Anda di halaman 1dari 9

Siti Novy Romlah et al_ Human Immunodeficiency Virus (Hiv) Pada Bayi Baru Lahir Ditinjau Dari

Berbagai Literatur

Available online: http://openjournal.wdh.ac.id/index.php/edudharma

Edu Dharma Journal


ISSN (Print) 2597-890 X , ISSN (Online) 2686-6366

HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) PADA BAYI BARU


LAHIR DITINJAU DARI BERBAGAI LITERATUR

Siti Novy Romlah1*, Ratumas Ratih Puspita2, Indri Yastiwi Fitri Hasanah3
1,3
Program Studi D III Kebidanan STIKes Widya Dharma Husada Tangerang
2
Program Studi S1 Keperawatan STIKes Widya Dharma Husada Tangerang

ARTICLE INFORMATION A B S T R A C T

*Corresponding Author
Background. According to the report of the Ministry of Health of
the Republic of Indonesia (2013), from 1 January 2013 to
Siti Novy Romlah
September 2013 HIV incidence reached 20,413 people. The
E-mail : sitinovyromlah@wdh.ac.id
highest incidence of HIV occurs in the age group of 25–49 years
with a percentage of 73.4%. Risk sexual behavior in
heterosexuals is the highest risk factor. which is 45.6% for HIV
Keywords: and 78.4% for AIDS. Research Objectives To find out HIV
HIV_1 disease in newborns. Research methods. This study uses the
New Born_2
literature method by taking from various sources of books and
journals. Research result. HIV from the mother to the fetus she
conceives starts during pregnancy, and can also be transmitted
during labor. Suggestion. It is hoped that health workers can
prevent HIV transmission to pregnant women to their babies.

Kata Kunci:
A B S T R A K
HIV_1
Bayi Baru Lahir_2
Latar Belakang. Laporan Kemenkes RI (2013), pada 1 Januari
2013 sampai September 2013 HIV terjadi mencapai 20.413
orang. HIV tertinggi terjadi pada kelompok usia 25–49 tahun
yaitu sebesar 73,4%. Faktor resiko tertinggi yaitu perilaku
seksual berisiko pada heteroseksual yaitu sebesar 45,6% untuk
HIV dan 78,4% untuk AIDS. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk
mengetahui penyakit HIV pada bayi baru lahir. Metode
Penelitian yang digunakan yaitu metode literatur dengan
mengambil dari berbagai sumber buku, dan jurnal. Hasil
Penelitian. HIV dari ibu ke janin yang dikandungnya dimulai
saat kehamilan, dan dapat juga tertular saat persalinan. Saran.
Dihararapkan tenaga kesehatan dapat mencegah penularan HIV
pada ibu hamil ke bayinya.
This is an open access article under the CC–BY-NC-SA license.

© 2020 Some rights reserved

78 | P a g e
Siti Novy Romlah et al_ Human Immunodeficiency Virus (Hiv) Pada Bayi Baru Lahir Ditinjau Dari
Berbagai Literatur

PENDAHULUAN
Data dari United National Joint sebesar 4,3%, meningkat 0,2%. dari
Programme for HIV and AIDS (2013) laporan Kemenkes tentang HIV triwulan II
menyatakan bahwa pada tahun 2012 Tahun 2013. Penularan HIV dari ibu ke
sekitar 35,3 juta orang di dunia hidup anak dapat tersebut dapat terjadi pada saat
dengan HIV/ AIDS. Pada tahun yang sama kehamilan, persalinan, dan menyusui.
jumlah kasus baru HIV di dunia mencapai Kementerian Kesehatan telah
2,3 juta kasus dan kasus kematian karena mengupayakan pencegahan penularan
AIDS mencapai 1,6 juta kasus. Menurut HIV/AIDS dari ibu ke anak sesuai
laporan Kemenkes RI (2013), sejak 1 rekomendasi WHO (2009) dengan
Januari 2013 sampai dengan September menerbitkan Pedoman Pencegahan
2013 kejadian HIV mencapai 20.413 Penularan HIV dari Ibu ke Anak tahun
orang. Kejadian tertinggi HIV terjadi pada 2012. PPIA merupakan salah satu upaya
kelompok usia 25–49 tahun dengan untuk mengendalikan HIV/AIDS dan
persentase 73,4%. Perilaku seksual Infeksi Menular Seksual (IMS) di
berisiko pada heteroseksual menjadi faktor Indonesia dan merupakan bagian dari
risiko tertinggi. yaitu sebesar 45,6% untuk program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
HIV dan 78,4% untuk AIDS. Program PPIA bertujuan untuk
Perbandingan jumlah penderita laki-laki mengendalikan penularan HIV/AIDS,
dan perempuan adalah 1:1 untuk HIV dan menurunkan kasus HIV serendah
2:1 untuk AIDS. mungkin, mengurangi stigma dan
Jumlah penderita HIV / AIDS perempuan diskriminasi, serta menurunkan kematian
semakin bertambah seiring dengan akibat AIDS (Getting to Zero). Program
meningkatnya penularan pada perilaku ini dapat dilaksanakan secara terintegrasi
seksual tidak aman pada laki-laki yang di setiap tingkatan layanan kesehatan dan
kemudian menularkan HIV kepada dapat dilaksanakan oleh puskesmas dan
pasangan seksualnya. Selain itu, penularan jajarannya, rumah sakit, dan bidan praktik
HIV dari ibu yang terinfeksi HIV kepada mandiri. Bidan dalam hal ini mempunyai
bayinya cenderung meningkat seiring peran yang sangat penting, dimana bidan
dengan meningkatnya jumlah perempuan berada di barisan terdepan dalam
yang terinfeksi HIV. Pada triwulan III pelayanan kesehatan ibu dan anak.
tahun 2013 yang menunjukkan faktor Meningkatnya penularan HIV dari ibu ke
risiko penularan HIV dari ibu ke anak anak menyebabkan program PPIA harus

79 | P a g e
Siti Novy Romlah et al_ Human Immunodeficiency Virus (Hiv) Pada Bayi Baru Lahir Ditinjau Dari
Berbagai Literatur

segera dilaksanakan. Sesuai Pemodelan sebanyak 114 pelayanan dan telah


Matematik oleh Kementerian Kesehatan melayani 4364 ibu hamil.
(2012), prevalensi HIV pada ibu hamil Jumlah AIDS yang dilaporkan menurut
diproyeksikan akan meningkat dari 0,38% Provinsi tahun 2009-2017 mengalami
pada tahun 2012 menjadi 0,49% pada penurunan dari 349 orang ditahun 2009
tahun 2016. Jumlah ibu hamil dengan HIV menurun menjadi 2 orang pada tahun
positif yang membutuhkan layanan PPIA 2017. Menurut data di RSU Tangerang
akan meningkat dari 13.189 orang pada dari 494 orang yang melakukan test HIV
tahun 2012 menjadi 16.191 orang pada terdapat 10 orang yang terkena HIV+ .
tahun 2016. Sejak Januari hingga (Kemenkes RI, 2017).
September 2013, jumlah layanan PPIA
yang dilaporkan di Indonesia adalah
METODE
Penelitian ini menggunakan metode Studi HIV/AIDS, pencegahan HIV/AIDS,
Literatur atau Studi Pustaka yang penanganan HIV/AIDS, patogenesis,
berhubungan dengan HIV Pada Bayi Baru faktor risiko, pemeriksaan infeksi HIV,
Lahir Di Tinjau Dari Berbagai Literatur. upaya preventif, pengobatan infeksi virus
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada HIV, transmisi dan cara penularan ditinjau
perkembangan HIV/AIDS, dimana dari berbagai literatur.
didalamnya dijelskan tentang pengertian

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengertian HIV


Human Immunodeficiency Virus (HIV) imun) membuatnya tidak efektif dalam
adalah retrovirus yang ditularkan secara melawan infeksi, dan memicu perburukan
seksual (melalui hubungan seksual tanpa fungsi imun secara bertahap. Tubuh
pelindung), secara parenteral (melalui menjadi rentan terhadap berbagai infeksi,
perlengkapan injeksi yang digunakan termasuk yang umum terjadi didalam
bersama-sama atau melalui tranfusi tubuh yang biasanya dapat dikalahkan oleh
darah/penerima organ donor), atau dari ibu sistem imun di kenal sebagai infeksi
ke bayinya melalui penularan vertikal oportunistik (Elizabeth Haryanti. 2009).
(selama kehamilan, persalinan, atau
menyusui). HIV menginfeksi limfosit-T
CD4 (komponen esensial dalam sistem

80 | P a g e
Siti Novy Romlah et al_ Human Immunodeficiency Virus (Hiv) Pada Bayi Baru Lahir Ditinjau Dari
Berbagai Literatur

2. Pengertian AIDS
AIDS adalah penyakit yang berkembang individu pengidap HIV semakin sulit
saat individu tidak mampu melawan diobati, individu tersebut menderita AIDS
infeksi. AIDS disebabkan oleh virus kecil (Klein, dkk 2012). AIDS merupakan
(sejenis kuman), yaitu HIV. Individu dapat penyakit yang tergolong dalam penyakit
memiliki HIV dalam tubuhnya selama defisiensi imun sekunder, yang untuk
beberapa tahun sebelum menunjukan tanda pertama kalinya dikenal tahun 1980 di
penyakit. Akan tetapi, HIV pada akhirnya Amerika Serikat. Sejak peristiwa itu
akan membuat individu tersebut kesulitan jumlah penderita terus meningkat dan
melawan infeksi. Individu tersebut pun melanda di seluruh negara sebagai wabah
mulai mengalami masalah kesehata yang menakutkan (Prof. Subowo, 2010).
3. Faktor Risiko Penularan HIV Pada
Bayi
Tingginya angka penularan vertikal dari yang terdapat dalam plasma serta keadaan
ibu ke janin sangat dipengaruhi oleh imunitas ibu (Setiawan, 2009).
adanya faktor risiko pada ibu hamil yang Menurut Kementerian Kesehatan RI dalam
terinfeksi HIV. Faktor risiko tersebut Pedoman Nasional Pencegahan Penularan
adalah beratnya infeksi HIV yang diderita HIV dari Ibu ke Anak (2012), ada tiga
ibu, adanya penyakit infeksi lain pada faktor utama yang berpengaruh pada
genitalia ibu, dan kebiasaan ibu. Beratnya penularan HIV dari ibu ke anak, yaitu
keadaan infeksi HIV pada ibu merupakan faktor ibu, bayi/anak, dan tindakan
faktor risiko utama terjadinya penularan obstetrik. Namun, yang berpengaruh
perinatal. Berdasarkan hasil studi, ternyata terhadap penularan HIV selama masa
angka penularan vertikal lebih tinggi pada kehamilan adalah faktor ibu, yang terdiri
ibu terinfeksi HIV dengan gejala yang dari:
sangat berat dibanding ibu terinfeksi HIV a. Jumlah virus (viral load)
tanpa gejala. Beratnya keadaan penyakit b. Jumlah sel CD4
ibu ditentukan dengan menggunakan c. Status gizi selama hamil
kriteria klinis dan jumlah partikel virus d. Penyakit infeksi selama hamil
4. Penularan HIV dari Ibu ke Bayi
Penularan dari ibu ke bayi menjadi terjadi dini, dan virus telah diidentifikasi
penyebab sebagian besar infeksi HIV pada pada kehamilan yang diakhiri dengan
anak-anak. Transmisi transplasental dapat abortus elektif. Namun, pada sebagian

81 | P a g e
Siti Novy Romlah et al_ Human Immunodeficiency Virus (Hiv) Pada Bayi Baru Lahir Ditinjau Dari
Berbagai Literatur

besar kasus, penularan terjadi pada periode mencakup persalinan preterm, hambatan
peripartum, dan 15-40% bayi lahir dari ibu pertumbuhan janin, dan lahir mati,
yang terinfeksi HIV dan tidak diobati akan dikaitkan dengan infeksi HIV pada ibu.
terinfeksi. Komplikasi kehamilan,
5. Pencegahan Penularan HIV Ibu
Hamil ke Janin yang Dikandungnya
Pencegahan Penularan HIV/AIDS dari Ibu pada ibu HIV. Pelayanan Bidan Praktik
ke Anak (PPIA) merupakan program Mandiri merupakan salah satu fasilitas
pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu pelayanan kesehatan ibu dan anak yang
ke bayi. Konsep dasarnya adalah ada di Indonesia. Bidan Praktik Mandiri
menurunkan Viral Load serendah- merupakan tempat pelayanan dasar yang
rendahnya. Meminimalkan papaan menjadi lini pertama deteksi dini terhadap
janin/bayi dari cairan tubuh HIV positif. komplikasi pada kehamilan termasuk HIV.
Lalu mengoptimalkan kesehatan bayi dari Penelitian Ariningtyas (2017) menyatakan
ibu dengan HIV positif (Khoriyah Isni, bahwa pelaksanaan PPIA pada pelayanan
2016) kesehatan ibu dan anak dapat menurunkan
Menurut Wudineh (2016) menyatakan angka kematian pada ibu HIV. Pelayanan
pencegahan penularan HIV dari ibu ke Bidan Praktik Mandiri merupakan salah
anak merupakan program yang semakin satu fasilitas pelayanan kesehatan ibu dan
menjadi perhatian seiring meningkatnya anak yang ada di Indonesia. Program PPIA
kejadian HIV pada ibu dan anak. Dengan sebagai program pencegahan HIV dari ibu
intervensi yang baik maka risiko penularan ke anak sebagian besar dapat dilakukan
HIV dari ibu ke bayi sebesar 25% hingga oleh bidan. Bidan dapat memberikan
45% bisa ditekan menjadi kurang dari 2%. konseling dan dukungan pada perempuan
Pelaksanaan PPIA pada pelayanan ibu dan yang tidak terinfeksi HIV maupun yang
anak dapat menurunkan angka kematian sudah terinfeksi HIV.
6. Pengobatan Infeksi Virus HIV
Sampai saat ini, pengobatan yang tepat duplikasi virus intraseluler. Hasilnya
untuk menghindari atau menyembuhkan masih belum dapat dipastikan untuk
HIV atau AIDS tidak dijumpai atau masih penyembuhan dan pengobatan massal.
dalam percobaan. Obat yang masih dalam Selain itu, belum didapatkan data yang
percobaan adalah Azidothymidine (AZT) akurat tentang bagaimana pengaruh AZT
yang kerjanya untuk menghambat terhadap penularan virus HIV ke janin.

82 | P a g e
Siti Novy Romlah et al_ Human Immunodeficiency Virus (Hiv) Pada Bayi Baru Lahir Ditinjau Dari
Berbagai Literatur

Di Indonesia, infeksi virus HIV telah masuk tahap ke lima infeksi virus HIV.
banyak berjangkit, terutama akibat Ibu rumah tangga telah terinfeksi akibat
hubungan seksual yang makin bebas dan tertular virus yang dibawa oleh seuaminya
enggan mempergunakan kondom untuk yang melakukan seks bebas atau tertular
preventifnya. Daerah-daerah potensial dari pria yang bukan suaminya saat
untuk infeksi virus HIV adalah kota besar melakukan hubungan seks dengannya
yang tidak mungkin hidup tanpa (Manuaba, 2009).
tersedianya call girl. Kini, Indonesia telah
7. HIV Dalam Kehamilan
Penularan infeksi HIV dari ibu ke bayi negara berkembang. Ada sekitar 2 juta
merupakan penyebab utama infeksi HIV anak pengidap HIV di Negara-negara
pada bayi usia di bawah 15 tahun. Sejak berkembang dan diperkirakan setiap hari
pertama kali dilaporkan oleh Oleske, terjadi 1.800 infeksi baru pada anak umur
Rubinstein dan Amman pada tahun 1983 kurang dari 15 tahun, sebaliknya di negara
di Amerika Serikat, terus terjadi berpendapatan tinggi jumlah infeksi HIV
peningkatan. Seiring dengan baru di kalangan ibu dan anak yang
meningkatnya jumlah kasus HIV-AIDS meninggal karena HIV adalah hampir nol.
pada perempuan yang diperkirakan 50% Hal ini dikarenakan perempuan atau anak-
dari kasus HIV/AIDS (Judarwanto, 2009). anak mereka di negara-negara
Pada tahun 2009, sebanyak 370.000 anak- berpenghasilan rendah dan menengah,
anak terinfeksi baru HIV di seluruh dunia terlalu sedikit menerima pencegahan HIV
dan diperkirakan 42.000-60.000 wanita dan layanan pengobatan untuk melindungi
hamil meninggal karena HIV. Kasus HIV diri dan hal ini masih merupakan masalah
pada bayi yang lahir dari ibu pengidap besar (WHO, 2011).
HIV merupakan masalah besar di negara-
8. HIV Pada Bayi
Kasus pertama bayi tertular HIV Penanggulangan Penyakit Menular dan
dilaporkan pada tahun 1996 di Jakarta. Penyehatan Lingkungan (PP dan PL)
Penularan HIV dari ibu ke bayi sat ini Kementerian Kesehatan Republik
bertambah terus seiring meningkatnya Indonesia (Kemenkes RI) bulan Juni 2011
petempuan yan ternfeksi HIV. Laporan menunjukan jumlah kasus AIDS dengan
triwulan Direktorat Jendral faktor risiko transmisi perinatal (dari ibu

83 | P a g e
Siti Novy Romlah et al_ Human Immunodeficiency Virus (Hiv) Pada Bayi Baru Lahir Ditinjau Dari
Berbagai Literatur

dengan HIV ke bayinya) sebanyak 742 2007, 25% pada tahun 2008, menjadi 27%
kasus. (Kementerian Kesehatan, 2011). pada tahun 2011. Meningkatnya proporsi
Angka ini menunjukan peningkatan dua kasus AIDS pada perempuan ini
kali lebih tinggi dibandingkan tiga tahun menunjukan epidemi AIDS di Indonesia
sebelumnya yang hanya 351 kasus. makin meningkat dan dipastikan akan
Kenaikan kasus HIV pada bay ini terjadi meningkat jumlah bayi terinfeksi HIV di
seiring dengan kenaikan kasus AIDS pada masyarakat (Departemen Kesehatan,
perempuan, yakni dari 20% pada tahun 2008).

tahun terus mengalami peningkatan.


KESIMPULAN Tahun 2005 ditemukan kasus HIV
1. Human Immunodeficiency Virus sebanyak 859 kasus dan kasus AIDS
(HIV) adalah retrovirus yang sebanyak 2.639 kasus, namun laporan
ditularkan secara seksual (melalui triwulan kedua pada tahun 2013 angka
hubungan seksual tanpa pelindung), kejadian HIV meningkat menjadi
secara parenteral (melalui 10.210 kasus dan AIDS sebanyak 780
perlengkapan injeksi yang digunakan kasus.
bersama-sama atau melalui tranfusi 4. AIDS adalah penyakit yang
darah/penerima organ donor), atau berkembang saat individu tidak
dari ibu ke bayinya melalui penularan mampu melawan infeksi. AIDS
vertikal (selama kehamilan, disebabkan oleh virus kecil (sejenis
persalinan, atau menyusui). kuman), yaitu HIV.
2. HIV pertama kali ditemukan, tetapi 5. hIV-1 dan HIV-2 memiliki sekitar
sampai saat ini obatnya belum 50% homologi dalam nukleotidanya
ditemukan sehingga bila terinfeksi sedang HIV mempunyai sekitar 80%
virus HIV berarti sudah menuju homologi. Awal infeksi biasanya
kematian. Obat yang tersedia sekadar terjadi dengan cara paparan cairan
untuk mempertahankan atau tubuh yang berasal dari orang yang
memperpanjang usia, bukan untuk terinfeksi HIV. Virus HIV ditemukan
membunuh virus HIV. sebagai partikel virus yang bebas dan
3. Perkembangan HIV/AIDS di terdapat dalam sel yang terinfeksi,
Indonesia sudah sangat dalam semen, cairan vagina dan air
menghawatirkan karena dari tahun ke susu ibu (ASI).

84 | P a g e
Siti Novy Romlah et al_ Human Immunodeficiency Virus (Hiv) Pada Bayi Baru Lahir Ditinjau Dari
Berbagai Literatur

6. Infeksi virus HIV intrauterin dapat 8. Faktor risiko penularan HIV dari ibu
menyebabkan gangguan pertumbuhan ke anak diantaranya, jumlah virus
bayi sekita 75%, terutama selama hamil, status imunitas ibu
mikrosefalia sekitar 70%. Keadaan hamil, riwayat infeksi pada genetalia
abnormal lainnya adalah ibu, gaya hidup dan faktor perilaku,
hipertelorisme okular serta bentuk faktor obstetri seperti cara melahirkan
kepala prominen seperti segiempat, bayi dan proses persalinan bayi, dan
pangkal hidung datar, dan filtrum pemberian ASI kepada bayi sesudah
prominen. Selain itu, kematian lahir.
intrauterin disebabkan oleh beratnya 9. Pencegahan Penularan HIV/AIDS dari
kelainan kongienital yang terjadi. Ibu ke Anak (PPIA) merupakan
7. Penularan HIV dari ibu ke anak pada program pencegahan penularan
umumnya terjadi pada saat persalinan HIV/AIDS dari ibu ke bayi. Konsep
dan pada saat menyusui. Risiko dasarnya adalah menurunkan Viral
penularan HIV pada ibu yang tidak Load serendah-rendahnya.
mendapatkan penanganan PPIA saat Meminimalkan papaan janin/bayi dari
hamil diperkirakan sekitar 15 – 45 %. cairan tubuh HIV positif. Lalu
Risiko penularan 15 – 30 % terjadi mengoptimalkan kesehatan bayi dari
pada saat hamil dan bersalin, ibu dengan HIV positif.
sedangkan peningkatan risiko
transmisi HIV sebesar 10 -20 % pada
masa nifas dan menyusui.
(Prevention Of Mother To Child Hiv
Transmission/Pmtct), 85–108.
DAFTAR PUSTAKA
Retrieved from
Chris W Green. 2005. HIV Kehamilan dan http://journal.wima.ac.id/index.php
Kesehatan Perempuan. Retrieved
from http://i-base.info/wp- Evalina, R., 2012. Studi Deskritif Infeksi
content/uploads/2006/09/indonesian- HIV pada Anak di Rumah Sakit Umum
pregnancy.pdf Pusat Adam Malik Medan. Sari Pediatri,
14(2): 73-78.
Ditjen PP & PL Kemenkes RI. 2017.
Laporan Situasi Perkembangan HIV- Kementerian Kesehatan 2011. Pedoman
AIDS & PIMS Di Indonesia Triwulan Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi
I Tahun 2017. Kuningan: Jakarta HIV dan Terapi Antiretroviral.
Selatan. Jakarta. Kementerian Kesehatan.

Elizabeth Haryanti. 2009. Pencegahan Kementerian Kesehatan 2012. Pedoman


Penularan Hiv Dari Ibu Ke Bayi Nasional Pencegahan Penularan HIV

85 | P a g e
Siti Novy Romlah et al_ Human Immunodeficiency Virus (Hiv) Pada Bayi Baru Lahir Ditinjau Dari
Berbagai Literatur

dari Ibu ke Anak. Jakarta. Ningsih, I. K. 2018. Kajian Pencegahan


Kementerian Kesehatan. Penularan Hiv Dari Ibu Ke Anak
Pada Antenatal Care Oleh Bidan
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Praktik Mandiri Di Yogyakarta, 6,
Pelaksanaan Pencegahan Penularan 61–67. Retrieved from
HIV Dan Sifilis Dari Ibu Ke Anak https://e-
Bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta. journal.unair.ac.id/JAKI/article/down
Kementerian Kesehatan load/6117/5002

Kementerian kesehatan.2015. Pedoman Rita Evalina. 2012. Studi Deskriptif Infeksi


Manajemen Program Pencegahan HIV Pada Anak Di Rumah Sakit
Penularan HIV dan Sifilis Dari Ibu ke Umum Pusat Adam Malik Medan,
Anak. Jakarta. 14(2), 73–78. Retrieved from
https://www.researchgate.net/publicat
Kemenkes RI. 2019. Pedoman Nasional ion/312175563_Studi_Deskriptif_Inf
Pelayanan Kedokteran Tata Laksana eksi_HIV_pada_Anak_di_Rumah_Sa
HIV. Jakarta. Kementrian Kesehatan kit_Umum_Pusat_Adam_Malik_Med
Republik Indonesi an/fulltext/59edf442a6fdccbbefd542b
8/312175563_Studi_Deskriptif_Infek
Kumalasari, Mei Liana Fitri. 2014. si_HIV_pada_Anak_di_Rumah_Sakit
Hubungan Antara Pengetahuan Ibu _Umum_Pusat_Adam_Malik_Medan
Hamil Tentang HIV/AIDS Dengan .pdf?origin=publication_detail
Motivasi Mengikuti PMTCT
(Prevention-Mother-To-Child- Suradi, R. 2003. Tata Laksana Bayi dari
Transmission) Di RSUD Dr. Ibu pengidap HIV/AIDS, 4(6), 180–
Moewardi Surakarta, 23–26. 185. Retrieved from
Retrieved from https://www.researchgate.net/publicat
http://jurnal.stikeskusumahusada.ac.id ion/312199542_Tata_laksana_Bayi_d
/index.php/JK/article/download/80/12 ari_Ibu_pengidap_HIVAIDS/fulltext/
3 59edef14a6fdccbbefd2714d/3121995
42_Tata_laksana_Bayi_dari_Ibu_pen
Khoiriyah Isni. 2016. Dukungan gidap_HIVAIDS.pdf?origin=publicat
Keluarga, Dukungan Petugas ion_detail
Kesehatan, Dan Perilaku Ibu Hiv
Dalam Pencegahan Penularan
Hiv/Aids Ke Bayi, 11(2).

Manuaba. 2009. Memahami Kesehatan


reproduksi wanita, Jakarta : EGC

Manuaba. 2010. Ilmu kebidanan, penyakit


kandungan, dan KB. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.

Ningsih, Hastuti. 2018. Kajian


Pencegahan Penularan HIV Dari Ibu
Ke Anak Pada Antenatal Care Oleh
Bidan Praktik Mandiri di Yogyakarta.
Yogyakarta

86 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai