1. Bagaimana Fenomena tentang Pemakaian alat kontrasepsi di lingkungan Ibu
bekerja atau di sekitar lingkungan tempat tinggal Ibu, Beserta upaya-upaya apa saja yang telah dilaksanakan dan apa bentuk perbaikan atau saran kedepannya yang Ibu berikan selaku tenaga kesehatan ? Analisi faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pemakaian alat kontrasepsi tersebut ? Pemahaman awam tentang KB saat ini masih cenderung salah kaprah, dimana anggapan kebanyakan orang adalah KB berguna untuk pembatasan jumlah anak. Hal ini dapat dipahami mengingat tujuan awalnya adalah memang untuk menekan pertumbuhan penduduk yang sedemikian cepat. Pemanfaatan kontrasepsi sebagai bagian dari keluarga berencana dapat diterapkan, sehingga dalam pernikahan dini yang sudah terlanjur terjadi tidak menciptakan generasi mendatang berkualitas rendah sekaligus menjaga. Upaya yang dilakukan berupa pendekatan dalam hal KB, dari melihat sosok perempuan sebagai ”mesin produksi’ anak; ke pendekatan yang melihat perempuan sebagai sosok manusia yang harus dihargai kedudukannya secara setara serta memenuhi hak-hak yang melekat dari dirinya termasuk dalam hal reproduksi maupun seksualitasnya faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu faktor umur, pendidikan, pengetahuan, dan dukungan suami tidak terdapat pengaruh yang signifikan dengan pemilihan kontrasepsi. 2. Coba Ibu Jelaskan apa-apa saja Avidance dalam KB yang ibu ketahui ? tingkat pengetahuan ibu sangat erat hubungannya dengan penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR). Memberikan penyuluhan tentang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di Puskesmas maupun di Posyandu secara berkala, agar informasi yang berhubungan dengan dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) bagi responden yang memiliki pegetahuan kurang dan cukup dapat ditingkatkan menjadi pengetahuan baik, dan responden yang berpengetahuan baik dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
3. Coba Ibu Paparkan tentang Fenomena Kontrasepsi Darurat, dan Apakah
menurut Ibu Kontrasepsi Darurat tersebut Cukup penting ? Mohon berikan alasannya Kontrasepsi darurat merupakan salah satu cara kontrasepsi yang cukup efektif dalam mencegah kehamilan. Berbagai jenis dan mekanisme kerja kontrasepsi darurat saat ini telah diketahui, namun efektivitasnya bervariasi karena dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti saat senggama terjadi, waktu dalam siklus menstruasi, saat kontrasepsi darurat diberikan, dan jenis kontrasepsi darurat yang digunakan. Pada prinsipnya, kontrasepsi darurat bekerja dengan mencegah ovulasi atau mencegah viabilitas sperma sehingga kemampuan sperma berkurang untuk membuahi. Jutaan kehamilan yang tidak dikehendaki dan atau aborsi dapat dicegah apabila kontrasepsi darurat dapat diterima dan tersedia secara luas, dan juga dipahami oleh pemberi pelayanan kesehatan.