Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 2, Hal 157 - 160, April 2020 p-ISSN 2089-0834

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal e-ISSN 2549-8134

DUKUNGAN KELUARGA BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN


MASA NIFAS
Popy Apriyanti1*, Ria Andreinie2
1
Program Studi Magister Ilmu Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Jln
Ringroad Barat No.63, Mlangi Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Indonesia 55592
2
Program Studi DIII Kebidanan, STIKES Abdurahman Palembang, Jl. Suka Jaya No.7, Suka Bangun, Sukarami,
Kota Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia 30151
*popy.apriyanti@gmail.com

ABSTRAK
Masa nifas merupakan masa yang paling rawan bagi ibu. World Healty Organization mempromosikan
Post Natal Care atau PNC, Secara khusus bahwa ibu dan bayi baru-menerima PNC awal dalam 24
jam pertama setelah melahirkan dan minimal tiga kunjungan tambahan PNC dalam waktu 48-72 jam,
dan 7-14 hari, dan 6 minggu setelah melahirkan. Peran serta dukungan keluarga sangat berpengaruh
terhadap frekuensi kunjungan ulang ibu nifas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
antara dukungan keluarga dengan frekuensi kunjungan ulang nifas di Wilayah Rumah bersalin Citra.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi
sebanyak 100 populasi, sampel penelitian sebanyak 50 responden dengan metode menggunakan
kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan karakterisitk responden berdasarkan
pendidikan, berpendidikan tinggi ada 50 responden dan dukungan keluarga responden sebagian besar
mendukung terhadap kunjungan ulang nifas sebanyak 39 responden. Ada hubungan yang signifikan
antara dukungan keluarga dengan frekuensi kunjungan ulang nifas dengan ρ value 0,002.

Kata kunci : dukungan keluarga, kunjungan nifas

FAMILY SUPPORT ASSOCIATED WITH THE FREQUENCY OF POSTPARTUM


REPEAT VISITS

ABSTRACT
The puerperium is the most vulnerable period for mothers. The World Healty Organization (WHO)
promotes Post Natal Care (PNC), specifically that mothers and newborn babies receive initial PNC
within the first 24 hours after giving birth and a minimum of three additional PNC visits within 48-72
hours, and 7-14 days, and 6 weeks after giving birth. The role of family support is very influential on
the frequency of postpartum mother visits. The purpose of this study was to determine the relationship
between family support and the frequency of postpartum repeat visits in the Citra Maternity Home
Area. This research is an analytic research with cross sectional approach. Total population of 100
populations, the research sample of 50 respondents using a questionnaire and interview method. The
results showed the characteristics of respondents based on education, highly educated there were 50
respondents and most of the family support of respondents supported the postpartum re-visit of 39
respondents. There is a significant relationship between family support and the frequency of childbirth
visits with ρ value 0.002.

Keywords: family support, postpartum visits

PENDAHULUAN Data World Health Organization (WHO) tahun


Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak 2014, Angka Kematian Ibu (AKI) di seluruh
ukur dalam menilai derajat kesehatan suatu dunia diperkirakan 289.000/100.000 Kelahiran
bangsa, oleh karena itu pemerintah sangat Hidup (KH) 2. AKI di indonesia masih tinggi
menekankan untuk menurunkan angka dibandingkan negara-negara lain. Berdasarkan
kematian ibu dan bayi melalui program- Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
program kesehatan. Dalam pelaksanaan 2012, AKI tercatat mencapai 359/100.000 KH.
program kesehatan sangat dibutuhkan sumber Rata-rata kematian ini jauh melonjak
daya manusia yang kompeten, sehingga apa dibandingkan hasil SDKI 2008 yang mencapai
yang menjadi tujuan dapat tercapai1. 228/100.000 KH 3.

1
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 2, Hal 157 - 160, April 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

World Healty Organization (WHO) sebanyak 795 orang, yang melakukan


mempromosikan Post Natal Care (PNC). kunjungan masa nifas pertama (K1) sebanyak
Secara khusus, WHO merekomendasikan dengan persentase 40 %, kunjungan (K2)
bahwa ibu dan bayi baru-menerima PNC awal dengan persentase 30 %, kunjungan (K3)
dalam 24 jam pertama setelah melahirkan dan dengan persentase 13,9 % kunjungan ulang
minimal tiga kunjungan tambahan PNC dalam (K4) sebanyak dengan persentase 23.7 %.
waktu 48-72 jam, dan 7-14 hari, dan 6 minggu Berdasarkan latarbelakang tersebut perlu
setelah melahirkan (Otsuka-ono, Hori, Ohta, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk
Uemura, & Kamibeppu, 2019). mengetahui hubungan antara dukungan
keluarga dengan frekuensi kunjungan ulang
Menurut Sarwono (2011) ada beberapa faktor nifas di Wilayah Rumah bersalin Citra.
yang mempengaruhi seseorang untuk
melakukan kunjungan masa nifas yaitu METODE
pengetahuan, pendidikan, paritas, pengalaman, Jenis penelitian kuantitatif dengan metode
umur dan dukungan keluarga. Suami cross sectional (potong lintang). Populasi
merupakan kepala keluarga sekaligus partner dalam penelitian ini seluruh ibu nifas yang
istri dalam mengurus bahtera rumah tangga melakukan kunjungan nifas pada bulan
mereka. seorang laki-laki yang menjadi ayah januari-juni 2016 di BPM Citra berjumlah 100
baru dituntut untuk dapat membantu istrinya responden. Sampel penelitian ibu nifas yang
yang baru saja melewati pengalaman melakukan kunjungan nifas pada bulan
persalinan. Karena salah satu peran suami januari-juni 2016 di BPM Citra l sebanyak 50
dalam keluarga adalah menjaga kesehatan istri orang. Penelitian ini menggunakan simple
setelah melahirkan yaitu dengan cara random sampling. Alat penelitian ini
memberikan dukungan dan cinta kasih kepada menggunakan kuesioner dengan metode
istrinya agar istri merasa diperhatikan, bisa wawancara.Analisis data menggunakan
mengantarkan untuk kontrol, menganjurkan univariat dan bivariat dengan fisher exact.
untuk makan bergizi, istirahat cukup, dan
menjaga personal hygiene (BKKBN, 2011). HASIL
Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
Data yang diperoleh dari Rumah Bersalin Citra berikut:
Palembang Tahun 2016, jumlah ibu nifas

Tabel 1.
Pendidikan responden (n=50)
Pendidikan f %
Tinggi 35 70
Rendah 15 30
Tabel 1 menunjukkan bahwa distribusi dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan
responden yang berpendidikan tinggi sebanyak rendah 15 responden dengan tingkat persentase
35 responden dengan tingkat persentase (70%), (30%).

Tabel 2.
Dukungan keluarga responden (n=50)
Dukungan Keluarga f %
Tidak Mendukung 11 22
Mendukung 39 78
Tabel 2 menunjukkan bahwa distribusi sebanyak 39 responden dengan tingkat
responden yang tidak mendukung sebanyak 11 persentase (78%).
responden dengan tingkat persentase (22%),
dibandingkan dengan yang mendukung

2
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 2, Hal 157 - 160, April 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 3.
Kunjungan masa nifas responden
Kunjungan ANC f %
Lengkap 41 82
Tidak Lengkap 9 18
Tabel 3 menunjukkan bahwa distribusi dengan tidak melakukan kunjungan 9
responden yang melakukan kunjungan sesuai responden dengan tingkat persentase (18%).
standar lebih banyak 41 responden dengan
tingkat persentase (82%), dibandingkan

Tabel 4.
Tabulasi silang dukungan suami dengan frekuensi kunjungan nifas Analisis Bivariat
Kunjungan nifas
P value
Dukungan suami Lengkap Tidak lengkap
f % f %
Mendukung 31 62 7 4 0,002
Tidak mendukung 10 20 2 14
Berdasarkan dari tabel 4 menunjukkan bahwa Hasil penelitian yang telah dilakukan
suami responden yang mendukung maka ibu menunjukkan bahwa ada hubungan antar
melakukan kunjungan lengkap lebih besar dukungan keluarga dengan frekuensi
dibandingkan responden yang tidak mendapat kunjungan ulang nifas, dengan nilai p value
dukungan dari suami. Uji chi square yang = 0,002 (<0,05) hal ini sejalan dengan hasil
dilakukan pada tabel 2x2 tidak memenuhi penelitian yang dilakukan oleh
syarat sehingga yang dibaca adalah hasil uji Widianingsih (2011) yang menegaskan
fisher exact menunjukkan p value = 0,002 bahwa ada hubungan antara dukungan
(<0,05). Dari analisis diatas bisa diambil suami dengan kunjungan pada ibu hamil
kesimpulan ada hubungan antara dukungan Primigravida di BPS NY.Natalia Genuk
suami dengan frekuensi kunjungan ulang nifas Semarang dengan p value = 0,03.
di BPM Citra.
Pada teori dijelaskan bahwa Frekuensi
PEMBAHASAN Pelayanan Masa nifas ditetapkan 4 kali
Hasil penelitiaan menunjukan kunjungan kunjungan ibu hamil dalam pelayanan, selama
masa Nifas Dari 41 responden yang kehamilan yaitu satu kali kunjungan pertama
melakukan kunjungan lengkap 31 (K1) selama Trimester pertama, satu kali
diantaranya mendapat dukungan dari kunjungan kedua (K2) selama trimester kedua,
keluarga, dan 10 diantaranya tidak dua kali kunjungan ketiga dan keempat (K3
mendapat dukungan dari keluarga. dan K4) selama trimester ketiga (Yonemoto,
Sedangkan dari 9 responden yang tidak Dowswell, Nagai, & Mori, 2017).
melakukan kunjungan nifas lengkap, 7
diantaranya mendapat dukungan dari SIMPULAN
keluarga dan 2 diantaranya tidak mendapat Ada hubungan yang signifikan antara
dukungan dari keluarga. dukungan Keluarga dengan frekuensi
kunjungan ulang nifas dengan nilai p value
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori 0,002 (<0,05).
(Puri, Moroni, Pearson, Pradhan, & Shah,
2020) dukungan keluarga sebagai suatu DAFTAR PUSTAKA
proses hubungan antara keluarga dan Akbid Abdurahman Palembang. (2013).
lingkungan sosial dan berfungsi sebagai Pedoman Penulisan Penelitian T.A.
kepandaian dan akal, sehingga akan 2012-2013. Akbid Abdurahman :
meningkatkan kesehatan dan adaptasi Palembang.
mereka dalam kehidupan, jadi dukungan
keluarga merupakan salah satu faktor yang Asih, Y., dan Risneni. (2016). Buku Ajar
sangat berpengaruh terhadap perilaku Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui.
positif dalam hal kesehatan. Jakarta: TIM

3
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 2, Hal 157- 160, April 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

BKKBN. (2004). Peran Suami dalam Keluaga. Wiknjosastro, Hamifah, 2008. Ilmu
Jakarta. BKKBN Kebidanan. Jakarta : YBP-SP

BKKBN. (2016). Kamus Istilah Widyaningsih, bilkis. 2011. Hubungan


Kependudukan KB dan Keluarga Dukungan Suami Dengan Frekuensi
Sejahtera. Jakarta. BKKBN ANC pada Ibu hamil Primigravida di
BPS Ny. Natalia Genuk Semarang,
Kesehatan Kota Palembang. (2015). Profil Universitas Muhamadiyah Semarang,
Kesehatan Kota Palembang tahun Dinas KTI
2015. Palembang : Indonesia
Yulaikhah. 2009. Seri Asuhan Kebidanan
Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Metodelogi Masa Nifas Jakarta : ECG
Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta Yonemoto, N., Dowswell, T., Nagai, S., &
Mori, R. (2017). Schedules for home
Otsuka-ono, H., Hori, N., Ohta, H., Uemura, visits in the early postpartum period
Y., & Kamibeppu, K. (2019). A (Review).
childhood immunization education https://doi.org/10.1002/14651858.CD00
program for parents delivered during 9326.pub3.www.cochranelibrary.com
late pregnancy and one-month
postpartum : a randomized controlled
trial, 1–10.

Puri, M. C., Joshi, S., Khadka, A., Pearson, E.,


Dhungel, Y., & Shah, I. H. (2020).
Exploring reasons for discontinuing use
of immediate post-partum intrauterine
device in Nepal : a qualitative study, 1–
6.

Puri, M. C., Moroni, M., Pearson, E., Pradhan,


E., & Shah, I. H. (2020). Investigating
the quality of family planning
counselling as part of routine antenatal
care and its effect on intended
postpartum contraceptive method choice
among women in Nepal, 1–11.

Saifuddin. 2009. Buku Acuan Nasional


Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka

Sarwono Prawirohardjo. 2011. Ilmu


Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo

Sulistyaningsih. (2011). Metodologi Penelitian


Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif. Edisi
I. Yogyakarta. Penerbit Graha Ilmu

Pantikawati, Ika. 2010. Buku Ajar Asuhan


Kebidanan III (NIfas). Yogyakarta :
Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai