Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar ibu hamil di Desa Terate
wilayah kerja Puskesmas Kramatwatu berpendidikan rendah, yaitu sebesar 31
responden (77,5%).
Stikes Faletehan
46
berlangsung lama (long lasting) dan menetap (langgeng), karena didasari oleh
kesadaran (Notoatmodjo, 2010).
Peneliti berpendapat bahwa pendidikan yang dimiliki oleh ibu hamil memang
merupakan faktor penting yang melatarbelakangi dan motivasi ibu hamil dalam
melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur. Walaupun demikian tidak
berarti bahwa ibu hamil dengan status pendidikan rendah tidak melakukan
kunjungan pemeriksaan kehamilan dan ibu hamil yang berpendidikan tinggi
rutin melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar ibu hamil di Desa Terate
wilayah kerja Puskesmas Kramatwatu, tidak bekerja, yaitu sebesar 38
responden (95%).
Pekerjaan adalah aktifitas utama yang dialkukan oleh manusia. Untuk suatu
tugas yang menghasilkan uang. (Wales, 2009)
Ibu hamil yang bekerja dengan aktivitas tinggi dan padat lebih memilih untuk
mementingkan karirnya dibandingkan dengan kesehatannya sendiri, sehingga
sulit untuk patuh dalam melakukan kunjungan ANC dibandingkan dengan ibu
rumah tangga yang memiliki waktu yang lebih luang untuk dapat mengatur dan
menjadwalkan kunjungan ANC secara optimal. (Nurlaelah, 2012)
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar ibu hamil di Desa Terate
wilayah kerja Puskesmas Kramatwatu pernah melahirkan 1 sampai 4 anak,
yaitu sebesar 34 responden (85%).
Ibu dengan jumlah paritas yang tinggi tidak terlalu khawatir dengan
kehamilannya lagi sehingga menurunkan angka kunjungannya, sedangkan ibu
dengan kehamilan pertama merasa ANC merupakan sesuatu yang baru
sehingga ibu memiliki motivasi yang lebih tinggi dalam pelaksanaannya.
( Wibowo, 2009)
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar ibu hamil di Desa Terate
wilayah kerja Puskesmas Kramatwatu memiliki pengetahuan yang kurang
tentang antenatal care, yaitu sebesar 25 responden (62,5%).