Anda di halaman 1dari 5

KEMAS 10 (2) (2015) 186-194

Jurnal Kesehatan Masyarakat


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas

KEEFEKTIFAN PROGRAM KELOMPOK PENDUKUNG IBU


DALAM MENGUBAH PERILAKU IBU MENYUSUI

Burhannudin Ichsan1, Harsono Salimo2, H.A.A. Soebijanto2

1
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Universitas Sebelas Maret

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Pemerintah Surakarta menyelenggarakan program kelompok pendukung ibu untuk
Diterima 29 September 2014 meningkatkan cakupan ASI eksklusif. Penelitian cross sectional ini bertujuan
Disetujui 28 November 2014
menga- nalisis perbedaan pengetahuan, sikap, dan tindakan ASI eksklusif antara ibu-
Dipublikasikan Januari 2015
ibu yang mengikuti dan tidak mengikuti pada tahun 2014. Populasi penelitian
Keywords: adalah ibu-ibu yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan. Besar sampel yaitu 384. Hasil
Breastfeeding uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap tentang ASI
; Mothers; eksklusif pada ibu-ibu yang mengikuti program pendukung ibu lebih tinggi secara
Support Group Program bermakna dibanding ibu-ibu yang tidak mengikuti (p=0,04 dan p=0,001). Uji Chi-
Square menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan tindakan yang bermakna pada
kelompok tersebut (p=0,82). Regresi logistik dilanjutkan tes stratifikasi menunjukkan
bahwa dukungan keluarga lain (selain suami) merupakan variabel perancu.
Kesimpulannya yaitu ibu-ibu yang mengikuti pro- gram pendukung ibu memiliki
pengetahuan dan sikap yang lebih tinggi secara bermak- na dibanding yang tidak
mengikuti.

MOTHER SUPPORT GROUP PROGRAM EFFECTIVENESS IN


CHANGING THE MOTHER BREASTFEEDING
BEHAVIOUR

Abstract
Surakarta government established mother support group program to increase
covering of exclusive breastfeeding. This cross sectional study aimed to analyze the
difference of knowledge, attitude, and practice of exclusive breastfeeding among mothers
who followed and did not follow in 2014. The population was mothers whose babies
aged 6-24 months old. Sample size was 384. The results of the Mann-Whitney test
shows that knowledge and attitude about exclusive breastfeeding in mothers who follow
mother support group program significantly higher than mothers who did not follow
(p=0,04 and p=0,001). The chi-square test shows that there is not significant difference
practice in those group (p=0,82). Logistic regression continued with stratification test
showed that other family support (besides her husband) is a confounding variable. The
conclusion shows that mothers who follow the program have significantly higher
knowledge and attitude about exclusive breastfeeding than mothers who did not.

© 2015 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: ISSN 1858-1196
Kantor Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta, Komplek Kampus
4
UMS Gonilan Kartasura, Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Telp (0271)
716844
E-mail: Burhannudin.Ichsan@ums.ac.id
KEMAS 10 (2) (2015) 186-194
Pendahuluan sebanding dengan rendahnya cakupan
ASI ekslusif baik di tingkat global maupun
Air susu ibu (ASI) adalah merupakan lokal. Hal ini juga tidak sebanding dengan
suatu ukuran kesehatan masyarakat yang intensifnya informasi yang telah disampaikan
penting (Brodribb, 2009). ASI memberi kepada masyarakat. Sudah lazim diketahui
manfaat jangka pendek dan jangka panjang bahwa pamflet, poster, iklan media cetak
untuk bayi dan ibu (Goyal et al. 2011). Bukti maupun elektronik telah banyak membantu
substansial memberikan petunjuk keunggulan menyebarkan besarnya manfaat ASI ekslusif,
ASI untuk ibu dan bayi (DiFrisco, 2011). namun ternyata sampai saat ini cakupan ASI
ASI merupakan kontributor penting untuk eksklusif masih jauh dari yang ditergetkan.
keseluruhan kesehatan bayi. ASI merupakan Hal ini mungkin karena pendidikan
susu paling sesuai untuk bayi dan secara unik kesehatan yang dilakukan sampai saat ini
disesuaikan dengan kebutuhan bayi (Ikram, masih didominasi oleh metode one way
2010). ASI merupakan sumber nutrisi istimewa methods. Metode satu arah seperti poster,
untuk semua bayi baru lahir dan bayi sampai ceramah- ceramah, dan penyuluhan-
6 bulan pertama kehidupan (Keister, 2008). penyuluhan belum memberikan ruang yang
ASI eksklusif didefinisikan sebagai pemberian banyak bagi penerima pesan untuk
hanya ASI kepada bayi tanpa minuman atau berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran
makan suplemen kecuali obat dan vitamin/ atau pendidikan kesehatan. Hal ini selaras
mineral World Health Organization (WHO) dengan perkembangan teknik penyampaian
menyatakan bahwa nutrisi optimal adalah materi dalam dunia pendidikan formal.
ASI eksklusif untuk 6 bulan pertama dan Disamping itu, untuk terwujudnya tindakan
dilanjutkan pemberian ASI sampai 2 tahun nyata dibutuhkan faktor-faktor lain di luar
(Hoddinot, 2009). WHO merekomendasikan faktor pengetahuan.
ASI eksklusif 6 bulan dan dilanjutkan sampai Menurut D’ Silva (2010), pembelajaran
2 tahun atau lebih (Setegn, 2012). Manfaat aktif mengacu model pengajaran yang fokus
lain ASI eksklusif 6 bulan yaitu turunnya tanggung jawab terhadap belajarnya ada pada
risiko kematian mendadak bayi, obesitas, peserta didik dengan memberi kesempatan
kanker seperti lekemia, diabetes tipe 1 dan peserta didik untuk terlibat dalam
tipe 2, penyakit coeliac, serta turunnya pembelajaran yang akan mendorong tingkat
insidensi infammatory bowel disease pada berpikir yang lebih tinggi. Tampak banyak
usia dewasa muda (Ibanez, 2012). Berbagai keuntungan pembelajaran aktif yang akan
penelitian telah membuktikan bahwa ASI dijelaskan berikut ini (Elliot, 2005). Elliot
merupakan sumber nutrisi terbaik, terlengkap (2005), mengklaim bahwa proses tersebut
dan terpenting pada masa awal kehidupan dapat memfasilitasi tingkat belajar yang lebih
bayi untuk mencapai pertumbuhan dan mendalam, yang pada gilirannya akan
perkembangan yang optimal (Ita, 2008). meningkatkan pencapaian akademik. Elliot
Namun demikian, prevalensi ASI ekslusif (2005), menjelaskan bahwa pembelajaran
secara global masih rendah yakni interaktif juga memiliki tambahan manfaat
39%, dan diperkirakan 36% di negara-negara berupa penciptaan tempat internal hubungan
dengan penghasilan rendah (Nkala, 2011). sebab akibat pada diri pembelajar, dan ini
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menjadi unsur penting dari motivasi internal.
menunjukkan bahwa cakupan ASI eksklusif Berkaitan dengan tren pembelajaran
hanya mencapai 22% (Wahyuningsih, aktif dalam dunia pendidikan, tidak
2013). Cakupan ASI ekslusif Kota ketinggalan pula dalam dunia pendidikan
Surakarta yaitu kesehatan. Gligorov (2007), menyebutkan,
46,1% (Dinas Kesehatan Kota Surakarta telah ditegaskan bahwa cara tradisional dalam
2011). Cakupan global, nasional, Provinsi pembelajaran dan pengajaran saja tidak cukup.
Jawa Tengah maupun Kota Surakarta Setiap orang harus mengambil partisipasi
masih di bawah rekomendasi WHO. Menurut sepanjang hayat secara aktif dalam proses
Nkala (2011), rekomendasi WHO yaitu 90% pendidikan kesehatan dan bahkan lebih
cakupan ASI eksklusif. penting lagi harus praktek pola hidup sehat.
Manfaat ASI ekslusif yang nyata tidak Metode dan teknik pendidikan

187
Burhannudin Ichsan, dkk / Keefektifan Program Kelompok Pendukung Ibu dalam Mengubah Perilaku Ibu-Ibu Menyusui
modern memungkinkan orang untuk belajar Maret-April 2014. Penelitian ini menggunakan
secara mandiri, belajar secara aktif dan desain analitik observasional dengan
interaktif, dan untuk mendapatkan
pendekatan cross sectional untuk melihat
pengetahuan yang dapat diterapkan dalam perbedaan pengetahuan, sikap, dan tindakan
tindakan. Menjadi berpengetahuan dengan
ASI eksklusif antara ibu-ibu yang mengikuti
berbagai teknik dapat medorong kreativitasprogram kelompok pendukung ibu dan yang
dan kombinasi, yang akan membuat tidak mengikuti.
pembelajaran efisien dan efektif. Anggota Populasi penelitian ini yaitu ibu-ibu
program harus diajar untuk berpikir kritis,
yang mengikuti dan tidak mengikuti program
secara aktif mencari informasi yang akurat,
kelompok pendukung ibu yang memiliki bayi
menghubungkan pengetahuan lama dan
berusia 6-24 bulan di Kota Surakarta. Teknik
baru, untuk berbagi pengetahuan dansampling menggunakan multistage random
mengeksplorasi hubungan sebab akibat.
sampling dengan jumlah sampel 384. Data
Instruktur juga harus memiliki pendekatan tentang pengetahuan, sikap, tindakan dan
baru dengan atmosfer yang interaktif, memiliki
status kepesertaan kelompok pendukung ibu
teknik komunikasi yang adekuat, dan dapat diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan
berbagi pendapat di dalam kelompok. Model diuji validitas serta reliabilitasnya.
pengajaran modern mengenalkan teknik untuk Kelompok pendukung yaitu beberapa
menstimulasi kapasitas peserta dan kesiapan
orang yang memiliki kesulitan atau memiliki
untuk menerapkan apa yang telah dipelajari.
tujuan yang sama, berkumpul secara rutin
Berkaitan dengan hal-hal tersebut, untuk saling menceritakan kesulitan,
pemerintah Indonesia mencoba untuk keberhasilan, informasi, atau ide yang
meningkatkan cakupan ASI ekslusif dengan berkaitan dengan masalah yang dihadapi atau
menggunakan pendekatan pendidikan
tujuan yang ingin dicapai. Pertemuan
kesehatan yang bersifat aktif sesuai dengan
kelompok pendukung dilaksanakan dalam
prinsip-prinsip active learning. Program
suasana yang bersahabat, nyaman, saling
pendidikan kesehatan yang bersifat aktif yang
mempercayai dan saling menghormati.
berkaitan dengan peningkatan cakupan ASI Melalui pertemuan-pertemuan kelompok
ekslusif yaitu kelompok pendukung ibu. pendukung, peserta dapat memberi dan
Kelompok pendukung ibu yaitu suatu menerima dukungan baik berupa teknis,
program yang secara khusus diselenggarakanmoral dan emosional untuk sukses
untuk para ibu yang ingin berhasil menyelesaikan masalah yang dihadapi atau
melaksanakan pemberian air susu ibu secaramencapai tujuan yang diinginkan. Kelompok
optimal yang meliputi: inisiasi menyusu dini,
pendukung dapat dibentuk untuk berbagai
ASI eksklusif 6 bulan, dan meneruskan situasi dan tujuan, seperti orang-orang yang
pemberian ASI hingga 2 tahun atau lebih ingin sembuh dari ketergantungan narkoba,
dengan makanan pendamping yang bergizi orang-orang dengan penyakit menahun
(Cornelia, 2008). Karena Kota Surakarta (diabetes, jantung koroner, HIV/AIDS,
merupakan salah satu pilot project dari kanker, dan sebagainya), orang tua yang
program kelompok pendukung ibu, maka memiliki anak dengan kelainan bawaan, dan
peneliti ingin melihat keefektifan dari program
sebagainya. Kelompok pendukung ibu (KP-
tersebut. Ibu) yaitu kelompok pendukung yang khusus
Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis
dibentuk untuk ibu-ibu yang ingin sukses
perbedaan sikap, pengetahuan, dan tindakanmenyusui secara optimal yang meliputi :
ASI eksklusif antara kelompok ibu yang inisiasi menyusu dini (IMD), ASI eksklusif
mengikuti program kelompok pendukung ibu enam bulan, dan meneruskan ASI sampai
dengan kelompok ibu yang tidak mengikuti usia dua tahun atau lebih dengan makanan
program tersebut di Surakarta. pendamping yang bergizi (Cornelia, 2008).
Sesuai dengan tujuan KP-Ibu, maka
Metode pesertanya diutamakan ibu-ibu yang hamil
dan ibu-ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan.
Tempat penelitian dilakukan di Kota Walaupun demikian, kelompok ini terbuka
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia pada bagi
bulan

188

Anda mungkin juga menyukai