Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL 1

Judul Studi deskriptif infeksi hiv pada anak di rumah sakit umum
pusat adam malik medan
Tahun 2012
Penulis Evalina R
Jurnal Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatra Utara
Volume &Tahun Vol. 14, No.02, 2012

Latar Belakang Anak mendapat infeksi HIV terutama akibat transmisi


Penelitian selama dalam kandungan, saat persalinan, dan saat
mendapat air susu ibu. Bayi dan anak yang terinfeksi HIV
kemungkinan akan berkembang menjadi acquired
immunodeficiency syndrome (AIDS) atau akan tetap
asimtomatis sampai beberapa tahun sebelum terjadi infeksi
oportunistik. Tata laksana utama adalah dengan
pengawasan yang ketat dan multi disiplin berupa
pencegahan terhadap infeksi berupa profilaksis dan
vaksinasi, pengobatan secepatnya terhadap infeksi
oportunistik dan dukungan nutrisi untuk mencegah gagal
tumbuh serta pemberian terapi anti retroviral.

Metodepenelitian Penelitian studi deskriptif. Data diperoleh dari rekam medis


pasien Poliklinik Alergi Imunologi Departemen Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara, Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik,
Medan dengan diagnosis infeksi HIV dari Januari 2006
sampai September 2010. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
gambaran klinis sesuai klasifikasi WHO
Sampel penelitian Semua anak dengan infeksi HIV antara tahun 2006 sampai
2010
Hasil yang didapat Anak dengan infeksi HIV mayoritas lahir secara spontan,
mendapat ASI campur susu formula dan mengalami
malnutrisi berat serta supresi imun berat saat diagnosis
ditegakkan. Dengan pemberian ART diharapkan replikasi
virus pada anak dapat dihambat dan anak hidup normal
seperti anak lainnya.

REVIEW JURNAL 2

Judul HIV/AIDS pada Anak


Tahun 2014
Penulis Huriati
Jurnal Kesehatan
Volume Volume 9 Nomor 2 Tahun 2014

Latar Belakang HIV/AIDS yang terjadi pada anak dapat karena penularan
Penelitian dari ibu saat kehamilan, ataupun saat kelahiran selain itu,
HIV pada anak juga dapat terjadi akibat pelecehan seksual
pada anak. Diagnosis HIV pada anak dengan pemeriksaan
darah untuk mendeteksi virus HIV pada anak, dapat
dilakukan 2 kali yaitu sebelum dan setelah umur 18 bulan.
Salah satu pencegahan penularan HIV pada anak akibat
transmisi maternal yaitu dengan sectio caesaria.
Penatalaksanaan kasus HIV pada Anak, tidak hanya
pengaturan ART, namun juga faktor Nutrisi harus
diperhatikan mengiingat anak adalah fase pertumbuhan.
Anak yang didiagnosis HIV juga akan menyebabkan
terjadinya trauma emosi yang mendalam bagi keluarganya.
Orang tua harus menghadapi masalah berat dalam
perawatan anak, pemberian kasih sayang,dan sebagainya
dapat mempengaruhi pertumbuhan mental anak. Kasus
HIV pada anak, menurut Kajian dalam Islam dapat
dikategorikan sebuah takdir dari pencipta, sehingga perlu
kesabaran
Metode penelitian -
Sampel penelitian Pasien HIV pada Anak
Hasil yang didapat HIV/AIDS yang terjadi pada anak dapat karena penularan
dari ibu saat kehamilan, ataupun saat kelahiran selain itu,
HIV pada anak juga dapat terjadi akibat pelecehan seksual
pada anak. Diagnosis HIV pada anak dengan pemeriksaan
darah, dapat dilakukan 2 kali yaitu sebelum dan setelah
umur 18 bulan.Salah satu pencegahan penularan HIV pada
anak akibat transmisi maternal yaitu dengan sectio
caesaria. Penatalaksanaan kasus HIV pada Anak, tidak
hanya pengaturan ART, namun juga faktor Nutrisi harus
diperhatikan mengiingat anak adalah fase pertumbuhan.
Kasus HIV pada anak, menurut Kajian dalam Islam dapat
dikategorikan sebuah takdir dari penipta, sehingga perlu
kesabaran.

REVIEW JURNAL 3

Judul Kejadian HIV pada Anak Balita di Jawa Barat


Periode Tahun 2014–2016
Tahun 2019
Penulis Nia Yulia Susanti, Budiman, Caecielia, Buti Azfiani
Azhali, Tony S Djajakusumah
Jurnal Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains
Volume 2019;1(2):166–169

Latar Belakang Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan virus


Penelitian yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Di
Indonesia perempuan usia reproduktif dengan HIV masih
tinggi pada periode Januari sampai Maret tahun 2014
berjumlah 13.023 kasus, kemudian meningkat pada periode
April sampai Juni tahun 2014 menjadi 30.542 kasus. Hal
ini berdampak apabila perempuan usia reproduktif hamil
dengan HIV dapat meningkatkan risiko bayi yang lahir
dengan HIV positif. Lebih dari 90% kasus anak dengan
HIV mendapatkan infeksi dengan cara penularan dari ibu
ke anak. Intervensi lebih dini dengan mengikuti pelayanan
pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA) dapat
menurunkan angka kejadian HIV pada anak balita.

Metode penelitian Objek penelitian adalah data tersier berupa laporan infeksi
HIV/AIDS dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
periode tahun 2014 sampai tahun 2016. Dilakukan studi
ekologi deskriptif kuantitatif observasional untuk melihat
jumlah kasus infeksi HIV pada anak balita di Jawa Barat
periode tahun 2014 sampai 2016.
Sampel penelitian Populasi penelitian adalah seluruh kasus HIV pada anak
balita di Jawa Barat periode tahun 2014 sampai 2016
Hasil yang didapat Dari hasil Penelitian dapat ditarik simpulan jumlah
perempuan usia reproduksi yang positif HIV mengalami
peningkatan pada tahun 2015 dan 2016. Jumlah layanan
PPIA mengalami penurunan pada tahun 2016. Ibu hamil
yang mengikuti layanan PPIA mengalami penurunan pada
tahun 2016. Angka kejadian HIV pada anak balita
mengalami peningkatan pada tahun 2015 dan 2016.

Kesimpulan dari 3 jurnal

1. Anak positif HIV sebagian besar mendapatkan infeksi dari ibunya selama dalam
kandungan, selama proses kelahiran, dan selama proses menyusui
2. Diagnosis HIV pada anak dengan pemeriksaan darah, dapat dilakukan 2 kali yaitu
sebelum dan setelah umur 18 bulan
3. Salah satu pencegahan penularan HIV pada anak akibat transmisi maternal yaitu dengan
sectio caesaria. Selain itu pencegahan lebih dini dengan mengikuti pelayanan pencegahan
penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA) dapat menurunkan angka kejadian HIV pada anak
balita
4. Dengan pemberian ART diharapkan replikasi virus pada anak dapat dihambat dan anak
hidup normal seperti anak lainnya. Namun Penatalaksanaan kasus HIV pada Anak, tidak
hanya pengaturan ART, faktor Nutrisi harus diperhatikan mengingat anak dalam fase
pertumbuhan.
.

Anda mungkin juga menyukai