Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Delima Harapan 2022

HUBUNGAN KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN


KEJADIAN TANDA BAHAYA DI DESA TANJUNG MORAWA
A DELI SERDANG

Dewi Rismauli Bancin1), Friska Sitorus2), Surya Anita3)


Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia
email: dewi_bancin@ymail.com

Abstract
ANC care is a monitoring of the progress of pregnancy to ensure the health of the mother and the
normal development of the baby and to recognize early deviations from normal and provide the
necessary management, he purpose of this study was to determine the Relationship between
Pregnancy Examination Visits for Hazard Signs in Tanjung Morawa Village, Deli Serdang Regency.
The type of research carried out was observational-analytic. cross-sectional. From the results of the
study, there was a correlation between antenatal care visits and the incidence of proven danger signs
where the p-value was 0.039. Pregnant women routinely have pregnancy check-ups according to the
standards of at least 4 times during pregnancy as an early detection effort For health workers to make
home visits to check the mother's pregnancy as well as provide information about danger signs during
pregnancy that can occur to the mother and her baby
Keywords: ANC, Phatologist Warning
1. PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan suatu proses berkembang yaitu sebesar 302.000 kematian.
alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang Angka kematian ibu berkembang 20 kali
memiliki organ reproduksi sehat, jika telah lebih tinggi dibandingkan angka kematian ibu
mengalami menstruasi dan melakukan di negara maju yaitu 239 per 100.000
hubungan seksual dengan seorang pria yang kelahiran hidup sedangkan di negara maju
organ reproduksinya sehat, sangat besar hanya 12 per 100.000 kelahiran hidup,
kemungkinannya terjadi kehamilan. Apabila penyabab utama kematian ibu ialah tekanan
kehamilan direncanakan, akan memberi rasa darah tinggi (hipertensi) dalam kehamilan
bahagia dan penuh harapan, tetapi di sisi lain (32%) serta perdarahan setelah persalinan
diperlukan kemampuan bagi wanita untuk (20%). Sedangkan AKB mencapai 22 per
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi 1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2014)
selama kehamilan, baik perubahan yang Penyebab kematian ibu yang paling umum
bersifat fisiologis maupun psikologis, setiap di Indonesia adalah penyebab obsetri
kehamilan diharuskan melaksanakan asuhan langsung yaitu perdarahan 28%,
pelayanan antenatal terintegrasi yaitu preeklamsi/eklamsi 24%, infeksi 11%,
pelayanan kesehatan komprehensif dan sedangkan penyebab tidak langsung adalah
berkualitas (Fatimah & Nuryaningsih, 2017). trauma obsetri 5% dan lain-lain 11%. Di
Pemberian asuhan yang bertanggung Indonesia kejadian komplikasi pada
jawab dan berorientasi pada kebutuhan kehamilan yang menyebabkan kematian
pasien. Pada saat memberikan asuhan, bidan berkisar 24% preeklamsi yang dialami oleh
melakukan pengkajian pada pasien yang ibu hamil dan ibu bersalin (Kemenkes RI,
bertujuan untuk mengidentifikasi masalah 2014).
dan kebutuhan pasien sesuai dengan usia Pengawasan sebelum lahir (antenatal)
kehamilan (Fatimah & Nuryaningsih, 2017) terbukti mempunyai kedudukan yang sangat
Menurut World Health Organization penting dalam upaya meningkatkan
(WHO), Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia kesehatan mental dan fisik, untuk
pada tahun 2015 adalah 261 per 100.000 menghadapi persalinan. Dengan pengawasan
kelahiran hidup atau diperkirakan jumlah kehamilan dapat diketahui berbagai
kematian ibu adalah 303.000 kematian komplikasi pada ibu yang dapat
dengan jumlah tertinggi berada di negara mempengaruhi kehamilan, sehingga dapat

Volume 9 Nomor 1 Maret 2022 Page 1


Jurnal Delima Harapan 2022

mempengaruhi kehamilan, sehingga dapat selanjutnya (Fitriahadi, 2017)


segera diatasi dan segera dirujuk ke tempat Ante Natal Care (ANC) yang wajib
yang lebih lengkap peralatannya sehingga dilaksanakan ibu hamil 4 kali selama
mendapat perawatan yang optimal, kehamilan dengan frekuensi 1 kali trimeter 1,
pengawasan pada saat hamil dapat 1 kali trimester 2 dan 2 kali di trimester 3
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) yang di saat kunjungan mendapatkan 7
maupun Angka Kematian Bayi (AKB). standar minimal pemeriksaan kehamilan
Sebagai cermin kemampuan setiap bangsa (Timbang Berat Badan, Ukur Tekanan Darah,
untuk memberikan pelayanan dan Ukur Tinggi Fundus Uteri, Pemberian Tablet
pengayoman medis terhadap masyarakatnya FE, Pemberian Imunisasi TT, Tes Penyakit
(Bandiyah, 2013). Menular Seksual, Temu Wicara) (Tyastuti
Asuhan kehamilan mengutamakan dan Wahyuningsih, 2016)
kesinambungan pelayanan (continuity of Secara nasional target pelayanan
care). Sangat penting bagi wanita untuk kunjungan Antenatal sudah sesuai dengan
mendapatkan pelayanan dari seorang target pelayanan kunjungan Antenatal Care
profesional yang sama atau dari satu team sesuai Standard Pelayanan Minimal (SPM)
kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu yaitu 95% pada tahun 201. Yang menjadi
maka perkembangan kondisi mereka setiap masalah yaitu kurangnya pencapaian dari
saat akan terpantau dengan baik selain juga target yang ditentukan. Kunjungan pertama
mereka menjadi lebih percaya dan terbuka (K1) diindonesia tahun 2014 yaitu target K1
karena merasa sudah mengenal si pemberi sebesar 97% tetapi pencapaiannya 94,99%
asuhan (Fitriahadi, 2017). dan cakupan pelayanan Antenatal empat kali
Usaha yang dapat dilakukan untuk kunjungan (K4) dengan target K4 sebesar
menurunkan AKI, membantu setiap bumil 95%, tetapi pencapaiannya sebesar 86,70%,
dan keluarganya mempersiapkan diri sedangkan cakupan pelayanan kunjungan
menghadapi komplikasi (deteksi dini, antenatal pertama di Sumatera Utara 2017
menentukan orang yang akan membuat yaitu target 97% tetapi pencapaiannya
keputusan, dana kegawatdaruratan, 92,6%, taget K4 di Sumatera Utara
komunikasi, transportasi, donor darah) pada sebesar 95% tetapi pencapaiannya
setiap kunjungan. Jika setiap bumil sudah 86,32%. Berdasarkan data dari Dinas
mempersiapkan diri sebelum terjadi
Kesehatan Deli Serdang tahun 2019,
komplikasi maka waktu penyelamatan jiwa
tidak akan banyak terbuang untuk membuat
cakupan K1 di Kabupaten Deli Serdang
keputusan, mencari transportasi, biaya, donor sebesar 88,55% dan cakupan K4 sebesar
darah, dan sebagainya selain itu Bidan 83,20% Cakupan K1 di Kecamatan
memberikan sedikitnya 4 x pelayanan Tanjung Morawa sebesar 78,99% dan
antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesa cakupan K4 sebesar 77 ,70% (Dinkes
dan pemantauan ibu dan janin dengan Deli Serdang, 2021).
seksama untuk menilai apakah Berdasarkan survey awal yang
perkembangan berlangsung normal. Bidan dilaksanakan di puskesmas Tanjung Morawa
juga harus mengenal kehamilan risti/ dari 10 orang ibu hamil yang berkunjung ke
kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, puskesmas hanya 6 orang yang rutin
hipertensi, PMS/ infeksi HIV; memberikan memeriksakan kehamilannya dan
pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan mendapatkan pelayanan minimal standar 7T
kesehtan serta tugas terkait lainnya yang selain itu pula ada 4 orang yang tidak rutin
diberikan oleh puskesmas. Mereka harus datang memeriksakan kehamilan dengan
mencatat data yang tepat pada setiap berbagi alasan diantaranya karena tidak
kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka waktu, tidak ada yang mengantarkan dan
harus mampu mengambil tindakan yang menganggap kehamilan adalah hal yang
diperlukan dan merujuknya untuk tindakan biasa-biasa saja sehingga tidak perlu sering-

Volume 9 Nomor 1 Maret 2022 Page 2


Jurnal Delima Harapan 2022

sering periksa., sehingga memang ibu-ibu Tinggi 30 53,6


yang 4 orang tidak tahu tentang bahaya- Jumlah 56 100
bahaya yang mungkin terjadi pada masa 5 Pendapatan
kehamilan. keluarga dalam
satu bulan
< Rp. 2.500.000 24 42,9
2. METODE PENELITIAN
≥ Rp. 2.500.000 32 57,1
Penelitian ini adalah observasional-
Jumlah 56 100
analitik,Variabel independen adalah
Dari tabel diatas menunjukkan
kunjungan pemeriksaan kehamilan dan
bahwa mayoritas ibu hamil berusia < 20 dan
variabel dependen kejadian tanda bahaya
> tahun 58,1%, mayoritas ibu hamil bekerja
pada ibu, dengan design penelitian cross-
57,1%, mayoritas ibu hamil memiliki anak ≥
sectional.
3 orang 55,4%, status pendididikan tinggi 30
Penelitian ini dilaksankan di Desa
orang 53,6%, status pendapatan keluarga satu
Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang
bulannya ≥ Rp. 2.500.000, 57,1%.
November 2021 – Januari 2022.
Tabel 2
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh
Hubungan kunjungan pemeriksaan
populasi dijadikan sampel penelitian dengan
kehamilan dengan kejadian tanda bahaya
kata lain total populasi yaitu sejumlah 56
Kunj Kejadian Tanda Total P
orang
ANC Bahaya
Analisa data menggunakan analisa
univariate dan bivariate. Analisa univariate Ada Tidak
digunakan untuk mendeskripsikan Ada
distribusi frekuensi dan karakteristik N % N % N %
responden analisis bivariate dengan Baik 7 12,5 9 16,1 16 28,6 0,039
menggunakan uji chi-square. Tidak 24 42,9 16 28,6 40 71,4
Baik
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 31 55,4 25 44,6 56 100
Data kemudian disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi dan Dari diatas menunjukkan bahwa kejadian
beserta analisa data. Hasil penelitian tanda bahaya kehamilan paling banyak
terdiri dari gambaran umum lokasi ditemukan pada ibu hamil dengan kunjungan
penelitian, analisis univariat dan analisis pemeriksaan kehamilan yaitu 42,9% melihat
bivariat. hal ini berarti ada hubungan kunjungan
Tabel 1 Karakteristik Responden pemeriksaan kehamilan dengan kejadian
No Karateristik Frekuensi % tanda bahaya terbukti dimana nilai pvalue
1 Umur 0,039.
<20 dan > 35 29 58,1 Di masa kehamilan memungkinkan untuk
tahun 27 42,2 ibu hamil mengalami beberapa perubahan
20 – 35 tahun dan keluhan pada tubuh. Keluhan-keluhan
Jumlah 56 100 yang umum biasanya akan hilang sendiri,
2 Pekerjan namun ada beberapa keadaan tertentu yang
Bekerja 32 57,1 perlu ibu hamil waspadai. Keadaan tersebut
Tidak Bekerja 24 42,9 harus diketahui oleh ibu hamil sebagai tanda
Jumlah 56 100 bahaya pada masa kehamilan Untuk
3 Jumlah anak mengenali tanda bahaya selama kehamilan
1-2 orang 25 44,6 maka ibu hamil perlu melakukan
≥ 3 orang 31 55,4 pemeriksaan kehamilan minimal sesuai
dengan standar pelayanan minimal yaitu 4
Jumlah 56 100
kali selama kehamilan dimana kompisisinya
4 Pendidikan
Rendah 26 46,4

Volume 9 Nomor 1 Maret 2022 Page 3


Jurnal Delima Harapan 2022

1 kali trimester satu, 1 kali di trimester 2 dan kehamilan akan lebih berpeluang mengalami
2 kali di trimester 3 (Yulizawati dkk, 2017) komplikasi pada masa-masa kehamilan dan
Asuhan antenatal adalah upaya preventif persalinan baik bagi ibu maupun bagi janin
program pelayanan kesehatan obstetrik untuk dibandingkan dengan ibu hamil yang rutin
optimalisasi maternal dan neonatal melalui memeriksakan kehamilannya, rutinitas ibu
serangkaian kegiatan pemantauan rutin memeriksakan kehamilan sangat penting
selama kehamilan (Prawirohardjo, 2014). dikarenakan sabagai cara untuk deteksi dini
Asuhan ANC merupakan monitor komplikasi yang terjadi pada ibu dan janin.
kemajuan kehamilan guna memastikan Penelitian ini sesuai dengan penelitian
kesehatan ibu dan perkembangan bayi yang yang dilaksanakan Selvi Mariani di kilinik
normal dan mengenali secara dini afriana Bromo Medan yang menyatakan
penyimpangan dari normal dan memberikan bahwa ada hubungan kualitas pemeriksaan
penatalaksanaan yang diperlukan (Fitriahadi, kehamilan dengan kejadian perdarahan di
20217) trimester 3 kehamilan dengan pvalue 0,021.
Pelayanan kebidanan adalah penerapan Artinya bahwa resiko komplikasi kehamilan
ilmu kebidanan dalam memberikan asuhan dapat dideteksi secara dini bila ibu hamil
kebidanan pada klien yang menjadi tanggung melaksanakan kunjungan rutin pemeriksaan
jawab bidan mulai dari kehamilan sampai kehamilan sesuai dengan standar yang telah
Keluarga Berencana (KB) termasuk ditetapkan.
kesehatan reproduksi perempuan dan
pelayanan kesehatan masyarakat. Kehamilan 4. KESIMPULAN
dan kelahiran biasanya merupakan proses Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
yang normal, alami dan sehat. Sebagai bidan, diambil keseimpulan :
kita membantu dan melindungi proses a. Kunjungan pemeriksaan kehamilan yang
kelahiran tersebut. Sebagai bidan kita dilaksanakan ibu tidak baik yang berarti
percaya bahwa model asuhan kebidanan yang tidak sesuai dengan standar minimal
membantu dan melindungi proses kelahiran b. Mayoritas ibu-ibu hamil mengalami tanda
normal, adalah yang paling sesuai untuk bahaya selama kehamilan
kebanyakan ibu selama kehamilan dan c. Ada hubungan antara kunjungan
kelahiran (Yulizawati dkk, 2017). pemeriksaan kehamilan dengan kejadian
Sesuai dengan teori bahwa 15% ibu hamil tanda bahaya
akan mengalami komplikasi berkaitan
dengan kehamilannya yang dapat 5. REFERENSI
mengancam jiwa ibu dan bayi, deteksi dini
tanda bahaya kehamilan dan faktor resiko Bandiyah, Siti. 2013. Kehamilan,
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk Persalinan & Gangguan
menemukan ibu hamil yang memiliki tanda- Kehamilan. Yogyakarta: Nuha
tanda bahaya kehamilan dan faktor resiko Medika.
terhadap kehamilan (Pantiawati ika, 2014). Dinkes Deli Serdang, 2021 Profil Kesehatan
Kemungkinan resiko terjadinya Kabupaten Deli Serdang.
komplikasi pada ibu dilihat kembali dari Enny Fitriahadi, 2017 Asuhan Kehamilan
karakteristik ibu diamana mayoritas usia ibu disertai Daftar Tilik. Universitas
kurang dari 20 dan lebih dari 35 tahun serta ‘Asisyiyah Yogyakarta.
ibu-ibu telah memiliki anak lebih atau sama Fatimah dan Nuryaningsih, 2017 Asuhan
dengan 3 orang, hasil temuan dari penelitian Kebidanan Kehamilan Fakultas
ini menunjukkan bahwa ada keterkaitan atau Kedokteran dan Kesehatan Universitas
hubungan antara kunjungan pemeriksaan Muhammadiyah Jakarta
kehamilan dengan kejadian tanda bahaya Kemenkes RI (2014) Pusat Data dan
yang berarti bahwa ibu-ibu yang tidak rutin Informasi Kesehatan Indonesia. Dari:
melaksanakan kunjungan pemeriksaan http://www.depkes.go.id/resources/do

Volume 9 Nomor 1 Maret 2022 Page 4


Jurnal Delima Harapan 2022

wnload/pusdatin/infodatin/i nfodatin- Siti Tyastuti dan Heni Puji Wahyuningsih,


ibu.pdf.Diakses 05-01- 2017. 2016 Modul Bahan Ajar Cetak
Pantiawati Ika. 2014. Asuhan Kebidanan I Kebidanan Asuhan Kebidanan
(Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Kehamilan, Kemenkes RI
Medika. Yulizawati dkk, 2017 Asuhan Kebidanan
Prawirohardjo, S.2014. Ilmu Kebidanan. Pada Kehamilan, Erka Rumah Kayu
Edisi Keempat. Jakarta: Bina Pustaka. Pustaka Utama.

Volume 9 Nomor 1 Maret 2022 Page 5

Anda mungkin juga menyukai