Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keperawatan Malang (JKM), Volume 2, Nomor 1, Juni 2017 22-29

FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KEBERHASILAN KONTRASEPSI


METODE AMENORHEA LAKTASI (MAL)
DI KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO

DHONNA ANGGRAENI
Dosen Pengajar Jurusan DIII Kebidanan Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto
e-mail: dhonnaanggraeni@gmail.com

Abstrak
Banyak ibu menyusui belum menyadari pentingnya pemberian ASI terutama sebagai alat kontrasepsi alami.
Tujuan penelitian mengetahui hubungan frekuensi menyusui dengan keberhasilan kontrasepsi MAL di
Kecamatan Kranggan Kota MojokertoJenis Penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancang bangun
cross sectional.. Populasinya semua ibu menyusui bayinya selama 0 - 6 bulan dan belum menggunakan alat
kontrasepsi setelah melahirkan yaitu sebanyak 42 ibu. Sampel sebanyak 38 responden yang diambil dengan
metode Simple Random Sampling.. Analisa dengan menggunakan Chi – square.Hasil Uji Chi Square didapatkan
X2 hitung= 4,32> X2tabel = 3,841 maka H1 diterima artinya ada hubungan frekuensi menyusui dengan
keberhasilan kontrasepsi Metode Amenore Laktasi. Semakin sering ibu menyusui bayinya dalam sehari maka
semakin lama tertundanya ovulasi pada ibu. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi
baru bagi tenaga kesehatan dalam menentukan kebijakan pelayanan kesehatan.

Kata Kunci : Frekuensi Menyusui, Kontrasepsi, MAL

Abstract
The fact is they are a lot of nursing mother haven’t been aware of the importance of breastfeeding, especially as
a natural contraseptive. The purpose of the study was to determine the relationship of the frequency of
breasfeeding success MAL contraception in the subdistrict Kranggan City of Mojokerto. The type of this study is
observational analytic with the cross sectional design. The population was all mothers breastfeed exclusively for
0-6 months and not using contraception at after giving birth as many as 42 mothers and get sample of 38
respondents and taken by simple random sampling method. Analyzed usid Chi – square test. Results of the Chi
Square obtained X2 count = 4.32> = X2 table 3,84 then H1 is accepted, it means there was correlation between
breastfeeding frequency relationship to the success of lactation amenorrhea method of contraception. The
more frequently a mother breastfeeding her baby in a day then the longer the delay in womenovulation. This
study is expeccted to be new information source for health workers in determining health care policy.

Keywords: Breastfeeding Frequency, Contraception, MAL

PENDAHULUAN Program Keluarga Berencana Nasional


Pemerintah dalam rangka upaya mempunyai kontribusi penting dalam
pengendalian jumlah penduduk, menerap- meningkatkan kualitas penduduk. Kontri-
kan program Keluarga Berencana (KB) busi tersebut dapat dilihat dari pelaksanaan
sejak tahun 1970 dengan tujuan untuk program Making Pregnancy Safer. Tujuan
memenuhi kebutuhan masyarakat akan pokok program ini menegaskan bahwa
pelayanan KB dan kesehatan reproduksi setiap kehamilan harus merupakan
yang berkualitas, menurunkan tingkat atau kehamilan yang diinginkan (Saifuddin,
angka kematian ibu, bayi, dan anak, serta 2010). Program ini dapat terwujud dengan
penanggulangan masalah kesehatan cara mengendalikan kelahiran yang
reproduksi dalam rangka membangun ditempuh melalui penggunaan kontrasepsi
keluarga kecil berkualitas (Adhyani, 2011). (Wiknjosastro, 2005).

22
Dhonna Anggraeni, Frekuensi Menyusui Dengan...

Banyak perempuan yang mengalami menunjukkan bahwa metode penggunaan


kesulitan dalam menentukan pilihan jenis MAL hanya sebanyak 0,1%.
kontrasepsi. Ini terjadi karena bukan hanya Menyusui eksklusif merupakan suatu
karena terbatasnya metode yang tersedia metode kontrasepsi sementara yang cukup
tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka efektif, selama klien belum mendapat
tentang persyaratan dan keamanan metode haid dan waktunya kurang dari enam bulan
kontrasepsi tersebut. Di masyarakat, pasca persalinan. Efektifnya dapat
banyak ibu menyusui belum menyadari mencapai 98%. (Saifuddin, 2006). Makin
pentingnya pemberian ASI terutama sering bayi menghisap ASI, maka makin
sebagai alat kontrasepsi alami (Nugra, lama kembalinya haid ibu.
2013). Hasil penelitian Fitri Kesumanta di Binjai
Berdasarkan dari data BKKBN tahun 2016 Utara tahun 2010 didapat bahwa
didapat Jumlah cakupan peserta KB aktif mayoritas ibu nifas dapat melakukan MAL
nasional tahun 2015 adalah 35.795.560. dengan benar walaupun secara
Dengan perincian akseptor kondom 1,73 pengetahuan masih rendah. Penelitian yang
%, 19,87 pil, 50,28 suntik, 12,94 IUD, dilakukan oleh Heni Sumastri pada tahun
10,02 implam, 4,73 mow, 0,43 MOP 2012 didapat hasil dari 97 responden
(Profil Kesehatan Indonesia, 2016). Pada terdapat 55 (55,70%) responden
tahun 2014 Peserta KB aktif Jawa Timur dengan frekuensi menyusui tinggi,
6.115.178 akseptor. Dari seluruh akseptor mengalami inisiasi menstruasi lambat
KB tersebut 48,68% akseptor memilih sebanyak 39 (40,20%) responden dan 42
menggunakan alat kontrasepsi suntik, (44,30%) responden yang memiliki
20,2% menggunakan pil, 13,73% riwayat frekuensi menyusui rendah
menggunakan IUD dan hanya 0,003% memiliki inisiasi menstruasi lebih cepat
yang memilih menggunakan implan. yaitu 58 orang (59,80%).
Untuk Kota Mojokerto tahun 2014 didapat Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di
49,12% menggunakan kontrasepsi suntik, Kecamatan Magersari Kota Mojokerto
14,51% menggunakan pil, 16,14% dengan teknik wawancara terhadap 18
menggunakan IUD dan hanya 5,4% yang orang ibu yang menyusui bayi diperoleh
menggunakan implan (BPS, 2015).. Hasil data bahwa 15 responden (83,4%)
pelaksanaan subsistem pencatatan dan menyusui bayinya > 8 kali dalam 1 hari
pelaporan pelayanan kontrasepsi di dan mereka tidak mengalami menstruasi
Indonesia menurut Survei Demografi dan selama 6 bulan pertama kelahiran bayi, dan
Kesehatan Indonesia tahun 2012 3 responden (16,6%) menyusui bayinya <
8 kali sehari, mereka sudah mengalami
23
Jurnal Keperawatan Malang (JKM), Volume 2, Nomor 1, Juni 2017 22-29

menstruasi dalam 6 bulan pertama adalah semua ibu menyusui bayinya


kelahiran bayi. selama 0 - 6 bulan dan belum
Cepat atau lambatnya untuk kembali menggunakan alat kontrasepsi setelah
mendapatkan menstruasi lagi dipengaruhi melahirkan sejumlah 42 orang. Sampel
oleh hormon prolaktin dan progesteron. pada penelitian sebanyak 38 orang dengan
Prolaktin sendiri adalah hormon yang teknik pengambilan sampel Simple
dapat merangsang kelenjar susu Random Sampling. Penelitian ini
memproduksi ASI. Jika ibu menyusui dilakukan di Kecamatan Kranggan Kota
secara efektif, maka akan meningkatkan Mojokerto. Dilakukan dari bulan
produksi hormon prolaktin, dimana Desember sampai dengan Februari 2017.
peningkatan hormon prolaktin ini dapat Pengumpulan data dilakukan melalui
menekan hormon progesteron dan estrogen wawancara dengan menggunakan alat
yang berperan dalam proses terjadinya berupa lembar kuesioner. Hasil penelitian
menstruasi. Artinya jika ibu menyusui dianalisa dengan menggunakan Chi
secara efektif dan kontinyu, tanpa
diselang susu formula, maka untuk berarti ada hubungan frekuensi menyusui
terjadinya haid akan lebih lama, bisa terhadap keberhasilan kontrasepsi MAL,
sampai 1 tahun, bahkan hampir 2 tahun, begitu pula sebaliknya jika α > 0,05 maka
sehingga ini bisa dijadikan sebagai H0 diterima.
kontrasepsi alami. Makin sering bayi
menghisap asi, maka makin lama HASIL PENELITIAN
kembalinya haid ibu (Intan, 2011). Tabel 1: Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Frekuensi Menyusui di
Berdasarkan penjelasan diatas maka maka Kecamatan Kranggan Kota
Mojokerto
peneliti tertarik untuk meneliti” hubungan Frekuensi Frekuensi Prosentase
No
Menyusui (f) (%)
frekuensi menyusui dengan keberhasilan 1 Sering 27 71,1
kontrasepsi MAL di Kecamatan Kranggan 2 Jarang 11 28,9

Kota Mojokerto” Jumlah 38 100


Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui
bahwa dari 38 responden hampir setengah
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian ini adalah analitik dari responden menyusui bayinya < 6 kali

observasional dengan rancang bangun sehari sebanyak 11 (28,9%) responden

cross sectional. Variebel independen dalam


penelitian ini adalah frekuensi menyusui
dan variabel dependen adalah keberhasilan
kontrasepsi MAL. Populasi penelitian
24
Dhonna Anggraeni, Frekuensi Menyusui Dengan...

Tabel 2: Distribusi Frekuensi Responden PEMBAHASAN


Berdasarkan Keberhasilan
Kontrasepsi MAL di Kecamatan Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui
Kranggan Kota Mojokerto
bahwa dari 38 responden hampir setengah
Keberhasilan Frekuensi Prosentase
No dari responden menyusui bayinya < 6 kali
Kontrasepsi MAL (f) (%)
1 Berhasil 22 57,9 sehari sebanyak 11 (28,9%) responden.
2 Tidak Berhasil 16 42,1
Frekuensi menyusui merupakan berapa
Jumlah 38 100
sering dan lama ibu saat menyusui bayinya
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui
dalam sehari semalam. Sebaiknya dalam
bahwa dari 38 responden, hamper setengah
menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga
dar responden tidak berhasil
tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap
mengggunakan kontrasepsi metode
saat bayi membutuhkan, karena bayi akan
amenore laktasi sebanyak 16 (42,1%)
menentukan sendiri kebutuhannya. Bayi
responden.
yang sehat dapat mengosongkan satu
payudara sekitar 5 – 7 menit dan ASI
Tabel 3 Tabulasi Silang Hubungan Frekuensi
Menyusui Dengan Keberhasilan dalam lambung bayi akan kosong dalam
Kontrasepsi Metode Amenorhea
Laktasi (MAL) di Kecamatan waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak
Kranggan Kota Mojokerto
memiliki pola yang teratur dalam
Keberhasilan
Kontrasepsi MAL menyusui dan akan mempunyai pola
Frekuensi Jumlah
Tidak
No
Menyusui Berhasil
Berhasil tertentu setelah 1 – 2 minggu kemudian
f % f % f % (Ayu, 2012).
1 Sering 19 50 8 21,1 27 71,1 Penelitian Howie dan kawan – kawan
2 Jarang 3 7,9 8 21,1 11 28,9 (1981) menemukan bahwa bayi dapat
Jumlah 22 57,9 16 42,1 38 100
menghisap ASI sebanyak 6 kali atau lebih
Berdasarkan Tabel 3, didapatkan sebagian
dalam 24 jam, dengan lama menyusui > 60
kecil dari responden yang menyusui
menit per 24 jam, serta menyusu pada
bayinya < 6 kali sehari dan tidak berhasil
malam hari (Hidayati, 2009). Ketika ibu
menggunakan kontrasepsi metode amenore
mulai memberikan makanan dan minuman
laktasi, yaitu 8 (21,1%) responden. Hasil
tambahan lain bayi akan menghisap kurang
uji chi square didapatkan nilai X2 hitung =
sering dan akibatnya menyusui tidak lagi
4,32 > X2 tabel = 3,841, yang berarti ada
efektif sebagai metode kontrasepsi. (Ayu,
hubungan frekuensi menyusui dengan
2012).
keberhasilan kontrasepsi Metode Amenore
Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil
Laktasi.
bahwa sebagian besar responden menyusui
bayinya ≥ 8 kali dalam sehari, hal ini
sangat baik karena pada awalnya bayi akan
25
Jurnal Keperawatan Malang (JKM), Volume 2, Nomor 1, Juni 2017 22-29

menyusu dengan jadwal yang tidak teratur, susu memproduksi ASI. Jika ibu menyusui
dan akan mempunyai pola tertentu setelah secara efektif, maka akan meningkatkan
1 – 2 minggu kemudian. Seringnya ibu produksi hormon prolaktin, dimana
menyusui bayinya juga dipengaruhi oleh peningkatan hormon prolaktin ini dapat
beberapa faktor, diantaranya ibu belum menekan hormon progesteron dan estrogen
memberikan makanan dan minuman yang terlibat dalam terjadinya haid.
tambahan kepada bayi sehingga ibu lebih Artinya, jika ibu menyusui bayi secara
sering menyusui siang dan malam dengan efektif dan kontinyu tanpa diselang oleh
jarak antara dua waktu menyusui tidak susu formula, maka untuk terjadinya
lebih dari 4 jam sesuai dengan kebutuhan kembali haid akan lebih lama, bisa sampai
bayi. Sementara itu responden yang satu tahun bahkan ada yang dua tahun. Ini
menyusui bayinya < 8 kali sehari, hal ini yang dinamakan kontrasepsi alami (Intan,
dikarenakan beberapa faktor, diantaranya 2011). Semakin lama ibu tidak menyusui
budaya dan ekonomi dan pendidikan ibu bayinya, menstruasi akan cenderung cepat
dan bekerja ibu. Sehingga ibu menjadi kembali selama masa menyusui tersebut,
lebih jarang untuk menyusui bayinya. dan makin cenderung timbul ovulasi yang
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui mendahului menstruasi pertama
bahwa dari 38 responden, hampir setengah postpartum. Sebaliknya, semakin sering
dari responden tidak berhasil mengguna- bayi menghisap ASI maka semakin lama
kan kontrasepsi metode amenore laktasi kembalinya atau tertundanya menstruasi
sebanyak 16 (42,1%) responden. Metode (Hidayati, 2009).
Amenorea Laktasi merupakan kontrasepsi Menyusui sebagai aspek KB yang dapat
yang mengandalkan pemberian Air Susu menjarangkan kehamilan, ditemukan rata-
Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya rata jarak kehamilan ibu yang menyusui
diberikan ASI tanpa tambahan makanan adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak
atau minuman apapun lainnya (Saifuddin, menyusui 11 bulan. Hormon yang
2006). Menstruasi yang didapat setelah mempertahankan laktasi bekerja menekan
melahirkan waktunya relatif, ada yang 1 hormon untuk ovulasi, sehingga dapat
tahun setelah melahirkan, 6 bulan setelah menunda kembali kesuburan (Roesli,
melahirkan dan ada yang 3 bulan setelah 2005)
melahirkan. Cepat atau lambatnya untuk Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil
kembali lagi haid salah satunya hampir setengah dari responden tidak
dipengaruhi oleh hormon prolaktin dan berhasil menggunakan kontrasepsi metode
progesteron. Prolaktin sendiri adalah amenore laktasi (MAL). Hal ini
hormon yang dapat merangsang kelenjar dikarenakan tidak ada persiapan yang
26
Dhonna Anggraeni, Frekuensi Menyusui Dengan...

dilakukan ibu sejak awal kehamilan hingga menyusui. Yang penting pola pulsasi
persalinan, sehingga ibu tidak termotivasi normal pelepasan LH mengalami
untuk memberikan ASI pada bayi sesering gangguan dan hal inilah yang diperkirakan
mungkin. merupakan penyebab mendasar terjadinya
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan penekanan fungsi normal ovarium.
sebagian kecil dari responden yang (Glasier, 2005). Efek menyusui dalam
menyusui bayinya < 6 kali sehari dan tidak kesuburan tergantung dengan lama dan
berhasil menggunakan kontrasepsi metode frekuensi menyusui dan usia ketika bayi
amenore laktasi, yaitu 8 (21,1%) mulai mendapatkan makanan tambahan.
responden. Hasil uji chi square didapatkan Peningkatan hormone prolactin melalui
nilai X2 hitung = 4,32 > X2 tabel = 3,841, seringnya menyusui dan cara yang akan
yang berarti ada hubungan frekuensi mempengaruhi kerja hipotalamus untuk
menyusui dengan keberhasilan kontrasepsi menghambat ovulasi dengan demikian juga
Metode Amenore Laktasi. mempunyai fungsi kontrasepsi (Nindya,
Menyusui menyebabkan penundaan 2009)
pemulihan kesuburan setelah persalinan Salah satu kontrasepsi yang dapat
dan dapat digunakan sebagai salah satu digunakan pasca persalinan yaitu Metode
metode kontrasepsi alami. Pola menyusui Amenorea Laktasi (MAL) yaitu
yang dapat dipercaya menimbulkan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian
infertilitas dikaitkan dengan amenore dan ASI secara eksklusif, artinya dengan
yang bersifat kontraseptif adalah terjadinya metode ini haid tidak muncul teratur
penekanan ovulasi (yang menyebabkan selama 24 minggu atau 6 bulan. Ibu yang
tidak adanya menstruasi) (Glasier, 2005). tidak menyusui bayinya selama lebih dari 3
Ovulasi akan tertunda lebih dari 10 minggu bulan, mereka lebih mempunyai resiko
selama masa laktasi, asal frekuensi, hamil lebih besar, karena lebih dari 80 %
intensitas dan kebutuhan bayi diperhatikan. mengalami haid dan ovulasi pada minggu
(Hatanto, 2004). Pada wanita postpartum ke-10 setelah melahirkan (Nindya, 2009).
yang menyusui, konsentrasi hormon Berdasarkan penelitian, ibu yang jarang
prolaktin tetap meninggi selama menyusui bayinya tidak berhasil
penghisapan sering terjadi dan pada setiap menggunakan MAL sebagai metode
kali menyusui terjdi peningkatan prolaktin kontrasepsi yang efektif. Hal ini
secara akut. Walaupun konsentrasi FSH dikarenakan tidak adanya peningkatan
kembali ke normal dalam beberapa minggu hormone prolactin yang didapat dari proses
pascapartum, namun konsentrasi LH dalam menyusui sehingga akan merangsang ibu
darah tetap tertekan sepanjang periode
27
Jurnal Keperawatan Malang (JKM), Volume 2, Nomor 1, Juni 2017 22-29

untuk cepat mengalami proses evolusi gangguan dan hal inilah yang diperkirakan
kembali. merupakan penyebab mendasar terjadinya
Berdasarkan tabel 3, didapatkan sebagian penekanan fungsi normal ovarium.
kecil dari responden yang menyusui (Glasier, 2005). Efek menyusui dalam
bayinya < 6 kali sehari dan tidak berhasil kesuburan tergantung dengan lama dan
menggunakan kontrasepsi metode amenore frekuensi menyusui dan usia ketika bayi
laktasi, yaitu 8 (21,1%) responden. Hasil mulai mendapatkan makanan tambahan.
uji chi square didapatkan nilai X2 hitung = Peningkatan hormone prolactin melalui
4,32 > X2 tabel = 3,841, yang berarti ada seringnya menyusui dan cara yang akan
hubungan frekuensi menyusui dengan mempengaruhi kerja hipotalamus untuk
keberhasilan kontrasepsi Metode Amenore menghambat ovulasi dengan demikian juga
Laktasi. mempunyai fungsi kontrasepsi (Nindya,
Menyusui menyebabkan penundaan 2009)
pemulihan kesuburan setelah persalinan Salah satu kontrasepsi yang dapat
dan dapat digunakan sebagai salah satu digunakan pasca persalinan yaitu Metode
metode kontrasepsi alami. Pola menyusui Amenorea Laktasi (MAL) yaitu
yang dapat dipercaya menimbulkan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian
infertilitas dikaitkan dengan amenore dan ASI secara eksklusif, artinya dengan
yang bersifat kontraseptif adalah terjadinya metode ini haid tidak muncul teratur
penekanan ovulasi (yang menyebabkan selama 24 minggu atau 6 bulan. Ibu yang
tidak adanya menstruasi) (Glasier, 2005). tidak menyusui bayinya selama lebih dari 3
Ovulasi akan tertunda lebih dari 10 minggu bulan, mereka lebih mempunyai resiko
selama masa laktasi, asal frekuensi, hamil lebih besar, karena lebih dari 80 %
intensitas dan kebutuhan bayi diperhatikan. mengalami haid dan ovulasi pada minggu
(Hatanto, 2004). Pada wanita postpartum ke-10 setelah melahirkan (Nindya, 2009).
yang menyusui, konsentrasi hormon Berdasarkan penelitian, ibu yang jarang
prolaktin tetap meninggi selama menyusui bayinya tidak berhasil
penghisapan sering terjadi dan pada setiap menggunakan MAL sebagai metode
kali menyusui terjdi peningkatan prolaktin kontrasepsi yang efektif. Hal ini
secara akut. Walaupun konsentrasi FSH dikarenakan tidak adanya peningkatan
kembali ke normal dalam beberapa minggu hormone prolactin yang didapat dari proses
pascapartum, namun konsentrasi LH dalam menyusui sehingga akan merangsang ibu
darah tetap tertekan sepanjang periode untuk cepat mengalami proses evolusi
menyusui. Yang penting pola pulsasi kembali.
normal pelepasan LH mengalami
28
Dhonna Anggraeni, Frekuensi Menyusui Dengan...

KESIMPULAN Nindya, S. (2009, Maret 22). Dampak


Pemberian ASI Terhadap
Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa
Penurunan Kesuburan Wanita.
ada hubungan frekuensi menyusui dengan from http://www.kalbe.co.id, di
akses 28 Maret 2017
keberhasilan kontrasepsi Metode Amenore
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi
Laktasi (MAL) di Kecamatan Kranggan Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
Kota Mojokerto.
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
DAFTAR PUSTAKA
Nugra. (2013, May 28). Menyusui Untuk
Ayu, D. (2012, July 10). Hubungan Ber-KB, from menyusui untuk ber -
Pemberian ASI dengan Status Gizi, kb ada syaratnya:
from http://www.wordpress.com, http://pustakaibuanak.wordpress.co
diakses 15 Maret 2017 m, di akses 28 Maret 2017
BKKBN. (2012). Pelayanan Kontrasepsi. Pinem, S. (2009). Kesehatan Reproduksi &
Jakarta: Direktorat Pelaporan dan Kontrasepsi. Jakarta: CV. Trans
Statistik. Info Media.
Dr. Seno Adjie, S. (. (2010). KB pada Pramesemara. (2009, July 14). Semua Zat
periode menyusui. Jakarta: Dirjen yang Terkandung dalam ASI
Bina Pelayanan Medik Kementrian Sangat Penting untuk Bayi Anda,
Kesehatan Republik Indonesia. from pentingnya pemberian asi
Glasier, A. (2005). Keluarga Berencana & eksklusif:
Kesehatan Reproduksi. Jakarta: http://pramasemara14.wordpress.co
EGC. m, di akses 28 Maret 2017
Hartanto, d. H. (2004). Keluarga Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu Kebidanan
Berencana dan Kontrasepsi. . Jakarta: PT. Bina Pustaka
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Sarwono Prawirihardjo.
Hidayat.2009. Metode Penelitian Roesli, U. (2005). ASI Eksklusif. Jakarta:
Kebidanan dan Teknik Analisis Gramedia.
Data. Jakarta : Salemba Medika Rofik, Allan A. 2011. Metode Penelitian.
Hidayati, R. (2009). Metode dan Teknik Dalam
Penggunaan ALat Kontrasepsi. (http://lanzrf.blogspot.com/2011/01
Jakarta: Salemba Medika. /bab-4.html), diakses tanggal 18
Intan. (2011). Gambaran Pengetahuan Ibu Februari 2017
Nifas tentang Kontrasepsi Metode Saifuddin, A. B. (2006). Buku Panduan
Amenorea Laktasi. Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Irzu. (2011, Desember 22). Pengertian Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Memyusui. from Pengertian Sarwono Prawirohardjo.
Menyusui: http://id.shvoong.com, Saryono. 2011. Metodologi Penelitian
diakses 15 Maret 2017 Kebidanan. Jakarta : Nuha Medika
Khaira, N. (2013). Hubungan Frekuensi Soetjiningsih, D. (2006). ASI - petunjuk
Pemberian ASI dengan Kejadian untuk tenaga kesehatan. Jakarta:
Mastitis. EGC.
Kristiyanasari, W. (2009). ASI, Menyusui Suratun, S. S. (2008). Pelayanan Keluarga
& Sadari. Yogyakarta: Nuha Berencana & Pelayanan
Medika. Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info
Lusa. (2010, April 27). Metode Amenorea Media.
Laktasi. http://www.lusa.web.id di
akses 15 Maret 2017

29

Anda mungkin juga menyukai