Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
1. Ovum : Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri
dari suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh
zona pellusida oleh kromosom radiata.
2. Spermatozoa : Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk
lonjong agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala
dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma
dapat bergerak cepat.
3. Konsepsi : Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan
ovum di tuba fallopii.
4. Nidasi : Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke
dalam endometrium.
5. Plasentasi : Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang
berguna untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
(Mochtar, 1998: hal 17).
B. Proses Kehamilan
Sebagai sebuah proses biologis yang alami, kehamilan dapat di
pandang dari perspektif kesehatan yang meliputi 4 tahapan proses sebagai
berikut:
1. Pertama, terjadi proses pembuhaan sel telur wanita oleh spermatozoa dari
pihak pria,
2. Kedua, sel telur yang di buhai akan berkembang jadi bakal embrio
3. Ketiga, bakal embrio selanjutnya mengalami pembelahan hingga
menghasilkan embrio, atau sering pula disebut sebagai bakal janin
4. Keempat, atau tahap terakhir terjadi di rongga rahim, yaitu menmpelnya
bakal janin pada selaput lendir janin. ( Novaria & Budi,2009: hal 39 ).
Agar terjadi kehamilan sebaiknya senggama dilakukan sebelum tepat
di hari wanita ovulasi karena sperma dapat hidup sampai 3 hari di dalam
vagina, sedangkan ovum hanya bertahan 12-24 jam setelah di keluarkan dari
ovarium (ovulasi) kapan wania mengalami ovulasi dapat di kenali melalui
bentuk cairan vagina yang keluar. Jika terlihat bening, banyak ,licin, maka
kemungkinan besar wanita dalam keadaan subur, caran vagina secara
bertahap akan menjadi kental dan berwarna putih keruh setelah melewati
masa ovulasi. (Sulistyawati,2009: hal 35).
Salah satu faktor yang memudahkan terjadinya kehamilan adalah
sperma yang sehat. Sperma yang sehat diperlukan oleh setiap proses
kehamilan sperma yang di butuhkan oleh pasangan suami istri untuk
mewujudkan kehamilan setidaknya memerlukan 3 syarat,yaitu:
1. Sperma yang mempunyai bentuk sempurna dan menuju arah yang tepat
ke bagian dalam vagina dalam wanita dan rahim.
2. Sperma yang lincah dan mempunyai gerakan yang aktif.
3. Sekurang – kurangnya di perluakan 20 juta sperma permili liter dari
semen. ( Novaria & Budi, 2009 : hal 41).
3. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel
baru juga ditunda. Hanya satu korpusluteum yang dapat ditemukan di
ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal
kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesteron
dalam jumblah yang relatif minimal.
Relaksin, suatau hormon protein yang mempunyai struktur mirip
dengan insulin dan isulin like growth faktor Idan II, di sekresikan oleh
korpus luteum, desidua, plasenta,dan hati.aksi biologi utamanya adalah
dalam proses remodelling jaringan ikat pada saluran reproduksi, yang
kemudian akan mengakomodasi kehamilan dan keberhasilan proses
persalinan.
4. Vagina dan perinium
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas
padakulit dan atas otot di perinium dan vulva sehingga pada vagina akan
terlihat berwarna keunguan yang di kenal dengan tanda cadwick.
Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumblah
jaringan ikat dan hipertofi dari sel-sel otot polos.
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan
persiapan untuk mengalami peregangan padawaktu persalinan dengan
meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat, dan
hipertofi otot polos. Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya
dinding vagina.papila mukosa juga mengalami hipertrofi dengan
gambaran seperti paku sepatu.
5. Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah
payudara dan paha. perubahan ini dikenal dengan striaegrafidarum.pda
multi para selain striae kemerahan itu sering kali di temukan garis
berwarna perak berliku yang merupakan sikatrik dari striae sebelumnya.
Para banyak perempuan kulit digaris pertengahan perutnya(linea
alba) akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan lines
ligra. Kadang-kadang akan muncul dalam ukuran yang berfariasi pada
wajah dan leher yang disebut dengan kloasma.
Perubahan ini dihasilkan dari cadangan melanin pada daerah
epidermal dan dermal yang penyebab aslinya belom diketahui adanya
peningkatan kadar serum melaocyte stimulating hormon pada akhir bulan
kedua masih sangat diragukan sebagai penyebabnya. Esterogen dan
progesteron diketahui mempunyai peran dalam melanogenesis dan
diduga bisa mejadi faktor pendoronya.
6. Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi
lebih lunak. setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya
dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat.puting payudara akan
terlihat besar, kehitaman dan tegak.setelah bulan pertama suatu cairan
berwarna kekuningan yang disebut kolostrum dapat keluar. Setelah
persalinan kadar progestero dan esterogen akan menurun sehingga
pengaruh inhibisi progesteron terhadap laktabulmin akan hilang
peningkatan prolaktin akan merangsang sintesis laktose dan pada
akhirnya akan meningkatkan produksi ASI susu. Pada bulan yang sama
ariola akan lebih besar dan kehitaman. Jika payudara semakin membesar,
striae seperti yang terlihat pada perut yang akan muncul. Ukuan payudara
sebelum kehamilan tidak mempunyai hunbungan dengan banyaknya air
susu yang akan dihasilkan. (prawirohardjo, sarwono, 2014 : hal 175 )
e. Pola seksual
Trimester I : Tidak boleh terlalu sering karena dapat
menyebabkan abortus.
Trimester II : Boleh melakukan tetapi harus hati-hati
karena perut ibu mulai membesar.
Trimester III : Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati
karena dapat menyebabkan ketuban pecah dini dan
persalinan prematur. (Bobak,2004 :135)
b. Data obyektif
1. Pemeriksaan umum
K/U : Baik/tidak,cemas/tidak,untuk mengetahui
keadaan umum pasien secara keseluruhan.
Kesadaran : Composmentis/apatis/letargis/somnolen
Tekanan darah : Tekanan darah pada orang normal rata-rata
120/80 mmHg. Pada ibu hamil tekanan darah menurun hingga
pertengahan kehamilan.
Nadi : N=70x/menit, ibu hamil 80-90x/menit
Suhu : N=(36,5◦C-37,5◦C) bila suhu ibu hamil
>37,5◦C dikatakan demam.
RR : N=(12-20x/menit) ibu hamil akan bernafas
lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya.
BB :....Kg (trimester I bertambah 4 Kg, trimester
II dan III bertambah 0,5 kg/hari)
TB : <dari 145 cm (resiko meragukan,
berhubungan dengan kesempitan panggul)
Lila : >23,5cm. Jika ,23,5 merupakan indikator
status gizi kurang.
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut : Bersih/kotor, warna hitam/merah jagung,
mudah rontok/tidak.
Muka : Muka bengkak/odema tanda eklampsi,terdapat
cloasma gravidarum sebagai tanda kehamilan. Muka
pucat tanda anemia.
Mata : Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu
yang akan mempengaruhi kehamilan dan peralinan yaitu
perdarahan, sclera icterus perlu dicurigai ibu mengidap
hepatitis.
Hidung : Simetris,adakah sekret,ada kelainan lain.
Mulut & gigi : Bibir pucat tanda ibu anemia,bibir kering
tanda dehidrasi,sariawan tanda ibu kekurangan vit
C,caries gigi menandakan ibu kekurangan kalsium.
Leher : Adanya pembesaran kelenjar typoid menandakan
ibu kekurangan iodium, sehingga dapat menyebabkan
terjadinya kretinisme pada bayi dan bendungan vena
jugularis/tidak.
Dada : Bagimana kebersihannya, terlihat hiperpigmentasi
pada areola mammae tanda kehamilan,puting susu datar
atau tenggelam membutuhkkan perawatan payudara
untuk persiapan menyusui.
Genetalia : Bersih/tidak, varises/tidak, ada
condiloma/tidak, keputihan/tidak.
Ekstremitas : Adanya odema pada ekstermitas atas atau
bawah dapat dicurigai adanya hipertensi hingga
preeklamsi dan diabetes melitus,varises/tidak, kaki sama
panjang/tidak mempengaruhi jalannya persalinan.
b. Palpasi
Tujuan :
Untuk mengetahui umur kehamilan
Untuk mengetahui bagian-bagian janin
Untuk mengetahui letak janin
Janin tunggal atau tidak
Sampai dimana bagian terdepan janin masuk kedalam
rongga panggul
Adakah keseimbangan antara ukuran kepala dan janin
Untuk menetahui kelainan abnormal ditubuh
Letak palpasi
Kepala : Adakah benjolan abnormal
Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis.
Jika ada hal ini berpengaruh pada saat
persalinan terutama saat meneran.
Dada : Adanya benjolan pada payudara waspadai
adanya kanker payudara.
Abdomen :
1) Leopod I : Untuk menentukan usia kehamilan
berdasarkan TFU dan sebagian yang teraba di
fundus uteri.
2) Leopod II : Untuk menentukan letak punggung
anak pada letak memanjang dan menentukan letak
kepala pada letak lintang.
3) Leopod III : Untuk menentukan bagian terbawah
janin,dan apakah bagian terbawah sudahmasuk
PAP atau belum.
4) Leopod IV : Seberapa jauh bagian terbawah masuk
PAP.
c. Auskultasi
Tujuan :
Menentukan hamil atau tidak
Anak hidup atau tidak
Membantu menentukan habitus,kedudukan punggung
anak,presentasi anak tunggal/kembar yaitu terdenar pada
dua tepat dengan perbedaan 10 detik.
Perlu Auskultasi
Dada : Adanya ronkhiatau wheezing perlu dicurigai
adanya asma atau TBC yang dapat memperberat
kehamilan.
Abdomen : DJJ (+)normal 120-160x/menit, teratur dan
reguler.
3. Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan laboratoruim
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar
protein glukosanya,diperiksa darah untuk mengetahui faktor
rhrsus,golongan darah,Hb dan penyakit rubella.
b) Pemeriksaan rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjutkarena
sebelum bulan ke 4 rangka janin belum nampak. Pemeriksaan
rontgen dilakukan pada kondisi :
Diperlukan tanda pasti hamil
Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan
palpasi
Mencari sebab dari hidraamnion
Untuk menentukan kelainan anak
c) Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
Mengetahui posisi plasenta
Mengetahui adanya IUFD
Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.
(Marjati dkk,2010:95-97).
C. Perencanan
Tujuan : setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 15 menit
diharapkan ibu mengerti penjelasan yang diberikan oleh petugas.
Kriteria hasil :
1. Klien dapat mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh
petugas.
2. Pasien dapat mengulang penjelasan.
Intervensi :
1. Mejelaskan hasil pemeriksaan pada pasien
2. Anjurkan pasien untuk makan dengan izi yangseimbang
3. Anjurkan pasien istirahat yan cukup dan mengurangi aktivitas berat
4. Anjurkan ibu untuk kontrol ulang.
Rasional :
1. Diharapkan pasien dapat mengerti tentan keadaannya saat ini.
2. Diharapkan pasien dapat terpenuhi gizinya.
3. Diharapkan dengan istirahat dan mengurani aktivitas ibu selalu dengan
keadaan baik dan rentan terkrna penyakir
4. Dengan pemeriksaan diharapkan dapat diketahui pertumbuhan dan
perkembangan janin.
D. Implementasi
Implementasi yang komprehensif merupakan pengolahan dan perwujudan
dari perencanaan, pelaksanaan dapat terevaluasi dengan baik.
E. Evaluasi
Mengevaluasi ulang untuk menilai kemampuan dalam pemeriksaan asuhan
keperawatan dalam evaluasikasus menggunakan SOAP.