Anda di halaman 1dari 14

NAMA : HANIFA MARDHA

NIM : 221015201194

KELAS : S1 KEBIDANAN LA4

MATA KULIAH : ASKEB REMAJA DAN PERIMENOPAUSE

NAMA DOSEN : HANIFA ZAINI. S, SST, M. Keb

1. Jelaskan fisiologi terjadinya menopause dan tahap-tahap dalam menopause

fisiologi terjadinya menopause

Periode ketika siklus haid terhenti dan hormon-hormon kelamin wanita menghilang

disebut sebagai menopause. Penyebab utama dari fase menopause ini sendiri

adalah matinya atau burning out yang terjadi pada ovarium. Ketika produksi

estrogen turun, estrogen tidak lagi menghambat produksi gonadotropin FSH dan

LH. Sebaliknya beberapa hormon seperti gonadotropin, FSH, dan LH diproduksi

sesudah menopause dalam jumlah besar dan berkelanjutan, namun ketika folikel

primordial yang tersisa berubah menjadi atretik, produksi estrogen oleh ovarium

turun menjadi nol (Guyton dan Hall, 2007)

tahap-tahap dalam menopause yaitu:

 Perimenopause

Biasanya terjadi 3 sampai 4 tahun sebelum seorang wanita memasuki masa

menopause, tetapi bisa dimulai lebih dini, yaitu 10 tahun sebelumnya. Selama

perimenopause, ovarium mulai mengurangi jumlah estrogen yang dihasilkan.

Pada akhirnya, ovarium akan berhenti melepaskan sel telur dan Anda akan

berhenti mengalami menstruasi. Seorang wanita bisa mengalami

perimenopause dan tetap hamil.


 Menopause

Kondisi saat seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan

berturut-turut. Selama menopause, ovarium tidak lagi melepaskan sel telur dan

jumlah estrogen yang diproduksi sangat menurun. Gejala yang dialami pada

perimenopause dapat berlanjut hingga menopause.

 Pascamenopause

Tahap setelah menopause di mana seorang wanita mungkin mengalami

peningkatan gejala akibat produksi estrogen yang semakin menurun. Namun,

gejala menopause umumnya akan berkurang. Tersedia perawatan di penyedia

layanan kesehatan, tetapi memiliki efek samping yang perlu didiskusikan

terlebih dahulu dengan dokter.

2. Jelaskan pelayanan kebidanan yang ibu berikan terhadap pasien yang mengalami

masalah-masalah pada masa menopause!

Bidan bisa memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada

masa menopause, serta fisiologi/normalnya menopause itu seperti apa.

 Menjelaskan tentang kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh seorang

menopause

 Menjelaskan tanda bahaya menopause,

 Menjelaskan makanan apa saja yang dibutuhkan oleh seorang menopause

 Menjelaskan akfititas dan olahraga untuk seseorang yang menopause serta

penggunaan hormon dan suplemen yang diperbolehkan.


3. Jelaskan skrining pada kanker serviks dan kanker mammae yang bisa ibu berikan di

pelayanan BPM!

Menganjurkan kepada pasien untuk melakukan Pola Hidup Sehat dengan CERDIK.

C = Cek kesehatan secara teratur

E = Enyahkan asap rokok

R = Rajin aktifitas fisik

D = Diet sehat dengan kalori seimbang

I = Istirahat cukup

K = Kelola stress

Memberitahukan kepada pasien cara mencegah kanker serviks dengan cara

melakukan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode Inspeksi Visual dengan

Asam Asetat (IVA).

Memberitahukan kepada pasien cara mencegah kanker payudara dengan melakukan

Deteksi dini kanker payudara dengan Periksa Payudara Sendiri (SADARI), atau

Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) oleh bidan.

4. Jelaskan indikasi pasien yang kita berikan terapi sulih hormon!

Terapi sulih hormon adalah pengobatan untuk gangguan hormon yang terjadi pada

wanitaTerapi ini biasanya juga digunakan untuk mengobat gejala menopause yang

umum, termasuk hot flashes dan ketidaknyamanan pada vagina. Terapi sulih

hormon ini juga bermanfaat untuk mencegah keropos tulang dan mengurangi patah

tulang pada wanita pascamenopause.Namun, perlu waspadai, ada risiko yang

berkaitan dengan penggunaan terapi hormon. Risiko-risiko ini tergantung pada jenis

terapi hormon, dosis, lamanya obat dikonsumsi, dan risiko kesehatan.Untuk hasil
terbaik, terapi hormon harus disesuaikan dengan setiap wanita dan dievaluasi ulang

sesering mungkin untuk memastikan manfaatnya lebih besar dibandingkan

risikonya

5. Jelaskan asuhan kebidanan yang dapat kita berikan terhadap pasien yang

mengalami prolaps uteri!

 Beritahu ibu dan keluarga tentang penyakitnya

 Berikan dukungan moriil pada ibu

 Berikan lingkungan yang aman dan nyaman

 Kolaborasi dengan dokter spOG untuk pemberian analgesik metronidazole 1x

500 mg

 Berikan informed consent pada keluarga

 Kolaborasi dengan dokter spOG untuk pemasangan cincin pesarium dan rujuk

pasien kerumah sakit.


JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN 2339-1731 (print), 2581-1029 (online)

Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim : Eviden Based


Pengetahuan Ibu di Indonesia

Dewista Than1, Syuul K. Adam1, Getruida B.H.Alow1


1
Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Manado
Email : tdewista@yahoo.com, getallow@gmail.com, syuulkremlin@yahoo.com

ABSTRAK

Latar belakang : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan salah satu metode kontrasepsi
yang cukup aman dan paling dianjurkan dalam Program Nasional Keluarga Berencana di Indonesia.
Rendahnya minat WUS terhadap AKDR tidak terlepas dari rendahnya pengetahuan terhadap alat
kontrasepsi tersebut.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan
penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) di Puskesmas Ranomut Kecamatan Paal Dua Kota
Manado
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode Survey Analitik dengan menggunakan
pendekatan Cross sectional. Populasi semua akseptor KB aktif jumlah 2.652 sampel menggunakan
rumus Slovin sebanyak 96 responden. Analisa data menggunakan Uji Chi-Square..
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan ibu dari 96 responden tentang
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), didapatkan kategori kurang yaitu 62 responden (64,6%),
kategori cukup 17 responden (17,7%) dan kategori baik 17 responden (17,7%). Hasil analisa dengan
uji Chi-Square adalah nilai p value = 0,017 < ɑ = 0,05, atau x² hitung lebih besar x² tabel 8,132 >
5,591.
Kesimpulan : Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu dengan
penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), sehingga penyuluhan kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) kepada
masyarakat khususnya pada Wanita Usia Subur (WUS)

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan - Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

PENDAHULUAN
Tingginya laju pertumbuhan pertumbuhan penduduk semakin besar
penduduk dan kurang seimbangnya usaha yang diperlukan untuk
penyebaran dan struktur umur penduduk mempertahankan tingkat kesejahteraan
masih merupakan masalah utama yang (1)
rakyat .
sedang di hadapi Negara berkembang
Salah satu upaya yang dilakukan
termasuk Indonesia Jumlah penduduk
pemerintah untuk mengendalikan laju
yang besar tanpa diiringi kualitas sumber
pertumbuhan penduduk adalah dengan
daya manusia yang baik mempersulit
cara penurunan angka kelahiran dengan
usaha peningkatan dan pemerataan
jalan Keluarga Berencana (KB). Alat
kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi
Volume 5 Nomor 2. Januari-Juni 2018 47
MuntaDewista T, et al…..Penggunaan alat Kontrasepsi Dalam Rahim……
JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN 2339-1731 (print), 2581-1029 (online)

Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Rendahnya minat WUS terhadap


merupakan salah satu metode kontrasepsi AKDR tidak terlepas dari rendahnya
yang cukup aman dan paling dianjurkan pengetahuan terhadap alat kontrasepsi
dalam Program Nasional Keluarga tersebut. Sehingga sangat perlu
Berencana di Indonesia. Karena pemahaman yang baik tentang AKDR bagi
mempunyai efektifitas 97-99 % untuk wanita usia subur. Alat kontrasepsi dalam
mencegah kehamilan dan pemakaian rahim merupakan salah satu metode
jangka panjang. Alat Kontrasepsi Dalam kontrasepsi yang pengunaannya relatif
Rahim (AKDR) bagi banyak kaum wanita lebih rendah dibandingkan dengan
merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. penggunaan metode kontrasepsi lain (3).
Alat ini sangat efektif dan tidak perlu Menurut World Health Organization
diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi (WHO) keluarga berenca adalah tindakan
ibu yang menyusui, AKDR tidak akan yang membantu pasangan suami istri
mempengaruhi ASI, kelancaran ataupun untuk menghindari kehamilan yang tidak
(2) diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
kadar Air Susu Ibu (ASI) .
memang sangat diinginkan, mengatur
Wanita pengguna kontrasepsi
interval diantara kehamilan, mengontrol
terkadang problematis dan mungkin
waktu saat kelahiran dalam hubungan
terpaksa memilih metode yang tidak sesuai
dengan umur suami istri serta menentukan
dengan konsekuensi yang merugikan atau
(4)
tidak menggunakan KB sama sekali, jumlah anak dalam keluarga .
pilihan itu karena hanya mengetahui satu Menurut World Health Organization
jenis kontrasepsi saja. Pengetahuan (WHO) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
terhadap alat kontrasepsi merupakan (AKDR) adalah suatu alat untuk mencegah
pertimbangan dalam menentukan metode kehamilan yang efektif, aman dan
kontrasepsi yang digunakan. kualitas refersibel yang terbuat dari plastic atau
pelayanan KB dilihat dari segi logam kecil yang dimasukkan dalam
ketersediaan alat petugas pelayanan uterus melalui kanalis servikalis. AKDR
kesehatan. Adanya niat yang timbul yang merupakan suatu alat kontrasepsi yang
didasarkan pada kepercayaan, norma di dimasukkan dalam rahim terbuat dari
masyarakat dan norma yang ada didalam bahan polyethylene dilengkapi dengan
(3) benang nylon sehinnga mudah dikeluarkan
lingkungan .
(4)
dari dalam rahim .

Volume 5 Nomor 2. Januari-Juni 2018 48


MuntaDewista T, et al…..Penggunaan alat Kontrasepsi Dalam Rahim……
JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN 2339-1731 (print), 2581-1029 (online)

Menurut Profil Kesehatan Indonesia AKDR di Puskesmas Ranomuut. Dan juga


tahun 2016 jumlah PUS ( Pasangan Usia wawancara kepada beberapa ibu yang
Subur) 48.536.690, jumlah keseluruhan datang di Puskesmas Ranomuut , 6 dari 7
peserta KB aktif 36.306.662 (74,80%). ibu yang belum cukup mengerti tentang
Suntik 3.433.666 (51,53%), Pil 1.544.079 kontrasepsi AKDR .
(23,17%), Implant 757.926 (11,37%), Pengetahuan mengenai cara memilih
IUD/AKDR 481.564 (7,23%), Kondom alat kontrasepsi yang tepat merupakan hal
318.625 (4,78%), MOW 115.531 (1,73%), penting dalam upaya perlindungan
(5) terhadap kesehatan reproduksi perempuan.
MOP 11.765 (0,18%) .
Minimnya pengetahuan tersebut akan
Berdasarkan data dari BKKBN Sulut
berdampak terhadap peningkatan angka
tahun 2017, jumlah PUS ( Pasangan Usia
kematian ibu hamil dan bersalin, angka
Subur) 436.274, jumlah keseluruhan
kehamilan yang tidak diinginkan, dan
peserta KB aktif 365.784 (83,84%). Suntik
angka kejadian penyakit menular seksual,
144.262(39,44%), pil 82.440 (22,54%),
serta angka kejadian gangguan kesehatan
implant 77.946 (21,31%), IUD/AKDR
akibat efek samping kontrasepsi. Peran
37.753 (10,32%), kondom 13.313 (3,
bidan sangat penting dalam memberikan
64%), MOW 9.059 (2,48%), MOP 1.011
(6) asuhan kebidanan keluarga berencana
(0,28%) .
salah satu kewenangannya adalah
Berdasarkan data yang di peroleh dari
melakukan konseling atau KIE untuk
Puskesmas Ranomut tahun 2016 jumlah
memberikan gambaran tentang berbagai
PUS ( Pasangan Usia Subur) 6.215, jumlah
macam metode alat kontrasepsi sehingga
keseluruhan peserta KB aktif sebanyak
klien dipersilahkan untuk memilih metode
2.652 (42,67%), suntik 1.452 (54,75%), pil
kontrasepsi.
980 (36,95%), implant 184 (6,93%),
METODE
IUD/AKDR 5 (0,18%), kondom 6 Jenis Penelitian ini menggunakan
(0,22%), MOW 0 (0%), MOP 0 (0%) (7). desain penelitian Survey analitik. dengan
Bedasarkan wawancara kepada salah menggunakan pendekatan Cross
satu bidan di Puskesmas Ranomuut, Sectional,. Penelitian dilakukan di
menyatakan bahwa masih kurang kegiatan Puskesmas Ranomut Kecamatan Paal Dua
konseling atau penyuluhan secara khusus Kota Manado. Populasi dalam penelitian
tentang kontrasepsi AKDR dan masih ini adalah seluruh Akseptor KB Aktif yaitu
sangat rendah pengguna kontrasepsi 2.652 orang, di Puskesmas Ranomut
Volume 5 Nomor 2. Januari-Juni 2018 49
MuntaDewista T, et al…..Penggunaan alat Kontrasepsi Dalam Rahim……
JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN 2339-1731 (print), 2581-1029 (online)

Kecamatan Paal Dua Kota Manado. Cara penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam
pengambilan sampel dengan Rahim. Instrument dalam penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling kuisioner. Analisa data yang digunakan
dengan menggunakan rumus Slovin. adalah uji Chi Square.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
tingkat pengetahuan ibu tentang Alat HASIL
1. Analisis Univariate
Kontrasepsi Dalam Rahim, sedagkan
variabel terikat dalam penelitian ini adalah
2.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Umur, Tingkat Pendidikan, Tingkat Pekerjaan, Tingkat
Pengethuan, dan Penggunaan AKDR
Variabel F %
Umur
<20 tahun 9 9,4 %
20-34 ahun 58 60,4%
>35 tahun 29 30,2%
Tingkat Pendidikan
SD 41 42,7%
SMP 17 17,7%
SMA 27 28,1%
PT 11 11,5%
Tingkat Pekerjaan
IRT 62 64,6%
PNS 11 11,5%
Swasta 7 7,3%
Tani 16 16,7%
Tingkat Pengetahuan
Baik 17 17,7%
Cukup 17 17,7%
Kurang 62 64,6%
Penggunaan AKDR
Ya 18 18,8%
Tidak 78 81,2%
(11,5%), tingkat pekerjaan terbanyak
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
adalah ibu rumah tangga dengan jumlah 64
bahwa umur responden yang terbanyak
yaitu pada golongan umur 20-34 tahun responden (64,6%) dan yang terendah
sebanyak 58 responden (60,4%) sdangkan adalah swasta dengan jumlah 7 responden
yang terendah pada umur ≤ 20 tahun (7,3%), tingkat pengetahuan sebagian
sebanyak 9 responden (9,4), pendidikan besar berada pada kategori kurang yaitu 62
responden tertinggi adalah SD dengan responden (64,6%), kategori cukup 17
jumlah 41 responden (42,7%) dan terendah responden (17,7%) dan kategori baik 17
adalah PT dengan jumlah 11 responden responden (17,7%) dan sebagian besar

Volume 5 Nomor 2. Januari-Juni 2018 50


MuntaDewista T, et al…..Penggunaan alat Kontrasepsi Dalam Rahim……
JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN 2339-1731 (print), 2581-1029 (online)

responden tidak menggunakan Alat Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR).


Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) yaitu Dari 17 responden dengan tingkat
78 responden (81,2%) sedangkan pengetahuan cukup sebanyak 3 responden
pengguna Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (3,2%) yang menggunakan Alat
(AKDR) yaitu 18 responden (18,8%). Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dan 14
3. Analisis Bivariate lainnya tidak menggunakan (14,5%), dan
Hasil penelitian menunjukkan dari 62 responden (64,6%) dengan tingkat
96 responden dengan tingkat pengetahuan pengetahuan kurang dan yang
baik 17 responden (17,7%) dan yang menggunakan Alat Kontrasepsi Dalam
menggunakan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) 12 responden (12,5%)
Rahim (AKDR) 3 responden (3,2% ), 14 sedangkan yang tidak menggunakan
responden (14,5%) tidak menggunakan AKDR 50 responden (52,1%)

Tabel 2. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR) Di Puskesmas Ranomut Kecamatan Paal Dua
Penggunaan AKDR F % X² Sig
Pengetahuan
Ya % Tidak %
Baik 3 3,2 14 14,5 17 17,7
Cukup 3 3,2 14 14,5 17 17,7 8.132 0,017
Kurang 12 12,5 50 50,1 62 64,6

Penelitian yang dilakukan kepada 96 PEMBAHASAN


responden melalui pengisian kuesioner Berdasarkan hasil penelitian
untuk mengetahui hubungan tingkat didapatkan dari 96 responden sebagian
pengetahuan ibu dengan penggunaan Alat besar umur responden 30-34 tahun
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di sebanyak 58 responden (60,4%). Hal ini
gunakan Uji Chi Square. Hasil analisis menunjukan bahwa sebagian besar
didapat nilai p value = 0,017 < ɑ = 0,05. responden berada pada usia reproduksi
Ini berarti ada hubungan antara tingkat sehat, dimana semua organ-organ
pengetahuan ibu dengan penggunaan Alat reproduksi berfungsi dengan baik yang
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di dikenal sebagai usia yang aman untuk
Puskesmas Ranomut Kecamatan Paal Dua kehamilan dan persalinan, sehingga
Kota Manado. menurut peneliti perlu untuk menggunakan

Volume 5 Nomor 2. Januari-Juni 2018 51


MuntaDewista T, et al…..Penggunaan alat Kontrasepsi Dalam Rahim……
JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN 2339-1731 (print), 2581-1029 (online)

alat kontrasepsi yang dapat menjarangkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
kehamilan. Sesuai dengan hasil penelitian antara pendidikan dengan penggunaan
Aldriana tentang faktor faktor yang AKDR responden dengan nilai p value =
berhubungan dengan penggunaan Alat (11)
0,016 < ɑ = 0,05 .
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR),
Berdasarkan pekerjaan paling banyak
dimana hasil penelitian menunjukkan
responden dengan pekerjaan sebagai ibu
bahwa ada hubungan yang signifikan
rumah tangga yaitu 62 responden (64,6%),
antara umur dengan penggunaan AKDR
dimana pekerjaan dapat menunjang untuk
(8)
dengan hasil p value = 0,004 < ɑ = 0,05 .
memperluas pengetahuan responden dan
Pendidikan responden sebagian besar
berkesempatan lebih banyak untuk
lulusan SD sebanyak 41 responden
mendapatkan informasi. Sesuai dengan
(42,7%).Makin tinggi pendidikan
hasil penelitian Aldriana tentang faktor
seseorang maka makin tinggi tingkat
faktor yang berhubungan dengan
pengetahuan dan pemahaman tentang Alat
penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dan
Rahim (AKDR), menunjukkan bahwa
bila makin rendah pendidikan seseorang
tidak ada hubungan antara pekerjaan
maka tingkat pengetahuan dan pemahaman
dengan penggunaan AKDR dengan hasil p
makin berkurang tentang Alat Kontrasepsi (8)
value = 0,214 > ɑ = 0,05 .
Dalam Rahim (AKDR). Oleh karena itu
Berdasarkan analisis Univariat
responden harus rajin mempelajari,
menunjukkan dari 96 responden
memahami, dan menanyakan setiap
didapatkan sebagian besar tingkat
pengalaman baru yang kurang dimengerti
pengetahuan responden tentang Alat
dan dipahami kepada orang yang dianggap
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) berada
tahu agar pengetahuan semakin bertambah
(9) pada kategori kurang yaitu 62 responden
. Pendidikan akan mempengaruhi
(64,6%), menurut peneliti kurangnya
pengetahuan yang kemudian akan
tingkat pengetahuan responden disebabkan
mempengaruhi perilaku, khususnya
kurangnya informasi dari petugas
(10)
perilaku kesehatan . Sesuai dengan hasil
kesehatan tentang Alat Kontrasepsi Dalam
penelitian Nurbaiti tentang faktor-faktor
Rahim (AKDR). Semakin tinggi tingkat
yang mempengaruhi penggunaan Alat
pengetahuan seseorang maka semakin
Kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD),
tinggi pula kemampuan seseorang untuk
dimana hasil penelitian menunjukkan
menyerap pengetahuan praktis baik
Volume 5 Nomor 2. Januari-Juni 2018 52
MuntaDewista T, et al…..Penggunaan alat Kontrasepsi Dalam Rahim……
JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN 2339-1731 (print), 2581-1029 (online)

melalui pendidikan formal maupun non keanekaragaman budaya, menimbulkan


formal. variasi dalam perilaku manusia dalam
Berdasarkan analisis Bivariat pada 96 segala ha, termasuk dalam perilaku
responden untuk mengetahui hubungan kesehatan, sehingga dengan masalah
tingkat pengetahuan ibu dengan tersebut, maka petugas kesehatan yang
penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
Rahim (AKDR) di gunakan Uji Chi masyarakat dengan latar belakang budaya
Square. Hasil analisis didapat nilai p yang beraneka ragam, perlu sekali
value = 0,017 < ɑ = 0,05. Sehingga mengetahui budaya dan masyarakat yang
menunjukkan bahwa ada hubungan yang dilayaninya, agar pelayanan kesehatan
bermakna antara Tingkat Pengetahuan Ibu yang diberikan kepada masyarakat akan
Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi memberikan hasil yang optimal, yaitu
Dalam Rahim (AKDR) Di Puskesmas (10)
meningkatkan kesehatan masyarakat .
Ranomut Kecamatan Paal Dua Kota
Hasil penelitian ini sesuai dengan
Manado.
penelitian yang dilakukan oleh Destywati
Pengetahuan adalah hasil
dengan judul Hubungan Tingkat
penginderaan manusia, atau hasil tahu
Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi
seseorang terhadap objek melalui indera
IUD Dengan Minat Pemakaian
yang dimilikinya (mata,hidung,telinga, dan
Kontrasepsi IUD Di Desa Harjobinangun
(10)
sebagainya) , dalam hal ini pengetahuan Kecamatan Grabak Kabupaten Purwerojo,
tentang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim dimana hasilnya responden yang memiliki
(AKDR). Alat kontrasepsi dalam rahim pengetahuan tentang kontrasepsi IUD baik
adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan 62,5 % berminat memakai IUD, responden
kedalam rahim yang bentuknya bermacam- yang memiliki pengetahuan tentang IUD
macam, terbuat dari plastic yang dililit cukup sebanyak 84,0 % berminat memakai
tembaga, dimana alat kontrasepsi ini IUD, pengetahuan responden tentang
belum diterima oleh banyak orang karena kontrasepsi IUD kurang sebanyak 100 %
ada beberapa factor yang mempengaruhi tidak berminat memakai IUD. Sehingga
antara lain sosial budaya. Lingkungan menunjukkan bahwa ada Hubungan
budaya tersebut sangat mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
tingkah laku manusia yang memiliki Kontrasepsi IUD Dengan Minat
budaya tersebut, sehingga denga (12)
Pemakaian Kontrasepsi IUD .

Volume 5 Nomor 2. Januari-Juni 2018 53


MuntaDewista T, et al…..Penggunaan alat Kontrasepsi Dalam Rahim……
JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN 2339-1731 (print), 2581-1029 (online)

Hasil penelitian diatas sama dengan penelitian menunjukan terdapat hubungan


penelitian yang dilakukan Pinontoaan, antara variabel usia, pendidikan,
Solang & Tombokan dengan judul Faktor- pengetahuan, tariff pelayanan, persetujuan
Faktor Yang Berhubungan Dengan pasangsan,budaya dengan pemilihan
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam AKDR di Puskesmas Jailolo sedangkan
Rahim Di Puskesmas Tatelu Kabupaten pekerjaan, ekonomi tidak berhubungan
Minahasa Utara, dengan hasil penelitian (14)
.
menunjukkan bahwa sebagian besar
KESIMPULAN
responden tidak menggunakan AKDR Ada hubungan yang bermakna antara
yaitu 67 orang (69,8%), terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan
antara variabel paritas dengan penggunaan penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam
AKDR dengan nilai p = 0,003, tidak Rahim (AKDR)
terdapat hubungan antara variabel SARAN
pendidikan dengan penggunaan AKDR Bidan lebih sering memberikan
dengan nilai p = 0,745 dan terdapat penyuluhan tentang Alat Kontrasepsi
hubungan antara variabel pengetahuan Dalam Rahim (AKDR) di Puskesmas
dengan penggunaan AKDR dengan nilai p maupun di Posyandu secara berkala, agar
(13) informasi yang berhubungan dengan
= 0,000 .
dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Hasil penelitian diatas sama dengan
(AKDR) bagi responden yang memiliki
penelitian yang dilakukan Bernadus
pegetahuan kurang dan cukup dapat
dengan judul faktor-faktor yang
ditingkatkan menjadi pengetahuan baik,
berhubungan dengan Alat Kontrasepsi
dan responden yang berpengetahuan baik
Dalam Rahim (AKDR) bagi akseptor KB
dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
di Puskesmas Jailolo, dengan hasil
DAFTAR PUSTAKA

1. Handayani S. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Rihana; (2010).
2. Manuaba IAC, Manuaba IBGF, Manuaba IBG. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB.
Cetakan ke. Jakarta: EGC; (2010).
3. Kumulasari. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidak-minatan Ibu dalam Memilih KB
AKDR di BPM Ririn Yunianti Boyolali. Akademi Kebidanan Citra Medika; (2013).
4. Mandang J, Lumy F, Manueke I, Tando T. Kesehatan Reproduksi dan Pelayanan Keluarga
Berencana (KB). Bandung: In Media; (2016).
5. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Profil Kesehatan Provinsi Bali.
(2017).
6. Profil Data BKKBN Sulawesi Utara. Manado; (2017).
7. Profil Data Puskesmas Ranomuut Kecamatan Paal Dua. Manado; (2016).
Volume 5 Nomor 2. Januari-Juni 2018 54
MuntaDewista T, et al…..Penggunaan alat Kontrasepsi Dalam Rahim……
JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN 2339-1731 (print), 2581-1029 (online)

8. Aldriana N. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam


Rahim (AKDR) Di Wilayah Kerja Puskesmas Rokan Hulu Tahun 2013. J Matern Neonatal.
(2013);
9. Azwar S. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; (2012).
10. Notoadmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Cetakan ke. Jakarta: Rineka Cipta; (2014).
11. Nurbaiti. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Kontrasepsi Intra Uterine
Device (IUD) di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2013
[Internet]. Universitas Islam Indonesia; (2013). Available from: simtakp.uui.ac.id.docjurnal
12. Destyowati M. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kontrasepsi IUD dengan Minat
Pemakaian Kontrasepsi IUD di Desa Harjobinangun Kecamatan Grabak Kabupaten
Purworejo Tahun 2011. J Kesehat Komunitas. (2013)
13. Pinontoan S, Solang SD, Tombokan SG. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Penggunaan Alat Kontrasepsi dalam Rahim di Puskesmas Tatelu Kabupaten Minahasa Utara.
J Ilm Bidan. (2014)
14. Bernadus J. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi dalam
Rahim (AKDR) Gagi Akseptor KB Di Puskesmas Jailolo. E-Ners. (2013).

Volume 5 Nomor 2. Januari-Juni 2018 55


MuntaDewista T, et al…..Penggunaan alat Kontrasepsi Dalam Rahim……
Volume 5 Nomor 2. Januari-Juni 2018 56
MuntaDewista T, et al…..Penggunaan alat Kontrasepsi Dalam Rahim……

Anda mungkin juga menyukai