OLEH
KELOMPOK III :
DWIANTI
FITRI ASRIANTI
HARYATI SAID
IIN ENDARWATY
RISDAWATI
SITI ALNI AKMAR
Layanan Primer
Layanan Kolaborasi
Layanan Rujukan
Peran Perempuan Dalam Asuhan Kebidanan
Lobi politik
Media Advokasi
Perkumpulan (asosiasi)
Argumentasi Untuk Advokasi
Menyakinkan (Credible)
Layak (Feasible)
Relevan (Relevant)
Penting (Urgent)
Atraksi Interpersonal
Intensitas
Visualisasi
Strategi Pendekatan Utama Advokasi
Pemberdayaan Masyarakat
Indikator Hasil Advokasi
Input
Proses Indikator
Output
Advokasi dalam pelayanan kebidanan
Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan hak-
haknya yang diperlukan untuk mencapai kesehatan yang optimal
(kesetaraan dalam memperoleh pelayanan kebidanan)
Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman. Contoh: Jika ada ibu
bersalin yang lahir di dukun dan menggunakan peralatan yang tidak steril,
maka bidan melakukan advokasi kepada pemerintah setempat agar
pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun menggunakan
peralatan yang steril salah satu caranya adalah melakukan pembinaan
terhadap dukun bayi dan pemerintah memberikan sangsi jika ditemukan
dukun bayi di lapangan menggunakan alat-alat yang tidak steril.
Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan
Bidan sebagai advocator mempunyai
tugas antara lain
Mempromosikan dan melindungi kepentingan orang-orang dalam pelayanan
kebidanan, yang mungkin rentan dan tidak mampu melindungi
kepentingan mereka sendiri.
Membantu masyarakat untuk mengakses kesehatan yang relevan dan
informasi kesehatyan dan membertikan dukungan sosial.
Melakukan kegiatan advokasi kepada para pengambil keputusan berbagai
program dan sektor yang terkait dengan kesehatan.
Melakukan upaya agar para pengambil keputusan tersebut meyakini atau
mempercayai bahwa program kesehatan yang ditawarkan perlu di dukung
melalui kebijakan atau keputusan politik dalam bentuk peraturan,
Undang-Undang, instruksi yang menguntungkan kesehatan public dengan
sasaran yaitu pejabat legislatif dan eksekutif
Lanjut………
“POLITIK DALAM ASUHAN KEBIDANAN”
Pengertian Bidan
Bidan adalah salah satu petugas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan untuk
masyarakat sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. Bidan telah diakui
sebagai profesi dan untuk dapat dikatakan sebagai seseorang yang bekerja secara
profesioanl, maka Bidan harus dapat memahami sejauh-jauhnya mana peran dan
fungsi sebagai Bidan.
Praktek profesional bidan yaitu suatu pelayanan kebidanan yang diberikan secara
profesional dan menyeluruh di pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu dalam
kurun waktu masa reproduksi dan bayi batu lahir.
Pengertian Politik
Perkataan politik berasal dari bahasa Yunani yaitu Polistaia. Polis berarti
kesatuan masyarakat yang mengurus diri sendiri/berdiri sendiri (negara),
sedangkan Taia berarti urusan. Dari segi kepentingan penggunaan kata politik
memiliki arti yang berbeda-beda.
arti politik dari segi kepentingan penggunaan yaitu :
Kesehatan adalah politik karena sama seperti sumber daya yang lain atau
komoditas di bawah system ekonomi neoliberalisme, beberapa kelompok social
mempunyai lebih dari yang lainnya.
Kesehatan adalah politik karena determinan sosialnya adalah mudah diterima
dalam intervensi politik dan oleh karena bergantung pada tindakan politik
(biasanya).
Kesehatan adalah politik karena hak terhadap standar kehidupan yang layak untuk
kesehatan dan kesejahteraan harus menjadi aspek kewarganegaraan dan hak asasi
manusia.
Lanjut…………
“FRAMEDWORK ASPEK LEGAL DAN
REGULASI KEBIDANAN”
Aspek legal dalam pelayanan kebidanan
Pengertian pelayanan kebidanan yang termuat dalam
Kepmenkes RI Nomor : 369/Menkes/SK/III/2007 tentang
standar profesi bidan. Pelayanan kebidanan adalah bagian
integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
bidan yang terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan secara
mandiri, kolaborasi atau rujukan.
Pelayanan kebidanan adalah kegiatan membantu memenuhi
kebutuhan seseorang atau pasien, oleh bidan dalam upaya
kesehatan (meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan dan
pemulihan) yang sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawabnya.
Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan pemberi pelayanan kepada masyarakat harus memberikan pelayanan
yang terbaik demi mendukung program pemerintah untuk pembangunan dalam negeri, salah satunya dalam aspek
kesehatan.
UUD 1945
Tujuan Aspek Legal dalam Pelayanan
Kebidanan
Adalah dijadikan sebagai suatu persyaratan untuk
melaksakan praktik bidan perorangan dalam
memberikan pelayanan kebidanan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan dalam
perundang-undangan serta memberikan kejelasan
batas-batas kewenangannya dalam menjalankan
praktik bidan.
Beberapa dasar dalam otonomi dan aspek legal yang
mendasari dan terkait dengan pelayanan kebidanan antara
lain sebagai berikut :
Permenkes No. 1464/MENKES/ X/2010 Tentang Registrasi dan Praktik Bidan
PP No 36 tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
Kepmenkes Republik Indonesia 1144/Menkes/Per/VIII/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemenkes
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Kepmenkes Republik Indonesia Nomor 369/Menkes/SK/III/ 2007 Tentang Standar Profesi Bidan
UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
UU Tentang Aborsi, Adopsi, Bayi Tabung, dan Transplantasi
KUHAP, dan KUHP, 1981
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 585/Menkes/Per/IX/ 1989 Tentang Persetujuan
Tindakan Medis.
UU yang terkait dengan Hak Reproduksi dan Keluarga Berencana
UU No. 10/1992 Tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
UU No. 23/2003 Tentang Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan di Dalam Rumah Tangga
UU tentang Otonomi Daerah
Legislasi, Registrasi, Lisensi
Legislasi
Legislasi adalah proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan perangkat
hukum yang sudah ada melalui serangkaian kegiatan sertifikasi (pengaturan
kompetensi), registrasi (pengaturan kewenangan), dan lisensi (pengaturan
penyelenggaraan kewenangan).
Tujuan legislasi adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat terhadap
pelayanan yang telah diberikan
Bentuk perlindungan tersebut adalah meliputi :
Mempertahankan kualitas pelayanan
Memberi kewenangan
Menjamin perlindungan hukum
Meningkatkan profesionalisme
Registrasi
Menurut Permenkes No 1464/Menkes/X/2010, registrasi adalah proses pendaftaran,
pendokumentasian dan pengakuan terhadap bidan, setelah dinyatakan memenuhi minimal
kompetensi inti atau standar penampilan minimal yang ditetapkan, sehingga secara fisik
dan mental mampu melaksanakan praktik profesinya.
Tujuan Registrasi
Meningkatkan kemampuan tenaga profesi dalam mengadopsi kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang berkembang pesat.
Meningkatkan mekanisme yang obyektif dan komprehensif dalam penyelesaian kasus mal
praktik.
Mendata jumlah dan kategori melakukan praktik
Lisensi
Lisensi adalah proses administrasi yang dilakukan oleh
pemerintah atau yang berwenang berupa surat ijin praktik
yang diberikan kepada tenaga profesi yang telah
teregistrasi untuk pelayanan mandiri.
Tujuan lisensi bidan adalah sebagai berikut :
Tujuan umum lisensi adalah melindungi masyarakat dan
pelayanan profesi.
Tujuan khusus lisensi adalah Memberikan kejelasan batas
wewenang, Menetapkan sarana dan prasarana.
Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
Isu
Issue moral
Dilema
Terima Kasih