DHONNA ANGGRAENI
Dosen Pengajar Jurusan DIII Kebidanan Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto
e-mail: dhonnaanggraeni@gmail.com
Abstrak
Banyak ibu menyusui belum menyadari pentingnya pemberian ASI terutama sebagai alat kontrasepsi alami.
Tujuan penelitian mengetahui hubungan frekuensi menyusui dengan keberhasilan kontrasepsi MAL di
Kecamatan Kranggan Kota MojokertoJenis Penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancang bangun
cross sectional.. Populasinya semua ibu menyusui bayinya selama 0 - 6 bulan dan belum menggunakan alat
kontrasepsi setelah melahirkan yaitu sebanyak 42 ibu. Sampel sebanyak 38 responden yang diambil dengan
metode Simple Random Sampling.. Analisa dengan menggunakan Chi – square.Hasil Uji Chi Square didapatkan
X2 hitung= 4,32> X2tabel = 3,841 maka H1 diterima artinya ada hubungan frekuensi menyusui dengan
keberhasilan kontrasepsi Metode Amenore Laktasi. Semakin sering ibu menyusui bayinya dalam sehari maka
semakin lama tertundanya ovulasi pada ibu. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi
baru bagi tenaga kesehatan dalam menentukan kebijakan pelayanan kesehatan.
Abstract
The fact is they are a lot of nursing mother haven’t been aware of the importance of breastfeeding, especially as
a natural contraseptive. The purpose of the study was to determine the relationship of the frequency of
breasfeeding success MAL contraception in the subdistrict Kranggan City of Mojokerto. The type of this study is
observational analytic with the cross sectional design. The population was all mothers breastfeed exclusively for
0-6 months and not using contraception at after giving birth as many as 42 mothers and get sample of 38
respondents and taken by simple random sampling method. Analyzed usid Chi – square test. Results of the Chi
Square obtained X2 count = 4.32> = X2 table 3,84 then H1 is accepted, it means there was correlation between
breastfeeding frequency relationship to the success of lactation amenorrhea method of contraception. The
more frequently a mother breastfeeding her baby in a day then the longer the delay in womenovulation. This
study is expeccted to be new information source for health workers in determining health care policy.
22
Dhonna Anggraeni, Frekuensi Menyusui Dengan...
menyusu dengan jadwal yang tidak teratur, susu memproduksi ASI. Jika ibu menyusui
dan akan mempunyai pola tertentu setelah secara efektif, maka akan meningkatkan
1 – 2 minggu kemudian. Seringnya ibu produksi hormon prolaktin, dimana
menyusui bayinya juga dipengaruhi oleh peningkatan hormon prolaktin ini dapat
beberapa faktor, diantaranya ibu belum menekan hormon progesteron dan estrogen
memberikan makanan dan minuman yang terlibat dalam terjadinya haid.
tambahan kepada bayi sehingga ibu lebih Artinya, jika ibu menyusui bayi secara
sering menyusui siang dan malam dengan efektif dan kontinyu tanpa diselang oleh
jarak antara dua waktu menyusui tidak susu formula, maka untuk terjadinya
lebih dari 4 jam sesuai dengan kebutuhan kembali haid akan lebih lama, bisa sampai
bayi. Sementara itu responden yang satu tahun bahkan ada yang dua tahun. Ini
menyusui bayinya < 8 kali sehari, hal ini yang dinamakan kontrasepsi alami (Intan,
dikarenakan beberapa faktor, diantaranya 2011). Semakin lama ibu tidak menyusui
budaya dan ekonomi dan pendidikan ibu bayinya, menstruasi akan cenderung cepat
dan bekerja ibu. Sehingga ibu menjadi kembali selama masa menyusui tersebut,
lebih jarang untuk menyusui bayinya. dan makin cenderung timbul ovulasi yang
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui mendahului menstruasi pertama
bahwa dari 38 responden, hampir setengah postpartum. Sebaliknya, semakin sering
dari responden tidak berhasil mengguna- bayi menghisap ASI maka semakin lama
kan kontrasepsi metode amenore laktasi kembalinya atau tertundanya menstruasi
sebanyak 16 (42,1%) responden. Metode (Hidayati, 2009).
Amenorea Laktasi merupakan kontrasepsi Menyusui sebagai aspek KB yang dapat
yang mengandalkan pemberian Air Susu menjarangkan kehamilan, ditemukan rata-
Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya rata jarak kehamilan ibu yang menyusui
diberikan ASI tanpa tambahan makanan adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak
atau minuman apapun lainnya (Saifuddin, menyusui 11 bulan. Hormon yang
2006). Menstruasi yang didapat setelah mempertahankan laktasi bekerja menekan
melahirkan waktunya relatif, ada yang 1 hormon untuk ovulasi, sehingga dapat
tahun setelah melahirkan, 6 bulan setelah menunda kembali kesuburan (Roesli,
melahirkan dan ada yang 3 bulan setelah 2005)
melahirkan. Cepat atau lambatnya untuk Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil
kembali lagi haid salah satunya hampir setengah dari responden tidak
dipengaruhi oleh hormon prolaktin dan berhasil menggunakan kontrasepsi metode
progesteron. Prolaktin sendiri adalah amenore laktasi (MAL). Hal ini
hormon yang dapat merangsang kelenjar dikarenakan tidak ada persiapan yang
26
Dhonna Anggraeni, Frekuensi Menyusui Dengan...
dilakukan ibu sejak awal kehamilan hingga menyusui. Yang penting pola pulsasi
persalinan, sehingga ibu tidak termotivasi normal pelepasan LH mengalami
untuk memberikan ASI pada bayi sesering gangguan dan hal inilah yang diperkirakan
mungkin. merupakan penyebab mendasar terjadinya
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan penekanan fungsi normal ovarium.
sebagian kecil dari responden yang (Glasier, 2005). Efek menyusui dalam
menyusui bayinya < 6 kali sehari dan tidak kesuburan tergantung dengan lama dan
berhasil menggunakan kontrasepsi metode frekuensi menyusui dan usia ketika bayi
amenore laktasi, yaitu 8 (21,1%) mulai mendapatkan makanan tambahan.
responden. Hasil uji chi square didapatkan Peningkatan hormone prolactin melalui
nilai X2 hitung = 4,32 > X2 tabel = 3,841, seringnya menyusui dan cara yang akan
yang berarti ada hubungan frekuensi mempengaruhi kerja hipotalamus untuk
menyusui dengan keberhasilan kontrasepsi menghambat ovulasi dengan demikian juga
Metode Amenore Laktasi. mempunyai fungsi kontrasepsi (Nindya,
Menyusui menyebabkan penundaan 2009)
pemulihan kesuburan setelah persalinan Salah satu kontrasepsi yang dapat
dan dapat digunakan sebagai salah satu digunakan pasca persalinan yaitu Metode
metode kontrasepsi alami. Pola menyusui Amenorea Laktasi (MAL) yaitu
yang dapat dipercaya menimbulkan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian
infertilitas dikaitkan dengan amenore dan ASI secara eksklusif, artinya dengan
yang bersifat kontraseptif adalah terjadinya metode ini haid tidak muncul teratur
penekanan ovulasi (yang menyebabkan selama 24 minggu atau 6 bulan. Ibu yang
tidak adanya menstruasi) (Glasier, 2005). tidak menyusui bayinya selama lebih dari 3
Ovulasi akan tertunda lebih dari 10 minggu bulan, mereka lebih mempunyai resiko
selama masa laktasi, asal frekuensi, hamil lebih besar, karena lebih dari 80 %
intensitas dan kebutuhan bayi diperhatikan. mengalami haid dan ovulasi pada minggu
(Hatanto, 2004). Pada wanita postpartum ke-10 setelah melahirkan (Nindya, 2009).
yang menyusui, konsentrasi hormon Berdasarkan penelitian, ibu yang jarang
prolaktin tetap meninggi selama menyusui bayinya tidak berhasil
penghisapan sering terjadi dan pada setiap menggunakan MAL sebagai metode
kali menyusui terjdi peningkatan prolaktin kontrasepsi yang efektif. Hal ini
secara akut. Walaupun konsentrasi FSH dikarenakan tidak adanya peningkatan
kembali ke normal dalam beberapa minggu hormone prolactin yang didapat dari proses
pascapartum, namun konsentrasi LH dalam menyusui sehingga akan merangsang ibu
darah tetap tertekan sepanjang periode
27
Jurnal Keperawatan Malang (JKM), Volume 2, Nomor 1, Juni 2017 22-29
untuk cepat mengalami proses evolusi gangguan dan hal inilah yang diperkirakan
kembali. merupakan penyebab mendasar terjadinya
Berdasarkan tabel 3, didapatkan sebagian penekanan fungsi normal ovarium.
kecil dari responden yang menyusui (Glasier, 2005). Efek menyusui dalam
bayinya < 6 kali sehari dan tidak berhasil kesuburan tergantung dengan lama dan
menggunakan kontrasepsi metode amenore frekuensi menyusui dan usia ketika bayi
laktasi, yaitu 8 (21,1%) responden. Hasil mulai mendapatkan makanan tambahan.
uji chi square didapatkan nilai X2 hitung = Peningkatan hormone prolactin melalui
4,32 > X2 tabel = 3,841, yang berarti ada seringnya menyusui dan cara yang akan
hubungan frekuensi menyusui dengan mempengaruhi kerja hipotalamus untuk
keberhasilan kontrasepsi Metode Amenore menghambat ovulasi dengan demikian juga
Laktasi. mempunyai fungsi kontrasepsi (Nindya,
Menyusui menyebabkan penundaan 2009)
pemulihan kesuburan setelah persalinan Salah satu kontrasepsi yang dapat
dan dapat digunakan sebagai salah satu digunakan pasca persalinan yaitu Metode
metode kontrasepsi alami. Pola menyusui Amenorea Laktasi (MAL) yaitu
yang dapat dipercaya menimbulkan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian
infertilitas dikaitkan dengan amenore dan ASI secara eksklusif, artinya dengan
yang bersifat kontraseptif adalah terjadinya metode ini haid tidak muncul teratur
penekanan ovulasi (yang menyebabkan selama 24 minggu atau 6 bulan. Ibu yang
tidak adanya menstruasi) (Glasier, 2005). tidak menyusui bayinya selama lebih dari 3
Ovulasi akan tertunda lebih dari 10 minggu bulan, mereka lebih mempunyai resiko
selama masa laktasi, asal frekuensi, hamil lebih besar, karena lebih dari 80 %
intensitas dan kebutuhan bayi diperhatikan. mengalami haid dan ovulasi pada minggu
(Hatanto, 2004). Pada wanita postpartum ke-10 setelah melahirkan (Nindya, 2009).
yang menyusui, konsentrasi hormon Berdasarkan penelitian, ibu yang jarang
prolaktin tetap meninggi selama menyusui bayinya tidak berhasil
penghisapan sering terjadi dan pada setiap menggunakan MAL sebagai metode
kali menyusui terjdi peningkatan prolaktin kontrasepsi yang efektif. Hal ini
secara akut. Walaupun konsentrasi FSH dikarenakan tidak adanya peningkatan
kembali ke normal dalam beberapa minggu hormone prolactin yang didapat dari proses
pascapartum, namun konsentrasi LH dalam menyusui sehingga akan merangsang ibu
darah tetap tertekan sepanjang periode untuk cepat mengalami proses evolusi
menyusui. Yang penting pola pulsasi kembali.
normal pelepasan LH mengalami
28
Dhonna Anggraeni, Frekuensi Menyusui Dengan...
29