Anda di halaman 1dari 45

KEBIJAKAN DALAM KEBIDANAN

“PERAN PEREMPUAN DALAM ASUHAN KEBIDANAN DAN DAPAT MEMBERIKAN


ADVOKASI SERTA BISA MEMBAWA REFORMASI KEBIJAKAN KESEHATAN”
“POLITIK DALAM ASUHAN KEBIDANAN”
“FRAMEDWORK ASPEK LEGAL DAN REGULASI KEBIDANAN”

OLEH
KELOMPOK III :

DWIANTI
FITRI ASRIANTI
HARYATI SAID
IIN ENDARWATY
RISDAWATI
SITI ALNI AKMAR

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN


SAINS MUHAMMADIYAH SIDRAP
TAHUN 2022/2023
PERAN PEREMPUAN DALAM ASUHAN KEBIDANAN DAN
DAPAT MEMBERIKAN ADVOKASI SERTA BISA
MEMBAWA REFORMASI KEBIJAKAN KESEHATAN
 Kebidanan adalah memberikan asuhan kebidanan pada masyarakat baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang berfokus pada pelayanan
kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), kesehatan reproduksi
termasuk usia wanita adiyuswa secara paripurna.
 Analisis peran perempuan dapat dilakukan dari perspektif posisi mereka
dalam berurusan dengan pekerjaan produktif tidak langsung (domestik) dan
pekerjaan produktif langsung (publik).
 Perempuan beperan penting sebagai ujung tombak dalam menjaga kesehatan
keluarga maupun kesehatan masyarakat maka untuk itu Peningkatan kualitas
kesehatan perempuan merupakan bagian penting dari upaya peningkatan
sumber daya manusia di Indonesia
 Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dengan
kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat
yang meliputi upayapeningkatan, pencegahan, penyembuhan dan
pemulihan pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

 Layanan Primer

 Layanan Kolaborasi

 Layanan Rujukan
Peran Perempuan Dalam Asuhan Kebidanan

Analisis peran perempuan dapat dilakukan dari perspektif


posisi mereka dalam berurusan dengan pekerjaan produktif
tidak langsung (domestik) dan pekerjaan produktif langsung
(publik), yaitu sebagai berikut :
 Peran Tradisi
 Peran Transisi
 Dwiperan
 Peran Egalitarian
 Peran Kontemporer
Peran Perempuan

Perempuan beperan penting sebagai ujung tombak


dalam menjaga kesehatan keluarga maupun
kesehatan masyarakat maka untuk itu Peningkatan
kualitas kesehatan perempuan merupakan bagian
penting dari upaya peningkatan sumber daya
manusia di Indonesia.
Peran perempuan dalam asuhan
kebidanan
 Mencegah Pernikahan Dini
 Menjaga Kesehatan Reproduksi
 Menjaga Kesehatan saat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Merawat
BBL
 Menjaga Asupan Nutrisi
 Meningkatkan Pengetahuan tentang Kesehatan
 Membantu dan Memotivasi Perempuan Lain untuk bersama-sama
menjaga Kesehatan, Keluarga dan Masyarakt
 Berperan aktif dalam Kegiatan-Kegiatan yang diselenggarakan oleh
Petugas Kesehatan
Peran Bidan
Pelaksanaan Asuhan dan Pelayanan kebidanan, Bidan
dapat bekerja mandiri melakukan pelayanan kebidanan
primer sesuai dengan wewenangnya dan menentukan
perlunya dilakukan rujukan. Disamping itu perannya
didalam pelayanan kolaboratif sebagai mitra dalam
pelayanan medis terhadap ibu, bayi dan anak dan
sebagai anggota tim kesehatan dalam pelayanan
kesehatan keluarga dan masyarakat. Asuhan kebidanan
adalah penerapan fungsi, kegiatan dan tanggung jawab
bidan dalam pelayanan yang diberikan kepada klien
yang memiliki kebutuhan dan / masaalah kebidanan
Bidan mempunyai beberapa Peran yaitu :

 Bidan Sebagai Pelaksana

 Bidan Sebagai Pengelola

 Bidan Sebagai Pendidik

 Bidan Sebagai Peneliti/Investigator


Bidan Sebagai Pelaksana
1. Tugas Mandiri Bidan, yaitu
 Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan
 Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan wanita dengan
melibatkan mereka sebagai klien
 Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
 Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan
klien/keluarga
 Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
 Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan
klien/keluarga
 Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan
keluarga berencana
 Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan
wanita dalam masa klimakterium serta menopause
 Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga
Bidan Sebagai Pelaksana
2. Tugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan
 Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
 Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan kondisi
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi
 Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas kegawatdaruratan
yang memerlukan tindakan kolaborasi
 Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatdaruratan
dan hasil kolaborasi serta berkerjasama dengan klien
Bidan Sebagai Pengelola

Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas,


yaitu :
 Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan

 Partisipasi dengan tim


Bidan Sebagai Pendidik

Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas


yaitu
 Sebagai pendidik

 Penyuluh kesehatan bagi klien serta


pelatih dan pembimbing leader
Bidan Sebagai Peneliti/Investigator
 Mengidentiflkasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan
 Menyusun rencana kerja pelatihan
 Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
 Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
 Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
 Memanfaatkanhasil investigasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan
Advokasi

 Istilah advokasi mulai digunakan oleh World Health Organization (WHO)


pada tahun 1984, sebagai salah satu strategi global promosi kesehatan.
WHO merumuskan bahwa dalam mewujudkan visi dan misi promosi
kesehatan secara efektif menggunakan 3 strategi pokok yakni advokasi,
dukungan sosial, dan pemberdayaan masyarakat
 Advokasi menurut Mansour Faqih adalah media atau cara yang digunakan
dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu
 Menurut Sheila Espine-Villaluz, advokasi diartikan sebagai aksi strategis
dan terpadu yang dilakukan perorangan basis dukungan atas kebijakan
publik yang diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tujuan Advokasi
 Adanya pemahaman atau kesadarah terhadap masalah kesehatan
 Adanya ketertarikan dalam menyelesaikan masalah kesehatan
 Adanya kemauan atau kepedulian menyelesaikan masalah
kesehatan dengan memberikan alternatif solusi
 Adanya tindakan nyata dalam menyelesaikan masalah kesehatan
 Adanya tindak lanjut kegiatan
 Adanya komitmen dan dukungan dari kebijakan pemerintah,
sumberdaya, dan keikutsertakan berbagai pihak untuk memberikan
kemudahan dalam menyelesaikan masalah kesehatan
Sasaran dan Pelaku Advokasi Kesehatan

Sasaran advokasi kesehatan adalah berbagai pihak diharapkan


memberikan dukungan terhadap upaya kesehatan, khususnya :
para pengambil keputusan dan penentu kebijakan di
pemerintahan, lembaga perwakilan rakyat, para mitra di
kalangan pengusaha/ swasta, badan penyandang dana,
kalangan media massa, organisasi profesi, organisasi
kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, tokoh-tokoh
berpengaruh dan tenar, dan kelompok-kelompok potensial
lainnya di masyarakat.
Prinsip-Prinsip Advokasi

Advokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby


politik, tetapi mencakup kegiatan persuasif,
memberikan semangat dan bahkan sampai
memberikan tekanan (pressure) kepada para
pemimpin institusi. Advokasi tidak hanya dilakukan
individu, tetapi juga oleh kelompok atau organisasi,
maupun masyarakat
Kegiatan – Kegiatan Advokasi

 Lobi politik

 Seminar dan Presentasi

 Media Advokasi

 Perkumpulan (asosiasi)
Argumentasi Untuk Advokasi
 Menyakinkan (Credible)

 Layak (Feasible)

 Relevan (Relevant)

 Penting (Urgent)

 Prioritas Tinggi (High Priority)


Komunikasi Dalam Advokasi

Atraksi Interpersonal

Intensitas

Visualisasi
Strategi Pendekatan Utama Advokasi

 Strategi pendekatan utama dalam advokasi


yaitu:
1. Melibatkan para pemimpin/ pengambil keputusan
2. Menjalin kemitraan
3. Memobilisasi kelompok peduli
4. Menciptakan lingkungan yang mendukung
Memperkuat kegiatan-kegiatan komunitas
(strengthen community actions)
 Promosi kesehatan

 Mengembangkan keterampilan individu

 Reorientasi pelayanan kesehatan

 Bergerak ke masa depan

 Pemberdayaan Masyarakat
Indikator Hasil Advokasi

 Input

 Proses Indikator

 Output
Advokasi dalam pelayanan kebidanan
 Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan hak-
haknya yang diperlukan untuk mencapai kesehatan yang optimal
(kesetaraan dalam memperoleh pelayanan kebidanan)
 Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman. Contoh: Jika ada ibu
bersalin yang lahir di dukun dan menggunakan peralatan yang tidak steril,
maka bidan melakukan advokasi kepada pemerintah setempat agar
pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun menggunakan
peralatan yang steril salah satu caranya adalah melakukan pembinaan
terhadap dukun bayi dan pemerintah memberikan sangsi jika ditemukan
dukun bayi di lapangan menggunakan alat-alat yang tidak steril.
 Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan
Bidan sebagai advocator mempunyai
tugas antara lain
 Mempromosikan dan melindungi kepentingan orang-orang dalam pelayanan
kebidanan, yang mungkin rentan dan tidak mampu melindungi
kepentingan mereka sendiri.
 Membantu masyarakat untuk mengakses kesehatan yang relevan dan
informasi kesehatyan dan membertikan dukungan sosial.
 Melakukan kegiatan advokasi kepada para pengambil keputusan berbagai
program dan sektor yang terkait dengan kesehatan.
 Melakukan upaya agar para pengambil keputusan tersebut meyakini atau
mempercayai bahwa program kesehatan yang ditawarkan perlu di dukung
melalui kebijakan atau keputusan politik dalam bentuk peraturan,
Undang-Undang, instruksi yang menguntungkan kesehatan public dengan
sasaran yaitu pejabat legislatif dan eksekutif
Lanjut………
“POLITIK DALAM ASUHAN KEBIDANAN”

Pengertian Bidan

Bidan adalah salah satu petugas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan untuk
masyarakat sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. Bidan telah diakui
sebagai profesi dan untuk dapat dikatakan sebagai seseorang yang bekerja secara
profesioanl, maka Bidan harus dapat memahami sejauh-jauhnya mana peran dan
fungsi sebagai Bidan.
Praktek profesional bidan yaitu suatu pelayanan kebidanan yang diberikan secara
profesional dan menyeluruh di pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu dalam
kurun waktu masa reproduksi dan bayi batu lahir.
Pengertian Politik

 Perkataan politik berasal dari bahasa Yunani yaitu Polistaia. Polis berarti
kesatuan masyarakat yang mengurus diri sendiri/berdiri sendiri (negara),
sedangkan Taia berarti urusan. Dari segi kepentingan penggunaan kata politik
memiliki arti yang berbeda-beda.
arti politik dari segi kepentingan penggunaan yaitu :

1. Dalam Arti Kepentingan Umum (Politik)


Politik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan umum,
baik yang berada di bawah kekuasaan negara di Pusat maupun di Daerah, lazim
disebut Politik (Politics) yang artinya adalah suatu rangkaian azas/prinsip,
keadaan serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki disertai dengan jalan, cara dan
alat yang akan kita gunakan untuk mencapai keadaan yang kita inginkan.

2. Dalam Arti Dalam (Kebijakan)


Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dianggap
lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atau keadaan yang
kita kehendaki.
Pengertian Politik Kesehatan

Politik Kesehatan adalah ilmu dan seni untuk


memperjuangkan derajat kesehatan masyarakat
dalam satu wilayah melalui sebuah sistem
ketatanegaraan yang dianut dalam sebuah wilayah
atau negara.
Hubungan Politik dan Kesehatan

Politik Kesehatan adalah kebijakan negara di bidang


kesehatan yaitu kebijakan publik yang didasari oleh hak yang
paling mendasar yaitu sehat merupakan hak warga negara.
Sehingga dalam pengambilan keputusan politik khusunya
kesehatan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat
sebaliknya politik juga dipengaruhi oleh kesehatan dimana
sebuah derajat kesehatan masyarakat meningkat maka akan
berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat.
Masalah Politik dan Kesehatan
 Politik
kesehatan merupakan upaya pembangunan
masyarakat di bidangkesehatan. Masalah politik dalam
kesehatan adalah suatu yang harus diselesaikan atau
dipecahkan dalam upaya pembangunan di bidang
kesehatan.
 Para ahli kesehatan masyarakat selalu memandang
kesehatan adalah utama dan satu-satunya cara dalam
mencapai kesejahteraan, kesehatan ibu dan anak
adalah prioritas, kaya dan miskin adalah sumber
masalah kesehatan.
Pengaruh Hubungan Politik Terhadap
Kesehatan
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik
(politics) adalah bermacam-macam kegiatan dalam
suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut
proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan
melaksanakan tujuan-tujuan itu. Pengambilan
keputusan (decision making) mengenai apakah yang
menjadi tujuan dari sistem politik itu menyangkut
seleksi terhadap beberapa alternatif dan penyusunan
skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah dipilih.
Kebijakan pemerintah dapat terwujud
dalam 2 bentuk
 Peraturan pemerintah dalam bidang kesehatan

 Kebijakan pemerintah dalam bentuk


Sifat Politik Kesehatan

Kesehatan termasud aspek kehidupan manusia lainnya


merupakan sebuah isu politik dalam banyak hal yaitu :

 Kesehatan adalah politik karena sama seperti sumber daya yang lain atau
komoditas di bawah system ekonomi neoliberalisme, beberapa kelompok social
mempunyai lebih dari yang lainnya.
 Kesehatan adalah politik karena determinan sosialnya adalah mudah diterima
dalam intervensi politik dan oleh karena bergantung pada tindakan politik
(biasanya).
 Kesehatan adalah politik karena hak terhadap standar kehidupan yang layak untuk
kesehatan dan kesejahteraan harus menjadi aspek kewarganegaraan dan hak asasi
manusia.
Lanjut…………
“FRAMEDWORK ASPEK LEGAL DAN
REGULASI KEBIDANAN”
Aspek legal dalam pelayanan kebidanan
 Pengertian pelayanan kebidanan yang termuat dalam
Kepmenkes RI Nomor : 369/Menkes/SK/III/2007 tentang
standar profesi bidan. Pelayanan kebidanan adalah bagian
integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
bidan yang terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan secara
mandiri, kolaborasi atau rujukan.
 Pelayanan kebidanan adalah kegiatan membantu memenuhi
kebutuhan seseorang atau pasien, oleh bidan dalam upaya
kesehatan (meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan dan
pemulihan) yang sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawabnya.
Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan pemberi pelayanan kepada masyarakat harus memberikan pelayanan
yang terbaik demi mendukung program pemerintah untuk pembangunan dalam negeri, salah satunya dalam aspek
kesehatan.

 UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan

 UUD 1945
Tujuan Aspek Legal dalam Pelayanan
Kebidanan
Adalah dijadikan sebagai suatu persyaratan untuk
melaksakan praktik bidan perorangan dalam
memberikan pelayanan kebidanan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan dalam
perundang-undangan serta memberikan kejelasan
batas-batas kewenangannya dalam menjalankan
praktik bidan.
Beberapa dasar dalam otonomi dan aspek legal yang
mendasari dan terkait dengan pelayanan kebidanan antara
lain sebagai berikut :
 Permenkes No. 1464/MENKES/ X/2010 Tentang Registrasi dan Praktik Bidan
 PP No 36 tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
 Kepmenkes Republik Indonesia 1144/Menkes/Per/VIII/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemenkes
 UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
 Kepmenkes Republik Indonesia Nomor 369/Menkes/SK/III/ 2007 Tentang Standar Profesi Bidan
 UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
 UU Tentang Aborsi, Adopsi, Bayi Tabung, dan Transplantasi
 KUHAP, dan KUHP, 1981
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 585/Menkes/Per/IX/ 1989 Tentang Persetujuan
Tindakan Medis.
 UU yang terkait dengan Hak Reproduksi dan Keluarga Berencana
 UU No. 10/1992 Tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
 UU No. 23/2003 Tentang Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan di Dalam Rumah Tangga
 UU tentang Otonomi Daerah
Legislasi, Registrasi, Lisensi
 Legislasi
 Legislasi adalah proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan perangkat
hukum yang sudah ada melalui serangkaian kegiatan sertifikasi (pengaturan
kompetensi), registrasi (pengaturan kewenangan), dan lisensi (pengaturan
penyelenggaraan kewenangan).
 Tujuan legislasi adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat terhadap
pelayanan yang telah diberikan
 Bentuk perlindungan tersebut adalah meliputi :
 Mempertahankan kualitas pelayanan
 Memberi kewenangan
 Menjamin perlindungan hukum
 Meningkatkan profesionalisme
Registrasi
 Menurut Permenkes No 1464/Menkes/X/2010, registrasi adalah proses pendaftaran,
pendokumentasian dan pengakuan terhadap bidan, setelah dinyatakan memenuhi minimal
kompetensi inti atau standar penampilan minimal yang ditetapkan, sehingga secara fisik
dan mental mampu melaksanakan praktik profesinya.
 Tujuan Registrasi
 Meningkatkan kemampuan tenaga profesi dalam mengadopsi kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang berkembang pesat.
 Meningkatkan mekanisme yang obyektif dan komprehensif dalam penyelesaian kasus mal
praktik.
 Mendata jumlah dan kategori melakukan praktik
Lisensi
 Lisensi adalah proses administrasi yang dilakukan oleh
pemerintah atau yang berwenang berupa surat ijin praktik
yang diberikan kepada tenaga profesi yang telah
teregistrasi untuk pelayanan mandiri.
 Tujuan lisensi bidan adalah sebagai berikut :
 Tujuan umum lisensi adalah melindungi masyarakat dan
pelayanan profesi.
 Tujuan khusus lisensi adalah Memberikan kejelasan batas
wewenang, Menetapkan sarana dan prasarana.
Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan

 Isu

 Issue etik dalam pelayanan kebidanan

 Issue moral

 Dilema
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai