Anda di halaman 1dari 15

Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Febriati Z1, Chairil Z2,Dewi S3, Tri S4, Puji A5

ANALISIS ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL

Febriati Zuchro1*, Chairil Zaman2, Dewi Suryanti3, Tri Sartika4, Puji Astuti5

Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, STIK Bina Husada Palembang1*,2,3,4,5


*Correspondence e-mail: febriatizuchro1985@gmail.com1*

DOI: https://doi.org/10.36729

ABSTRAK
Latar Belakang: Pemeriksaan antenatal (Antenatal Care/ANC) merupakan usaha yang dilakukan
untuk mencegah penyebab morbiditas dan mortalitas pada ibu hamil dan anak. Tujuan ANC adalah
untuk menyiapkan sebaik-baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga saat postpartum keadaan ibu dan anak sehat serta
normal secara fisik dan mental. Berdasarkan kenyataan di lapangan Puskesmas Bandar Jaya Cakupan
KI 87,6% dan Cakupan K4 86,1% dengan demikian persentase tersebut masih dibawah target
Kabupaten Lahat yakni 95%. Tujuan: Untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi pemeriksaan
antenatal pada ibu hamil. Metode: Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan
metode survey analitik. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil yang melakukan pemeriksaan
kehamilan di Puskesmas Bandar Jaya Lahat tahun 2021 sejumlah 164 orang. Rancangan penelitian ini
adalah cross sectional dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling berjumlah 62
responden. Penelitian ini telah dilaksanakan Bulan Juni-Juli 2021. Pengumpulan data dengan
menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik berganda.
Hasil: Ada hubungan antara pendidikan (p=0,000; OR 2,625), paritas (p=0,002; OR 0,153), usia ibu
(p=0,003; OR 0,119) dan pengetahuan (p=0,000; OR 13,2) dengan kunjungan antenatal care di
Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat tahun 2021. Hasil uji regresi logistik berganda variabel yang
paling dominan adalah pengetahuan (p=0,001; OR 16,906). Saran: Disarankan Puskesmas untuk
meningkatkan promosi kesehatan agar kegiatan antenatal care pada pelayanan kesehatan ibu dan anak
berjalan maksimal.

Kata Kunci: Pendidikan, Paritas, Usia Ibu, Pengetahuan, Antenatal Care

ABSTRACT
Background: Antenatal care (ANC) is an attempt to prevent the causes of morbidity and mortality in
pregnant women and children. The purpose of ANC is to prepare physically and mentally as well as
possible to save mothers and children during pregnancy, childbirth and the postpartum period, so that
during the postpartum period the mother and child are physically and mentally healthy and normal.
Based on the reality on the ground at Bandar Jaya Health Center, KI coverage is 87.6% and K4
coverage is 86.1%, thus the percentage is still below the Lahat Regency target of 95%. Aims: To
analyze the factors that influence antenatal care in pregnant women. Methode: The design of this
study was quantitative using an analytical survey method. The population of this study were all
pregnant women who had a pregnancy check-up at the Bandar Jaya Lahat Health Center in 2021 a
total of 164 people. The design of this research is cross sectional with accidental sampling technique of
62 respondents. This research has been carried out in June-July 2021. Data collection using a
questionnaire and analyzed using the Chi-Square test and multiple logistic regression test. Results: A
relationship between education (p=0.000; OR 2.625), parity (p=0.002; OR 0.153), maternal age
(p=0.003; OR 0.119) and knowledge (p=0.000; OR 13.2) with antenatal care visits at the Puskesmas
Bandar Jaya Lahat Regency in 2021. The results of the multiple logistic regression test the most
dominant variable is knowledge (P=0.001; OR 16.906). Suggestion: It is expected for the Puskesmas
that antenatal care activities in maternal and child health services will run optimally by being given
knowledge through health promotion media, both posters or leaflets and the provision of IEC and
counseling about antenatal care.

Keywords: Education, Parity, Maternal Age, Knowledge, Antenatal Care

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 102


Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Febriati Z1, Chairil Z2,Dewi S3, Tri S4, Puji A5

PENDAHULUAN setidaknya satu kali selama proses


Antenatal care merupakan kehamilan, namun hanya setengah dari ibu
perawatan atau asuhan yang diberikan hamil yang memeriksakan diri minimal
kepada ibu hamil sebelum kelahiran, yang empat kali selama proses kehamilan. Setiap
berguna untuk memfasilitasi hasil yang kehamilan dapat menimbulkan risiko
sehat dan positif bagi ibu hamil maupun kematian ibu. Pemantauan dan perawatan
bayinya dengan menegakkan hubungan kesehatan yang memadai selama
kepercayaan dengan ibu, mendeteksi kehamilan sampai masa nifas sangat
komplikasi yang dapat mengancam jiwa, penting untuk kelangsungan hidup ibu dan
mempersiapkan kelahiran dan memberikan bayinya. Dalam upaya tersebut diperlukan
pendidikan kesehatan (Zavira, 2020). suatu standar untuk memberikan pelayanan
Pemeriksaan antenatal (Antenatal Care/ yang optimal yang disepakati oleh semua
ANC) merupakan usaha yang dilakukan pihak (Winkjosastro, 2014).
untuk mencegah penyebab morbiditas dan Indonesia merupakan negara
mortalitas pada ibu hamil dan anak. ANC berkembang dengan kematian ibu masih
adalah pemeriksaan rutin yang dilakukan menjadi masalah utama yaitu sebesar 126
oleh ibu hamil antara waktu kontrasepsi per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu
sampai saat waktu melahirkan. Tujuan upaya untuk menurunkan angka kematian
ANC adalah untuk menyiapkan sebaik- ibu adalah melakukan pemeriksaan
baiknya fisik dan mental serta kesehatan melalui pelayanan antenatal
menyelamatkan ibu dan anak dalam yang sesuai dengan standar yang
kehamilan, persalinan dan masa nifas, ditetapkan oleh pemerintah. Laporan SDKI
sehingga saat postpartum keadaan ibu dan 2012 menyebutkan bahwa 95,7% ibu hamil
anak sehat serta normal secara fisik dan sudah menerima pelayanan antenatal,
mental (Harfiani dkk, 2019). tetapi tidak semuanya melakukan
Menurut World Health pelayanan antenatal yang sesuai dengan
Organization (WHO), kematian ibu hamil anjuran pemerintah (Marsanelah, dkk,
masih merupakan salah satu masalah 2012).
kesehatan reproduksi yang sangat penting. Indikator dan target program
Lebih dari 135 juta wanita melahirkan kesehatan masyarakat dalam RPJMN dan
setiap tahun, namun sebagian besar ibu Rencana Strategis tahun 2020-2024 yaitu
hamil tidak memeriksakan kehamilannya cakupan kunjungan antenatal sebesar 80%
ke tenaga kesehatan. Meskipun demikian, (Kemenkes RI, 2020). Pelayanan kesehatan
sebagian ibu hamil memeriksakan diri antenatal pada ibu hamil dilihat dari

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 103


Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Febriati Z1, Chairil Z2,Dewi S3, Tri S4, Puji A5

cakupan K1 dan K4 di Provinsi Sumatera melakukan pemeriksaan kehamilan dengan


Selatan tahun 2020 yaitu cakupan tertinggi nilai p=0,004 < dari nilai α=0,05.
Kabupaten Ogan Ilir K1(121,44%) dan K4 Berdasarkan penelitian Surya, dkk (2021),
(118,88%) dan cakupan terendah yaitu kota hasil penelitian menunjukkan bahwa
Palembang dengan K1 (78,84%) dan K4 pengetahuan (p=0,002; OR 2,813)
(77,45%), sedangkan Kabupaten Lahat memiliki hubungan yang bermakna dengan
cakupan K1 sebesar 94,94% berada di pemeriksaan antenatal care. Berdasarkan
urutan 10 dari 17 Kabupaten/Kota dan kenyataan di lapangan Puskesmas Bandar
untuk cakupan K4 sebesar 92,08% berada Jaya Cakupan KI 87,6% dan Cakupan K4
di urutan 9 dari 17 Kabupaten/Kota (Profil 86,1% dengan demikian persentase
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera tersebut masih dibawah target Kabupaten
Selatan, 2020). Pelayanan antenatal di Lahat yakni 95%. Berdasarkan uraian
Kabupaten Lahat Cakupan KI tertinggi diatas peneliti mengambil judul tentang
oleh Puskesmas Sukamerindu (98,9%), “Analisis Antenatal Care (ANC) pada Ibu
diikuti oleh Puskesmas Perumnas (97,9) Hamil di Puskesmas Bandar Jaya
dan kemudian Puskesmas Kota Agung Kabupaten Lahat Tahun 2021”
(97,5%) dan Cakupan K4 Tertinggi oleh
METODE PENELITIAN
Puskesmas Sukamerindu (98,2%), diikuti
Penelitian ini menggunakan
oleh Puskesmas Perumnas (95,7%) dan
pendekatan kuantitatif dengan
kemudian Puskesmas Selawi (95,4%)
menggunakan metode survey analitik yaitu
(Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat,
suatu penelitian yang mempelajari
2020).
dinamika korelasi antara variabel
Berdasarkan penelitian Sinambela
independen yaitu pendidikan, paritas, usia
dan Solina (2021), hasil penelitian
ibu dan pengetahuan serta variabel
menunjukkan ada hubungan yang
dependen yaitu pemeriksaan kehamilan
bermakna antara pendidikan ibu dengan
(Notoatmodjo, 2012). Rancangan
pemeriksaan kehamilan dengan nilai p =
penelitian yang digunakan dalam penelitian
0,004 < dari nilai α = 0,05 dan usia ibu
ini adalah cross sectional. Lokasi
dengan pemeriksaan antenatal care (ANC)
penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas
dengan nilai p = 0,02 < dari nilai α = 0,05.
Bandar Jaya Kabupaten Lahat. Waktu
Sama halnya dengan penelitian Pasandang
Penelitian dilaksanakan bulan Juni-Juli
dkk (2016), hasil penelitian menunjukkan
2021.
ada hubungan yang bermakna antara
paritas dengan keaktifan ibu hamil

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 104


Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Febriati Z1, Chairil Z2,Dewi S3, Tri S4, Puji A5

Populasi yang diambil untuk dikumpulkan dari ibu hamil yang


penelitian ini adalah semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas
periksa di Puskesmas Bandar Jaya Lahat Bandar Jaya Kabupaten Lahat. Instrumen
dari bulan Januari-Juli 2021 yaitu 164 pengumpulan data menggunakan checklist
orang. Teknik pengambilan sampel ini dan kuesioner. Analisis data menggunakan
menggunakan teknik acidental sampling analisis univariat, bivariat, dan multivariat
yang berjumlah 62 orang berdasarkan dengan metode regresi logistik berganda.
kriteria inklusi yang ditetapkan oleh
peneliti yaitu ibu hamil yang datang ke HASIL PENELITIAN

Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat; Analisis Univariat

ibu yang mampu membaca dan menulis Analisis univariat ini dilakukan

dan ibu yang bersedia menjadi responden. untuk mengetahui distribusi frekuensi dan

Data yang dikumpulkan berdasarkan data persentase dari variabel dependen yaitu

sekunder yang diperoleh dari catatan pemeriksaan kehamilan dan variabel

rekam medik Puskesmas Bandar Jaya independen meliputi pendidikan, paritas,

Kabupaten Lahat dan data primer yang usia ibu, dan pengetahuan.

Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Responden

No Variabel Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Pendidikan
 Tinggi 49 79
 Rendah 13 21
2 Paritas
 Tinggi 15 24,2
 Rendah 47 75,8
3 Usia Ibu
 Risiko Tinggi 14 22,6
 Risiko Rendah 48 77,4
4 Pengetahuan
 Baik 38 61,3
 Tidak baik 24 38,7
5 Pemeriksaan Kehamilan
 Rutin 41 66,1
 Tidak rutin 21 33,9
Jumlah 62 100

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 105


Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Febriati Z1, Chairil Z2,Dewi S3, Tri S4, Puji A5

Berdasarkan hasil penelitian pada kehamilan rutin sebanyak 41 responden


tabel 1 diketahui bahwa responden yang (66,1%).
memiliki pendidikan tinggi sebanyak 49 Analisis Bivariat
responden (79%), paritas rendah sebanyak Analisa bivariat ini bertujuan untuk
47 responden (75,8%), usia risiko rendah mengetahui hubungan antara variabel
sebanyak 48 responden (77,4%), independen (pendidikan, paritas, usia ibu,
pengetahuan baik sebanyak 38 responden dan pengetahuan) dengan variabel
(61,3%), dan yang melakukan pemeriksaan dependen (pemeriksaan kehamilan).

Tabel 2.
Hubungan Pendidikan dengan Antenatal Care pada Ibu Hamil

Pemeriksaan Kehamilan Jumlah


No Pendidikan Rutin Tidak Rutin p value OR
N %
n % n %
1 Tinggi 41 66,1 8 12,9 49 100
2 Rendah 0 0 13 21 13 100 0,000 2,625
Jumlah 41 66,1 21 33,9 62 100

Berdasarkan tabel 2 didapatkan Hasil uji statistik chi square


responden yang memiliki pendidikan tinggi didapatkan p = 0,000 yang jika
yang melakukan antenatal care rutin dibandingkan dengan nilai α = 0,05 maka p
sebanyak 41 responden (66,1%) lebih ≤ 0,05 sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak.
banyak dibandingkan responden yang Ini berarti ada hubungan yang bermakna
memiliki pendidikan tinggi yang tidak antara pendidikan dengan antenatal care
rutin melakukan antenatal care sebanyak 8 dengan nilai odds ratio (OR) = 2,625 yang
responden (12,9%), sedangkan responden artinya responden yang berpendidikan
yang memiliki pendidikan rendah tinggi mempunyai peluang 2,625 kali
semuanya tidak rutin memeriksakan untuk memeriksakan kehamilannya secara
kehamilannya yaitu sebanyak 13 responden rutin.
(21%).

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 106


Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Febriati Z1, Chairil Z2,Dewi S3, Tri S4, Puji A5

Tabel 3.
Hubungan Paritas dengan Antenatal Care pada Ibu Hamil

Pemeriksaan Kehamilan Jumlah


No Paritas Rutin Tidak Rutin p value OR
N %
n % n %
1 Tinggi 5 8,1 10 16,1 15 24,2
2 Rendah 36 58,1 11 17,7 47 75,8 0,002 0,153
Jumlah 41 66,1 21 33,9 62 100

Berdasarkan tabel 3 didapatkan kehamilannya yaitu sebanyak 11 responden


responden yang memiliki paritas tinggi (17,7%).
yang melakukan antenatal care rutin Hasil uji statistik chi square di
sebanyak 5 responden (8,1%) lebih sedikit dapatkan p = 0,002 yang jika dibandingkan
dibandingkan responden yang memiliki dengan nilai α = 0,05 maka p ≤ 0,05
paritas tinggi yang tidak rutin melakukan sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak. Ini
antenatal care sebanyak 10 responden berarti ada hubungan yang bermakna
(16,1%), sedangkan responden yang antara paritas dengan antenatal care
memiliki paritas rendah melakukan dengan odds ratio (OR) = 0,153 yang
antenatal care rutin sebanyak 36 responden artinya responden yang paritas rendah
(58,1%) lebih banyak dibandingkan mempunyai peluang sebesar 0,153 kali
responden yang tidak rutin memeriksakan untuk memeriksakan kehamilannya.

Tabel 4.
Hubungan Usia Ibu dengan Antenatal Care pada Ibu Hamil

Pemeriksaan Kehamilan Jumlah


No Usia Ibu Rutin Tidak Rutin p value OR
N %
n % n %
1 Risiko tinggi 4 6,5 10 16,1 14 22,6
2 Risiko rendah 37 59,7 11 17,7 48 77,4 0,003 0,119
Jumlah 41 66,1 21 33,9 62 100

Berdasarkan tabel 4 didapatkan melakukan antenatal care sebanyak 10


responden yang memiliki usia risiko tinggi responden (16,1%), sedangkan responden
yang melakukan antenatal care rutin yang memiliki usia risiko rendah rutin
sebanyak 4 responden (6,5%) lebih sedikit memeriksakan kehamilannya sebanyak 37
dibandingkan responden yang memiliki responden (59,7%) lebih banyak
usia risiko tinggi yang tidak rutin dibandingkan usia risiko rendah yang tidak

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 107


Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Febriati Z1, Chairil Z2,Dewi S3, Tri S4, Puji A5

rutin memeriksakan kehamilannya yaitu Ini berarti ada hubungan yang bermakna
sebanyak 11 responden (17,7%). antara usia ibu dengan antenatal care
Hasil uji statistik chi square dengan odds ratio (OR) = 0,119 yang
didapatkan p = 0,003 yang jika artinya responden yang usianya risiko
dibandingkan dengan nilai α = 0,05 maka p rendah mempunyai peluang sebesar 0,119
≤ 0,05 sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak. kali untuk memeriksakan kehamilannya.

Tabel 5.
Hubungan Pengetahuan dengan Antenatal Care pada Ibu Hamil

Pemeriksaan Kehamilan Jumlah


No Pengetahuan Rutin Tidak Rutin p value OR
N %
n % n %
1 Baik 33 53,2 5 8,1 38 61,3
2 Tidak baik 8 12,9 16 25,8 24 38,7 0,000 13,2
Jumlah 41 66,1 21 33,9 62 100

Berdasarkan tabel 5 didapatkan berarti ada hubungan yang bermakna


responden yang memiliki pengetahuan baik antara pengetahuan dengan antenatal care
yang melakukan antenatal care rutin dengan odds ratio (OR) = 13,2 yang
sebanyak 33 responden (53,2%) lebih artinya responden yang memiliki
banyak dibandingkan responden yang pengetahuan baik mempunyai peluang
memiliki pengetahuan baik yang tidak sebesar 13,2 kali untuk memeriksakan
rutin melakukan antenatal care sebanyak 5 kehamilannya.
responden (8,1%), sedangkan responden Analisis Multivariat
yang memiliki pengetahuan tidak baik Analisis ini menggunakan uji
rutin memeriksakan kehamilannya regresi logistik ganda, pada tingkat
sebanyak 8 responden (12,9%) lebih kemaknaan 95. Variabel independen yang
sedikit dibandingkan responden yang tidak tidak berpengaruh secara otomatis akan
rutin memeriksakan kehamilannya yaitu dikeluarkan dari perhitungan. Variabel
sebanyak 16 responden (25,8%). yang dijadikan kandidat dalam uji regresi
Hasil uji statistik chi square di logistik ini adalah variabel yang dalam
dapatkan p = 0,000 yang jika dibandingkan analisis mempunyai nilai p < 0,025.
dengan nilai α = 0,05 maka p ≤ 0,05 Berikut hasil analisis seleksi kandidat
sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak. Ini multivariat.

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 108


Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Febriati Z1, Chairil Z2,Dewi S3, Tri S4, Puji A5

Tabel 6.
Hasil Analisis Multivariat
No. Variabel B S.E Wald DF Sig. Exp(B)
1 Pengetahuan 2,828 0,864 10,709 1 0,001 16,906
2 Paritas -2,630 0,956 7,564 1 0,006 0,072
3 Usia ibu -1,679 0,890 3,558 1 0,059 0,186
4 Constant 2,628 2,372 1,228 1 0,268 13,849

Berdasarkan tabel 6 didapatkan responden yang tidak rutin melakukan


variabel pengetahuan (p = 0,001) dan antenatal care yaitu sebanyak 21 responden
paritas (p = 0,006) memiliki nilai p < 0,05 (33,9%). Hasil penelitian ini sejalan
yang secara statistik variabel tersebut dengan penelitian Refiani, dkk (2021),
memiliki pengaruh secara simultan didapatkan perilaku ibu hamil dalam
terhadap kunjungan antenatal care di melakukan antenatal care sebanyak 52,5%
Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat lebih banyak daripada ibu yang tidak
Tahun 2021 sedangkan variabel usia ibu (p melakukan antenatal care.
= 0,059) memiliki nilai p > 0,05 sehingga Menurut Saifuddin (2014) periksa
tidak memiliki pengaruh secara simultan kehamilan paling sedikit 4 kali yaitu pada
terhadap kunjungan antenatal care di umur kehamilan 1 sampai 3 bulan
Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat sebanyak 1 kali, 4 sampai 6 bulan
Tahun 2021. Bila variabel independen di sebanyak 1 kali dan 7 sampai 9 bulan
uji secara bersama-sama maka variabel sebanyak 2 kali. Jika ibu hamil tidak
pengetahuan merupakan faktor yang paling melakukan pemeriksaan, maka tidak akan
dominan berhubungan dengan kunjungan diketahui apakah kehamilannya berjalan
antenatal care pada Ibu hamil di dengan baik, mengalami keadaan risiko
Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat tinggi dan komplikasi obstetrik dapat
Tahun 2021. membahayakan kehidupan ibu dan janin
sehingga dapat menyebabkan kematian.
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian di atas,
Kunjungan Antenatal Care maka dapat diasumsikan bahwa
Berdasarkan hasil penelitian pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil di
didapatkan dari 62 responden yang Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat
melakukan kunjungan antenatal care rutin sudah baik karena sudah sebagian besar ibu
yaitu sebanyak 41 responden (66,1%) lebih hamil rutin memeriksakan kehamilannya.
banyak jika dibandingkan dengan Namun masih ada ibu hamil yang belum

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 109


Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Febriati Z1, Chairil Z2,Dewi S3, Tri S4, Puji A5

rutin memeriksakan kehamilannya tentang kesehatan. Pendidikan formal


dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu adalah jalur pendidikan yang terstruktur
akan pentingnya memantau kesehatan ibu dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan
dan bayi dalam kandungannya juga karena dasar, menengah, dan pendidikan tinggi
merasa bahwa tidak ada keluhan selama (Notoatmodjo, 2012). Tingkat pendidikan
kehamilannya sehingga tidak ibu sangat mempengaruhi bagaimana
memeriksakan kehamilannya secara rutin. seseorang untuk bertindak dan mencari
Pendidikan penyebab serta solusi dalam hidupnya.
Hasil uji statistik chi square di Orang yang berpendidikan tinggi biasanya
dapatkan p = 0,000 yang jika dibandingkan akan bertindak lebih rasional. Oleh karena
dengan nilai α = 0,05 maka p ≤ 0,05 itu orang yang berpendidikan akan lebih
sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak. Ini mudah menerima gagasan baru. Demikian
berarti ada hubungan yang bermakna halnya dengan ibu yang berpendidikan
antara pendidikan dengan antenatal care tinggi akan memeriksakan kehamilannya
dengan nilai odds ratio (OR) = 2,625 yang secara teratur demi menjaga keadaan
artinya responden yang berpendidikan kesehatan dirinya dan anak dalam
tinggi mempunyai peluang 2,625 kali kandungannya (Walyani, 2015).
untuk memeriksakan kehamilannya secara Pendidikan seseorang berkaitan
rutin. dengan perilaku seseorang dalam
Penelitian ini sejalan dengan melakukan pemeriksaan kehamilannya
penelitian Sinambela dan Solina (2021), karena itu orang yang berpendidikan tinggi
hasil penelitian menunjukkan ada akan memeriksakan kehamilannya secara
hubungan yang bermakna antara teratur demi menjaga keadaan kesehatan
pendidikan ibu dengan pemeriksaan dirinya dan anak dalam kandungannya.
kehamilan dengan nilai p = 0,004 < dari Namun ada juga ibu hamil dengan
nilai α = 0,05. Menurut Anggriani (2020) pendidikan tinggi yang tidak
pendidikan seseorang dapat mempengaruhi memeriksakan kehamilan secara rutin
antenatal care. menurut pendapat peneliti dikarenakan
Tingkat pendidikan yang tinggi, kurangnya promosi kesehatan kepada ibu
maka seseorang akan cenderung untuk hamil dan menganggap kehamilannya
mendapatkan informasi, baik dari orang normal selama tidak ada keluahan sehingga
lain maupun dari media massa, semakin lalai memeriksakan perkembangan
banyak informasi yang masuk makin janinnya.
banyak pula pengetahuan yang didapat

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 110


Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Febriati Z1, Chairil Z2,Dewi S3, Tri S4, Puji A5

Paritas ibu-ibu hamil belum begitu mengerti


Hasil uji statistik chi square tentang kehamilan dan pentingnya
didapatkan p = 0,002 yang jika pemeriksaan kehamilan (Saifudin, 2014).
dibandingkan dengan nilai α = 0,05 maka p Ibu-ibu yang mempunyai anak < 3 (paritas
≤ 0,05 sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak. rendah) dapat dikategorikan pemeriksaan
Ini berarti ada hubungan yang bermakna kehamilan dengan kategori baik. Hal ini
antara paritas dengan kunjungan antenatal dikarenakan ibu paritas rendah lebih
care dengan odds ratio (OR) = 0,153 yang mempunyai keinginan yang besar untuk
artinya responden yang paritas rendah memeriksakan kehamilannya, karena bagi
mempunyai peluang sebesar 0,153 kali ibu paritas rendah kehamilannya ini
untuk memeriksakan kehamilannya. merupakan sesuatu yang sangat
Penelitian ini sejalan dengan diharapkannya sehingga mereka sangat
penelitian Pasandang, dkk (2016) hasil menjaga kehamilannya tersebut dengan
penelitian menunjukkan ada hubungan cara melakukan pemeriksaan kehamilan
yang bermakna antara paritas dengan secara rutin demi menjaga kesehatan
keaktifan ibu hamil melakukan janinnya (Walyani, 2015).
pemeriksaan kehamilan dengan nilai p = Berdasarkan hasil penelitian, maka
0,004 < dari nilai α = 0,05 dan sejalan pula dapat diasumsikan bahwa ibu hamil
dengan penelitian Indah, dkk (2021), dengan paritas rendah dapat
menunjukkan ada hubungan yang mempengaruhinya untuk memeriksakan
bermakna antara paritas responden dengan kehamilan. Hal ini dikarenakan ibu dengan
keteraturan melakukan ANC di wilayah paritas rendah lebih mempunyai keinginan
kerja Puskesmas Mandala dengan nilai P = yang besar untuk memeriksakan
0,015 < dari nilai α = 0,05. kehamilannya, karena bagi ibu paritas
Paritas anak kedua dan anak ketiga rendah kehamilannya ini merupakan
merupakan paritas paling aman ditinjau sesuatu yang sangat diharapkannya
dari sudut kematian maternal. Pada paritas sehingga mereka sangat menjaga
tinggi lebih dari 3 mempunyai angka kehamilannya tersebut dengan cara
kematian maternal lebih tinggi. Oleh sebab melakukan pemeriksaan kehamilan secara
itu, ibu-ibu yang sedang hamil anak rutin demi menjaga kesehatan janinnya.
pertama dan lebih dari anak ketiga harus Sementara ibu dengan paritas tinggi
memeriksakan kehamilan sesering merasa sudah berpengalaman dalam
mungkin agar tidak berisiko terhadap kehamilannya sehingga lalai
kematian maternal. Pada paritas rendah, memeriksakan kehamilannya. Namun

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 111


Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Febriati Z1, Chairil Z2,Dewi S3, Tri S4, Puji A5

ditemukan juga ibu hamil dengan paritas rendah yaitu kehamilan dan kelahiran
rendah yang tidak rutin memeriksakan terbaik, artinya risiko paling rendah untuk
kehamilannya. Peneliti berasumsi bahwa ibu dan anak antara 20-35 tahun
ibu paritas rendah belum mengerti tentang (Saifuddin, 2014).
pentingnya antenatal care dikarenakan Berdasarkan hasil penelitian, maka
belum begitu mengerti tentang kehamilan. dapat diasumsikan bahwa usia ibu saat
Usia Ibu hamil mempengaruhi keputusan ibu untuk
Hasil uji statistik chi square memeriksakan kehamilannya. Usia muda
didapatkan p = 0,003 yang jika tidak rutin memeriksakan kehamilannya
dibandingkan dengan nilai α = 0,05 maka p karena belum matang proses berpikir,
≤ 0,05 sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak. belum banyak mengerti pentingnya
Ini berarti ada hubungan yang bermakna antenatal care. Namun ada juga ibu hamil
antara usia ibu dengan antenatal care yang berusia risiko rendah (usia 20-35
dengan odds ratio (OR) = 0,119 yang tahun) yang tidak rutin memeriksakan
artinya responden yang usianya risiko kehamilannya menurut pendapat peneliti
rendah mempunyai peluang sebesar 0,119 dikarenakan kurangnya pengetahuan
kali untuk memeriksakan kehamilannya. tentang antenatal care dan kurangnya
Penelitian ini sejalan dengan promosi kesehatan dari Puskesmas.
penelitian Sinambela dan Solina (2021) Pengetahuan
hasil penelitian menunjukkan ada Hasil uji statistik chi square
hubungan yang bermakna antara usia ibu didapatkan p = 0,000 yang jika
dengan pemeriksaan antenatal care (ANC) dibandingkan dengan nilai α = 0,05 maka p
dengan nilai p = 0,02 < dari nilai α = 0,05 ≤ 0,05 sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak.
dan sejalan dengan penelitian Anggriani Ini berarti ada hubungan yang bermakna
(2020), hasil penelitian menunjukkan antara pengetahuan dengan antenatal care
bahwa usia ibu mempunyai hubungan yang dengan odds ratio (OR) = 13,2 yang
bermakna dengan kunjungan antenatal artinya responden yang memiliki
care dengan nilai p = 0,002 < dari nilai α = pengetahuan baik mempunyai peluang
0,05. sebesar 13,2 kali untuk memeriksakan
Menurut Prawirohardjo (2014) kehamilannya. Penelitian ini sejalan
yang menyatakan bahwa ibu dengan risiko dengan penelitian Surya, dkk (2021) yang
tinggi yaitu bila usia ibu < 20 tahun dan > menunjukkan bahwa pengetahuan
35 tahun pada saat kehamilan dan (p=0,002; OR 2,813) memiliki hubungan
persalinan sedangkan ibu dengan risiko

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 112


Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Febriati Z1, Chairil Z2,Dewi S3, Tri S4, Puji A5

yang bermakna dengan pemeriksaan Analisis Multivariat


antenatal care. Bila variabel independen di uji
Menurut Wawan dan Dewi (2011) secara bersama-sama maka variabel
pengetahuan itu dipengaruhi oleh faktor pengetahuan merupakan faktor yang paling
pendidikan formal. Pengetahuan sangat dominan berhubungan dengan kunjungan
erat hubungannya dengan pendidikan, antenatal care pada Ibu hamil di
dimana diharapkan bahwa dengan Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat
pendidikan yang tinggi maka orang Tahun 2021. Penelitian ini sejalan dengan
tersebut akan semakin luas penelitian Safitri (2020) didapatkan ada
pengetahuannya. Akan tetapi perlu hubungan pengetahuan dengan kunjungan
ditekankan, bukan berarti seseorang Antenatal Care dengan p = 0,004 < dari
dengan pendidikan rendah mutlak nilai α = 0,05 dengan peluang 13,7 kali
berpengetahuan rendah pula. Hal ini lebih tinggi melakukan kunjungan
mengingat bahwa peningkatan antenatal care dan variabel pengetahuan
pengetahuan tidak mutlak diperoleh merupakan variabel paling dominan.
melalui pendidikan formal namun dapat Peneliti berasumsi bahwa
diperoleh melalui pendidikan non formal. pengetahuan menjadi sangat penting
Berdasarkan hasil penelitian, maka karena pengetahuan yang baik dapat
dapat diasumsikan bahwa pengetahuan mempengaruhi sikap seseorang. Semakin
dapat mempengaruhi seseorang dalam banyak aspek positif dan objek yang
memeriksakan kehamilannya. Orang yang diketahui maka akan menimbulkan sikap
berpengetahuan baik maka orang tersebut makin positif terhadap objek tertentu.
mengerti pentingnya antenatal care Begitu pula semakin baik pengetahuan Ibu
sedangkan orang yang berpengetahuan hamil terhadap pentingnya memeriksakan
tidak baik tidak banyak tahu pentingnya kehamilannya maka akan membuat ibu
antenatal care. Namun ada juga ibu hamil semakin rutin melakukan kunjungan
dengan pengetahuan baik yang tidak antenatal care.
memeriksakan kehamilannya secara rutin
menurut peneliti dikarenakan kurang KESIMPULAN DAN SARAN
promosi kesehatan dan informasi Kesimpulan
kunjungan ibu hamil sehingga ibu hamil 1. Responden paling banyak dengan
menjadi tidak rutin memeriksakan pendidikan tinggi, paritas rendah, usia
kehamilannya. ibu risiko rendah dan memiliki
pengetahuan baik.

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 113


Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Febriati Z1, Chairil Z2,Dewi S3, Tri S4, Puji A5

2. Ibu Hamil paling banyak melakukan 2021 yaitu variabel pengetahuan


pemeriksaan kehamilan rutin di dengan nilai OR 16,906 dan P = 0,001.
Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Saran
Lahat Tahun 2021. 1. Bagi Puskesmas Bandar Jaya
3. Ada Hubungan antara pendidikan Kabupaten Lahat
dengan kunjungan Antenatal Care Antenatal care di Puskesmas
pada ibu hamil di Puskesmas Bandar Bandar Jaya Lahat harus dilaksanakan
Jaya Kabupaten Lahat Tahun 2021 dengan maksimal. Agar kegiatan
dengan P = 0,000 dan odds ratio (OR) antenatal care pada pelayanan
= 2,625. kesehatan ibu dan anak berjalan
4. Ada Hubungan antara paritas dengan maksimal peneliti sarankan bagi
kunjungan Antenatal Care pada ibu Puskesmas untuk meningkatkan
hamil di Puskesmas Bandar Jaya pengetahuan ibu hamil mengenai
Kabupaten Lahat Tahun 2021 dengan antenatal care dengan media
P = 0,002 dan odds ratio (OR) = komunikasi baik poster maupun leaflat
0,153. karena media bergambar lebih menarik
5. Ada Hubungan antara Usia Ibu dengan untuk dibaca dan meningkatkan
kunjungan Antenatal Care pada ibu promosi kesehatan;
hamil di Puskesmas Bandar Jaya 2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten
Kabupaten Lahat Tahun 2021 dengan Lahat
P = 0,003 dan odds ratio (OR) = Disarankan Dinas Kesehatan
0,119. Kabupaten Lahat evaluasi pelaksanaan
6. Ada Hubungan antara Pengetahuan Antenatal Care (ANC) di seluruh
dengan kunjungan Antenatal Care Puskesmas di Kabupaten Lahat agar
pada ibu hamil di Puskesmas Bandar antenatal care maksimal;
Jaya Kabupaten Lahat Tahun 2021 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
dengan P = 0,000 dan odds ratio (OR) Disarankan penelitian ini dapat
= 13,2. dilanjutkan dengan meneliti hal-hal lain
7. Variabel yang paling dominan yang yang berhubungan dengan Antenatal
berhubungan dengan kunjungan Care dengan menggunakan desain
Antenatal Care pada ibu hamil di penelitian lainnya dan jumlah sampel
Puskesmas Bandar Jaya Lahat Tahun yang lebih banyak.

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 114


Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Febriati Z1, Chairil Z2,Dewi S3, Tri S4, Puji A5

DAFTAR PUSTAKA

Anggriani, G. (2020). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Antenatal Care


Ibu Hamil di Puskesmas Pasar Kota Prabumulih. Citra Delima: Jurnal Ilmiah STIKES
Citra Delima Bangka Belitung, 4(1): 28-35

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. (2017). Profil Kesehatan Sumatera Selatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat. (2020). Profil Kesehatan Kabupaten Lahat.

Harfiani, E., Amalia, M., dan Chairani, A. (2019). Buku Saku ANC (Ante Natal Care) dan
Pemanfaatan TOGA pada ibu hamil. Jakarta: FK UPNVJ-LPPM

Indah, Dewi., Wahyuni, Ninik., dan Dani, Cecep. (2021). Hubungan Pengetahuan, Paritas,
Pekerjaan Ibu dengan Keteraturan Kunjungan Ibu Hamil untuk ANC selama Masa
Pandemi Covid-19. Jurnal Kesehatan Primer, 6(1)

Kemenkes RI. (2020). Pedoman Indikator Program Kesehatan Masyarakat dalam RPJMN
dan Renstra Kementerian Kesehatan 2020-2024. Jakarta

Marsanelah, J., Rini, M., Feranita, U. (2012). Determinan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
Yang Adekuat di Indonesia (Analisis Data SDKI 2012). Universitas Sriwijaya

Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Pasandang, dkk. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Ibu Hamil
Melakukan Pemeriksaan Kehamilan pada Trimester II di Wilayah Kerja Puskesmas
Batua Kota Makassar. (https://publikasiilmiah.ums.ac.id)

Prawirohardjo, Sarwono. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Refiani, D., Dewi, Y.I., Utami, S. (2021). Gambaran Perilaku Ibu Hamil dalam Melakukan
Antenatal Care Saat Pandemi Covid-19 di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Kota
Pekanbaru. Health Information: Jurnal Penelitian, 13(2): 67-74

Rekam Medik Puskesmas Bandar Jaya Lahat. (2021).

Safitri, Yulia. (2020). Dukungan Suami, Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil terhadap
Kunjungan Antenatal Care. Jurnal Kebidanan Malahayati, 6(4)

Saifuddin, Abdul Bari. (2014). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Sinambela, M., dan Solina, E. (2021). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil
terhadap Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Selama Pandemi Covid-19 di
Puskesmas Talun Kenas Tahun 2020. Jurnal Kebidanan Kestra (JKK), 3(2)

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 115


Volume 7, Nomor 1, Februari 2022 Febriati Z1, Chairil Z2,Dewi S3, Tri S4, Puji A5

Surya, Porrouw Hasnawatty., Sujawaty, Sri., Podungge, Yusni., Yulianingsih, Endah., dan
Igirisa, Yusni. (2021). Determinan Faktor yang Berhubungan dengan Pemeriksaan
Antenatal Care di Puskesmas Se-Kabupaten Boalemo. Jurnal Keperawatan, 13(1)

Walyani, Elisabeth Siwi. (2015). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press

Wawan, A dan Dewi, M. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nusa Medika

Wiknjosastro. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 116

Anda mungkin juga menyukai