ABSTRAK
Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah metode kontrasepsi sementara yang
mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan
ASI saja tanpa tambahan makanan atau minuman lainnya. MAL sampai saat ini kurang
diminati ibu hamil disebabkan kurangnya pengetahuan ibu, faktor dukungan dari keluarga
yang kurang, norma budaya karena anggapan masyarakat bayi tidak kenyang bila hanya
diberi ASI saja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil
tentang Metode Amenorea Laktasi (MAL) dengan minat melakukan Metode Amenorea
Laktasi (MAL).
Desain penelitian menggunakan korelasional (hubungan atau asosiasi) dengan
pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian semua ibu hamil di Kelurahan
Ngronggo Kecamatan Kota, Kota Kediri. Teknik sampling menggunakan purposive
sampling diperoleh sampel sebanyak 35 responden dari 55 ibu hamil. Pada penelitian ini
menggunakan dua variabel yaitu variabel independen adalah pengetahuan ibu hamil
tentang Metode Amenorea Laktasi (MAL) dan variabel dependen adalah minat
melakukan Metode Amenorea Laktasi (MAL). Instrumen penelitian menggunakan
kuesioner, pengolahan data dengan editing, coding, scoring, tabulating dan analisis data
menggunakan Spearman Rank.
Hasil penelitian diperoleh 17 responden (48,6%) memiliki pengetahuan kurang tentang
Metode Amenorea Laktasi (MAL) dan 23 responden (65,7%) memiliki minat sedang
untuk melakukan Metode Amenorea Laktasi (MAL). Hasil uji statistik Z hitung sebesar
3,776 sedangkan Z tabel sebesar 1,96 dimana Z hitung > Z tabel.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan ibu hamil tentang Metode Amenorea Laktasi (MAL) dengan minat
melakukan Metode Amenorea Laktasi (MAL) di Kelurahan Ngronggo Kecamatan Kota,
Kota Kediri. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang Metode Amenorea
Laktasi (MAL) perlu adanya konseling yang melibatkan bidan, suami dan keluarga pada
saat ibu melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC).
digunakan kemudian diikuti oleh pil Tentunya upaya ini diperlukan minat
(masing-masing sebesar 32% dan 14%) dengan minat maka menjadikan
sementara penggunaan MAL sebesar seseorang untuk mencoba dan menekuni
0,0%. suatu hal, sehingga seseorang
Dari penelitian yang dilakukan memperoleh pengetahuan yang lebih.
Aningtyas Novitasari (2014) dengan Minat merupakan salah satau fungsi
judul “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan
Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi aktivitas psikis yang mengandung usaha
(MAL)” di Wilayah Kerja Pustu Desa aktif dan berhubungan dengan
Ngrejo Kecamatan Tanggunggunung pelaksanaan suatu tujuan (Ahmadi,
Kabupaten Tulungagung menunjukkan 2009:112).
bahwa dari 30 responden yang Berdasarkan studi pendahuluan
mempunyai pengetahuan baik sebanyak yang telah dilakukan terhadap 5 ibu
9 responden (30%), pengetahuan cukup hamil yang diwawancarai di Kelurahan
sebanyak 9 responden (30%), dan Ngronggo Kota Kediri didapati 2
pengetahuan kurang sebanyak 12 responden (40%) mengetahui metode
responden (40%). Berdasarkan hasil amenorea laktasi dan minatnya tinggi
penelitian bahwa pengetahuan ibu hamil sedangkan 3 responden (60%) ibu
tentang kontrasepsi Metode Amenorea hamil tidak mengetahui metode
Laktasi (MAL) yaitu kurang. amenorea laktasi dan minatnya juga
Banyak penelitian yang menunjukkan rendah. Dari studi pendahuluan yang
bahwa laktasi dapat memberikan telah dilakukan, terlihat bahwa
perindungan yang bermakna terhadap pengetahuan ibu hamil tentang metode
kehamilan. Antara lain bahwa hanya 5% amenorea laktasi masih rendah dan
dari ibu-ibu yang menyusui menjadi minat untuk melakukan metode
hamil lagi dalam waktu 9 bulan setelah amenorea laktasi juga masih rendah.
melahirkan dibandingkan dengan 75%
ibu-ibu tidak menyusui. Angka METODE
kehamilan dapat dipengaruhi oleh cara
menyusui ibu terhadap bayinya Dalam penelitian ini menggunakan
(Hartanto, 2010:328). pendekatan Cross Sectional. Peneliti
Penting untuk diketahui oleh ibu-ibu ingin menganalisa ada tidaknya
yaitu supaya menyusui mempunyai efek hubungan antara pengetahuan ibu hamil
maksimal sebagai suatu kontraseptif, tentang metode amenorea laktasi (MAL)
menyusui harus dilaksanakan dengan minat melakukan metode
berdasarkan permintaan/kebutuhan amenorea laktasi (MAL) di Kelurahan
bayinya dan dilaksanakan secara teratur Ngronggo Kecamatan Kota, Kota
sepanjang hari baik pagi maupun malam Kediri. Pada penelitian ini populasinya
hari (Hartanto, 2010:326). semua ibu hamil di Kelurahan Ngronggo
Konseling perihal MAL sudah harus Kecamatan Kota, Kota Kediri sejumlah
dilakukan pada periode ante-natal. Bila 55 orang.
ibu tidak akan menyusi bayinya, maka Pada penelitian ini sampel yang
saat postpartum harus segera digunakan adalah sebagian ibu hamil di
menggunakan kontrasepsi. Bila ibu akan Kelurahan Ngronggo Kecamatan Kota,
menyusui bayinya, tetapi dengan Kota Kediri sejumlah 35 orang sesuai
frekuensi yang tidak ketat, maka ia juga dengan kriteria inklusi.
harus menggunakan kontrasepsi setelah Kriteria inklusi
melahirkan atau pada saat 6 minggu Kriteria inklusi adalah karakteristik
postpartum waktu memeriksakan dirinya umum subyek penelitian dari suatu
kembali, tergantung metode kontrasepsi populasi target yang terjangkau dan akan
yang dipilihnya. Dan kontrasepsi yang diteliti (Nursalam, 2013:172).
diberikan tidak boleh mengganggu Kriteria insklusi pada penelitian ini
laktasi (Hartanto, 2010:329). adalah :
1) Ibu hamil yang bersedia menjadi 1) Ibu hamil yang sulit untuk
responden. ditemui dan juga sudah
2) Ibu hamil yang bisa membaca berpindah tempat tinggal dan
dan menulis. tidak ada di rumah.
a. Kriteria eksklusi Dalam penelitian ini dipilih
Kriteria eksklusi pada penelitian teknik purposive sampling dan
ini adalah : instrumen menggunakan kuesioner
HASIL
a. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Metode Amenorea Laktasi (MAL)
Berdasarkan tabel I dapat diketahui bahwa dari 35 responden sebagian besar (48,6%)
sebanyak 17 orang memiliki pengetahuan kurang.
b. Minat Ibu Hamil Melakukan Metode Amenorea Laktasi (MAL)