Anda di halaman 1dari 8

Radang Lambung pada Anak (Bagian 1)

02.11.2015

Bila anaknya divonis dokter terkena penyakit maag, biasanya ibu langsung bereaksi: Apa bisa,
Dok, anak kecil terkena sakit maag?. Perlu diketahui bahwa sakit maag atau radang lambung
atau gastritis menurut istilah kedokteran , bisa mengenai semua usia, dari bayi sampai kakek-
nenek.

Lambung mengeluarkan asam lambung (HCl) yang berguna untuk mematikan bakteri yang
masuk melalui mulut. Hampir semua kuman terbunuh di lambung, kecuali kuman tuberkulosis
dan kuman yang menginfeksi lambung (Helicobacter pylori). Selaput lendir lambung memang
didesain tahan terhadap asam. Hal tersebut terjadi karena ada keseimbangan antara faktor yang
melindungi (protektor) dan faktor yang menyerang (agresor). Bila faktor agresor lebih unggul
dari faktor protektor, terjadilah penyakit radang lambung, yang masyarakat awam mengenalnya
sebagai penyakit maag. 

foto iritasi lambung

Apa saja faktor protektor itu? Bagian dalam lambung dilapisi lendir yang merupakan pelindung
utama terhadap faktor agresor. Kemudian terdapat pula pengeluaran zat bikarbonat yang bersifat
basa, yang dapat menetralisir asam lambung. Aliran darah ke lambung, yang memberikan nutrisi
pada lambung, merupakan upaya mempertahankan keutuhan lapisan lendir lambung. Ketiga
faktor pelindung ini harus berstruktur dan berfungsi baik.

Faktor agresor juga amat menentukan timbulnya radang lambung. Ibarat batu yang keras, bila
ditetesi air terus-menerus, akan rusak juga. Faktor agresor yang bekerja terus-menerus akan
menimbulkan peradangan juga. Beberapa obat merupakan faktor agresor. Obat penurun panas
seperti asetosal dan ibuprofen dapat mengikis selaput lendir. Obat antialergi seperti prednisone
juga dapat merusak lambung. Demikian pula obat antirematik, seperti piroksikam, juga dapat
menyebabkan iritasi lambung. Oleh karena itu, pemakaian obat-obatan tersebut sebaiknya atas
anjuran dokter agar efek sampingnya bisa diantisipasi. Paling tidak, minumlah obat tersebut pada
saat perut penuh, yakni sesudah makan.

Radang lambung dapat juga disebabkan infeksi bakteri yang bernama Helicobacter pylori.
Kuman ini bisa hidup dibawah selaput lendiri lambung. Selain menyebabkan radang lambung,
kuman ini dapat menyebabkan tukak lambung dan usus dua belas jari, dan lebih jauh lagi dapat
menyebabkan kanker lambung.

Makanan yang terlalu pedas dan makanan yang terlalu berbumbu juga dapat mengiritasi
lambung. Demikian pula makanan yang dalam proses pembuatannya menggunakan bahan iritan
seperti air abu, bleng, atau soda, the, kopi, dan alkohol. Makanan yang terlalu berlemak juga
akan memperlambat pengosongan lambung yang akan memudahkan terjadinya iritasi lambung.
Keteraturan makan juga penting. Upayakan makan 3 kali sehari dengan cemilan di antaranya.
Jangan biarkan perut kosong terlalu lama karena asam lambung tetap ada dan makanan dapat
menetralkan asam lambung. (bersambung)

Penyakit radang lambung juga bisa terjadi bila anak mengalami infeksi berat, radang otak, atau
luka bakar yang hebat. Anak yang dirawat di ICU sering mengalami radang lambung, bahkan
tukak lambung yang disebut sebagai stress ulcer. Stres akan menyebabkan kadar hormon kortisol
meningkat dalam darah dan menyebabkan terganggunya produksi lender (mucus) pada selaput
lender lambung. Menipisnya faktor pelindung akan memudahkan perlukaan pada lambung.

foto-iritasi-lambung 2

Gejala radang lambung yang utama ialah nyeri pada ulu hati. Anak juga merasa mual, muntah,
kembung, begah, cepat kenyang, dan rasa panas pada perut. Bila makin berat dapat disertai
muntah darah. Nafsu makan anak jauh menurun dan bila berlangsung lama bisa terjadi
penurunan berat badan. Bila gejala bertambah berat, anak bisa terbangun di malam hari karena
mengalami sakit perut yang hebat. Gejala awal pada anak biasanya mual dan perubahan nafsu
makan. Baru makan satu dua sendok anak sudah merasa kenyang dan bahkan kadang-kadang
merasa nyeri pada lambungnya. Muntah darah terjadi bila iritasi lambung mengikis pembuluh
darah. Sering kali gejala penyakit ini menyebabkan anak tidak bisa sekolah.

Gejala penyakit radang lambung mudah dikenali dokter tanpa perlu melakukan pemeriksaan
tambahan. Bila tidak sembuh dengan pengobatan standar dan keluhan menjadi kronik biasanya
di butuhkan pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan endoskopi sangat berguna untuk melihat secara
langsung perlukaan pada lambung, seberapa parah perlukaannya dan sekaligus dapat mengambil
sebagian jaringan lambung untuk diperiksa lebih lanjut, misalnya untuk mengetahui apakah
kuman Helicobacter pylori sebagai penyebabnya.

Untuk mengetahui ada tidaknya infeksi lambung oleh kuman Helicobacter, tidak selalu harus
dengan endoskopi. Saat ini tersedia beberapa pemeriksaan yang tidak invasif seperti pemeriksaan
antigen kuman dalam tinja (Stool Test) atau pemeriksaan udara nafas untuk memeriksa hasil
metabolisme kuman (Urea Breath Test). Namun, tidak perlu melakukan pemeriksaan ini kalau
tidak ada keluhan, sebab Helicobacter pylori bisa juga merupakan kuman komensal pada
lambung tetapi tidak menyebabkan penyakit.

Obat untuk mengatasi radang lambung terutama adalah obat yang dapat menetralisasi asam
lambung atau menurunkan produksi asam lambung atau melapisi permukaan selaput lendir
lambung.  Dikenal obat-obat seperti antasida, ranitidine, atau omeprazole. Untuk mengonsumsi
obat-obat tersebut sebaiknya atas rekomendasi dokter. Pengobatan biasanya diberikan selama 8
minggu. Bila disebabkan infeksi Helicobacter pylori diberikan antibiotik ganda.

Penyakit radang lambung yang kronis tidak mudah diobati karena melibatkan pula perilaku dan
gaya hidup. Sering kambuh dan sangat memengaruhi kualitas hidup anak. Yang penting ialah
pencegahan. Teratur makan, pilih makanan yang tidak mengiritasi lambung, dan konsumsi obat
atas rekomendasi dokter. [*]
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya gastritis salah satunya adalah makanan

yang dapat mengiritasi lambung akan merusak lapisan mukosa lambung dengan cara

menimbulkan defek mukosa lambung dan terjadi difusi balik ion histamin (H+). Keadaan ini

akan menyebabkan terjadinya kerusakan mukosa lambung sehingga mudah terjadi gastritis

reaktif dan bisa menyebabkan terjadinya erosi. makanan yang mengiritasi misalnya pedas,

asam, makanan yang banyak mengandung bumbu tajam seperti merica dan sayuran yang

mengandung gas.(12)

Pola makan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit

gastritis,Gastritis biasanya diawali dengan pola makan yang tidak baik dan tidak teratur

sehingga lambung menjadi sensitif di saat asam lambung meningkat. Peningkatan asam

lambung diluar batas normal akan menyebabkan terjadinya iritasi dan kerusakan pada lapisan

mukosa dan submukosa lambung dan jika peningkatan asam lambung ini dibiarkan saja maka

kerusakan lapisan lambung atau penyakit gastritis akan semakin parah.(13)

Kebiasaan makanmenggambarkan perilakuyangberhubungan dengan pengaturan pola

makan, Pola makan yang tidak teratur dan tidak baik dapat menyebabkan gangguan di sistem

pencernaan. Ketepatan waktu makan perlu di perhatikan untuk meringankan kerja saluran

pencernaan sebaiknya waktu makan tiga kali sehari dalam porsi kecil.(14)

Penelitia Wahyuni menyatakan terdapat hubungan ketepatan waktu makan dengan

kejadian gastritis, responden dengan waktu makan yang tidak tepat mempunyai risiko 2 kali

lebih besar untuk mengalami gastritis daripada responden dengan waktu makan yang

tepat.(15

1. Gastritis Akut : Nyeri epigastrium,mual,muntah dan perdarahan terselubung

maupun nyata,dengan endoskopi terlihat mukosa lambung hyperemia dan

udiem,mungkin juga ditemukan erosi dan perdarahan aktif.

2. Gastritis Kronik : Keluhan lebih berkaitan dengan komplikasi gastritis atrifok

seperti tukak lambung,defesiensi zat besi,karsinoma lambung.


Komplikasi gastritis dibagi menjadi dua yaitu gastritis akut dan gastritis kronik.

Gastristis akut komplikasinya adalah perdarahan saluran cerna bagian atas berupa

hematemesis dan melena. Komplikasi ini dapat berakhir syok hemoragik. Gastritis

kronik komplikasinya adalah perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, perforasi

dan anemia (Mansoer, 2001).

1. Komplikasi Gastritis Akut

Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, zat kimia misalnya obat-obatan

dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada para yang mengalami stres

akan terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nervus vagus) yang akan meningkatkan

produksi asam klorida (HCl) di dalam lambung. Adanya HCl yang berada di dalam

lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia.

Zat kimia maupun makanan yang merangsang akan menyebabkan sel epitel

kolumner, yang berfungsi untuk menghasilkan mukus, mengurangi produksinya.

Sedangkan mukus itu fungsinya untuk memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut

tercerna. Respon mukosa lambung karena penurunan sekresi mukus bervariasi

diantaranya vasodilatasi sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat sel yang

memproduksi HCl (terutama daerah fundus) dan pembuluh darah.

Vasodilatasi mukosa gaster akan menyebabkan produksi HCl meningkat.

Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri. Rasa nyeri ini ditimbulkan oleh karena

kontak HCl dengan mukosa gaster. Respon mukosa lambung akibat penurunan sekresi
mukus dapat berupa eksfeliasi (pengelupasan). Eksfeliasi sel mukosa gaster akan

mengakibatkan erosi pada sel mukosa. Hilangnya sel mukosa akibat erosi memicu

timbulnya pendarahan.

Pendarahan yang terjadi dapat mengancam hidup penderita, namun dapat juga

berhenti sendiri karena proses regenerasi, sehingga erosi menghilang dalam waktu 24-48

jam setelah pendarahan.

2. Gastritis Kronik
Gastritis kronik disebabkan oleh bakteri gram negatif Helicobacter pylori. Bakteri

patogen ini (helicobacter pylori) menginfeksi tubuh seseorang melalui oral, dan paling

sering ditularkan dari ibu ke bayi tanpa ada penampakan gejala (asimptomatik). Sekali

bersarang, bakteri Helicobacter pylori dapat bertahan di perut selama hidup seseorang.

Namun, sekitar 10-15 persen individu yang terinfeksi kadang-kadang akan mengalami

penyakit luka lambung atau usus duabelas jari. Kebanyakan luka, lebih sering terjadi di

usus duabelas jari daripada di lambung.

Helicobacter pylori merupakan jenis bakteri Gram negative yang berbentuk spiral

dan sangat cocok hidup pada kondisi kandungan udara sangat minim. Bakteri

Helicobacter pylori berkoloni di dalam lambung dan bergabung dengan luka lambung

atau duodenum (lihat gambar). Infeksi oleh Helicobacter pylori banyak ditemui pada

penduduk di negara-negara berstandar ekonomi rendah dan memiliki kualitas kesehatan

yang buruk. Menempel dan Menginisiasi pembentukan luka

Helicobacter pylori tinggal menempel pada permukaan dalam lambung melalui interaksi

antara membran bakteri lektin dan oligosakarida yang spesifik dari glikoprotein membran
sel-sel epitel lambung. Mekanisme utama dari bakteri ini dalam menginisiasi

pembentukan luka adalah melalui produksi racun VacA.

Racun VacA akan menghancurkan keutuhan sel-sel tepi lambung melalui berbagai cara,

diantaranya adalah melalui pengubahan fungsi endolisosom, peningkatan permeabilitas

parasel, pembentukan pori dalam membran plasma, atau apoptosis (pengaktifan bunuh

diri sel).

Lokasi infeksi Helicobacter pylori di bagian bawah lambung dan mengakibatkan

peradangan hebat, yang sering kali disertai dengan komplikasi pendarahan dan

pembentukan lubang-lubang. Peradangan kronis pada bagian distal lambung

meningkatkan produksi asam lambung dari bagian badan atas lambung yang tidak

terinfeksi. Ini menambah perkembangan tukak lebih besar di usus duabelas jari.

Pada beberapa individu, Helicobacter pylori juga menginfeksi bagian badan

lambung. Bila kondisi ini sering terjadi, menghasilkan peradangan yang lebih luas yang

tidak hanya mempengaruhi borok di daerah badan lambung tetapi juga kanker lambung.

Kanker lambung merupakan kanker penyebab kematian kedua di dunia.

Peradangan di lendir lambung juga merupakan faktor risiko tipe khusus tumor

limfa (lymphatic neoplasm) di lambung, atau disebut dengan limfoma MALT (mucosa

associated lymphoid tissue, jaringan limfoid yang terkait dengan lendir). Infeksi

Helicobacter pylori berperan penting dalam menjaga kelangsungan tumor. Limfoma-

limfoma dapat merosot saat bakteri-bakteri itu dibasmi dengan antibiotik.

Helicobacter pylori hanya terdapat pada manusia dan telah menyesuaikan diri di

lingkungan lambung. Hanya sebagian kecil individu terinfeksi berkembang menjadi

penyakit lambung. Bakteri Helicobacter pylori sendiri sangat beragam dan galur-
galurnya berbeda dalam banyak hal, seperti perekatan ke lendir lambung dan kemampuan

menimbulkan peradangan. Walau pada satu individu terinfeksi, semua bakteri

Helicobacter pylori tidak identik, dan selama jalur infeksi kronis, bakteri menyesuaikan

diri terhadap perubahankondisi-kondisi di lambung.

Tukak lambung dan usus duabela jari dapat diobati melalui penghambatan

produksi asam lambung, tetapi sering kali akan kambuh kembali akibat bakteri dan

peradangan kronis lambung tetap ada. Studi Marshall dan Warren menunjukkan bahwa

penyakit tukak lambung itu dapat diatasi hanya bila bakteri dibasmi dari lambung dengan

antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik secara serampangan dapat mengakibatkan

masalah serius, yaitu ketahanan bakteri melawan obat-obat penting. Oleh karena itu,

penggunaan antibiotik melawan Helicobacter pylori pada pasien-pasien yang tidak

mengalami tukak lambung dan usus duabelas jari harus dibatasi.

Anda mungkin juga menyukai