Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

PADA Ny.R G3P2A0 UMUR 36 TAHUN


DI PUSKESMAS BANYUANYAR
KOTA SURAKARTA

LAPORAN TUGAS AKHIR


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Kebidanan Program Diploma Tiga

Disusun Oleh :
SINTIYA AMILIYANA
NIM. B19022

PRODI KEBIDANAN PROGRAM DIPLOMA TIGA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADASURAKARTA
TAHUN 2022
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny. R UMUR
36 TAHUN G3P2A0 DI PUSKESMAS BANYUANYAR KOTA
SURAKARTA
Sintiya Amiliyana
Prodi D3 Kebidanan Universitas Kusuma Husada Surakarta

Abstrak

Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang
dapat menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB adalah dengan melakukan
asuhan kebidanan secara komprehensif. Tujuan: Untuk memberikan asuhan
kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan (7 langkah Varney).
Metode: Laporan kasus ini merupakan laporan studi kasus dengan metode
deskriptif. Subjek: Subjek yang akan diberi asuhan kebidanan secara komprehensif
adalah Ny.R hamil normal G3P2A0 mulai usia kehamilan 34 minggu pada bulan
Januari di dilaksanakan di rumah Ny.R dan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada
Ny.R di Puskesmas Banyuanyar Surakarta, kemudian diikuti sampai ibu bersalin
dan nifas sampai bulan Maret. Hasil: Pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny.T
telah dilakukan pemeriksaan ANC, Ny.R telah melahirkan bayinya secara Sectio
Caesarea, telah dilakukan kunjungan nifas, keseluruhan pelaksanaan telah
dilakukan sesuai perencanaan dengan hasil dalam keadaan baik. Kesimpulan:
terdapat kesenjangan antara teori dan praktik yaitu pada pelaksanaan kunjungan
nifas dan kunjungan neonatus.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Komprehensif, Neonatus


COMPREHENSIVE MIDWIFE CARE TO MRS. R 36 YEARS OLD G3P2A0
AT BANYUANYAR PUSKESMAS, CITY OFSURAKARTA

Sintiya Amiliyana
D3 Midwifery Study Program, Kusuma Husada University Surakarta

Abstract

Background: Maternal Mortality Rate (MMR) is one indicator that can describe
the welfare of society in a country. One of the efforts that can be done to reduce
MMR and IMR is to conduct comprehensive midwifery care. Objective: To provide
comprehensive midwifery care to pregnant, maternity, postpartum and newborn
women using a midwifery management approach (7 Varney steps). Methods: This
case report is a case study report with a descriptive method. Subjects: Subjects who
will be given comprehensive midwifery care are Mrs. R with normal pregnancy
G3P2A0 starting at 34 weeks of gestation in January at Mrs. R's house and
Comprehensive Midwifery Care for Mrs. R at the Banyuanyar Health Center
Surakarta, then followed until the mother gives birth and postpartum until March.
Results: The implementation of midwifery care for Mrs. R had an ANC examination,
Mrs. R had given birth to her baby by Caesarean section, a post-partum visit was
carried out, the overall implementation was carried out as planned with the results
in good condition. Conclusion: there is a gap between theory and practice, which
is in the implementation of postpartum visits and neonatal visits

Keywords: Midwifery Care, Comprehensive, Neonatal


PENDAHULUAN AKB yang tinggi. Pada tahun (2017)
AKI 88,05 per 100.000 kelahiran
Angka Kematian Ibu (AKI) hidup. Menurut Profil Kesehatan
merupakan salah satu indikator yang Jawa Tengah pada tahun (2017)
dapat menggambarkan kesejahteraan Cakupan K1 sebesar 98,94%,
masyarakat di suatu negara. Menurut Cakupan K4 sebesar 92,53%,
data World Health Organization Cakupan persalinan ditolong tenaga
(WHO), angka kematian ibu di kesehatan sebesar 99%, Cakupan
seluruh dunia pada tahun (2015) pelayanan nifas sebesar 96,29%.
adalah 216 per 100.000 kelahiran Cakupan pemberian vitamin A pada
hidup, dengan perkiraan angka ibu nifas sebesar 97,46%. Cakupan
kematian ibu 303.000 bayi, jumlah pemberian 90 tablet Fe sebesar
tertinggi di semua negara 92,64%. Cakupan penanganan
berkembang. Di negara berkembang komplikasi kebidanan sebesar
angka kematian ibu lebih tinggi 113,8%. Cakupan pelayanan keluarga
dibandingkan di negara maju yaitu berencana di Jawa Tengah tahun
239 per 100.000 kelahiran hidup, (2017) sebesar 78,6%. Sedangkan
sedangkan di negara maju hanya 12 prosentase peserta KB adalah 11,8%.
per 100.000 kelahiran hidup pada Berdasarkan Profil Kesehatan
tahun (2015) (WHO, 2018). Indikator Wilayah Surakarta pada tahun (2018)
Angka Kematian Ibu (AKI) tidak Angka Kematian Ibu yaitu 70,74 per
hanya mampu menilai program 100.000 kelahiran hidup atau sekitar 3
kesehatan ibu, terlebih juga mampu kasus pada masa bersalin dan 4 kasus
menilai derajat kesehatan masyarakat pada masa nifas. Sedangkan Angka
karena sensitifitasnya terhadap Kematian Bayi yaitu 2,93 per 1000
perbaikan pelayanan kesehatan, baik kelahiran hidup. Menurut Profil
dari sisi aksesibilitas maupun Kesehatan Surakarta pada tahun
kualitas. Menurut Survei Penduduk (2017) Cakupan K1 sebesar 100%.
Antar Sensus (SUPAS) tahun (2015), Cakupan K4 sebesar 98,4%. Cakupan
AKI sebesar 305 per 100.000 jumlah persalinan ditolong tenaga kesehatan
kelahiran hidup. Sedangkan AKB sebesar 100%. Cakupan pelayanan
tahun (2015) mencapai 22,33 per nifas sebesar 99,97%. Cakupan
100.000 kelahiran hidup, yang artinya pemberian vitamin A pada ibu nifas
sudah mencapai target MDG 2015 sebesar 99,95%. Cakupan pemberian
sebesar 23 per 1000 jumlah kelahiran 90 tablet Fe sebesar 97,49%. Cakupan
hidup (Kemenkes RI, 2017). penanganan komplikasi kebidanan
Berdasarkan data dari Kemenkes pada ibu hamil sebesar 100%, serta
(2017) Angka kematian ibu (AKI) di cakupan keluarga berencana sebesar
Indonesia turun dari 4.999 pada 78,7% KB aktif dan 7,7% KB baru.
(2015) menjadi 4.912 pada (2016) Pada tahun (2018) menunjukkan
dan 1.712 pada (2017). Angka bahwa Angka Kematian Ibu
Kematian Bayi (AKB) juga turun dari berjumlah 4 kasus yang disebabkan
33.278 pada (2015) menjadi 32.007 oleh eklamsia.
pada (2016) dan 1.0294 pada (2017). Asuhan kebidanan secara
Berdasarkan data dari Dinas komprehensif adalah pemberian
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pelayanan kepada wanita mulai dari
sendiri juga masih memiliki AKI dan
kehamilan, persalinan, nifas hingga Puskesmas Banyuanyar Kota
keluarga berencana melalui model Surakarta”.
pelayanan yang berkesinambungan
(Ningsih, 2017). Salah satu upaya METODOLOGI
tenaga kesehatan untuk menghindari
risiko komplikasi kehamilan dan Laporan kasus ini merupakan laporan
persalinan adalah melalui pemberian studi kasus dengan metode deskriptif
pelayanan antenatal care (ANC), ibu yaitu suatu metode yang dilakukan
hamil harus memiliki minimal 6 kali dengan tujuan utama untuk
kunjungan antenatal yang berkualitas memaparkan atau membuat gambaran
selama kehamilan, yaitu 2 kali tentang studi keadaan secara obyektif.
kunjungan pada trimester pertama Lokasi penelitian bagi beberapa
dan melakukan 1 kali pemeriksaan penelitian sangat penting karena
oleh 1 kali dokter (untuk pemeriksaan lokasi yang berbeda akan
kesehatan ibu lengkap), 1 kali mempengaruhi hasil penelitian
trimester kedua, 2 kali trimester (Hidayat, 2014). Studi kasus ini akan
ketiga, dan 1 kali kunjungan dokter dilaksanakan di rumah Ny.R dan
(untuk mendeteksi komplikasi Asuhan Kebidanan Komprehensif di
kehamilan, atau untuk Puskesmas Banyuanyar Kota
mempersiapkan rujukan persalinan Surakarta. Subyek studi kasus adalah
jika diperlukan (Kemenkes RI, 2020). subyek yang dituju untuk diteliti oleh
Berdasarkan data di peneliti. Subjek yang akan diberi
Puskesmas Banyuanyar pada bulan asuhan kebidanan secara
Januari-Desember (2018) Angka komprehensif adalah Ny.R hamil
Kematian Ibu 0 jiwa per 100.000 normal G3P2A0 mulai usia
kelahiran hidup. Menurut data kehamilan 34 minggu pada bulan
rekapitulasi di Puskesmas Januari di dilaksanakan di rumah
Banyuanyar tahun (2017) Cakupan Ny.R dan Asuhan Kebidanan
K1 sebesar 100%. Cakupan K4 Komprehensif pada Ny.R di
sebesar 98,5%. Cakupan persalinan Puskesmas Banyuanyar Surakarta,
ditolong tenaga kesehatan sebesar kemudian diikuti sampai ibu bersalin
100%. Pelayanan nifas 100%. dan nifas sampai bulan Maret. Studi
Pemberian vitamin A pada ibu nifas kasus ini dilaksanakan pada bulan
sebesar 100%. Penanganan Februari-Maret 2022. Instrument
komplikasi kebidanan sebesar 100%. yang digunakan untuk mendapatkan
Pelayanan keluarga berencana data adalah format asuhan kebidanan
sebesar 82,4% KB aktif dan 17,6% pada ibu hamil dengan 7 langkah
KB baru. Varney yaitu pedoman observasi,
Puskesmas Banyuanyar wawancara dan studi dokumentasi
Surakarta Kota Surakarta. dalam bentuk format asuhan
Berdasarkan latar belakang di atas, kebidanan pada ibu hamil, bersalin,
maka penulis tertarik untuk nifas dan bayi baru lahir.
menyusun Laporan Tugas Akhir ini
dengan judul “Asuhan Kebidanan HASIL DAN PEMBAHASAN
Komprehensif pada Ny. R di 1. Kehamilan
Dimulai pada tanggal 17
Februari 2022, penulis bertemu (2015) Tekanan darah normal
dengan Ny. R sebagai subyek berkisar sistole/diastole : 110/80 –
untuk pengambilan studi kasus. 120/80 mmHg. Selama kehamilan
Berdasarkan asuhan kebidanan Ny. R diberikan Tablet FE
pada ibu hamil didapatkan hasil bertujuan untuk mencegah anemia,
bahwa ibu sudah melakukan sehingga Ny.R rutin
pemeriksaan kehamilan pada TM I mengkonsumsi tablet FE yang
sebanyak 2 kali kunjungan, TM II diberikan. Menurut Walyani,
sebanyak 3 kali kunjungan, TM III Elisabeth Siwi (2015), setiap ibu
sebanyak 7 kali kunjungan hamil harus mendapat tablet
Menurut teori Nugroho, dkk tambah darah sebanyak 90 tablet.
(2014) Kunjungan dalam Tablet zat besi sebaiknya diminum
pemeriksaan kehamilan dilakukan dengan benar supaya proses
paling sedikit empat kali. Hal ini penyerapan oleh tubuh berjalan
berarti sesuai dengan teori dengan baik.
Nugroho,dkk (2014). 2. Persalinan
Berdasarkan pemeriksaan Persalinan adalah proses
kehamilan pada Ny.R di pengeluaran hasil konsepsi (janin
Puskesmas Banyuanyar dan uri) yang telah cukup bulan
dilakukan pemeriksaan kehamilan atau dapat hidup di luar
antenatal care dengan standar kandungan melalui jalan lahir
10T yaitu Timbang berat badan atau bukan jalan lahir, dengan
dan tinggi badan, ukur tekanan bantuan atau tanpa bantuan
darah, ukur tinggi fundus uteri (kekuatan sendiri) (Mutmainnah
tentukan presentasi janin dan dkk, 2017). Persalinan dapat juga
hitung DJJ, pemberian imunisasi ditimbulkan dengan jalan induksi.
tetanus Toxoid, pemberian tablet Induksi persalinan adalah proses
fe minimal 90 tablet selama atau perawatan yang merangsang
kehamilan, tes Hb, protein urine, kelahiran dan persalinan. Upaya
reduksi urine, tes VDRL, temu menginduksi persalinan dapat
wicara dalam rangka persiapan dilakukan dengan metode farmasi
rujukan. Dan selama saya atau non-farmasi . Induksi
melakukan kunjungan ibu hamil persalinan yaitu semua usaha
saya telah melakukan 2T yaitu memulai kontraksi uterus
senam ibu hamil, dan perawatan
sebelum kejadian persalinan
payudara, Kemudian tidak
dilakukan 2T yaitu pemberian spontan sebagai fasilitas
garam ber iodium dan pemberian persalinan pervaginam .
imunisasi malaria dikarenakan ibu Sebaiknya induksi partus
telah tercukupi iodiumnya dan dilakukan pada serviks yang
ibu tidak terjangkit penyakit sudah atau mulai matang (ripe
malaria. Hal ini sudah sesuai atau favourable), yaitu kondisi
dengan teori menurut Walyani serviks sudah lembek, dengan
(2015) pelayanan ANC minimal pendataran sekurang- kurangnya
5T, meningkat menjadi 7T, dan 50%, dan pembukaan serviks satu
sekarang menjadi 12T serta jari (Mochtar, 2012). Indikasi
dengan berkebutuhan khusus induksi persalinan salah satunya
menjadi 14T. yaitu kelainan kontraksi rahim,
Setiap periksa kehamilan jika kontraksi rahim lemah dan
tekanan darah Ny. R 100/70 tidak terkoordinasi atau tidak
hingga 120/80 mmHg. Menurut elastisnya leher rahim sehingga
teori Walyani, Elisabeth Siwi tidak dapat melebar pada proses
persalinan, menyebabkan kepala bb: 3300 kg, PB : 51 cm, LK :
bayi tidak terdorong dan tidak 34 cm, LD : 33 cm, dan tidak
dapat melewati jalan lahir dengan ada cacat bawaan. Bayi tidak
lancar. dilakukan IMD (Inisiasi
Pada kasus Ny. R dilakukan Menyusu Dini) dikarenakan
tindakan Operasi SC atas indikasi
fetal distress. Kenceng kenceng ibu masih positif Covid-19.
sejak tanggal 09 Maret 2022 Asuhan yang diberikan pada
pukul 21.00 WIB. Kemudian ibu bayi Ny.K adalah pemberian
datang ke RSUD Ngipang salep mata, injeksi vit.K pada
Surakarta pada tanggal 10 Maret paha kiri, menjaga kehangatan
pukul 04.00 WIB dengan keadaan tubuh bayi, dengan cara
umum ibu baik, kesadaran memakai pakaian bayi, setelah
composmentis, TD : 110/90 itu dibedong dan pemberian
mmHg, nadi : 84x/menit, respirasi imunisasi Hb0 di paha kanan
: 24x/menit, suhu : 36,5◦C. setelah 1 jam pemberian vit.K
Keadaan ibu dan bayi dalam
setelah itu bayi di rawat di
kondisi baik, dengan pembukaan
2 cm, dan hasil swab atigen ruang perinatologi, tidak
positif. Ibu di pindahkan ke ruang dilakukan rawat gabung
isolasi dan di lakukan observasi dkarenakan ibu yang masih
kala I dan sampai pukul 12.00 positif covid-19.
WIB dan pembukaan masih 4 cm. Hal tersebut sesuai dengan
Kemudian diberikan drip oxyticin teori Kemenkes RI (2013) bahwa
16 tpm selama 30 menit dan di menimbang, mengukur bayi,
evaluasi kedaaan janin mengalami memberi salep mata,
fetal distress dengan hasil DJJ menyuntikkan vitamin K di paha
169x/menit dan ditegakkan kiri, memberi gelang identitas
intervensi dengan kolaborasi
dengan dokter SPOG yaitu bayi dan menyuntikkan Hb 0
pengambilan tindakan Sectio setelah 1 jam pemberian Vit K.
Caesarea. Bayi lahir tanggal 10 Dari data diatas disimpulkan
Maret pukul 13.50 WIB. bahwa tidak ada kesenjangan
Kemudian dilanjutkan pematauan antara teori dan praktik.
kala IV oleh bidan didapatkan Kemenkes (2014), tujuan
hasil pemantauan keadaan umum kunjungan III yaitu pemeriksaaan
baik, TTV normal, uterus fisik, menjaga kebersihan bayi,
berkontraksi dengan baik dan memberitahu ibu tentang tanda
tidak terdapat perdarahan tetapi bahaya bayi baru lahir,
ibu perlu perawatan di ruang
memberikan ASI, bayi harus
isolasi.
disusukan minimal 10-15 kali
3. Bayi Baru Lahir
dalam 24 jam, Menjaga
Asuhan bayi baru lahir
keamanan bayi, Menjaga suhu
Ny.K lahir pada tanggal 10
tubuh bayi, Konseling kepada ibu
Maret 2022 pukul 13.50 WIB
dan keluarga untuk memberikan
menangis kuat, bergerak aktif,
ASI eksklusif, pencegahan
warna kulit kemerahan, dan
hipotermi dan melaksanakan
jenis kelamin perempuan.
perawatan bayi baru lahir dirumah
Setelah 1 jam bayi dilakukan
dengan buku KIA, Memberitahu
pemeriksaan fisik dengan hasil
ibu tentang imunisasi BCG dan ibu menyesui dengan baik dan
polio. sesuai kebutuhan bayi,
4. Nifas menganjurkan ibu untuk
Berdasarkan asuhan kebidanan menstimulasi bayinya untuk
pada Ny. R didapatkan hasil ibu tumbuh kembang bayinya.
berjalan normal, dilakukan Menurut Mutmainah Annisa
kunjungan sebanyak 3 kali. Hal ini UI, dkk. (2017) asuhan kunjungan
sesuai dengan teori Widyasih ke III yang harus diberikan yaitu
hesty, dkk (2013) Kunjungan I Memastikan involusi uterus
yaitu 12 hari post SC, penulis berjalan normal, uterus
melakukan pemeriksaan tanda – berkontraksi, fundus di bawah
tanda vital dengan hasil TD : umbilicus, tidak ada perdarahan
110/70 mmHg, N : 80 X/menit, dan tidak ada bau. Menilai apakah
RR 22 X /menit, TFU 3 jari ada tanda-tanda demam,
dibawah pusat, Kontraksi uterus infeksi/perdarahan abnormal.
keras, lochea rubra, perdarahan Memastikan ibu mendapatkan
30 cc, ibu sudah bisa BAK, ASI cukup makan, cairan dan istirahat.
sudah keluar, ibu sudah Memastikan ibu menyusui dengan
menyusui bayi nya dengan baik, baik dan tidak memperlihatkan
mengajarkan ibu memasase uterus tanda-tanda penyakit.
Menurut Mutmainah Annisa UI, Memberikan konseling pada ibu
dkk (2017). mengenai asuhan pada bayi, tali
Pada Kunjungan II 18 hari pusat, menjaga bayi tetap hangat
post SC hasil pemeriksaan Ny. R dan merawat bayi sehari-hari.
adalah TFU tidak teraba, , Pada asuhan KB, penulis telah
kandung kemih kosong, lokhea memberikan penjelasan tentang
sanguiolenta yang berwarna macam- macam KB seperti KB
merah kekuningan berbau khas, MAL, Kondom, Pil, Suntik, IUD,
menilai adanya tanda bahaya implant, MOW, dan MOP beserta
nifas, dan bayi baru lahir, cara kerja, efektivitas, daya guna,
memastikan makan- makanan efek samping, indikasi, kontra
yang bergizi, menganjurkan indikasi, kekurangan dan
istirahat yang cukup, pengeluaran kelebihan masing - masing dari
ASI lancar, ibu menyesui kontrasepsi. Dengan kondisi Ny.T
dengan baik dan yang masih memberikan ASI
Kunjungan III yaitu 27 hari eksklusif, mengetahui jenis – jenis
post SC, hasil pemeriksaan pada kontrasepsi, dan telah mengetahui
Ny. R yaitu TFU sudah tidak kontrasepsi jangka panjang Ny.T
teraba lagi, lokhea serosa yang memutuskan untuk menggunakan
berwarna kuning keputihan, KB Suntik 3 bulan.
kontraksi uterus baik, kandung
kemih kosong, menilai adanya KESIMPULAN
tanda bahaya bayi baru lahir, dan 1. Pengkajian pada Ny.R yang telah
ibu nifas, makanan bergizi tidak dilakukan secara komprehensif
ada pantangan, istirahat yang dengan menggunakan
cukup, pengeluaran ASI lancar, pendekatan menejemen
kebidanan dengan hasil data perencanaan dengan hasil dalam
subyektif dan data obyektif ibu keadaan baik.
hamil, bersalin, nifas, dan bayi. 7. Dari hasil evaluasi Asuhan
2. Interpretasi data dasar pada Ny.R Kebidanan Komprehensif pada
secara komprehensif dengan Ny.R di Puskesmas Banyuanyar
menggunakan metode Surakarta didapatkan hasil
pendekatan menejemen bahwa ibu dan bayi dalam
kebidanan didapatkan diagnose keadaan normal dan sehat.
pada saat hamil, bersalin, nifas 8. Dari Asuhan Kebidanan
dan BBL dalam keadaan normal. Komprehensif pada Ny.R di
3. Asuhan kebidanan komprehensif Puskesmas Banyuanyar
pada Ny.R tidak didapatkan Surakarta terdapat kesenjangan
diagnose potensial baik pada ibu antara teori dan praktik yaitu
maupun bayi. pada pelaksanaan kunjungan
4. Asuhan kebidanan komprehensif nifas dan kunjungan neonates.
pada Ny.R tidak dilakukan
tindakan segera karena ibu
maupun bayi dalam keadaan DAFTAR PUSTAKA
baik. Aslina, Febrianti. 2019. Praktik
5. Perencanaan asuhan kebidanan Klinik Kebidanan I. Yogyakarta
pada Ny.T meliputi pemberian : Pustaka Baru Press
KIE tentang ketidaknyamanan
Diana, S. 2017. Model Asuhan
pada ibu hamil trimester III, KIE
Kebidanan Continuity Of Care.
tanda bahaya kehamilan
Surakarta: CV Kekata Group
trimester III, KIE persiapan
persalinan, KIE pemilihan alat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
kontrasepsi, seluruh Tengah. 2018. Profil Kesehatan
perencanaan telah dilakukan. Jawa Tengah Tahun 2018.
6. Pelaksanaan asuhan kebidanan Semarang: Dinas Kesehatan
pada Ny.T telah dilakukan Provinsi Jawa Tengah
pemeriksaan ANC dilakukan
pada tanggal 17 Februari 2022, Fraser, D.M. & Cooper, M.A. (2012).
kunjungaan hamil I dilakukan Buku Saku Praktik Klinik
pada tanggal 21 Februari 2022, Kebidanan. Jakarta: EGC
kunjungan hamil II dilakukan
pada tanggal 1 Maret 2022. Ny.R Johariyah, Ningrum, 2012. Asuhan
telah melahirkan bayinya secara Kebidanan Persalinan dan Bayi
Sectio Caesarea pada tanggal 10 Baru Lahir. Jakarta : Trans Info
Maret 2022, pemeriksaan nifas Media
dilakukan pada tanggal 28 Maret
2022, kunjungan nifas I Kementrian Kesehatan RI. 2016.
dilakukan pada tanggal 22 Maret Profil Kesehatan Indonesia
2022, kunjungan nifas II Tahun 2015. Jakarta:
dilakukan pada tanggal 6 April Kementrian Kesehatan RI
2022 keseluruhan pelaksanaan
telah dilakukan sesuai
Kementrian Kesehatan RI. 2017. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Profil Kesehatan Indonesia Sarwono Prawirohardjo
Tahun 2016. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI Romauli, Suryati. 2011. Asuhan
Kebidanan I Konsep Dasar
Kumalasari I. 2015. Perawatan Asuhan Kehamilan.
Antenatal, Intranatal, Postnatal Yogyakarta: Nuha Medika
Bayi Baru Lahir dan Konsepsi.
Jakarta Selatan : Salemba Sondakh Jenny J.S. 2013. Asuhan
Medika. Kebidanan rsalinan & Bayi
Baru Lahir. Erlangga
Marliandiani & Ningrum. (2015).
Buku Ajar Asuhan Kebidanan Sulistyawati, A. 2013. Buku Ajar
pada Masa Nifas dan Asuhan Kebidanan pada Ibu
Menyusui. Jakarta: Salemba Bersalin. Yogyakarta: ANDI
Medika
Sulistyawati, Ari. 2013. Pelayanan
Marni. 2011. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana. Jakarta :
pada Masa Antenatal. Salemba Medika.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Walyani, E.S, E. Purwoastuti. 2015.
Marmi. 2016. Buku Ajar Pelayanan Asuhan Kebidanan Persalinan
KB. Yogyakarta. Pustaka & Bayi Baru Lahir.
Pelajar Yogyakarta: Pustaka Baru

Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu World Health Organization (WHO).


Kebidanan. Edisi Empat. 2018. Deafness and hearing
loss.

Anda mungkin juga menyukai