Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ghanimah atau harta rampasan perang adalah suatu pendapatan terpenting
pada kehidupan kaum muslim zaman Rasulullah. Ghanimah merupakan jenis
barang bergerak yang dapat dipindahkan , Harta ini diperoleh dalam peperangan
musuh, sebagai akibat atas kekalahan musuh. Anggota pasukan akan mendapatkan
bagian sebesar empat perlima dari jumlah yang ada dan sisanya digunakan bagi
kepentingan umum dan kelurga Nabi.1
Hal diatas terdapat dalam Firman Allah:
“Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai sebagai
rampasan perang maka sesungguhnya seperlima Untuk Allah, Rasul, Kerabat
Rasul, Anak-anak Yatim, Orang-orang Miskin Dan Ibnu Sabil, Jika kamu beriman
kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba kami
(Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Q.S Al-Anfal :41).2
Diatas merupakan pengertian dari harta rampasan perang, selain mengenai
pengertian dari harta rampasan perang, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui
tentang ruang lingkup harta rampasan perang (Ghanimah), khususnya mengenai
pandangan kaum barat dalam menerjemahkan harta rampasan ini. Kaum tersebut
adalah orientalisme. masih berkaitan dengan hal ini, maka dalam makalah ini
menyajikan peranan harta rampasan(Ghonimah) pada awal pemerintahan islam
baik dari pemanfaatan serta ekspedisi-ekspedisi yang dilakukan kaum muslimin
untuk mendapatkan harta tersebut.

1
Adiwarman Karim(ed), Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Jakarta :IIT Indonesia, 2002),
hlm,148. Cet. 2.
2
Depag Ri, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Jumanatul Ali-ART,2005), 183

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud harta rampasan perang (Ghanimah) ?
2. Bagaimana pandangan orientalis mengenai harta rampasan perang pada
awal pemerintahan Islam?
3. Apa saja Ekspedisi yang dilakukan kaum Muslimin pada masa
pemerintahan Rasulullah SAW
4. Berapa total perkiraan Perolehan harta rampasan perang ?
5. Apa saja manfaat harta rampasan perang?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ghanimah (Harta Rampasan Perang)

Kata Ghanimah diambil dari kata Ghanama yang berarti ”untung”.


Sedangkan menurut pengertian Syarak adalah Suatu harta yang berhasil
(dirampas) oleh orang islam dari pihak orang-orang kafir yang ahli memerangi
musuh sebab pertempuran dan melarikan kuda atau unta. Ghanimah ada dua yaitu,
Ghanimah barang yang tidak bergerak dan Ghanimah barang yang bergerak (dapat
dipindah).Secara harfiah, ghanimah berarti sesuatu yang diperoleh seseorang
melalui suatu usaha. Menurut istilah, ghanimah berarti harta yang diambil dari
musuh Islam dengan cara perang. Bentuk-bentuk harta rampasan yang diambil
tersebut bisa berupa harta bergerak, harta tidak bergerak, dan tawanan perang.
Dilihat dari sejarah perang, kebiasaan ini telah dikenal sejak jaman sebelum Islam.
Hasil peperangan yang diperoleh ini mereka bagi-bagikan kepada pasukan yang
ikut perang tersebut, dengan bagian terbesar untuk pemimpin. Ghanimah secara
luas ialah harta yang diambil alih oleh kaum muslimin dari musuh mereka ketika
dalam peperangan yang disebut juga rampasan perang.3

Landasan Hukum

Ghanimah adalah salah satu dari keutamaan yang diberikan oleh Allah
kepada Rasulullah atas umat-umat yang lain. Nabi SAW bersabda,

، ً‫طههههوُررا‬‫ض طمسسههججرداً طو ط‬‫ت لجههطى اًلطسر ه‬ ‫ طوهججعلطهه س‬، ‫ب طمجسههيِطرةط طشههسهرر‬ ‫ت جباِلررسع ج‬‫صسر ه‬ ‫طههنن أططحدد قطسبجلى نه ج‬ ‫أهسعجطيِ ه‬
‫ت طخسمرساِ لطسم يهسع ط‬
‫ طوأهسعجطيِهه ه‬، ‫ت لجطى اًسلطمطغاِنجهم طولطسم تطجحههنل لططحههرد قطسبلجههى‬
، ‫ت اًلنشههطفاِطعةط‬ ‫ طوأهجحلن س‬، ‫صلل‬ ‫فطأ طريطماِ طرهجرل جمسن أهنمجتى أطسدطرطكستهه اًل ن‬
‫صلطةه فطسليِه ط‬
(‫س طعاِنمةر )رواًه اًلبخاِري‬ ‫ طوبهجعسث ه‬، ‫صةر‬
‫ت إجطلى اًلنناِ ج‬ ‫طوطكاِطن اًلننبجرى يهسبطع ه‬
‫ث إجطلى قطسوُجمجه طخاِ ن‬

3
Ibnu Hajar“Aku
Artinya: Al Asqalani,
telahPembagian
diberikanFailima
dan Ghanimah;Pustaka
hal yang tidak diberikan kepada
azzam, 8 April 2012

3
seorang pun sebelumku, aku dimenangkan dengan perasaan takut (dalam diri
musuh) sejauh satu bulan perjalanan, bumi dijadikan bagiku masjid dan suci maka
siapapun yang mendapati waktu sholat maka hendaklah ia sholat, ghanimah
dihalalkan bagiku dan tidak dihalalkan bagi seorangpun sebelumku, aku diberikan
syafaat, Nabi hanya diutus pada kaumnya saja, sedangkan aku diutus untuk
seluruh manusia”. (HR. Bukhari).4

Pada awalnya, pembagian ghanimah ditetapkan oleh Rasulullah SAW.


Kemudian turunlah firman Allah SWT yang menjelaskan tentang ketentuan dalam
pembagian ghanimah tersebut,

‫طواًسعلطهموُاً أطننطماِ طغنجسمهتم لمن طشسيرء فطأ طنن جنلج هخهمطسهه طوجللنرهسوُجل طولججذي اًسلقهسربطىى طواًسليِططتاِطمىى طواًسلطمطساِجكيِجن طواًسبجن اًلنسجبيِجل )اًلنفاِل‬:

Artinya: “Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh


sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul,
kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil”. (QS. Al-
Anfal: 41).5

Dalam ayat ini telah ditetapkan bahwa yang dibagikan kepada pasukan
hanyalah 4/5 dari harta ghanimah, adapun sisanya (1/5) untuk selain mereka
sebagaimana dalam ayat di atas. Ghanimah pertama yang dikenakan ketentuan
menarik seperlima oleh Rasulullah SAW setelah perang Badr adalah ghanimah
perang Bani Qainuqa’.

4
Ibid, hal 16
5
Depag RI, Al Qur’an dan terjemahannya,(Bandung, Jumanatul Ali- ART,2005), 183

B. Pandangan Orientalis Mengenai Harta Rampasan Perang pada awal


Pemerintahan Islam

4
Di kalangan Orientalis, timbul pendapat yang menyatakan bahwa pada
masa awal pemerintahan Islam, Harta rampasan perang yang mempunyai peranan
yang sangat penting dalam kehidupan kaum Muslimin. Bahwa, dalam pandangan
mereka ,berbagai ekspedisi yang dilakukan kaum Muslimin dilandasi oleh
semangat untuk memperoleh harta rampasan perang, sehingga ajaran yang di
bawa Nabi Muhammad Saw. Dapat tumbuh dan berkembang dalam wilayah
Jazirah Arab. Penyebab munculnya dugaan ini adalah kemiskinan imigran dari
Makkah (Muhajirin) yang memperlemah kondisi ekonomi penolongnya
(Anshar). Sumber Daya yang disediakan Oleh Rasulullah Saw. Pada tahun
pertama Hijriyah tidak dapat mencukupi kaum Muhajirin yang terus berdatangan
ke kota madinah. Akibatnya Kondisi masyarakat Madinah pada waktu itu secara
keseluruhan semakin memburuk.5
Dari kondisi perekonomian masyarakat madinah yang memprihatinkan
tersebut, menurut kaum orientalis Rasulullah Saw. Melakukan perampasan
terhadap para Khafilah Makkah yang melewati Madinah dan Syria. Kemudian
pada Ekspedisi kedelapan, Kaum Muslimin memperoleh harta rampasan perang
sangat banyak dari serombongan saudagar kaya yang datang dari Thaif. Hal ini
mendorong kaum Muslimin untuk terus menigkatkan kebajikan perampasan harta
rampasan Perang para harta Khilafah Makkah. Lebih jauh dari itu, kaum
Orientalis menyatakan Bahwa Nabi Muhammad telah nyata-nyata dengan sengaja
melakukan privokasi Terhadap kaum Quraisy.6

5
Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2004) , hal 187, Cet. 3
6
Ibid, hal 187

Selanjutnya, para Orientalis menyatakan bahwa kendati mayoritas


perhatianya disibukkan oleh pertempuran dengan musuh besarnya , Kaum Quraisy
Makkah, Kaum Muslimin tetap melanjutkan kebijakan penyerangan terhadap
suku-suku bangsa Arab lain Untuk memperoleh harta rampasan yang

5
melimpah. Dengan tujuan yang sama para muslimin juga mengalihkan sasaran
kepada Kum Yahudi Madinah yang terkenal dengan kemakmuran dan
kekayaanya. Maka dapat disimpulkan bahwa menurut para orientalis bahwa
kebutuhan utuk meningkatkan sumber daya ekonomi, atau pendapatan serta
keuangan telah menjadi faktor pendorong bagi kaum Muslimin untuk menyerang
serta merampas kepimilikan orang yahudi, Qurausy, serta kristen serta suku
bangsa arab lainya, baik yang ada di timur atau utara yang dilakuakan dalam
beberapa ekspedisi tersebut.

C. Berbagai Ekspedisi yang dilakukan Kaum Muslimin pada masa


Pemerintahan Rasulullah Saw
1) Ekspedisi Tahun Pertama.
Ekspedisi yang dilakukan kaum muslimin pada masa ini sebanyak 74
kali,atau dalam riwayat lain,90 kali atau lebih.seluruh ekspedisi tersebut,baik
ghazawat maupun saraya,bukanlah gerakan militer tetapi hanya merupakan misi
politik atau perjalanan dakwah.
Harta rampasan yang di peroleh terdiri dari anggur (khamr), kismis(zabib)
kulit(adam), dan kemungkinan barang-barang dagangan kaum Quraisy.
Peristiwa terbesar di masa ini adalah perang badar. Perang ini
merupakan Ghazwah pertama, sementara Nakhlah adalah sariyah pertama. Dalam
perang tersebut kaum Muslimin berhasil memeproleh kemenangan dan juga
memperoleh harta rampasan. Harta rampasan tersebut terdiri dari senjata, hewan
ternak kuda, barang-barang pribadi, serta beberapa barang dagangan. Sesuai
ketentuan yang berlaku bahwa seperlima bagian harta rampasan perang
diserahkan kepada Nabi dan orang-orang Muslim yang Miskin, Kemudian 4/5
bagian lainya dibagikan secara merata di antara pejuang badar.7
Dalam perang tersebut,kaum muslimin mampu menewaskan 70 orang
7
Adiwarman Azwar Karim, SPEI, hal 195.
tentara kaum quraisy dan menawan 70 orang lainnya.sementara itu,di pihak kaum
muslimin,14 orang syahid serta kehilangan aslab mereka.jumlah senjata yang di
peroleh kaum muslimin sebagai harta rampasan perang hanya sekitar 150 buah
dari 1000 senjata yang di bawa pasukan musuh sedangkan binatang yang di

6
peroleh 150 unta dan 10 kuda.barang-barang yang di dapat terdiri dari sejumlah
besar pakaian dan bahan kulit,sedangkan barang dagang yang di peroleh berupa
kulit kering dalam jumlah yang besar pula.
Harta rampasan perang di bagi menjadi 325 bagian:3113 bagian tentara
muslim,4 bagian untuk 2 ekor kuda dan 8 bagian untuk mereka yang tidak ikut
perang karena harus melakukan pekerjaan lain atau harus berada di madinah aatas
permintaan rasulullah.
Sekalipun jumlah harta rampasan perang badar tidak dapat di ketahui
secara pasti,fakta sejarah menunjukkan bahwa jumlah harta rampasan yang di
pperolh kaum muslimin jauh lebih kecil dari yang diharapkan.standar pembagian
adalah seekor unta berkualitas baik (jamal)seperti yang di dapat rasulullah atau
dua unta berkualitas biasa (ba’iran)seperti yang di dapat para pejuang muslim
yang di contohkan pada kategori kedua.kalau mengacu pada hal ini,pembagian
kepad semua anggota pasukan ,termasuk Rasulullah ,nilainya sama rata.dalam hal
ini,seekor unta yang berkualitas baik dapat di beli dengan harga 40 dirham,berate
nilai standar setiap muuslim 80 dirham dan total nilainya aadalaah 26.000 dirham
(325x80).jika menambah nilai khums(1/5 bagian)sebesar 6.500 dirham dan safi
yang kir-kira bernilai 250 dirham,nilai kotor dari keseluruhan harta rampasan
perang adalah 32.750 dirham.dri data ini jumlah total harta rampasan perang
terlihat bernilai cukup besar,tetapi bagiaan untuk setiap orang relatif kecil.8

2) Ekspedisi Tahun Kedua.


Ekspedisi pada tahun kedua ini di mulai dengan peperangan dengan Bani
Qainuqa, salah satu kaum Yahudi terkemuka di Madinah. Setelah melewati masa
pengepungan, akhirnya orang-orang yahudi Qainuqa menyerah kepada kaum
muslimin. Adapun harta rampasan perang terdiri dari persenjataan dan peralatan
pertambangan
8
Ibid, hal 195 emas mengingat mereka adalah para pengrajin yang sangat
ahli.peralatan pertambangan emas merupakan peralatan yang akan di gunakan
untuk membuat senjata dan baju perang.
Pada perang ini, tentara yahudi berjumlah 700 orang dengan formasi 400
orang bersenjata lengkap dengan baju besi dan 30 orang lainnya tidak berbaju

7
besi. setidaknya, seluruh tentara yahudi di lengkapi dengan persenjataan
tradisional, seperti panaah, pedang, dan tombak.menurut peraturan perang yang
berlaku, seluruh persenjataan dan baju perang musuh yang kalah menjadi milik
pemenangnya.
Pada peristiwa ini, harta yang paling berharga adalah amwal kaum yahudi
Bani Qainuqo yang menurut tradisi menjadi milik kaum muslimin setelah musuh
yang kalah di asingkan. Yang di maksud dengan amwal adalah benteng atau
tembok pertahanan pemukiman bangsa yahudi dan sejumlah pasar yang
merupakan salah satu pusat perdagangan di kota Madinah.
Ekspedisi yang terakhir pada masa ini adalah Perang Sawiq.pada perang
ini kaum muslimin mengejar pelarian tentara Makkah yang berada di bawah
pimpinan Abu Sofyan bin Harb. Dalam pengejaran tersebut, beberapa
perlengkapan yang dibawa musuh akhirnya di buang sebagian untuk meringankan
beban mereka.dan beberapa perlengkapan itu di temukan dan akhirnya dijadikan
harta rampasan bagi kaum muslimin.jumlahnya di perkirakann beberapa ribu
dirham dan antara 50 sampai 100 dirham menjadi bagian masing-masing tentara.9

3) Ekspedisi Tahun Ketiga.


Pada tahun ketiga ini (624-625 M), terdapat tujuh ekspedisi yang
dilakukan oleh kaum muslimin, namun dari tujuh ekspedisi tersebut hanya tiga
yang menghasilkan keuntungan ekonomis. Ghazwah Kudr merupakan peperangan
pertama yang memberikan harta rampasan,, dalam peperangan tersebut
mendapatkan harta rampasan perang berupa 500 unta, dan menurut sumber lainya
1600 unta. Selain dari hal tersebut, terdapat juga dari hasil rampasan perang dari
perang melawan Bani Sulaiman,dalam perang ini ,kaum muslimin memperoleh
harta rampasan perang yang nilainya berkisar antara 20.000 sampaai dengan

9
70.000 dirham dan bagian standar kaum muslimin antara 100 sampai
Adiwarman Azwar Karim, SPEI, hal 197.
dengan 300 dirham untuk setiap orangnya.
Hasil selanjutnya pada perang uhud, awalnya kaum muslimin berhasil
meraih harta rampasan yang paling besar, namun pada akhinya mereka
kalah.sejumllah harta rampasan hilang ketika pasukan kacau dan di tarik
mundur.10

8
4) Ekspedisi Tahun Keempat.
Pada tahun keempat setelah hijrah (625-626 M), kaum muslimin
melakukan tujuh buah ekspedisi. Dua diantaranya menghasilkan harta rampasan
perang. Yang pertama adalah sariyah Abu Salamah Bin Abdul Asad yang di kirim
ke qathan ,sumur milik Bani asad,pada bulan muharam(juni 625 M).sebagai hasil
harta rampasan perang ,7 unta di beriakan kepada setiap tentara yang berjumlah
150 orang.dengan demikian jumlah unta yang di peroleh adalah 1.310 ekor
unta,termasuk khums dan safi Rasulullah.
Ketika itu total harta rampasan perang yang didapat berjumlah kurang
kebih 52. 400 dirham dan bagian untuk kaum muslimin 28- dirham per orang.
Kemudian pada ekspedisi ke dua menghasilkan harta rampasan perang, pada saat
itu melawan bangsa yahudi nadhir. Di Madinah. Pihak yang di taklukkan di paksa
untuk menyerahkan seluruh persenjataan mereka.11

5) Ekspedisi Tahun Kelima.


Ekspedisi yang dilakukan pada tahun kelima hijrah (626-627)H sebanyak
lima buah, dan tiga diantaranya menghasilkan harta rampasan perang. Pada bulan
Agustus 627 M, ghazwah melawan di Dumatul jandal melawan untuk menumpas
kaum penyamun,dari suku-suku di utra yang bermusuhan dengan penduduk
madinah menghasilkan beberapa hewan ternak.padaperistiwa ini musuh paara
kaum muslimin adalah par penyamun yang sering merampas kereta-kereta
pedagang yang dating melewati Dumah atau dating untuk berdagang di pasar yang
terkenal.nilai dari harta rampasan perang ini di perkirakan sekitar 10.000 dirham.
10 Kemudian
Adiwarman pada SPEI,
Azwar Karim, ekspedisi
hal 199.selanjutnya dipimpin oleh Rasulullah sendiri
117
Adiwarman
menuju mataAzwar
air Karim, SPEI, hal 201.
Muraisy,untuk menyerang bani musthaliq cabang dari suku
khuza’ah.pada ekspesi ini,pasukan islam emperoleh rampasan perang dalam
jumlah besar,terdiri dari 2000 unta,5000 domba ,serta sejumlah senjata dan harta
benda yan di temukan dalam katung pelana prajurit musuh yang kalah perang.
Ekspedisi selanjutnya yang terjadi pada tahun ini adalah perang
khandaq(parit).perang khandaq tidak menghasilkan harta rampasan apa pun

9
kecuali salab(barang-barang pribadi yang melekat pada jasad lawan yang
terbunuh)
Ekspedisi terakhir di tahun ini adalah ghazwah melanin Bani
Quaraizah,satu-satunya suku bangsa yahudi yang masih tinggal di
madinah.mereka di gempur segera setelah terjadi peristiwa perang khandaq atau
juga di kenal sebagai perang ahzab. Diperkirakan pendapatan total dari ekspedisi
ini tidak melebihi 60.000 dinar atau setara dengan 720.000 dirham.12

6) Ekspedisi Tahun Keenam.


Pada tahun keenam Hijriyah, terdapat tiga ghazwah dan 18 saraya, namun
tidak ada satupun ghazwah yang mendapatkan harta rampasan perang tersebut,
hanya 7 saraya yang mendapatkan keuntungan materi.
Ekspedisi pada tahun keenam ini adalah ekspedisi pada awal tahun 6 H,
yang dipimpin oleh Muhammad bin Maslamah ke Qurata pada bulan
juni(muharam), dimana ekspedisi tersebut menghasilkan keuntungan materi
berupa unta 150 ekor, dan 3.000 ekor domba untuk pasukan 30 orang.
Harta yang rampasan perang yang di peroleh selama tahun keenam hijrah
adalah berupa 1.050 ekor unta dan 5.000 ekor domba.jika semua factor
diperhitungkan ,dapat di perkirakan bahwa banyaknya unta dan domba adalah
1.200 dan 5.250 ekor.berdasarkan harga rata-rata hewan ternak pada waktu itu
berkisar 69.000 dirham.nilai ini masih di tambah dengan nilai tebusan beberapa
budak.dengan demikian nilai semua ,nilai semua barang rampasan perang selam
setahun di perkirakan mencapai 70.000 dirham.setelah di kurangi khums yang
nilainya mencapai 14.000 dirham,sisanya di bagikan kepada 400 prajurit muslim
pada
12
tahun tersebut.dari pembagian tersebut setiap orang memperoleh kurang
Adiwarman Azwar Karim, SPEI, hal 205.
lebih 140 dirham.13

7) Ekspedisi Tahun Ketujuh.


Pada tahun ke tujuh hijrah pada tahun ketujuh Hijriyah (628-629), kaum
muslimin melakukan 14 ekspedisi yang terdiri dari 6 ghazawat dan 8 saraya.salah
satu ghazwah terjadi bersamaan dengan pelaksanaan haji pada saat nabi ke
makkah.oleh karena itu ,tidak ada harta rampasan saan itu .namun demikian

10
sebagian besar dari ekspedi menghasikan harta rampasan perang,baik dalam
bentuk harta bergerak maupun harta tidak bergerak.
Ekspedisi pertama pada tahun ke tujuh hijriah ini adalah perang
khaibar.dalam ekspedisi ini kaum muslimin memperoleh banyak harta rampasan
perang berupa ternak, emas, perak, perhiasan, dan uang tunai rampasan perang ini
di yakini merupakan sumber pendapatan permanen dan terus menerus. Selain itu,
kaum muslimin juga memperoleh sejumlah besar persenjataan dengan
menaklukkan benteng nitat, kaum muslimin dapat mengambil alih senjata plantar
(catapult) yang sudah rusak kemudian di perbaiki dan dapat di operasikan
kembali. Selain itu, pasukan muslim juga berhasil menawan dua ahli strategi
perang dan sejumlah besar senjata tradisional, seperti baju besi, pedang, helm
besi, dan tombak.
Selain senjata harta rampasan perang khaibar juga meliputi jumlah besar
bahan makanan, seperti gandum membuat bir, lemak, madu, minyak, mentega,
dan beberapa bahan makanan lainnya.
Ekspedisi lain yang terjadi di tahun ini tidak terlalu signifikan.mereka
hanya memperoleh sedikit harta rampasan perang. Di bulan yang sama, ekspedisi
ghalib bin Abdullah Al-laithi melakukan ekspedisi ke fadak atau maifa’ah yang
telah di utus untuk melawan bani uwal dan bani abd bin tsa’labah untuk
membalas penyerangan yang di lakukan pada awal perayaan kemenangan kaum
muslimin,berhasil memperoleh hewan ternak , wanita dan anak-anak.14
Untuk setiap 200 tentara yang kuat memperoleh tujuh onta atau yang
setara dengan sejumlah domba atau biri-biri yang menunjukkan bahwa semua
harta
13
rampasan
Adiwarman Azwaryang
Karim,yang
SPEI,dihalperoleh
207. berupa hewan ternak , tawanan dan harta
14
Adiwarman Azwar Karim, SPEI, hal 208.
benda lainnya yang bernilai 1750 ekor unta.dua ekspedisi lainnya yang di pimpin
oleh Ghalin bin Abdullah danbashir bin sa’ad al-khazhari ke al-maifah dan al-
jinab kira-kira satu bulan kemudian benar-benar berhasil membawa hewan ternak
sebagai harta rampasan yang jumlahnya tidak di sebutkan,mungkin karena
jumlahnya yang tidak terlalu besar.15

8) Ekspedisi Tahun Kedelapan.

11
Pada tahun kedelapan Hijriyah (629-630 M), hanya enam ekspedisi yang
menghasilkan harta rampasan perang. Salah satunya adalah sariyah pertama di
tahun ini di pimpin oleh Ghalib bin Abdullah Al-Kadid di bulan safar (Juni) yang
terdri dari kelompok-kelompok kecil berjumlah 10-15 orang. Pasukan ini juga
berhasil memperoleh beberpa hartarampasan perang berupa tanah serta tawanan.
Satu hal yang menarik dan patut di catat nbahwa semua wanita dan anak-anak
yang dijadikan tawanan dilepas oleh nabi.
Selama ekspedisi mut’ah,pasukan muslim mengalami kemunduran.oleh
karena itu ,beberapa tentara kaum muslimin mungkin hanya mendapatkan
beberapa harta rampasan perang berupa salab ,seperti seorang tentara
memperoleh cincin yang terbuat dari emas sedangkan yang linnya menemukan
batu yang terletak di kepala musuh yang di bunuhnya.selain itu tentara muslim
juga memperoleh beberapa senjata
Selama ekspedisi besar yang dilakukan untuk menaklukkan makkah,tidak
ada harta rampasan perang yang diambiloleh kaum muslimin,kecuali beberapa
senjata yang di serahkan oleh para militer dari Hudhail dan Quraisy yang berhenti
melakukan perlawanan terhadap pasukan muslim.harta rampasan yang paling
besar di tahun ini di peroleh dari perang Hunain yang merupakan Ghazwah
terbesardalam perang ini,harta rampasan perang yang di peroleh berupa 24.000
unta,sekitar 40.000 biri-biri atau domba,dan 4000 uqiyah perak atau setara
dengan 160.000 dirham serta 6000 tawanan.16
Meskipun tidak ada perhitungan perhitunngan yang jelas tentang jumlah
barang-barang yang di ambil dari orang hawazin,tampaknya kuam muslimin juga
memperoleh
15
Ibid, hal 208 barang-barang dengan jenis yang berbeda.jika empat kuda di jadikan
16
Adiwarman Azwar Karim, SPEI, hal 210.
sebagai standar pembagian untuk kaum muslimin maka akan di peroleh seluruh
harta rampasan perang termasuk khums nabi senilai 80.000 ekor onta.17

9) Ekspedisi Tahun Kesembilan.


Pada tahun ini, sebagian ekspedisi yang dilakukan sebagian besar berhasil
mendapat harta rampasanperang, baik dalam jumlah kecil ataupun besar. Sariyah
pertama di tahun ini terjadi pada pasukan Uyainah bin Hisn Al-Fazari melawan
bani Tamim. Dalam peristiwa tersebut, kaum muslimin berhasil memperoleh

12
beberapa hewan ternak. Namun, ada semua harta rampasan tersebut di kembalikan
nabi, setelah wakil suku berbicara dan bertemu kepada nabi.
Selama ekspedisi tabuk,dari perang ini ,kaum muslimin berhasil
memperoleh Kemenangan dan mendapatkan harta rampasan perang berupa 2.000
ekor unta,800 biri-biri,400 baju besi,dan 400 tombak.ia membawa safi dank hums
nabi serta membagikan harta rampasan perang tersebut kepada para pasukannya.18

10) Ekspedisi TahunKesepuluh.


Pada tahun Hijriyah (631-632 M), hanya satu ekspedisi yaitu pada masa
sariyah Ali bin Abi Thalib ke yaman, yang berhasil memperoleh harta rampasan
perang berupa hewan ternak, tawanan, baju, dan lain-lain.
Dari semua ekspedisi yang di lakukan selama mas kepemimpinan
rasulullah saw.hanya ada empat dari dua tahun yang terakhir yang menghasilkan
harta rampasan perang yang berjumlah sangat kecil.di perkirakan nilai dari semua
ekspedisi ini tidak lebih dari 250 dirham.19

17
Ibid, hal 210
18
Adiwarman Azwar Karim, SPEI, hal 211.
19
D. Ibid, halPERKIRAAN
TOTAL 211 PEROLEHAN HARTA RAMPASAN PERANG.
Berdasarkan dari beberapa ekspedisi tersebut, setidaknya dapat digambarkan mengenai total perolehan harta rampasan pada masa

kepimpinan Rasulullah Saw. Berikut adalah tabel mengenai estimasi Nilai Penerimaan Harta Rampasan Perang pada Masa Pemerintahan

Rasulullah Saw.20

ESTIMASI NILAI
TAHUN NO. EKSPEDISI HARTA RAMPASAN
PERANG (DIRHAM)
2 H(624 M) 1 Nakhlah 20.000
2 Badr al-kubra 160.000
3 Bani qainuqa 250.000
4 Al-sawiq 2.000

13
3 H (624-625 M) 5 Al-Kudr 20.000
6 Al-Qaradah 100.000
7 Uhud 616
4 H(625-626 M) 8 Al-Qatan 520.400
9 Al-Nadir 300.000
5 H (626-627 M) 10 Dumah 10.000
11 Al-Muraisy 200.000
12 Al-Khandaq 2.000
13 Bani Quraizhah 720.000
14 Al-Qurata
6 H (627-628 M) 15 Al-Ghamr 7000
16 Dzul Qassah
17 Al-Jamun
18 Al-Taraf
19 Fadak
20 Bni Fazarah
7 H (628-629 M) 21 Khaibar
20
Adiwarman Azwar Karim, Ibid, 22
hal 218Fadak

23 Tayma
24 Wadi al-Qura 650.000
25 Najed
26 Fadak

27 Al-Mayfa’ah
28 Al-Jihab 200.000
8 H(629-630 M) 29 Al-Kadid
30 Al-Siy
31 Mu’tah
32 Al-Khadirah 50.000
33 Fath al-Makkah
34 Hunain 3.200.000
9 H (630-631 M) 35 Bishas
36 Al-Fuls 150.000

14
37 Dumah
10 H (631-632 M) 38 Al-Yaman 150.000
Total 6.157.016

E. MANFAAT HARTA RAMPASAN PERANG


Berikut adalah manfaat dari harta rampasan perang pada masa rasulullah:
a) Harta rampasan perang digunakan untuk menafkahi Hidup. Yang
dimaksud disini adalah para anggota keluarga dari tentara perang islam
yang melakukan ekspedisi-ekspedisi. Salah satu contohnya yaitu bahwa
dalam suatu keluarga kecil di perlukan 1.440 dirham untuk memenuhi
kebutuhan makanan. Berdasarkan pertimbangan diatas setiap keluarga
memerlukan 3.000 dirham untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan
demikian, jumlah total harta rampasan perang dapat menghidupi
207keluarga selama periode 10 tahun.
b) Harta rampasan perang digunakan sebagi pengeluaran pada saat ekspedisi
Faktor yang terpenting lainya yang terlupakan dari harta rampasan perang
ini adalah berkaitan dengan pengeluaran kaum muslimin selama
melakukan ekspedisi. Bahwa setiap ekspedisi memerlukan sejumlah
barang, uang, alat transportasi, makanan, dan bahan makanan.
c) Harta rampasan perang tersebut digunakan untuk membyar kerugian-
kerugian Akibat berbagai Ekspedisi. Selain biaya-biaya yang terkait

15
langsung dengan pasukan Muslimin tersebut, harta rampasan perang ini
juga digunakan untuk para tahanan dan para tawanan.
d) Peranan harta rampasan dalam pendapatan negara adalah, bahwa harta
rampasan perang tidak memberikan kontribusi yang signifikan dalam
menigkatkan income(pendapatan) kaum muslimin. Dari total pendapatan
masyarakat madinah, harta rampasan perang hanya memberikan kontribusi
sebesar 2%.
e) Dari uaraian diatas, maka harta rampasan perang merupakan stimulan bagi
perkembangan perekonomian kaum muslimin di madinah yang bertumpu
padapertanian dan perdagangan yang kuat dengan di landasi oleh nilai-
nilai ketekunan dan rasa perdamaian.21

21
cinthyaexokms,”Ghanimah-fai-salab”dalam http:// ghanimah-fai-salab. blogspot.co.id 08
BAB III
Nopember 2017
KESIMPULAN
1. Kata Ghanimah diambil dari kata Ghanama yang berarti ”untung”. Sedangkan
menurut pengertian Syarak adalah Suatu harta yang berhasil (dirampas) oleh
orang islam dari pihak orang-orang kafir yang ahli memerangi musuh sebab
pertempuran dan melarikan kuda atau unta. Ghanimah ada dua yaitu, Ghanimah
barang yang tidak bergerak dan Ghanimah barang yang bergerak (dapat dipindah).
2. Di kalangan Orientalis, timbul pendapat yang menyatakan bahwa pada masa awal
pemerintahan Islam, Harta rampasan perang yang mempunyai peranan yang
sangat penting dalam kehidupan kaum Muslimin. Bahwa, dalam pandangan
mereka ,berbagai ekspedisi yang dilakukan kaum Muslimin dilandasi oleh
semangat untuk memperoleh harta rampasan perang, sehingga ajaran yang di
bawa Nabi Muhammad Saw. Dapat tumbuh dan berkembang dalam wilayah
Jazirah Arab. Penyebab munculnya dugaan ini adalah kemiskinan imigran dari
Makkah (Muhajirin) yang memperlemah kondisi ekonomi penolongnya (Anshar).

16
3. Ekspedisi yang dilakukan Kaum Muslimin pada masa Pemerintahan Rasulullah
Saw terdiri dari Ekspedisi Tahun Pertama sampai dengan ekspedisi tahun
kesepuluh.
4. Total perkiraan perolehan harta rampasan perang melalui 10 ekspedisi yaitu
6.157.016 dirham.
5. Salah satu manfaaat dari harta rampasan perang yaitu harta rampasan perang
digunakan untuk menafkahi Hidup. Yang dimaksud disini adalah para anggota
keluarga dari tentara perang islam yang melakukan ekspedisi-ekspedisi. Salah satu
contohnya yaitu bahwa dalam suatu keluarga kecil di perlukan 1.440 dirham
untuk memenuhi kebutuhan makanan. Berdasarkan pertimbangan diatas setiap
keluarga memerlukan 3.000 dirham untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dengan demikian, jumlah total harta rampasan perang dapat menghidupi
207keluarga selama periode 10 tahun.

DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman Karim.2002. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.Cetakan 2.


Jakarta:IIIT Indonesia.
Adiwarman Azwar Karim.2003.Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.Cetakan .
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Cinthyaexokms. Ghanimah-fai-salab.dalam http:// ghanimah-fai-salab.
blogspot.co.id. Diakses pada 08 Nopember 2017
Ibnu Hajar Al Asqalani.2012. Pembagian Fai dan Ghanimah;Pustaka
azzam.
Syalabi Ahmad.1994.Sejarah dan kebudayaan Islam.Jilid 1.Jakarta:Pustaka
Alhusna.
Afzalurrahman.1995.Doktrin Ekonomi Islam.Yogyakarta:PT.Dhana Bakti
Husada.
Almanhaj. Ghanimah dan tawanan perang badar.dalam
https://almanhaj.or.id/3756-ghanimah-dan-tawanan-perang-
badar.html.Diakses pada 7 Nopember 2017.

17
18

Anda mungkin juga menyukai