DISUSUN OLEH :
DIANA YULISTI
NIM. 4001130002
PROGRAM STUDI S1- ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Sekolah Tinggi Kesehatan Dharma Husada Bandung
Jl. Terusan Jakarta No. 71 - 75 Antapani Bandung 40282,
telp. 022 7208261, telp/fax 022 7204803.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai Kesetaraan Gender Dalam Kesehatan
Reproduksi
ini
sesuai
dengan
berbagai
sumber
dan
informasi
yang
dikembangkan sesuai dengan fakta dan kondisi sekarang. Dan juga kami
berterima kasih kepada Ibu, selaku Dosen mata kuliah Kesehatan Reproduksi
yang telah memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Kepemimpinan. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangankekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................1
1.1
Latar Belakang................................................................1
1.2
Rumusan Masalah.............................................................2
1.3
Tujuan..........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................3
2.1
Pengertian Reproduksi........................................................3
2.2
Pengertian Gender............................................................3
2.3
Pengertian Seksualitas........................................................4
2.4
2.5
2.6
2.7
2.7.1
2.7.2
2.8
Kesimpulan..................................................................11
3.2
Saran.........................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
a. Gender pada awalnya diambil dari kata dalam bahasa arab JINSIYYUN
yang kemudian di adopsi dalam bahasa perancis dan inggris menjadi
Gender
b. Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam peran,
fungsi, hak, tanggung jawab dan perilaku yang dibentuk oleh tata nilai social,
budaya dan adat istiadat (Badan Pemberdayaan Masyarakat, 2003)
c. Gender adalah peran dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang
ditentukan secara social. Gender berhubungan dengan persepsi dan pemikiran
serta tindakan yang diharapkan sebagai perempuan dan laki-laki yang
dibentuk masyarakat, bukan karena perbedaan biologis (WHO, 1998).
Dalam buku Sex and Gender yang ditulis oleh Hilary M. Lips
mengartikan Gender sebagai harapan-harapan budaya terhadap laki-laki dan
perempuan. Misalnya; perempuan dikenal dengan lemah lembut, cantik,
emosional dan keibuan. Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan
dan perkasa. Ciri-ciridari sifat itu merupakan sifat yang dapat dipertukarkan,
misalnya ada laki-laki yang lemah lembut, ada perempuan yang kuat, rasional
dan perkasa. Perubahan ciri dari sifat-sifat tersebut dapat terjadi dari waktu ke
waktu dan dari tempat ke tempat yang lain (Mansour Fakih 1999: 8-9).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Reproduksi
a. Reproduksi adalah proses melanjutkan keturunan pada manusia.
b. Kesehatan reproduksi didefinisikan keadaan sehat jasmani, psikologis dan
sosial yang berhubungan dengan fungsi dan proses sistem reproduksi.
c. Reproduksi sehat adalah perilaku indivisu yang berkaitan dengan fungsi
dan proses reproduksi termasuk perilaku seksual yang sehat.
d. Salah satu penunjnag terciptanya reproduksi sehat adalah pendidikan seks.
e.
kelamin
adalah
karakteristik
biologis-anatomis
Karakteristik
Sumber pembeda
Visi, Misi
Unsur pembeda
Gender
Manusia (masyarakat)
Kebiasaan
Kebudayaan (tingkah laku)
martabat
Seks
Tuhan
Kesetaraan
Biologis
(alat reproduksi)
dapat Kodrat, tertentu tidak
Sifat
Harkat,
Dampak
dipertukarkan
Terciptanya
dapat dipertukarkan
norma- Terciptanya nilai-nilai:
norma/ketentuan
tentang kesempurnaan,
pantas
menjadi kedamaian
dll.
salah
6.
Ke-berlaku-an
satu
pihak,
adalah perempuan
Dapat berubah, musiman dan Sepanjang
berbeda anra kelas
dimana
masa
saja,
tidak
mengenal pembedaan
kelas.
Menurut Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perbedaan antara Gender dan
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Gender
Tidak dapat berubah, contohnya alat kelamin Dapat berubah, contohnya peran dalam
laki-laki dan perempuan
kegiatan
sehari-hari,
seperti
banyak
tidak
pendidikan.
Setelah
memperoleh
Indo
hak
merdeka
merupakan
budaya
setempat,
mempunyai cirri-ciri utama yang berbeda contohnya pengaturan jumlah a nak dalam
dengan cirri-ciri utama perempuan yaitu satu keluarga
jakun.
Ciptaan Tuhan, contohnya perempuan bisa Buatan manusia, contohnya laki-laki dan
haid, hamil, melahirkan dan menyusui sedang perempuan berhak menjadi calon ketua RT,
laki-laki tidak.
Umumnya
sensualitas
melibatkan
panca
indera
(aroma,
Intimasi
Ikatan emosional atau kedekatn dalam relasi interpersonal. Biasanya
Identitas
Peran
jenis
kelamin
yang
mengandung
persan-pesan
gender
e.
f.
2.7.2
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gender adalah perbedaan peran, fungsi, dan tanggung jawab antara
laki-laki dan perempuan yang merupakan hasil konstruksi social dan dapat
berubah sesuai dengan perkembangan jaman. Ciri-ciri gender :
1.
Bisa berubah
2.
Papat dipertukarkan
3.
Tergantung musim
4.
5.
social dimana salah satu jenis kelamin (laki-laki maupun perempuan) menjadi
kornban. Hal ini terjadi karena adanya keyakinan dan pembenaran yang
ditanamkan sepanjang peradaban manusia dalam berbagai bentuk dan cara
yang menimpa kedua bilah pihak, walupun dalam kehidupan sehari-hari lebih
banyak dialami oleh perempuan.
Dengan mengetahui dan memahami pengertian gender seseorang
diaharapkan tidak lagi mencampuradukan pengertian kodrat dan non-kodrati.
Konstruksi social dapat terjadi karena karena pada dasarnya sikap dan prilaku
manusia dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal, yaitu konstruksi
biologis, konstruksi social, dan konstruksi agama.
Diskriminasi gender dapat dihilangkan apabila masyarakat memahami
dan mawas diri serta berekat mengubah perilaku kea rah responsive gender
dalam setiap kegiatan. Dengan demikian, perlu adanya kesepakatan dalam hal
pembagian peran, sehingga laki-laki dan perempuan dapat menjadi mitra yang
setara dan seimbang dalam kehidupan di keluarga, masyarakat, dan
pemerintah.
3.2 Saran
Untuk tercapainya diskriminasi gender, mayarakat dapat lebih
menerima dan terbuka dengan adanya gender. masyarakat dapat memahami
idenya dan dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan. Seorang ayah dan
ibu harus memberikan contih yang baik pada anaknya agar anak memiliki
etika yang baik. Orang tua harus pandai memilihkan pendidikan yang tepat
untuk anaknya Memberikan kesadaran pada anak akan pentingnya beretka
baik dalam hubungan berinteraksi sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Asrori, M. (2009.). Psikologi Pembelajaran. Bandung: C.V. Wacana Prima.
Bowo, T. ( 2008). Isu gender dalam kesehatan reproduks. Retrieved from
www.google.com.
Ch, M. (n.d.). Paradigma Gender. Malang: Bayumedia Publishing.
Iqbal, M. ( 2008). Diskriminasi gender. Retrieved april 22 , 2013, from
www.google.com
Jhon M. Echol, d. H. ( 1996). Kamus Besar Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Mansour, F. (1996). Analisis gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka
pelajar.
Mansour, F. (n.d.). Gender Sebagai Alat Analisis Sosial.
Nasarudin, U. (2001). Argumen Kesetaraan Gender : Perspektif al-Quran.
Jakarta: Paramadina.
Nining, R. (2009). Pengertian gender. Retrieved from www.google.com
Rahmat, R. (2012). Kesehatan reproduksi. Retrieved from wwwgoogle.com
Surya, A. (2011). Kesehatan reproduksi dalam prespektif gender. Retrieved from
www.google.com