Keganasan Alat
Kandungan
Dosen Pengampu:
Syiska Atik Maryanti, S.SiT., M.Keb
Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan
Sistem Respirasi
payudaranya menjadi lebih lunak. Setelah bulan
kedua payudara akan bertambah ukurannya dan Kecepatan napas pada hakikatnya tidak
vena-vena di bawah kulit akan lebih terlihat. Puting berubah, tetapi volume tidal (tidal volume)
payudara akan lebih besar, kehitaman dan tegak. dan resting minute ventilation
Setelah bulan pertama suatu cairan berwarna meningkat secara bermakna seiring
kekuningan yang disebut kolostrum dapat keluar. dengan perkembangan kehamilan.
Perubahan Anatomi Fisiologi
Sistem Perpapasan
Sistem Kardiovaskuler
Sejak awal usia gestasi 12 minggu, dan terus
berlanjut hingga 2 bulan pertama kehamilan, Sejak pertengahan kehamilan, pembesaran uterus
wanita mengalami kesulitan untuk mulai tidur akan menekan vena cava inferior dan aorta bawah
sering terbangun jam tidur malam yang lebih saat ibu berada pada posisi terlentang. Hal itu akan
sedikit serta efisiensi tidur yang berkurang. berdampak pada pengaruh darah balik vena ke
jantung sehingga terjadi penurunan preload dan
cardiooutput yang kemudian dapat menyebabkan
hipotensi arteri.
Keganasan Pada Alat
Kandungan
Keganasan
Adanya keganasan ginekologi pada kehamilan umumnya
merupkan trauma berat baik bagi penderita maupun
keluarganya. Oleh karena keadaanini sering ditemukan
pada Wanita muda, ada baiknya semua Wanita yang hamil
dilakukan pemeriksaan papsmear.
Jenis – jenis penyakit Keganasan Pada
Alat Kandungan
01 02 03
Kanker Ovarium Kanker Karsionoma Vulva
Endometrium
04 05
Karsionoma Serviks Karsinoma Ovarii
Uteri
Kanker Ovarium
Kanker Ovarium adalah proses keganasan primer yang terjadi pada
ovarium. Tidak ada tes screening awal yang terbukti untuk kanker
ovarium. Tidak ada tandatanda awal yang pasti. Beberapa wanita
mengalami ketidaknyamanan pada abdomen dan bengkak
Faktor Resiko
1. Umur
2. Paritas
3. Manarche
4. Riwayat Keluarga
5. Infertilitas
6. Faktor Hormonal
Kanker Ovarium
Komplikasi
Komplikasi umum dari kanker ovarium adalah sebagai berikut:
1. Pecahnya tumor: menyebabkan gejala sakit perut, mual, dan muntah yang
parah
2. Torsi tumor (twist): drainase vena terhalang oleh tumor yang menyebabkan
penyumbatan. Penderita diserang rasa sakit yang sangat parah di perut
bagian bawah disertai rasa mual, muntah, dan syok bila kondisinya menjadi
lebih parah.
3. Infeksi: demam, sakit perut, distensi perut, peningkatan jumlah sel darah
putih, dan peningkatan suhu tubuh yang akan menyebabkan perbedaan
perit onitis (radang pada lapisan dalam perut yang melapisi organ tubuh)
4. Perubahan tumor jinak menjadi ganas: tumor tumbuh dengan cepat dalam
waktu singkat. Pasien merasa kembung di bagian perut atau lambung,
kehilangan nafsu makan
5. Gejala anemia: pasien stadium lanjut mengalami gejala pendarahan, kehil
angan nafsu makan, obstruksi usus, penurunan berat badan, kehilangan
energi, rasa tidak nyaman pada perut.
Kanker Endometrium
Kanker endometrium adalah keganasan yang berasal dari sel-sel epitel yang
meliputi rongga rahim (endometrium). Kanker ini terjadi pada endometrium,
lapisan paling dalam dari dinding uterus, dimana sel-sel endometrium tumbuh
secara tidak terkontrol, menginvasi dan merusak jaringan di sekitarnya.
Faktor Predisposisi
1. Penggunaan Esterogen
2. Hiperlasia Endometrium
3. Riwayat Keluarga
4. Tumor memproduksi Esterogen
Kanker Endometrium
Kehamilan pada penderita dengan karsinoma ovarii ditemukan sebanyak 2%-5% sedang pada Wanita
tidak hamil sebanyak 18%-20%. Tanda gejala pada dasarnya tidak berbeda dengan Wanita tidak hamil.
Bila pada follow up ternyata mengalami regulasi, umumnya suatu kista fungsional (korpus luteum).
Gejala yang timbul mungkin merupakan komplikasi yang dapat berupa torsi, perdarahan ataupun
infeksi. Dapat menyebabkan akut abdomen dengan muntah dan mungkin juga shock.
Umumnya kasus yang ditemukan stadium III dan IV. Tumor yang paling agresif dalam arti suka ada
penyebaran awal adalah adenoskarsinoma dan kostadenokarsinoma serosa. Survival penderita karsinoma
avarii yang hamil dan tidak hamil tidak berbeda. Tipe tumor dan penyebaran menentukan 5-year cure rate.
Kehamilan tidak berpengaruh terhadap tumor. Interupsi terhadap kehamilan tidak mempunyai manfaat
untuk prognosis penyakit
jika ibu hamil mengalami penyakit keganasan yang telah
disebutkan, apakah masih boleh dilakukan kemoterapi? Apa
saja kontraindikasi dari pelaksanaan kemoterapi?
Kemoterapi dapat dijalani oleh ibu hamil dengan risiko minimal pada janinnya. Penelitian menunjukkan
bahwa kemoterapi umumnya aman bagi ibu dan bayinya selama trimester kedua dan ketiga, setelah
organ bayi berkembang sepenuhnya. Namun, terapi radiasi dan terapi hormon harus ditunda sampai
setelah wanita hamil melahirkan.
Menurut National Foundation for Cancer Research jika kanker terjadi pada trimester pertama, kemoterapi
dapat menyebabkan cacat lahir atau keguguran. Resiko yang paling mungkin terjadi adalah kelahiran
prematur dan kemungkinan bayi kecil untuk usia kehamilan.Meskipun ini adalah risiko penting yang harus
diperhatikan, risiko tersebut belum tentu umum.Setelah bayi lahir, ibu dapat melanjutkan perawatan.
Hanya saja, jika menerima kemoterapi, ia tidak boleh menyusui karena obat dapat ditransfer melalui ASI.
Namun, tindakan ini perlu ditinjau kembali oleh dokter, mana yang lebih aman untuk ibu dan janin.
Kesimpulan