Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

No. /UPPM/Politeknik Bhakti Asih/2019

DIPLOMA KEBIDANAN
POLITEKNIK KEBIDANAN BHAKTI ASIH PURWAKARTA
RANCANGAN PEMBELAJARAN TEORI
Program Studi : Diploma III Kebidanan
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan III
Topik : Gastritis Pada Anak
Sub Topik : Pencegahan Gastritis pada Anak
Waktu : Rabu, 30 April 2019
Dosen : Lia Yulianti AM.Keb M.K.M
Sasaran : Anak
Jumlah Peserta : 2 orang
Terminal Objektif : Setelah mengikuti acara ini, peserta dapat
mengetahui bagaimana cara mencegah Gastritis
Pada anak

Metode : Ceramah ilustratif, diskusi dan tanya jawab


Sumber Pustaka : 1. Arssipusat.org Indonesia Private Hospitals

Association 2016 Gastritis pada usia anak

2. www.idai.or.id Indonesia Pediatric

Society commited in impoving The Health

of Indonesia Children

3. Buku pedoman gizi Kemenkes RI 2014

METODA &
WAKTU ISI
ALAT BANTU
3 menit PENDAHULUAN Metode :
1. Mengucapkan salam  Ceramah
2. Memperkenalkan diri Ilustratif
3. Menjelaskan tentang tujuan umum dan tujuan
khusus pertemuan kali ini Alat bantu :
4. Menyampaikan waktu/kontrak waktu yang akan  Buku
digunakan dan mendiskusikannya dengan keluarga
binaan kali ini.
5. Memberikan sedikit gambaran mengenai informasi
yang akan disampaikan pada hari ini.
METODA:
Ceramah, Ilustratif, Diskusi Tanya Jawab
OBJEKTIF PERILAKU MASYARAKAT
Pada akhir pertemuan peserta dapat :

1. Menjelaskan tentang Gastritis


2. Menjelaskan tentang Penyebab terjadinya Gastritis pada Anak
3. Menjelaskan tentang Gejala Gastritis pada Anak
4. Menjelaskan bagaimana cara pencegahan dan pengobatan Gastritis pada anak

20 URAIAN MATERI: Metode :


menit
Menjelaskan tentang manfaat dan macam-macam kontrasepsi  Ceramah
 Tanya jawab
Explanation

GASTRITIS PADA ANAK Alat bantu :

Materi Penyuluhan  Buku dan


handphone
A. Pengertian

Gastritis atau lebih dikenal sebagai magh berasal dari

bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung

dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis

adalah suatu keadaan peradangan atau peradangan

mukosa lambung yang bersifat akut, kronis, difus dan

lokal. Inflamasi ini mengakibatkan sel darah putih

menuju ke dinding lambung sebagai respon terjadinya


kelainan pada bagian tersebut. (Wibowo, 2014).

B. Faktor Penyebab Gastritis pada Anak

Faktor Penyebab Gastritis pada Anak bisa disebabkan

karena Pola makan yang tidak teratur dan Asupan

Nutrisi yang kurang. Bakteri Helicobacter pylori juga

merupakan penyebab utama dari gastritis.Infeksi

Helicobacter pylori sering terjadi pada masa kanak-

kanak dan dapat bertahan seumur hidup jika tidak

dilakukan perawatan. Saat ini Infeksi Helicobacter

pylori diketahui sebagai penyebab tersering terjadinya

gastritis. Helicobacter pylori merupakan bakteri Gram

negatif berbentuk spiral, bersifat mikroaerofilik dan

memproduksi urease. Bakteri ini berkolonisasi di dalam

lambung manusia dan menyebabkan inflamasi mukosa

yang berat, serta respons imun lokal maupun sistemik.

Kontak erat dengan individu yang terinfeksi H.pylori

baik secara oral-oral, gastro-oral,dianggap sebagai

bentuk transmisi H.pylori. Lingkungan yang padat dan

lingkungan dengan sosial ekonomi rendah dianggap

sebagai faktor risiko terjadinya infeksi H. pylori pada

anak. Orangtua yang terinfeksi terutama ibu mungkin

memegang peranan dalam transmisi H. pylori di dalam

keluarga. Lalat dan kecoa diduga sebagai vektor dari H.

pylori. Muntah dan refluks gastroesofagus juga dapat


merupakan kontaminasi oral. Oleh karena itu, sakit

perut berulang pada anak oleh beberapa peneliti

dianggap sebagai gejala klinis yang berhubungan

dengan infeksi H.pylori.

C. Gejala Gastritis pada Anak

Gejala radang lambung yang utama ialah nyeri pada ulu

hati. Anak juga merasa mual, muntah, kembung, begah,

cepat kenyang, dan rasa panas pada perut. Bila makin

berat dapat disertai muntah darah. Nafsu makan anak

jauh menurun/berkurang dan bila berlangsung lama bisa

terjadi penurunan berat badan,anak menjadi rewel. Bila

gejala bertambah berat, anak bisa terbangun di malam

hari karena mengalami sakit perut yang hebat. Gejala

awal pada anak biasanya mual dan perubahan nafsu

makan. Baru makan satu dua sendok anak sudah merasa

kenyang dan bahkan kadang-kadang merasa nyeri pada

lambungnya. Muntah darah terjadi bila iritasi lambung

mengikis pembuluh darah. Sering kali gejala penyakit

ini menyebabkan anak tidak bisa sekolah.


D. Diagnosis Gastritis

Menurut Indonesia Private Hospitals Association 2016

Ada beberapa Jenis tes yang akan dilakukan oleh dokter

anak lakukan untuk membuat diagnosis.

1. Tes untuk H.pylori (Uji Breath,tes darah atau biopsy

Lambung)

2. Endoskopi

3. Uji C-13 dan C-14 Urea Napas

4. Melakukan tes darah untuk melihat penyebab atau

efek samping dari gastritis

E. Komplikasi Gastritis

1. Tukak Lambung

Terjadinya peradangan atau luka pada dinding lambung

dan duodenum (usus 12 jari). Selain ketidaknyamanan

pada lambung, penderita tukak lambung akan

mengalami nyeri berat di lambung.

2. Gastritis atrofi

Gastritis atrofi terjadi saat peradangan kronis pada

dinding lambung menyebabkan hilangnya lapisan dan


kelenjar pada lapisan dinding lambung. Maag kronis

yang sudah parah dapat berkembang menjadi gastritis

atrofi.

3. Anemia

Iritasi pada lambung yang semakin parah dapat

menyebabkan pendarahan kronis di lambung, dan

kehilangan darah dalam jumlah banyak bisa

menyebabkan anemia.

4. Kekurangan vitamin B12

Maag kronis yang berkembang menjadi gastritis atrofi

dapat menyebabkan penyerapan vitamin B12 di perut

tidak baik.

5. Kanker

Kanker lambung pada stadium awal seringkali tidak

bergejala. Adapun gejala kanker lambung yang harus

diwaspadai antara lain pencernaan bermasalah, cepat

kenyang, nyeri ulu hati, mual, kehilangan selera makan,

dan penurunan berat badan. Deteksi dini kanker

lambung penting dilakukan agar dapat ditangani secara

dini.
6. Penyempitan esophagus.

Penyempitan atau striktur esofagus dapat terjadi ketika

seseorang sering mengalami sakit maag yang

disebabkan oleh refluks asam lambung. Asam lambung

yang naik ke kerongkongan dapat menimbulkan

jaringan parut di kerongkongan dan mempersempit

saluran tersebut. Gejala yang mungkin muncul meliputi

sulit menelan (disfagia) dan nyeri dada.

7. Barrett’s esophagus.

Kondisi ini terjadi ketika paparan asam lambung terjadi

secara terus menerus di kerongkongan. Namun pada

kasus ini, sel-sel yang terdapat di lapisan kerongkongan

bagian bawah berubah menjadi sel kanker. Perubahan

tersebut berisiko menyebabkan kanker kerongkongan.

8. Stenosis pilorus.

Kondisi ini disebabkan oleh paparan asam lambung

pada area pilorus (bagian antara lambung dan usus

halus) dalam jangka panjang. Paparan menimbulkan

jaringan parut dan mempersempit pilorus, sehingga

makanan tidak tercerna dengan baik. Kondisi ini dapat


menyebabkan penderita merasa mual dan muntah.

9. Peritonitis.

Peritonitis disebabkan oleh paparan asam lambung di

area peritoneum (lapisan tipis rongga perut). Paparan ini

terjadi akibat robeknya dinding lambung, sehingga asam

lambung bocor ke area peritoneum dan menimbulkan

peradangan pada area tersebut.

F. Pengobatan Gastritis

1. Menginformasikan kepada pasien untuk

menghindari pemicu terjadinya keluhan, antara lain

dengan makan tepat waktu, makan sering dengan

porsi kecil dan hindari dari makanan yang

meningkatkan asam lambung atau perut kembung

seperti kopi, teh, makanan pedas dan kol.

2. Konseling dan edukasi pasien serta keluarga

mengenai faktor risiko terjadinya gastritis.

3. Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain:

a. Obat antasida. Antasida mampu meredakan

gejala gastritis (terutama rasa nyeri) secara

cepat, dengan cara menetralisir asam lambung.


Obat ini efektif untuk meredakan gejala-gejala

gastritis, terutama gastritis akut. Contoh obat

antasida yang dapat dikonsumsi oleh pasien

adalah aluminium hidroksida dan magnesium

hidroksida.

b. Obat penghambat histamin 2 (H2 blocker). Obat

ini mampu meredakan gejala gastritis dengan

cara menurunkan produksi asam di dalam

lambung. Contoh obat penghambat histamin 2

adalah ranitidin, cimetidine, dan famotidine.

c. Obat penghambat pompa proton (PPI). Obat ini

memiliki tujuan yang sama seperti penghambat

histamin 2, yaitu menurunkan produksi asam

lambung, namun dengan mekanisme kerja yang

berbeda. Contoh obat penghambat pompa proton

adalah omeprazole, lansoprazole, esomeprazole,

rabeprazole, dan pantoprazole.

d. Obat antibiotik. Obat ini diresepkan pada

penderita gastritis yang disebabkan oleh infeksi

bakteri, yaitu Helicobacter pylori. Contoh obat

antibiotik yang dapat diberikan kepada penderita

gastritis adalah amoxicillin, clarithromycin,


tetracycline, dan metronidazole.

e. Obat antidiare. Diberikan kepada penderita

gastritis dengan keluhan diare. Contoh obat

antidiare yang dapat diberikan kepada penderita

gastritis adalah bismut subsalisilat.

G. Pencegah Gastritis Pada Anak

1. Makan Secara Teratur

Makan dalam jumlah kecil tapi sering serta

memperbanyak makan makanan yang mengandung

tepung, seperti nasi, jagung, dan roti akan

menormalkan produksi asam lambung. Kurangilah

makanan yang dapat mengiritasi lambung, misalkan

makanan yang pedas, asam, dogoreng, dan

berlemak.

1. Menjaga Kebersihan Lingkungan,Minuman dan

Makanan

Bakteri penyebab gastritis yaitu bakteri pylori

memang sangat mudah menyebar. Penyebaran bisa

terjadi dari lingkungan maupun makanan dan

minuman yang tidak bersih. Untuk mencegah hal ini

maka Anda harus menjaga kebersihan lingkungan,


cuci tangan sebelum dan sesudah makan, sering

mencuci tangan dan hanya mengkonsumsi makanan

atau minuman yang sehat dan bersih.

2. Membatasi makanan pedas dan gorengan

Bahaya makanan pedas dan bahaya mengkonsumsi

gorengan yang kurang baik bagi tubuh, harus

dikonsumsi dalam jumlah terbatas. Konsumsi

berbagai jenis makanan ini akan membuat lambung

biasanya akan memproduksi asam dalam jumlah

yang lebih tinggi. Asam lemak yang terlalu tinggi

akan membuat gangguan lambung yang serius.

3. Pemilihan Obat

Ganti obat penghilang rasa sakit, jika

memungkinkan jangan menggunakan obat pengialng

rasa sakit dari golongan NSAIDs, seperti aspirin,

ibuprofen, dan naproxen dan obat-obat tersebut

dapat mengiritasi lambung.

4. Mengatur Nutrisi makanan

Berbagai jenis makanan tertentu bisa mengendalikan

asam lambung dalam tubuh dan mencegah gastritis.

Beberapa jenis makanan yang sangat disarankan


adalah seperti sumber biji-bijian, makanan kaya

serat dari sayur dan buah, makanan yang tidak

mengandung lemak tinggi dan susu tanpa lemak

atau rendah lemak. Roti yang diolah dari gandum

sangat disarankan daripada roti olahan tepung

lain.Selain itu, perhatikan kebutuhan nutrisi seperti

asupan gula dan garam agar tidak berlebihan dan

memicu gastritis.

2 menit KESIMPULAN Metode :


Gastritis atau istilah maag yang masyarakat ketahui bisa  Ceramah

menyerang setiap orang dari semua kalangan usia bahkan

anak-anak yang disebabkan karena pola makan yang tidak

teratur ataupun stress dan bisa dari bakteri H.plori Sakit

maag juga disebabkan reaksi radang lambung yang muncul

karena tidak seimbangnya faktor perlindungan dengan faktor

luar. Normalnya, dinding lambung selalu terlindungi. Tetapi

adanya peningkatan asam, rusaknya pembuluh darah

lambung, minum obat tertentu, hingga stres emosional dapat

merusak keseimbangan itu. Buntutnya, orang bisa terserang

maag juga bisa dari kuman Helicobacter pylori yang


dihubungkan dengan sakit maag. Kuman ini bisa

menginfeksi lambung anak tanpa gejala yang jelas,Diduga

kuman tersebut berasal dari orang lain, tertelan, lalu masuk

ke lambung dan berkembang biak adapun gejala yang dapat

ditimbulkan yaitu mual,muntah,tidak nafsu makan bahkan

anak menjadi lebih rewel dan bisa sampai penurunan pada

berat badan Hal ini harus menjadi perhatian kita semua

karena jika terus mengalami akan mengakibatkan kesehatan

anak menjadi lebih buruk. Dengan demikian Orang tua anak

harus menjaga kesehatan anaknya dan pola makan anak

harus teratur hindarkan anak untuk memakan makanan yang

pedas dan makanan yang dimakan anak harus dalam keadaan

bersih untuk mencegah kuman Helicobacter pylori masuk.

Keluarga harus lebih ekstra dalam menjaga kesehatan

anaknya dari mulai nutrisi yang diberikan pola makan yang

diberikan dan jenis makanan yang diberikan kepada anak

harus lebih di jaga,agar masalah kesehatan yang anak alami

tidak menimbulkan masalah lebih lanjut. Keluarga juga

harus memperhatikan masalah lingkungan agar makanan

yang dimakan oleh anak tidak terkontaminasi oleh kuman

dan bakteri,terutama kuman Helicobacter pylori,yang

Diduga kuman tersebut berasal dari orang lain, tertelan, lalu

masuk ke lambung dan berkembang biak. Lingkungan yang

padat dengan sosial ekonomi rendah dianggap faktor risiko.


Karena tingginya angka infeksi kuman H.pylori sebagai

penyebab maag kronis atau luka lambung pada anak, perlu

diwaspadai bila anak menunjukkan gejala maag. Agar anak

tidak terserang maag adalah perbaikan kebersihan

lingkungan dan memutus rantai penularan.

Pola makan juga merupakan perilaku paling penting

yang dapat mempengaruhi keadaan gizi.Hal ini disebabkan

karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang

dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu

dan masyarakat.Gizi yang baik membuat berat badan normal

atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi,

produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit

kronis dan kematian dini.

5 menit EVALUASI Metode :


1. Menjelaskan tentang Gastritis  Tanya jawab
2. Menjelaskan tentang Penyebab terjadinya Gastritis pada
Anak
3. Menjelaskan tentang Gejala Gastritis pada Anak
4. Menjelaskan bagaimana cara pencegahan dan
pengobatan Gastritis pada anak

2 menit PENUTUP : Metode


1. Mengucapkan terimakasih atas segala perhatian peserta  Ceramah
2. Mengucapkan salam penutup

CATATAN:

Anda mungkin juga menyukai