Musik daerah atau musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di daerah - daerah di seluruh
Indonesia. Ciri khas jenis musik ini teletak pada isi lagu (Syair) dan instrumen (alat musiknya). Musik tradisional
memiliki karakteristik dan ciri-ciri yang khas, yakni syair dan melodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah
setempat, kebanyakan tidak memiliki notasi, selain itu seni tradisi merupakan sarana untuk menampilkan identitas
dan jati diri masing-masing daerah sekaligus menjadi media ekspresi dari masing-masing daerah untuk
menunjukkan eksistensi mereka.Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang khas.
Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk / organologi instrumen
musiknya. Hampir seluruh seni tradisional Indonesia mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi sehingga dapat
dikenali karakter khas orang / masyarakat Indonesia, yaitu ramah dan sopan. Namun berhubung dengan perjalanan
waktu dan semakin ditinggalkanya spirit dari seni tradisi tersebut, karekter kita semakin berubah dari sifat yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan menjadi individual / egoistis.
2. Menunjukkan nilai-nilai dari pengalaman musikal hasil pengamatan terhadap pertunjukan karya musik tradisional
Mancanegara (NonAsia)
Seseorang yang memainkan musik terutama musik modern dengan penghayatan, penjiwaan yang dalam
disertai pengalaman-pengalaman akan menemukan nilai yang terkandung dalam musik tersebut antara lain:
a. Nilai estetis, keindahan, yaitu musik dapat menimbulkan keindahan, merasakan indahnya alunan nada sehingga
hati menjadi terhibur.
b. Nilai pendidikan, yaitu musik dapat menemukan nilai pendidikan, pengajaran, budi pekerti luhur,
mengembangkan bakat, emosi dan memberikan pengalaman, yang berharga.
c. Nilai religious, yaitu dengan menyanyikan lagu-lagu kerohanian, keagamaan akan menambah iman dan taqwa
kepada tuhan sehingga keyakinan agama bertambah mantap dan kuat.
d. Nilai bisnis/komersial, yaitu dengan adanya musik dapat memberikan keuangan.
e. Nilai semangat juang, yaitu ketika mendengarkan suatu lagu dapat memberikan semangat hidup.
Dalam permainan musik terdapat nilai-nilai. Nilai-nilai tersebut dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Diantara nilai-nilai tersebut adalah:
a. Nilai-nilai budi pekerti luhur yakni musik berisi ajaran tingkah laku baik, ajaran agama, keteladanan, rasa cinta
terhadap alam.
b. Nilai keindahan yang tinggi (artistik) dan nilai esteteis (indah), yakni musik diciptakan untuk keindahan musik
itu sendiri.
c. Berisi permainan, yakni musik dapat dijadikan sebagai alat permainan anak - anak maupun orang dewasa, dapat
dijadikan sebagai hiburan, luapan emosi, imajinasi.
d. Nilai komunikasi, yakni musik dapat dijadikan alat komunkasi/perhubungan, antara manusia dengan manusia.
e. Seni musik sebagai alat ekspresi yakni mencetuskan, mengungkapkan ide, dan gagasan secara spontan.
Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer terutama oleh sistem notasi
musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar abad ke-16.[2] Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk
memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan
pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktek-praktek seperti improvisasi dan ornamentasi
ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik Indiadan musik tradisional
Jepang) maupun musik populer
istilah musik sudah sangat akrab di telinga kita, bahkan hampir setiap saat kita berinteraksi dengan musik. Hal ini
terjadi karena dalam kegiatan sehari-hari indera pendengar kita senantiasa bersentuhan dengan bunyi, baik yang
dalam bentuk sederhana maupun yang lebih komplex seperti musik.
Menurut sejarahnya, musik dianggap sebagai seni yang paling tua usianya, bahkan sama tuanya dengan keberadaan
manusia di permukaan bumi. Hal ini dikarenakan semenjak lahir kita telah berhubungan dengan musik. Dalam
peradaban masyarakat di Mesir dan Yunani kuno, musik dianggap sebagai suatu aktivitas yang sangat penting. Hal
ini terbukti dengan adanya lukisan-lukisan purba yang menggambarkan kegiatan musik karena mereka banyak
mempergunakan musik dalam kegiatan upacara-upacara ritual yang berhubungan dengan kekuatan gaib.
Dalam perkembangan sejarah musik, terdapat dua rumpun musik yang berbeda yaitu musik yang berasal dari barat
dan musik yang berasal dari timur. Masing-masing rumpun musik tersebut memiliki system nada yang berbeda.
Musik disusun berdasarkan frekuensi yang tetap dalam tujuh nada(tangga nada diatonis) yang kemudian
berkembang menjadi system 12 nada yang bergerak sama (tangga nada khromatis).
Sedangkan musik timur menggunakan system nada yang amatematik, yaitu tangga nada pentatonik. Yang nada-
nadanya disusun dalam jarak yang tidak sama untuk satu oktafnya.
System musik barat di gunakan dalam pengembangan daya pikir abstrak, imajinasi dan kreatifitas. Musik dapat di
pelajari dengan lebih nyata. Hal ini telah dapat membawa musik barat memasuki wilayah timur dengan kegunaan
yang lebih luas dari pada musik timur.
Dalam sejarahnya, musik barat (musik mancanegara) disusun atas perkembangan teknik komposisi dan praktek
memainkan musik yang disusun dalam segmen zaman dan gaya musik. Sedangkan perkembangan musik timur
belum dapat disusun berhubung jenis komposisi musik yang di hasilkan masih berkisar dalam bentuk musik vocal.
Musik timur (Nusantara) berkembang tanpa memlalui tahapan-tahapan yang jelas, bukan berkembang dari evolusi
bentuk komposisi dan praktek musik, melainkan lebih kepada proses pemenuhan kebutuhan musik ringan. Sampai
saat ini fungsi musik adalah sebagai kebutuhan hiburan, baik di Nusantara maupun di belahan dunia manapun,
sebagian besar orang memanfaatkan musik hanya sebatas kebutuhan sesaat. Sebagian besar pendidikan musik di
negara-negara berkembang masih kurang konsisten sehingga pemanfaatan musik untuk hal-hal yang bersifat
keilmuan masih sangat kurang, padahal musik sangat bermanfaat bagi daya pengembangan cara berpikir otak
maupun sebagai pengobatan dalam kehudupan sehari-hari.
Sampai saat ini bentuk penyajian dan alam musik yang di gunakan terus berkembang sehingga pemanfaatan
terhadap musik pun juga berkembang. Marilah kita lihat sejarah perkembangan musika dan pemanfaatannya.
2. Menyiapkan pertunjukan musik tradisional, non tradisional atau Mancanegara (NonAsia) di sekolah atau luar
sekolah
3. Menampilkan pertunjukan musik tradisional, non tradisional atau Mancanegara (NonAsia) di sekolah atau luar
sekolah
Konser berasal dari bahasa Italia : concerto dan Latin : concertare yang artinya berjuang,berlomba dengan orang lain
Konser adalah suatu pertunjukan langsung, biasanya musik, di depan penonton. Musik dapat dimainkan oleh
musikus tunggal, kadang disebut resital, atau suatu ensembel musik, seperti orkestra, paduan suara, atau grup musik.
Konser dapat diadakan di berbagai jenis lokasi, termasuk pub, klub malam, rumah, lumbung, aula konser khusus,
gedung serbaguna, dan bahkan stadion olahraga. Konser yang diadakan di suatu tempat yang sangat besar kadang
disebut konser arena. Di manapun dilangsungkan, musisi biasanya tampil di atas suatu panggung. Sebelum
meluasnya musik rekaman, konser merupakan satu-satunya kesempatan bagi seseorang untuk mendengarkan
penampilan seorang musisi.
Untuk menonton suatu konser biasanya dikenakan biaya, walaupun banyak juga yang gratis. Acara konser
memberikan keuntungan bagi musisi, pemilik tempat, dan pihak lain yang terlibat dalam suatu konser, atau pada
beberapa kasus untuk konser amal. Tur konser adalah suatu rangkaian konser oleh seorang atau beberapa musisi
yang dilakukan di beberapa kota atau lokasi.
Soal :
1. Jelaskan secara singkat perbedaan antara music tradisional dengan music modern!
2. Tuliskan syair lagu dari daerahmu dan jelaskan makna dari lagu tersebut!
3. Tuliskan syair lagu modern dan jelaskan makna dari lagu tersebut!
4. Tuliskan sebait lagu tentang persahabatan menurut hasil dari karangan anda sendiri!