال هللا وحده ال شريك له‬
‫وأشهد أن محمد عبده ورسوله‬
‫وصالة وسالم على نبين محمد و على الهوصحبه ومن وله‬
‫وقال عزوجله فى كتاب العزيز‬
‫اعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‬
‫ْل‬ ‫َّل‬
‫ُق ِإْل َّنِنيَه َداِنيَر ِّبيِإَلىِص َر اٍط ُّم ْس َتِقيٍم ِدينًاِقَيمًاِّم َةِإْبَر اِهيَم َح ِنيفًاَو َم اَكاَنِم َنا ُم ْش ِر ِكيَن‬
‫صدق هللا العظيم‬
Ikhwan danakhwat fillah rahimakumullah
Alhamdulillah pada malam hari ini Allah mempertemukan kita dengan tekadbersama meningkatkan
kerja dan kinerja dakwah serta perjuangan kita di dalamsituasi ketika pada hari hari ini, semangat
perjuangan Islam di seluruh duniasedang bergelora.  Dunia Islam sedangmendapatkan sebutan rabi’ al
islami musim semi Islam. Bila dinegara-negara yang punya pergiliran empat musim, musim semi
datangnya hanyaselama 3 bulan dalam setahun yang ditandai dengan tumbuhnya cabang-cabang
dandahan-dahan baru di pohon-pohon, tumbuhnya putik-putik bunga, bermekarannyabunga-bunga
dan buah-buah mulai bermunculan, maka di Indonesia keadaan bersemiseperti itu sepanjang tahun
sehingga musim semi di Indonesia adalah sepanjangtahun, Allahu Akbar.
Kita dianugrahi Allah SWT sebuah wilayah dakwah yang mempunyai rabi’u da’im, musim semi yang
terusmenerus, bunga-bunga sepanjang tahun bermekaran, daun-daun sepanjang tahunmenghijau,
ranting-ranting bertumbuhan dan buah-buah ranum sepanjang tahun bisa dipetik.  Kita bisa menaman
pohon di bulan apapun,sehingga umat Islam Indonesia yang diamanahi Allah SWT negeri yang seindah
ini,seharusnya mempunyai semangat musim semi yang terus menerus dan senantiasatumbuh kembang
serta berbuah memberikan manfaat seperti yang digambarkan olehAl-Quran sebagai kasyajaroh
thoyyibah:
…‫﴾ ُتْؤ ِتيُأُكَلَه اُكَّلِح يٍنِبِإْذِنَر ِّبَه ا‬٢٤﴿ ‫…َك َشَج رٍةَطِّيَبٍة َأْص ُلَه اَثاِبٌتَو َفْر ُعَه اِفيالَّسَم اء‬.
Mudah-mudahan karakter musim semi yang merupakan sifat alam Indonesiamenjadi sifat umat Islam
Indonesia yang selalu bersemi memberikan kecerahandengan bunga-bunganya bagaikan senyuman-
senyuman yang menyapa setiaporangdan  juga memberikan buah-buahranumnya yang menyegarkan
pada siapapun. Hal itu pula yang seharusnya ada padakita.
Ikhwan dan akhwatfillah rahimakumullah
Dalam kurun waktu satu tahun sejak Januari 2011 di negara-negara Arabterjadi musim semi bagi
gerakan Islam. Fenomena yang kita lihat tersebutmerupakan fenomena yang menggembirakan dan
sungguh memberikan harapan bukanhanya bagi umat Islam melainkan juga harapan bagi kemanusiaan.
https://bpksms.wordpress.com/2012/02/14/taujih-ustadz-hilmi-aminuddin-rakornas-zona-1/ 1/8
9/2/22, 4:29 PM Taujih Ustadz Hilmi Aminuddin @ Rakornas Zona 1 | BPK PKS Medan Satria ~ Kota Bekasi

Mudah-mudahanmusim semi Islam ini bisa mengantarkan seluruh umat manusia di muka bumi
padakedamaian dan kesejahteraan karena dengan keadilan hukumnya, kejernihanaqidahnya dan
kebersihan ideologinya, diyakini umat Islam bisa mengelolakehidupan kemanusiaan menuju kedamaian
dan kesejahteraan, insya Allah. Amin yaRabbal ‘alamin.
Namun  kalau kita menengok kebelakang dan mengingat latar belakang sebelum terjadinya musim semi
di negaraArab sesungguhnya telah ada episode yang berat sepanjang puluhan tahun yanglalu. Saat ini
mungkin kita terkagum-kagum oleh negara Arab yang pertama kalimenyelesaikan pemilu dengan
sukses yakni Tunisia, namun hal yang tidak bolehdilupakan adalah betapa nasib umat Islam
sebelumnya di negeri itu luar biasamenyedihkan di dalam dua periode pemerintahan diktator Habib
Burquibah dankemudian Zainal Abidin bin Ali yang memerintah dengan tangan besi. GerakanIslam
dan dakwah Islam dibungkam bahkan selama 23 tahun dijadikan organisasiterlarang. Selain itu ciri-ciri
keislaman dikikis bahkan seandainyapun itumerupakan ciri yang tersembunyi, jika seorang pemuda
kelihatan dengkulnyamenghitam yang menunjukkan ia suka sholat, maka pemuda itu bisa ditangkap
dandipenjara karena diduga sebagai anggota Gerakan Islam. Bahkan ajaran Islam jugadihinakan di
Tunisia sehingga sampai-sampai di kuliah syari’ah di Jami’ah Zaituniyah sengaja dibuatkan
kolamrenang yang diprogram oleh kampus agar jam berenangnya campur antara wanita danlaki-laki 
dengan pakaian yang serbaminim.  Kondisi seperti itulah yangmenjadi latar belakangi perjuangan
mereka hingga akhirnya tiba saatnya merekamendapat kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT
sesuai dengan janjinya “watilkal ayyamu nudawiluha bainannaas” dan hari-hari itu akan diputar
gilirannyakepada manusia.
Akan tetapi tentu saja yang akan mendapat giliran hanyalah yang siagasesuai dengan perintah Allah: 
‫َو َأِع ُّدوْاَلُه مَّم ااْس َتَطْعُتمِّم نُقَّو ٍة‬.  Hanya mereka yang melaksanakan perintah ‫َو َأِع ُّدوْا‬itu sajalah yang siap menangkap
kesempatandan siap memetik hasil pada setiap peluang. Maka ketika datang waktunya kebebasandan
keterbukaan dalam proses demokratisasi di Tunisa yang ditandai denganPemilu ternyata yang telah
berusaha dighaibkan,ditiadakan, dimusnahkan selama 23 tahun yakni partai Nahdhah yang berasal
dariGerakan Islam memperoleh suara hampir 50% dan sekarang akh Hamadi Jibelimenjadi Perdana
Menteri di sana. Setelah 23 tahun mereka diusir dari negerinyadan menjadi pengungsi di banyak negara
terutama di Eropa, begitu saatnya tibauntuk kembali maka  para pimpinannya kinimemetik hasil
kesabaran dalam perjuangan panjang mereka.
Ini adalah sebuah pelajaran berharga bagi kita semua, mengapa bisatercapai keberhasilan seperti itu di
Tunisia. Selanjutnya bila kita menengoknegara lain yakni Mesir yang umur dakwahnya lebih tua dari
Tunisia, nampak pulaoleh kita bahwa dalam usia dakwah yang 84 tahun, kebebasan dakwah di sana
hanyabisa dinikmati selama 20 tahun pertama. Sejak gugurnya imam Syahid, dakwah selama 64 tahun
terus menerusditindas dan dibantai serta banyak aktivisnya yang digantung dan dipenjarakan,bahkan
penjara-penjara seolah menjadi langganan persinggahan para aktivissehingga memunculkan sindrom
untuk kembali dan kembali lagi ke penjara. Salahsatu tokohnya pernah mengatakan kepada saya terkait
dengan program bagi ikhwahyang baru keluar dari penjara, ma kidna nahuju mina sijni ilaa
annufaqiraafii dukhulihiy mawa tansaniyah, setiap kali kami keluar dari penjara yangterpikir kapan
kami masuk kembali. Bahkan lebih jauh sindromnya, walaupun sudahdi luar penjara, biasanya mereka
mengirimkan bahan-bahan bangunan untukmemperbaiki ruangan-ruangan penjara, karena selalu
berpikir sewaktu-waktu bisamasuk lagi.
Selama 64 tahun dakwah di Mesir ditindas dan para aktivisnya menjadiburon dimana-mana, walaupun
hikmahrabbaniyahnya selalu ada, karena ketika di Mesir dakwah dipukul dandibantai serta para
aktivisnya dipenjarakan dan digantung ternyata justruterjadi proses penyebaran yang cepat luar biasa
ke seluruh penjuru dunia.Bagaikan menepuk air di dulang yang kemudian terpercik kemana-mana, dan
mungkinsalah satu percikan itu sampai ke Indonesia dan percikan itu menyebar keseluruh Nusantara
sehingga di antaranya menyebabkan munculnya fenomena sepertimalam ini. Fenomena yang
menampilkan semangat musim semi dengan wajah-wajahyang cerah, senyum-senyum yang merekah
dalam penampilan baju putih bersih,sehingga bagaikan bunga-bunga melati yang sedang bermekaran.
https://bpksms.wordpress.com/2012/02/14/taujih-ustadz-hilmi-aminuddin-rakornas-zona-1/ 2/8
9/2/22, 4:29 PM Taujih Ustadz Hilmi Aminuddin @ Rakornas Zona 1 | BPK PKS Medan Satria ~ Kota Bekasi

Membangkitkanharapan kita untuk meraih kemenangan 2014 dan sebelumnya akan


didahuluikemenangan 2012 (di DKI Jakarta dan Kab. Bekasi) dan kemenangan 2013 (JawaBarat), qobaqo
sayni au adnaa, insya ALLAH.
Ikhwan dan akhwatfillah rahimakumullah
Saya ingin menggarisbawahi, betapa umat Islam di negara-negara yangdihimpit dengan berbagai
tekanan, intimidasi, pembantaian, pemenjaraan tempataneka ragam cara keahlian menyiksa orang
dilaksanakan, ketika mendapatkanpeluang keterbukaan dan demokratisasi seperti misalnya di Mesir
tiba-tibamemetik suara 70% (47% nya diraih oleh HizbuHurriyah wa ‘Adalah/ PKK).  Hal yangharus
menjadi pelajaran bagi kita adalah bahwa kita tidak bisa mengatakan bahwakemenangan itu mereka
dapatkan secara seketika setelah menerima kebebasan.  Kemenangan umat Islam di Tunisia yang
hampir50% atau di Mesir 70%  dengan 47% olehPKK dan 23% oleh partai Salafiy yangsudah ta’akhwana
(sebab Salafiy yangasli mengharamkan politik) merupakan indikator yang jelas bahwa selama
puluhantahun ditindas, mereka tetap bekerja dan tetap berjuang. Mereka tetap berkorbandan tetap
berdakwah dalam situasi dan kondisi apapun. Boleh jadi dakwah merekabersembunyi di ruang-ruang 
basement atau merayap di lorong-lorongbagaikan semut-semut yang merayap kemana-mana di seluruh
wilayah yang sulitdideteksi selama puluhan tahun.  Merekatetap bekerja keras itulah ibrah yangharus
kita petik, betapa saudara-saudara kita disana dengan tumpukan kesulitanyang demikian banyak, terus
berjuang, terus bekerja keras, terus berkorban,terus berproduksi menghasilkan produk-produk dakwah
yang bukan saja menambahjumlah junudud da’wah di negerinya melainkan juga untuk disebar ke
seluruh dunia.Kerja keras mereka inilah yang harus dijadikan ibrah oleh kita.
Sementara kita, sekali lagi Alhamdulillah mendapat lahan dakwah yangselalu berada di musim semi
sehingga seharusnya memiliki peluang dan kesempatanyang lebih banyak untuk kita petik, manfaatkan
dan kita olah menjadiproduk-produk dakwah yang bisa dinikmati oleh segenap bangsa Indonesia
bahkanjuga oleh segenap kemanusiaan.  Sekalilagi ibrah yang harus kita ambil, betapa dengan
istiqomatu da’wah(‫)استقامة الدعوة‬, konsistensi dakwahyang terus menerus dalam segala situasi dan kondisi,
sulit atau mudah, leluasaatau terhimpit, mereka terus bekerja dan ternyata tetap mampu membangun
alwa’yul al islamiy ‫الوعي االسالمى‬termasuk wa’yu siyasi‫الوعي السياسى‬.
Ikhwan dan akwat fillah
Bila kita kini melihat pertumbuhan wa’yusiyasi di indonesia, maka salah satu tolok ukurnya adalah
Pemilu dan padaPemilu pertama yang demokratis di Indonesia yakni tahun 1955, konstelasipolitik Islam
menghasilkan 45%.  Di zamanSoeharto, Pemilu  sekedar dekorasidemokrasi karena perolehannya sudah
dijatah dan di setiap pemilu Golkarmendapatkan lebih kurang  75%, PPP dapat22% dan PDI dapat 3%.
Bahkan partai-partai politik tersebut itu tidak  bisa memilih Ketuanya sendiri secara bebaskecuali atas
persetujuan penguasa. Barulah di tahun 1999, dilangsungkan lagiPemilu kedua yang demokratis atau
Pemilu pertama di masa Reformasi, namun  ternyata wa’yulislami di bidang politik di Indonesia terus
merosot, dari 45% di tahun 1955dan kini terakhir di pemilu 2009 tinggal 23% suara bagi partai Islam
atau berbasismassa Islam dan itu pun terpecah di 4 partai. Hal itu berarti dalam kurun waktu50 tahun
lebih suara hilang yang hilang bagi partai  Islam adalah sebesar 50%.  Berarti kita bisa bertanya fa’aina
du’at, kemana para du’at atau mungkin pertanyaan lainnya adalahwa kaifa da’wah, seperti apa
sihdakwahnya sehingga tidak menghasilkanwa’yul islami  dan tidak menghasilkanwa’yu siyasi islami.
Dalam kondisi ini umat Islam ada dimana-mana dan banyak yang memilikisemangat religius dan dari
segi ibadah mahdah,ritual sangat fenomenal,  tetapi wa’yul islami hampir tidak ada ataupaling tidak
selalu merosot. Oleh karena itu perlu kita telusuri apa yang salahdengan da’wah kita. Mengapa da’wah
yang semarak di mimbar-mimbar dimajelis-majelis taklim, di televisi di radio dari sejak dini hari sampai
malamhari, tetapi wa’yul islami danterutama wa’yu siyasi islami nyatidak terbentuk. Hal ini yang perlu
kita pelajari kenapa, padahal kesemarakanmajelis taklim luar biasa, semakin ke kota semakin semarak.
Di Jakartarombongan ibu-ibu yang pulang dari majelis taklim, bagaikan sebuah kafilah yangpulang dari
perjalanan jauh dengan semangatnya luar biasa dan adzanberkumandang dimana-mana serta tidak
pernah dilarang seperti di Turki. Adzandalam bahasa Arab di Turki pernah dilarang dari awal
https://bpksms.wordpress.com/2012/02/14/taujih-ustadz-hilmi-aminuddin-rakornas-zona-1/ 3/8
9/2/22, 4:29 PM Taujih Ustadz Hilmi Aminuddin @ Rakornas Zona 1 | BPK PKS Medan Satria ~ Kota Bekasi

berkuasanya Kemal AtTaturk  1923 sampai tahun 1955 jadisekitar 30 tahun lebih adzan dalam berbahasa
arab dilarang. Bahkan di tahun80an akhir, saya sempat melihat fenomena Islam yang masih sangat
terbelakang di Turki. Masjid hanya diisi oleh orangtua dan kalau baca kitab tidak boleh diterjemahkan
ke dalam bahasa Turki,misalnya baca kitab Bukhari Muslim ya apa adanya bahasa Arab, tidak
peduliorang mengerti atau tidak.
Kita tidak pernah merasakan seperti itu karena pesantren-pesantrendengan taklimnya, madaris
ma’ahiddengan pendidikannya memiliki keleluasaan berkembang, tetapi sayangnya biladilihat dari
wa’yul islaminya kokmalah merosot. Hal tersebutlah yang harus kita evaluasi dan kita
bertanggungjawab untuk bersama-sama memperbaiki. Kita harus dapat memanfaatkan
semangatreligius yang bagus di Indonesia ini. Masyarakat yang rabi’ yang selalu berada di musim semi
ini  harus kita manfaatkan untuk mempercepattumbuhnya wa’yu siyasi al islami agarjangan sampai
umat Islam dari sisi politik bagaikan komoditi non migas.  Seorang tokoh agama misalnya mengatakan
sayapunya pengikut 2 juta, 3 juta atau Ormas Islam mengatakan saya punya anggota 7 atau 10 juta lalu
ditawarkan kepartai-partai untuk melakukan transaksi uang terkait dengan dukungan suara yangbisa
diberikannya. Kondisi tersebut menandakan wa’yu siyasi al islamiyang terus merosot. Oleh karena itu
Pilkada dan Pemilu salah satu manfaatnyaadalah sebagai tolok ukur untuk dapat mengevaluasi sejauh
mana kita berhasil membangkitkanwa’yu siyasi al islami sehingga suaraumat Islam untuk Islam dan
bukan untuk yang lain.  Jika wa’yusiyasi al islami itu tumbuh terus maka partai-partai Islam
ataulembaga-lembaga perjuangan Islam akan mempunyai legitimasi yang tinggi dalam berjuangdi
tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga tidak dianggappartai emperan yang
marginal yang sekedar menjadi  hiasan demokrasi yakni bahwa umat Islam bolehberpartai. Sebaliknya
akan betul-betul menjadi partai yang dominan dan menentukanperjalanan kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia karena sudah  selayaknyalah umat Islam yang mayoritas iniyang paling
menentukan garis kehidupan berbangsa dan bernegara. Seharusnyakitalah yang paling berpeluang
melaksanakan konsep rahmatan lil ‘alamin, sehingga kasih sayangnya menyentuh seluruhkomponen
bangsa, membahagiakan dan mensejahterakan seluruh komponen bangsa. Halini harus dijadikan bahan
evaluasi oleh kita secara terus menerus.
Ikhwan danakhwat fillah
Tadi sudah saya sebutkan bahwa contoh di negara-negara baik di Libya,Mesir, Tunisia, Yaman dan
negara-negara yang selama ini kelihatan terhimpitternyata wa’yu siyasi al islaminyaluar biasa, sehingga
ketika peluang terbuka, segera saja umat Islammengekspresikan pandangan politiknya dan langsung
menyalurkannya kepada saluranIslam. Sementara di Indonesia, suara umat Islam menyebar, yaminan
wa syimalan, ke kiri dan ke kanan, ada yang ke partai kiriatau ke partai kanan bahkan ada yang ke
partai kirinya kanan dan ke partaikanannya kiri. Begitu juga sebagian memberikan suaranya ke ke
partai kirinyakiri ke partai kanannya kanan  sehinggasemakin jauh dari partai-partai Islam.
Kondisi tersebut harus kita perbaiki dari sisi perjuangan politik kita,sebab kalau tidak kita evaluasi
maka umat Islam masih akan selalu marginal dipolitik, padahal as siyasah tata’alaq bissiyadah, politik
itu berhubungan langsung dengan kedaulatan “la siyadata bila siyasah”, tidak ada kedaulatan tanpa
adanya otoritas atau tanpa politik. Halinilah yang harus kita evaluasi sejak hari ini sampai hari Ahad
pada RapatKerja Nasional. Kita harus lebih menekuni ibrahkeberhasilan mereka yang bukan hanya bisa
mempertahankan wa’yu siyasi bahkan hebatnya justru mampu menumbuhkannya disaat-saat sulit,
berarti mereka selama kondisi-kondisi sulit itu tetapistiqomah.
Al-quran banyak sekali mengingatkan agar kita istiqomah “fastaqim kama umirta wa man taba ma’a wa
laa tathghauinnahu kana bima ta’maluna bashir”, istiqomahlah sebagaimana diperintahkankepadaku
dan orang-orang yang bertaubat bersama-sama kami,  walaatathghau, jangan melampaui batas, karena
kalau melampaui batas berartitidak istiqomah.  Thogho berarti melampaui batas dan berarti tidak akan
istiqomah. Didalam ayat lain Allahjuga berfirman,  “waanna hadza shirati mustaqiman
fattabi’u”, bahwa ini jalanku yang lurus ikutilah, “wa laa tattabi’u subulafatafarraqu bikum an sabilih”, 
danjangan ikuti jalan-jalan yang begitu banyak jalan-jalan yang lain, “fatafarriqu bikum an sabilih”, 
https://bpksms.wordpress.com/2012/02/14/taujih-ustadz-hilmi-aminuddin-rakornas-zona-1/ 4/8
9/2/22, 4:29 PM Taujih Ustadz Hilmi Aminuddin @ Rakornas Zona 1 | BPK PKS Medan Satria ~ Kota Bekasi

kalianakan bercerai berai dari jalannya dari jalan Allah SWT, dzalikum washokum bihi la’allakum
tattaqun , demikianlah Allah SWT memberikan wasiat kepada kalianagar kalian tetap bertaqwa. Bahkan
seorang sahabat datang kepada Rasulullah SAWdengan mengatakan: “ Ya Rasulullah berilah saya
nasihat yang setelah ini sayatidak akan meminta nasihat lagi maka nasihat yang diberikan oleh
Rasulullah SAWkepada sahabat itu adalah  qul amantu billah tsummastaqim,katakanlah berimanlah
kepada Allah  danberistiqomahlah.
Konsistensi ini tentu saja bukan sesuatu yang statis karena istiqomahitu tidak identik dengan statis
melainkan dinamis jadi bisa bertambah atauberkurang itu dinamis sehingga kalau tidak dijaga  atau
diwaspadai tahu-tahu kita sudah melenceng,mungkin akibat kesulitan hidup mungkin pula justru
akibat kesenangan hidup.Kita mungkin melenceng karena jabatan atau kekayaan atau sebaliknya
melencengkarena tidak punya jabatan dan kekayaan. Oleh karena itu sebagai kader dakwahkita harus
mewaspadai keistiqomahan kita dalam segala situasi baik ketika kitaduduk sebagai anggota DPR,
DPRD, sebagai walikota, Gubernur atau Bupati, karenahanya dengan keistiqomahan itulah kita akan
mampu menjaga kontinuitas dakwah
Ikhwan dan akhwatfillah
Kedua, ibrahyang kita dapatkan dari perjuangan saudara-saudara kita di negara-negara yangmengalami
kesulitan yang dahsyat itu adalah tetap memiliki orientasi yang jelasdalam segala langkah
perjuangannya. Padahal biasanya bila dalam kondisi sulittehimpit dan terjepit seseorang akan
kehilangan orientasi atau mengalamidisorientasi yakni tidak tahu mau kemana dan bahkan tidak
mengetahui pula dimana saat ini berada karena begitu bingungnya. Sebaliknya disorientasi jugabisa
terjadi pada saat seseorang mengalami banjir kemenangan keberhasilan dankesenangan padahal
memiliki orientasi yang jelas dalam setiap kerja merupakansyarat utama sebagaimana firman Allah
SWT, wakulliwijhatun huwa mualliha, setiap orang harus punya wijhah atau orientasi yang jelas tentang
arah mana yang akan ditujuolehnya.  Kalau sudah jelas orientasinyabarulah kemudian bisa berlari,
fastabiqulkhairat, karena orang yang berlari tanpa wijhah, orientasi yang jelas sama saja dengan orang
yang  berlomba lari namun tidak tahu startnya darimana dan tidak tahu pula akan berakhir di garis
finish yang mana.
Fenomena kehidupan umat Islam di Indonesia saat ini menunjukkan gejaladisorientasi seperti itu
karena umat Islam di Indonesia sebetulnya sangat aktifbergerak di segala sektor kehidupan hanya
sayangnya sering kali tidakmengetahui dengan jelas start awalberlarinya dari mana dan garis finishnya
di mana.  Misalnya terkait perjalanan antara Bandung –Jakarta, boleh jadi ada yang merasa startnyaitu
ada di Bandung, ada juga  yang merasananti startnya di Cimahi, tetapisampai di Cimahi bertemu
dengan orang yang merasa bahwa garis finishnya diCimahi sehingga tidak perlu berjalan lagi. Sehingga
boleh jadi sepanjangperjalanan ada banyak garis finish, ada yang merasa garis finishnya di Cianjur,ada
yang berhenti di Bogor dan ada pula yang di Puncak. Umat  Islam yang disorientasi betapapun
nampaknyabekerja keras namun ternyata produktifitasnya rendah. Hal ini yang harusdigarisbawahi
bahwa orientasi kerja yang jelas akan sangat menentukanproduktifitas. Alhamdulillah umat Islam di
Indonesia ini sudah aktif tinggaldibenahi orientasinya misalnya orinetasi ekonominya apa,
orientasipendidikannya apa, orientasi kerja tarbiyahapa, kerja siyasahnya apa, kerja tsaqofahnya apa
kemudian bagaimanmenyinergikannya dan capaian-capaian bersama apa yang mau diraih sebagai
satuumat.
Kita sering kali mendengar bahwa capaian itu hasilnya lumayan atauungkapan ‘lumayanan, segini juga
udah alhamdulillah’. Masalahnya adalah istilahlumayan itu tidak jelas ukurannya jadi ukuran
keberhasilannya tidak ada dan halitu disebabkan oleh adanya disorientasi. Jadi sekali lagi wijhah itu
sangat penting. Oleh karena itu Allah pun menegaskan dalam ayat lain (Q.S 30:30), fa aqim wajhaka lid
diini hanifa, makahadapkanlah orientasi hidupmu kepada dienyang hanif ini.  Bahkan dalam sholatpun
kita selalumemproklamirkan orientasi kita, inni wajhatu wajhiya lilladzi fatharos samawatiwal ardh,
sebagaimana surat al-An’am ayat 161, 162, 163 yang tadi sayabacakan di pembukaan. Hal itu juga
menunjukkan betapa orientasi itu penting “qulinnani hadani rabbi ilaa shiratim mustaqim diinan
https://bpksms.wordpress.com/2012/02/14/taujih-ustadz-hilmi-aminuddin-rakornas-zona-1/ 5/8
9/2/22, 4:29 PM Taujih Ustadz Hilmi Aminuddin @ Rakornas Zona 1 | BPK PKS Medan Satria ~ Kota Bekasi

qiyyaman millata ibrahimahanifa wa maa kana minal musyrikin”, “qul inna sholati wa nusuki wa
mahyaya wama mati lillahi rabbil ‘alamin laa syarikalahu wa bidzalika umirtu wa anaawwalul
muslimin”. Bukannya berkata, saya nanti saja lah belakangan melainkan“wa ana awwalul muslimin” . 
Kalimat awwalul muslimin tentu saja bukandiartikan bahwa sayalah yang pertama masuk Islam
melainkan menandaskankeinginan Allah agar kita mempunyai jiwa-jiwa kepeloporan, wa ana awwalul
muslimin, bahwa akulah pelopornya umat Islam sepertiitu
Jika semangat penekanan orientasinya jelas seperti itu, insya Allahkemenangan-kemenangan yang tadi
saya sebutkan bahwa jaraknya sudah qoba qauna saini aw adna itu , insyaAllah tidak akan diberikan
oleh Allah kepada yang lain.  Oleh karena itu dalam menyusun rencana kerjapertama harus
mencerminkan keistiqomahan dan yang kedua orientasi yang jelas.Setiap rencana kerja mempunyai
orientasi yang jelas, mau apa sampai dimana danuntuk apa. Jangan belum-belum sudah mengatakan,
segini juga Alhamdulillah ataukata orang Sunda, sekie ge uyuhan,jadi kalau digawe uyuhan. Maka saya
tekankan sekali lagikepada kita semua termasuk kepada saya, jangan sampai kehilangan orientasi.
Ikhwan dan akhwatfillah
Ketiga, pelajaran lainnya yang kita dapat darimereka yang sudah memberikan contoh gemilang
keberhasilan dakwahnya adalahselalu mempunyai sikap tawazun (‫)توازن‬, selalu seimbang.Ketawazunan
atau keseimbangan sangat penting karena merupakan soko gurunya fitrah sebagaimana Allah berfirman
(Q.S Ar Rahman: 7-9), was sama`a wa rafa’a wa wadho’al mizan, Allah menciptakan langitdengan
meletakkan neraca keseimbangannya sehingga matahari dan bintang berjalansesuai dengan porosnya 
masing-masingsecara seimbang. Bahkan Allah memperingatkan dalam ayat berikutnya, alla tathghau
mizan, jangan menabrak keseimbangan, jangan melampauidan merusak keseimbangan itu, baik
keseimbangan antara dakwah dengan ekonomi,keseimbangan antara aktivitas sosial kita dengan
aktivitas dakwah dan aktivitasrumah tangga yang menyangkut pula hubungan dengan istri dan anak,
hubungandengan mertua dan lain-lain yang kesemuanya harus dijaga keseimbangannya “allatathghau
fil mizan”
Bahkan untuk ketiga kalinya, Allah SWT menekankan, wa aqimul wajna bil qisthi wa laa tukhtsirul
mizan (dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan benar) artinyajangan keseimbangan yang semu atau
palsu. Keseimbangan itu jangan dipalsukandan bagi manusia ukuran keseimbangannya ada di hati yang
sebetulnya sensitifterhadap perubahan-perubahan keseimbangan. Dengan adanya keseimbangan maka 
kita menjadi stabil dan bisa melaksanakanperintah Allah untuk menjadi ummatanwasathan.  Tidak
mungkin kita menjadiummatan wasathan kalau tidakmempunyai keseimbangan dalam hidup, karena
bila tidak wasathan atau tidak seimbang berarti kita cenderung ekstrim kekanan atau ekstrim  ke kiri
atau bahkanmungkin lebih ekstrim lagi yakni kanannya kanan atau kirinya kiri.  Oleh karena itu
tawazun harus dijaga dalam segala konteks kehidupan.
Ikhwan dan akhwat fillah
Islam adalah konsep yang syamil,integral, menyeluruh, oleh karena itu dakwah kita juga adalah dakwah
yangsyamil.  Perlu disadari oleh kita bahwa syumuliatud dakwah itu masih jauhdan  belum tercapai di
negeri kita, akantetapi perolehan-perolehan dakwah kita dalam menuju syumuliyatud dakwah harus
tetap dijaga keseimbangan antar komponendakwahnya agar terjadi takamuliyah.  Bilamuazanah antara
komponen dakwahselalu terjaga perannya  maka nanti akansaling melengkapi yatakamal ba’duha
ba’dh.Keseimbangan adalah sesuatu yang dinamis, oleh karenanya keseimbangan yang kitacapai malam
ini besokpun harus segera dievaluasi apakah besok kita masih tetapdapat tawazun karena ada faktor-
faktor lain yang melakukan penetrasi ke dalamkehidupan kita. Oleh karena tawazun adalah sesuatu
yang dinamis maka harusterus menerus kita evaluasi dan kita jaga baik secara pribadi maupun
secarajama’i. Dengan keseimbangan kita tidak gampang ditarik ke kiri atau ke kanandan kita akan
betul-betul menjadi ummatanwasatha.
Ikhwan dan akhwat fillah
Keempat, istimrariyah.Bila kita seimbang maka keberlanjutan dakwah ini akan terjamin.
Kontinuitasdakwah bisa kita jaga karena kita berjalan secara seimbang, la ifrath wa laa tafrith laa
https://bpksms.wordpress.com/2012/02/14/taujih-ustadz-hilmi-aminuddin-rakornas-zona-1/ 6/8
9/2/22, 4:29 PM Taujih Ustadz Hilmi Aminuddin @ Rakornas Zona 1 | BPK PKS Medan Satria ~ Kota Bekasi

ghuluw wa laatasahul. Kata orang Jawa Barat sendeger tengah yaitu ummatan wasathan. Hubungan
antara tawazun yang menghasilkan wasathiyah dan kemudian istimroriyah dijelaskan oleh dua
haditsRasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda khairulumur awsatuha sebaik-baik perkara adalah
yang wasath, pertengahan atau moderat. Selain itu Rasululullah SAW juga bersabda khairul a’mal
adwamuhasebaik-baik amal adalah yang kontinyu walaupun sedikit, sehingga jangansekaligus banyak
tetapi kemudian kehabisan tenaga dan tidak bisa bekerja lagi.Jadi antara awsatuha dan adwamuha itu
ada hubungannya karena kitatidak mungkin bisa adwam, kontinyukalau tidak awsath. Wasathiyah
yang dihasilkan dari tawazun iakan menghasilkan istimroriyah atau kontinyuitas
Mesir telah memberi ibrah kepada kita bagaimana mereka selama 64 tahunditindas  namun selama itu
pula  tetap istiqamah  dan selama itu juga tidak kehilanganorientasi. Mereka tidak pernah mengalami
disorientasi dan selalu menjagakeseimbangan agar mereka terus kontinyu bekerja.
Ikhwan danakhwat fillah rahimakumullah
Untuk menjaga kontinuitas terus berkesinambungan diperlukan faktor yangkelima yaitu taurits. Harus
ada khutuwat tauritsiyah, langkah-langkahpewarisan, sehingga program-program rabthulkhas tajnid
atau kasbil afradh harus terus menerusdigulirkan dalam rangka menumbuhkan para pewaris dakwah.
Langkah-langkahpewarisan harus terus berlanjut, selain untuk memenuhi kebutuhan tantangan
dilapangan yang semakin banyak membutuhkan SDM adalah juga karena SDM memangmerupakan
aset utama dan pertama kita. Oleh karena itu kita harus memperbanyak warasatul anbiya wal mursalin
yaitu para du’at. Khutuwat tauritsiyahini harus terus dilakukan agar dakwah kita produktif dan
berkelanjutan.
Ikhwan dan akhwatfillah
Dalam perjalanan dakwah kita sekarang ini, kita sudah bukan hanyadituntut dengan tanggung jawab
nasional di dalam negeri kita saja, melainkan sudahmenjadi tumpuan banyak orang baik di dalam
maupun di luar negeri. PKS seringdisebut sebagai partai harapan atau partai masa depan, gelar itu
memang sedikitmenghibur walaupun kadang-kadang perolehan Pemilu dan Pilkada kita sedikit.Hanya
saja pertanyaan yang lebih penting adalah apakah benar kita sudahmemenuhi harapan orang-orang?.
Seperti pertanyaan yang muncul di Jawa Baratkatanya PKS teh kahartos tapi nte acankaraos. PKS belum
terasakan oleh mereka, artinya belum memenuhi harapanmereka.
Kembali ke persoalan tanggung jawab kita yang bukan hanya dalam skalanasional, melainkan secara
regional pun kita dituntut untuk memikul tanggungjawab di beberapa sektor yakni di sektor
tarbiyah,sektor thulaby, sektor akhwat, sektor takhtith dan sektor siyasibahkan wakil penanggung jawab
manajemennya dari kita juga. Sudah sejak duatahun ini kita dituntut memikul tanggung jawab
internasional dalam pergaulan ‘amal islami al alami dan sekarang kitajuga diminta mengirim kader-
kader kita untuk memikul tanggung jawabinternasional ini di banyak sektor. Sudah tentu mobilitas
vertikal inimeninggalkan kekosongan-kekosongan yang harus segera diisi oleh kader-kaderdari produk
khuthuwat tauritsiyahuntuk mengisi kekosongan tersebut.
Maka, pertama, khuthuwat tauritsiyahharus dilakukan karena adanya mobilitas vertikal yang
menimbulkan kekosongan. Kedua, khuthuwat tauritsiyah harus dilakukan bukan hanya karena
mobillitasvertikal saja, melainkan juga karena kondisi fitrah setiap orang. Generasi tua,generasi pertama
sudah mulai menua dan berambut putih sehingga sudah tidak bisamenjadi andalan lagi. Munculnya
indikator-indikator penuaan dari generasipertama menunjukkan bahwa harus segera disiapkan
gantinya. Jangan menunggumereka lumpuh baru digantikan sebab kalau menunggu lumpuh, mereka
tidak bisamenikmati untuk memandangi perkembangan dakwah. Jadi tuntutan fitrah juga
sudahsemakin mendesak adanya khuthuwat tauritsiyah selain adanya tuntutantanggung jawab
mobilitas vertikal yang luar biasa.  Kita dituntut tanggung jawab yang lebihkarena dianggap salah satu
negara yang mengalami musim semi lebih awal, bahkanmusim seminya tidak pernah berhenti sehingga
tentu saja dituntut agarkontribusinya lebih besar dan tuntutan ini tidak bisa ditawar-tawar lagisehingga
harus kita jawab  dan harus kitapenuhi dengan produktivitas dalam khuthuwattauritsiyah kita.

https://bpksms.wordpress.com/2012/02/14/taujih-ustadz-hilmi-aminuddin-rakornas-zona-1/ 7/8
9/2/22, 4:29 PM Taujih Ustadz Hilmi Aminuddin @ Rakornas Zona 1 | BPK PKS Medan Satria ~ Kota Bekasi

Kita harus mampu menyiapkan generasi muda pelanjut, fidyatun amanu bi rabbihim wa zidnahum
hudawa rabathna ‘ala qulubihim idz qomu fa qolu rabbuna rabbus samawati wal ardhlan nad’uwa min
dunihi ilahan laqod qulna idzan syathotho, pemuda yangberiman tetapi tidak sekedar beriman
melainkan wa zidnahum huda, melainkan pemuda yang tahu jalan perjuangan yangakan ditempuhnya
dan mempunyai tekad warabathna ‘ala qulubihim, terus berani mendeklarasikan dan
memproklamasikandirinya,  idz qomu fa qolu rabbuna rabbus samawati wal ardhi lan nad’uan
mindunihi ilahan laqod qulna idzan syathotho. Jika secara terus menerus fidyatulhuda sebagai generasi
penerus diproduksi oleh ikhwan dan akhwat di seluruhpenjuru Indonesia ini bahkan oleh perwakilan-
perwakilan di luar negeri, insya Allah dakwah di Indonesia inibukan hanya bisa berkontribusi bagi
kebajikan nasional melainkan juga bagikebajikan regional dan internasional sehingga akan dinikmati
oleh kemanusiaan, insya Allah.
Insya Allah dalam Rakernas ini khuthuwattauritsiyah termasuk yang harus dievaluasi secara tajam
yakni sejauh manaefektifitas kita melahirkan generasi fidyatunhuda. Mudah-mudahan kita semuanya
mendapatkan taufiq,hidayah,riayah daninayah dari Allah SWT sehingga amal dakwah kita diterima
sebagai amal sholeh disisi Allah dan pahalanya akan kita dapatkan fimizanin hasanatin yaumal
qiyamah, amin ya Rabbal ‘alamin, aqulu qauli hadza wastaghfirullahi walakum.Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Sponsored Content
Mark Zuckerberg and Priscilla Cristiano Ronaldo Sells Ivanka Trump and Jared
Chan Sell San Francisco Home Manchester House: This Is A Kushner Close massive $32
for $31 Million
Mansion Global Big One
Mansion Global | Spons Million Dollar Deal in Miami
| Sponsored ored Condo
Mansion Global | Sponso
red

Adam Levine Buys $32M Los [Photos] 35 LGBT Celebs Who Indonesia: Biaya Panel Surya
Angeles Home
Mansion Global | Are Couples And You Probably Dapat Membuat Anda
Sponsored Didn't Know
Richouses | Spons Tercengang
Cari iklan | Sponsor
ored ed

[Pics] Photos Show The [Pics] Always Put a Plastic [Pics] Here’s What 30 Historical
Difference Between Meghan & Bottle on Your Tires when Figures Actually Looked Like
Gl
Kate's Parenting
ArticleSkill | Sp Parked, Here's Why
Journalistat oriousa | Sponsored
onsored e | Sponsored
~ oleh BPK PKS Medan Satria pada Februari 14, 2012.

Ditulis dalam Taujih Pekanan, Taujih Ust. KH. Hilmi Aminuddin

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

https://bpksms.wordpress.com/2012/02/14/taujih-ustadz-hilmi-aminuddin-rakornas-zona-1/ 8/8

Anda mungkin juga menyukai