2) Risna Widiyastuti ( 2311102411149 ) Kelas : S1 Keperawatan ( Alih Jenjang ) Mata Kuliah : Pendidikan dan Promosi Kesehatan
1. Model HBM (Health Belief Model)
Teori yang digunakan untuk memahami perilaku kesehatan individu yang bertujuan untuk menjelaskan dan memprediksi perubahan individu dalam perilaku kesehatan Contoh Artikel : Judul : Pengaruh Pendidikan Kesehatan Health Belief Model Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Dalam Pemberiah Imunisasi Pentavalen di Desa Wangkelang Fenomena : Berdasarkan data dari program imunisasi UPTD Puskesmas Cingambul pada tahun 2014 target UCI naik menjadi 90%. Pencapaian target UCI Desa yaitu 46,2% (6 desa telah UCI) dan Non UCI 53,8% (7 desa belum UCI). Berdasarkan laporan tahunan program imunisasi 2014 yang dilakukan melalui wawancara dengan koordinator imunisasi Puskesmas Cingambul, cakupan imunisasi pentavalen baru mencapai 6,8% dan target pencapaian imunisasi pentavalen belum ditentukan. Sedangkan cakupan imunisasi pentavalen yang paling rendah di Desa Wangkelang dengan cakupan imunisasi sebesar 2 % di bandingkan dengan desa lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan ibu yang kurang terhadap imunisasi pentavalen. Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan. Rata-rata pendidikan ibu di Wilayah Kecamatan Cingambul berpendidikan tamat SD 6 tahun, sehingga ada kemungkinan faktor sumber daya manusia yang mempengaruhi hasil cakupan imunisasi pentavalen di UPTD PuskesmasCingambul. Metode : Artikel penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre-experimental dengan rancangan one group pre-test post-test yang bertujuan untuk menguji perubahan- perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (program) tetapi hanya dilakukan pada 1 (satu) kelompok yaitu (ibu yang memiliki anak). Hasil :
1) Gambaran tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan
kesehatan health belief model terhadap pemberian Imunusasi Pentavalen di Desa Wangkelang Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cingambul Tahun 2015 yang memiliki pengetahuan baik sebelum diberikanpendidikan kesehatan health belief model yaitu sebanyak 22 responden (53,6%) dan 19 responden (46,4%) memiliki pengetahuan kurang baik, sedangkan sesudah diberikan pendidikan kesehatan health belief model berpengetahuan baik yaitu sebanyak 41 responden (100%). 2) Gambaran sikap ibu sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan health belief model terhadap pemberian Imunisasi Pentavalen di Desa Wangkelang Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cingambul Tahun 2015 yang memiliki sikap mendukung sebelum dilakukan pendidikan kesehatan health belief model yaitu sebanyak 25 responden (61%) dan16 responden (39%) yang tidak mendukung, sedangkan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan health belief model yang memiliki sikap mendukung yaitu sebanyak 39 responden (95%) dan 2 responden (5%) yang tidak mendukung. 3) Gambaran pemberian ImunusasiPentavalen di Desa Wangkelang Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cingambul Tahun 2015 yang diberikan yaitu sebanyak 39 responden (63%) dan 2 responden (5%) tidak diberikan. Terdapat Pengaruh Pendidikan Kesehatan Health Belief Model terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Pemberian Imunusasi Pentavalen pada Anak di Desa Wangkelang Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cingambul Tahun 2015 dengan nilai p value sebesar (0,0001 < 0,05). Link : https://www.ojs.stikesindramayu.ac.id/index.php/JKIH/article/view/11/88 2. Model TTM (Trans Theoretical Model) Transtheoretical Model (TTM) merupakan model edukasi yang umum digunakan sebagai model perubahan perilaku dimana dalam konsepnya melibatkan stage of change. Contoh Artikel : Judul : Pengaruh Edukasi Berdasarkan Transtheoretical Model Terhadap Aktivitas Fisik : Systematic Review Fenomena : Aktivitas fisik menjadi masalah kesehatan global dan akan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang paling penting pada abad ke-21 (Salehi et al, 2010; Farmanbar et al, 2012). Sekitar 20% hingga 35% angka kematian lebih rendah pada orang yang aktif secara fisik daripada mereka yang berada dalam kondisi obesitas dan tidak sehat (Melissa et al, 2011). Banyak bukti menunjukkan bahwa aktivitas fisik merupakan faktor penting untuk mencegah dan mengobati penyakit kronis, terutama dalam menurunkan risiko terjadinya (Moosavi et al, 2015). Rendahnya aktivitas fisik seseorang merupakan faktor risiko dibalik beberapa penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas, hipertensi, gangguan skeletal dan sendi, penyakit paru obstruktif kronik serta beberapa penyakit kanker (usus besar dan payudara) (Pirzadeh et al, 2017; Moosavi et al, 2015) Metode : Review pada publikasi literatur dimulai dengan memilih artikel yang sesuai dan diterbitakan pada antara tahun 2010 sampai 2018 dengan menggunakan strategi pencarian dalam bentuk elektronik databases seperti: CINAHL, EBSCO, Proquest, Pubmed, Elsevier, dan Science Direct. Database dicari dengan menggunakan kata kunci yaitu: transtheoretical model, TTM, stage of change, education, dan physical activity Hasil : Edukasi berdasarkan transtheoretical model sangat penting diterapkan dalam meningkatkan aktivitas fisik seseorang. Terdapat beberapa pengaruh edukasi berdasarkan transtheoretical model terhadap aktivitas fisik antara lain dapat: 1) meningkatkan aktivitas fisik, 2) meningkatkan kognitif, 3) meningkatkan self efficacy (efikasi diri) dan 4) meningkatkan processes of change (proses perubahan). Studi ini merekomendasikan kepada tenaga kesehatan khususnya perawat untuk mengaplikasikan edukasi berdasarkan transtheoretical model pada pasien dengan berbagai penyakit yang memiliki masalah dalam penurunan aktivitas fisik. Link : https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/view/829/586
3. Model TRA (Theory Resonad Action)
Teori yang digunakan sebagai rujukan untuk studi tentang sikap dan perilaku. Teori ini menghubungkan antara keyakinan (belief), sikap (attitude), kehendak atau niat (intention) dan perilaku (behavior). Contoh Artikel : Judul : Faktor yang Mempengaruhi Niat Ibu Memberikan Asi Eksklusif di Kelurahan Magersari, Sidoarjo. Fenomena : Kadangkala ibu mendapatkan informasi yang salah tentang manfaat ASI eksklusif, mengenai cara menyusui yang benar, dan apa yang harus dilakukan bila timbul kesukaran dalam menyusui. Proses pemberian ASI bisa saja mengalami hambatan dikarenakan produksi ASI berhenti. Beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI eksklusif antara lain faktor pengetahuan, faktor meniru teman, faktor sosial budaya, faktor psikologis, faktor fisik ibu, faktor perilaku, faktor tenaga kesehatan (Soetjiningsih, 2012). Berdasarkan data awal yang diperoleh dari pihak Puskesmas Sidoarjo, bagian Poli Gizi diketahui bahwa semua kelurahan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sidoarjo memiliki persentase cakupan ASI Eksklusif di bawah target nasional. Wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Sidoarjo antara lain kelurahan Magersari, Pucang, Kemiri, Bluru kidul, Sidokumpul, Sidoklumpuk, Sidokare, Lemah Putro dan Pekauman. Metode ; Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis observasional analitik, karena peneliti tidak memberikan perlakuan apapun terhadap responden (Notoatmodjo, 2012). Rancang bangun penelitian tergolong cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil yang merupakan penduduk tetap yang tinggal di wilayah Kelurahan Magersari, Sidoarjo dengan jumlah 66 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Hasil : Pada penelitian ini terdapat beberapa faktor yang diteliti yaitu keyakinan berperilaku, evaluasi hasil, keyakinan normatif dan keinginan meniru. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi niat ibu memberikan ASI Eksklusif di wilayah Kelurahan Magersari, Sidoarjo antara lain keyakian berperilaku dan keinginan meniru. Keyakinan berperilaku seorang ibu diperoleh dari pengetahuan terhadap keuntungan maupun kerugian dari pemberian ASI Eksklusif. Sedangkan, untuk keinginan meniru seorang ibu didapatkan dari keberhasilan orangtua yaitu ibu dalam memberikan ASI Eksklusif sebelumnya. Link : https://e-journal.unair.ac.id/PROMKES/article/view/5802
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu