Armiyanti
Tiara Salsabila
Putri Hartuti
HIV(HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS)
adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS yang
termasuk kelompok retrovirus. Seseorang yang terinfeksi
HIV, akan mengalami infeksi seumur hidup. Kebanyakan
orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tetap asimtomatik (tanpa
tanda dan gejala dari suatu penyakit) untuk jangka waktu
lama. Meski demikian, sebetulnya mereka telah dapat
menulari orang lain.
3
HUBUNGAN SEKSUAL
“ PERENCANAAN KEHAMILAN
PADA ODHA
Kehamilan pada ODHA harus
direncanakan dengan baik, mulai dari
sebelum kehamilan hingga pasca-
melahirkan. Untuk itu, setiap pasangan
ODHA perlu rajin berkonsultasi dengan
dokter secara rutin dan mengikuti program
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke
Anak (PPIA ) yang berguna bagi
kesehatan bayinya kelak. PPIA merupakan
program pencegahan virus HIV dari ibu
ke anak dalam masa kehamilan.
7
DENGAN INTERVENSI YANG BAIK MAKA RISIKO PENULARAN HIV DARI IBU KE BAYI
SEBESAR 25 – 45% BISA DITEKAN MENJADI KURANG DARI 2%.
INTERVENSI TERSEBUT MELIPUTI 4 KONSEP DASAR:
1. 2. 3. 4.
Mengurangi jumlah ibu Menurunkan viral load Meminimalkan paparan bayi terhadap Mengoptimalkan kesehatan
darah dan cairan tubuh ibu HIV positif dari ibu dengan HIV positif.
hamil dengan HIV positif serendah-rendahnya
UPAYA
PENCEGAHAN
PENULARAN HIV
9
Beberapa hasil penelitian menyimpulkan bahwa bedah sesar akan mengurangi risiko
penularan HIV dari ibu ke bayi hingga sebesar 2%– 4%, namun perlu dipertimbangkan:
2. Fasilitas pelayanan kesehatan dan akses ke pelayanan kesehatan, apakah memungkinkan untuk dilakukan
bedah sesar atau tidak.
4. Dengan demikian, untuk memberikan layanan persalinan yang optimal kepada ibu hamil dengan HIV
direkomendasikan kondisi- kondisi berikut ini:
5. Pelaksanaan persalinan, baik secara bedah sesar maupun normal, harus memperhatikan kondisi fisik dan
indikasi obstetri ibu berdasarkan penilaian dari tenaga kesehatan. Infeksi HIV bukan merupakan indikasi
untuk bedah sesar.
6. Ibu hamil harus mendapatkan konseling sehubungan dengan keputusannya untuk menjalani persalinan per
vaginam atau pun per abdominam (bedah sesar).
7. Tindakan menolong persalinan ibu hamil, baik secara persalinan per vaginam maupun bedah sesar harus
selalu menerapkan kewaspadaan standar, yang berlaku untuk semua jenis persalinan dan tindakan medis.
E. TATA LAKSANA PEMBERIAN MAKANAN BAGI
BAYI/ANAK
Beberapa hal yang mungkin dibutuhkan oleh ibu dengan HIV antara lain:
- Pengobatan ARV jangka Panjang
- Pengobatan gejala penyakitnya
- Pemeriksaan kondisi kesehatan dan pemantauan terapi ARV (termasuk CD4 dan viral load)
- Konseling dan dukungan kontrasepsi dan pengaturan kehamilan
- Informasi dan edukasi pemberian makanan bayi
- Pencegahan dan pengobatan infeksi oportunistik untuk diri sendiri dan bayinya.
- Penyuluhan kepada anggota keluarga tentang cara penularan HIV dan pencegahannya
- Layanan klinik dan rumah sakit yang bersahabat
- Kunjungan ke rumah (home visit)
- Dukungan teman-teman sesama HIV positif, terlebih sesama ibu dengan HIV
- Adanya pendamping saat sedang dirawat
- Dukungan dari pasangan
- Dukungan kegiatan peningkatan ekonomi keluarga
- Dukungan perawatan dan pendidikan bagi anak
THANK YOU