Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 8 / No.

1 / Januari 2013

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Praktik Bidan dalam


Melaksanakan Peran sebagai Pendidik Pada Perawatan Kehamilan di
Kabupaten Magelang Tahun 2010

Siti Rofi’ah*), Tinuk Istiarti**), Priyadi NP**)


*)
Poltekkes Kementrian Kesehatan Semarang
Koresponden : nandasheeta@yahoo.com
**)
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang

ABSTRAK
Pendidikan kesehatan yang diberikan oleh bidan pada saat melakukan perawatan kehamilan
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, menumbuhkan sikap dan perilaku positif ibu hamil
untuk menjaga kesehatan diri dan kehamilannya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa faktor-
faktor yang berhubungan dengan praktik bidan dalam melaksanakan peran sebagai pendidik pada
perawatan kehamilan. Jenis penelitian ini adalah explanatory research menggunakan desain cross
sectional study dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif sampel penelitian sebanyak
57 orang bidan, kualitatif sampel sebanyak 5 orang ibu hamil, 1 orang Sie Kesga DinKes kabupaten
Magelang dan 1 orang Sie organisasi IBI cabang kabupaten Magelang. Hasil penelitian menunjukkan
sebagian besar (68,4%) responden melakukan praktik baik. Faktor yang berhubungan dengan
praktik bidan dalam melaksanakan peran sebagai pendidik pada perawatan kehamilan adalah sikap
bidan, lama bekerja bidan dan perilaku komunitas bidan. Sedangkan faktor paling dominan yang
berpengaruh terhadap praktik bidan dalam melaksanakan peran sebagai pendidik pada perawatan
kehamilan. adalah perilaku komunitas bidan
Kata Kunci : Praktik Bidan, Peran Pendidik, Perawatan Kehamilan

ABSTRACT
Factors that related to the Midwifery Practice in carrying the Rules as an educator at
Antenatal Care of Magelang District in 2010.
Health education that is given by midwive in antenatal care was hoped can improve the
knowledge, grow the attitude and positif behaviour from pregnant women to care her pregnancy
and health. This research intents to analize the factors that related to the midwifery practice
in carrying the rule as an educator at antenatal care.This research is an explanatory research
by using design cross sectional study with qualitative and quantitative approaches. The
cuantitative research sample is 57 midwives, 5 pregnant women, 1 worker from health
institution and IBI organization of Magelang district for checking the data. The research
results prove that most of the respondences (68,4 %) do the practice well. Factors that related
to the midwifery practice in carrying the rules as an educator at antenatal care, are midwive
attitude, period in midwive’s work and midwive community behaviour. And the most dominant
factor that influence to midwivery practice in carrying the rule as an educator at antenatal
care is midwive community behaviour.
Key words : Midwifery Practice, the Rules as an Educator, Antenatal Care

30
Praktik Bidan dalam ... (Siti R, Tinuk I, Priyadi NP)

PENDAHULUAN berhubungan dengan praktik bidan dalam


Menurut Survei Demografi dan Kesehatan melaksanakan peran sebagai pendidik pada
Indonesia (SDKI) tahun 2007 Angka Kematian perawatan kehamilan di kabupaten Magelang.
Ibu yaitu 228/ 100.000 kelahiran hidup. Angka
Kematian Ibu di Propinsi Jateng tahun 2008 METODE PENELITIAN
sebesar 114,42/100.000 kelahiran hidup Jenis penelitian ini adalah explanatory
(Dinkes Prop. Jateng, 2008), sedangkan di research dengan desain penelitian Cross
kabupaten Magelang tahun 2008 angka kematian Sectional Study. Penelitian ini dengan
ibu sebesar 59,52/ 100.000 kelahiran hidup. pendekatan kuantitatif dan kualitatif pada
Angka ini meningkat pada tahun 2009 yakni beberapa faktor yang dianggap penting. Populasi
sebesar 121,01/ 100.000 kelahiran hidup. dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang
Kejadian kematian ibu di kabupaten Magelang bekerja di Puskesmas kabupaten Magelang yang
pada tahun 2009 disebabkan oleh : eklampsia terdapat kematian ibu pada tahun 2009
28%, perdarahan 20%, emboli 8%, lain-lain sebanyak 227 orang yang bekerja di 16
(penyakit) : 44% (Dinkes Kab. Magelang, 2010) Puskesmas (Dinkes Kab. Magelang, 2010).
Eklampsia dan perdarahan pada waktu Jumlah sampel sebanyak 57 orang. Sedangkan
persalinan sebenarnya dapat dicegah jika ibu untuk data kualitatif dilakukan cross check
hamil maupun keluarga mempunyai pengetahuan terhadap apa yang telah dilakukan oleh responden
tentang tanda bahaya kehamilan dan segera dalam praktik melaksanakan peran sebagai
mencari bantuan tenaga kesehatan saat timbul pendidik pada perawatan kehamilan dengan
gejala awal. Hal ini tidak terlepas dari peran melakukan wawancara mendalam terhadap 5
tenaga kesehatan, dalam hal ini bidan untuk orang ibu hamil yang pernah mendapatkan
melaksanakan peran sebagai pendidik di minimal 3 kali perawatan kehamilan oleh bidan
masyarakat. Bidan sebagai ujung tombak di Puskesmas yang dijadikan sampel penelitian.
pelayanan kesehatan ibu dan anak di masyarakat Cross check juga dilakukan kepada Sie
hendaknya mampu melakukan pendidikan Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan kabupaten
kesehatan kepada masyarakat. Magelang dan Sie Organisasi Ikatan Bidan
Dengan pendidikan kesehatan yang Indonesia (IBI) cabang kabupaten Magelang.
dilakukan oleh bidan pada saat perawatan Pengambilan sampel kuantitatif dilakukan
kehamilan maka diharapkan setiap persalinan melalui beberapa tahap :
dapat ditolong oleh tenaga kesehatan. Harapan Tahap pertama yaitu dengan cara Purposive
lain adalah agar ibu hamil dan keluarga sampling (Notoatmodjo, 2002) yaitu didasarkan
mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan serta pada pertimbangan Puskesmas yang mempunyai
komplikasi yang mungkin timbul dari masalah angka kematian ibu (AKI) melebihi angka
tersebut. kematian ibu kabupaten Magelang ada 16
Pendidikan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas. Agar distribusi menyebar mewakili
bidan pada saat melakukan perawatan kehamilan responden yang jauh dari pusat kota dan dekat
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, dengan pusat kota maka dilakukan penentuan
menumbuhkan sikap dan perilaku positif ibu hamil lagi berdasarkan letak Puskesmas dengan pusat
untuk menjaga kesehatan diri dan kehamilannya. kota memakai cara Purposive Sampling.
Penelitian ini menganalisa karakteristik Berdasarkan pertimbangan ini diperoleh 5 (lima)
responden, pengetahuan, sikap, motivasi, kelompok Puskesmas.
perilaku komunitas bidan, dukungan masyarakat, Tahap kedua yaitu Penentuan sampel
dan ketersediaan sarana yang kemungkinan memakai cara Stratified Random Sampling

31
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 8 / No. 1 / Januari 2013

(Notoatmodjo, 2002) yaitu masing-masing HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


kelompok yang mempunyai karakteristik yang Analisis Univariat
sama diambil 1 untuk mewakili yaitu Puskesmas Usia termuda responden 24 tahun, tertua 55
dengan angka kematian ibu yang tertinggi pada tahun. Sebagian besar responden berusia > 36
kelompok tersebut. tahun (59,6 %). Lama bekerja responden paling
Untuk menentukan jumlah sampel bidannya baru 2 tahun, paling lama 33 tahun, median 17
dari masing-masing Puskesmas menggunakan tahun. Sebagian besar responden dengan lama
Proportionate Random Sampling bekerja > 17 tahun sebanyak 57,9 %,
(Notoatmodjo, 2002) sebagai berikut : mempunyai pengetahuan tentang praktik bidan
• Ngablak : 16/65 x 57 = 14.03 dalam melaksanakan peran sebagai pendidik
dibulatkan 14. baik (68,4 %), mempunyai sikap mendukung
• Salaman I : 16/65 x 57 = 14.03 (52,6 %) terhadap praktik bidan dalam
dibulatkan 14. melaksanakan peran sebagai pendidik,
• Salam : 14/65 x 57 = 12.27 mempunyai motivasi baik (71,9 %) terhadap
dibulatkan 12. praktik bidan dalam melaksanakan peran sebagai
• Muntilan I : 10/65 x 57 = 8.77 pendidik. Sebagian besar (75,4 %) responden
dibulatkan 9. berpendapat perilaku komunitas mendukung,
• Sawangan II : 9/65 x 57 = 7.89 dukungan masyarakat baik (59,6 %) dan
dibulatkan 8. ketersediaan sarana memadai (63,2 %). Praktik
Jumlah : 57 bidan. bidan dalam melaksanakan peran sebagai
Dengan kriteria : bidan yang sudah lulus atau pendidik pada perawatan kehamilan sebagian
sedang menempuh Diploma III Kebidanan dan besar baik (68,4 %).
bidan yang melayani klien ibu hamil dengan
kunjungan minimal 3 kali pada bulan Desember Analisis Bivariat
tahun 2010 Hubungan antara Umur Bidan dengan
Data penelitian yang diperoleh peneliti adalah Praktik Bidan dalam Melaksanakan Peran
data primer berupa data kuantitatif yang diperoleh sebagai Pendidik pada Perawatan
melalui wawancara dengan menggunakan Kehamilan
kuesioner serta data kualitatif yang diperoleh Responden yang melaksanakan peran
melalui wawancara mendalam. Pengambilan data sebagai pendidik pada perawatan kehamilan
sekunder dilakukan untuk melengkapi kebutuhan dengan baik dan berusia < 36 tahun mempunyai
data yang sesuai untuk keperluan penelitian persentase yang lebih tinggi dibandingkan
seperti Laporan Tahunan Dinas Kesehatan. responden yang berusia > 36 tahun (82,6 %
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner berbanding 70,6 %). Hal ini menunjukkan
dilakukan terhadap 30 orang bidan di Kabupaten kecenderungan bahwa praktik melaksanakan
Temanggung. Analisis data penelitian dilakukan peran sebagai pendidik pada perawatan
dengan cara sebagai berikut : analisis univariat, kehamilan secara baik lebih sering dilaksanakan
analisis bivariat dilakukan dengan uji korelasi oleh bidan yang berusia < 36 tahun.
rank spearman (Arikunto, 2002), analisis Dari hasil uji hubungan antara umur bidan
multivariat menggunakan uji regresi logistik dengan praktik bidan dalam melaksanakan peran
berganda (Dahlan, 2008). sebagai pendidik pada perawatan kehamilan
menghasilkan p value = 0,070 (p > 0,05) berarti
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
antara variabel umur dengan variabel praktik

32
Praktik Bidan dalam ... (Siti R, Tinuk I, Priyadi NP)

bidan dalam melaksanakan peran sebagai bidan dengan praktik bidan dalam melaksanakan
pendidik. peran sebagai pendidik pada perawatan
Praktik bidan dalam melaksanakan peran kehamilan menghasilkan p value = 0,050 (p d”
sebagai pendidik pada perawatan kehamilan oleh 0,05) berarti dapat disimpulkan bahwa ada
bidan kelompok usia > 36 tahun ada yang kurang hubungan antara variabel lama bekerja dengan
baik kemungkinan disebabkan karena faktor variabel praktik bidan dalam melaksanakan peran
daya ingat yang sudah menurun dan kurangnya sebagai pendidik.
informasi terbaru tentang perawatan kehamilan. Muchlas menyatakan bahwa meskipun
Sedangkan praktik melaksanakan peran sebagai prestasi seseorang itu bisa ditelusuri dari prestasi
pendidik oleh responden kelompok usia < 36 sebelumnya namun sampai saat ini belum bisa
tahun dengan baik kemungkinan disebabkan disimpulkan bahwa dengan faktor lain yang
karena mereka masih baru lulus dari pendidikan dianggap sama, pengalaman kerja yang sudah
baik itu DI maupun DIII Kebidanan, selain juga lama, belum dapat menjamin bahwa mereka lebih
karena faktor daya ingat yang masih bagus. produktif dan baik daripada mereka yang
Namun, berdasarkan hasil kajian kualitatif mempunyai pengalaman kerja dengan waktu yang
dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara lebih singkat (Muchlas). Pada penelitian ini,
umur bidan dengan praktik bidan dalam responden yang sudah lama bekerja cenderung
melaksanakan peran sebagai pendidik pada kurang baik dalam praktik melaksanakan peran
perawatan kehamilan. Semakin tua umur bidan sebagai pendidik pada perawatan kehamilan.
maka akan semakin baik dalam praktik Lamanya responden dalam memberikan
melaksanakan peran sebagai pendidik pada pelayanan terutama saat perawatan kehamilan
perawatan kehamilan. Hal ini karena dengan belum tentu lebih menghayati dalam
bertambahnya usia maka akan mempengaruhi melaksanakan peran fungsi dan kompetensinya
kematangan seseorang baik fisik, psikis dan secara maksimal. Secara umum, bidan dalam
sosial. Begitu pula dengan kematangan berfikir memberikan perawatan kehamilan pada klien
sehingga akan melakukan peran sebagai pendidik hanya merupakan suatu rutinitas. Terutama bidan
pada perawatan kehamilan dengan lebih baik. yang sudah lama bekerja, yang sudah mempunyai
banyak klien, mereka akan merasa sangat
Hubungan antara Lama Bekerja Bidan terbebani dan menganggap membuang waktu jika
dengan Praktik Bidan dalam Melaksanakan harus memberikan pendidikan kesehatan sesuai
Peran sebagai Pendidik pada Perawatan langkah-langkah yang telah ditetapkan.
Kehamilan Berdasarkan kajian kualitatif dapat diketahui
Responden yang baik dalam melaksanakan bahwa terdapat hubungan positif antara lama
peran sebagai pendidik pada perawatan bekerja bidan dengan praktik bidan dalam
kehamilan dan yang mempunyai lama kerja < melaksanakan peran sebagai pendidik pada
17 tahun mempunyai persentase yang lebih tinggi perawatan kehamilan. Semakin lama seorang
dibandingkan responden yang yang mempunyai bidan bekerja maka akan semakin baik dalam
lama kerja e” 17 tahun (79,2 % berbanding menjalankan peran sebagai pendidik pada
72,7 %). Hal ini menunjukkan bahwa responden perawatan kehamilan. Dengan lamanya bidan
yang mempunyai masa kerja lebih sedikit memberikan pelayanan terutama perawatan
cenderung melaksanakan peran sebagai pendidik kehamilan maka akan semakin banyak
lebih baik dibandingkan responden yang pengalaman yang dimiliki sehingga akan
mempunyai masa kerja lebih lama. menambah rasa percaya diri dalam memberikan
Dari hasil uji hubungan antara lama bekerja pelayanan.

33
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 8 / No. 1 / Januari 2013

Hubungan antara Pengetahuan Bidan dengan diketahui bahwa ada hubungan antara
Praktik Bidan dalam Melaksanakan Peran pengetahuan bidan dengan praktik bidan dalam
sebagai Pendidik pada Perawatan Kehamilan melaksanakan peran sebagai pendidik pada
Responden yang mempunyai pengetahuan perawatan kehamilan.
tentang praktik melaksanakan peran sebagai
pendidik secara baik dan mampu dalam Hubungan antara Sikap Bidan dengan
melaksanakan peran sebagai pendidik dengan Praktik Bidan dalam Melaksanakan Peran
baik mempunyai persentase yang lebih tinggi sebagai Pendidik pada Perawatan
dibanding yang mempunyai pengetahuan kurang Kehamilan
baik (76,9 % berbanding 72,2 %). Dengan Responden yang melaksanakan peran
demikian semakin baik pengetahuan bidan sebagai pendidik pada perawatan kehamilan
tentang praktik melaksanakan peran sebagai dengan baik dan mempunyai sikap mendukung
pendidik maka kemampuan praktik bidan dalam terhadap praktik melaksanakan peran sebagai
melaksanakan peran sebagai pendidik juga pendidik mempunyai persentase lebih tinggi
semakin baik dan semakin kurang pengetahuan dibandingkan responden yang mempunyai sikap
bidan tentang praktik melaksanakan peran kurang mendukung terhadap praktik
sebagai pendidik maka kemampuan praktik melaksanakan peran sebagai pendidik (90,0 %
melaksanakan peran sebagai pendidik juga berbanding 59,3 %). Berdasarkan hal tersebut
semakin kurang. maka sikap responden yang mendukung
Dari hasil uji hubungan antara pengetahuan terhadap praktik melaksanakan peran sebagai
bidan dengan praktik bidan dalam melaksanakan pendidik akan mempengaruhi responden dalam
peran sebagai pendidik pada perawatan melaksanakan praktik peran sebagai pendidik
kehamilan menghasilkan p value = 0,357 (p > pada perawatan kehamilan secara baik.
0,05) berarti dapat disimpulkan bahwa tidak ada Dari hasil uji hubungan antara sikap bidan
hubungan antara variabel pengetahuan dengan dengan praktik bidan dalam melaksanakan peran
variabel praktik bidan dalam melaksanakan peran sebagai pendidik pada perawatan kehamilan
sebagai pendidik pada perawatan kehamilan. menghasilkan p value = 0,022 (p < 0,05) berarti
Pengetahuan bidan tidak mempengaruhi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
praktik bidan dalam melaksanakan peran sebagai variabel sikap dengan variabel praktik bidan
pendidik pada perawatan kehamilan karena dalam melaksanakan peran sebagai pendidik
banyaknya tugas yang harus diselesaikan oleh pada perawatan kehamilan.
bidan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan Berdasarkan kajian kualitatif, sikap bidan
di masyarakat. Bidan dalam memberikan terhadap praktik melaksanakan peran sebagai
pelayanan kebidanan, bidan mempunyai peran pendidik pada perawatan kehamilan berhubungan
sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan dengan praktik bidan dalam melaksanakan peran
peneliti (Sofyan, 2001). Hal ini diperkuat dengan sebagai pendidik pada perawatan kehamilan.
Permenkes RI No. HK.02.02/ Menkes/149/I/ Hal ini sesuai dengan teori Green yang
2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik mengatakan bahwa sikap merupakan faktor
Bidan yang menyebutkan bahwa bidan dalam predisposisi yang mempengaruhi perilaku
menjalankan praktik berwenang untuk seseorang (Green, 1991).
memberikan pelayanan kepada ibu,pelayanan Sikap bidan yang mendukung terhadap
kepada bayi, pelayanan kesehatan reproduksi praktik melaksanakan peran sebagai pendidik
perempuan dan pelayanan kesehatan masyarakat. pada perawatan kehamilan muncul dari
Adapun menurut kajian kualitatif dapat pengalaman bahwa dengan memberikan

34
Praktik Bidan dalam ... (Siti R, Tinuk I, Priyadi NP)

pendidikan kesehatan kepada klien berarti perawatan kehamilan. Mereka akan senantiasa
memberikan pemahaman terutama tentang tanda melaksanakan peran sebagai pendidik pada saat
bahaya kehamilan sehingga ibu hamil akan segera memberikan pelayanan perawatan kehamilan
datang ke petugas kesehatan apabila mereka apabila mereka memiliki alasan untuk
mengalami suatu keluhan. melaksanakannya, harapan dan tujuan yang harus
dicapainya.
Hubungan antara Motivasi Bidan dengan Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sie
Praktik Bidan dalam Melaksanakan Peran organisasi IBI cabang kabupaten Magelang yang
sebagai Pendidik pada Perawatan menyatakan bidan di kabupaten Magelang
Kehamilan mempunyai harapan bahwa dengan praktik
Responden yang mampu dalam praktik melaksanakan peran sebagai pendidik pada
melaksanakan peran sebagai pendidik secara perawatan kehamilan maka klien (ibu hamil)
baik dan mempunyai motivasi baik memiliki dapat mempunyai atau meningkat
persentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengetahuannya tentang perawatan kehamilan
responden yang memiliki motivasi kurang baik sehingga segera mencari pertolongan apabila
(78,0 % berbanding 68,8 %). Berdasarkan hal terjadi kegawatdaruratan pada kehamilan dan
tersebut maka terdapat kecenderungan bahwa persalinannya. Harapan ke depan, angka
motivasi sangat mendukung praktik bidan dalam kematian ibu dan bayi dapat menurun. Dengan
melaksanakan peran sebagai pendidik agar dapat harapan tersebut maka akan mendorong bidan
berjalan baik. untuk senantiasa melaksanakan peran sebagai
Dari hasil uji hubungan antara motivasi bidan pendidik pada perawatan kehamilan.
dengan praktik bidan dalam melaksanakan peran
sebagai pendidik pada perawatan kehamilan Hubungan antara Perilaku Komunitas
menghasilkan p value = 0,253 (p > 0,05) berarti Bidan dengan Praktik Bidan dalam
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan Melaksanakan Peran sebagai Pendidik pada
antara variabel motivasi dengan variabel praktik Perawatan Kehamilan
bidan dalam melaksanakan peran sebagai Responden yang memiliki persepsi perilaku
pendidik pada perawatan kehamilan. komunitas bidan mendukung praktik
Pada kajian kualitatif diperoleh hasil bahwa melaksanakan peran sebagai pendidik dan baik
ada hubungan positif antara motivasi bidan dalam praktiknya mempunyai persentase lebih
dengan praktik bidan dalam melaksanakan peran tinggi dibandingkan responden yang mempunyai
sebagai pendidik pada perawatan kehamilan. persepsi perilaku komunitas bidan kurang
Motivasi merupakan dorongan dalam diri mendukung (86,0 % berbanding 42,9 %). Hal
individu seseorang yang dapat dilihat dari perilaku ini menunjukkan kecenderungan bahwa perilaku
orang tersebut. Motivasi timbul karena adanya komunitas bidan dapat mempengaruhi praktik
rangsangan atau stimulus yang harus dicapai untuk bidan dalam melaksanakan peran sebagai
memenuhi kebutuhannya (Muninjaya, 2004). pendidik pada perawatan kehamilan karena
Seseorang akan melaksanakan suatu seseorang cenderung mudah terpengaruh
perilaku apabila ia mempunyai alasan yang kuat perilaku orang lain yang merupakan
untuk melaksanakannya. Adanya harapan komunitasnya.
maupun tujuan yang harus dicapai merupakan hal Dari hasil uji hubungan antara perilaku
yang mendorong seseorang melaksanakan suatu komunitas bidan dengan praktik bidan dalam
perilaku. Begitu pula dengan bidan dalam melaksanakan peran sebagai pendidik pada
melaksanakan peran sebagai pendidik pada perawatan kehamilan menghasilkan p value =

35
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 8 / No. 1 / Januari 2013

0,001 (p < 0,05) berarti dapat disimpulkan bidan juga kurang baik dalam praktik
bahwa ada hubungan antara variabel perilaku melaksanakan peran sebagai pendidik pada
komunitas bidan dengan variabel praktik perawatan kehamilan.
melaksanakan peran sebagai pendidik pada Dari hasil uji hubungan antara dukungan
perawatan kehamilan. masyarakat dengan praktik bidan dalam
Berdasarkan kajian kualitatif melalui melaksanakan peran sebagai pendidik pada
wawancara mendalam terhadap Sie Kesehatan perawatan kehamilan menghasilkan p value =
Keluarga Dinas Kesehatan kabupaten Magelang 0,537 (p > 0,05) berarti dapat disimpulkan
diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara bahwa tidak ada hubungan antara variabel
perilaku komunitas bidan dengan praktik bidan dukungan masyarakat dengan variabel praktik
dalam melaksanakan peran sebagai pendidik. melaksanakan peran sebagai pendidik pada
Berdasarkan teori Green, perilaku perawatan kehamilan.
komunitas merupakan salah satu Reinforcing Sedangkan menurut kajian kualitatif melalui
factors yaitu faktor yang mendorong terjadinya wawancara mendalam terhadap Sie Organisasi
perubahan perilaku seseorang yang berkaitan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) cabang kabupaten
dengan kesehatan (Green, 1991). Seorang Magelang dapat disimpulkan bahwa ada
bidan dalam bekerja tidak terlepas dari perlunya hubungan antara dukungan masyarakat dengan
bekerja sama dengan rekan seprofesi, hal ini praktik bidan dalam melaksanakan peran sebagai
akan mendorong mereka untuk mengamati dan pendidik. Pendidikan kesehatan yang diberikan
meniru perilaku teman seprofesi dalam pada saat perawatan kehamilan tidak akan
melaksanakan tugas profesinya. Seorang bidan bermanfaat apabila ibu hamil tidak mendukung
yang mempunyai pengetahuan, sikap dan secara baik.
motivasi kurang baik terhadap praktik Dukungan masyarakat menurut teori Green
melaksanakan peran sebagai pendidik pada adalah sebagai faktor yang memperkuat
perawatan kehamilan akan berusaha terjadinya perubahan perilaku seseorang yang
melaksanakan peran tersebut apabila perilaku berkaitan dengan kesehatan (Green, 1991).
komunitasnya melaksanakan dengan baik. Faktor ini akan berpengaruh secara signifikan
apabila dalam diri bidan sudah mempunyai
Hubungan antara Dukungan Masyarakat keinginan yang didukung oleh pengetahuan, sikap,
dengan Praktik Bidan dalam Melaksanakan motivasi dan keyakinan akan pentingnya praktik
Peran sebagai Pendidik pada Perawatan melaksanakan peran sebagai pendidik pada
Kehamilan perawatan kehamilan.
Responden yang berpendapat bahwa
dukungan masyarakat yang baik mempunyai nilai Hubungan antara Ketersediaan Sarana
persentase yang lebih besar dalam praktik dengan Praktik Bidan dalam Melaksanakan
melaksanakan peran sebagai pendidik dengan Peran sebagai Pendidik pada Perawatan
baik dibanding yang berpendapat bahwa Kehamilan
dukungan masyarakat kurang baik (73,9 % Responden yang mempunyai ketersediaan
berbanding 76,5 %). Hal ini menunjukkan bahwa sarana memadai memiliki persentase yang lebih
dukungan masyarakat yang baik akan besar dalam praktik melaksanakan peran sebagai
meningkatkan praktik bidan dalam pendidik pada perawatan kehamilan secara baik
melaksanakan peran sebagai pendidik pada dibandingkan yang mempunyai ketersediaan
perawatan kehamilan secara baik pula karena sarana kurang memadai (83,3 % berbanding
apabila dukungan masyarakat kurang maka 61,9 %). Dari hasil analisa deskriptif tersebut

36
Praktik Bidan dalam ... (Siti R, Tinuk I, Priyadi NP)

terdapat kecenderungan bahwa praktik bidan Berdasarkan besarnya nilai Exp B, variabel
dalam melaksanakan peran sebagai pendidik perilaku komunitas bidan mempunyai pengaruh
pada perawatan kehamilan yang baik lebih yang lebih besar daripada variabel sikap bidan
banyak dilaksanakan responden yang memiliki terhadap praktik bidan dalam melaksanakan
ketersediaan sarana memadai dibanding peran sebagai pendidik pada perawatan
responden yang memiliki ketersediaan sarana kehamilan. Perilaku komunitas yang semakin
kurang memadai. mendukung akan meningkatkan praktik bidan
Dari hasil uji hubungan antara ketersediaan dalam melaksanakan peran sebagai pendidik
sarana dengan praktik bidan dalam pada perawatan kehamilan sebesar 7 kali lipat,
melaksanakan peran sebagai pendidik pada sedangkan sikap yang semakin mendukung akan
perawatan kehamilan menghasilkan p value = meningkatkan praktik bidan dalam
0,366 (p > 0,05) berarti dapat disimpulkan melaksanakan peran sebagai pendidik pada
bahwa tidak ada hubungan antara variabel perawatan kehamilan sebesar 6 kali lipat.
ketersediaan sarana dengan variabel praktik Bidan dalam melaksanakan peran sebagai
bidan dalam melaksanakan peran sebagai pendidik pada perawatan kehamilan dipengaruhi
pendidik pada perawatan kehamilan. oleh perilaku komunitas dan sikap bidan terhadap
Namun, berdasarkan kajian kualitatif praktik melaksanakan peran sebagai pendidik
diperoleh hasil terdapat hubungan antara pada perawatan kehamilan. Berdasarkan teori
ketersediaan sarana dengan praktik bidan dalam Green, perilaku komunitas merupakan salah satu
melaksanakan peran sebagai pendidik. Reinforcing factors yaitu faktor yang mendorong
ketersediaan sarana yang memadai akan terjadinya perubahan perilaku seseorang yang
meningkatkan praktik bidan dalam berkaitan dengan kesehatan. Sedangkan sikap
melaksanakan peran sebagai pendidik pada bidan merupakan salah satu Predisposing
perawatan kehamilan karena apabila factors untuk terjadinya perubahan perilaku
ketersediaan sarana kurang memadai maka bidan (Green, 1991).
dalam praktik melaksanakan peran sebagai Masing-masing variabel bebas tersebut, baik
pendidik akan kurang baik. perilaku komunitas bidan maupun sikap bidan
mempengaruhi tidak secara bersama-sama
Analisis Multivariat namun secara individual. Bidan akan
Berdasarkan hasil uji multivariat dengan melaksanakan peran sebagai pendidik pada
memasukkan variabel bebas (umur, lama bekerja, perawatan kehamilan apabila teman-teman
sikap, dan perilaku komunitas) secara bersama- seprofesi juga melakukan hal yang sama. Untuk
sama menunjukkan tidak ada pengaruh/ itu diperlukan suatu kontrol baik dari Dinas
signifikansi dengan nilai Hosmer and Lemeshow Kesehatan maupun organisasi profesi agar
Test = 0,815 yang berarti tidak ada pengaruh dari seluruh anggota profesi bidan melaksanakan
keempat variabel bebas tersebut yang ada hanya peran sebagai pendidik pada perawatan
pengaruh individual yaitu variabel sikap bidan kehamilan. Dengan perilaku komunitas yang
terhadap praktik bidan dalam melaksanakan peran mendukung peran tersebut maka masing-masing
sebagai pendidik pada perawatan kehamilan individu bidan akan berusaha meniru dan
dengan nilai p = 0,028, nilai Exp (B) = 5,550 dan melaksanakan peran sebagai pendidik pada saat
variabel perilaku komunitas bidan terhadap praktik memberikan pelayanan perawatan kehamilan.
bidan dalam melaksanakan peran sebagai pendidik Selain itu praktik melaksanakan peran
pada perawatan kehamilan dengan nilai p = 0,007, sebagai pendidik pada perawatan kehamilan juga
nilai Exp (B) = 7,416. dipengaruhi oleh sikap bidan terhadap praktik

37
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 8 / No. 1 / Januari 2013

melaksanakan peran sebagai pendidik pada KEPUSTAKAAN


perawatan kehamilan. Dengan sikap yang Arikunto, Prosedur Penelitian – Suatu
mendukung terhadap praktik melaksanakan Pendekatan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta,
peran sebagai pendidik pada perawatan 2002
kehamilan maka bidan dengan sukarela dan Dahlan, Sopiyudin. Statistika Untuk Kedokteran
penuh tanggung jawab untuk melaksanakan dan Kesehatan. Edisi 3. Arkans, Jakarta.
praktik peran tersebut. Untuk menumbuhkan 2008
sikap yang mendukung perlu dilakukan suatu Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. Profil
kegiatan, misalnya seminar atau pertemuan ilmiah Kesehatan Propinsi Jawa Tengah Tahun
untuk mengingatkan kembali peran bidan 2008 (cited 2010 April 6) available from
terutama sebagai pendidik pada saat http :// www.dinkesjatengprov.go.id/
melaksanakan perawatan kehamilan. Dengan
pemahaman yang baik tentang perlunya praktik Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. Laporan
melaksanakan peran sebagai pendidik maka Hasil Pelaksanaan P4K Tahun 2009.
akan menimbulkan sikap yang mendukung Magelang. 2010
terhadap praktik melaksanakan peran tersebut, Green, LW. Health Promoting Planning : An
selanjutnya bidan akan selalu melaksanakan Education and Environmental Approach.
praktik peran sebagai pendidik pada saat University of Texas Health Science Center
melaksanakan perawatan kehamilan. at Houston. 1991
Muchlas, Makmuri. Perilaku Organisasi 1
SIMPULAN (Organizational Behavior I). Program
Sebagian besar (68,4%) bidan di kabupaten Pendidikan Pascasarjana Magister
Magelang melakukan praktik melaksanakan Manajemen Rumah Sakit UGM,
peran sebagai pendidik pada perawatan Yogyakarta.
kehamilan dalam kategori baik. Faktor yang Muninjaya, Gde. Managemen Kesehatan. Edisi
berhubungan dengan praktik bidan dalam 2. EGC. Jakarta. 2004
melaksanakan peran sebagai pendidik pada Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian
perawatan kehamilan adalah sikap bidan, lama Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta. 2002
bekerja bidan dan perilaku komunitas bidan.
Peraturan Menteri Kesehatan No.HK.02.02/
Sedangkan faktor paling dominan yang
149/Menkes/I/2010 tentang izin dan
berpengaruh terhadap praktik bidan dalam
penyelenggaraan praktik bidan.
melaksanakan peran sebagai pendidik pada
perawatan kehamilan adalah perilaku komunitas Sofyan, Mustika , Nur Ainy Madjid, Ruslidjah
bidan. Siahaan, 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong
Masa Depan. PP IBI. Jakarta. 2001.

38

Anda mungkin juga menyukai