Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANAJEMEN KESEHATAN IBU DAN ANAK

“Analisa Cakupan Kunjungan Ibu Hamil di Kota Padang”

DISUSUN OLEH

Al Aaqhidul Fadhli (1920322023)


Fara Zaqiah (1820322039)

Dosen Pembimbing
Dr. Helmizar, SKM, M.Biomed

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
ANALISA CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL DI KOTA PADANG

Al Aaqhidul Fadhli, Fara Zaqiah*


Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas

Abstrak

Pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh sejumlah ibu hamil di Indonesia belum sepenuhnya
sesuai dengan pedoman yang ditetapkan. Hal ini cenderung menyulitkan tenaga
kesehatan dalam melakukan pembinaan pemeliharaan kesehatan ibu hamil secara teratur
dan menyeluruh, termasuk deteksi dini terhadap faktor resiko kehamilan yang penting
untuk segera ditangani. Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa
mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat
kali kunjungan selama periode antenatal. Kesehatan ibu hamil masih menjadi masalah
kesehatan nasional. Pelayanan Ante Natal Care (ANC) terpadu dengan 10 standar dapat
meningkatkan kesehatan ibu dan janin. Namun, beberapa tahun terakhir komplikasi kehamilan
dan persalinan semakin meningkat yang seharusnya dapat diidentifikasi secara dini dengan
ANC yang tepat.

Kata Kunci : ante natal care

Abstract

Utilization of antenatal care services by a number of pregnant women in Indonesia has not
been fully in accordance with established guidelines. This tends to complicate health
personnel in carrying out regular and comprehensive health care of pregnant women,
including early detection of important pregnancy risk factors for immediate treatment
Every pregnant woman faces the risk of life-threatening complications. Therefore, each
pregnant woman needs at least four visits during the antenatal. The health of pregnant women
is still a national health problem. Ante Natal Care (ANC) services integrated with 10 standards can
improve maternal and fetal health. However, in recent years complications of pregnancy and
childbirth have increased which should be identified early with the right ANC.

Keyword : ante natal care

1
1. Latar Belakang pemantauan wilayah setempat (PWS).
Program Kesehatan Ibu dan Anak Cakupan kunjungan ibu hamil menjadi
merupakan salah satu prioritas salah satu penentu keberhasilan program
Kementerian Kesehatan. Keberhasilan KIA.
program KIA menjadi salah satu indikator 2. Metode
utama dalam Rencana Pembangunan Penelitian ini merupakan studi
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 – literatur dengan menggunakan data dari
2025. Program Kesehatan Ibu dan Anak telaah dokumen profil kesehatan Kota
bertujuan untuk meningkatkan status Padang. Studi ini membahas tentang
kesehatan ibu, menurunkan angka kematian program Pelayanan Kesehatan Ibu dan
ibu dan bayi serta meningkatnya cakupan Anak dimana yang dinilai adalah cakupan
Keluarga Berencana. Sejalan dengan itu kunjungan ibu hamil di Kota Padang.
diantara tujuan Sustainable Development 3. Pembahasan
Goals (SDGs) adalah menjamin kehidupan a. Pelayanan Kesehatan Ibu
yang sehat dan mendorong kesejahteraan
Program Pelayanan Kesehatan Ibu
bagi semua orang di segala usia, dengan
ditujukan untuk meningkatkan status
salah satu outputnya mengurangi Angka
kesehatan ibu, menurunkan angka
Kematian Ibu (AKI) hingga 70 per 100.000
kematian ibu dan bayi serta meningkatnya
kelahiran hidup (KH) pada tahun 2030.
cakupan Keluarga Berencana. Beberapa
Beberapa indikator penting yang
indikator penting yang terkait dengan status
terkait dengan status kesehatan ibu dan bayi
kesehatan ibu dan bayi antara lain AKI
antara lain AKI (angka kematian ibu) dan
(angka kematian ibu) dan AKB (angka
AKB (angka kematian bayi). Tingginya
kematian bayi). Selain itu penilaian
angka kematian ibu dapat menunjukkan
terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan
masih rendahnya kualitas pelayanan
ibu dapat dilakukan dengan melihat
kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan
cakupan pemantauan wilayah setempat
indikator keberhasilan derajat kesehatan
(PWS).
suatu wilayah. Untuk itu pemerintah
berupaya bahu membahu membuat Pemantauan wilayah setempat juga

berbagai strategi untuk akselerasi dilakukan untuk menilai pelayanan

menurunkan AKI. kesehatan anak (PWS KIA). PWS KIA

Selain itu penilaian terhadap bertujuan untuk memantau pelayanan

pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dapat kesehatan ibu dan anak secara

dilakukan dengan melihat cakupan berkesinambungan di tiap wilayah kerja

2
Puskesmas mulai dari pelayanan ANC kesehatan pada trimester pertama (K1
(Ante Natal Care), persalinan, masa nifas, murni). Masih ada ibu hamil yang
penanganan komplikasi kebidanan serta mengakses fasyankes setelah kehamilan
kesehatan bayi hingga balita. diatas 12 minggu (K1 akses). Capaian
kunjungan K1 yang sudah mencapai target
Tenaga kesehatan di tingkat
terdapat di Puskesmas Lapai,
pelayanan dasar di puskesmas diharapkan
Pemancungan, Ikur Koto, Ambacang, dan
dapat memanfaatkan keberadaan kohor
Lubuk Kilangan sedangkan capaian
sebagai pijakan dalam memberikan
terendah (74,3%) terdapat di Puskesmas
pelayanan kesehatan kepada masyarakat
Seberang Padang.
khususnya ibu, bayi, balita, dan
prasekolah. Pemanfaatan kohor dapat Capaian kunjungan K4 Kota Padang
dilakukan mulai dari mengisi secara sebesar 92,5% (16.900 orang ) dari target
lengkap kolom yang ada, menghitung 96% (17.544 orang). Angka ini belum
cakupan program sampai dengan mencapai target disebabkan salah satunya
melakukan analisis secara sederhana karena masih kurangnya pengetahuan ibu
terhadap cakupan program. Untuk dapat hamil untuk memeriksakan kehamilan ke
memenuhi harapan tersebut tentu saja fasyankes serta masih kurangnya
dibutuhkan kerja keras dan kemauan yang koordinasi Puskesmas dengan RS dan
kuat untuk secara bersama mewujudkannya. BPM (Bidan Prektek Mandiri) yang
memberikan pelayanan kepada ibu hamil
1) Cakupan Kunjungan K-1 dan K-4
sehingga berpengaruh terhadap pencatatan
Cakupan Kunjungan K-1 adalah dan pelaporan kunjungan ibu hamil Selain
cakupan ibu hamil yang pertama kali itu cakupan kunjungan K4 sangat
mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga dipengaruhi oleh capaian kunjungan K1.
kesehatan pada masa kehamilan di satu
2) Deteksi Ibu Hamil Resiko Tinggi
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Target pencapaian program untuk K1 = Deteksi ibu hamil Risiko tinggi
100%. Tahun 2018 jumlah ibu hamil yang adalah ibu hamil yang beresiko terhadap
ada di Kota Padang sebanyak 18.275 kehamilan dan terdeteksi oleh Tenaga
orang dengan capaian K1 sebanyak 17.638 kesehatan. Tujuan dilakukan deteksi ibu
orang (96,5%). Angka ini belum mencapai hamil resiko tinggi agar dapat mengetahui
target disebabkan karena belum semua ibu apakah ibu hamil dalam kondisi pada saat
hamil mengakses fasilitas pelayanan hamil, bersalin maupun nifas tidak dalam

3
kondisi komplikasi dan aman dalam nifas, kemungkinan terjadi komplikasi
persalinan. persalinan di masa nifas atau masa nifas
tidak terkontrol oleh penolong persalinan.
Jumlah sasaran ibu hamil resti tahun
Semakin lebar jarak persalinan dengan
2018 yaitu 3.655 orang. Jumlah Ibu hamil
kunjungan nifas, maka resiko terjadinya
resti yang terdeteksi oleh nakes sebanyak
kematian ibu semakin besar.
3.525 orang dengan persentase 96,4%.
Artinya belum semua ibu hamil resiko b. Pelayanan Kesehatan Anak
tinggi terdeteksi oleh petugas di Puskesmas.
Upaya Kesehatan Anak dilakukan
3) Cakupan Persalinan Oleh Tenaga sedini mungkin sejak anak masih di
Kesehatan dalam kandungan sampai lima tahun
pertama kehidupannya yang ditujukan
Bahwa hanya 3 puskesmas yang
untuk mempertahankan kelangsungan
mencapai target yaitu Puskesmas Ikur
hidupnya sekaligus meningkatkan
Koto, Lubuk Kilangan dan Air Dingin
kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh
sedangkan capaian cakupan persalinan
kembang yang optimal baik fisik, mental,
oleh tenaga kesehatan terendah di
emosional maupun sosial serta memiliki
Puskesmas Seberang Padang (70.7%).
intelegensia majemuk sesuai dengan
Untuk Kota Padang, persentase
potensi genetiknya.
persalinan nakes (93,2%) melebihi cakupan
K4 (92,5%). Hal ini menjadi tantangan 1) Cakupan Kunjungan Neonatal
tersendiri karena pelayanan antenatal
Cakupan Kunjungan Neonatal
memiliki peranan yang sangat penting
Pertama atau yang dikenal dengan sebutan
dalam mendeteksi dan tatalaksana dini
dengan KN1, merupakan indikator yang
komplikasi yang dapat timbul dalam
menggambarkan upaya kesehatan yang
persalinan.
dilakukan untuk mengurangi risiko
4) Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu kematian pada periode neonatal yaitu 6 - 48
Nifas jam setelah lahir, dengan cara mendeteksi
sedini mungkin permasalahan yang
Jumlah ibu yang mendapatkan
mungkin dihadapi bayi baru lahir. capaian
pelayanan kesehatan ibu nifas sebanyak
KN3 adalah 95 %. dan capaian Kota
15.625 (89.6%) orang dari sasaran ibu
padang tahun 2018 telah mencapai target
bersalin 17.445 orang. Apabila jumlah
yakni sebesar 97,4% yang berarti sebanyak
cakupan persalinan dengan tenaga
15.861 bayi baru telah dilakukan
kesehatan tidak sama dengan cakupan

4
kunjungan neonatal lengkap dari jumlah paripurna meliputi : minimal 4 kali
bayi baru lahir sebanyak 16.282 bayi. untuk SDIDTK yaitu 1 kali pada usia
3 bulan, 1 kali usia 4-6 bulan, dan 1
2) Cakupan Penanganan Neonatus
kali pada umur 7-9 bulan dan 1 kali
Dengan Komplikasi
pada umur 10-12 bulan sesuai standar
Komplikasi pada neonatus antara lain
c) Penimbangan bayi minimal 8 kali
: prematuritas, BBLR (Berat badan
dalam setahun (4 kali dalam waktu 6
lahir rendah < 2500 gr), asfiksia,
bulan)
infeksi bakteri, kejang, ikterus,
d) Pemberian Vitamin A 100.000
diare, hipotermia, tetnus neonatorum,
IU (6-11 bulan), 1 kali pada bulan
masalah pemberian ASI, Trauma
Februari atau Agustus.
lahir, sindroma gangguan pernafasan,
e) Konseling ASI ekslusif,
kelainan kongenital, serta semua
pemberian MP ASI, tanda-tanda
klasifikasi kuning dan merah pada
sakit dan perawatan bayi dirumah
MTBM.
dengan menggunakan buku KIA
capaian ini dapat disebabkan karena
f) Penanganan kasus dengan MTBS
pelayanan kunjungan neonatal yang
dan rujukan kasus bila diperlukan.
dilakukan belum berkualitas /sesuai
Target capaian pelayanan kesehatan
standar dan kurangnya koordinasi
bayi adalah 95%. Dari 16.869 bayi.
antara Puskesmas dengan RS/BPM
dalam pencatatan dan pelaporan 4) Cakupan Pelayanan Kesehatan
neonatal komplikasi. Balita
3) Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
Cakupan pelayanan kesehatan balita
Cakupan Pelayanan Kesehatan
yang memperoleh pelayanan sesuai
Bayi (umur 29 hari-11bulan) yang
standar meliputi :
memperoleh pelayanan kesehatan
sesuai standar minimal 4 kali : a)Pemantauan pertumbuhan

a) Pemberian imunisasi dasar lengkap (penimbangan) setiap bulan (minimal

(Hb0 1 kali, BCG 1 kali, Polio 4 kali, 8 kali pertahun/4 kali dalam waktu 6

DPT-HB-Hib 3 kali, dan Campak 1 bulan)

kali) b) Pemantauan perkembangan minimal

b) Stimulasi Deteksi Intervensi Dini 2 kali pertahun / per 6 bulan sekali

Tubuh Kembang Bayi (SDIDTK) c) Pemberian kapsul vitamin A 2 kali

paripurna. Pelayanan SDIDTK setahun ( Februari dan Agustus )

5
Rata-rata cakupan pelayanan kesehatan gawat darurat dari aspek non klinik terkait
anak balita Kota Padang sebesar kehamilan dan persalinan.
83,1% atau sebesar 67.736 dari jumlah Cakupan Kunjungan K-1 adalah
sasaran sebesar 81.473. Dengan cakupan ibu hamil yang pertama kali
demikian dapat dikatakan masih ada mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga
sekitar 9,4% atau sebesar 14.737 balita kesehatan pada masa kehamilan di satu
di Kota Padang. wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Pelayanan antenatal adalah
5) Deteksi Dini Tumbuh Kembang
pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
Anak
untuk ibu selama masa kehamilannya,
Pembinaan tumbuh kembang anak secara dilaksanakan sesuai dengan standar
komprehensif dan berkualitas dapat pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam
diselenggarakan melalui kegiatan Standar Pelayanan Kebidanan (SPK).
stimulasi, deteksi, dan intervensi dini Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi
penyimpangan tumbuh kembang balita anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan
melalui program SDIDTK di kebidanan), pemeriksaan laboratorium
Puskesmas, Posyandu, Paud, Kelas ibu rutin dan khusus, serta intervensi umum dan
balita dll. Memberikan stimulasi yang khusus (sesuai risiko yang ditemukan
memadai berarti kita sudah merangsang dalam pemeriksaan). Dalam penerapannya
otak balita sehingga perkembangan, terdiri atas:
kemampuan gerak, bicara dan bahasa, (1). Timbang berat badan dan ukur tinggi
sosialisasi dan kemandirian pada balita bisa badan; (2) Ukur tekanan darah; (3) Nilai
berlangsung secara optimal sesuai dengan Status Gizi (ukur lingkar lengan atas); (4)
umur anak. Ukur tinggi fundus uteri; (5) Tentukan

4. Hasil dan Diskusi presentasi janin dan denyut jantung janin

Upaya kesehatan ibu dan anak (DJJ); (6) Skrining status imunisasi Tetanus

adalah upaya di bidang kesehatan yang dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid

menyangkut pelayanan dan pemeliharaan (TT) bila diperlukan; (7) Pemberian Tablet

ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi zat besi minimal 90 tablet selama

dan anak balita serta anak prasekolah. kehamilan; (8) Test laboratorium (rutin dan

Pemberdayaan masyarakat bidang KIA khusus); (9) Tatalaksana kasus; (10) Temu

masyarakat dalam upaya mengatasi situasi wicara (konseling), termasuk Perencanaan


Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) serta KB pasca persalinan.

6
Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 Antenatal Care atau dikenal
adalah Ibu hamil yang mendapatkan dengan ANC merupakan suatu
pelayanan antenatal sesuai standar paling pemeriksaan yang sangat penting
sedikit empat kali, dengan distribusi untuk ibu hamil, diketahui bahwa
pemberian pelayanan yang dianjurkan ANC sendiri terdiri K1 dan K4.
adalah minimal satu kali pada trimester Pentingnya pemeriksaan K1 erat
pertama, satu kali pada trimester kedua dan kaitannya dengan besar peranan ibu
dua kali pada trimester ketiga umur dalam mewujudkan sasaran
kehamilan. Cakupan capaian program pembangunan kesehatan, sehingga
kunjungan ibu hamil di Kota Padang dari perlu terjalin kesinergisan dari
tahun 2014-2018 dapat dilihat pada grafik peran pemerintah dengan
berikut : masyarakat untuk menurunkan
angka kematian ibu.
105.0 6. Saran
100.0 100.3 99.6 1. Bagi Ibu
98.6 97.81
95.0 95.6 96.3 95.6 96.5 Ibu hamil yang sudah
93.2 92.5
mengetahui dan memahami
90.0
pentingnya melakukan
85.0
2014 2015 2016 2017 2018 kunjungan pertama (K1) ANC,
maka harus mempertahankan
Cakupan capaian program kunjungan
sikap dan perilaku sehatnya
ibu hamil di Kota Padang dari tahun 2014-
selama kehamilan maupun
2018.
pada kehamilan selanjutnya.
2. Bagi Puskesmas
5. Kesimpulan
Perlu bagi puskesmas untuk
Keteraturan ANC adalah
meningkatkan kegiatan
kedisiplinan/kepatuhan ibu hamil untuk
penyuluhan tentang pentingnya
melakukan pengawasan sebelum anak lahir
pemeriksaan kehamilan kepada
terutama ditujukan pada anak. Kunjungan
masyarakat oleh bidan, tenaga
antenatal untuk pemanfaatan dan
Promkes, dan gizi sehingga
pengawasan kesejahteraan ibu dan anak
pengetahuan masyarakat
minimal empat kali selama kehamilan
khususnya ibu hamil menjadi
dalam waktu.
meningkat mengenai
pentingnya pemeriksaan

7
kehamilan kunjungan pertama Anggriani, Dian Isti dan Salsabila Septira.
(K1). 2016. Nutrisi bagi Bayi Berat Lahir Rendah
3. Bagi Masyarakat (BBLR) untuk Mengoptimalkan Tumbuh
Disarankan pada masyarakat Kembang.
agar ikut aktif hadir atau Benson, Ralph C. 2009. Buku Saku Obstetri
berperan serta apabila ada & Ginekolgi. EGC. Jakarta.
kegiatan penyuluhan yang
Cunningham, F. Gary, Leveno, Bloom, et
diselenggarakan oleh tenaga
all. 2014. Obstetri Williams Edisi 23.
kesehatan dari Puskesmas
Jakarta : EGC.
khusunya penyuluhan tentang
pemeriksaan kehamilan pada Damaiyanti dan Dian S. 2014. Asuhan
kunjungan pertama (K1) Kebidanan Masa Nifas. Bandung : Refika
Aditama.
Untuk suami atau keluarga agar
memberikan dukungan terhadap ibu yang Dharmawan Y., Wigati P.A., Dwijayanti F.,

sedang hamil dengan cara mengantar, 2015. Kinerja Petugas KIA dalam

mengingatkan : Pencatatan dan Pelaporan PWS KIA di

ibu untuk memeriksakankehamilannya Puskesmas Duren. Semarang Jurnal

sampai dengan lengkap serta menanyakan Kesehatan Masyarakat: Volume 10, Nomor

hasil dari pemeriksaan kehamilannya. 2.

Depkes RI, 2009.Pemantauan Wilayah


DAFTAR PUSTAKA Setempat Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta
Affandi, Biran dan George Adriaansz. Depkes RI. 2007. Pedoman Pelayanan
2012. Buku Panduan Praktis Kontrasepsi, Antenatal. Jakarta : Departemen Kesehatan
Edisi 3. PT. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono RI.
Prawirohardjo.
Hari,B.N, 2005. Pengaruh Pengetahuan dan
Ambar. 2011. Asuhan Kebidanan Sikap petugas terhadap Kualitas data
Persalinan. Jakarta: Penerbit Buku Kesehatan. Jurnal Info Kesehatan
Kedokteran EGC. Masyarakat.
Ambarwati, E.R. dan Diah, W. 2010. Kemenkes RI, 2014. Peraturan Menteri
Asuhan Kebidanan Nifas. Yogjakarta: Kesehatan RI Nomor 75/2014. Tentang
Nuha Medika. Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta

8
Kementrian Kesehatan RI. 2010. Buku Saku Reza, Chaerul dan Nunik Puspitasari. 2014.
Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial Determinan Bayi dengan Berat Lahir
Pedoman Klinis Pelayanan Kesehatan Rendah. Jurnal Biometrika dan
Dasar. Jakarta : Direktorat Bina Kesehatan Kependudukan.
Anak Kementrian Kesehatan RI. Riwidikdo, Handoko. 2012. Statistik
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2015. Pengantar Kesehatan. Mitra Cendikia Press.
Kuliah Obstetri. EGC. Jakarta. Yogyakarta.

Madya, S, 2012. Organisasi dan Manjemen Sinclair, Costance. 2010. Buku Saku
Pelayanan Kesehatan dalam Kebidanan. Kebidanan. EGC. Jakarta.
Thema Publishing. Jakarta Sofian, Amru. 2012. Sinopsis Obstetri
Notoatmodjo, Prof. Dr. Soekidjo. 2012. Rustam Mochtar Jilid 1. EGC. Jakarta.
Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Tanto, Chris. 2014. Kapita Selekta
Cipta. Jakarta. Kedokteran. Media Aesculaplus.Jakarta.
Nursalam, dkk. 2008. Asuhan Keperawatan Varney, Hellen, Jan M. Kriebs, Carolyn L.
Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika. Gegor. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
PP.IBI. 2016. Modul Midwifery Update. Edisi 4 Volume 2. EGC. Jakarta.
Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. Varney, Hellen, Jan M. Kriebs, Carolyn L.
Jakarta. Gegor. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan. PT. Edisi 4 Volume 1. EGC. Jakarta.
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Walsh, Linda V. 2012. Buku Ajar
Jakarta. Kebidanan Komunitas. EGC. Jakarta.
Profil Kesehatan Indonesia. 2012. Angka
Kematian Ibu dan Anak di Indonesia.
Jakarta

Proverawati, Atikah dan Siti Asfuah. 2009.


Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Nuha
Medika. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai