Anda di halaman 1dari 4

Penerapan Teori Dan Model Transttheoritical Dalam Mengatasi Masalah Pre Eklamsi

Penerapan teori transttheoritical model dalam mengatasi masalah pre eklampsia pada
ibu hamil dalam penelitian yang dilakukan oleh (Vitaliati, 2019) adalah pemberdayaan ibu
hamil dalam melakukan deteksi dini pre eklamsia. Deteksi dini pre eklamsi pada kehamilan
dapat dijadikan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi yang dapat
menyebabkan kematian atau kesakitan pada ibu maupun bayinya. Deteksi dini ini berkaitan
dengan klasifikasi atau kegiatan untuk mendapatkan informasi mengenai ibu hamil yang
terdeteksi sebagai populasi berisiko tinggi (Sugiarti, Soedirham, O., & Mochny, 2012).
Dengan demikian diperlukan peningkatan jenis dan kualitas pelayanan kesehatan dan
perawatan ibu hamil, terutama pada pelayanan kesehatan tingkat masyarakat pertama. Salah
satunya adalah dengan menyusun strategi yang terigtegrasi berbasis masyarakat yaitu dengan
program pemberdayaan ibu hamil. Dalam hal ini bagaimana masyarakat khususnya ibu hamil
mampu untuk melakukan pengenalan secara dini terhadap faktor resiko dalam kehamilan dan
persalinan (Vitaliati, 2019).

Pemberdayaan ibu hamil merupakan salah satu strategi promosi kesehatan yaitu suatu
kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada ibu hamil dengan harapan dapat
memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut akhirnya
diharapkan dapat berpengaruh terhadap sikap dan tindakan ibu hamil dalam menjaga
kesehatanya. Dengan kata lain, adanya pemberdayaan ibu hamil tersebut diharapkan dapat
membawa akibat terhadap perubahan perilaku ibu hamil dalam melakukan deteksi dini
(Arora and Deosthali, P. B., & Rege, 2019).

Salah satu strategi untuk mengoptimalkan upaya peningkatan kesehatan maternal


adalah dengan pendekatan Trans Theoretical Model (TTM) yaitu perubahan perilaku ibu
hamil dalam membuat keputusan yang lebh efektif untuk meningkatkan perilaku sehat
dengan menmggunakan tahap perubahan. Tujuan penelitian ini menganalisis peningkatan
pelayanan kesehatan maternal melalui pemberdayaan ibu hamil dalam melakukan deteksi dini
pre eklamsia dengan pendekatan Trans Theoretical Model (Vitaliati, 2019).

Pemberdayaan ibu hamil dilakukan selama 10 minggu dengan tahapan sebagai


berikut: 1) Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan peduli
sehingga merasa membutuhkan kemampuan dalam mengelola kesehatan selama kehamilan
secara mandiri. Dalam tahap ini, perawat komunitas melakukan pendidikan kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan ibu hamil. 2) Tahap transformasi kemampuan berupa
pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan kesehatan ibu hamil secara mandiri agar
dapat mengambil peran aktif dalam lingkungannya. Pada tahap ini perawat komunitas
melakukan pendampingan kepada ibu hamil dengan melakukan kunjungan rumah. 3) Tahap
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sehingga terbentuk inisiatif dan kemampuan
inovatif untuk mengantarkan pada kemandirian mengelola kesehatan selama kehamilan. Pada
tahap ini ibu hamil dapat melakukan apa yang diajarkan secara mandiri (Vitaliati, 2019).

Berdasar hasil penelitian, maka dapat diambil keismpulan bahwa ada perbedaan
perilaku ibu hamil dalam melakukan deteksi dini pre eklamsi setelah dilakukan program
pemberdayaan dengan pendekatan transtheoretical model. Hal ini membuktikan ada pengaruh
pemberdayaan ibu hamil dalam melakukan deteksi dini pre eklamsia dengan pendekatan
transtheoritical model. Peran perawat dalam program pemberdayaan ibu hamil dengan
pendekatan transtheoretical model pada penelitian ini adalah dengna meberikan pendidikan
kesehatan pada tahap awal dan dilanjutkan kegiatan pendampingan dengan kunjungan rumah.
Langkah awal yang dilakukan adalah dengan meningkatkan pengetahuan ibu hamil untuk
menumbuhkan motivasi sehingga akan berpengaruh dan meningkat seiring perubahan yang
dialaminya, dan pada akhirnya diharapkan terjadi perubahan perilaku (Vitaliati, 2019).

Proses perubahan perilaku ibu hamil diadaptasikan melalui enam tahapan perubahan
perilaku melalui model transteoritik, yaitu teori yang menilai kesiapan ibu hamil untuk
bertindak atau berperilaku sehat, dan membuat strategi atau proses-proses perubahan untuk
membantu ibu hamil melalui tahapan perubahan ke tahap aksi dan pemeliharaan. Menurut
teori ini, individu yang paling mungkin sukses mengubah perilaku adalah individu yang
melakukan usaha berdasarkan strategi yang sesuai dengan tahap kesiapan untuk berubah
(Saputra, A. M., & Sary, 2013). Dasar teori model transteoritik adalah perubahan perilaku
merupakan suatu proses dan setiap orang berada pada tingkat yang berlainan berhubungan
dengan motivasi dan kesiapan untuk berubah (Erika, K. A., & Nurachmah, 2014).

Hasil penelitian didapatkan responden rata-rata masih belum sadar bahwasannya


perilaku deteksi dini preeklamsia kehamilan penting untuk dilakukan untuk mengurangi
resiko komplikasi kehamilan terhadap ibu hamil, dikarenakan keterbatasan informasi terkait
deteksi dini preeklamsia kehamilan dimana dalam hal ini diketahui bahwa masih berada pada
tahap precontemplation pada saat dilakukan preetest. Sehingga diperlukan suatu program
pemberdayaan ibu hamil diharapkan meningkatkan peran serta pengetahuan dari ta ibu hamil
itu sendiri untuk dapat mempengaruhi perubahan tahapan perilaku dalam melakukan deteksi
dini preeklamsia kehamilan. Sedangkan setelah dilakukan program pemberdayaan ibu hamil
mengalami perubahan perilaku yaitu berada pada tahap action dan maintenance. Proses
perubahan yang terjadi pada tahap ini adalah self-liberation, individu membuat komitmen
yang kuat untuk berubah. Tindakan mengubah perilaku dan faktor-faktor yang
mendukungnya membutuhkan suatu komitmen terhadap waktu dan energi (Vitaliati, 2019).

Perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat ditentukan oleh niat orang terhadap
objek kesehatan, ada atau tidaknya dukungan dari keluarga atau masyarakat sekitarnya, ada
atau tidaknya informasi tentang kesehatan, kebebasan dari individu untuk mengambil
keputusan/bertindak, dan situasi yang memungkinkan individu berperilaku/bertindak atau
tidak berperilaku/bertindak (Sugiarti, Soedirham, O., & Mochny, 2012).

Integrasi Keilmuan

Melakukan pemberdayaan kepada Ibu hamil untuk mendeteksi dini preeklamsia


adalah salah satu upaya mencegah komplikasi yang dapat terjadi selama kehamilan. Perawat
komunitas memiliki tanggung jawab termasuk promosi kesehatan dan pemeliharaan
kesehatan dengan memperhatikan budaya dalam merawat ibu hamil dengan menggunakan
strategi perubahan perilaku. Melakukan promosi kesehatan adalah suatu perbuatan yang baik,
yakni menyampaikan sebuah kebaikan kepada masyarakat dan Allah SWT akan selalu
mencintai orang-orang yang berbuat baik, sebagaimana dalam firman-Nya:

َ‫ َوأَحْ ِسنُوا ۛ إِ َّن هَّللا َ يُ ِحبُّ ْال ُمحْ ِسنِين‬.....

“Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat
baik.” (QS. Al-Baqarah : 195)
Arora and Deosthali, P. B., & Rege, S. (2019) ‘Effectiveness of a counselling intervention
implemented in antenatal setting for pregnant women facing domestic violence : a
pre- experimental study’, pp. 50–57. https://doi.org/10.1111/1471-0528.15846.

Erika, K. A., & Nurachmah, E. (2014) ‘Pengaruh Pendekatan Child Healthcare Modeldan
Transtheoretical Model terhadap Asupan Makan Anak Overweight dan Obesitas’,
Kesmas: National Public Health Journal, 9(1) 14, p.
https://doi.org/10.21109/kesmas.v9i1.450.

Saputra, A. M., & Sary, N. M. (2013) ‘Konseling Model Transteoritik dalam Perubahan
Perilaku Merokok pada Remaja’, Kesmas: National Public Health Journal, (534),
152.

Sugiarti, Soedirham, O., & Mochny, I. S. (2012) ‘Upaya Pemberdayaan Ibu Hamil Untuk
Deteksi Dini Risiko Tinggi Kehamilan Trimester Satu’, The Indonesian Journal of
Public Health, Vol. 9 No., pp. 27–36.

Vitaliati, T. (2019) ‘Pemberdayaan Ibu Hamil Dalam Melakukan Deteksi Dini Pre Eklamsia
Dengan Pendekatan Transtheoritical Model’, Prosiding Seminar Nasional STIKES
Hang Tuah Surabaya, 1(1), pp. 30–37.

Anda mungkin juga menyukai