Anda di halaman 1dari 95

ANALISIS JURNAL

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KUNJUNGAN ANTENATAL CARE K4


IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINTOR, KABUPATEN MANGGARAI

Oleh:
NI MADE DIAH MAS PURBASARI
209012410

PROGRAM STUDI NERS PROGRAM PROFESI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KUNJUNGAN
ANTENATAL CARE K4 IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
DINTOR, KABUPATEN MANGGARAI

Reineldis Elsidianastika Trisnawati


Prodi D III Kebidanan FIKP Unika St. Paulus Ruteng Jl. Jend. Ahmad Yani, No.10, Ruteng Flores 86508
Email:reineldys@gmail.co m

Abstract: Effects of Family Support on Pregnant K4 Antenatal Care Visit in Dintor Community Health Center,
Manggarai Regency. The purpose of this study was to determine the effect of family support on antenatal care visits of
pregnant women. This research uses analytic study with cross sectional approach. The population of this study was
all
42 postpartum mothers in the Dintor Community Health Center working area of 56 people with the sampling technique
used was nonprobability sampling using total sampling. Data analysis using univariate analysis and bivariate analysis
using simple logistic regression. The results of statistical analysis using simple logistic regression showed that family
support had an effect on antenatal care visits of pregnant women with a p value = 0.045. It is hoped that puskesmas
staff should include the husband or family of pregnant women in posyandu activities and during antenatal care visits
so that mothers receive full support from the family.
Keywords: family support, antenatal care visits

Abstrak: Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Kunjungan Antenatal Care K4 Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Dintor, Kabupaten Manggarai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga
terhadap kunjungan antenatal care ibu hamil. Penelitian ini menggunakan studi analitik dengan pendekatan cross
sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu nifas 42 hari di Wilayah Kerja Puskesmas Dintor sebanyak 56
orang dengan teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan menggunakan total sampling.
Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan regresi logistic sederhana.
Hasil analisis statistic menggunakan regresi logistic sederhana menunjukkan dukungan keluarga berpengaruh terhadap
kunjungan antenatal care ibu hamil dengan nilai p value = 0.045. Dengan demikian diharapkan petugas puskesmas
sebaiknya mengikutsertakan suami atau keluarga ibu hamil pada kegiatan posyandu dan pada saat kunjungan antenatal
care agar ibu mendapat dukungan sepenuhnya dari keluarga.
Kata Kunci: dukungan keluarga, kunjungan antenatal care
PENDAHULUAN rendahnya kesempatan untuk menjaring dan
Pelayanan kesehatan ibu hamil menangani risiko tinggi obstetric. Pelayanan
diberikan kepada ibu hamil yang dilakukan kebidanan tersebut merupakan satu bentuk
oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan upaya guna mencapai kesehatan ibu sekaligus
kesehatan. Pelayanan kesehatan ibu hamil meminimalkan resiko kesakitan dan kematian
harus memenuhi frekuensi minimal di tiap ibu (Kemenkes RI, 2016).
trimester, yaitu satu kali pada trimester Hasil Riset Kesehatan Dasar
pertama pada usia kehamilan 0-12 minggu, (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa
satu kali pada trimester kedua pada usia cakupan K4 sebesar secara nasional sebesar
kehamilan 12-24 minggu dan dua kali pada 74,1% dengan cakupan terendah di Papua
trimester ketiga pada usia kehamilan 24 sebesar 43,8% dan tertinggi di Yogyakarta
minggu sampai persalinan (Kemenkes RI, sebesar 90,2%, sedangkan hasil Riskesdas
2016). Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di tahun 2013 menyatakan bahwa cakupan K4
antaranya dapat dilihat dari indikator Angka secara nasional sebesar 70% dengan cakupan
Kematian Ibu (AKI). Penurunan AKI di terendah adalah Maluku sebesar 41,4% dan
Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai tertinggi di Yogyakarta sebesar 85,5%,
dengan 2007, namun demikian, SDKI tahun artinya ada peningkatan cakupan kunjungan
2012 menunjukkan peningkatan AKI yang K4 dari tahun 2013-2018 sebesar 4,1%.
signifikan yaitu menjadi 359/100.000 KH. Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi
AKI kembali menujukkan penurunan menjadi Nusa Tenggara Timur tahun 2017 presentase
305/100.000 KH, berdasarkan hasil Survei rata-rata cakupan kunjungan K4 ibu hamil
Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 sebesar 56,6%, sedangkan data yang
(Kemenkes RI, 2016). didapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Kunjungan K4 adalah gambaran Manggarai tahun 2018 cakupan K4 tahun
besaran ibu hamil yang telah mendapatkan 2018 sebesar 51%, terendah di puskesmas
pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar Dintor yaitu sebesar 39%, tahun 2017 sebesar
serta paling sedikit empat kali kunjungan 42,6% dan tahun 2016 sebesar 49,2%. Hal ini
dengan distribusi sekali pada trisemester menunjukan selama kurun waktu 3 (tiga)
pertama, sekali pada trisemester kedua dan tahun dari tahun 2016-2018, cakupan K4 ibu
dua kali pada trisemester ketiga. Angka ini hamil di Puskesmas Dintor mengalami
dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas penurunan dan belum mencapai target
pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. RENSTRA Dinas Kesehatan Propinsi NTT
Indikator tersebut memperlihatkan akses yang ditetapkan sebesar 95%. Dari tahun
pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan 2016-2018 cakupan K4 Puskesmas dintor
tingkat kepatuhan ibu hamil dalam mengalami penurunan sebesar 6,5%.
memeriksakan kehamilannya ke tenaga Hasil studi pendahuluan yang telah
kesehatan. dilakukan, diketahui banyak ibu hamil yang
Cakupan K4 dibawah 60% tidak rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
(dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil dengan alasan kurangnya dukungan dari
dalam kurun waktu satu tahun) menunjukkan suami dan keluarga.
kualitas pelayanan antenatal yang belum Berdasarkan data tersebut, maka
memadai. Rendahnya cakupan kunjungan penulis tertarik mengambil judul: Pengaruh
antenatal empat kali (K4) menunjukkan Dukungan Keluarga terhadap Kunjungan
Antenatal Care K4 Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Dintor, Kabupaten
Manggarai.
sederhana.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian merupakan penelitian
kuantitatif dengan rancangan penelitian
menggunakan pendekatan cross sectional.
Cross sectional merupakan suatu penelitian
untuk mempelajari dinamika korelasi antara
faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu nifas sampai 42 hari sebanyak 56
orang dengan teknik pengambilan sampel
adalah nonprobability sampling dengan
menggunakan total sampling. Lokasi
pelaksanaan penelitian di Wilayah Kerja
Puskesmas Dintor Kabupaten Manggarai.
Lokasi penelitian ini di Wilayah Kerja
Puskesmas Dintor pada bulan Februari 2019.
Instrumen dalam penelitian ini adalah
kuesioner dengan wawancara dan lembar
observasi. Analisis data penelitian ini
menggunakan analisis univariat dan analisis HASIL DAN PEMBAHASAN
bivariat menggunakan regresi logistic Tabel 1. Distribusi Frekuensi
Variabel Kriteria n % Total
Kunjungan Lengkap (K4) 37 66,1 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian yangK4
ANC melakukan
Tidakkunjungan
lengkap antenatal
19 33,9 care K4
besar ibu melakukan kunjungan antenatal sebesar 76,5%,
Dukungan sebaliknya
Baik (≥ mean) 34responden yang
60,7 100%
care sampai lengkap yaitu sebanyak 37 ibu mendapat dukungan baik dari keluarga tetapi
keluarga Kurang(< mean) 22 39,3
(66,1%) dan sebagian besar mendapat tidak lengkap melakukan kunjungan ANC
dukungan baik dari keluarga sebayak 34 ibu sebesar 23,5%. Sedangkan responden yang
(60,7%).

Tabel 2. Analisis Bivariat Pengaruh


Dukungan Keluarga terhadap Kunjungan
Antenatal Care K4 Ibu Hamil
Dukungan Kunjungan ANC K4 P
Keluarga Value
Lengkap Tidak Total
Lengkap
n % n % n %
Baik (≥ 26 76,5 8 23,5 34 100 0.045
mean)
Kurang (< 11 50 11 50 22 100
mean
Total 37 66,1 19 33,9 56 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden


yang mendapat dukungan baik dari keluarga
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian Saragih (2018) yang menyatakan
bahwa dukungan keluarga secara signifikan
berpengaruh terhadap kepatuhan ibu dalam
mendapat dukungan kurang dari melakukan kunjungan antenatal care. Sejalan
keluarga yang melakukan kunjungan ANC dengan penelitian yang dilakukan Orboi
K4 sebesar (2019) menyatakan dukungan keluarga
50%, sebaliknya responden yang mendapat (suami) berpengaruh terhadap kunjungan K4
dukungan kurang dan tidak lengkap pada ibu hamil. Penelitiannya menunjukkan
melakukan kunjungan ANC sebesar 50%. dukungan suami memainkan peran penting
Hasil uji statistic menunjukkan nilai p- dalam perilaku ibu untuk dilakukan perawatan
value antenatal. Ibu yang diberi dukungan baik akan
=0.045 (p<0.05), artinya ada pengaruh yang lebih termotivasi untuk melaksanakan
signifikan dukungan keluarga terhadap kunjungan antenatal dibanding ibu yang
kunjungan antenatal care K4. kurang mendapat dukungan dari suami atau
keluarga. Didukung pula hasil penelitian
25

Junga (2017), menunjukkan dukungan suami mengalami masalah kesehatan maka sistem
berhubungan dengan keteraturan ibu dalam keluarga akan terpengaruhi. Hal yang
melakukan kunjungan ANC. sama diungkapkan oleh Fahmi (2013),
Menurut Friedman (2013), dukungan menyatakan bahwa sebagian besar responden
keluarga adalah proses yang terjadi terus mendapatkan dukungan yang positif dari
menerus disepanjang masa kehidupan keluarga, lebih banyak memanfaatkan
manusia. Dukungan keluarga berfokus pada pelayanan antenatal care secara teratur,
interaksi yang berlangsung dalam berbagai sedangkan responden dengan dukungan
hubungan sosial sebagaimana yang dievaluasi keluarga negatif lebih banyak, tidak
oleh individu. Dukungan keluarga adalah memanfaatkan pelayanan secara teratur.
sikap, tindakan dan penerimaan keluarga Sinyoto (2013), menyatakan bahwa dukungan
terhadap anggotanya. Anggota keluarga keluarga yang dimaksud adalah dukungan
memandang bahwa orang yang bersifat yang diberikan baik motivasi maupun
mendukung selalu siap memberikan material kepada anggota keluarga yang hamil
pertolongan dan bantuan jika diperlukan. berupa memberikan dorongan untuk
Dukungan yang diberikan berupa dukungan memeriksakan kehamilannya.
informasional, dukungan penilaian, dukungan Menurut asumsi peneliti, dukungan
instrumental dan dukungan emosional. keluarga mempunyai peranan penting untuk
Dukungan keluarga merupakan unsur meningkatkan motivasi ibu agar ibu dapat
terpenting dalam membantu individu melakukan kunjungan antenatal care secara
menyelesaikan suatu masalah. Apabila ada teratur. Ibu yang mendapat dukungan baik
dukungan, maka rasa percaya diri akan dari keluarga mempunyai peluang untuk
bertambah dan motivasi untuk menghadapi melakukan kunjungan antenatal care K4. Hal
masalah yang akan terjadi akan meningkat ini dimungkinkan karena keluarga yang
(Noorkasiani, 2009). Sedangkan menurut memberikan dukungan kepada ibu hamil
Erdiana (2015), menjelaskan bahwa dukungan menganggap pemeriksaan kehamilan adalah
sosial keluarga mengacu kepada dukungan- hal yang penting sehingga perlu memotivasi
dukungan sosial yang dipandang oleh anggota ibu supaya teratur melakukan kunjunagn
keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses ANC. Ibu akan merasa termotivasi untuk
atau diadakan untuk keluarga yang selalu siap melakukan kunjungan ANC K4 karena
memberikan pertolongan dan bantuan jika mendapat dukungan dari keluarga misalnya
diperlukan. ketika memeriksakan kehamilan ke petugas
Hasil temuan ini sejalan dengan teori kesehatan, ibu diantar keluarga.
Green (1980) yang menyatakan bahwa
dukungan keluarga adalah salah satunya KESIMPULAN
elemen penguat untuk terjadinya perilaku Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh
seseorang. Menurut Friedman (2013), Dukungan Keluarga terhadap Kunjungan
dukungan keluarga sangatlah penting karena Antenatal Care K4 Ibu Hamil di Wilayah
keluarga merupakan unit terkecil dalam Kerja Puskesmas Dintor, maka dapat diambil
masyarakat dan sebagai penerima asuhan kesimpulan:
keperawatan. Oleh karena itu keluarga sangat 1. Sebagian besar ibu yang melakukan
berperan dalam menentukan cara asuhan yang kunjungan antenatal care K4 (76,5)
diperlukan oleh anggota keluarga yang sakit, mendapat dukungan baik dari keluarga.
apabila dalam keluarga tersebut salah satu 2. Hasil uji statistic menunjukkan dukungan
anggota keluarganya ada yang sedang keluarga berpengaruh terhadap kunjungan
antenatal care K4 ibu hamil dengan nilai Orboi, Yosina. 2019. The Factors Influencing
p-value =0.045 (p<0.05). Four Visited Antenatal Care In
Primary Health Centre In Sanggeng
DAFTAR RUJUKAN Manokari District, West Papua
Province. International Journal of
Andersen, R., A. 1968. Behavioral Model of
Science and Healthcare Research,
Families Use of Health Services.
Vol.4 Nomor 1 January-March 2019
Chicago: Center for Health
Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar.
Administration Studies. University of
Jakarta: Badan Penelitian dan
Chicago.
Pengembangan Kesehatan Kementrian
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
Kesehatan RI
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Riskesdas. 2018. Riset Kesehatan Dasar.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Jakarta: Badan Penelitian dan
Depkes RI. 2009. Panduan Pelayanan Ante
Pengembangan Kesehatan Kementrian
Natal. Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan RI
Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Saragih, Rapida. 2018. Pengaruh Faktor
Direktorat Kesehatan Jakarta
Predisposisi, Pendukung dan
Dikes Provinsi NTT. Profil Kesehatan
Penguat Terhadap Perawatan
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
Kehamilan di Kecamatan Raya
2017
Kahean Kabupaten Simalungun.
Dinkes Kabupaten Manggarai. Profil
Jurnal Bidan Komunitas Vol. 1 No.2.
Kesehatan Kabupaten Manggarai
diakses Mei 2018
Tahun 2018
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian
Erdiana, Yuyun. 2015. Dukungan Keluarga
Kuantitatif. Bandung: Alfabeta
Dalam kunjungan Lansia di Posyandu
Sunyoto, D. 2013. Statistik untuk Paramedis.
Lansia di Desa Karanglolor
Bandung: Alfabeta.
Kecamatan Sukerejo Kabupaten
Ponorogo. Jurnal Kesehatan
Masyarakat
26
Friedman. 2013. Keperawatan Keluarga.
Yogyakarta: Gosyen Publishing
Green, Lawrence. 1980. Health Education: A
Diagnosis Approach. The John Hopkins
University: Mayfield Publishing
Company
Kemenkes RI. 2010. Standar Acuan
Pemeriksaan Kehamilan. Jakarta:
Depkes RI

Kepmenkes RI. 2015. Pedoman Pelayanan


Antenatal Terpadu. Jakarta: Depkes
RI
Kemenkes RI. 2017. Profil Kesehatan
Indonesia. Jakarta: Depkes RI
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-4 Tahun 2020
Tema: "Sinergi Hasil Penelitian Dalam Menghasilkan Inovasi Di Era Revolusi 4.0"
Kisaran, 19 September 2020

PENGARUH DUKUNGAN SUAMI, PENGETAHUAN, DAN SIKAP IBU HAMIL


TERHADAP KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI DESA TANDEM HULU I
KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG
1 2
Yulia Safitri, Desi Handayani Lubis
1
• Dosen Prodi Kebidanan ST/Kes Flora
1 2
email : fatlipi2t@ gmail.com, desihandayanilubis84@ gmail.com

ABSTRAK

Umunmya kehamilan berkembang dengan normal sampai persalinan, tetapi beberapa kehamilan dapat
berisiko pada keadaan tertentu sehingga perlu dilakukan pemeriksaan kehamilan (antenatal care). Sebagian
ibu hamil tidak melakukan ANC (K1 dan K4) diduga karena kurang dukungan suami, kurang pengetahuan
dan sikap yang negatif tentang ANC. Mengetahui pengaruh dukungan suami, pengetahuan, dan sikap ibu
hamil terhadap Kunjungan Antenatal Care. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan
Cross Sectional. Penelitian dilaksanakan di Desa Tandem Hulu I Kecamatan Hamparan Perak, dengan
waktu penelitian Februari 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III di
Desa Tandem Hulu I yaitu 38 orang dan seluruhnya dijadikan sampel (total populasi). Data dianalisis secara
univariat, bivariat dengan uji chi-square, dan multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda
pada tingkat kepercayaan 95% (L -0,05). Penelitian menunjukkan bahwa mayoritas kunjungan ANC ibu
hamil tidak sesuai standar (52,6%), yang sesuai standar (47,4%). Kunjungan ANC ibu hamil di
Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang dipengaruhi oleh dukungan suami (p =
0,033), dan pengetahuan (p = 0,004), sedangkan sikap tidak berpengaruh (p = 0,156). Variabel
pengetahuan merupakan variabel paling dominan memengaruhi kunjungan ANC. Ibu hamil berpengetahuan
baik berpeluang 13,7 kali lebih tinggi melakukan kunjungan ANC sesuai standar dibandingkan ibu hamil
yang berpengetahuan kurang. Probabilitas ibu hamil melakukan kunjungan ANC sesuai standar
sebesar 90,99% bila dukungan suami baik dan pengetahuan ibu baik. Dukungan Suami dan Pengetahuan
Ibu Hamil berpengaruh terhadap Kunjungan ANC di Desa Tandem Hulu I Kecamatan Hamparan Perak.

Kata Kunci: Dukungan Suami, Pengetahuan, Sikap, Kunjungan ANC

ABSTRACT

Generally, pregnancy develops normally until delivery, but some pregnancies can be risky in certain
circumstances so that antenatal care is necessary. Some pregnant women did not peiform ANC ( Kl and K4)
allegedly because of lack of support from their husbands, lack of knowledge and negative attitudes about
ANC. To determine the effect of hu sband's support, knowledge, and attitu des of pregnant women on
Antenatal Care Visits. This study is an analytic survey with a cross sectional approach. It was
conducted in Tandem Hulu I Village, Hamparan Perak Subdistrict, with the research time being
February 2020. The population of this study were all third trimester pregnant women in Tandem Hulu I
Village, namely 38 people and all of them were taken as the sample. The data were analyzed by
univariate, bivariate with chi-square test, and multivariate using multi ple logistic regression tests at the
95% confidence level ( _ = 0.05). The study showed that the majority of ANC visits by pregnant women
were not according to standards (52.6%), which were according to standards ( 47.4%). ANC visit of
pregnant women in Hamparan
Perak Subdistrict, Deli Serdang Regency was influenced by husband's support (p = 0.033), and
knowledge (p = 0.004), while attitudes had no effect (p = 0.156). Knowledge variable was the
most dominant variable affecting ANC visits. Pregnant women with good knowledge had a 13.7

-------------------------- ( 1235 ) ---------------------------


Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke4 Tahun 2020
Tema: "Sinergi Hasil Penelitian Dalam Menghasilkan Inovasi Di Era Revolusi 4.0"
Kisaran, 19 September 2020

times higher chance of making ANC visits according to standards than pregnant women with less
knowledge. The probability of pregnant women visiting ANC according to standards was 90.99%
if the husband's support was good and the mother's knowledge was good. Husband's support and
knowledge of pregnant women affect ANC visit in Tandem Hulu I Village, Hamparan Perak
District.

Keywords: Husband's Support, Knowledge, Attitude, ANC Visit

-------------------------- ( 1235 ) ---------------------------


I. PENDAHULUAN pandangan yang menganggap
Kehamilan merupakan hal kehamilan adalah peristiwa alamiah
yang luar biasa karena menyangkut perlu diubah secara sosiokultural
perubahan fisiologis, biologis dan (Solikhah, 2016). Pemeriksaan
psikis yang mengubah hidup seorang kehamilanlantenatal care (ANC) yang
wanita (Maulana, 2016). Kehamilan dilakukan secara teratur dan rutin
merupakan suatu perubahan hormonal, merupakan cara yang paling tepat dan
yang merupakan bagian dari respon penting untuk memantau dan
itu terhadap kehamilan yang dapat mendukung kesehatan ibu hamil
menimbulkan stress, dan dapat normal dan mendeteksi ibu dengan
menjadi perubahan perasaan, hampir kehamilan normal, ibu hamil
sama seperti saat mereka akan sebaiknya mengunjungi bidan atau
menstruasi atau selama menopause dokter sedini mungkin semenjak ia
(Bobak, 2016). merasa dirinya hamil untuk
Umumnya kehamilan mendapatkan pelayanan/asuhan
berkembang dengan normal dan antenatal care (Saifuddin, 2017).
menghasilkan kelahiran bayi sehat Salah satu indikator derajat
cukup bulan melalui jalan lahir kesehatan tersebut adalah angka
(Chomaria, 2016). Namun demikian kematian ibu (AKI) (Kemenkes RI,
tidak semua hasil kehamilan dan 2017). Angka kematian ibu
persalinan akan menggembirakan penurunannya masih relatif lambat,
seorang suami, ibu dan bayi lahir untuk itu masih diperlukan upaya
sehat, tetapi ibu hamil bisa keras untuk menurunkan angka
menghadapi kegawatan dengan derajat kematian ibu, bayi dan balita. Target
ringan sampai berat yang dapat SDGs pada tahun 2030 yaitu
memberikan bahaya terjadinya mengurangi angka kematian ibu
ketidaknyamanan, ketidakpuasan, hingga di bawah 70 per 100.000
kesakitan, kecacatan bahkan kematian kelahiran hidup. Pada 2030,
bagi ibu hamil, risiko tinggi, maupun mengakhiri kematian bayi dan balita
rendah yang mengalami komplikasi yang dapat dicegah, dengan seluruh
dalam persalinan (Astuti, 2015). negara berusaha menurunkan Angka
Sangat sulit diketahui sebelumnya Kematian Neonatal setidaknya hingga
bahwa kehamilan akan menjadi 12 per 1.000 KH dan Angka
masalah atau tidak, dan sistem Kematian Balita 25 per 1.000 KH
penilaian risiko tidak dapat (Kemenkes RI, 2015).
memprediksi apakah ibu hamil akan Menurut Kemenkes RI (2016)
bermasalah atau tidak selama faktor yang memengaruhi ibu
kehamilannya. Oleh karena itu, melakukan kunjungan K1 dan K4 ibu

-------------------------- ( 1235 ) ---------------------------


Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke4 Tahun 2020
Tema: "Sinergi Hasil Penelitian Dalam Menghasilkan Inovasi Di Era Revolusi
4.0"
Kisaran, 19 September 2020

---------- ( 1237 )1---------


hamil diantaranya adalah Prosiding
faktorSeminar regresi logistik
Nasional Multidisiplin berganda
Ilmu Universitas pada
Asahan ke4 Tahun taraf
2020
internal (paritas dan usia) dan Tema:
faktor
4.0"
"Sinergi Hasil Penelitian Dalam Menghasilkan Inovasi Di Era Revolusi
kepercayaan 95% (0=0,05).
ekstemal (pengetahuan, sikap,
Kisaran, 19 September 2020

ekonomi, sosial budaya, geografis, III. HASIL PENELITIAN


inforrnasi dan dukungan). Karakteristik Responden
Karakteristik merupakan ciri khas Tabel 1. Karakteristik Responden
yang mempunyai sifat khas seseorang Identitas Responden f %
atau masyarakat dipengaruhi oleh Umur (tahun)
pendidikan, umur, sikap perilaku, 20-35 tahun 14 36,8
etnis, jenis kelamin, pendidikan, <20 tahun dan >35 24 63,2
pendapatan dan spiritual (keyakinan) tahun
yang melandasi sikap dan perilaku Pendidikan
(Notoatrnodjo, 2016). Tinggi 13 34,2
Pemeriksaan antenatal (SMA/perguruan
memegang peranan penting untuk ibu tinggi)
hamil dalam perjalanan keharnilan dan Rendah (SD/SMP) 25 65,8
persalinannya. Melihat dari uraian di Pekerjaan
atas maka tertarik untuk melakukan Tidak bekelja (ibu 19 50,0
penelitian tentang pengaruh dukungan rumah tangga)
suami, pengetahuan, dan sikap ibu Bekerja (buruh, 19 50,0
hamil terhadap kunjungan antenatal pegawai, swasta, dan
care di Desa Tandem Hulu I lain-lain)
Kecamatan Hamparan Perak Paritas
Kabupaten Deli Serdang. Paritas 2-3 17 44,7
Paritas 1 atau >4 21 55,3
II. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah
Tabel di atas menunjukkan
penelitian survei analitik dengan
bahwa berdasarkan umur responden,
menggunakan pendekatan Cross
mayoritas responden berumur 20-35
Sectional. Lokasi penelitian yang
tahun yaitu 24 orang (63,2%),
dilakukan oleh peneliti terletak di
minoritas berumur <20 tahun dan >35
Desa Tandem Hulu I Kecamatan
tahun yaitu 14 orang (36,8%).
Hamparan Perak Kabupaten Deli
Tingkat pendidikan responden
Serdang. Waktu penelitian yang
mayoritas SMA/perguruan tinggi
dilakukan oleh peneliti pada bulan
yaitu 25 orang (65,8%), minoritas
Maret- Juli 2020.
berpendidikan SD/SMP yaitu 13
Populasi dalam penelitian ini
orang (34,2%).
adalah seluruh ibu hamil trimester III
Berdasarkan pekerjaan,
di Desa Tandem Hulu I Kecamatan
jumlah yang bekerja dengan jumlah
Hamparan Perak Kabupaten Deli
yang tidak bekerja sama besarnya
Serdang. Jurnlah sampel penelitian
masing-masing yaitu 19 orang
yaitu total populasi sebanyak 38
(50,0%). Berdasarkan paritas,
orang. Analisis data dilakukan secara
mayoritas responden pada paritas 1
univariat, selanjutnya analisis bivariat
atau :2: 4 orang yaitu 21 orang
dengan uji Chi-Square, dan analisis
(55,3%), minoritas pada paritas 2-3
Multivariat dengan menggunakan uji
yaitu 17 orang (46,7%).

---------- ( 1237 )1---------


Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke4 Tahun 2020
Tema: "Sinergi Hasil Penelitian Dalam Menghasilkan Inovasi Di Era Revolusi
4.0"
Kisaran, 19 September 2020

---------- ( 1237 )1---------


Analisis Univariat Prosiding Seminar Analisis Bivariat
Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke4 Tahun 2020
Tema: "Sinergi Hasil Penelitian Dalam Menghasilkan Inovasi Di Era Revolusi
Berdasarkan basil penelitian
4.0" Hubungan variabel independen
distribusi frekuensi variabel dan2020dependen dalam analisis bivariat
Kisaran, 19 September

independen dan variabel dependen dapat dilibat pada tabel berikut.


dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3. Tabulasi Silang Hubungan
Tabel 2. Distribusi Berda- Responden Dukungan Suami,
sarkan Penelitian Variabel Pengetahuan, Sikap dengan
(n=38) Kunjungan ANC Ibu Hamil

Variabel f % Kunjungan ANC


Dukungan Tidak
Sesuai Jumlah
Suami Variabel Sesuai P
1. Baik 18 47,4 Standar Standar
2. Kurang 20 52,6 n % n % n %
Pengetahuan Duk.
1. Baik 17 44,7 Suami 12 66,7 6 33,3 18 100,0 0,024
2. Kurang 21 55,3 Baik 6 30,0 14 70,0 20 100,0
Sikap Kurang
1. Positif 22 57,9 Pengetabu
2. Negatif
Kunjungan
ANC
16 42,1 an
Baik
Kurang
13 76,5 4 23,5 17 100,0
5 23,8 16 76,2 21 100,0 ° 001

1. Sesuai 18 47,4 Sikap


Standar Positif 15 68,2 7 31,8 22 100,0 0,003
2. Tidak Sesuai 20 52,6 Negatif 3 18,8 13 81,3 16 100,0
Standar
Berdasarkan tabel di atas
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dukungan suami
menunjukkan babwa dukungan suami berhubungan dengan kunjungan ANC
dalam kategori kurang yaitu 20 orang dengan nilai p = 0,024 < 0,05. Dari 18
(52,6%), minoritas dalam kategori ibu harnil yang mendapatkan
baik yaitu 18 orang (47,4%). dukungan baik dari suarni mayoritas
Mayoritas pengetahuan responden kunjungan ANC sesuai standar yaitu
dalam kategori kurang yaitu 21 orang 12 orang (66,7%). Dari 20 ibu hamil
(55,3%), minoritas dalam kategori yang kurang mendapatkan dukungan
baik yaitu 17 orang (44,7%). dari suami mayoritas kunjungan ANC
Berdasarkan sikap, mayoritas tidak sesuai standar yaitu 14 orang
responden memiliki sikap positif (70,0%).
yaitu 22 orang (57,9%), minoritas Variabel pengetahuan berbu
dalam kategori negatif yaitu 16 orang bungan dengan kunjungan ANC
(42,1%). Berdasarkan kunjungan dengan nilai p = 0,001 < 0,05. Dari 17
ANC, mayoritas tidak sesuai standar ibu harnil yang berpengetahuan baik
yaitu 20 orang (52,6%), minoritas mayoritas kunjungan ANC sesuai
sesuai standar yaitu 18 orang standar yaitu 13 orang (76,5%). Dari
(47,4%). 21 ibu harnil berpengetabuan kurang

---------- ( 1237 )1---------


---------------------------t{ 1239 ) ---------------------------
mayoritas kunjungan ANC tidak Tabel 5. Hasil Uji Regresi Logistik
sesuai standar yaitu 16 orang (76,2%). Berganda Tabap Kedua
Variabel sikap berbubungan
dengan kunjungan ANC dengan nilai 95%CI for
Variabel B Sig. OR
p = 0,003 < 0,05. Dari 22 ibu bamil (B)
yang memiliki sikap positif mayoritas Dukungan Suami 1,900 0,033 6,684 1,161-
38,501
kunjungan ANC sesuai standar yaitu
Pengetahuan 2,620 0,004 13,731 2,362-
15 orang (68,2%). Dari 16 ibu bamil 79,832
dengan sikap negatif mayoritas Constant -2,208
kunjungan ANC tidak sesuai standar Hasil akbir uji regresi logistik
yaitu 13 orang (81,3%). berganda tabap kedua menunjukkan
babwa variabel yang berpengarub
Analisis Multivariat terbadap kunjungan ANC ibu bamil
Berdasarkan analisis bivariat sesuai standar adalab variabel
pada penelitian ini menunjukkan dukungan suami dan variabel
babwa variabel yang memenubi pengetabuan. Variabel yang paling
syarat dijadikan kandidat model pada dominan berpengarub adalab variabel
uji logistik ganda adalab dukungan pengetabuan, dan kedua adalab
suami (p=0,024), pengetabuan dukungan suami.
(p=0,001), dan sikap (p=0,003). Variabel pengetabuan
Hasil analisis regresi logistik mempunyai nilai OR= 13,731 artinya
berganda pada tabap pertama dengan ibu bamil yang berpengetabuan baik
menggunakan metode enter adalab mempunyai peluang 13,7 kali lebib
sebagai berikut: tinggi melakukan kunjungan ANC
Tabel 4. Hasil Uji Regresi Logistik sesuai standar dibandingkan ibu bamil
Berganda Tabap Pertama yang berpengetabuan kurang.
Variabel dukungan suami
95%CI for mempunyai nilai OR = 6,684 artinya
Variabel B Sig. OR
(B) ibu bamil yang mendapatkan
Dukungan Suami 1,844 0,046 6,320 1,037- dukungan dari suami dengan baik
38,516 mempunyai peluang 6,6 kali lebib
Pengetahuan 2,032 0.040 7,632 1,102- tinggi melakukan kunjungan ANC
52,875 sesuai standar dibandingkan ibu bamil
Sikap 1,335 0.156 3,799 0,600- yang kurang mendapatkan dukungan
24,058 dari suami.
Constant Berdasarkan basil analisis
-2,687 regresi logistik berganda tersebut
Tabel di atas menunjukkan dapat ditentukan model persamaan
babwa basil uji regresi logistik tabap regresi logistik berganda yang dapat
pertama menunjukkan 2 variabel menafsirkan faktor dukungan suami
memiliki nilai signifikan (p) < 0,05 dan pengetabuan ibu yang
yaitu variabel dukungan suami dan berpengarub terbadap kunjungan
variabel pengetabuan. Sedangkan ANC ibu bamil di Kecamatan
variabel sikap memiliki nilai p = 0,156 Hamparan Perak Kabupaten Deli
> 0,05 sebingga dikeluarkan dari Serdang adalab sebagai berikut:
model pada uji regresi logistik
berganda tabap kedua.

---------------------------t{ 1240 ) ---------------------------


P(X) = 1 kunjungan ANC. Semakin baik
1+ e (2,208+1,900(duk
sua i)+2,620(peng:tahuan) dukungan instrumental yang diperoleb
= 90,99% ibu dari suarni maka kunjungan
pemeriksaan kebarnilan (ANC) ke
Persamaan di atas dapat tenaga sesuai standar. Hasil penelitian
mengestimasi peluang ibu bamil Afriliyanti (2008), yang meneliti di 4
melakukan kunjungan ANC sesuai Puskesmas (Simpur, Korpri, Pasar
standar sebesar 90,99% bila dukungan Ambon, Kedaton) Kota Bandar
suarni baik dan pengetabuan ibu baik. Lampung Propinsi Lampung
Sebaliknya jika ibu barnil kurang mendapatkan basil babwa ibu yang
mendapatkan dukungan suarni dan mendapat dukungan suami
berpengetabuan kurang maka nilai mempunyai peluang un tuk melakukan
probabilitas ibu bamil untuk kunjungan antenatal berkualitas
melakukan kunjungan ANC sesuai dibandingkan ibu yang tidak
standar banya sebesar 9,90%. mendapatkan dukungan suami.
Terdapat bubungan antara dukungan
IV. PEMBAHASAN suarni dalarn mendorong ibu untuk
memanfaatkan pelayanan ANC.
Dukungan Suami Berpengaruh
Terhadap Kunjungan ANC Penelitian 1111 berdasarkan
Dukungan suarni berpengarub distribusi kategori dukungan suarni
signifikan terbadap kunjungan ANC di ditemukan yaitu 52,6% mendapatkan
Kecamatan Harnparan Perak dukungan dari suaminya, tetapi
Kabupaten Deli Serdang. Semakin jumlab responden yang kurang
baik dukungan suarni maka semakin mendapatkan dukungan dari suarninya
sesuai kunjungan ANC ibu barnil, dan juga masib tinggi sebesar 47,4%. Hal
sebaliknya kurangnya dukungan yang menyebabkan dukungan suami
suami pada istri menyebabkan kurang yaitu dukungan dari
kunjungan ANC ibu bamil tidak informasional, dukungan penilaian,
sesuai dengan standar. dukungan instrumental, dan dukungan
Penelitian ini sejalan dengan emosional. Istli yang kurang
penelitian yang dilakukan oleb mendapatkan dukungan informasional
Sirnkhada, et al, (2008), yang dari suarninya karena suarninya
mendapatkan basil babwa wanita yang sendiri kurang mengetabui tentang
memperoleb dukungan dari orang pentingnya melakukan perawatan
orang terdekat (suami) selama masa kebamilan dan melakukan
kebamilan dua kali lebib mungkin pemeriksaan ke tenaga kesebatan
untuk badir dalarn melakukan selama masa kebarnilan. Dukungan
pemeriksaan kebamilan dibandingkan informasional memberikan
dengan wanita yang tidak kenyarnanan pada ibu bamil karena
mendapatkan dukungan. Hasil memperoleb informasi yang
penelitian ini juga sejalan dengan bermanfaat tentang kebamilan dan itu
penelitian Fitbriany (2011) yang diperolebnya dari suarninya.
melakukan penelitian di wilayab kelja Dukungan informasional dari suarni
Puskesmas Kuta Cot Glie Kabupaten yang baik pada ibu barnil akan marnpu
Aceb Besar menunjukkan babwa menumbuhkan te1jalinnya bubungan
terdapat pengarub dukungan terbadap yang baik antara keluarga dan ibu

----------1( 1240 )t---------


Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke4 Tahun 2020
Tema: "Sinergi Hasil Penelitian Dalam Menghasilkan Inovasi Di Era Revolusi
4.0"
Kisaran, 19 September 2020

---------------------------t{ 1241) ---------------------------


harnil serta rnencegah kecernasanProsiding
yangSeminar berpengetahuan baikAsahan ke4
Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas rnelakukan
Tahun 2020
tirnbul akibat perubahan fisikTema: 4.0"
yang
"Sinergi Hasil Penelitian Dalam Menghasilkan Inovasi Di Era Revolusi
kunjungan K4 pada keharnilan.
rnernpengaruhi kondisi psikologisnya. Penelitian
Kisaran, 19 September 2020 oleh Adri (2008) di Kota
Sebaliknya ibu yang kurang Subulussalarn propinsi NAD juga
rnendapatkan dukungan inforrnasional rnenunjang hal tersebut, dirnana
dari suarninya akan kurang perhatian responden yang rnernpunyai
terhadap keharnilannya sendiri pengetahuan baik tentang perneriksaan
sehingga tidak rnelakukan kunjungan keharnilan lebih banyak rnelakukan
perneriksaan keharnilan (ANC) ke perneriksaan keharnilan dibandingkan
tenaga kesehatan sesuai standar. responden dengan pengetahuan yang
Bentuk dukungan penilaian suarni tidak baik. Penelitian yang dilakukan
pada istri rnernberikan pujian jika istri Wahyu (2014) di wilayah kerja
rajin rnerneriksakan keharnilan, Puskesrnas Bandarharjo Sernarang,
rnenanggapi cerita istri tentang hasil rnendapatkan hasil bahwa responden
perneriksaan dan keharnilan. Suarni yang tidak rnelakukan kunjungan K4
rnenghargai ibu dengan rnenyatakan sesuai standar diperoleh proporsi
senang ketika ibu rnelakukan terbesar dari responden yang rnerniliki
perneriksaan keharnilan. Sebagian pengetahuan kurang tentang K4.
suarni tidak rneluangkan waktu saat Terdapat hubungan pengetahuan ibu
ibu rnelakukan perneriksaan dengan kesadaran rnelakukan K4.
keharnilan, ini berkaitan dengan peran Berdasarkan penelitian Astutti (2014)
suarni yang rnencari nafkah pada siang di wilayah kerja Puskesrnas Duren
hari sehingga tidak sernpat untuk Kabupaten Sernarang bahwa ada
rnengantar ibu perneriksaan ke tenaga hubungan signifikan pengetahuan
kesehatan sedangkan pada rnalarn hari dengan kunjungan K4 pada ibu harnil.
saat pulang kerja suarni sudah lelah Responden berpengetahuan cukup
dan puskesrnas tidak buka pada berisiko 15 kali lebih besar tidak
rnalarn hari, sehingga kadang ibu rnelakukan kunjungan K4 dibanding
rnerninta bantuan saudara atau orang responden berpengetahuan baik.
orang terdekat untuk rnengantarnya ke Hasil penelitian ini juga sesuai
puskesrnas/bidan. dengan teori Lawrence Green (1980)
dalarn (Notoatrnodjo, 2016) yang
Pengetahuan Berpengaruh Terha rnenyatakan bahwa kecenderungan
dap Kunjungan ANC teljadinya perilaku dilatarbelakangi
Pengetahuan berpengaruh oleh tiga faktor pokok yakni: Faktor
signifikan terhadap kunjungan ANC di faktor predisposisi (predisposing
Kecarnatan Harnparan Perak factors), faktor-faktor yang
Kabupaten Deli Serdang. Sernakin rnendukung (enabling factor) dalarn
baik pengetahuan ibu harnil rnaka faktor-faktor yang rnernperkuat atau
kunjungan ANCnya sesuai standar, pendorong (reinforcing factor).
dan sebaliknya kurangnya Pengetahuan rnerupakan salah satu
pengetahuan rnenyebabkan kunjungan faktor predisposisi yang sangat
ANC tidak sesuai dengan standar. berperan dalarn perilaku seseorang.
Penelitian Cholifah (2015) Pengetahuan rnerupakan hasil tahu
rnenernukan hal yang sarna, dirnana seseorang terhadap objek rnelalui
94,4% subjek penelitiannya yang indera yang dirnilikinya.

---------------------------t{ 1242) ---------------------------


Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke4 Tahun 2020
Tema: "Sinergi Hasil Penelitian Dalam Menghasilkan Inovasi Di Era Revolusi
4.0"
Kisaran, 19 September 2020
Pengetahuan tentang Prosiding
ANCSeminar rendah/dasar (SDUniversitas
Nasional Multidisiplin Ilmu dan Asahan
SMP). Sumber
ke4 Tahun 2020
berkaitan dengan pengetahuan
Tema: "Sinergi Hasil Penelitian Dalam Menghasilkan Inovasi Di Era Revolusi
4.0" informasi yang kurang tentang ANC
mengenai kehamilan, pertumbuhan menyebabkan
Kisaran, 19 September 2020 ibu kurang mengerti
janin dalam rahim, perawatan diri dan memahami dengan baik tentang
selama kehamilan, serta tanda bahaya ANC dan kunjungan pada masa
yang perlu diwaspadai terutama pada kehamilan. lbu sering menganggap
ibu primigravida dan ibu yang dari bahwa kehamilan merupakan hal
awal sudah mengalami masalah dalam alamiah sehingga tidak dibutuhkan
kehamilannya. Bila pengetahuan ibu pengetahuan dalam merawat dan
tentang ANC kurang maka ia tidak menjaga kehamilan, dan banyak ibu
tahu harus melakukan apa untuk tidak berupaya untuk mendapatkan
menjaga kesehatan kehamilannya informasi yang baik tentang ANC.
(Padila, 2014). lbu hanya tahu periksa Selain itu, ada ibu hamil masih berusia
kehamilannya pada saat mengalami muda (<20 tahun) yang putus sekolah
gangguan, namun jika merasa dalam karena hamil di luar nikah.
keadaan baik atau tidak ada keluhan
maka mereka menganggap tidak perlu Sikap Tidak Berpengaruh
melakukan kunjungan ANC Terhadap Kunjungan ANC
(Kusmiyati, Wahyuningsih, & Hasil penelitian menunjukkan
Sujiyatini, 2016). bahwa sikap ibu hamil tidak
Penelitian menunjukkan bahwa berpengaruh terhadap kunjungan ANC
mayoritas ibu hamil di Kecamatan di Kecamatan Hamparan Perak
Hamparan Perak Kabupaten Deli Kabupaten Deli Serdang. Kondisi ini
Serdang berpengetahuan kurang disebabkan oleh karena walaupun ibu
tentang ANC dan pentingnya hamil memiliki sikap yang positif
kunjungan ANC. Terlihat dari tetapi kunjungan ANC tidak sesuai
penelitian ini bahwa ibu dengan standar. lbu yang menganggap bahwa
pengetahuan kurang lebih banyak melakukan kunjungan ANC itu
yang tidak melakukan kunjungan penting tetapi melakukan kunjungan
ANC sesuai standar, sedangkan ibu ANC jika mengalami masalah
dengan pengetahuan baik cenderung kehamilan saja.
melakukan kunjungan ANC dengan Berbeda dengan penelitian
baik. Pengetahuan tentang pentingnya Tanone & Priyadarsini (2012) di
pemeriksaan kehamilan teru tama Rumah Sakit Umum Daerah Ekapata
kunjungan K4 yang dimiliki oleh ibu Kabupaten Sumba Barat menunjukkan
hamil mempengaruhi perilaku ibu adanya hubungan yang signifikan
dalam melakukan kunjungan ANC dengan sikap dengan nilai p= 0,007 <
sehingga bahaya kehamilan dapat a 0,05. Penelitian Wulandatika (2017)
dihindari. di Wilayah Ke ja Puskesmas Gambut
Sebagian ibu yang memiliki Kabupaten Banjar, Kalimantan
pengetahuan kurang masih Selatan menunjukkan ada hubungan
perlu banyak diberi antara sikap dengan kepatuhan ANC
informasi oleh tenaga kesehatan agar (p=0.016). Penelitian Syamsiah &
pengetahuan dan Pustikasari (2016) di Puskesmas
pemahamannya menjadi baik. Kecamatan Kembangan Jakarta Barat
Pengetahuan ibu yang kurang dapat mendapatkan hasil bahwa sikap
disebabkan karena pendidikan yang

---------------------------t{ 1242 ) ---------------------------


Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke4 Tahun 2020
Tema: "Sinergi Hasil Penelitian Dalam Menghasilkan Inovasi Di Era Revolusi
4.0"
Kisaran, 19 September 2020

---------------------------t{ 1243 ) ---------------------------


berpengaruh terhadap kunjungan Prosiding
ANCSeminar Nasional Multidisiplin
Pengetahuan
Ilmu Universitas Asahanberpengaruh
ke4 Tahun 2020
(p-value = 0.008, OR = 8,750). Tema: "Sinergi Hasil Penelitian Dalam Menghasilkan Inovasi Di Era Revolusi
4.0" terhadap kunjungan ANC di
Variabel sikap menjadi faktor Kisaran, yang19 September
Kecamatan
2020 Hamparan Perak
paling dominan terhadap kunjungan Kabupaten Deli Serdang, p = 0,004 <
ANC pada ibu hamil. 0,05. Variabel pengetahuan sebagai
Peran serta ibu dalam hal ini variabel yang paling dominan
ibu-ibu hamil di dalam memanfaatkan berpengaruh terhadap kunjungan
pelayanan antenatal dipengaruhi ANC. lbu hamil yang berpengetahuan
perilaku individu dalam penggunaan baik berpeluang 13,7 kali lebih tinggi
pelayanan kesehatan, adanya melakukan kunjungan ANC sesuai
pengetahuan tentang manfaat standar dibandingkan ibu hamil yang
pelayanan antenatal selama kehamilan berpengetahuan kurang.
akan menyebabkan sikap yang positif. Sikap tidak berpengaruh
Selanjutnya sikap positif akan terhadap kunjungan ANC di
mempengaruhi niat untuk ikut serta Kecamatan Hamparan Perak
dalam pemeriksaan kehamilan. Kabupaten Deli Serdang, p= 0,156 >
Kegiatan yang sudah dilakukan inilah 0,05.
disebut perilaku. Probabilitas ibu hamil
Tingkat pendidikan yang melakukan kunjungan ANC sesuai
dimiliki seseorang akan standar sebesar 90,99% bila dukungan
mempengaruhi tingkat pemahaman suami baik dan pengetahuan ibu baik.
seseorang terhadap pengetahuan. Sebaliknya kunjungan ANC sesuai
Pendidikan yang tinggi akan standar hanya sebesar 9,90% jika ibu
mempermudah seseorang untuk hamil kurang mendapatkan dukungan
menerima informasi. Semakin tinggi suami dan berpengetahuan kurang.
pendidikan seseorang makin mudah
menerima informasi sehingga makin
banyak pula pengetahuan dimiliki, DAFTAR PUSTAKA
sebaliknya pendidikan kurang akan
menghambat sikap seseorang Adri. (2008). Faktor-faktor yang
terhadap nilai-nilai yang baru Mempengaruhi Cakupan
diperkenalkan (Wawan & Dewi, Program Pemeriksaan
2017). Kehamilan (Kl dan K4) di
Puskesmas Runding Kota
V. KESIMPULAN Subulussalam Provinsi NAD.
Dukungan suami berpengaruh FKM Universitas Sumatera
terhadap kunjungan ANC di Utara.
Kecamatan Hamparan Perak Afriliyanti. (2008). Hubungan
Kabupaten Deli Serdang, p = 0,033 < Kualitas Pelayanan Antenatal
0,05. lbu hamil yang mendapatkan dengan Keteraturan lbu Hamil
dukungan suami dengan baik dalam Melakukan Antenatal di
berpeluang 6,6 kali lebih tinggi 4 Puskesmas (Simpur, Korpri,
melakukan ANC sesuai standar Pasar Ambon, Kedaton) Kota
dibandingkan ibu hamil yang kurang Bandar Lampung Propinsi
mendapatkan dukungan dari suami. Lampung. Tesis. Fakultas
Kesehatan Masyarakat

---------------------------t{ 1244 ) ---------------------------


Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke4 Tahun 2020
Tema: "Sinergi Hasil Penelitian Dalam Menghasilkan Inovasi Di Era Revolusi
4.0"
Kisaran, 19 September 2020
Universitas Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin
Pelayanan Antenatal
Ilmu Universitas Asahan ke4 TahunCare
2020
Astuti, P. H. (2015). BukuTema: 4.0"
Ajar
"Sinergi Hasil Penelitian Dalam Menghasilkan Inovasi Di Era Revolusi
(ANC). Jakarta: Kementerian
Asuhan Kebidanan Ibu I September 2020 Kesehatan Republik Indonesia.
Kisaran, 19

( Kehamilan) (Cetakan 2). Kusmiyati, Y., Wahyuningsih, H. P.,


Yogyakarta: Rohima Press. & Sujiyatini. (2016).
Astutti, A. E. (2014). Hubungan Perawatan lbu Hamil (Asuhan
Tingkat Pengetahuan Dan lbu Hamil) (Cetakan 2).
Status Ekonomi lbu Hamil Yogyakarta: Fitramaya.
Dengan Kunjungan K4 Di Maulana, M. (2016). Panduan
Wilayah Kerja Puskesmas lengkap kehamilan (Cetakan
Duren Kabupaten Semarang. 2). Yogyakarta: Kata Hati.
Program Diploma IV Notoatmodjo, S. (2016). Ilmu Perilaku
Kebidanan STIKes Ngudi Kesehatan (Cetakan 4).
Waluyo. Jakarta: Rineka Cipta.
Bobak, I. (2016). Buku Ajar Padila. (2014). Keperawatan
Keperawatan Maternitas Maternitas (Cetakan 2).
(Cetakan 6). Jakarta: Penerbit Yogyakarta: Nuha Medika.
Buku Kedokteran EGC. Saifuddin, A. B. (2017). Buku Acuan
Cholifah. (2015). Faktor-faktor yang Nasional Pelayanan
Berpengaruh terhadap Kesehatan. Maternal dan
Pencapaian K4 di Desa Neonatal (Cetakan 4). Jakarta:
Sumberejo Wonoayu Sidomjo. Bina Pustaka Sarwono
Midwiferia, 1(2), 1-10. Prawirohardjo.
Chomaria, N. (2016). Panduan Simkhada, B., Teijlingen, E. R.,
Terleng-kap Kehamilan bagi Porter, M., & Simkhada, P.
Muslimah. Solo: Ziyad Visi (2008). Factors Affecting The
Media. Utilization of Antenatal Care
Fithriany. (2011). Pengaruh in Developing Countries:
Karakteristik lbu dan Systematic Review of The
Dukungan Suami Terhadap Literature, J Adv Nurs. J Adv
Pemeriksaan Kehamilan di Nurs, 61(3), 244-260.
Kecamatan Kuta Cot Glie Solikhah, U. (2016). Asuhan Kepera
Kabupaten Aceh Besar. Tesis. watan Gangguan Kehamilan,
Fakultas Kesehatan Persalinan, Dan Nifas
Masyarakat Universitas (Cetakan 2). Yogyakarta: Nuha
Sumatera Utara. Medika.
Kemenkes RI. (2015). Kesehatan Syamsiah, N., & Pustikasari, A.
Dalam Kerangka Sustainable (2016). Faktor-faktor Yang
Development Goals (SDGs). Berhubungan Dengan
Jakarta: Kementerian Kunjungan Antenatal care
Kesehatan Republik Indonesia. Pada Ibu Hamil di Puskesmas
Kemenkes RI. (2016). Buku Kecamatan Kembangan
Kesehatan lbu dan Anak. Jakarta Barat. Jurnal Ilmiah
Jakarta: Kementerian Kesehatan, 6(1),1-9.
Kesehatan Republik Indonesia. Tanone, & Priyadarsini, S. (2012).
Kemenkes RI. (2017). Panduan Hubungan Antara

---------------------------t{ 1244 ) ---------------------------


Pengetahuan Dan Sikap
Tentang Kehamilan Dengan
Kepatuhan Kunjungan
Antenatal care Pada lbu
Primigravida Di Rumah Sakit
Umum Daerah Ekapata
Kabupaten Sumba Barat.
Universitas Kristen Satya
Wacana.
Wahyu, B. D. (2014). Hubungan
Tingkat Pengetahuan, Umur
Dan Paritas lbu Hamil
Dengan Kesadaran Melakukan
K4 Di Puskesmas Bandarharjo
Semarang.
Wawan, A., & Dewi, M. (2017). Teori
Pengukuran Pengetahuan,
Sikap dan Perilaku Manusia
(Cetakan 3). Yogyakarta: Nuha
Medika.
Wulandatika, D. (2017). Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan
Kepatuhan Ibu Dalarn
Melakukan Kunjungan
Antenatal Care di Wilayah
Kerja Puskesrnas Garnbut
Kabupaten Banjar, Kalimantan
Selatan. Jurnal Ilmu
Keperawatan Dan Kebidanan,
8(2), 8-18.

---------------------------t{ 1245 ) ---------------------------


ANALISIS JURNAL
PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KUNJUNGAN ANTENATAL CARE K4 IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS DINTOR, KABUPATEN MANGGARAI

Nama Peneliti Populasi Intervensi Perbandingan Hasil Waktu


Reineldis Populasi Penelitian ini Dalam jurnal utama yang berjudul Pengaruh Hasil analisis statistik Penelitian ini
Elsidianastika penelitian ini menggunakan Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan menggunakan regresi logistic dilaksanakan
Trisnawati adalah seluruh kuesioner Antenatal Care K4 Ibu Hamil Di Wilayah Kerja sederhana menunjukkan pada bulan
ibu nifas 42 dengan Puskesmas Dintor, Kabupaten Manggarai. Sebagian besar ibu yang februari 2019.
hari di Wilayah wawancara dan Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu nifas melakukan kunjungan
Kerja lembar 42 hari di Wilayah Kerja Puskesmas Dintor antenatal care K4 (76,5)
Puskesmas observasi. sebanyak 56 orang. Penelitian ini menggunakan mendapat dukungan baik dari
Dintor Analisis data studi analitik dengan pendekatan cross keluarga dan Dukungan
sebanyak 56 menggunakan sectional dengan teknik sampling yang keluarga berpengaruh terhadap
orang. analisis univariat digunakan adalah nonprobability sampling kunjungan antenatal care K4
dan analisis dengan menggunakan total sampling. Analisis ibu hamil dengan nilai p value
bivariat data menggunakan analisis univariat dan = 0.045 (p<0.05).
menggunakan analisis bivariat menggunakan regresi logistic
regresi logistic sederhana. Penelitian ini menggunakan
sederhana. kuesioner dengan wawancara dan lembar
observasi. Analisis data menggunakan analisis
univariat dan analisis bivariat menggunakan
regresi logistic sederhana. Kunjungan K4
adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah
mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai
dengan standar serta paling sedikit empat kali
kunjungan dengan distribusi sekali pada
trisemester pertama, sekali pada trisemester
kedua dan dua kali pada trisemester ketiga.
Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat
kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Indikator tersebut memperlihatkan akses
pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan
tingkat kepatuhan ibu hamil dalam
memeriksakan kehamilannya ke tenaga
kesehatan. Dukungan keluarga yang dimaksud
adalah dukungan yang diberikan baik motivasi
maupun material kepada anggota keluarga yang
hamil berupa memberikan dorongan untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil analisis
statistik menggunakan regresi logistic
sederhana menunjukkan Sebagian besar ibu
yang melakukan kunjungan antenatal care K4
(76,5) mendapat dukungan baik dari keluarga
dan Dukungan keluarga berpengaruh terhadap
kunjungan antenatal care K4 ibu hamil dengan
nilai p value = 0.045 (p<0.05). Dalam penelitian
jurnal pembanding yang berjudul Pengaruh
Dukungan Suami, Pengetahuan, Dan Sikap Ibu
Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Care Di
Desa Tandem Hulu I Kecamatan Hamparan
Perak Kabupaten Deli Serdang. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester
III di Desa Tandem Hulu I yaitu 38 orang dan
seluruhnya dijadikan sampel (total populasi).
Data dianalisis secara univariat, bivariat dengan
uji chi-square, dan multivariat menggunakan uji
regresi logistik berganda pada tingkat. Jenis
penelitian ini adalah penelitian survei analitik
dengan menggunakan pendekatan Cross
Sectional. Waktu penelitian yang dilakukan
oleh peneliti pada bulan Maret – Juli 2020.
Wanita yang memperoleh dukungan dari orang
orang terdekat (suami) selama kehamilan dua
kali lebih mungkin untuk hadir dalam
melakukan pemeriksaan kehamilan
dibandingkan dengan wanita yang tidak
mendapatkan dukungan. Semakin baik
dukungan instrumental yang diperoleh ibu dari
suami maka kunjungan pemeriksaan kehamilan
(ANC) ke tenaga sesuai standar. ibu yang
mendapat dukungan suami mempunyai peluang
untuk melakukan kunjungan antenatal
berkualitas dibandingkan ibu yang tidak
mendapatkan dukungan suami. Terdapat
hubungan antara dukungan suami dalam
mendorong ibu untuk memanfaatkan pelayanan
ANC. Dukungan suami berpengaruh terhadap
kunjungan ANC di Kecamatan Hamparan Perak
Kabupaten Deli Serdang, p = 0,033 < 0,05. Ibu
hamil yang mendapatkan dukungan suami
dengan baik berpeluang 6,6 kali lebih tinggi
melakukan ANC sesuai standar dibandingkan
ibu hamil yang kurang mendapatkan dukungan
dari suami. Pengetahuan berpengaruh terhadap
kunjungan ANC di Kecamatan Hamparan Perak
Kabupaten Deli Serdang, p = 0,004 <0,05.
Variabel pengetahuan sebagai variabel yang
paling dominan berpengaruh terhadap
kunjungan ANC. Ibu hamil yang
berpengetahuan baik berpeluang 13,7 kali lebih
tinggi melakukan kunjungan ANC sesuai
standar dibandingkan ibu hamil yang
berpengetahuan kurang. Sikap tidak
berpengaruh terhadap kunjungan ANC di
Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli
Serdang, p= 0,156 >0,05. Probabilitas ibu hamil
melakukan kunjungan ANC sesuai standar
sebesar 90,99% bila dukungan suami baik dan
pengetahuan ibu baik. Sebaliknya kunjungan
ANC sesuaistandar hanya sebesar 9,90% jika
ibu hamil kurang mendapatkan dukungan suami
dan berpengetahuan kurang.
DAFTAR PUSTAKA

Trisnawati, R.E. 2020. Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Antenatal Care
K4 Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Dintor, Kabupaten Manggarai.
https://stikessantupaulus.e-journal.id/JWK/article/download/77/55 (4 Januari
2021)

Lubis, D.H, Yulia, S. 2020. Pengaruh Dukungan Suami, Pengetahuan, Dan Sikap Ibu Hamil
Terhadap Kunjungan Antenatal Care Di Desa Tandem Hulu I Kecamatan
Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.
http://www.jurnal.una.ac.id/index.php/semnasmudi/article/viewFile/1658/1373 (4
Januari 2021)
ANALISIS JURNAL
PENGARUH RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP TINGKAT
KECEMASAN PADA IBU HAMIL

Oleh:
NI MADE DIAH MAS PURBASARI
209012410

PROGRAM STUDI NERS PROGRAM PROFESI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
PENGARUH RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP
TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL

Fitria Hikmatul Ulya1, Yuniarti


Purnaningrum2
1,2
Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada
Semarang
Jl. Kompol R. Soekanto No. 46 Semarang, Kec. Tembalang Kota
Semarang
Telp: (024)
6724581
E-mail:
fitria12hikmatul@gmail.com

ABSTRAK

Merendam kaki dengan air hangat dapat mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah yang
mengakibatkan aliran darah menjadi lancar sehingga otot dapat berelaksasi. Di Kabupaten
Kudus tingkat kecemasan ibu hamil menjelang persalinan sebanyak 44,2%. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rendam kaki dengan air hangat terhadap
tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Jati. Jenis penelitian
pra eksperimen dengan desain penelitian one group pretest posttest. Populasi penelitian
adalah semua ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Jati bulan Pebruari 2019 dengan
sampel 16 orang. Teknik pengambilan sampelnya purposive sampling. Merendam kaki
setinggi 10-15 cm dengan air hangat selama 20-
30 menit. Rata-rata tingkat kecemasan sebelum sebesar 61,75 (kecemasan berat)
sedangkan sesudah sebesar 54,13 (kecemasan ringan sedang). Ada pengaruh rendam
kaki dengan air hangat terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III, p value
0,033 dengan selisih tingkat kecemasan sebesar 7,62. Ibu hamil diharapkan dapat
menurunkan tingkat kecemasan yang dialaminya dengan menggunakan rendam kaki air
hangat.

Kata Kunci: Rendam Kaki, Tingkat Kecemasan; Ibu Hamil


Trimester III

ABSTRACT

Soaking feet with warm water can result in vasodilation in the blood vessels that caused the
bloodstream to run smoothly so the muscle can be relaxed. In Kudus Regency, the rate
of the anxiety of pregnant mothers approaching the birth date is 44,2%. The purpose of this
study was to determine the effect of soaking feet with warm water on the level of anxiety in
third trimester pregnant women in the Puskesmas Jati region. The type of research is using
the pra experiment with one group pretest-posttest research design. The sample of this
research is 16 pregnant mothers in the third semester around the Puskesmas Jati
region in February of 2019. The technique to gather the sample is using purposive
sampling. Soaking feet with boiled water for
10cm – 15cm deep for 20 – 30 minutes. The average rate of anxiety before is about 61,75
(hard anxiety) while after the treatment is about 54,13 (medium anxiety). The effect of feet
soaking with warm water to the third-semester pregnant mother is p-value 0,033 with a
different rate of 7,62. The pregnant mother hopefully can reduce the anxiety level by
soaking their feet in warm water.

Keywords: Feel Soaking, Anxiety Level, Third Semester of Pregnant


Mother
PENDAHULUAN
Risiko kehamilan cukup membuat dirasakan, dan sebagainya (Handayani,
resah ibu hamil, meskipun diketahui dalam 2015). Tingkat kecemasan dikelompokkan
proses kehamilan akan terjadi perubahan- menjadi empat 4 yaitu kecemasan ringan,
perubahan fisik maupun psikologis. kecemasan sedang, kecemasan berat dan
Perubahan fisik tersebut berupa peningkatan panic (Usman, 2016).
hormon yang juga dapat mempengaruhi Kecemasan dapat dikurangi dengan
suasana hati seseorang. Perubahan beberapa terapi penurun kecemasan yaitu
psikologis sendiri seperti ketakutan, terapi farmakologi dan non-farmakologi.
kekhawatiran, dan kecemasan (Padila, 2015) Salah satu terapi non farmakologi yaitu
Kecemasan merupakan keadaan emosi rendam kaki dengan air hangat. Rendam kaki
tanpa objek tertentu, bingung, khawatir pada air hangat merupakan kondisi kaki yang
sesuatu yang terjadi dengan penyebab yang kontak langsung dengan air hangat. Rendam
tidak pasti dan perasaan tidak menentu dan kaki air hangat dilakukan pada suhu 380-
tidak berdaya. 390C. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Angka kejadian kecemasan pada ibu Akmal (2010) menjelaskan tentang prinsip
hamil di Indonesia mencapai 373.000. dasar merendam kaki dengan air hangat
Sebanyak 107.000 atau 28,7% diantaranya dapat mengakibatkan vasodilatasi pembuluh
kecemasan terjadi pada ibu hamil menjelang darah yang mengakibatkan aliran darah
proses persalinan (Dinkes RI, 2009). Di Jawa menjadi lancar sehingga otot dapat
Tengah angka kejadian kecemasan berelaksasi. Banyak kegunaan rendam kaki
sebanyak 38,2 % (Dinkes Prov. Jateng, dengan air hangat bagi kesehatan.
2015). Sedangkan penelitian yang dilakukan Hasil studi pendahuluan di Puskesmas
di Kabupaten Kudus didapatkan hasil Jati, dari 10 ibu hamil trimester III yang
sebanyak 44,2% ibu hamil mengalami memeriksakan kandungan ke Puskesmas
kecemasan menjelang persalinan (Dinkes Jati, 6 diantaranya mengalami kecemasan.
Kabupaten Kudus, 2015). Hal ini dikarenakan ibu baru pertama kali
Usia, paritas ibu hamil, tingkat hamil, dan memikirkan tentang kapan
pendidikan dan pekerjaan menjadi faktor persalinan akan terjadi, bagaimana proses
penyebab munculnya tingkat kecemasan persalinan yang akan dilalui, kemungkinan
pada ibu hamil. Kecemasan pada ibu hamil persalinan dengan operasi, biaya persalinan.
dapat timbul khususnya pada trimester ketiga Untuk mengatasi kecemasan yang dialami,
kehamilan hingga saat persalinan, dimana ibu berusaha untuk mencari informasi dari
pada periode ini ibu hamil merasa cemas keluarga di rumah, teman, buku atau
terhadap berbagai hal seperti normal atau majalah, dan internet serta berusaha
tidak normal bayinya lahir, nyeri yang akan

Embrio, Jurnal Kebidanan Page 81


melakukan terapi sendiri dengan menarik berat sekali (panik) > 75. Variabel
napas panjang beberapa kali. independen dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan rendam kaki dengan air hangat, sedangkan
penelitian adalah pengaruh rendam kaki variabel dependennya adalah tingkat
dengan air hangat terhadap tingkat kecemasan. Data penelitian diuji
kecemasan pada ibu hamil trimester III di menggunakan Paired T-Test dengan uji
wilayah Puskesmas Jati. normalitas data menggunakan Shapiro-Wilk
karena sampel 16 orang.
METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah HASIL
pra eksperimen. Pra eksperimen adalah Tingkat Kecemasan Sebelum dan
rancangan penelitian eksperimen yang hanya Sesudah Rendam Kaki dengan Air Hangat
mempergunakan kelompok eksperimen saja, Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
tanpa kelompok kontrol (pembanding) Berdasarkan Tingkat Kecemasan
Sebelum dan Sesudah Rendam
(Notoatmodjo, 2010). Desain penelitian yang Kaki dengan Air Hangat
digunakan dalam penelitian ini adalah Kelompok Nilai SD Max
Mean
rancangan One Group Pretest Posttest. Sebelum 61,75 +10,655 42-
Rancangan ini sudah dilakukan observasi 78
Sesudah 54,13 + 9,674 41-
pertama (pretest) setelah diberikan perlakuan 69
dilakukan pengukuran (posttest) lagi untuk
Berdasarkan tabel 1, kelompok
mengetahui akibat dari perlakuan itu,
sebelum dilakukan rendam kaki dengan air
sehingga besarnya efek dari eksperimen
hangat nilai mean 61,75; standar deviasi
dapat diketahui dengan pasti (Notoatmodjo,
+10,655; nilai minimal 42 dan nilai
2010).
maksimalnya adalah 78. Sedangkan pada
Sampel untuk penelitian ini adalah 16
kelompok sesudah diberi perlakuan rendam
orang ibu hamil Trimester III di wilayah
kaki dengan air hangat nilai mean 54,13;
Puskesmas Jati Kudus pada bulan April 2019
standar deviasi + 9,674; nilai minimal 41 dan
dalam kurun waktu satu bulan. Penelitian ini
nilai maksimalnya adalah 69.
menggunakan instrumen berupa Standar
Operasional Prosedur (SOP) rendam kaki
Pengaruh Rendam Kaki dengan Air
dengan air hangat dan kuesioner tingkat
Hangat terhadap Tingkat Kecemasan
kecemasan Zung Self Rating Anxiety Scale.
Tabel 2. Pengaruh Rendam Kaki dengan
Indikator penilaian yang dipakai untuk Air Hangat terhadap Tingkat
mengetahui tingkat kecemasan adalah Kecemasan
normal < 45, kecemasan ringan sedang 46 –
59, kecemasan berat 60 – 74, kecemasan
Kelompok Nilai SD p- kondisi ibu hamil, proses persalinan, dan lain-
Mean value lain.
Sebelum 61,75 +10,655
0,033 Meskipun risiko kehamilan cukup
Sesudah 54,13 + 9,674
Selisih ∆ 7,62 + 0,981 membuat resah ibu hamil, tetapi dalam
Berdasarkan tabel 2, hasil uji proses kehamilan pasti akan terjadi
menggunakan Paired T-Test nilai mean perubahan-perubahan fisik maupun
sebelum sebesar 61,75 dan nilai mean psikologis. Perubahan fisik tersebut berupa
sesudah sebesar 54,13 dengan selisih peningkatan hormon yang juga dapat
tingkat kecemasan sebesar 7,62; sedangkan mempengaruhi suasana hati seseorang.
nilai p-value 0,033 < 0,05, artinya ada Perubahan psikologis sendiri seperti
pengaruh rendam kaki dengan air hangat ketakutan, kekhawatiran, dan kecemasan
terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil (Dinkes Kabupaten Kudus, 2015).
trimester III di wilayah Puskesmas Jati. Kecemasan merupakan emosi yang
tidak menyenangkan, yang ditandai dengan
PEMBAHASAN kekhawatiran, keprihatinan dan rasa takut
Berdasarkan hasil penelitian yang telah yang kadang kita alami dalam tingkat yang
diuraikan di atas, peneliti akan melakukan berbeda (Maimunah, 2011).
pembahasan lebih lanjut yaitu Setiap tingkatan kecemasan memiliki
menginterprestasikan data hasil penelitian lahan persepsi yang berbeda pada setiap
sambil membandingkan dengan teori-teori individu tergantung pada kemampuan
yang ada. individu dalam menerima informasi dan
Berdasarkan hasil penelitian dapat pengetahuan mengenai kondisi yang ada
diketahui bahwa sebelum dilakukan rendam dalam dirinya maupun lingkungannya
kaki dengan air hangat didapatkan rata-rata (Usman, 2016).
tingkat kecemasan adalah 61,75 termasuk Informasi dari tenaga kesehaan penting
tingkat kecemasan berat; standar deviasi + bagi ibu hamil karena informasi yang
10,655; nilai tengah 63,00; nilai minimal 42 diperoleh dapat mempengaruhi tingkat
dan nilai maksimalnya adalah 78. kecemasan ibu hamil dalam menghadapi
Hasil analisis peneliti tentang tingkat persalinan. Kelengkapan informasi yang
kecemasan pada ibu hamil dapat timbul diperoleh mengenai keadaan lebih lanjut
khususnya pada trimester ketiga kehamilan mengenai kehamilannya, termasuk adanya
hingga saat persalinan, dimana pada periode penyakit penyerta dalam kehamilan,
ini ibu hamil merasa cemas terhadap membuat ibu hamil lebih siap dengan semua
berbagai hal seperti normal atau tidak normal kemungkinan yang akan terjadi saat
bayinya lahir, nyeri yang akan dirasakan, persalinan dan ibu tidak terbebani dengan
perasaan takut dan cemas. Selain informasi

Page 82
dari tenaga kesehatan, dukungan suami juga hangat dapat mengakibatkan vasodilatasi
merupakan faktor yang penting bagi ibu pembuluh darah yang mengakibatkan aliran
hamil. Dukungan suami dapat mengurangi darah menjadi lancar sehingga otot dapat
kecemasan sehingga ibu hamil trimester berelaksasi. Banyak kegunaan rendam kaki
ketiga dapat merasa tenang dan memiliki dengan air hangat bagi kesehatan.
mental yang kuat dalam menghadapi Pemberian essensial oil yang dicampur
persalinan (Shodiqoh, 2014). dengan air hangat mempunyai manfaat untuk
Berdasarkan hasil penelitian dapat memberikan rileksasi tubuh.
diketahui bahwa sesudah dilakukan rendam Setelah diberikan terapi rendam kaki
kaki dengan air hangat didapatkan rata-rata dengan air hangat responden merasa segar,
tingkat kecemasan adalah 54,13 termasuk rileks, ketegangan menurun. Perasaan was-
tingkat kecemasan ringan sedang; standar was yang selama ini dirasakan oleh
deviasi + 9,674; nilai tengah 56,50; nilai responden berkurang. Hal ini dikarenakan
minimal 41 dan nilai maksimalnya adalah 69. efek dari terapi yang mampu mengurangi
Rendam kaki air hangat adalah tingkat kecemasan dengan cara merangsang
penggunaan air untuk menyembuhkan dan produksi endorphin.
meringankan berbagai keluhan. Rendam kaki Ada pengaruh rendam kaki dengan air
adalah terapi dengan cara merendam kaki hangat terhadap tingkat kecemasan dengan
hingga batas 10–15 cm di atas mata kaki p value 0,033 dan selisih tingkat kecemasan
menggunakan air hangat pada suhu 350– sebelum dan sesudah sebesar 7,62.
0
38 C selama 20–30 menit (Hambing, 2010). Hasil penelitian menunjukkan
Cara kerja rendam kaki dengan air merendam kaki dengan air hangat mampu
hangat ketika tubuh sedang stress atau sakit, meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi
perubahan yang terjadi mengakibatkan edema, meningkatkan relaksasi otot,
denyut nadi dan tekanan darah meningkat. menyehatkan jantung, mengendorkan otot-
Telah diamati bahwa rendam kaki dengan air otot, menghilangkan stress dan kecemasan,
hangat mampu meringankan kondisi meringankan rasa sakit, meningkatkan
tersebut dengan mengurangi tingkat stress. permeabilitas kapiler, memberikan
Rendam kaki dengan air hangat kehangatan pada tubuh, daun mint sendiri
mempunyai kemampuan yang sudah diakui sangat efektif untuk mengendalikan
sejak dahulu untuk membuat tubuh rileks, kecemasan karena senyawa tersebut dapat
menyingkirkan rasa pegal-pegal dan kaku di merangsang system saraf sehingga dapat
otot dan mengantar agar tidur bisa nyenyak. memberikan efek anti kecemasan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rendam kaki air hangat mempunyai
oleh Akmal (2010) menjelaskan tentang dampak fisiologis bagi tubuh, pertama
prinsip dasar merendam kaki dengan air dampaknya air hangat membuat sirkulasi
darah menjadi lancar. Pada pengobatan adalah faktor pembebanan didalam air yang
tradisional Cina kaki merupakan jantung menguntungkan otot-otot ligament yang
kedua pada manusia dikarenakan ada mempengaruhi sendi tubuh (Devsaran,
banyak titik akupuntur di telapak kaki terdiri 2014).
enam meridian yaitu hati, kantung empedu di Terapi rendam kaki air hangat
kandung kemih, jantung, ginjal, limfa dan merupakan salah satu terapi yang
perut sehingga mewakili (berhubungan) memberikan efek teraupetik karena air
dengan seluruh bagian tubuh terutama organ hangat mempunyai dampak fisiologis bagi
vital jantung berada pada terdapat telapak tubuh. Dampak tersebut dapat
kaki kiri sehingga bisa memperbaiki sirkulasi mempengaruhi oksigenasi jaringan, sehingga
darah ke jantung. Merendam kaki dengan air dapat mencegah kekakuan otot,
panas bisa memanaskan seluruh tubuh, menghilangkan rasa nyeri, menenangkan
meningkatkan sirkulasi darah kebagian atas jiwa dan merilekskan tubuh (Kusumastuti,
dan menekan sirkulasi (Hambing, 2010). 2011).
Dalam pemaparan Dinas Kesehatan Penanganan kecemasan hendaknya
Indonesia (2014) air hangat membuat kita dilakukan sedini mungkin selama kehamilan
merasa santai, meringankan sakit dan dalam upaya menghadapi persalinan yang
tegang pada otot dan memperlancar akan datang. Kecemasan yang timbul harus
peredaran darah. Maka dari itu, berendam air diketahui dengan betul faktor apa yang
hangat bisa membantu menghilangkan stres membuat ibu cemas, hal dasar inilah yang
dan membuat kita tidur lebih mudah. Suhu air menjadi acuan dalam penanganan yang
0
hangat yang dipakai berkisar 35 C. tepat dalam menangani kecemasan yang
Penelitian yang sudah dilakukan timbul. Jika penanganan kurang tepat akan
Khotimah (2012) bahwa terapi rendam kaki membuat ibu mudah tersinggung, lesu atau
air hangat pada kaki memperbaiki lemas, mudah menangis, gelisah, susah
mikrosirkulasi pembuluh darah dan tidur, depresi, mempengaruhi persepsi dan
vasodilatasi sehingga meningkatkan pembelajaran. Kecemasan cenderung
kuantitas tidur. Rendam kaki air hangat pada menimbulkan kebingungan dan distorsi
kaki efektif digunakan untuk meningkatkan persepsi waktu dan ruang tetapi juga orang
kuantitas tidur pada lansia yang mengalami dan arti peristiwa. Distorsi ini dapat
gangguan tidur. menggangu proses pembelajaran dengan
Secara alamiah terapi rendam kaki air menurunkan konsentrasi, mengurangi daya
hangat mempunyai dampak fisiologis bagi ingat, dan menggangu kemampuan
tubuh. Pertama berdampak pada pembuluh menghubungkan satu hal dengan hal yang
darah dimana hangatnya air membuat lain yaitu membuat asosiasi (Sadock, 2015).
sirkulasi darah menjadi lancar, yang kedua
Peneliti beranggapan pengetahuan ibu semoga memberikan manfaat untuk berbagai
akan pentingnya tentang penanganan tingkat kalangan. Diharapkan ibu hamil dapat
kecemasan pada akhirnya akan menurunkan tingkat kecemasan yang
meningkatkan pemahaman, kemampuan dan dialaminya dengan menggunakan rendam
kemauan untuk melaksanakan penanganan kaki air hangat. Pengembangan ilmu
kecemasan dengan rendam kaki dengan air pengetahuan di bidang penelitian dan
hangat secara benar karena dengan pendidikan diharapkan mampu
melakukan rendam kaki dengan air hangat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk
maka akan mengurangi tingkat kecemasan memperkaya ilmu dan mengembangkan
yang timbul yang pada akhirnya akan penelitian selanjutnya.
mempermudah ibu trimester III dalam
menghadapi persalinan yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA
Dibutuhkan juga kesediaan untuk Devsaran. 2014. Rendam Kaki Air Hangat
Mempercepatkan Peredaran Darah.
mengetahui faktor pemicu timbulnya
Diakses 5 Desember 2018 pada pkl.
kecemasan yang dialami secara dini, 18.30 wib
sehingga ibu dapat mengurangi tingkat Dinkes Kabupaten Kudus. 2015. Profil
Kesehatan Daerah Kabupaten Kudus
kecemasan yang timbul dengan rendam kaki
Tahun 2015. Kudus: Dinkes Kudus.
dengan air hangat untuk mengurangi tingkat Dinkes Prov. Jateng. 2015. Profil Kesehatan
kecemasan yang ditimbulkanya dan dapat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015.
merangsang sistem saraf sehingga dapat Semarang.
Dinkes RI. 2009. Audit Maternal Perinatal.
memberikan efek anti kecemasan Jakarta: Depkes RI.
(Sastrohamidjojo, 2010). Hambing, KW. 2010. Keefektifan Rendam
Kaki Menggunakan Air Hangat.
Diakses 3 Desember 2018 pada pkl.
KESIMPULAN
20.00 wib
Hasil penelitian didapatkan kesimpulan Handayani, Reska. 2015. Faktor-faktor yang
ada pengaruh rendam kaki dengan air hangat Berhubungan dengan Tingkat
Kecemasan Menjelang Persalinan
terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil
pada Ibu Primigravida Trimester III di
trimester III, p value 0,033 dengan selisih Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk
tingkat kecemasan sebesar 7,62. Rata-rata Buaya Padang Tahun 2012. Ners
Jurnal Keperawatan. Vol 11, No. 1
tingkat kecemasan sebelum rendam kaki
Maret 2015, ISSN: 1907-686X. Khotimah
dengan air hangat sebesar 61,75 (2012). Pengaruh Rendaman
(kecemasan berat) sedangkan rata-rata Air Hangat pada Kaki dalam
tingkat kecemasan sesudah rendam kaki Meningkatkan Kuantitas Tidur
Lansia. Jombang: UPTDU
dengan air hangat sebesar 54,13 Journal Nursing Studies
(kecemasan ringan sedang). Kusumastuti. 2011. Pengaruh Rendam Air
Penelitian rendam kaki air hangat ini Hangat Pada Kaki Dalam
Meningkatkan Kuantitas Tidur
Lansia. Tesis. Jombang:
Universitas Pesantren Tinggi
Darul Ulum Jombang. Jombang
Maimunah, S. 2011. Kecemasan Ibu
Hamil Menjelang Persalinan
Pertama. Jurnal Humanity. 5 (1):
61-67.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Padila. 2015. Keperawatan Maternitas.
Yogyakarta: Nuha
Medika.
Sadock BJ, etc. 2015. Kaplan
Sadock’s Synopsis of
Psychiatry: Behavioral
Sciences/Clinical Psychiatry.
Edisi 11. Wolters Kluwer Health.
New York- USA.
Sastrohamidjojo, H. 2010. Kimia
Minyak Atsiri. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada
Shodiqoh ER, dkk, 2014. Perbedaan
Tingkat Kecemasan Dalam
Menghadapi Persalinan Antara
Primigravida dan Multigravida.
Jurnal Berkala Epidemiologi. 2
(1): 141-150
Usman FR, Kundre RM, Onibala F. 2016.
Perbedaan Tingkat Kecemasan
Ibu Hamil Menghadapi
Persalinan Dengan Kepatuhan
Antenatal Care (ANC) Di
Puskesmas Bahu Kota Manado.
Ejournal Keperawatan (e- Kp). 4
(1): 1-7.

Page 86
99

EFEKTIVITAS AROMATERAPI LAVENDER UNTUK MENGURANGI


KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BERGAS
1 2 3
Galuh Nila S , Wahyu Kristiningrum , Luvi Dian Afriyani
Program Studi DIV Kebidanan, Universitas Ngudi Waluyo, Ungaran
Email : galuhg407@gmail.com

ABSTRAK

Kecemasan antenatal selama kehamilan merupakan faktor resiko terjadinya depresi


postpartum. Kecemasan pada trimester tiga dapat mempengaruhi proses persalinan, tumbuh
kembang anak, kelahiran prematur, BBLR, partus lama dan gangguan mental. Aromaterapi
adalah salah satu bagian dari pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman
yang mudah menguap, dapat mempengaruhi jiwa, emosi, dan fungsi kognitif serta kesehatan
sesorang. Mengetahui efektivitas aromaterapi lavender untuk mengurangi kecemasan
menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas.
Desain penelitian yaitu Pre-Experiment, dengan rancangan one group pre test posttest.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil Trimester III di Wilayah Kerja
Puskesmas Bergas. Teknik sempling menggunakan Kuota Sampling dengan jumlah
responden 15 ibu hamil. Uji statistik yang digunakan adalah Uji t-test dependent. Mean
kecemasan sebelum diberikan aromaterapi lavender adalah 18,07 dengan nilai maksimum 22
dan nilai minimum 14. Mean kecemasan setelah diberikan aromaterapi lavender adalah 14,53
dengan nilai maksimum 18 dan nilai minimum 10. Aromaterapi lavender efektif untuk
mengurangi kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III dengan p value =
0,000
≤ 0,05.Aromaterapi lavender efektif untuk mengurangi kecemasan menghadapi persalinan
pada ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas.

Kata Kunci : Aromaterapi Lavender, Kecemasan Ibu Hamil Trimester III

ABSTRACT
Effectiveness of Lavender Aromatherapy to Reduce Anxiety Before Labor in Third
Trimester Pregnant Mothers in The Bergas Community Health Center Working Area

Antenatal anxiety during pregnancy is a risk factor for postpartum depression. Anxiety in the
third trimester can affect baby delivery, child growth, premature birth, low birth weight,
prolonged baby delivery and mental disorders. Aromatherapy is one part of alternative
medicine that uses volatile plant fluids, can affect the soul, emotions, and cognitive
functions and health of someone. To examine the effectiveness of lavender aromatherapy to
reduce anxiety of facing baby delivery in third trimester pregnant women in the Working
Area of Public Health Center of Bergas. The research design was Pre-Experiment, with the

Page 87
design of the one group pre test post test. The population in this study were all Trimester III
pregnant women in the Working Area of Public Health Center of Bergas. The sampling
technique used Quota Sampling with the number of respondents 15 pregnant women. The
statistical test used the dependent t- test. The mean anxiety before being given lavender
aromatherapy was 18.07 with a maximum value of 22 and a minimum value of 14. The mean
anxiety after being given
Efektivitas Aromaterapi Lavender.. (Galuh Nila S, Wahyu Kristiningrum, Luvi Dian Afriyani)
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol.1, No. 1 Oktober 2019

Page 88
lavender aromatherapy was 14.53 with a maximum value of 18 and a minimum value of
10. Lavender is an effective aromatherapy to reduce anxiety of facing baby delivery in
third trimester pregnant women with p value = 0,000 ≤ 0.05. Lavender aromatherapy is
effective to reduce anxiety of facing baby delivery in third trimester pregnant women in
the Working Area of Public Health Center of Bergas.

Keywords : Lavender Aromatherapy, Trimester III Pregnant Women’s Anxiety

100
PENDAHULUAN (Pelayanan Obtetric dan Neonatal
Angka Kematian Ibu (AKI) juga Emergency Dasar). Selain itu juga
menjadi salah satu indikator penting dibentuk Satgas Penurunan AKI,
penentu derajat kesehatan masyarakat mengoptimalkan jejaring dan nomor
(DKK, 2017). Berdasarkan laporan telepon Call Center untuk penanganan
Puskesmas, Angka Kematian Ibu di kasus obtetric dan neonatal. Upaya lain
kabupaten Semarang pada tahun 2017 Penyeliaan fasilitas terhadap bidan
mengalami peningkatan dibandingkan Monev Tim Gadar RS ke puskesmas
tahun 2016. Bila ditahun 2016 AKI PONED, On Job training Tim
sebesar 103,39 per 100.000 KH (14 Puskesmas Rawat Inap ke RS PONEK,
kasus), maka di tahun 2017 menjadi koordinasi Lintas Program, Lintas
111,83 per 100.000 KH (15 kasus). Sektor dan peningkatan Kesehatan
Penyebab kematian tertinggi keluarga, RTK Jampersal, WA Gateway
terjadi pada saat ibu bersalin (8 kasus) untuk komunikasi rujukan obstetric
yang disebabkan karena perdarahan neonatal dan juga kegiatan konsultasi
sebanyak 6 kasus dan diikuti penyebab ahli (DKK, 2017).
tertinggi kedua yaitu pre Kehamilan adalah suatu
eklamasia/eklamsia dengan jumlah 5 keadaan, di mana janin yang dikandung
kasus, gagal ginjal 1 kasus, TB paru di dalam tubuh wanita yang diawali
diare kronis 2 kasus. Kematian ibu dengan proses pembuahan dan di akhiri
terbesar terjadi pada ibu dengan tingkat dengan proses persalinan (Yohana, dkk,
pendidikan SMA (8 kasus) dan terjadi 2011). Masa kehamilan di mulai dari
pada ibu dengan usia 31-35 tahun (5 pembuahan hingga lahirnya janin.
kasus). Upaya yang telah dilakukan Lamanya kehamilan normal adalah 280
untuk menekan Angka Kematian Ibu hari (40 minggu atau 9 bulan lebih 7
(AKI) antara lain dengan melaksanakan hari) di hitung mulai dari hari pertama
Program Maternal and Infant Mortality haid terakhir (HPHT). Kehamilan
Meeting (M3) dari tingkat desa sampai dibagi dalam 3 triwulan (trimester)
tingkat kabupaten, meningkatkan yaitu triwulan perama yang di mulai
jejaring ibu bayi selamat dengan sistem dari proses pembuahan sampai usia
rujukan, upaya deteksi dini ibu hamil kehamilan 3 bulan, triwulan kedua
dengan Program Perencanaan dimulai dari bulan keempat hingga usia
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi kehamilan 6 bulan, triwulan ketiga
(P4K) dan Antenatal Care (ANC) dimulai dari bulan ketujuh hingga bulan
terintegrasi, serta meningkatkan kesembilan (Pudiastuti, 2012).
keterampilan dan pengetahuan petugas Kecemasan pada ibu disebabkan
dengan berbagai pelatihan termasuk karena adanya rasa takut terhadap
Asuhan Persalinan Normal (APN) dan kesehatan, usia kehamilan, kesulitan
Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan keuangan, dan masalah pokok lain
Obtetric dan Neonatus (PPGDON) serta dalam kehidupan. Kecemasan yang
optimalisasi puskesmas PONED dialami ibu antara lain kecemasan

101
2017). peneliti tertarik untuk melakukan

101
terhadap persiapan persalinan karena Aromaterapi adalah salah satu
sudah memasuki trimester III sehingga bagian dari pengobatan alternatif yang
ibu akan terlalu mempersalahkan menggunakan bahan cairan tanaman
kesehatan serta cemas akan kondisi yang mudah menguap, dikenal sebagai
bayinya (Suprijati, 2014). Kecemasan minyak esensial dan senyawa aromatik
antenatal selama kehamilan merupakan lainnya yang mempengaruhi jiwa,
faktor resiko terjadinya depresi emosi, dan fungsi kognitif dan
postpartum. Kecemasan pada kehamilan kesehatan seseorang (Nurgiwiati, 2015).
dapat pula menyebabkan kelahiran minyak esensial dari ekstrak bunga
premature. Selain itu kecemasan selama lavender adalah sebagai aromaterapi
kehamilan sampai trimester ketiga yang memberi efek relaksasi, anti-
mempengaruhi proses persalinan, neurodepresive dan sedasi untuk orang
pertumbuhan perkembangan anak, lahir yang mengalami insomnia serta
prematur, berat badan lahir rendah memperbaiki mood seseorang,
(BBLR), partus lama, gangguan mental menurunkan tingkat kecemasan,
dan motorik anak (Mardjan 2016). meningkatkan tingkat kewaspadaan.
Keadaan ini menyebabkan gangguan Senyawa polifenol yang terdapat dalam
dalam proses persalinan. Untuk bunga lavender memiliki potensi
mengatasinya, seorang ibu perlu sebagai antioksidan, menghambat
mendapatkan intervensi dengan aktivitas radikal bebas, anti-terbakar,
berbagai metode semasa antenatal guna antivirus, anti kanker, dan penyakit
meringankan beban psikologi terutama yang berhubungan dengan jantung
kecemasan pada trimester ketiga sampai dimana kandungan terbanyak adalah
menjelang persalinan (Mardjan, 2016). linaly asetat dan linalool yang dapat
Upaya untuk menurunkan memberikan efek rileksasi (Pusat Studi
kecemasan pada ibu dapat Biofarmaka, 2014).
menggunakan metode farmakologi dan Hasil wawancara yang dilakukan
nonfarmakologi. Metode farmakologi pada 20 ibu hamil yang melakukan
yaitu dengan obat-obatan fluoksetin 1 x ANC sebanyak 15 ibu hamil mengalami
10 mg dan/atau alprazolam 2 x 0,25 mg, gejala kecemasan menjelang persalinan
namun penggunaan obat sering seperti ibu menjadi susah tidur, tidur
menimbulkan efek samping dan kadang tidak nyenyak, cemas karena proses
obat tidak memiliki kekuatan efek yang persalinan yang lalu yang mengalami
diharapkan. (Kandace dkk, 2017). penyulit, nyeri persalinan, takut anak
Sedangkan metode nonfarmakologi, yang dilahirkan cacat (jasmani maupun
dapat meningkatkan kepuasan selama rohani), masalah biaya persalinan, usia
persalinan, karena ibu dapat mengontrol serta faktor lingkungan. Selama ini Ibu
perasakkannya dan kekuatannya. hamil yang mengalami kecemasan
Relaksasi, teknik pernafasan, mengatasinya dengan selalu berfikir
pergerakan dan perubahan posisi, positif dan ada juga yang mengatasinya
massage, hidroterapi, terapi panas atau dengan cara selalu berdoa kepada Allah
dingin, musik, guided imagery, dan memohon yang terbaik untuk ibu
akupresur dan aromaterapi merupakan dan bayinya. Setelah melakukan
beberapa teknik nonfarmakologi yang beberapa hal tersebut terkadang ibu
dapat meningkatkan kenyamanan ibu mengalami rasa tenang, namun tidak
saat bersalin serta berpengaruh pada jarang kecemasan kembali muncul atau
koping yang efektif terhadap dirasakan ibu.
pengalaman persalinan (Kandace dkk, Berdasarkan uraian diatas, maka

2017). peneliti tertarik untuk melakukan

101
sebelum diberikan aromaterapi lavender di Wilayah Kerja Puskesmas
Bergas
102
penelitian dengan judul “Efektivitas yang memiliki penyakit penyerta
aromaterapi lavender untuk kehamilan seperti penyakit asma, alergi
menguramgi kecemasan menghadapi pernafasan, penyakit paru-paru kronis,
persalinan pada ibu hamil trimester III tuberkulosis paru, dan memiliki alergi
di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas”. terhadap aromaterapi lavender.
Instrumen penelitian ini
SUBJEK DAN METODE menggunakan kuisioner Hamilton
Metode penelitian yang Anxiety Rating Scale (HARS)
digunakan adalah Pre-Experiment (Efitriasih, 2017). Untuk mengetahui
dengan desain one group pretest distribusi normal atau tidak dilakukan
posttest untuk mengetahui efetivitas uji normalitas (Notoatmojo, 2012). Uji
aromaterapi lavender terhadap normalitas menggunakan uji shapiro
kecemasan menghadapi persalinan pada wilk dan didapatkan hasil p value
ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja kecemasan pretest 0,535 dan posttest
Puskesmas Bergas. Populasi dalam 0,605 > α = 0,005 sehingga didapatkan
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil distribusi normal. Untuk mengetahui
Trimester III di Wilayah Kerja efektivitas aromaterapi lavender untuk
Puskesmas Bergas sebanyak 83 ibu menurunkan kecemasan menghadapi
hamil. Pengambilan sampel persalinan pada ibu ibu hamil trimester
menggunakan Kuota Sampling dengan III di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas
jumlah sampel 15 ibu hamil trimester digunakan uji dependent t-test.
III. Kriteria inlusi sampel adalah Ibu
hamil trimester III yang mengalami HASIL
kecemasan, sehat jasmani dan rohani, Karakteristik Responden
sedangkan kriteria ekslusinya ibu hamil

Tabel 1 Deskripsi Berdasarkan Umur Ibu Hamil Trimester III di Wilayah


Kerja Puskesmas Bergas
Variabel N Mean SD Min Max
Umur 15 27,60 4,763 22 39
Puskesmas Bergas, rata-rata berumur 27
Berdasarkan tabel 4.1 dapat tahun, dengan umur paling muda 22
diketahui bahwa dari 15 responden ibu tahun dan umur paling tua 39 tahun.
hamil trimester III di Wilayah Kerja

Tabel 2 Deskripsi Berdasarkan Paritas Ibu Hamil Trimester III di Wilayah


Kerja Puskesmas Bergas
Frequency Precent Valid Vumulative
Precent precent
Valid Primigravida 7 46,7 46,7 46,7
Multigravida 8 53,3 53,3 100,0
Total 15 100,0 100,0
kedalam primigravida ada 7 ibu hamil
Berdasarkan tabel di atas total dan multigravida ada 8 ibu hamil.
ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja
Puskesmas Bergas yang termasuk Analisa Univariat

Tabel 3 Kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III

sebelum diberikan aromaterapi lavender di Wilayah Kerja Puskesmas


Bergas
102
Variabel N Mean SD Min Max
Kecemasan 15 18,07 2.463 14 22

104
perlakuan mempunyai nilai maksimum
Berdasarkan tabel diatas dapat 22, nilai minimum 14 dan rata-rata
diketahui nilai tingkat kecemasan pada 18,07.
responden yang belum diberikan

Tabel 4 Kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III


setelah diberikan aromaterapi lavender di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas
Variabel N Mean SD Min Max
Kecemasan 15 14,53 2.326 10 18
18, nilai minimum 10 dan rata-rata
Berdasarkan tabel diatas dapat 14,53.
diketahui nilai tingkat kecemasan pada
responden yang telah diberikan Analisa Bivariat
perlakuan mempunyai nilai maksimum

Tabel 4.6 Efektivitas Aromaterapi Lavender Untuk Mengurangi Kecemasan


Menghadapi Persalinan pada Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja
Puskesmas Bergas
Variabel Perlakuan n Mean SD T p-value
Kecemasan Sebelum 15 18,07 2,463 16,412 0,000
Sesudah 15 14,53 2,326
Cemas adalah suatu emosi yang sejak
Berdasarkan tabel 4.6, dapat dulu dihubungkan dengan kehamilan,
diketahui bahwa sebelum diberikan yang hubungan ini tidak jelas.
Aromaterapi Lavender, rata-rata skor Umumnya kecemasan dan kekhawatiran
kecemasan menghadapi persalinan pada berhubungan dengan kesehatan dan
ibu hamil trimester III sebesar 18,07, keselamatan, ibu hamil cemas terhadap
kemudian turun menjadi 14,53 setelah kemungkinan komplikasi waktu hamil
diberikan Aromaterapi Lavender. dan bersalin, cemas terhadap nyeri
Berdasarkan uji dependent t-test, waktu bersalin, kekhawatiran tidak
didapatkan nilai t hitung sebesar 16,412 segera memperoleh pertolongan
dengan p-value 0,000 < α (0,05), ini ataupun perawatan semestinya dan
menunjukan bahwa ada perbedaan cemas terhadap ancaman bahaya maut
kecemasan menghadapi persalinan pada yang menyertai saat persalinan tiba.
ibu hamil trimester III sebelum dan Selain itu, dapat timbul rasa cemas yang
sesudah diberikan Aromaterapi tidak langsung berhubungan dengan
Lavender di Wilayah Kerja Puskesmas proses kehamilannya, misalnya soal
Bergas. rumah tangga, mata pencaharian suami
atau mengenai hubungan dengan suami.
PEMBAHASAN Kecemasan terhadap bayi yang akan
Kecemasan merupakan reaksi dilahirkan misalnya mengenai cacat,
yang normal terhadap situasi yang perlukaan, keguguran, kematian dalam
sangat menekan kehidupan seseorang. kandungan, kemungkinan melahirkan
anak kembar, dan juga kapasitas
anaknya. Berbagai perasaan cemas ini
akan mudah timbul apabila ibu hamil
sendiri telah mengalami, melihat

104
ataupun mendengar hal-hal yang tidak kecemasan, memiliki efek antidepresan,
diinginkan telah menimpa tetangganya, dan meningkatkan sirkulasi darah di
saudaranya atau temannya (Susanti, otak. Aromaterapi secara inhalasi juga
2008). memungkinkan minyak ini untuk
Kecemasan ibu hamil dalam menyeberangi penghalang darah-otak
menghadapi persalinan tersebut akan dan berinteraksi dengan reseptor sistem
selalu diikuti nyeri kemudian akan saraf pusat (Namazi, 2014).
mengakibatkan peningkatan kerja Aromaterapi dapat mempengaruhi
sistem saraf simpatik, dalam situasi ini sistem limbik di otak yang merupakan
sitem endokrin yang terdiri dari pusat emosi, suasana hati atau mood,
kelenjar-kelenjar seperti adrenal, tiroid, dan memori untuk menghasilkan bahan
dan pituitary (pusat pengendalian neurohormon endorphin dan
kelenjar), melepaskan pengeluaran encephalin, yang bersifat sebagai
hormon masing-masing ke aliran darah penghilang rasa sakit dan serotonin
dalam rangka mempersiapkan badan yang berefek menghilangkan
pada situasi darurat. Akibatnya, sistem ketegangan atau stres serta kecemasan
syaraf atonum mengaktifkan kelenjar menghadapi persalinan. Lavender
adrenal yang mempengaruhi sistem mempunyai efek menenangkan. Aroma
pada hormon epinefrin. Peningkatan lavender dapat memberikan ketenangan,
hormon adrenalin dan nonadrenalin keseimbangan, rasa nyaman, rasa
atau epinefrin dan nonepinefrin keterbukaan dan keyakinan. Disamping
menimbulkan disregulasi biokimia itu, lavender juga dapat mengurangi
tubuh, sehingga muncul ketegangan rasa tertekan, stres, rasa sakit, emosi
fisik pada diri ibu hamil yang yang tidak seimbang, hysteria, rasa
menyebabkan ibu hamil menjadi mudah frustasi dan kepanikan (Setiati, 2019).
marah atau tersinggung, gelisah, tidak Selain itu aromaterapi mudah untuk
mampu memusatkan perhatian, ragu- diterapkan, akting cepat dan dapat
ragu, behakan kemungkinan lanjut akan digunakan dalam intervensi
membentuk suatu siklus umpan balik keperawatan mandiri (Cho, 2013).
yang dapat meningkatkan intensitas Hal ini sesuai dengan hasil
emosional secara keseluruhan (Dariyo penelitian yang dilakukan Kandace, dkk
dalan Heni Efitriasih, 2017). (2017) dimana ada pengaruh yang
Aromaterapi adalah salah satu signifikan terhadap penurunan tingkat
bagian dari pengobatan alternatif yang kecemasan ibu hamil trimester III
menggunakan bahan cairan tanaman menjelang persalinan. Aromaterapi
yang mudah menguap, dikenal sebagai digunakan untuk mempengaruhi emosi
minyak esensial dan senyawa aromatik seseorang dan membantu meredakan
lainnya yang mempengaruhi jiwa, penyakit. Minyak esensial yang
emosi, dan fungsi kognitif dan digunakan dalam aromaterapi ini
kesehatan seseorang (Nurgiwiati, 2015). berhasiat untuk mengurangi stress,
Minyak esensial meningkatkan suasana melancarkan sirkulasi darah, meredakan
hati dan mengurangi kecemasan selama nyeri, mengurangi bengkak,
persalinan dengan cara merangsang menyingkirkan zat racun dari tubuh,
penciuman dalam sistem limbik mengobati infeksi virus, insomnia
(Bastard 2006). Minyak atsiri adalah (sukar tidur) dan penyakit lainnya.
diserap abmelalui inhalasi, Berdasarkan hasil penelitian
mempengaruhi enzim dan kanal ion dan dapat diketahui bahwa dari 15
reseptor, dan akhirnya merangsang otak. responden, yaitu pre test dengan rata-
Mereka maka dapat mengurangi rata (mean) 18,07 dan kecemasan post
105
test dengan rata-rata (mean) 14,53 dan otak yang bertanggung jawab dalam
dengan mengetahui uji parametris sistem integrasi dan perasaan, belajar,
dimana diperoleh nilai p value 0,000 < ingatan, emosi serta rangsangan fisik.
α 0,05, hal ini berarti aromaterapi Minyak esensial lavender sangat efektif
lavender efektif untuk mengurangi dan bermanfaat saat dihirup atau
kecemasan menghadapi persalinan pada digunakan pada bagian luar, karena
ibu hamil trimester III. indra penciuman berhubungan dekat
Aromaterapi inhalasi terhadap dengan emosi manusia. Saat aroma dari
minyak esensial dapat meningkatkan minyak esensial lavender dihirup, tubuh
kesadaran dan menurunkan kecemasan. akan memberikan respon psikologis.
Molekul-molekul bau yang terkandung Hal ini sesui dengan teori Jelani (2009)
dalam minyak esensial memberikan dimana salah satu efektivitas kandungan
efek positif pada sistem saraf pusat, kimia dalam minyak esensial dapat
yaitu dapat menghambat pengeluaran mempengaruhi aktivitas fungsi kerja
Adeno Corticotrophic Hormone otak melalui sistem saraf yang
(ACTH), dimana hormon ini dapat berhubungan dengan indera penciuman.
mengakibatkan terjadinya kecemasan Respon ini akan merangsang
pada seseorang (Widiyono, 2013). peningkatan aktivitas neutrotransmiter,
Kandungan Linalool dan linalyl asetat yaitu berkaitan dengan pemulihan
dalam aromaterapi laevender memiliki kondisi psikologis seperti emosi,
maksimum dan besar sifat menyerap perasaan, pikiran, dan keinginan.
dari kulit selama pijat dengan depresi
sistem saraf pusat. Linalool KESIMPULAN
menunjukkan efek sedatif dan linalyl Kesimpulan dalam penelitian ini
asetat menunjukkan tindakan narkotika adalah rata-rata kecemasan menghadapi
ditandai. Kedua tindakan mungkin persalinan pada ibu hamil trimester III
bertanggung jawab untuk sebelum diberikan aromaterapi lavender
penggunaannya pada pasien bantal adalah 18,07 dengan nilai maksimum 22
kecemasan lavender dengan pola dan nilai minium 14. Rata-rata
gangguan tidur, meningkatkan rasa kecemasan menghadapi persalinan pada
kesejahteraan, mendukung ibu hamiltrimester III setelah diberikan
kewaspadaan mental dan menekan aromaterapi lavender adalah 14,53
agresi dan kecemasan (Ali 2015). dengan nilai maksimum 18 dan nilai
Hal tersebut sesuai dengan minimum 10. Aromaterapi lavender
penelitian Setiati, dkk (2019) dimana efektif untuk menurunkan kecemasan
terapi dengan menggunakan minyak menghadapi persalinan pada ibu hamil
esensial lavender dapat membantu trimester III dengan nilai p 0,000 <
membangkitkan semangat dan 0,05.
menyegarkan. Pemberian aromaterapi
lavender efektif menurunkan kecemasan DAFTAR PUSTAKA
persalinan. Aromaterapi memiliki Ali, Babar dkk. (2015). Essential Oils
beberapa molekul yang dilepaskan Used in Aromatherapy: A
keudara sebagai uap air. Ketika uap air systemic review. Asian Pac J Trop
yang mengandung komponen kimia Biomed 2015; 5(8): 601–611.
tersebut dihirup, akan diserap tubuh Diakses pada tanggal 15 Juli
melalui hidung dan paru-paru yang 2019.
kemudian masuk kealiran darah. http://www.sciencedirect.com/scie
Bersamaan saat dihirup, uap air akan nce/article/pii/S22211691150010
berjalan dengan segera ke sistem limbik 33.

106
107
Bastard, Janed dan Denise Tiran. Notoatmojo, S. (2012). Metode
(2006). Aromatherapy and Penelitian Kesehatan. Jakarta:
massage for antenatal anxiety: Its Rineka Cipta.
effect on the fetus. Nurgiwiati, Endeh. (2015). Terapi
Complementary Therapies in Alternatif & Komplementer
Clinical Practice (2006) 12, 48– Dalam Bidang Keperawatan.
54. Diakses pada tanggal 15 Juli Bogor: In Media.
2019. Pudiastuti, Ratna D. (2012). Asuhan
https://www.researchgate.net/publ Pada Ibu Hamil Normal dan
ication/7369453_Aromatherapy_a Patologi. Yogyakarta: Nuha
nd_massage_for_antenatal_anxiet Medika.
y_Its_effect_on_the_fetus. Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB, dan
Cho, Mi-Yeon dkk. (2013). Effects of Gagas Ulung. (2016). Sehat Alami
Aromatherapy on the Anxiety, dengan Herbal 250 Tanaman
Vital Signs, and Sleep Quality of Herbal Sebagai Obat +60 Resep
Percutaneous Coronary Menu Kesehatan. Jakarta: PT
Intervention Patients in Intensive Gramedia Pustaka Utama.
Care Units. Evidence-Based Setiati, Nova dkk. (2019). Efektivitas
Complementary and Alternative Pemberian Aromaterapi Lavender
Medicine Volume 2013, Article untuk Menurunkan Kecemasan
ID 381381, 6 pages. Diakses pada Ibu Hamil Trimester III dalam
tanggal 15 Juli 2019. Persiapan Menghadapi Persalinan
http://www.hindawi.com/journals/ di Bidan Praktek Mndiri
ecam/2013/381381/. Nurussyifa Kecematan Buniseuri
Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang. Ciamis. Jurnal Kesehatan Bakti
(2017). Profil Kesehatan Tunas Husada Vol 19 No1.
Kabupaten Semarang Tahun Diakses pada tanggal 4 April
2017. 2019. http://ejurnal.stikes-
Efitriasih, Heni. (2017). Pengaruh bth.ac.id/index.php/P3M_JKBTH/
Endorphine Massage Terhadap article/view/449.
Kecemasan Ibu Hamil Trimester Sianipar, Kandace dkk. (2017).
III Dalam Menghadapi Pengaruh Aromaterapi, Relaksasi
Persalinan di Pusekesmas Otot Progresif Terhadap
Ungaran. (Skripsi). Ungaran. Penurunan Kecemasan Ibu Hamil
Universitas Ngudi Waluyo. Menjelang Persalinan di BPM
Jaelani. (2017). Aroma Terapi. Jakarta: Simalungun. Jurnal Ilmiah
Pustaka Populer Obor. PANNMED Vol 12 No. 1.
Mardjan. (2016). Pengaruh Kecemasan Diakses pada tanggal 18
Pada Kehamilan Primipara Desember 2018. http://poltekkes-
Remaja. Abrori Institute. medan.e.journal.id/pannmed/artic
Namazi, Masoumeh dkk. (2014). le/view/55.
Aromatherapy With Citrus Suprijati. (2014). Efektivitas Pemberian
Aurantium Oil and Anxiety Aromaterapi Untuk Menurunkan
During the First Stage of Labor. Kecemasan Ibu Hamil Trimester
Iran Red Crescent Med DOI: III dalam Persiapan Menghadapi
10.5812/ircmj.18371. Diakses Persalinan di Bidan Praktek
pada tanggal 15 Juli 2019. Mandiri Suprijati Desa Bagi
http://www.ncbi,nlm.nih.gov/pmc/ Kecamatan/Kabupaten Madiun.
articles/PMC4102991/. Jurnal Delima Harapan Vol 2 No.

108
1. Diakses pada tanggal 18
Desember 2018. http://www.google.com/amp/s/doc
player.info/amp/35520189- Efektivitas-pemberian- aromaterapi-untuk-
menurunkan- kecemasan-ibu-hamil-trimester-
iii-dalam-persiapan-menghadapi- persalinan.html.
Susanti, N. (2008). Psikologi
Kehamilan. Jakarta : EGC. Widiono. (2013). Aromaterapi Inhalasi
Sebagai Evidence Based Nursing pada Pasien GGK yang Menjalani Hemodialisa untuk
Mengurangi Kecemasan.
Mahasiswa Megister Keperawatan Peminatan Medikal Bedah Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta. Diakses pada tanggal
22 Mei 2019. http://www.google.com/amp/s/doc
player.info/amp/29754791- Aromaterapi-inhalasi-sebagai- evidence-based-
nursing-pada- pasien-ggk-yang-menjalani- hemodialisa-untuk-mengurangi-
kecemasan.html.
Yohana, Yovita & Yessica. (2011).
Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Garda Media.

109
ANALISIS JURNAL
PENGARUH RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL

Nama Peneliti Populasi Intervensi Perbandingan Hasil Waktu


Fitria Hikmatul Populasi Rendam kaki Dalam jurnal utama yang berjudul Pengaruh Hasil penelitian didapatkan Penelitian
Ulya1, Yuniarti penelitian adalah terapi Rendam Kaki Dengan Air Hangat Terhadap kesimpulan ada pengaruh ini
Purnaningrum2 adalah dengan cara Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil. Populasi rendam kaki dengan air dilaksanakan
semua ibu merendam kaki penelitian adalah semua ibu hamil trimester III di hangat terhadap tingkat pada bulan
hamil hingga batas 10– wilayah Puskesmas Jati bulan Pebruari 2019 kecemasan pada ibu hamil februari
trimester III 15 cm di atas dengan sampel 16 orang ibu hamil Trimester III di trimester III, p value 0,033 2019.
di wilayah mata kaki wilayah Puskesmas Jati Kudus pada bulan April dengan selisih tingkat
Puskesmas menggunakan air 2019 dalam kurun waktu satu bulan. Jenis kecemasan sebesar 7,62.
Jati bulan hangat pada suhu penelitian yang digunakan adalah pra eksperimen. Rata-rata tingkat
Pebruari 350–380C Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian kecemasan sebelum
2019 selama 20–30 ini adalah rancangan One Group Pretest Posttest. rendam kaki dengan air
dengan menit. Setelah Penelitian ini menggunakan instrumen berupa hangat sebesar 61,75
sampel 16 diberikan terapi Standar Operasional Prosedur (SOP) rendam kaki (kecemasan berat)
orang ibu rendam kaki dengan air hangat dan kuesioner tingkat kecemasan sedangkan rata-rata tingkat
hamil dengan air Zung Self Rating Anxiety Scale. Rendam kaki kecemasan sesudah rendam
Trimester hangat responden adalah terapi dengan cara merendam kaki hingga kaki dengan air hangat
III di merasa segar, batas 10–15 cm di atas mata kaki menggunakan air sebesar 54,13 (kecemasan
wilayah rileks, hangat pada suhu 350–380C selama 20–30 menit. ringan sedang).
Puskesmas ketegangan Setelah diberikan terapi rendam kaki dengan air
Jati Kudus menurun. hangat responden merasa segar, rileks, ketegangan
pada bulan menurun. Terapi rendam kaki air hangat
April 2019 merupakan salah satu terapi yang memberikan efek
dalam teraupetik karena air hangat mempunyai dampak
kurun fisiologis bagi tubuh. Dampak tersebut dapat
waktu satu mempengaruhi oksigenasi jaringan, sehingga dapat
bulan. mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa
nyeri, menenangkan jiwa dan merilekskan tubuh,
hal ini dikarenakan efek dari terapi yang mampu
mengurangi tingkat kecemasan dengan cara
merangsang produksi endorphin. Hasil penelitian
didapatkan kesimpulan ada pengaruh rendam kaki
dengan air hangat terhadap tingkat kecemasan pada
ibu hamil trimester III, p value 0,033 dengan selisih
tingkat kecemasan sebesar 7,62. Rata-rata tingkat
kecemasan sebelum rendam kaki dengan air hangat
sebesar 61,75 (kecemasan berat) sedangkan rata-
rata tingkat kecemasan sesudah rendam kaki
dengan air hangat sebesar 54,13 (kecemasan ringan
sedang). Dalam penelitian jurnal pembanding yang
berjudul Efektivitas Aromaterapi Lavender Untuk
Mengurangi Kecemasan Menghadapi Persalinan
Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bergas. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu hamil Trimester III di Wilayah
Kerja Puskesmas Bergas. Desain penelitian yaitu
Pre-Experiment, dengan rancangan one group pre
test posttest. Teknik sempling menggunakan Kuota
Sampling dengan jumlah responden 15 ibu hamil.
Aromaterapi lavender adalah bagian dari
pengobatan alternatif yang menggunakan bahan
cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal
sebagai minyak esensial dan senyawa aromatik
lainnya yang mempengaruhi jiwa, emosi, dan
fungsi kognitif dan kesehatan seseorang. Minyak
esensial dari ekstrak bunga lavender adalah sebagai
aromaterapi yang meningkatkan suasana hati dan
mengurangi kecemasan selama persalinan dengan
cara merangsang penciuman dalam sistem limbic,
memberikan efek relaksasi, anti-neurodepresive
dan sedasi untuk orang yang mengalami insomnia
serta memperbaiki mood seseorang, menurunkan
tingkat kecemasan, meningkatkan tingkat
kewaspadaan. Senyawa polifenol yang terdapat
dalam bunga lavender memiliki potensi sebagai
antioksidan, menghambat aktivitas radikal bebas,
anti-terbakar, antivirus, anti kanker, dan penyakit
yang berhubungan dengan jantung dimana
kandungan terbanyak adalah linaly asetat dan
linalool yang dapat memberikan efek rileksasi.
Aromaterapi menghasilkan bahan neurohormon
endorphin dan encephalin, yang bersifat sebagai
penghilang rasa sakit dan serotonin yang berefek
menghilangkan ketegangan atau stres serta
kecemasan menghadapi persalinan. Lavender
mempunyai efek menenangkan. Aroma lavender
dapat memberikan ketenangan, keseimbangan, rasa
nyaman, rasa keterbukaan dan keyakinan.
Disamping itu, lavender juga dapat mengurangi
rasa tertekan, stres, rasa sakit, emosi yang tidak
seimbang. Hasil penelitian ini adalah rata-rata
kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil
trimester III sebelum diberikan aromaterapi
lavender adalah 18,07 dengan nilai maksimum 22
dan nilai minium 14. Rata-rata kecemasan
menghadapi persalinan pada ibu hamiltrimester III
setelah diberikan aromaterapi lavender adalah
14,53 dengan nilai maksimum 18 dan nilai
minimum 10. Aromaterapi lavender efektif untuk
menurunkan kecemasan menghadapi persalinan
pada ibu hamil trimester III dengan nilai p 0,000 <
0,05.
DAFTAR PUSTAKA

Nila, G.S. 2019. Efektivitas Aromaterapi Lavender Untuk Mengurangi Kecemasan


Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Wilayah Kerja Puskesmas
Bergas. http://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jhhs/article/download/16/15 (4 Januari
2021).

Ulya, F.H. 2019. Pengaruh Rendam Kaki Dengan Air Hangat Terhadap Tingkat Kecemasan
Pada Ibu Hamil.
http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/embrio/article/download/2044/1846 (4 Januari
2021).
ANALISIS JURNAL
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POST
PARTUM DI BPM MELI R. PALEMBANG TAHUN 2018

Oleh:
NI MADE DIAH MAS PURBASARI
209012410

PROGRAM STUDI NERS PROGRAM PROFESI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM DI BPM MELI R.
PALEMBANG TAHUN 2018
Italia¹, Meli Sri Yanti²
¹Dosen Program studi D-III Keperawatan STIKES Mitra Adiguna Palembang
Komplek Kenten Permai Blok J No 9-12 Bukit Sangkal Palembang 30114
²Mahasiswa Program Studi D-III Keperawatan STIKES Mitra Adiguna Palembang
Email : Italia_effendi@gmail.com

Abstrak

Dalam fisiologi laktasi, prolaktin merupakan suatu hormon yang disekresi oleh grandula pituitari. Hormon ini memiliki peranan penting
untuk memproduksi ASI. Permasalahan tidak lancarnya proses keluarnya ASI yang menjadi salah satu penyebab seseorang tidak dapat menyusui
bayinya sehingga proses menyusui terganggu/terhambat. Selain itu, cara lain untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI yaitu dengan melakukan pijat
oksitosin. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum di BPM Meli Rosita Palembang tahun
2018. Jenis penelitian pre-eksperimen dengan rancangan penelitian one group pre test and post test design. Dalam penelitian ini menetapkan 3 orang
informan yang terdiri dari 2 orang informan ibu nifas dan 1 orang informan kunci yaitu bidan. Berdasarkan analisis univariat diketahui distribusi
frekuensi produksi ASI ibu sebelum dilakukan pijat oksitosin sebagian besar pada kategori kurang sebanyak 9 responden (60%), sedangkan distribusi
frekuensi produksi ASI ibu setelah dilakukan pijat oksitosin sebagian besar pada kategori baik sebanyak 13 responden (86,7%). Ada pengaruh yang
signifikan pijat oksitosin terhadap produksi ASI ibu post partum di BPM Meli Rosita Palembang Tahun 2018 dengan nilai p value = 0,004
< 0,05. Saran Agar Petugas kesehatan khususnya Bidan selalu mempromosikan manfaat ASI dengan cara memberikan pelatihan atau mengajarkan
kepada keluarga ibu postpartum teknik melakukan pijat
oksitosin yang sangat banyak manfaatnya untuk mendukung program pemerintah tentang pemberian ASI
ekslusif.

Kata kunci : Pijat Oksitosin, Produksi ASI

Abstract

In lactation physiology, prolactin is a hormone secreted by the pituitary grandula. This hormone has an important role to produce breast milk. The
problem is that the process of breastfeeding is not smooth, which is one reason that a person cannot breastfeed the baby so that the breastfeeding
process is disturbed / hampered. In addition, another way to overcome the inability of breast milk production is to do an oxytocin massage. The aim of
the study was to determine the effect of oxytocin massage on breast milk production in post partum mothers in BPM Meli Rosita Palembang in 2018. This
type of pre- experiment research was a one group pre test and post test design study design. In this study, 3 informants consisted of 2
postpartum mothers and 1 key informant, midwife. Based on univariate analysis, it was found that the frequency distribution of mother's breast milk
production before oxytocin massage was mostly in the less category as many as 9 respondents (60%), while the frequency distribution of
mother's breast milk production after oxytocin massage was mostly in the good category by 13 respondents (86.7%) . There was a significant effect of
oxytocin massage on the milk production of post partum mothers in BPM Meli Rosita Palembang in 2018 with a p value = 0.004 <0.05. Suggestion For
Health Workers, especially Midwives, to always promote the benefits of ASI by providing training or teaching families of postpartum mothers the
technique of performing oxytocin massage which is of great benefit to support government programs on exclusive
breastfeeding.

Keywords: Oxytocin Massage, Breast Milk Production


PENDAHULUAN diberikan eksklusif selama 6 bulan pertama
Air Susu Ibu (ASI) merupakan dan melanjutkan ASI bersama makanan
nutrisi yang paling tepat diberikan pada bayi pendamping ASI lainnya yang sesuai sampai
baru lahir sampai umur 6 bulan karena pada bayi berusia 2 tahun atau lebih (Wulandari,
masa tersebut usus bayi belum mampu 2014).
mencerna makanan selain ASI. ASI Berdasarkan data Kementrian
merupakan susu segar dan steril yang Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes
diproduksi langsung oleh ibu dan dapat RI), cakupan pemberian ASI pada bayi usia
mengurangi gangguan gastrointestinal 0-6 bulan dari 3.561.617 bayi, yang
dibandingkan dengan makanan lain jika mendapatkan ASI hanya 1.983.066 bayi
diminum oleh bayi. ASI juga mengandung (55,7%). Cakupan pemberian ASI pada
nutrisi, hormon, unsur kekebalan, faktor bayi usia 0-6 bulan tertinggi terdapat pada
pertumbuhan, anti alergi, antibodi serta anti Provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak
inflamasi yang dapat mencegah terjadinya 80.412 bayi (86,9%), sedangkan cakupan
infeksi pada bayi (Purwanti dalam Ulfa, pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan
2013). terendah terdapat pada Provinsi Sulawesi
Bagi ibu yang menyusui bayi, Utara sebanyak 9.657 bayi (263%).
kelancaran ASI sangat penting untuk Sedangkan cakupan pemberian ASI pada
memenuhi kebutuhan bayi. ASI eksklusif bayi usia 0-6 bulan di Provinsi Sumatera
tanpa pendamping ASI disarankan diberikan Selatan dari 135.874 bayi, yang mendapat
sampai dengan usia bayi menginjak usia ASI hanya 81.868 bayi (60,3%) (Kemenkes
enam bulan. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) RI, 2016).
atau menyusui bayi dilakukan di berbagai Berdasarkan data Dinas Kesehatan
lapisan masyarakat diseluruh dunia, karena Kota Palembang, cakupan pemberian ASI
banyak manfaat yang diperoleh dari ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan tahun
Eksklusif dan praktik menyusui selama 2 2015 sebanyak 9.492 bayi (72,9%) dari
tahun (Wulandari, 2014). 13.018 bayi, tahun 2016 cakupan pemberian
Dalam rangka menurunkan angka ASI Ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan
kesakitan dan kematian, United Nation mengalami penurunan 8.572 bayi (68,5%)
Children Fund (UNICEF) dan World Health dari 12.509 bayi dan tahun 2017 cakupan
Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI Ekslusif pada bayi usia 0-6
sebaiknya anak hanya disusui air susu ibu bulan mengalami kenaikan sebanyak 8.015
(ASI) selama paling sedikit enam bulan. bayi (73,2%) dari 10.937 bayi (Dinkes Kota
makanan padat seharusnya diberikan Palembang, 2017).
sesudah anak berumur 6 bulan dan Target pencapaian ASI sulit dicapai
pemberian ASI dilanjutkan sampai anak disebabkan karena salah satunya yaitu ASI
berumur dua tahun (Kemenkes, 2014). tidak keluar. Permasalahan tidak lancarnya
Selain itu pentingnya ASI juga proses keluarnya ASI yang menjadi salah
terlihat pada acara dunia yaitu Pekan ASI satu penyebab seseorang tidak dapat
sedunia Agustus 2008, The World Alliance menyusui bayinya sehingga proses
For Breast Feeding Action (WABA) menyusui terganggu/terhambat karena itu
memilih tema Mother Support: Going For diperlukan pendekatan pada masyarakat
the Gold. Makna tema tersebut adalah suatu untuk dapat mengubah kebiasan buruk
gerakan untuk mengajak semua orang memberikan makanan pendamping ASI
meningkatkan dukungan kepada ibu untuk sebelum bayi berusia 6 bulan dan
memberikan bayi-bayi mereka makanan pengenalan berbagai metode yang dapat
yang berstandar emas yaitu ASI yang membantu ibu menyusui untuk
memperlancar pengeluaran ASI (Arisman yang mengelilingi saluran pembuat susu
dalam Ulfa, 2013). mengerut atau berkontraksi sehingga ASI
Masalah sindrom ASI kurang terdorong keluar dari saluran produksi ASI
diakibatkan oleh kecukupan bayi akan ASI dan mengalir siap untuk dihisap oleh bayi.
tidak terpenuhi sehingga bayi mengalami Sehingga kemungkinan jika ibu memiliki
ketidakpuasan setelah menyusu, bayi sering pikiran, perasaan dan emosi yang kuat,
menangis atau rewel, tinja bayi keras dan maka akan menekan refleks oksitosin dalam
payudara terasa membesar. Namun menghambat dan menurunkan produksi ASI
kenyataannya, ASI sebenarnya tidak kurang (Latifah, 2015).
sehingga terkadang timbul masalah bahwa Berat badan bayi merupakan salah
ibu merasa ASInya tidak tercukupi dan ada satu indikator dari kelancaran ASI yang
keinginan untuk menambah susu formula. menurut kriteria bila ASI lancar maka berat
Kecukupan dapat dinilai dari penambahan badan bayi tidak akan turun 10% pada
berat badan bayi secara teratur, frekuensi minggu pertama lahir bahkan bila bayi
BAK paling sedikit 6x sehari. Adanya mendapatkan ASI ekslusif penurunan hanya
mitos serta persepsi yang salah mengenai terjadi 3-5% pada hari ke 3 dan berat badan
ASI dan media yang memasarkan susu pada minggu kedua minimal sama atau
formula, serta kurangnya dukungan bahkan mengalami kenaikan (Bobak dalam
masyarakat menjadi hal- hal yang dapat Suryani, 2013). Sedangkan indikator kedua
mempengaruhi ibu dalam menyusui. dimana bila bayi cukup mendapatkan ASI
(Widiyanti, 2015). akan buang air besar antara 6 sampai dengan
Cara yang dapat dilakukan untuk 8 kali dalam 24 jam dengan warna jernih
meningkatkan produksi ASI adalah dengan kekuningan (Soetjiningsih dalam Suryani,
melakukan perawatan payudara atau breast 2013). Bila bayi tidak mendapatkan cukup
care yang bertujuan untuk melancarkan ASI maka bayi akan sering menangis,
sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya menyusu lebih lama dari frekwensi biasanya
saluran produksi ASI sehingga dan ingin selalu minum ASI dengan waktu
memperlancar pengeluaran ASI. Selain itu, yang cukup pendek.
cara lain untuk mengatasi ketidaklancaran Berdasarkan data BPM Meli Rosita
produksi ASI yaitu pijat oksitosin. Pijat Palembang, jumlah ibu nifas tahun 2015
oksitosin adalah pemijatan pada tulang sebanyak 459 orang, tahun 2016 sebanyak
belakang yang di mulai pada tulang 423 orang dan tahun 2017 sebanyak 393
belakang servikal (cervical vertebrae) orang.
sampai tulang belakang torakalis dua belas, Berdasarkan hasil pengamatan
dan merupakan usaha untuk merangsang peneliti di BPM Meli Rosita Palembang
hormon prolaktin dan oksitosin setelah terhadap 5 orang ibu nifas, terdapat 4 orang
melahirkan.Pijatan ini berfungsi untuk yang tidak mengetahui cara melakukan pijat
meningkatkan hormon oksitosinyang dapat oksitosin. Selama ini jika ada ibu nifas yang
menenangkan ibu, sehingga ASI pun keluar air susunya tidak keluar, bidan hanya
dengan sendirinya. Pijat oksitosin dapat meminta ibu untuk sesering mungkin
meningkatkan produksi ASI dengan cara menyusukan bayinya supaya dapat
mengurangi tersumbatnya saluran produksi merangsang keluarnya air susu ibu.
ASI sehingga memperlancar pengeluaran Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik
ASI (Latifah, 2015). untuk melakukan penelitian tentang pijat
Refleks oksitosin dapat dipengaruhi oksitosin terhadap kelancaran air susu ibu.
oleh pikiran, perasaan dan emosi ibu. Berdasarkan latar belakang diatas,
Perasaan ibu dapat meningkatkan dan juga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
menghambat pengeluaran oksitosin. dengan judul “Pengaruh Pijat Oksitosin
Hormon ini akan menyebabkan sel-sel otot Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Post
Partum di BPM Meli RositaPalembang Populasi pada penelitian ini adalah
tahun 2018”. semua ibu post partum hari ke 2 di BPM
Meli Rosita Palembang.
METODE PENELITIAN Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah
Ruang Lingkup Penelitian sebagian ibu post partum hari ke 2 yang
Penelitian ini dilakukan terhadap berjumlah 15 orang.
semua ibu post partum yang mengalami
bendungan ASI di BPM Meli Rosita
Palembang dengan tujuan diketahui Teknik Pengambilan Sampel
pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi Pengambilan sampel pada penelitian
ASI pada ibu post partum di BPM Meli ini dilakukan dengan cara non probability
Rosita Palembang. Penelitian ini sampling dengan metode accidental
dilaksanakan pada tanggal 1 Mei – 1 Juni sampling
2018 di BPM Meli Rosita Palembang. Teknik Pengumpulan Data
Jenis penelitian pre-eksperimen Teknik pengumpulan data pada
dengan rancangan penelitian one group pre penelitian ini dilakukan dengan melakukan
test and post test design adalah rancangan observasi secara langsung untuk melihat
penelitian yang menggunakan satu produksi ASI ibu post partum. Produksi ASI
kelompok subyek dengan cara melakukan ibu post partum dinilai dengan
pengukuran sebelum dan setelah perlakuan. mengobservasi tanda-tanda sebagai berikut:
Perbedaan kedua hasil pengukuran dianggap 1. ASI yang banyak dapat merembes keluar
sebagai efek perlakuan (Saryono, 2011). melalui putting
2. Setelah menyusui bayi akan tertidur /
Data dan Cara Pengumpulan Data tenang selama 3 – 4 jam
Data 3. Bayi kencing lebih sering, sekitar 8 kali
1. Data primer sehari (Delima, 2016).
Dalam penelitian ini data primer Setelah mengobservasi produksi ASI
diperoleh melalui hasil observasi secara ibu post partum kemudian dilakukan pijat
langsung terhadap produksi ASI ibu post oksitosin pada sepanjang tulang belakang
partum sebelum pemberian pijat (vertebrae) untuk merangsang hormon
oksitosin dan setelah pemberian pijat oksitosin setelah melahirkan dengan durasi
oksitosin pada ibu post partum. 3-5 menit. Kemudian pada hari berikutnya
2. Data sekunder peneliti menanyakan kembali mengenai
Dalam penelitian menggunakan produksi ASI ibu setelah dilakukan pijat
data sekunder berupa data dari BPM oksitosin dan peneliti mencatat pada tabel
Meli Rosita Palembang, buku sumber observasi yang telah disediakan.
dan internet yang berkaitan dengan topik
penelitian. Teknis Analisis
Cara pengumpulan data Analisis data dalam penelitian ini
Pada penelitian ini cara melalui prosedur bertahap antara lain :
pengumpulan data dilakukan dengan 1. Analisis univariat
mencatat hasil observasi sebelum pijat Analisis univariat bertujuan untuk
oksitosin dan sesudah pemberian pijat menjelaskan atau mendeskripsikan
oksitosin terhadap produksi ASI ibu post karakteristik setiap variabel penelitian.
partum. Pada umumnya dalam analisis ini hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dan
Populasi dan sampel presentasi dari tiap variabel
Populasi (Notoatmodjo, 2012). Analisa data yang
digunakan untuk melihat distribusi Tabel 4.1
frekuensi dari tiap-tiap variabel yaitu Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-
pemberian pijat oksitosin dan produksi Smirnov Test
ASI ibu post partum.
2. Analisis bivariat No Variabel Shapiro- P.Value Keterangan
Analisis ini untuk mengetahui Wilk
pengaruh pijat oksitosin terhadap 1. Produksi 0,630 0,643 Normal
produksi ASI pada ibu post partum ASI
menggunakan uji statistik yang sesuai Sebelum
dengan tujuan penelitian, yakni uji t-test Pijat
independent sampel dengan taraf Oksitosn
signifikan α = 0,05, dimana 2. Produksi 0,413 0,371 Normal
ketentuannya adalah jika nilai p value > ASI
α (0,05) berarti tidak ada pengaruh dan Setelah
jika p value < α (0,05) berarti ada Pijat
pengaruh (Notoatmodjo, 2012). Oksitosn
Analisis ini dilakukan untuk
mengetahui pijat oksitosin terhadap Berdasarkan tabel 4.1 diatas di
produksi ASI pada ibu post partum di ketahui bahwa nilai signifikan dari data
BPM Meli Rosita menggunakan uji produksi ASI sebelum pijat oksitosin
statistik yang sesuai dengan tujuan sebesar 0,643 > 0,05 dan nilai signifikan
penelitian yaitu uji t-testindependen dari produksi ASI setelah pijat oksitosin
sample dengan taraf signifikasi α = 0,05 sebesar 0,371 > 0,05. Karena kedua data
, dimana ketentuannya adalah jika nilai p tersebut > 0,05 sehingga dapat disimpulkan
value > α (0,05) berarti tidak ada bahwa kedua data tersebut berdistribusi
pengaruh dan jika p value < α (0,05) normal.
berarti ada pengaruh. Analisis Univariat
Analisa ini dilakukan dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan distribusi frekuensi produksi
ASI sebelum dan setelah dilakukan pijat
Hasil Penelitian oksitosin, data disajikan dalam bentuk tabel
Penelitian ini dilaksanakan pada dan teks.
tanggal 1 Mei – 1 Juni 2018 di BPM Meli 1. Produksi ASI Sebelum Dilakukan
Rosita Palembang. Pijat Oksitosin
Uji Normalitas Jumlah responden dalam penelitian ini
Sebelum dilakukan analisis dengan adalah15 responden yang dikelompokkan
uji t data harus memenuhi syarat uji menjadi 2 kategori yaitubaik (Jika ASI
normalitas. Uji normalitas dalam penelitian merembes keluar melalui putting, setelah
ini digunakan uji kolmogrof-smirnov Z. Data menyusui bayi akan tertidur / tenang selama
dikatakan berdistribusi normal jika nilai 2 –3 jam dan bayi kencing lebih sering
signifikan (2-tailed) > 0,05. Berikut sekitar 6-8 kali sehari), kurang (Jika ASI
merupakan hasil uji normalitas terhadap data tidak merembes keluar melalui puting,
dari variabel produksi ASI. setelah menyusui kurang dari 2 jam bayi
akan terbangun dan bayi kencing < 6 kali
sehari). Hasil analisis univariat dari
variabelproduksi ASI sebelum dilakukan
pijat oksitosin dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Analisis Bivariat
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi 1. Perbedaan Produksi ASI Ibu Post
BerdasarkanProduksi ASI Sebelum Partum Sebelum dan Setelah
Dilakukan Pijat Oksitosin Di BPM Meli Dilakukan Pijat Oksitosin
Rosita Palembang Tahun 2018
Tabel 4.4
Produksi ASI Perbedaan Produksi ASI Ibu Post
Sebelum Pijat N % Partum Sebelum dan Setelah Dilakukan
Oksitosin Pijat Oksitosin Di BPM Meli Rosita
Baik 6 40 Palembang Tahun 2018
Kurang 9 60
Total 15 100 Produksi ASI Mean P value N
Ibu Post Parum
Berdasarkan tabel 4.2 diatas Sebelum Pijat
1,83
didapatkan distribusi frekuensi produksi ASI Oksitosin
ibu sebelum dilakukan pijat oksitosin 0,004 15
Setelah Pijat
2,13
sebagian besar pada kategori kurang Oksitosin
sebanyak 9 responden (60%) dan produksi
ASI ibu kategori baik sebanyak 6 responden Berdasarkan tabel 4.4 dapat
(40%). diketahui bahwa rata-rata sebelum dilakukan
2. Produksi ASI Setelah Dilakukan pijat oksitosin sebesar 1,83 dan rata-rata
Pijat Oksitosin setelah dilakukan pijat oksitosin sebesar
sebesar 2,13. Oleh karena nilai rata-rata
Tabel 4.3 produksi ASI setelah pijat oksitosin lebih
Distribusi Frekuensi besar dari pada rata-rata produksi ASI
BerdasarkanProduksi ASI Setelah sebelum pijat oksitosin sehingga dapat
Dilakukan Pijat Oksitosin Di BPM Meli dinyatakan bahwa pijat oksitosin dapat
Rosita Palembang Tahun 2018 meningkatkan produksi ASI ibu post
partum.
Produksi ASI Berdasarkan hasil uji statistik
Setelah Pijat N % menggunakan uji t-test diperoleh nilai
Oksitosin signifikan sebesar 0,004 lebih kecil dari
Baik 13 86,7 taraf signifikan 5% atau (p value = 0,004 <
Kurang 2 13,3 0,05) maka dapat dinyatakan adapengaruh
Total 15 100 yang signifikan pijat oksitosin terhadap
produksi ASI ibu post partum di BPM Meli
Berdasarkan tabel 4.3 diatas Rosita Palembang Tahun 2018.
didapatkan distribusi frekuensi produksi ASI
ibu setelah dilakukan pijat oksitosin Pembahasan
sebagian besar pada kategori baik sebanyak Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap
13 responden (86,7%) dan produksi ASI ibu Produksi ASI Pada Ibu Post Partum
kategori kurang sebanyak 2 responden Berdasarkan analisis univariat
(13,3%). diketahui distribusi frekuensi produksi ASI
ibu sebelum dilakukan pijat oksitosin
sebagian besar pada kategori kurang
sebanyak 9 responden (60%) dan produksi
ASI ibu kategori baik sebanyak 6 responden menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar
(40%). 4.381 sedangkan nilai t tabel 2,048 atau t
Berdasarkan analisis univariat tabel lebih kecil dari t hitung yang berarti
diketahui distribusi frekuensi produksi ASI secara statistik Ho ditolak, dengan demikian
ibu setelah dilakukan pijat oksitosin dapat disimpulkan terdapat pengaruh rerata
sebagian besar pada kategori baik sebanyak waktu pengeluaran kolostrum antara
13 responden (86,7%) dan produksi ASI ibu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
kategori kurang sebanyak 2 responden Hasil penelitian ini juga sejalan
(13,3%). dengan penelitian Safitri (2015) yang
Berdasarkan analisis bivariat berjudul pijat punggung dan percepatan
diketahui bahwa rata-rata sebelum dilakukan pengeluaran ASI pada ibu post partum di
pijat oksitosin sebesar 1,83 dan rata-rata RB As-Syifa Husada
setelah dilakukan pijat oksitosin sebesar KecamatanPoncokusumo Kabupaten
sebesar 2,13. Oleh karena nilai rata-rata Malang. Hasil penelitian didapatkan hasil
produksi ASI setelah pijat oksitosin lebih pada kelompok yangdiberikan perlakuan
besar dari pada rata-rata produksi ASI pijat punggung seluruhresponden (100%)
sebelum pijat oksitosin sehingga dapat ASI keluar pada hari ke 2sedangkan pada
dinyatakan bahwa pijat oksitosin dapat kelompok yang tidak mendapatkanperlakuan
meningkatkan produksi ASI ibu post pijat punggung sebanyak 6responden (60%)
partum. ASI keluar pada hari ke 3. Sedangkan pada
Berdasarkan hasil uji statistik kelompok yangdiberikan perlakuan pijat
menggunakan uji t-test diperoleh nilai punggung seluruhresponden sebanyak 10
signifikan sebesar 0,004 lebih kecil dari orang (100%) percepatanpengeluaran ASI
taraf signifikan 5% atau (p value = 0,004 < dalam batas normal dankelompok yang tidak
0,05) maka dapat dinyatakan adapengaruh diberi perlakuan pijatpunggung 6 responden
yang signifikan pijat oksitosin terhadap (60%) percepatanpengeluaran ASI juga
produksi ASI ibu post partum di BPM Meli dalam batas normal. Hasil uji statistik
Rosita Palembang Tahun 2018. didapatkan nilai Asymp Sig (2-tailed) =
0,029 < 0,05, yang artinya ada pengaruh
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang signifikan antara pijat
penelitian Wulandari (2014) yang berjudul punggungterhadap percepatan pengeluaran
Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap ASI pada ibupost partum di RB As-Syifa
Pengeluaran Kolostrum Pada Ibu Post Husada KecamatanPoncokusumo
Partum Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Malang.
Provinsi Kepulauan Riau. Hasil penelitian Hal ini sesuai dengan pernyataan
ini, menunjukkan pada kelompok perlakuan Latifah (2015), yang menyatakan bahwa
rerata waktu pengeluaran Kolostrum 5.21 cara yang dapat dilakukan untuk
jam. Dalam penelitian ini pijat oksitosin meningkatkan produksi ASI adalah dengan
dilakukan berdasarkan Standar Operasional melakukan perawatan payudara atau breast
Prosedur (SOP) yang diberikan pada ibu care yang bertujuan untuk melancarkan
post partum 2 jam . Sedangkan hasil yang sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya
diperoleh pada kelompok yang tidak saluran produksi ASI sehingga
dilakukan pijat oksitosin (kontrol) rerata memperlancar pengeluaran ASI. Selain itu,
waktu pengeluaran Kolostrum 8.16 cara lain untuk mengatasi ketidaklancaran
jam.Hasil perhitungan dengan analisa produksi ASI yaitu pijat oksitosin. Pijat
statistik T-Test Independent pada 15 oksitosin adalah pemijatan pada tulang
responden kelompok perlakuan dan 15 belakang yang di mulai pada tulang
responden kelompok kontrol didapatkan belakang servikal (cervical vertebrae)
nilai p=0,006 (<0,05). Hasil lain sampai tulang belakang torakalis dua belas,
dan merupakan usaha untuk merangsang nifas, mengurangi bengkak (engorgement),
hormon prolaktin dan oksitosin setelah mengurangi sumbatan ASI, merangsang
melahirkan.Pijatan ini berfungsi untuk pelepasan hormon oksitosin,
meningkatkan hormon oksitosinyang dapat mempertahankan pro-duksi ASI ketika ibu
menenangkan ibu, sehingga ASI pun keluar dan bayi sakit.Adanya rasa nyaman yang
dengan sendirinya. Pijat oksitosin dapat dirasakan ibu selama pemijatan merupakan
meningkatkan produksi ASI dengan cara syarat keberhasilan pijat oksitosin.
mengurangi tersumbatnya saluran produksi Hal yang sama sesuai dengan
ASI sehingga memperlancar pengeluaran pernyataan Perinasia dalam Wulandari
ASI. (2014), yang menyatakan bahwa melalui
Hasil penelitian ini juga sesuai pijatan atau rangsangan pada tulang
dengan pernyataan Wulandari (2014), dalam belakang, neurotransmitter akan merangsang
upaya pengeluaran ASI ada 2 hal yang medulla oblongata langsung mengirim pesan
mempengaruhi yaitu produksi dan ke hypothalamus di hypofise posterior untuk
pengeluaran. Produksi ASI dipengaruhi oleh mengeluarkan oksitosin yang menyebabkan
hormon prolaktin sedangkan pengeluaran buah dada mengeluarkan air susunya.
dipengaruhi oleh hormon oksitosin. Hormon Dengan pijatan di daerah tulang belakang ini
oksitosin akan keluar melalui rangsangan ke juga akan mereklaksasi ketegangan dan
puting susu melalui isapan mulut bayi atau menghilangkan stress dan dengan begitu
melalui pijatan pada tulang belakang ibu hormon oksitosin keluar dan akan
bayi, dengan dilakukan pijatan pada tulang membantu pengeluaran air susu ibu.
belakang ibu akan merasa tenang, rileks, Kolostrum yang menetes atau keluar
meningkatkan ambang rasa nyeri dan merupakan tanda aktifnya reflex oksitosin.
mencintai bayinya, sehingga dengan begitu Penelitian ini juga sejalan dengan
hormon oksitosin keluar dan ASI pun cepat pernyataan Mulyati dalam Wulandari
keluar. Melalui pijatan atau rangsangan pada (2014), menjelaskan massase/pijat
tulang belakang, neurotransmitter akan merupakan salah satu terapi pendukung
merangsang medulla oblongata langsung yang efektif untuk mengurangi
mengirim pesan ke hypothalamus di ketidaknyamanan fisik serta memperbaiki
hypofise posterior untuk mengeluarkan gangguan mood. Pengurangan ketidak-
oksitosin sehingga menyebabkan buah dada nyamanan pada ibu menyusui akan
mengeluarkan air susunya. Dengan pijatan membantu lancarnya pengurangan ASI.
didaerah tulang belakang ini juga akan Terjadinya peningkatan produksi ASI pada
merileksasi ketegangan dan menghilangkan kelompok perlakuan dapat memberikan efek
stress dan dengan begitu hormon oksitosoin rileks pada ibu yang secara tidak langsung
keluar dan akan membantu pengeluaran air dapat menstimulasi hormone oksitosin yang
susu ibu, dibantu dengan isapan bayi pada dapat membantu proses kelancaran produksi
puting susu pada saat segera setelah bayi ASI.Stimulasi oksitosin membuat sel-sel
lahir dengan keadaan bayi normal. mioepitel di sekitar alveoli di dalam kelenjar
Lebih lanjut dijelaskan Wulandari payudara berkontraksi. Kontraksi sel-sel
(2014), bahwa dengan melakukan pemijatan yang Efektifitas kombinasi menyerupai otot
pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) ini menyebabkan susu keluar melalui duktus
sampai tulang costae kelima-keenam akan dan masuk ke dalam sinus-sinus laktiferus.
merangsang hormon prolaktin yang Refleks let-down dapat dirasakan sebagai
diproduksi oleh hipofise anterior dan sensasi kesemutan atau dapat juga ibu tidak
oksitosin yang diproduksi oleh hipofise merasakan sensasi apapun. Tanda-tanda lain
posterior, sehingga ASI pun otomatis dapat let-down adalah tetesan susu dari payudara
lebih lancar. Selain memperlancar ASI pijat ibu dan susu menetes dari payudara lain
oksitosin memberikan kenyamanan pada ibu yang tidak sedang diisap oleh bayi.
Berdasarkan hasil penelitian dan masalah yang layak dan relevan untuk
pembahasan diatas peneliti berasumsi bahwa diteliti.
pijat oksitosin berpengaruh terhadap Bagi BPM Meli Rosita
produksi ASI pada ibu post partum. Hal ini Agar Petugas kesehatan khususnya
karena dengan melakukan pijat oksitosin Bidan selalu mempromosikan manfaat ASI
dapat merangsang hormon prolaktin dan dengan cara memberikan pelatihan atau
oksitosin serta dapat melancarkan sirkulasi mengajarkan kepada keluarga ibu
darah sehingga dapat mencegah postpartum teknik melakukan pijat oksitosin
penyumbatan saluran ASI. Dengan yang sangat banyak manfaatnya untuk
melakukan pijat oksitosin secara rutin pada mendukung program pemerintah tentang
ibu post partum maka akan melancarkan pemberian ASI ekslusif.
produksi ASI ibu. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat
KESIMPULAN DAN SARAN mencari alternatif lain dalam meningkatkan
produksi ASI seperti melakukan breast care,
Kesimpulan teknik marmet serta dengan menggunakan
Berdasarkan hasil penelitian yang metode penelitian yang berbeda sehingga
telah telah dilakukan di BPM Meli Rosita, penelitian tentang produksi ASI dapat terus
AM.Keb Palembang, dapat disimpulkan di kembangkan.
sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisis univariat diketahui DAFTAR PUSTAKA
distribusi frekuensi produksi ASI ibu
sebelum dilakukan pijat oksitosin BPM Meli Rosita Palembang.2017. Jumlah
sebagian besar pada kategori kurang ibu nifas pada tahun 2015-2018.
sebanyak 9 responden (60%) dan
produksi ASI ibu kategori baik sebanyak Delima. 2016. Pengaruh Pijat Oksitosin
6 responden (40%). Terhadap Peningkatan Produksi
2. Berdasarkan analisis univariat diketahui ASIIbu Menyusui Di Puskesmas Plus
distribusi frekuensi produksi ASI ibu Mandiangin. Jurnal Ipteks Terapan.
setelah dilakukan pijat oksitosin Research of Applied Science and
sebagian besar pada kategori baik Education V9.i4 (282-293)
sebanyak 13 responden (86,7%) dan
produksi ASI ibu kategori kurang Dinkes Kota Palembang. 2016. Cakupan
sebanyak 2 responden (13,3%). pemberian ASI pada bayi di Kota
3. Ada pengaruh yang signifikan pijat Palembang tahun 2015
oksitosin terhadap produksi ASI ibu post
partum di BPM Meli Rosita Palembang Kemenkes. 2014. Pusat data dan informasi
Tahun 2018 dengan nilai p value = 0,004 kementrian kesehatan RI. Situasi dan
< 0,05. Analisis ASI Eksklusif.
http://www.kemenkes.go.id, diakses
Saran 15 Januari 2018
Bagi Stikes Mitra Adiguna Palembang
Diharapkan dapat lebih melengkapi Kemenkes. 2016. Profil Kesehatan Republik
referensi seperti buku-buku sumber, majalah Indonesia.
kesehatan, jurnal, serta bahan-bahan yang http://www.kemenkes.go.id, diakses
menunjang penulisan Karya Tulis Ilmiah ini 20 Januari 2018
guna meningkatkan mutu pendidikan,
menyarankan agar mahasiswa sebelum Latifah, Juhar. 2015. Perbandingan Breast
menentukan judul sebaiknya menentukan Care Dan Pijat Oksitosin Terhadap
Produksi Asi Pada Ibu Post Partum Normal. Jurnal DK Vol.3/No.1/Maret/2015

Mickey. 2016. Pijat oksitosin untuk produksi


ASI.http://nitaanitakartika32. blogspot.co.id, diakses 20 Februari
2018

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metode penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Saleha, Sitti. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika

Suryani, Emy. 2013. Pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI ibu post partum di
BPM Wilayah Kabupaten Klaten. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 2, Nomor 2,
Nopember 2013, hlm.41-155

Ulfa, Raden Roro Maria. 2013. Efektivitas Pemberian Teknik Marmet Terhadap Pengeluaran Asi
Pada Ibu Menyusui
0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember. Jurnal Universitas
Jember.

Widiyanti. 2015. Perbedaan Antara Dilakukan Piijatan Oksitosin Dan Tidak Dilakukan Pijatan
Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Ambarawa.
Jurnal AKBID Ngudi Waluyo Ungaran

Wijayanti, Lilis. 2014. Pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum di
Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Jurnal Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Wulandari. 2014. Pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran kolostrum pada ibu post
partum di rumah sakit
umum daerah Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Kesehatan, Volume V, Nomor 2,Oktober 2014, hlm 173-178
Vol. 2, No. 2, Agustus 2020, pp 93-98 https://doi.org/10.36590/jika.v2i2.61
http:ojs.yapenas21maros.ac.id/index.php/jika jika@yapenas21maros.ac.id, p-ISSN: 2337-9847, e-ISSN: 2686-2883
Penerbit: LPPM Akademi Keperawatan Yapenas 21 Maros

ARTIKEL PENELITIAN

Pengaruh Endorphin Massage terhadap Produksi ASI pada Ibu Post


Partum di Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa
The Influence of Endorphin Massage on Breastfeeding Production in Post Partum
Mothers at Somba Opu District Health Center of Gowa

Nurfaizah Alza1*, Nurhidayat2


1,2
S1 Kebidanan, Universitas Megarezky, Makassar

Abstract

Endorphins could create a feeling of comfort and comfort that reduces the anxiety that mothers feel. Back massage is done to stimulate the oxytocin reflex
through sensory somatic stimulation of the afferent system. The purpose of this study was to look for the effect of endorphin massage on breast milk
production in post partum mothers at the Somba Opu health center in Gowa regency in 2018. This type of research was a quantitative quasy
experiment approach. The study was conducted in April until May 2018 in Somba Opu Health Center, Gowa Regency in
2018. The population in this study were all post partum mothers in Somba Opu Health Center in March to April 2018 with a sample of 34 people taking
purposive sampling using the test Mann Whitney. The results showed that the number of subjekts based on the ASI production
posttreatment group after the endorphine message method showed that the number of subjekts with ASI production was as smooth as many. There is
an effect of endorphine message with breast milk production in post partum mothers obtained Z value of -3.178 with p value 0.001 <α
0.05. Post partum mothers have a smooth milk production after endorphin massage is more
than those without endorphin massage and there is an effect of endorphine message on breast milk production.

Keywords: endorphin massage, breast milk production, post partum

Abstrak
Endorphin menciptakan perasaan nyaman dan enak sehingga mengurangi kecemasan yang ibu
rasakan. Pijat punggung dilakukan untuk merangsang reflex oksitosin melalui stimulasi sensori somatik dari sistem aferen. Tujuan dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh
endorphin massage terhadap produksi ASI pada ibu post partum di Puskesmas Somba Opu
Kabupaten Gowa Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah pendekatan quasy eksperiment yang bersifat kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan
April-Mei tahun 2018 di Puskesmas
Somba Opu Kabupaten Gowa tahun 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu post partum di Puskesmas Somba Opu pada bulan Maret
sampai dengan April 2018 diperoleh sampel sebanyak 34 orang melalui teknik purposive sampling dengan menggunakan uji Mann Whitney. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa yang memiliki produksi ASI lancar setelah dilakukan endorphin massage sebanyak 20 subjek (58,8%) dan produksi
ASI yang kurang lancar sebanyak 14 subjek (41,2%). Terdapat pengaruh endorphin massage dengan produksi ASI pada ibu post partum didapatkan
nilai Z sebesar -3.178 dengan nilai p 0.001 <α 0.05. Ibu post partum memiliki produksi ASI lancar setelah dilakukan endorphin massage lebih banyak
dibandingkan dengan yang tidak dilakukan endorphin massage serta terdapat pengaruh endorphine message terhadap produksi ASI.

Kata kunci: endorphin massage, produksi ASI, post partum

93
*Korespondensi:
Nurfaizah Alza, email: nuricha303110@gmail.com
This is an open access article under the CC–BY license

PENDAHULUAN

ASI merupakan makanan yang telah disiapkan untuk calon bayi saat kehamilan.
ASI memiliki nilai gizi paling tinggi dibandingkan dengan makanana bayi buatan
manusia atau susu yang berasal dari hewan, seperti susu sapi (Khasanah, 2011). United
Nations Children’s Fund (UNICEF) (2013) menjelaskan bahwa tingginya angka
kematian bayi di Indonesia dapat dicegah melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara
dini serta pemberian ASI eksklusif. Hal ini dibuktikan oleh data World Health
Organization (WHO) dalam Profil Kesehatan Indonesia 2012 bahwa AKB di Indonesia
sebagian besar terkait dengan faktor nutrisi yaitu sebesar 53%. Beberapa penyakit yang
timbul akibat malnutrisi antara lain pneumonia (20%), diare (15%), kematian perinatal
(23%) yang sebenarnya merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian ASI
sejak dini.
Begitu pentingnya memberikan ASI kepada bayi tercermin pada rekomendasi
World Health Organization (WHO) sejak tahun 2010 yang menghimbau agar setiap ibu
memberikan ASI eksklusif sampai bayinya berusia enam bulan. Menurut data dari
UNICEF, anak-anak yang mendapat ASI eksklusif 14 kali lebih mungkin untuk
bertahan hidup dalam enam bulan pertama kehidupan dibandingkan anak yang tidak
disusui. Mulai menyusui pada hari pertama setelah lahir dapat mengurangi risiko
kematian bayi baru lahir hingga 45%. Bahkan WHO dan UNICEF merekomendasikan
pemberian ASI diberikan hingga usia 24 bulan (WHO, 2009). Penelitian yang
dilakukan Sankar et al. (2015) menunjukkan bahwa risiko kematian pada bayi yang
mendapatkan ASI eksklusif lebih rendah dibandingkan pada bayi yang tidak
mendapatkan ASI eksklusif. Demikian pula pada anak-anak, risiko kematian anak yang
tidak diberikan ASI lanjutan 6-23 bulan lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan yang
tidak mendapatkan ASI.
Produksi ASI yang sedikit pada hari-hari pertama setelah melahirkan menjadi
kendala dalam pemberian ASI secara dini. Ibu yang tidak menyusui bayinya pada hari
- hari pertama disebabkan oleh kecemasan dan ketakutan akan kurangnya produksi
ASI serta kurangnya pengetahuan ibu tentang proses menyusui (Cox, 2006). Salah satu
cara untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum yaitu dengan endorphin
massage yang merupakan suatu teknik sentuhan dan pemijatan ringan di sekitar leher,
punggung dan lengan. Dikembangkan pertama kali oleh Constance Palinsky yang
digunakan untuk mengelola rasa sakit. Teknik ini bisa dipakai untuk mengurangi nyeri
selama persalinan, menormalkan denyut jantung, dan tekanan darah, meningkatkan
kondisi rileks dalam tubuh dengan memicu perasaan nyaman melalui permukaan kulit
serta mencegah terjadinya stress pasca persalinan. Penelitian yang dilakukan oleh
Morhen et al. (2012) membuktikan bahwa wanita yang diberikan pijatan di daerah
punggung mulai dari batas leher sampai batas bawah scapula di sekitar ruas tulang
belakang selama 15 menit dapat meningkatakan kadar oksitosin dalam darah,
menurunkan kadar hormon adenokortikotropin sehingga akan menstimulasi produksi
endorphin yang merupakan pereedah sakit alami.
Dari hasil wawancara terhadap 8 orang ibu post partum yang berada di Puskesmas

94
Somba Opu kabupaten Gowa, terdapat ibu post partum dengan keluhan masalah kurang
ASI dan ternyata setelah diidentifikasi ibu yang mengalami kurang ASI itu disebabkan
stres setelah persalinan, posisi yang salah ketika menyusui, dan ibu kurang mengetahui
cara merawat payudara yang disertai dengan masalah pada payudara. Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan produksi ASI ibu
dan salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan endorphin massage.

METODE

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif Quasi Eksperimental


Design, dengan rancangan yang digunakan adalah Posttest Only Control Group Design.
Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Somba Opu kabupaten Gowa pada tanggal 18
April-17 Mei tahun 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu post partum di
Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa dari bulan April-Mei sebanyak 42 orang
dengan jumlah subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 34 orang.
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah bersedia menjadi responden, riwayat
persalinan pervaginam, post partum tanpa komplikasi, dan post pasrtum hari pertama
sampai ketiga. Adapun untuk kriteri inklusinya adalah memiki riwayat kehamilan
dengan komplikasi dan mendapatkan akselerasi persalinan seperti induksi persalinan
dan Sectio Cesarea (SC).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik subjek
Karakteristik subjek dalam bentuk distribusi frekuensi ditunjukkan pada tabel 1.
Mayoritas subjek pada usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 22 (64,7%) dan mayoritas
berpendidikan SMA yaitu sebanyak 11 (32,3%) sedangkan untuk pekerjaan sebagian
besar IRT yaitu 15 (44,1%).

Tabel 1. Karakteristik subjek (n = 34)


Variabel Frekuensi %
Umur ibu
<20 dan >35 12 35,3
20-35 22 64,7
Pendidikan
SD 9 26,5
SMP 7 20,6
SMA 11 32,3
Perguruan Tinggi 7 20,6
Pekerjaan
IRT 15 44,1
Wiraswasta 7 20,6
Honorer 7 20,6
PNS 5 14,7
Sumber: Data primer, 2018

95
Distribusi frekuensi produksi ASI setelah perlakuan
Tabel 2 menunjukkan distribusi frekuensi produksi ASI setelah perlakuan yang
diperoleh bahwa subjek dengan produksi ASI lancar sebanyak 20 (5,8%) sedangkan
subjek dengan produksi ASI kurang sebanyak 14 (41,2%).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Produksi ASI Setelah Perlakuan


Produksi ASI Frekuensi %
Lancar 20 58,8
Kurang 14 41,2
Jumlah 34 100
Sumber: Data primer, 2018

Pengaruh endorphin massage terhadap produksi ASI pada ibu


postpartum
Tabel 3 menunjukkan analisis pengaruh endorphin massage terhadap produksi ASI
pada ibu postpartum. Dari 34 subjek, pada kelompok perlakuan yang mengalami
produksi ASI lancar sebanyak 15 subjek (88,2%) dan yang kurang lancar sebanyak 2
subjek (11,8%) sedangkan pada kelompok kontrol yang mengalami produksi ASI lancar
sebanyak 5 subjek (29,4%) dan yang kurang lancar sebanyak 12 subjek (70,6%).
Tabel 3. Pengaruh endorphin massage terhadap produksi ASI pada
ibu postpartum
Kelompok Produksi ASI

96
Lancar Kurang Nilai p α
n % n %
Perlakuan 15 88,2 2 11,8 0,001 0,05
Kontrol 5 29,4 12 70,6
Sumber: Data Primer 2018

Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan menggunakan uji Mann-Whitney


Rank Test, maka didapatkan nilai Z sebesar -3.178 dengan nilai p 0.001 < α 0.05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh endorphine massage terhadap
produksi ASI pada ibu post partum. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Saudia
dan Ni (2017) yang menunjukkan ada pengaruh endorphin massage terhadap
peningkatan produksi ASI dan penurunan skor Edinburgh Post Partum Depression
Scale (EPDS). Selain itu, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dewi et al.
(2017) yang menunjukkan bahwa produksi ASI pada subjek yang diberikan kombinasi
pijat punggung dan endorphin massage lebih berpeluang mengalami kelancaran
produksi ASI 0,2 kali lebih banyak dibandingkan dengan subjek yang tidak
mendapatkan perlakuan.
Pembentukan ASI dimulai sejak kehamilan. Selama kehamilan terjadi perubahan-
perubahan payudara terutama besarnya payudara, yang disebabkan oleh adanya
proliferasi sel-sel duktus laktiferus dan sel-sel kelenjar pembentukan ASI serta
lancarnya peredaran darah pada payudara, namun pengeluaran air susu dihambat oleh
hormon estrogen (Maryunani, 2012). Oleh karena itu, pengaruh prolaktin dan sekresi
ASI lebih dominan pada saat pasca persalinan, yaitu pada hari kedua atau ketiga karena
kadar estrogen dan progesteron telah mengalami penurunan drastis (Purwoastuti dan
Elizabeth, 2017).
Menurut Ummah (2019), penurunan produksi ASI dan pengeluaran ASI pada hari-
hari pertama setelah melahirkan dapat disebabkan kurangnya rangsangan hormon

97
prolaktin dan oksitosin yang berperan dalam dalam kelancaran produksi dan
pengeluaran ASI. Selain itu, produksi ASI dapat pula dipengaruhi olef faktor lain,
diantaranya umur dan paritas, status kesehatan, bentuk putting, kecemasan atau stress
saat menyusui, kurangnya motivasi ibu untuk menyusui, dan nutrisi (Soetjiningsih,
2017; Suradi dan Tobing, 2011).
Untuk meningkakan produksi ASI agar pemberian ASI eksklusif dapat dilakukan,
maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui endorphin massage.
Menurut Nurhanifah (2013), pemberian massage pada punggung lebih efektif daripada
kompres hangat payudara untuk meningkatkan produksi ASI. Hal ini dikarenakan, saat
dimassage saraf punggung akan merangsang pengeluaran endorphin di dalam tubuh
yang secara tidak langsung akan merangsang refleks oksitosin. Ketika diberikan masase
punggung, saraf punggung akan mengirimkan sinyal ke otak untuk mengeluarkan
oksitosin, yang akan menyebabkan kontraksi sel myoepitel yang akan mendorong
keluarnya ASI karena saraf payudara dipersarafi oleh saraf punggung (saraf dorsal)
yang menyebar disepanjang tulang belakang. Efek massage juga dapat meningkatkan
kadar serotonin dan dopamine sehingga memicu penurunan ketidaknyamanan,
kelelahan, stres dan depresi. Kondisi ini sama yang dirasakan oleh subjek setelah
dilakukan massage punggung yaitu merasa rileks dan nyaman.
Sisk et al. (2010) menyatakan bahwa massage mempunyai manfaat baik secara
fisiologis maupun psikologis. Manfaat massage meliputi mencipta kan respon relaksasi,
meningkatkan proses metabolisme, meningkatkan fungsi jaringan limfatik,
mempercepat penyembuhan dan relaksasi otot, mengurangi ketegangan otot dan tingkat
stres.
Pada penelitian ini, terdapat kelompok perlakuan terdapat subjek yang mengalami
produksi ASI kurang lancar. Hal ini disebabkan karena saat proses perlakuan endorphin
massage, kondisi ibu kurang baik sehingga tidak dapat melakukan endorphin massage
secara maksimal dan hal ini mempengaruhi produksi ASI. Hal ini sesuai dengan
pernyataan sebelumnya bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
produksi ASI, yaitu diantaranya status kesehatan. Kondisi ibu juga sangat berpengaruh
terhadap produksi hormon oksitosin, apabila kondisi ibu senang, tenang, dan nyaman
maka dapat mempengaruhi peningkatan produksi hormon oksitosin (Roesli, 2009).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa jumlah subjek yang


memiliki produksi ASI lancar setelah dilakukan endorphin massage lebih banyak
dibandingkan dengan yang tidak dilakukan endorphin massage serta terdapat pengaruh
endorphine message terhadap produksi ASI. Pada penelitian ini, tidak dilakukan analisis
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI, sehingga diharapakan pada
peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian serupa untuk melakukan analisis
terhadap seluruh faktor yang mempenagruhi produkisi ASI.

DAFTAR PUSTAKA

Cox, S. 2006. Breastfeeding with confidence: panduan untuk belajar menyusui dengan
percaya diri (Gracinia, Penerjemah). Jakarta: Gramedia.
Dewi, APS, Erni I, Rina. K. 2017. Kombinasi pijat punggung dan endorphin terhadap produksi ASI pada ibu post
partum. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. 13(2).
Khasanah, Nur. 2011. Air atau susu formula ya? Yogyakarta: Flash Book.
Maryunani, Anik. 2012. Inisiasi menyusui dini, asi eksklusif dan manajemen laktasi.
Jakarta: Trans Info Media.
Morhen V, Laura E, Beavin, MA, Paul J. 2012. Massage increases oxytocin and reduces. Journal
Alternative Therapies.18:11-19.
Nurhanifah, F. 2013. Perbedaan efektivitas massage punggung dan kompres hangat terhadap peningkatan
kelancaran produksi ASI di desa Majang tengah wilayah kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang. Jurnal
Keperawatan. 4(2):100-108.
Purwoastuti E, Elizabeth, SW. 2017. Asuhan kebidanan masa nifas & menyusui.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Roesli, U. 2009. Panduan praktis menyusui. Jakarta: Pustaka Bunda, Grup Puspa
Swara.
Sankar MJ, Bireshwar S, Ranadip C, Nita B, Sunita T, Jose M, Rajiv B. 2015. Optimal breastfeeding practices
and infant and child mortality: a systematic review and meta-analysis. Acta Paediatrica.
Saudia BEP, Ni NAM. 2017. Pengaruh endorphin massage terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu yang
terdeteksi post partum dengan skor Edinburgh Post Partum Depression Scale (EPDS) di Puskesmas Wilayah
Kerja Sekota Mataram. Jurnal Kesehatan Prima. Volume 11.
Sisk P, Quandt S, Parson N, Tucker, J. 2010. Breast milk expression and maintenance in mothers of very low
birth weight infants: supports and barriers. Journal of Human Lactation. Vol. 26, Issue 4, pp. 368-375.
Soetjiningsih. 2017. Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.
Suradi R, Tobing HKR. 2011. Manajemen laktasi. Jakarta: Program Manajemen Laktasi
Perkumpulan Perinatologi Indonesia.
Ummah, F. 2019. Pijat oksitosin untuk mempercepat pengeluaran asi pada ibu pasca salin normal di Dusun Sono
Desa Ketanen Kecamatan Panceng Gresik. Jurnal Surya. 2(XVIII).
UNICEF. 2013. ASI adalah penyelamat hidup paling murah dan efektif di dunia. New
York: UNICEF.
WHO. 2009. Infant and young child feeding. model chapter for textbooks for medical students and allied health
professionals. Geneva: World Health Organization.
ANALISIS JURNAL
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM DI BPM MELI R. PALEMBANG
TAHUN 2018

Nama Populasi Intervensi Perbandingan Hasil Waktu


Peneliti
Italia¹, Populasi Intervensi dengan Dalam jurnal utama yang berjudul Pengaruh Pijat Berdasarkan analisis Penelitian
Meli Sri pada melakukan observasi Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Post univariat diketahui ini
Yanti² penelitian secara langsung untuk Partum Di Bpm Meli R. Palembang Tahun 2018 distribusi frekuensi dilaksanakan
ini adalah melihat produksi ASI ibu Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu produksi ASI ibu pada
semua ibu post partum. Produksi ASI post partum hari ke 2 di BPM Meli Rosita sebelum dilakukan tanggal 1
post partum ibu post partum dinilai Palembang. Sampel pada penelitian ini adalah pijat oksitosin Mei–1 Juni
hari ke 2 dengan mengobservasi sebagian ibu post partum hari ke 2 yang sebagian besar pada 2018 di
di BPM tanda-tanda sebagai berjumlah 15 orang. Pengambilan sampel pada kategori kurang BPM Meli
Meli Rosita berikut: penelitian ini dilakukan dengan cara non sebanyak 9 responden Rosita
Palembang 1. ASI yang banyak dapat probability sampling dengan metode accidental (60%), sedangkan Palembang.
merembes keluar sampling, dimana pemijatan dilakukan pada distribusi frekuensi
melalui putting daerah tulang belakang yang di mulai pada produksi ASI ibu
2. Setelah menyusui bayi tulang belakang servikal (cervical setelah dilakukan
akan tertidur / tenang vertebrae) sampai tulang belakang torakalis dua pijat oksitosin
selama 3 –4 jam belas untuk merangsang hormon prolaktin sebagian besar pada
3. Bayi kencing lebih dan oksitosin setelah melahirkan. Pijatan ini kategori baik
sering, sekitar 8 kali berfungsi untuk meningkatkan hormon sebanyak 13
sehari oksitosin yang dapat menenangkan ibu, sehingga responden (86,7%).
Setelah mengobservasi ASI pun keluar dengan sendirinya. Refleks Ada pengaruh yang
produksi ASI ibu post oksitosin dapat dipengaruhi oleh pikiran, signifikan pijat
partum kemudian perasaan dan emosi ibu. Intervensi dengan oksitosin terhadap
dilakukan pijat oksitosin melakukan observasi secara langsung untuk produksi ASI ibu post
pada pemijatan pada melihat produksi ASI ibu post partum, lalu partum di BPM Meli
tulang belakang yang di dilakukan pijat oksitosin dengan durasi 3-5 menit. Rosita Palembang
mulai pada tulang Hasil penelitian dapat diketahui bahwa rata-rata Tahun 2018 dengan
belakang servikal sebelum dilakukan pijat oksitosin sebesar 1,83 nilai p value = 0,004
(cervical vertebrae) dan rata-rata setelah dilakukan pijat oksitosin < 0,05.
sampai tulang belakang sebesar 2,13. Oleh karena nilai rata-rata
torakalis dua belas untuk produksi ASI setelah pijat oksitosin lebih besar
merangsang hormon dari pada rata-rata produksi ASI sebelum
oksitosin setelah pijat oksitosin sehingga dapat dinyatakan
melahirkan dengan durasi bahwa pijat oksitosin dapat meningkatkan
3-5 menit. Kemudian produksi ASI ibu post partum sehingga ada
pada hari berikutnya pengaruh yang signifikan pijat oksitosin
peneliti menanyakan terhadap produksi ASI ibu post partum di BPM
kembali mengenai Meli Rosita Palembang Tahun 2018. Dalam
produksi ASI ibu setelah penelitian jurnal pembanding yang berjudul
dilakukan pijat oksitosin Pengaruh Endorphin Massage terhadap Produksi
dan peneliti mencatat ASI pada Ibu Post Partum di Puskesmas Somba
pada tabel observasi yang Opu Kabupaten Gowa. Populasi dalam penelitian
telah disediakan. ini adalah semua ibu post partum di Puskesmas
Somba Opu pada bulan April-Mei tahun 2018
sebanyak 42 orang dengan jumlah subjek yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak
34 orang melalui teknik purposive sampling
dengan menggunakan uji Mann Whitney.
Intervensi endorphin massage yang merupakan
suatu teknik sentuhan dan pemijatan ringan di
sekitar leher, punggung dan lengan, diberikan
pijatan di daerah punggung mulai dari batas leher
sampai batas bawah scapula di sekitar ruas tulang
belakang selama 15 menit dapat meningkatakan
kadar oksitosin dalam darah, menurunkan kadar
hormon adenokortikotropin sehingga akan
menstimulasi produksi endorphin untuk mengelola
rasa sakit. Teknik ini bisa dipakai untuk
mengurangi nyeri selama persalinan, menormalkan
denyut jantung, dan tekanan darah, meningkatkan
kondisi rileks dalam tubuh dengan memicu
perasaan nyaman melalui permukaan kulit serta
mencegah terjadinya stress pasca persalinan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa yang memiliki
produksi ASI lancar setelah dilakukan endorphin
massage sebanyak 20 subjek (58,8%) dan produksi
ASI yang kurang lancar sebanyak 14 subjek
(41,2%) , sehingga terdapat pengaruh endorphin
massage dengan produksi ASI pada ibu post
partum didapatkan nilai Z sebesar -3.178 dengan

nilai p 0.001.
DAFTAR PUSTAKA

Yanti, Italia, M, S. 2018. Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Post
Partum Di Bpm Meli R. Palembang Tahun 2018. (online). Available from: http://e-
jurnal.stikesmitraadiguna.ac.id/index.php/jkp/article/view/26/20 (4 Januari 2021).

Nurhidayat, Nurfaizah, A. 2020. Pengaruh Endorphin Massage terhadap Produksi ASI pada
Ibu Post Partum di Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa. (online). Available
from: https://ojs.yapenas21maros.ac.id/index.php/jika/article/view/61/33 (4 Januari
2021).

Anda mungkin juga menyukai