Oleh:
NI MADE DIAH MAS PURBASARI
209012410
Abstract: Effects of Family Support on Pregnant K4 Antenatal Care Visit in Dintor Community Health Center,
Manggarai Regency. The purpose of this study was to determine the effect of family support on antenatal care visits of
pregnant women. This research uses analytic study with cross sectional approach. The population of this study was
all
42 postpartum mothers in the Dintor Community Health Center working area of 56 people with the sampling technique
used was nonprobability sampling using total sampling. Data analysis using univariate analysis and bivariate analysis
using simple logistic regression. The results of statistical analysis using simple logistic regression showed that family
support had an effect on antenatal care visits of pregnant women with a p value = 0.045. It is hoped that puskesmas
staff should include the husband or family of pregnant women in posyandu activities and during antenatal care visits
so that mothers receive full support from the family.
Keywords: family support, antenatal care visits
Abstrak: Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Kunjungan Antenatal Care K4 Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Dintor, Kabupaten Manggarai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga
terhadap kunjungan antenatal care ibu hamil. Penelitian ini menggunakan studi analitik dengan pendekatan cross
sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu nifas 42 hari di Wilayah Kerja Puskesmas Dintor sebanyak 56
orang dengan teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan menggunakan total sampling.
Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan regresi logistic sederhana.
Hasil analisis statistic menggunakan regresi logistic sederhana menunjukkan dukungan keluarga berpengaruh terhadap
kunjungan antenatal care ibu hamil dengan nilai p value = 0.045. Dengan demikian diharapkan petugas puskesmas
sebaiknya mengikutsertakan suami atau keluarga ibu hamil pada kegiatan posyandu dan pada saat kunjungan antenatal
care agar ibu mendapat dukungan sepenuhnya dari keluarga.
Kata Kunci: dukungan keluarga, kunjungan antenatal care
PENDAHULUAN rendahnya kesempatan untuk menjaring dan
Pelayanan kesehatan ibu hamil menangani risiko tinggi obstetric. Pelayanan
diberikan kepada ibu hamil yang dilakukan kebidanan tersebut merupakan satu bentuk
oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan upaya guna mencapai kesehatan ibu sekaligus
kesehatan. Pelayanan kesehatan ibu hamil meminimalkan resiko kesakitan dan kematian
harus memenuhi frekuensi minimal di tiap ibu (Kemenkes RI, 2016).
trimester, yaitu satu kali pada trimester Hasil Riset Kesehatan Dasar
pertama pada usia kehamilan 0-12 minggu, (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa
satu kali pada trimester kedua pada usia cakupan K4 sebesar secara nasional sebesar
kehamilan 12-24 minggu dan dua kali pada 74,1% dengan cakupan terendah di Papua
trimester ketiga pada usia kehamilan 24 sebesar 43,8% dan tertinggi di Yogyakarta
minggu sampai persalinan (Kemenkes RI, sebesar 90,2%, sedangkan hasil Riskesdas
2016). Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di tahun 2013 menyatakan bahwa cakupan K4
antaranya dapat dilihat dari indikator Angka secara nasional sebesar 70% dengan cakupan
Kematian Ibu (AKI). Penurunan AKI di terendah adalah Maluku sebesar 41,4% dan
Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai tertinggi di Yogyakarta sebesar 85,5%,
dengan 2007, namun demikian, SDKI tahun artinya ada peningkatan cakupan kunjungan
2012 menunjukkan peningkatan AKI yang K4 dari tahun 2013-2018 sebesar 4,1%.
signifikan yaitu menjadi 359/100.000 KH. Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi
AKI kembali menujukkan penurunan menjadi Nusa Tenggara Timur tahun 2017 presentase
305/100.000 KH, berdasarkan hasil Survei rata-rata cakupan kunjungan K4 ibu hamil
Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 sebesar 56,6%, sedangkan data yang
(Kemenkes RI, 2016). didapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Kunjungan K4 adalah gambaran Manggarai tahun 2018 cakupan K4 tahun
besaran ibu hamil yang telah mendapatkan 2018 sebesar 51%, terendah di puskesmas
pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar Dintor yaitu sebesar 39%, tahun 2017 sebesar
serta paling sedikit empat kali kunjungan 42,6% dan tahun 2016 sebesar 49,2%. Hal ini
dengan distribusi sekali pada trisemester menunjukan selama kurun waktu 3 (tiga)
pertama, sekali pada trisemester kedua dan tahun dari tahun 2016-2018, cakupan K4 ibu
dua kali pada trisemester ketiga. Angka ini hamil di Puskesmas Dintor mengalami
dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas penurunan dan belum mencapai target
pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. RENSTRA Dinas Kesehatan Propinsi NTT
Indikator tersebut memperlihatkan akses yang ditetapkan sebesar 95%. Dari tahun
pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan 2016-2018 cakupan K4 Puskesmas dintor
tingkat kepatuhan ibu hamil dalam mengalami penurunan sebesar 6,5%.
memeriksakan kehamilannya ke tenaga Hasil studi pendahuluan yang telah
kesehatan. dilakukan, diketahui banyak ibu hamil yang
Cakupan K4 dibawah 60% tidak rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
(dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil dengan alasan kurangnya dukungan dari
dalam kurun waktu satu tahun) menunjukkan suami dan keluarga.
kualitas pelayanan antenatal yang belum Berdasarkan data tersebut, maka
memadai. Rendahnya cakupan kunjungan penulis tertarik mengambil judul: Pengaruh
antenatal empat kali (K4) menunjukkan Dukungan Keluarga terhadap Kunjungan
Antenatal Care K4 Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Dintor, Kabupaten
Manggarai.
sederhana.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian merupakan penelitian
kuantitatif dengan rancangan penelitian
menggunakan pendekatan cross sectional.
Cross sectional merupakan suatu penelitian
untuk mempelajari dinamika korelasi antara
faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu nifas sampai 42 hari sebanyak 56
orang dengan teknik pengambilan sampel
adalah nonprobability sampling dengan
menggunakan total sampling. Lokasi
pelaksanaan penelitian di Wilayah Kerja
Puskesmas Dintor Kabupaten Manggarai.
Lokasi penelitian ini di Wilayah Kerja
Puskesmas Dintor pada bulan Februari 2019.
Instrumen dalam penelitian ini adalah
kuesioner dengan wawancara dan lembar
observasi. Analisis data penelitian ini
menggunakan analisis univariat dan analisis HASIL DAN PEMBAHASAN
bivariat menggunakan regresi logistic Tabel 1. Distribusi Frekuensi
Variabel Kriteria n % Total
Kunjungan Lengkap (K4) 37 66,1 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian yangK4
ANC melakukan
Tidakkunjungan
lengkap antenatal
19 33,9 care K4
besar ibu melakukan kunjungan antenatal sebesar 76,5%,
Dukungan sebaliknya
Baik (≥ mean) 34responden yang
60,7 100%
care sampai lengkap yaitu sebanyak 37 ibu mendapat dukungan baik dari keluarga tetapi
keluarga Kurang(< mean) 22 39,3
(66,1%) dan sebagian besar mendapat tidak lengkap melakukan kunjungan ANC
dukungan baik dari keluarga sebayak 34 ibu sebesar 23,5%. Sedangkan responden yang
(60,7%).
Junga (2017), menunjukkan dukungan suami mengalami masalah kesehatan maka sistem
berhubungan dengan keteraturan ibu dalam keluarga akan terpengaruhi. Hal yang
melakukan kunjungan ANC. sama diungkapkan oleh Fahmi (2013),
Menurut Friedman (2013), dukungan menyatakan bahwa sebagian besar responden
keluarga adalah proses yang terjadi terus mendapatkan dukungan yang positif dari
menerus disepanjang masa kehidupan keluarga, lebih banyak memanfaatkan
manusia. Dukungan keluarga berfokus pada pelayanan antenatal care secara teratur,
interaksi yang berlangsung dalam berbagai sedangkan responden dengan dukungan
hubungan sosial sebagaimana yang dievaluasi keluarga negatif lebih banyak, tidak
oleh individu. Dukungan keluarga adalah memanfaatkan pelayanan secara teratur.
sikap, tindakan dan penerimaan keluarga Sinyoto (2013), menyatakan bahwa dukungan
terhadap anggotanya. Anggota keluarga keluarga yang dimaksud adalah dukungan
memandang bahwa orang yang bersifat yang diberikan baik motivasi maupun
mendukung selalu siap memberikan material kepada anggota keluarga yang hamil
pertolongan dan bantuan jika diperlukan. berupa memberikan dorongan untuk
Dukungan yang diberikan berupa dukungan memeriksakan kehamilannya.
informasional, dukungan penilaian, dukungan Menurut asumsi peneliti, dukungan
instrumental dan dukungan emosional. keluarga mempunyai peranan penting untuk
Dukungan keluarga merupakan unsur meningkatkan motivasi ibu agar ibu dapat
terpenting dalam membantu individu melakukan kunjungan antenatal care secara
menyelesaikan suatu masalah. Apabila ada teratur. Ibu yang mendapat dukungan baik
dukungan, maka rasa percaya diri akan dari keluarga mempunyai peluang untuk
bertambah dan motivasi untuk menghadapi melakukan kunjungan antenatal care K4. Hal
masalah yang akan terjadi akan meningkat ini dimungkinkan karena keluarga yang
(Noorkasiani, 2009). Sedangkan menurut memberikan dukungan kepada ibu hamil
Erdiana (2015), menjelaskan bahwa dukungan menganggap pemeriksaan kehamilan adalah
sosial keluarga mengacu kepada dukungan- hal yang penting sehingga perlu memotivasi
dukungan sosial yang dipandang oleh anggota ibu supaya teratur melakukan kunjunagn
keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses ANC. Ibu akan merasa termotivasi untuk
atau diadakan untuk keluarga yang selalu siap melakukan kunjungan ANC K4 karena
memberikan pertolongan dan bantuan jika mendapat dukungan dari keluarga misalnya
diperlukan. ketika memeriksakan kehamilan ke petugas
Hasil temuan ini sejalan dengan teori kesehatan, ibu diantar keluarga.
Green (1980) yang menyatakan bahwa
dukungan keluarga adalah salah satunya KESIMPULAN
elemen penguat untuk terjadinya perilaku Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh
seseorang. Menurut Friedman (2013), Dukungan Keluarga terhadap Kunjungan
dukungan keluarga sangatlah penting karena Antenatal Care K4 Ibu Hamil di Wilayah
keluarga merupakan unit terkecil dalam Kerja Puskesmas Dintor, maka dapat diambil
masyarakat dan sebagai penerima asuhan kesimpulan:
keperawatan. Oleh karena itu keluarga sangat 1. Sebagian besar ibu yang melakukan
berperan dalam menentukan cara asuhan yang kunjungan antenatal care K4 (76,5)
diperlukan oleh anggota keluarga yang sakit, mendapat dukungan baik dari keluarga.
apabila dalam keluarga tersebut salah satu 2. Hasil uji statistic menunjukkan dukungan
anggota keluarganya ada yang sedang keluarga berpengaruh terhadap kunjungan
antenatal care K4 ibu hamil dengan nilai Orboi, Yosina. 2019. The Factors Influencing
p-value =0.045 (p<0.05). Four Visited Antenatal Care In
Primary Health Centre In Sanggeng
DAFTAR RUJUKAN Manokari District, West Papua
Province. International Journal of
Andersen, R., A. 1968. Behavioral Model of
Science and Healthcare Research,
Families Use of Health Services.
Vol.4 Nomor 1 January-March 2019
Chicago: Center for Health
Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar.
Administration Studies. University of
Jakarta: Badan Penelitian dan
Chicago.
Pengembangan Kesehatan Kementrian
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
Kesehatan RI
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Riskesdas. 2018. Riset Kesehatan Dasar.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Jakarta: Badan Penelitian dan
Depkes RI. 2009. Panduan Pelayanan Ante
Pengembangan Kesehatan Kementrian
Natal. Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan RI
Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Saragih, Rapida. 2018. Pengaruh Faktor
Direktorat Kesehatan Jakarta
Predisposisi, Pendukung dan
Dikes Provinsi NTT. Profil Kesehatan
Penguat Terhadap Perawatan
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
Kehamilan di Kecamatan Raya
2017
Kahean Kabupaten Simalungun.
Dinkes Kabupaten Manggarai. Profil
Jurnal Bidan Komunitas Vol. 1 No.2.
Kesehatan Kabupaten Manggarai
diakses Mei 2018
Tahun 2018
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian
Erdiana, Yuyun. 2015. Dukungan Keluarga
Kuantitatif. Bandung: Alfabeta
Dalam kunjungan Lansia di Posyandu
Sunyoto, D. 2013. Statistik untuk Paramedis.
Lansia di Desa Karanglolor
Bandung: Alfabeta.
Kecamatan Sukerejo Kabupaten
Ponorogo. Jurnal Kesehatan
Masyarakat
26
Friedman. 2013. Keperawatan Keluarga.
Yogyakarta: Gosyen Publishing
Green, Lawrence. 1980. Health Education: A
Diagnosis Approach. The John Hopkins
University: Mayfield Publishing
Company
Kemenkes RI. 2010. Standar Acuan
Pemeriksaan Kehamilan. Jakarta:
Depkes RI
ABSTRAK
Umunmya kehamilan berkembang dengan normal sampai persalinan, tetapi beberapa kehamilan dapat
berisiko pada keadaan tertentu sehingga perlu dilakukan pemeriksaan kehamilan (antenatal care). Sebagian
ibu hamil tidak melakukan ANC (K1 dan K4) diduga karena kurang dukungan suami, kurang pengetahuan
dan sikap yang negatif tentang ANC. Mengetahui pengaruh dukungan suami, pengetahuan, dan sikap ibu
hamil terhadap Kunjungan Antenatal Care. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan
Cross Sectional. Penelitian dilaksanakan di Desa Tandem Hulu I Kecamatan Hamparan Perak, dengan
waktu penelitian Februari 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III di
Desa Tandem Hulu I yaitu 38 orang dan seluruhnya dijadikan sampel (total populasi). Data dianalisis secara
univariat, bivariat dengan uji chi-square, dan multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda
pada tingkat kepercayaan 95% (L -0,05). Penelitian menunjukkan bahwa mayoritas kunjungan ANC ibu
hamil tidak sesuai standar (52,6%), yang sesuai standar (47,4%). Kunjungan ANC ibu hamil di
Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang dipengaruhi oleh dukungan suami (p =
0,033), dan pengetahuan (p = 0,004), sedangkan sikap tidak berpengaruh (p = 0,156). Variabel
pengetahuan merupakan variabel paling dominan memengaruhi kunjungan ANC. Ibu hamil berpengetahuan
baik berpeluang 13,7 kali lebih tinggi melakukan kunjungan ANC sesuai standar dibandingkan ibu hamil
yang berpengetahuan kurang. Probabilitas ibu hamil melakukan kunjungan ANC sesuai standar
sebesar 90,99% bila dukungan suami baik dan pengetahuan ibu baik. Dukungan Suami dan Pengetahuan
Ibu Hamil berpengaruh terhadap Kunjungan ANC di Desa Tandem Hulu I Kecamatan Hamparan Perak.
ABSTRACT
Generally, pregnancy develops normally until delivery, but some pregnancies can be risky in certain
circumstances so that antenatal care is necessary. Some pregnant women did not peiform ANC ( Kl and K4)
allegedly because of lack of support from their husbands, lack of knowledge and negative attitudes about
ANC. To determine the effect of hu sband's support, knowledge, and attitu des of pregnant women on
Antenatal Care Visits. This study is an analytic survey with a cross sectional approach. It was
conducted in Tandem Hulu I Village, Hamparan Perak Subdistrict, with the research time being
February 2020. The population of this study were all third trimester pregnant women in Tandem Hulu I
Village, namely 38 people and all of them were taken as the sample. The data were analyzed by
univariate, bivariate with chi-square test, and multivariate using multi ple logistic regression tests at the
95% confidence level ( _ = 0.05). The study showed that the majority of ANC visits by pregnant women
were not according to standards (52.6%), which were according to standards ( 47.4%). ANC visit of
pregnant women in Hamparan
Perak Subdistrict, Deli Serdang Regency was influenced by husband's support (p = 0.033), and
knowledge (p = 0.004), while attitudes had no effect (p = 0.156). Knowledge variable was the
most dominant variable affecting ANC visits. Pregnant women with good knowledge had a 13.7
times higher chance of making ANC visits according to standards than pregnant women with less
knowledge. The probability of pregnant women visiting ANC according to standards was 90.99%
if the husband's support was good and the mother's knowledge was good. Husband's support and
knowledge of pregnant women affect ANC visit in Tandem Hulu I Village, Hamparan Perak
District.
Trisnawati, R.E. 2020. Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Antenatal Care
K4 Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Dintor, Kabupaten Manggarai.
https://stikessantupaulus.e-journal.id/JWK/article/download/77/55 (4 Januari
2021)
Lubis, D.H, Yulia, S. 2020. Pengaruh Dukungan Suami, Pengetahuan, Dan Sikap Ibu Hamil
Terhadap Kunjungan Antenatal Care Di Desa Tandem Hulu I Kecamatan
Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.
http://www.jurnal.una.ac.id/index.php/semnasmudi/article/viewFile/1658/1373 (4
Januari 2021)
ANALISIS JURNAL
PENGARUH RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP TINGKAT
KECEMASAN PADA IBU HAMIL
Oleh:
NI MADE DIAH MAS PURBASARI
209012410
ABSTRAK
Merendam kaki dengan air hangat dapat mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah yang
mengakibatkan aliran darah menjadi lancar sehingga otot dapat berelaksasi. Di Kabupaten
Kudus tingkat kecemasan ibu hamil menjelang persalinan sebanyak 44,2%. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rendam kaki dengan air hangat terhadap
tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Jati. Jenis penelitian
pra eksperimen dengan desain penelitian one group pretest posttest. Populasi penelitian
adalah semua ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Jati bulan Pebruari 2019 dengan
sampel 16 orang. Teknik pengambilan sampelnya purposive sampling. Merendam kaki
setinggi 10-15 cm dengan air hangat selama 20-
30 menit. Rata-rata tingkat kecemasan sebelum sebesar 61,75 (kecemasan berat)
sedangkan sesudah sebesar 54,13 (kecemasan ringan sedang). Ada pengaruh rendam
kaki dengan air hangat terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III, p value
0,033 dengan selisih tingkat kecemasan sebesar 7,62. Ibu hamil diharapkan dapat
menurunkan tingkat kecemasan yang dialaminya dengan menggunakan rendam kaki air
hangat.
ABSTRACT
Soaking feet with warm water can result in vasodilation in the blood vessels that caused the
bloodstream to run smoothly so the muscle can be relaxed. In Kudus Regency, the rate
of the anxiety of pregnant mothers approaching the birth date is 44,2%. The purpose of this
study was to determine the effect of soaking feet with warm water on the level of anxiety in
third trimester pregnant women in the Puskesmas Jati region. The type of research is using
the pra experiment with one group pretest-posttest research design. The sample of this
research is 16 pregnant mothers in the third semester around the Puskesmas Jati
region in February of 2019. The technique to gather the sample is using purposive
sampling. Soaking feet with boiled water for
10cm – 15cm deep for 20 – 30 minutes. The average rate of anxiety before is about 61,75
(hard anxiety) while after the treatment is about 54,13 (medium anxiety). The effect of feet
soaking with warm water to the third-semester pregnant mother is p-value 0,033 with a
different rate of 7,62. The pregnant mother hopefully can reduce the anxiety level by
soaking their feet in warm water.
Page 82
dari tenaga kesehatan, dukungan suami juga hangat dapat mengakibatkan vasodilatasi
merupakan faktor yang penting bagi ibu pembuluh darah yang mengakibatkan aliran
hamil. Dukungan suami dapat mengurangi darah menjadi lancar sehingga otot dapat
kecemasan sehingga ibu hamil trimester berelaksasi. Banyak kegunaan rendam kaki
ketiga dapat merasa tenang dan memiliki dengan air hangat bagi kesehatan.
mental yang kuat dalam menghadapi Pemberian essensial oil yang dicampur
persalinan (Shodiqoh, 2014). dengan air hangat mempunyai manfaat untuk
Berdasarkan hasil penelitian dapat memberikan rileksasi tubuh.
diketahui bahwa sesudah dilakukan rendam Setelah diberikan terapi rendam kaki
kaki dengan air hangat didapatkan rata-rata dengan air hangat responden merasa segar,
tingkat kecemasan adalah 54,13 termasuk rileks, ketegangan menurun. Perasaan was-
tingkat kecemasan ringan sedang; standar was yang selama ini dirasakan oleh
deviasi + 9,674; nilai tengah 56,50; nilai responden berkurang. Hal ini dikarenakan
minimal 41 dan nilai maksimalnya adalah 69. efek dari terapi yang mampu mengurangi
Rendam kaki air hangat adalah tingkat kecemasan dengan cara merangsang
penggunaan air untuk menyembuhkan dan produksi endorphin.
meringankan berbagai keluhan. Rendam kaki Ada pengaruh rendam kaki dengan air
adalah terapi dengan cara merendam kaki hangat terhadap tingkat kecemasan dengan
hingga batas 10–15 cm di atas mata kaki p value 0,033 dan selisih tingkat kecemasan
menggunakan air hangat pada suhu 350– sebelum dan sesudah sebesar 7,62.
0
38 C selama 20–30 menit (Hambing, 2010). Hasil penelitian menunjukkan
Cara kerja rendam kaki dengan air merendam kaki dengan air hangat mampu
hangat ketika tubuh sedang stress atau sakit, meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi
perubahan yang terjadi mengakibatkan edema, meningkatkan relaksasi otot,
denyut nadi dan tekanan darah meningkat. menyehatkan jantung, mengendorkan otot-
Telah diamati bahwa rendam kaki dengan air otot, menghilangkan stress dan kecemasan,
hangat mampu meringankan kondisi meringankan rasa sakit, meningkatkan
tersebut dengan mengurangi tingkat stress. permeabilitas kapiler, memberikan
Rendam kaki dengan air hangat kehangatan pada tubuh, daun mint sendiri
mempunyai kemampuan yang sudah diakui sangat efektif untuk mengendalikan
sejak dahulu untuk membuat tubuh rileks, kecemasan karena senyawa tersebut dapat
menyingkirkan rasa pegal-pegal dan kaku di merangsang system saraf sehingga dapat
otot dan mengantar agar tidur bisa nyenyak. memberikan efek anti kecemasan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rendam kaki air hangat mempunyai
oleh Akmal (2010) menjelaskan tentang dampak fisiologis bagi tubuh, pertama
prinsip dasar merendam kaki dengan air dampaknya air hangat membuat sirkulasi
darah menjadi lancar. Pada pengobatan adalah faktor pembebanan didalam air yang
tradisional Cina kaki merupakan jantung menguntungkan otot-otot ligament yang
kedua pada manusia dikarenakan ada mempengaruhi sendi tubuh (Devsaran,
banyak titik akupuntur di telapak kaki terdiri 2014).
enam meridian yaitu hati, kantung empedu di Terapi rendam kaki air hangat
kandung kemih, jantung, ginjal, limfa dan merupakan salah satu terapi yang
perut sehingga mewakili (berhubungan) memberikan efek teraupetik karena air
dengan seluruh bagian tubuh terutama organ hangat mempunyai dampak fisiologis bagi
vital jantung berada pada terdapat telapak tubuh. Dampak tersebut dapat
kaki kiri sehingga bisa memperbaiki sirkulasi mempengaruhi oksigenasi jaringan, sehingga
darah ke jantung. Merendam kaki dengan air dapat mencegah kekakuan otot,
panas bisa memanaskan seluruh tubuh, menghilangkan rasa nyeri, menenangkan
meningkatkan sirkulasi darah kebagian atas jiwa dan merilekskan tubuh (Kusumastuti,
dan menekan sirkulasi (Hambing, 2010). 2011).
Dalam pemaparan Dinas Kesehatan Penanganan kecemasan hendaknya
Indonesia (2014) air hangat membuat kita dilakukan sedini mungkin selama kehamilan
merasa santai, meringankan sakit dan dalam upaya menghadapi persalinan yang
tegang pada otot dan memperlancar akan datang. Kecemasan yang timbul harus
peredaran darah. Maka dari itu, berendam air diketahui dengan betul faktor apa yang
hangat bisa membantu menghilangkan stres membuat ibu cemas, hal dasar inilah yang
dan membuat kita tidur lebih mudah. Suhu air menjadi acuan dalam penanganan yang
0
hangat yang dipakai berkisar 35 C. tepat dalam menangani kecemasan yang
Penelitian yang sudah dilakukan timbul. Jika penanganan kurang tepat akan
Khotimah (2012) bahwa terapi rendam kaki membuat ibu mudah tersinggung, lesu atau
air hangat pada kaki memperbaiki lemas, mudah menangis, gelisah, susah
mikrosirkulasi pembuluh darah dan tidur, depresi, mempengaruhi persepsi dan
vasodilatasi sehingga meningkatkan pembelajaran. Kecemasan cenderung
kuantitas tidur. Rendam kaki air hangat pada menimbulkan kebingungan dan distorsi
kaki efektif digunakan untuk meningkatkan persepsi waktu dan ruang tetapi juga orang
kuantitas tidur pada lansia yang mengalami dan arti peristiwa. Distorsi ini dapat
gangguan tidur. menggangu proses pembelajaran dengan
Secara alamiah terapi rendam kaki air menurunkan konsentrasi, mengurangi daya
hangat mempunyai dampak fisiologis bagi ingat, dan menggangu kemampuan
tubuh. Pertama berdampak pada pembuluh menghubungkan satu hal dengan hal yang
darah dimana hangatnya air membuat lain yaitu membuat asosiasi (Sadock, 2015).
sirkulasi darah menjadi lancar, yang kedua
Peneliti beranggapan pengetahuan ibu semoga memberikan manfaat untuk berbagai
akan pentingnya tentang penanganan tingkat kalangan. Diharapkan ibu hamil dapat
kecemasan pada akhirnya akan menurunkan tingkat kecemasan yang
meningkatkan pemahaman, kemampuan dan dialaminya dengan menggunakan rendam
kemauan untuk melaksanakan penanganan kaki air hangat. Pengembangan ilmu
kecemasan dengan rendam kaki dengan air pengetahuan di bidang penelitian dan
hangat secara benar karena dengan pendidikan diharapkan mampu
melakukan rendam kaki dengan air hangat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk
maka akan mengurangi tingkat kecemasan memperkaya ilmu dan mengembangkan
yang timbul yang pada akhirnya akan penelitian selanjutnya.
mempermudah ibu trimester III dalam
menghadapi persalinan yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA
Dibutuhkan juga kesediaan untuk Devsaran. 2014. Rendam Kaki Air Hangat
Mempercepatkan Peredaran Darah.
mengetahui faktor pemicu timbulnya
Diakses 5 Desember 2018 pada pkl.
kecemasan yang dialami secara dini, 18.30 wib
sehingga ibu dapat mengurangi tingkat Dinkes Kabupaten Kudus. 2015. Profil
Kesehatan Daerah Kabupaten Kudus
kecemasan yang timbul dengan rendam kaki
Tahun 2015. Kudus: Dinkes Kudus.
dengan air hangat untuk mengurangi tingkat Dinkes Prov. Jateng. 2015. Profil Kesehatan
kecemasan yang ditimbulkanya dan dapat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015.
merangsang sistem saraf sehingga dapat Semarang.
Dinkes RI. 2009. Audit Maternal Perinatal.
memberikan efek anti kecemasan Jakarta: Depkes RI.
(Sastrohamidjojo, 2010). Hambing, KW. 2010. Keefektifan Rendam
Kaki Menggunakan Air Hangat.
Diakses 3 Desember 2018 pada pkl.
KESIMPULAN
20.00 wib
Hasil penelitian didapatkan kesimpulan Handayani, Reska. 2015. Faktor-faktor yang
ada pengaruh rendam kaki dengan air hangat Berhubungan dengan Tingkat
Kecemasan Menjelang Persalinan
terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil
pada Ibu Primigravida Trimester III di
trimester III, p value 0,033 dengan selisih Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk
tingkat kecemasan sebesar 7,62. Rata-rata Buaya Padang Tahun 2012. Ners
Jurnal Keperawatan. Vol 11, No. 1
tingkat kecemasan sebelum rendam kaki
Maret 2015, ISSN: 1907-686X. Khotimah
dengan air hangat sebesar 61,75 (2012). Pengaruh Rendaman
(kecemasan berat) sedangkan rata-rata Air Hangat pada Kaki dalam
tingkat kecemasan sesudah rendam kaki Meningkatkan Kuantitas Tidur
Lansia. Jombang: UPTDU
dengan air hangat sebesar 54,13 Journal Nursing Studies
(kecemasan ringan sedang). Kusumastuti. 2011. Pengaruh Rendam Air
Penelitian rendam kaki air hangat ini Hangat Pada Kaki Dalam
Meningkatkan Kuantitas Tidur
Lansia. Tesis. Jombang:
Universitas Pesantren Tinggi
Darul Ulum Jombang. Jombang
Maimunah, S. 2011. Kecemasan Ibu
Hamil Menjelang Persalinan
Pertama. Jurnal Humanity. 5 (1):
61-67.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Padila. 2015. Keperawatan Maternitas.
Yogyakarta: Nuha
Medika.
Sadock BJ, etc. 2015. Kaplan
Sadock’s Synopsis of
Psychiatry: Behavioral
Sciences/Clinical Psychiatry.
Edisi 11. Wolters Kluwer Health.
New York- USA.
Sastrohamidjojo, H. 2010. Kimia
Minyak Atsiri. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada
Shodiqoh ER, dkk, 2014. Perbedaan
Tingkat Kecemasan Dalam
Menghadapi Persalinan Antara
Primigravida dan Multigravida.
Jurnal Berkala Epidemiologi. 2
(1): 141-150
Usman FR, Kundre RM, Onibala F. 2016.
Perbedaan Tingkat Kecemasan
Ibu Hamil Menghadapi
Persalinan Dengan Kepatuhan
Antenatal Care (ANC) Di
Puskesmas Bahu Kota Manado.
Ejournal Keperawatan (e- Kp). 4
(1): 1-7.
Page 86
99
ABSTRAK
ABSTRACT
Effectiveness of Lavender Aromatherapy to Reduce Anxiety Before Labor in Third
Trimester Pregnant Mothers in The Bergas Community Health Center Working Area
Antenatal anxiety during pregnancy is a risk factor for postpartum depression. Anxiety in the
third trimester can affect baby delivery, child growth, premature birth, low birth weight,
prolonged baby delivery and mental disorders. Aromatherapy is one part of alternative
medicine that uses volatile plant fluids, can affect the soul, emotions, and cognitive
functions and health of someone. To examine the effectiveness of lavender aromatherapy to
reduce anxiety of facing baby delivery in third trimester pregnant women in the Working
Area of Public Health Center of Bergas. The research design was Pre-Experiment, with the
Page 87
design of the one group pre test post test. The population in this study were all Trimester III
pregnant women in the Working Area of Public Health Center of Bergas. The sampling
technique used Quota Sampling with the number of respondents 15 pregnant women. The
statistical test used the dependent t- test. The mean anxiety before being given lavender
aromatherapy was 18.07 with a maximum value of 22 and a minimum value of 14. The mean
anxiety after being given
Efektivitas Aromaterapi Lavender.. (Galuh Nila S, Wahyu Kristiningrum, Luvi Dian Afriyani)
Journal of Holistics and Health Sciences
Vol.1, No. 1 Oktober 2019
Page 88
lavender aromatherapy was 14.53 with a maximum value of 18 and a minimum value of
10. Lavender is an effective aromatherapy to reduce anxiety of facing baby delivery in
third trimester pregnant women with p value = 0,000 ≤ 0.05. Lavender aromatherapy is
effective to reduce anxiety of facing baby delivery in third trimester pregnant women in
the Working Area of Public Health Center of Bergas.
100
PENDAHULUAN (Pelayanan Obtetric dan Neonatal
Angka Kematian Ibu (AKI) juga Emergency Dasar). Selain itu juga
menjadi salah satu indikator penting dibentuk Satgas Penurunan AKI,
penentu derajat kesehatan masyarakat mengoptimalkan jejaring dan nomor
(DKK, 2017). Berdasarkan laporan telepon Call Center untuk penanganan
Puskesmas, Angka Kematian Ibu di kasus obtetric dan neonatal. Upaya lain
kabupaten Semarang pada tahun 2017 Penyeliaan fasilitas terhadap bidan
mengalami peningkatan dibandingkan Monev Tim Gadar RS ke puskesmas
tahun 2016. Bila ditahun 2016 AKI PONED, On Job training Tim
sebesar 103,39 per 100.000 KH (14 Puskesmas Rawat Inap ke RS PONEK,
kasus), maka di tahun 2017 menjadi koordinasi Lintas Program, Lintas
111,83 per 100.000 KH (15 kasus). Sektor dan peningkatan Kesehatan
Penyebab kematian tertinggi keluarga, RTK Jampersal, WA Gateway
terjadi pada saat ibu bersalin (8 kasus) untuk komunikasi rujukan obstetric
yang disebabkan karena perdarahan neonatal dan juga kegiatan konsultasi
sebanyak 6 kasus dan diikuti penyebab ahli (DKK, 2017).
tertinggi kedua yaitu pre Kehamilan adalah suatu
eklamasia/eklamsia dengan jumlah 5 keadaan, di mana janin yang dikandung
kasus, gagal ginjal 1 kasus, TB paru di dalam tubuh wanita yang diawali
diare kronis 2 kasus. Kematian ibu dengan proses pembuahan dan di akhiri
terbesar terjadi pada ibu dengan tingkat dengan proses persalinan (Yohana, dkk,
pendidikan SMA (8 kasus) dan terjadi 2011). Masa kehamilan di mulai dari
pada ibu dengan usia 31-35 tahun (5 pembuahan hingga lahirnya janin.
kasus). Upaya yang telah dilakukan Lamanya kehamilan normal adalah 280
untuk menekan Angka Kematian Ibu hari (40 minggu atau 9 bulan lebih 7
(AKI) antara lain dengan melaksanakan hari) di hitung mulai dari hari pertama
Program Maternal and Infant Mortality haid terakhir (HPHT). Kehamilan
Meeting (M3) dari tingkat desa sampai dibagi dalam 3 triwulan (trimester)
tingkat kabupaten, meningkatkan yaitu triwulan perama yang di mulai
jejaring ibu bayi selamat dengan sistem dari proses pembuahan sampai usia
rujukan, upaya deteksi dini ibu hamil kehamilan 3 bulan, triwulan kedua
dengan Program Perencanaan dimulai dari bulan keempat hingga usia
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi kehamilan 6 bulan, triwulan ketiga
(P4K) dan Antenatal Care (ANC) dimulai dari bulan ketujuh hingga bulan
terintegrasi, serta meningkatkan kesembilan (Pudiastuti, 2012).
keterampilan dan pengetahuan petugas Kecemasan pada ibu disebabkan
dengan berbagai pelatihan termasuk karena adanya rasa takut terhadap
Asuhan Persalinan Normal (APN) dan kesehatan, usia kehamilan, kesulitan
Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan keuangan, dan masalah pokok lain
Obtetric dan Neonatus (PPGDON) serta dalam kehidupan. Kecemasan yang
optimalisasi puskesmas PONED dialami ibu antara lain kecemasan
101
2017). peneliti tertarik untuk melakukan
101
terhadap persiapan persalinan karena Aromaterapi adalah salah satu
sudah memasuki trimester III sehingga bagian dari pengobatan alternatif yang
ibu akan terlalu mempersalahkan menggunakan bahan cairan tanaman
kesehatan serta cemas akan kondisi yang mudah menguap, dikenal sebagai
bayinya (Suprijati, 2014). Kecemasan minyak esensial dan senyawa aromatik
antenatal selama kehamilan merupakan lainnya yang mempengaruhi jiwa,
faktor resiko terjadinya depresi emosi, dan fungsi kognitif dan
postpartum. Kecemasan pada kehamilan kesehatan seseorang (Nurgiwiati, 2015).
dapat pula menyebabkan kelahiran minyak esensial dari ekstrak bunga
premature. Selain itu kecemasan selama lavender adalah sebagai aromaterapi
kehamilan sampai trimester ketiga yang memberi efek relaksasi, anti-
mempengaruhi proses persalinan, neurodepresive dan sedasi untuk orang
pertumbuhan perkembangan anak, lahir yang mengalami insomnia serta
prematur, berat badan lahir rendah memperbaiki mood seseorang,
(BBLR), partus lama, gangguan mental menurunkan tingkat kecemasan,
dan motorik anak (Mardjan 2016). meningkatkan tingkat kewaspadaan.
Keadaan ini menyebabkan gangguan Senyawa polifenol yang terdapat dalam
dalam proses persalinan. Untuk bunga lavender memiliki potensi
mengatasinya, seorang ibu perlu sebagai antioksidan, menghambat
mendapatkan intervensi dengan aktivitas radikal bebas, anti-terbakar,
berbagai metode semasa antenatal guna antivirus, anti kanker, dan penyakit
meringankan beban psikologi terutama yang berhubungan dengan jantung
kecemasan pada trimester ketiga sampai dimana kandungan terbanyak adalah
menjelang persalinan (Mardjan, 2016). linaly asetat dan linalool yang dapat
Upaya untuk menurunkan memberikan efek rileksasi (Pusat Studi
kecemasan pada ibu dapat Biofarmaka, 2014).
menggunakan metode farmakologi dan Hasil wawancara yang dilakukan
nonfarmakologi. Metode farmakologi pada 20 ibu hamil yang melakukan
yaitu dengan obat-obatan fluoksetin 1 x ANC sebanyak 15 ibu hamil mengalami
10 mg dan/atau alprazolam 2 x 0,25 mg, gejala kecemasan menjelang persalinan
namun penggunaan obat sering seperti ibu menjadi susah tidur, tidur
menimbulkan efek samping dan kadang tidak nyenyak, cemas karena proses
obat tidak memiliki kekuatan efek yang persalinan yang lalu yang mengalami
diharapkan. (Kandace dkk, 2017). penyulit, nyeri persalinan, takut anak
Sedangkan metode nonfarmakologi, yang dilahirkan cacat (jasmani maupun
dapat meningkatkan kepuasan selama rohani), masalah biaya persalinan, usia
persalinan, karena ibu dapat mengontrol serta faktor lingkungan. Selama ini Ibu
perasakkannya dan kekuatannya. hamil yang mengalami kecemasan
Relaksasi, teknik pernafasan, mengatasinya dengan selalu berfikir
pergerakan dan perubahan posisi, positif dan ada juga yang mengatasinya
massage, hidroterapi, terapi panas atau dengan cara selalu berdoa kepada Allah
dingin, musik, guided imagery, dan memohon yang terbaik untuk ibu
akupresur dan aromaterapi merupakan dan bayinya. Setelah melakukan
beberapa teknik nonfarmakologi yang beberapa hal tersebut terkadang ibu
dapat meningkatkan kenyamanan ibu mengalami rasa tenang, namun tidak
saat bersalin serta berpengaruh pada jarang kecemasan kembali muncul atau
koping yang efektif terhadap dirasakan ibu.
pengalaman persalinan (Kandace dkk, Berdasarkan uraian diatas, maka
101
sebelum diberikan aromaterapi lavender di Wilayah Kerja Puskesmas
Bergas
102
penelitian dengan judul “Efektivitas yang memiliki penyakit penyerta
aromaterapi lavender untuk kehamilan seperti penyakit asma, alergi
menguramgi kecemasan menghadapi pernafasan, penyakit paru-paru kronis,
persalinan pada ibu hamil trimester III tuberkulosis paru, dan memiliki alergi
di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas”. terhadap aromaterapi lavender.
Instrumen penelitian ini
SUBJEK DAN METODE menggunakan kuisioner Hamilton
Metode penelitian yang Anxiety Rating Scale (HARS)
digunakan adalah Pre-Experiment (Efitriasih, 2017). Untuk mengetahui
dengan desain one group pretest distribusi normal atau tidak dilakukan
posttest untuk mengetahui efetivitas uji normalitas (Notoatmojo, 2012). Uji
aromaterapi lavender terhadap normalitas menggunakan uji shapiro
kecemasan menghadapi persalinan pada wilk dan didapatkan hasil p value
ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja kecemasan pretest 0,535 dan posttest
Puskesmas Bergas. Populasi dalam 0,605 > α = 0,005 sehingga didapatkan
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil distribusi normal. Untuk mengetahui
Trimester III di Wilayah Kerja efektivitas aromaterapi lavender untuk
Puskesmas Bergas sebanyak 83 ibu menurunkan kecemasan menghadapi
hamil. Pengambilan sampel persalinan pada ibu ibu hamil trimester
menggunakan Kuota Sampling dengan III di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas
jumlah sampel 15 ibu hamil trimester digunakan uji dependent t-test.
III. Kriteria inlusi sampel adalah Ibu
hamil trimester III yang mengalami HASIL
kecemasan, sehat jasmani dan rohani, Karakteristik Responden
sedangkan kriteria ekslusinya ibu hamil
104
perlakuan mempunyai nilai maksimum
Berdasarkan tabel diatas dapat 22, nilai minimum 14 dan rata-rata
diketahui nilai tingkat kecemasan pada 18,07.
responden yang belum diberikan
104
ataupun mendengar hal-hal yang tidak kecemasan, memiliki efek antidepresan,
diinginkan telah menimpa tetangganya, dan meningkatkan sirkulasi darah di
saudaranya atau temannya (Susanti, otak. Aromaterapi secara inhalasi juga
2008). memungkinkan minyak ini untuk
Kecemasan ibu hamil dalam menyeberangi penghalang darah-otak
menghadapi persalinan tersebut akan dan berinteraksi dengan reseptor sistem
selalu diikuti nyeri kemudian akan saraf pusat (Namazi, 2014).
mengakibatkan peningkatan kerja Aromaterapi dapat mempengaruhi
sistem saraf simpatik, dalam situasi ini sistem limbik di otak yang merupakan
sitem endokrin yang terdiri dari pusat emosi, suasana hati atau mood,
kelenjar-kelenjar seperti adrenal, tiroid, dan memori untuk menghasilkan bahan
dan pituitary (pusat pengendalian neurohormon endorphin dan
kelenjar), melepaskan pengeluaran encephalin, yang bersifat sebagai
hormon masing-masing ke aliran darah penghilang rasa sakit dan serotonin
dalam rangka mempersiapkan badan yang berefek menghilangkan
pada situasi darurat. Akibatnya, sistem ketegangan atau stres serta kecemasan
syaraf atonum mengaktifkan kelenjar menghadapi persalinan. Lavender
adrenal yang mempengaruhi sistem mempunyai efek menenangkan. Aroma
pada hormon epinefrin. Peningkatan lavender dapat memberikan ketenangan,
hormon adrenalin dan nonadrenalin keseimbangan, rasa nyaman, rasa
atau epinefrin dan nonepinefrin keterbukaan dan keyakinan. Disamping
menimbulkan disregulasi biokimia itu, lavender juga dapat mengurangi
tubuh, sehingga muncul ketegangan rasa tertekan, stres, rasa sakit, emosi
fisik pada diri ibu hamil yang yang tidak seimbang, hysteria, rasa
menyebabkan ibu hamil menjadi mudah frustasi dan kepanikan (Setiati, 2019).
marah atau tersinggung, gelisah, tidak Selain itu aromaterapi mudah untuk
mampu memusatkan perhatian, ragu- diterapkan, akting cepat dan dapat
ragu, behakan kemungkinan lanjut akan digunakan dalam intervensi
membentuk suatu siklus umpan balik keperawatan mandiri (Cho, 2013).
yang dapat meningkatkan intensitas Hal ini sesuai dengan hasil
emosional secara keseluruhan (Dariyo penelitian yang dilakukan Kandace, dkk
dalan Heni Efitriasih, 2017). (2017) dimana ada pengaruh yang
Aromaterapi adalah salah satu signifikan terhadap penurunan tingkat
bagian dari pengobatan alternatif yang kecemasan ibu hamil trimester III
menggunakan bahan cairan tanaman menjelang persalinan. Aromaterapi
yang mudah menguap, dikenal sebagai digunakan untuk mempengaruhi emosi
minyak esensial dan senyawa aromatik seseorang dan membantu meredakan
lainnya yang mempengaruhi jiwa, penyakit. Minyak esensial yang
emosi, dan fungsi kognitif dan digunakan dalam aromaterapi ini
kesehatan seseorang (Nurgiwiati, 2015). berhasiat untuk mengurangi stress,
Minyak esensial meningkatkan suasana melancarkan sirkulasi darah, meredakan
hati dan mengurangi kecemasan selama nyeri, mengurangi bengkak,
persalinan dengan cara merangsang menyingkirkan zat racun dari tubuh,
penciuman dalam sistem limbik mengobati infeksi virus, insomnia
(Bastard 2006). Minyak atsiri adalah (sukar tidur) dan penyakit lainnya.
diserap abmelalui inhalasi, Berdasarkan hasil penelitian
mempengaruhi enzim dan kanal ion dan dapat diketahui bahwa dari 15
reseptor, dan akhirnya merangsang otak. responden, yaitu pre test dengan rata-
Mereka maka dapat mengurangi rata (mean) 18,07 dan kecemasan post
105
test dengan rata-rata (mean) 14,53 dan otak yang bertanggung jawab dalam
dengan mengetahui uji parametris sistem integrasi dan perasaan, belajar,
dimana diperoleh nilai p value 0,000 < ingatan, emosi serta rangsangan fisik.
α 0,05, hal ini berarti aromaterapi Minyak esensial lavender sangat efektif
lavender efektif untuk mengurangi dan bermanfaat saat dihirup atau
kecemasan menghadapi persalinan pada digunakan pada bagian luar, karena
ibu hamil trimester III. indra penciuman berhubungan dekat
Aromaterapi inhalasi terhadap dengan emosi manusia. Saat aroma dari
minyak esensial dapat meningkatkan minyak esensial lavender dihirup, tubuh
kesadaran dan menurunkan kecemasan. akan memberikan respon psikologis.
Molekul-molekul bau yang terkandung Hal ini sesui dengan teori Jelani (2009)
dalam minyak esensial memberikan dimana salah satu efektivitas kandungan
efek positif pada sistem saraf pusat, kimia dalam minyak esensial dapat
yaitu dapat menghambat pengeluaran mempengaruhi aktivitas fungsi kerja
Adeno Corticotrophic Hormone otak melalui sistem saraf yang
(ACTH), dimana hormon ini dapat berhubungan dengan indera penciuman.
mengakibatkan terjadinya kecemasan Respon ini akan merangsang
pada seseorang (Widiyono, 2013). peningkatan aktivitas neutrotransmiter,
Kandungan Linalool dan linalyl asetat yaitu berkaitan dengan pemulihan
dalam aromaterapi laevender memiliki kondisi psikologis seperti emosi,
maksimum dan besar sifat menyerap perasaan, pikiran, dan keinginan.
dari kulit selama pijat dengan depresi
sistem saraf pusat. Linalool KESIMPULAN
menunjukkan efek sedatif dan linalyl Kesimpulan dalam penelitian ini
asetat menunjukkan tindakan narkotika adalah rata-rata kecemasan menghadapi
ditandai. Kedua tindakan mungkin persalinan pada ibu hamil trimester III
bertanggung jawab untuk sebelum diberikan aromaterapi lavender
penggunaannya pada pasien bantal adalah 18,07 dengan nilai maksimum 22
kecemasan lavender dengan pola dan nilai minium 14. Rata-rata
gangguan tidur, meningkatkan rasa kecemasan menghadapi persalinan pada
kesejahteraan, mendukung ibu hamiltrimester III setelah diberikan
kewaspadaan mental dan menekan aromaterapi lavender adalah 14,53
agresi dan kecemasan (Ali 2015). dengan nilai maksimum 18 dan nilai
Hal tersebut sesuai dengan minimum 10. Aromaterapi lavender
penelitian Setiati, dkk (2019) dimana efektif untuk menurunkan kecemasan
terapi dengan menggunakan minyak menghadapi persalinan pada ibu hamil
esensial lavender dapat membantu trimester III dengan nilai p 0,000 <
membangkitkan semangat dan 0,05.
menyegarkan. Pemberian aromaterapi
lavender efektif menurunkan kecemasan DAFTAR PUSTAKA
persalinan. Aromaterapi memiliki Ali, Babar dkk. (2015). Essential Oils
beberapa molekul yang dilepaskan Used in Aromatherapy: A
keudara sebagai uap air. Ketika uap air systemic review. Asian Pac J Trop
yang mengandung komponen kimia Biomed 2015; 5(8): 601–611.
tersebut dihirup, akan diserap tubuh Diakses pada tanggal 15 Juli
melalui hidung dan paru-paru yang 2019.
kemudian masuk kealiran darah. http://www.sciencedirect.com/scie
Bersamaan saat dihirup, uap air akan nce/article/pii/S22211691150010
berjalan dengan segera ke sistem limbik 33.
106
107
Bastard, Janed dan Denise Tiran. Notoatmojo, S. (2012). Metode
(2006). Aromatherapy and Penelitian Kesehatan. Jakarta:
massage for antenatal anxiety: Its Rineka Cipta.
effect on the fetus. Nurgiwiati, Endeh. (2015). Terapi
Complementary Therapies in Alternatif & Komplementer
Clinical Practice (2006) 12, 48– Dalam Bidang Keperawatan.
54. Diakses pada tanggal 15 Juli Bogor: In Media.
2019. Pudiastuti, Ratna D. (2012). Asuhan
https://www.researchgate.net/publ Pada Ibu Hamil Normal dan
ication/7369453_Aromatherapy_a Patologi. Yogyakarta: Nuha
nd_massage_for_antenatal_anxiet Medika.
y_Its_effect_on_the_fetus. Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB, dan
Cho, Mi-Yeon dkk. (2013). Effects of Gagas Ulung. (2016). Sehat Alami
Aromatherapy on the Anxiety, dengan Herbal 250 Tanaman
Vital Signs, and Sleep Quality of Herbal Sebagai Obat +60 Resep
Percutaneous Coronary Menu Kesehatan. Jakarta: PT
Intervention Patients in Intensive Gramedia Pustaka Utama.
Care Units. Evidence-Based Setiati, Nova dkk. (2019). Efektivitas
Complementary and Alternative Pemberian Aromaterapi Lavender
Medicine Volume 2013, Article untuk Menurunkan Kecemasan
ID 381381, 6 pages. Diakses pada Ibu Hamil Trimester III dalam
tanggal 15 Juli 2019. Persiapan Menghadapi Persalinan
http://www.hindawi.com/journals/ di Bidan Praktek Mndiri
ecam/2013/381381/. Nurussyifa Kecematan Buniseuri
Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang. Ciamis. Jurnal Kesehatan Bakti
(2017). Profil Kesehatan Tunas Husada Vol 19 No1.
Kabupaten Semarang Tahun Diakses pada tanggal 4 April
2017. 2019. http://ejurnal.stikes-
Efitriasih, Heni. (2017). Pengaruh bth.ac.id/index.php/P3M_JKBTH/
Endorphine Massage Terhadap article/view/449.
Kecemasan Ibu Hamil Trimester Sianipar, Kandace dkk. (2017).
III Dalam Menghadapi Pengaruh Aromaterapi, Relaksasi
Persalinan di Pusekesmas Otot Progresif Terhadap
Ungaran. (Skripsi). Ungaran. Penurunan Kecemasan Ibu Hamil
Universitas Ngudi Waluyo. Menjelang Persalinan di BPM
Jaelani. (2017). Aroma Terapi. Jakarta: Simalungun. Jurnal Ilmiah
Pustaka Populer Obor. PANNMED Vol 12 No. 1.
Mardjan. (2016). Pengaruh Kecemasan Diakses pada tanggal 18
Pada Kehamilan Primipara Desember 2018. http://poltekkes-
Remaja. Abrori Institute. medan.e.journal.id/pannmed/artic
Namazi, Masoumeh dkk. (2014). le/view/55.
Aromatherapy With Citrus Suprijati. (2014). Efektivitas Pemberian
Aurantium Oil and Anxiety Aromaterapi Untuk Menurunkan
During the First Stage of Labor. Kecemasan Ibu Hamil Trimester
Iran Red Crescent Med DOI: III dalam Persiapan Menghadapi
10.5812/ircmj.18371. Diakses Persalinan di Bidan Praktek
pada tanggal 15 Juli 2019. Mandiri Suprijati Desa Bagi
http://www.ncbi,nlm.nih.gov/pmc/ Kecamatan/Kabupaten Madiun.
articles/PMC4102991/. Jurnal Delima Harapan Vol 2 No.
108
1. Diakses pada tanggal 18
Desember 2018. http://www.google.com/amp/s/doc
player.info/amp/35520189- Efektivitas-pemberian- aromaterapi-untuk-
menurunkan- kecemasan-ibu-hamil-trimester-
iii-dalam-persiapan-menghadapi- persalinan.html.
Susanti, N. (2008). Psikologi
Kehamilan. Jakarta : EGC. Widiono. (2013). Aromaterapi Inhalasi
Sebagai Evidence Based Nursing pada Pasien GGK yang Menjalani Hemodialisa untuk
Mengurangi Kecemasan.
Mahasiswa Megister Keperawatan Peminatan Medikal Bedah Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta. Diakses pada tanggal
22 Mei 2019. http://www.google.com/amp/s/doc
player.info/amp/29754791- Aromaterapi-inhalasi-sebagai- evidence-based-
nursing-pada- pasien-ggk-yang-menjalani- hemodialisa-untuk-mengurangi-
kecemasan.html.
Yohana, Yovita & Yessica. (2011).
Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Garda Media.
109
ANALISIS JURNAL
PENGARUH RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL
Ulya, F.H. 2019. Pengaruh Rendam Kaki Dengan Air Hangat Terhadap Tingkat Kecemasan
Pada Ibu Hamil.
http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/embrio/article/download/2044/1846 (4 Januari
2021).
ANALISIS JURNAL
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POST
PARTUM DI BPM MELI R. PALEMBANG TAHUN 2018
Oleh:
NI MADE DIAH MAS PURBASARI
209012410
Abstrak
Dalam fisiologi laktasi, prolaktin merupakan suatu hormon yang disekresi oleh grandula pituitari. Hormon ini memiliki peranan penting
untuk memproduksi ASI. Permasalahan tidak lancarnya proses keluarnya ASI yang menjadi salah satu penyebab seseorang tidak dapat menyusui
bayinya sehingga proses menyusui terganggu/terhambat. Selain itu, cara lain untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI yaitu dengan melakukan pijat
oksitosin. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum di BPM Meli Rosita Palembang tahun
2018. Jenis penelitian pre-eksperimen dengan rancangan penelitian one group pre test and post test design. Dalam penelitian ini menetapkan 3 orang
informan yang terdiri dari 2 orang informan ibu nifas dan 1 orang informan kunci yaitu bidan. Berdasarkan analisis univariat diketahui distribusi
frekuensi produksi ASI ibu sebelum dilakukan pijat oksitosin sebagian besar pada kategori kurang sebanyak 9 responden (60%), sedangkan distribusi
frekuensi produksi ASI ibu setelah dilakukan pijat oksitosin sebagian besar pada kategori baik sebanyak 13 responden (86,7%). Ada pengaruh yang
signifikan pijat oksitosin terhadap produksi ASI ibu post partum di BPM Meli Rosita Palembang Tahun 2018 dengan nilai p value = 0,004
< 0,05. Saran Agar Petugas kesehatan khususnya Bidan selalu mempromosikan manfaat ASI dengan cara memberikan pelatihan atau mengajarkan
kepada keluarga ibu postpartum teknik melakukan pijat
oksitosin yang sangat banyak manfaatnya untuk mendukung program pemerintah tentang pemberian ASI
ekslusif.
Abstract
In lactation physiology, prolactin is a hormone secreted by the pituitary grandula. This hormone has an important role to produce breast milk. The
problem is that the process of breastfeeding is not smooth, which is one reason that a person cannot breastfeed the baby so that the breastfeeding
process is disturbed / hampered. In addition, another way to overcome the inability of breast milk production is to do an oxytocin massage. The aim of
the study was to determine the effect of oxytocin massage on breast milk production in post partum mothers in BPM Meli Rosita Palembang in 2018. This
type of pre- experiment research was a one group pre test and post test design study design. In this study, 3 informants consisted of 2
postpartum mothers and 1 key informant, midwife. Based on univariate analysis, it was found that the frequency distribution of mother's breast milk
production before oxytocin massage was mostly in the less category as many as 9 respondents (60%), while the frequency distribution of
mother's breast milk production after oxytocin massage was mostly in the good category by 13 respondents (86.7%) . There was a significant effect of
oxytocin massage on the milk production of post partum mothers in BPM Meli Rosita Palembang in 2018 with a p value = 0.004 <0.05. Suggestion For
Health Workers, especially Midwives, to always promote the benefits of ASI by providing training or teaching families of postpartum mothers the
technique of performing oxytocin massage which is of great benefit to support government programs on exclusive
breastfeeding.
Saleha, Sitti. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika
Suryani, Emy. 2013. Pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI ibu post partum di
BPM Wilayah Kabupaten Klaten. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 2, Nomor 2,
Nopember 2013, hlm.41-155
Ulfa, Raden Roro Maria. 2013. Efektivitas Pemberian Teknik Marmet Terhadap Pengeluaran Asi
Pada Ibu Menyusui
0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember. Jurnal Universitas
Jember.
Widiyanti. 2015. Perbedaan Antara Dilakukan Piijatan Oksitosin Dan Tidak Dilakukan Pijatan
Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Ambarawa.
Jurnal AKBID Ngudi Waluyo Ungaran
Wijayanti, Lilis. 2014. Pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum di
Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Jurnal Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Wulandari. 2014. Pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran kolostrum pada ibu post
partum di rumah sakit
umum daerah Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Kesehatan, Volume V, Nomor 2,Oktober 2014, hlm 173-178
Vol. 2, No. 2, Agustus 2020, pp 93-98 https://doi.org/10.36590/jika.v2i2.61
http:ojs.yapenas21maros.ac.id/index.php/jika jika@yapenas21maros.ac.id, p-ISSN: 2337-9847, e-ISSN: 2686-2883
Penerbit: LPPM Akademi Keperawatan Yapenas 21 Maros
ARTIKEL PENELITIAN
Abstract
Endorphins could create a feeling of comfort and comfort that reduces the anxiety that mothers feel. Back massage is done to stimulate the oxytocin reflex
through sensory somatic stimulation of the afferent system. The purpose of this study was to look for the effect of endorphin massage on breast milk
production in post partum mothers at the Somba Opu health center in Gowa regency in 2018. This type of research was a quantitative quasy
experiment approach. The study was conducted in April until May 2018 in Somba Opu Health Center, Gowa Regency in
2018. The population in this study were all post partum mothers in Somba Opu Health Center in March to April 2018 with a sample of 34 people taking
purposive sampling using the test Mann Whitney. The results showed that the number of subjekts based on the ASI production
posttreatment group after the endorphine message method showed that the number of subjekts with ASI production was as smooth as many. There is
an effect of endorphine message with breast milk production in post partum mothers obtained Z value of -3.178 with p value 0.001 <α
0.05. Post partum mothers have a smooth milk production after endorphin massage is more
than those without endorphin massage and there is an effect of endorphine message on breast milk production.
Abstrak
Endorphin menciptakan perasaan nyaman dan enak sehingga mengurangi kecemasan yang ibu
rasakan. Pijat punggung dilakukan untuk merangsang reflex oksitosin melalui stimulasi sensori somatik dari sistem aferen. Tujuan dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh
endorphin massage terhadap produksi ASI pada ibu post partum di Puskesmas Somba Opu
Kabupaten Gowa Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah pendekatan quasy eksperiment yang bersifat kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan
April-Mei tahun 2018 di Puskesmas
Somba Opu Kabupaten Gowa tahun 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu post partum di Puskesmas Somba Opu pada bulan Maret
sampai dengan April 2018 diperoleh sampel sebanyak 34 orang melalui teknik purposive sampling dengan menggunakan uji Mann Whitney. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa yang memiliki produksi ASI lancar setelah dilakukan endorphin massage sebanyak 20 subjek (58,8%) dan produksi
ASI yang kurang lancar sebanyak 14 subjek (41,2%). Terdapat pengaruh endorphin massage dengan produksi ASI pada ibu post partum didapatkan
nilai Z sebesar -3.178 dengan nilai p 0.001 <α 0.05. Ibu post partum memiliki produksi ASI lancar setelah dilakukan endorphin massage lebih banyak
dibandingkan dengan yang tidak dilakukan endorphin massage serta terdapat pengaruh endorphine message terhadap produksi ASI.
93
*Korespondensi:
Nurfaizah Alza, email: nuricha303110@gmail.com
This is an open access article under the CC–BY license
PENDAHULUAN
ASI merupakan makanan yang telah disiapkan untuk calon bayi saat kehamilan.
ASI memiliki nilai gizi paling tinggi dibandingkan dengan makanana bayi buatan
manusia atau susu yang berasal dari hewan, seperti susu sapi (Khasanah, 2011). United
Nations Children’s Fund (UNICEF) (2013) menjelaskan bahwa tingginya angka
kematian bayi di Indonesia dapat dicegah melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara
dini serta pemberian ASI eksklusif. Hal ini dibuktikan oleh data World Health
Organization (WHO) dalam Profil Kesehatan Indonesia 2012 bahwa AKB di Indonesia
sebagian besar terkait dengan faktor nutrisi yaitu sebesar 53%. Beberapa penyakit yang
timbul akibat malnutrisi antara lain pneumonia (20%), diare (15%), kematian perinatal
(23%) yang sebenarnya merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian ASI
sejak dini.
Begitu pentingnya memberikan ASI kepada bayi tercermin pada rekomendasi
World Health Organization (WHO) sejak tahun 2010 yang menghimbau agar setiap ibu
memberikan ASI eksklusif sampai bayinya berusia enam bulan. Menurut data dari
UNICEF, anak-anak yang mendapat ASI eksklusif 14 kali lebih mungkin untuk
bertahan hidup dalam enam bulan pertama kehidupan dibandingkan anak yang tidak
disusui. Mulai menyusui pada hari pertama setelah lahir dapat mengurangi risiko
kematian bayi baru lahir hingga 45%. Bahkan WHO dan UNICEF merekomendasikan
pemberian ASI diberikan hingga usia 24 bulan (WHO, 2009). Penelitian yang
dilakukan Sankar et al. (2015) menunjukkan bahwa risiko kematian pada bayi yang
mendapatkan ASI eksklusif lebih rendah dibandingkan pada bayi yang tidak
mendapatkan ASI eksklusif. Demikian pula pada anak-anak, risiko kematian anak yang
tidak diberikan ASI lanjutan 6-23 bulan lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan yang
tidak mendapatkan ASI.
Produksi ASI yang sedikit pada hari-hari pertama setelah melahirkan menjadi
kendala dalam pemberian ASI secara dini. Ibu yang tidak menyusui bayinya pada hari
- hari pertama disebabkan oleh kecemasan dan ketakutan akan kurangnya produksi
ASI serta kurangnya pengetahuan ibu tentang proses menyusui (Cox, 2006). Salah satu
cara untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum yaitu dengan endorphin
massage yang merupakan suatu teknik sentuhan dan pemijatan ringan di sekitar leher,
punggung dan lengan. Dikembangkan pertama kali oleh Constance Palinsky yang
digunakan untuk mengelola rasa sakit. Teknik ini bisa dipakai untuk mengurangi nyeri
selama persalinan, menormalkan denyut jantung, dan tekanan darah, meningkatkan
kondisi rileks dalam tubuh dengan memicu perasaan nyaman melalui permukaan kulit
serta mencegah terjadinya stress pasca persalinan. Penelitian yang dilakukan oleh
Morhen et al. (2012) membuktikan bahwa wanita yang diberikan pijatan di daerah
punggung mulai dari batas leher sampai batas bawah scapula di sekitar ruas tulang
belakang selama 15 menit dapat meningkatakan kadar oksitosin dalam darah,
menurunkan kadar hormon adenokortikotropin sehingga akan menstimulasi produksi
endorphin yang merupakan pereedah sakit alami.
Dari hasil wawancara terhadap 8 orang ibu post partum yang berada di Puskesmas
94
Somba Opu kabupaten Gowa, terdapat ibu post partum dengan keluhan masalah kurang
ASI dan ternyata setelah diidentifikasi ibu yang mengalami kurang ASI itu disebabkan
stres setelah persalinan, posisi yang salah ketika menyusui, dan ibu kurang mengetahui
cara merawat payudara yang disertai dengan masalah pada payudara. Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan produksi ASI ibu
dan salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan endorphin massage.
METODE
Karakteristik subjek
Karakteristik subjek dalam bentuk distribusi frekuensi ditunjukkan pada tabel 1.
Mayoritas subjek pada usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 22 (64,7%) dan mayoritas
berpendidikan SMA yaitu sebanyak 11 (32,3%) sedangkan untuk pekerjaan sebagian
besar IRT yaitu 15 (44,1%).
95
Distribusi frekuensi produksi ASI setelah perlakuan
Tabel 2 menunjukkan distribusi frekuensi produksi ASI setelah perlakuan yang
diperoleh bahwa subjek dengan produksi ASI lancar sebanyak 20 (5,8%) sedangkan
subjek dengan produksi ASI kurang sebanyak 14 (41,2%).
96
Lancar Kurang Nilai p α
n % n %
Perlakuan 15 88,2 2 11,8 0,001 0,05
Kontrol 5 29,4 12 70,6
Sumber: Data Primer 2018
97
prolaktin dan oksitosin yang berperan dalam dalam kelancaran produksi dan
pengeluaran ASI. Selain itu, produksi ASI dapat pula dipengaruhi olef faktor lain,
diantaranya umur dan paritas, status kesehatan, bentuk putting, kecemasan atau stress
saat menyusui, kurangnya motivasi ibu untuk menyusui, dan nutrisi (Soetjiningsih,
2017; Suradi dan Tobing, 2011).
Untuk meningkakan produksi ASI agar pemberian ASI eksklusif dapat dilakukan,
maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui endorphin massage.
Menurut Nurhanifah (2013), pemberian massage pada punggung lebih efektif daripada
kompres hangat payudara untuk meningkatkan produksi ASI. Hal ini dikarenakan, saat
dimassage saraf punggung akan merangsang pengeluaran endorphin di dalam tubuh
yang secara tidak langsung akan merangsang refleks oksitosin. Ketika diberikan masase
punggung, saraf punggung akan mengirimkan sinyal ke otak untuk mengeluarkan
oksitosin, yang akan menyebabkan kontraksi sel myoepitel yang akan mendorong
keluarnya ASI karena saraf payudara dipersarafi oleh saraf punggung (saraf dorsal)
yang menyebar disepanjang tulang belakang. Efek massage juga dapat meningkatkan
kadar serotonin dan dopamine sehingga memicu penurunan ketidaknyamanan,
kelelahan, stres dan depresi. Kondisi ini sama yang dirasakan oleh subjek setelah
dilakukan massage punggung yaitu merasa rileks dan nyaman.
Sisk et al. (2010) menyatakan bahwa massage mempunyai manfaat baik secara
fisiologis maupun psikologis. Manfaat massage meliputi mencipta kan respon relaksasi,
meningkatkan proses metabolisme, meningkatkan fungsi jaringan limfatik,
mempercepat penyembuhan dan relaksasi otot, mengurangi ketegangan otot dan tingkat
stres.
Pada penelitian ini, terdapat kelompok perlakuan terdapat subjek yang mengalami
produksi ASI kurang lancar. Hal ini disebabkan karena saat proses perlakuan endorphin
massage, kondisi ibu kurang baik sehingga tidak dapat melakukan endorphin massage
secara maksimal dan hal ini mempengaruhi produksi ASI. Hal ini sesuai dengan
pernyataan sebelumnya bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
produksi ASI, yaitu diantaranya status kesehatan. Kondisi ibu juga sangat berpengaruh
terhadap produksi hormon oksitosin, apabila kondisi ibu senang, tenang, dan nyaman
maka dapat mempengaruhi peningkatan produksi hormon oksitosin (Roesli, 2009).
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Cox, S. 2006. Breastfeeding with confidence: panduan untuk belajar menyusui dengan
percaya diri (Gracinia, Penerjemah). Jakarta: Gramedia.
Dewi, APS, Erni I, Rina. K. 2017. Kombinasi pijat punggung dan endorphin terhadap produksi ASI pada ibu post
partum. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. 13(2).
Khasanah, Nur. 2011. Air atau susu formula ya? Yogyakarta: Flash Book.
Maryunani, Anik. 2012. Inisiasi menyusui dini, asi eksklusif dan manajemen laktasi.
Jakarta: Trans Info Media.
Morhen V, Laura E, Beavin, MA, Paul J. 2012. Massage increases oxytocin and reduces. Journal
Alternative Therapies.18:11-19.
Nurhanifah, F. 2013. Perbedaan efektivitas massage punggung dan kompres hangat terhadap peningkatan
kelancaran produksi ASI di desa Majang tengah wilayah kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang. Jurnal
Keperawatan. 4(2):100-108.
Purwoastuti E, Elizabeth, SW. 2017. Asuhan kebidanan masa nifas & menyusui.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Roesli, U. 2009. Panduan praktis menyusui. Jakarta: Pustaka Bunda, Grup Puspa
Swara.
Sankar MJ, Bireshwar S, Ranadip C, Nita B, Sunita T, Jose M, Rajiv B. 2015. Optimal breastfeeding practices
and infant and child mortality: a systematic review and meta-analysis. Acta Paediatrica.
Saudia BEP, Ni NAM. 2017. Pengaruh endorphin massage terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu yang
terdeteksi post partum dengan skor Edinburgh Post Partum Depression Scale (EPDS) di Puskesmas Wilayah
Kerja Sekota Mataram. Jurnal Kesehatan Prima. Volume 11.
Sisk P, Quandt S, Parson N, Tucker, J. 2010. Breast milk expression and maintenance in mothers of very low
birth weight infants: supports and barriers. Journal of Human Lactation. Vol. 26, Issue 4, pp. 368-375.
Soetjiningsih. 2017. Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.
Suradi R, Tobing HKR. 2011. Manajemen laktasi. Jakarta: Program Manajemen Laktasi
Perkumpulan Perinatologi Indonesia.
Ummah, F. 2019. Pijat oksitosin untuk mempercepat pengeluaran asi pada ibu pasca salin normal di Dusun Sono
Desa Ketanen Kecamatan Panceng Gresik. Jurnal Surya. 2(XVIII).
UNICEF. 2013. ASI adalah penyelamat hidup paling murah dan efektif di dunia. New
York: UNICEF.
WHO. 2009. Infant and young child feeding. model chapter for textbooks for medical students and allied health
professionals. Geneva: World Health Organization.
ANALISIS JURNAL
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM DI BPM MELI R. PALEMBANG
TAHUN 2018
nilai p 0.001.
DAFTAR PUSTAKA
Yanti, Italia, M, S. 2018. Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Post
Partum Di Bpm Meli R. Palembang Tahun 2018. (online). Available from: http://e-
jurnal.stikesmitraadiguna.ac.id/index.php/jkp/article/view/26/20 (4 Januari 2021).
Nurhidayat, Nurfaizah, A. 2020. Pengaruh Endorphin Massage terhadap Produksi ASI pada
Ibu Post Partum di Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa. (online). Available
from: https://ojs.yapenas21maros.ac.id/index.php/jika/article/view/61/33 (4 Januari
2021).