Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN ANTARA SUMBER INFORMASI DENGANTINGKAT

KECEMASAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN TENTANG EFEK


SAMPING KB SUNTIK 3 BULAN DI BPS BIDAN RINTAR WULAN
CIMANDALA BOGOR TAHUN 20191
Salsalina Yuniarty2, Triswanti3
AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
ABSTRAK

Latar Belakang : Penelitian yang sudah dilakukan di negara berkembang menyebutkan bahwa
masih banyak akseptor yang mengalami ketakutan dan kecemasan akibat efek samping KB
suntik 3 bulan.
Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan sumber informasi dengan
tingkat kecemasan akseptor KB suntik 3 bulan tentang efek samping KB suntik 3 bulan di BPS
bidan Rintar Wulan Cimandala Bogor tahun 2019.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan rancangan cross sectional. Cara
pengambilan sampel penelitian ini adalah random sampling dengan jumlah sampel 79 responden,
dengan metode analisis Chi-Square.
Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil penelitian maka diketahui sebagian besar pengguna
kontrasepsi KB suntik 3 bulan mendapatkan sumber informasi sebanyak 43,03 % dan sebagian
besar tingkat kecemasan rendah sebanyak 53,16 %. Analisis data menggunakan uji Chi Square
dengan p= 0,027 (≤0,05) dan R hitung = 19,76 (≤ 9,448).
Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara sumber informasi dengan tingkat
kecemasan akseptor KB suntik 3 bulan tentang efek samping KB suntik 3 bulan di BPS Bidan
Rintar Wulan Cimandala Bogor tahun 2019.
Saran : Bagi tenaga kesehatan agar memberikan informasi tentang efek samping KB suntik 3
bulan.
Kata kunci : Sumber Informasi, Kecemasan, Akseptor KB Suntik 3 Bulan

ABSTRACT
The Background : The research did in developing contry that much acceptors that are
experiencing fear and anxienty due to the effect of contraception hypodermic 3 months.
The Purpose of the Research: The purpose of this research was to know the correlation between
sources of information with a level of anxienty as acceptors of contraception hypodermic 3
months about the side effect of contraception hypodermic 3 months in BPS of Midwife Rintar
Wulan Cimandala Bogor 2019.
The Method : This research use analytic methods with draft croos sectional. How this research
is random sampling with a number of sample 79 respondents, with the method of analysis of chi
square.
Research Results : Based on the results of the study known to most users of contraception
hypodermic 3 months get information sources as much as 43,03% and the most of the low level
of anxienty as much as 53,16%. Data of analysis using the chi square test with p= 0,027 (≤0,05)
and R count= 19,76 (≤ 9,448).
Conclusion : Have correlation between sources of information with a level of anxienty as
acceptors of contraception hypodermic 3 months about the side effect of contraception
hypodermic 3 months in BPS of Midwife Rintar Wulan Cimandala Bogor 2019.

42
Suggestion : For medical in other to give more informations the effect of contraceptions
hypodermic 3 months.

Key of word : sources of information, anxiety, acceptors hypodermic 3 months

PENDAHULUAN penurunan, namun angka tersebut masih


Mortalitas dan morbiditas pada jauh dari target pembangunan milenium
wanita hamil dan bersalin merupakan (Milenium Development Goals/ MDG’s)
masalah terbesar di negara berkembang. Di tahun 2015 yaitu 102/100.000 KH dan
negara miskin sekitar 25-50% kematian masih tetap tinggi dibangdingkan dengan
wanita usia subur disebabkan hal yang AKI di beberapa negara ASEAN. Hasil
berkaitan dengan kehamilan. Kematian SDKI tahun 2003 AKI di Indonesia 307
saat melahirkan biasanya menjadi faktor per 100.000 kelahiran hidup, dan turun
utama mortalitas wanita usia muda masa pada tahun 2007 menjadi 228 per 100.000
puncak produktivitasnya.(1) KH.Laporan WHO pada tahun 2010 AKI
Sebagai perbandingan dari 11 di Indonesia mencapai 220/100.000 KH.(1)
negara ASEAN, AKI di Indonesia tahun Di Jawa Barat pada tahun 2003
2010 masih cukup tinggi yaitu mencapai AKI mencapai 321/100.000 KH dan pada
230 per 100.000 kelahiran hidup. Indonesia tahun 2010 turun menjadi 227/100.000
menduduki rangking ke-8, hanya berada KH. Pada tahun 2010 Jawa Barat
diatas Kamboja, Timor leste, dan Laos. merupakan penyumbang terbesar AKI di
Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia dengan jumlah 2.280 kematian
merupakan salah satu indikator untuk ibu dari 882.481 KH.(1) Sementara itu
melihat derajat kesehatan satu negara. AKI menurut hasil SDKI 2007, AKB di Jawa
di negara Indonesia sudah mengalami Barat mencapai 39/1000.

43
Di kota Bogor AKI relatif lebih kehamilan atau membatasi kehamilan bila

rendah dibanding angka nasional dan anak dianggap cukup. Setiap wanita berhak

provinsi. Pada tahun 2007 tercatat sebesar memperoleh informasi dan mempunyai

52/ 100.000 KH dan pada tahun 2010 akses terhadap metode KB yang mereka

sudah menurun menjadi 48/100.000 KH. pilih efektif, aman, terjangkau dan juga

Turunnya AKI di Indonesia karena pada metode – metode pengendalian kehamilan

tahun 2007 telah dikembangkan Program yang tidak bertentangan dengan hukum

Perencanaan dan Pencegahan Komplikasi dan perundang – undangan yang berlaku.(3)

(P4K) di hampir seluruh kabupaten/kota. Program Keluarga Berencana (KB)

Penyebab kematian ibu secara merupakan salah satu usaha untuk

langsung paling umum di Indonesia adalah mengatasi masalah

penyebab obstetric langsung yaitu kependudukan.Paradigma baru program

perdarahan postpartum sebanyak 28 %, KB nasional telah diubah visinya dari

preeklamsi atau eklamsi sebanyak 24 %, mewujudkan keluarga kecil bahagia

infeksi 11 %, trauma obstetric 5 % sejahtera menjadi visi mewujudkan

sedangkan penyebab tidak langsung adalah keluarga berkualitas pada tahun 2015.

4T ( Terlalu tua, Terlalu muda, Terlalu Keluarga yang berkualitas adalah keluarga

sering, Terlalu banyak).(2) yang sejahtera, sehat, maju, mandiri,

Keluarga Berencana (KB) memiliki jumlah anak yang ideal,

mempunyai peran dalam menurunkan berwawasan kedepan, bertanggung jawab,

resiko Angka Kematian Ibu, melalui harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan

pencegahan kehamilan melalui Yang Maha Esa. Program KB ini misinya

pendewasaan usia hamil, menjarangkan sangat menekankan pentingnya upaya

44
menghormati hak – hak reproduksi, efektif, pemakaiannya praktis, harganya

sebagai upaya integral dalam relatif murah dan aman.(5)

meningkatkan kualitas keluarga.(4) Mengingat metode kontrasepsi

Menurut Depertemen Kesehatan suntik merupakan salah satu cara KB yang

Republik Indonesia (2011), prevalensi efektif, terpilih dan banyak jumlah

kontrasepsi menurut alat/ cara kontrasepsi penggunanya, namun masih banyak juga

berdasarkan hasil survey peserta aktif didapatkan akseptor kontrasepsi suntik

tahun 2011, menunjukan bahwa prevalensi yang mengalami efek samping (akibat

pengguna berbagai macam metode pemakaian KB, bukan gejala suatu

kontrasepsi di Indonesia alat atau cara penyakit), sehingga sebaiknya sebelum

kontrasepsi yang dominan dipakai adalah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan

suntik (46,47%), pil (25,81%), IUD akseptor harus mengetahui dan memahami

(11,28%), implant (8,82%), MOW tentang efek samping yang

(3,49%), MOP (0,71%), dan kondom ditimbulkannya.(6)

(2,96%). Berdasarkan prevalensi jenis KB Hasil penelitian yang sudah

tersebut, KB suntik adalah KB yang paling dilakukan di Negara berkembang

dominan. menyebutkan bahwa masih banyak

KB suntik merupakan metode akseptor yang mengalami ketakutan dan

kontrasepsi yang diberikan melalui kecemasan akibat efek samping yang

suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal ditimbulkan oleh alat kontrasepsi tertentu.

jenis KB suntik ini di Indonesia semakin Melalui konseling diharapkan akseptor KB

banyak dipakai karena kerjanya yang bisa lebih mantap dalam pemakaian

45
kontrasepsi sehingga mereka tidak akan penelitian dengan judul “Hubungan Antara

mudah berhenti.(7) Sumber Informasi Dengan Tingkat

Jumlah akseptor KB aktif di BPS Kecemasan Akseptor KB tentang Efek

Bidan Rintar Wulan Cimandala Bogor Samping KB Suntik 3 Bulan di BPS Bidan

pada bulan September sampai November Rintar Wulan Cimandala Bogor Tahun

2013 sebanyak 390, meliputi suntik KB 3 2019.

bulan 278 (71,28%),Pil 64 (16,41%),


METODE PENELITIAN
Implant 3 (0,76%), IUD 3 (0,76%), Suntik
Jenis penelitian ini adalah penelitian
3 bulan 98 (25,12%).
analitik, karena peneliti ingin mengetahui
Berdasarkan studi pendahuluan di
hubungan antara sumber informasi tentang
BPS Bidan Rintar Wulan Cimandala Bogor
efek samping KB suntik 3 bulan dengan
dengan melakukan wawancara tanggal 22
tingkat kecemasan ibu tentang efek samping
desember 2013 pada akseptor KB suntik 3
KB suntik 3 bulan. Penelitian ini
bulan tentang efek samping KB suntik 3
menggunakan desain penelitian cross
bulan,dari 10 akseptor KB suntik DMPA 3
sectional dimana data yang menyangkut
orang atau 30% diantaranya mengetahui
variabel bebas dan terikat dikumpulkan
tentang efek samping KB suntik 3 bulan
dalam waktu bersamaan.(15) Dalam
tenaga kesehatan, dan 7 orang atau 70%
penelitian ini variabel independen yaitu
mengetahui tentang efek samping KB
sumber informasi. Dalam penelitian ini
suntik 3 bulan dari bukan tenaga
variabel dependen adalah tingkat
kesehatan, tv, majalah.
kecemasan. Dalam penelitian ini penulis
Berdasarkan latar belakang diatas
ingin merumuskan hipotesis sebagai berikut
maka penulis tertarik untuk melakukan
: Ada hubungan Antara Sumber Informasi

46
Dengan Tingkat Kecemasan Akseptor KB berdasarkan teori kecemasan, Karakteristik

tentang Efek Samping KB Suntik 3 Bulan di akseptor KB suntik 3 bulan, Sumber

BPS Bidan Rintar Wulan Cimandala Bogor. Informasi tentang efek samping KB suntik 3

Dengan besar populasi 390 orang. Pada bulan, Arsip dokumentasi KB di BPS Bidan

penelitian ini teknik sampling yang Rintar Wulan Cimandala Bogor. Data

digunakan adalah Randomsampling yaitu sekunder diperoleh dari hasil studi

pengambilan sampel didasarkan ciri dan dokumentasi di BPS Bidan Rintar Wulan

sifat-sifat populasi yang sudah diketahui Cimandala Bogor.Sedangkan data primer


(15)
sebelumnya . Yaitu kepada ibu yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner

menggunakan jenis kontrasepsi suntik 3 kepada akseptor KB suntik 3 bulan di BPS

bulan di wilayah kerja BPS Bidan Rintar Bidan Rintar Wulan Cimandala Bogor

Wulan Cimandala Bogor. Adapun rumus periode mei-agustus 2019. Lembar kuisioner

yang dipakai dalam menentukan besar terdiri atas 50pertanyaan tentang kecemasan

sampel yaitu menggunakan rumus Slovin. menghadapi efek samping kb suntik menurut

Jadi besar sampel yang diambil dalam T-MAS.Kuesioner dalam rencana

penelitian ini adalah sebanyak 79 responden. penelitianmenggunakan test T-MAS, sebuah

Tempat penelitian ini dilaksanakan di BPS kuisioner standar internasional

Bidan Rintar Wulan Cimandala Bogor. yangdigunakan untuk mengetahui tingkat

Penelitian ini dilakukan mulai bulan 23 mei kecemasan ibu dalam menghadapi efek

sampai 12 agustus 2019. Alat yang samping KB suntik 3 bulan. Tiap jawaban

dipergunakan dalam pengumpulan data akan diberi nilai 1 sehingga skor antara 0-50

penelitian ini adalah: Kuisioner tingkat makin tinggi nilai skor, makin tinggi tingkat

kecemasan akseptor KB suntik 3 bulan kecemasan. T-MAS sudah terstandar secara

47
internasional berdasarkan uji validitas mendeskripsikan variable yang diteliti

didapatkan hasil sebagai berikut: Jawaban dengan cara membuat table distribusi

“ya” untuk pernyataan nomor: 2, 5, 6, 7, 8, frekuensi, dan disajikan dalam bentuk

10, 11, 13, 14, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, kriteria yang diperoleh.20Nilai rata-rata T-

25, 26, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 39, MAS adalah 19 poin Pengambilan kriteria

40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49. dengan menggunakan teknik kuartil dan

Jawaban “tidak” untuk pernyataan nomor: 1, didapatkan kriteria sebagai berikut: <19 :

3, 4, 9, 12, 15, 18, 29, 32, 38, 50. Selain 50 kecemasan rendah, 19-32 : kecemasan

kuisioner kecemasan menurut T-MAS juga sedang, >32 : kecemasan tinggi. Analisi ini

digunakan 1 kuisioner sumber Informasi digunakan untuk mengetahui hubungan

tentang efek samping kb suntik 3 antara variabel independen sumber

bulan.Berikut adalah kunci jawaban informasi tentang efek samping kb suntik 3

kuisioner pengetahuan: Kategori Tenaga bulan dan variabel dependen tingkat

Kesehatan untuk jawaban nomor : 4. kecemasan tentang efek samping kb suntik 3

Kategori Bukan Tenaga Kesehatan untuk bulan. Menggunakan uji statistik Chi -

jawaban nomor : 5. Kategori Media Massa Square dengan komputerisasi dengan tingkat

atau Media elektronik untuk jawaban nomor kemaknaan pada α=0,05. Bila p.value ≤ 0,05

: 1, 2 dan 3. Analisa ini digunakan untuk dan CI 95.

48
HASIL

Penelitian dilaksanakan pada tahun 2014 di mengenai efek samping KB suntik 3 bulan,

BPS Bidan Rintar Wulan Cimandala Bogor. didapat hasil ada 34 responden (43,03%)

Dengan subyek penelitian akseptor KB yang mendapatkan sumber informasi dari

suntik dengan jumlah 79 orang. Setelah tenaga kesehatan lebih banyak dibandingkan

dilakukan penyebaran kuesioner terkumpul responden yang mendapatkan sumber

kuesioner sebanyak 79 kuesioner. informasi dari media massa atau elektronik

1. Sumber Informasi ada 16 responden (20,25%).

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Sumber


2. Tingkat Kecemasan
Informasi
Tabel 2 Distribusi Tingkat

N Sumberinforma Frekuen Persentas Kecemasan dalam Menghadapi Efek

o si si (f) e Samping KB Suntik 3 Bulan pada

(%) Akseptor KB Suntik 3 Bulan di BPS

1 Nakes 34 43,03 Bidan Rintar Wulan Cimandala

2 Bukannakes 29 36,7 Bogor tahun 2019.

3 Media massa 16 20,25 No Tingkat Frekuensi Persentase

atau kecemasan (%)

elektronik 1 Rendah 42 53,16

Total 79 100 2 Sedang 34 43,03

3 Tinggi 3 3,79

Total 79 100
Tabel diatas menunjukan bahwa

akseptor mendapatkan sumber informasi

49
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat sebanyak 42 orang(53,16%), sedangkan ada

bahwatingkat kecemasan dalam menghadapi 3 responden mengalami tingkat kecemasan

efek samping akseptor KB suntik 3 bulan tinggi.

memiliki tingkat kecemasan ringan yaitu

3. Hubungan antara Sumber Informasi dengan Tingkat Kecemasan tentang efek

samping KB suntik 3 bulan di BPS Bidan Rintar Wulan Cimandala Bogor tahun

2019.

Tabel 3 Hubungan antara Sumber Informasi dengan Tingkat Kecemasan Akseptor KB

Suntik 3 Bulan tentang Efek Samping KB Suntik 3 Bulan di BPS Bidan Rintar Wulan

Cimandala Bogor tahun 2019.

No SumberInfor Tingkat Kecemasan Total P

masi Rendah Sedang Tinggi Value

F % F % F % F %

1 Nakes 27 64,28 7 20,58 0 0 34 43,03

2 Non Nakes 9 21,42 17 50 3 100 29 36,70 0,027

3 Media 6 14,28 10 29,41 0 0 16 20,25

Massa/Elekt

ronik

Total 42 100 34 100 3 100 79 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukan akseptor KB suntik 3 bulan terhadap efek

table distribusi frekuensi hubungan antara samping KB suntik 3 bulan : dimana presentase

sumber informasi dengan tingkat kecemasan terkecil adalah 14,28% dimana ada 6 responden

50
yang mendapatkan sumber informasi dari media masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah

massa /elektronik dan mengalami kecemasan karena pilihan mereka yang terbatas (19).

ringan, sedangkan presentase terbesar 100% Berdasarkan hasil penelitian dapat

dimana responden mendapatkan informasi dari dilihat bahwa akseptor mendapatkan

non tenaga kesehatan dan mengalami sumber informasi tentang efek samping KB

kecemasan tinggi. suntik 3 bulan sebagian besa rmendapatkan

informasi dari tenaga kesehatan. Akseptor


PEMBAHASAN
KB suntik 3 bulan di wilayah kerja BPS
1. SumberInformasiAkseptor KB Suntik 3
Bidan Rintar Wulan memiliki rata-rata
Bulan. (Univariat)
pendapatan >500.000 per bulan dan
Menurut Machfoedz (2005) dalam
tergolong memiliki ekonomi tinggi, maka
memilih sumber untuk mendapatkan
akseptor memilih tenaga kesehatan sebagai
informasi, masyarakat yang berperilaku
sumber informasi. Dari penjelasan tersebut
baik tentu akan memilih untuk bertanya
dapat dilihat ada keselerasan antara hasil
langsung pada sumber atau ahli dibanding
penelitian dengan teori.
mengandalkan adat atau masalah budaya
2. Tingkat KecemasanAkseptor KB
lainnya yang belum diketahui
Suntik 3 Bulan. (Univariat)
kebenarannya. Pendapat Machfoed di
Menurut Widianti (2009),
perkuat oleh teori Graeme burton 1999
kecemasan disebabkan oleh dorongan –
akses sumber informasi yang dipilih
dorongan seksual yang tidak
masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi
mendapatkan kepuasan dan terhambat,
memiliki ketergantungan dan kebutuhan
sehingga mengakibatkan banyak konflik
terhadap sumber informasi yang lebih
batin. Sumber kecemasan yang bersifat
tinggi dan dapat dipercaya dari pada

51
internal berasal dari dalam diri individu, kecemasan ringan yang berasal dari diri

tidak memiliki keyakinan akan individu. Dari penjelasan tersebut dapat

kemampuan diri akan menimbulkan dilihat ada keselarasan antara teori

kecemasan. dengan hasil penelitian.

Penelitian Widianti diperkuat oleh 1. Hubungan Antara Sumber Informasi

teori Stuart (2006) menyatakan bahwa Askeptor Dengan Tingkat

ada beberapa factor predisposisi Kecemasan KB Suntik 3 Bulan

kecemasan diantaranya menurut Tentang Efek Samping KB Suntik 3

pandangan interpersial, menurut bulan. (Bivariat)

pandangan prilaku, informasi dan Menurut hasil penelitian yang

menunjukan bahwa gangguan dilakukan oleh Miftakhul Janah (2013),

kecemasan biasanya terjadi di dalam dimana akseptor yang memperoleh

keluarga.Menurut pandangan sumber informasi dari tenaga kesehatan

interpersial, kecemasan timbul dari mengalami tingkat kecemasan yang

perasaan takut terhadap ketidak setujuan ringan. Penelitian Miftakhul Janah

dan terhadap penolakan interpersonal. diperkuat oleh hasil penelitian yang

Kecemasan yang timbul tergantung pada dilakukan oleh Trismiati (2004) akseptor

penerimaan masig – masing individu. yang memperoleh sumber informasi dari

Individu yang dapat menerima suatu tenaga kesehatan, mengalami tingkat

informasi maka semakin rendah tingkat kecemasan ringan. Beberapa hasil

kecemasannya.(22) Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa akseptor

penelitian dapat dilihat bahwa sebagian sangat membutuhkan informasi

besar akseptor mengalami tingkat mengenai efek samping KB suntik 3

52
bulan sehingga informasi yang baik dan dipengaruhi factor metode, factor materi

akurat diperlukan oleh akseptor untuk yang disampaikan, pemateri serta alat –

tidak mengalami tingkat kecemasan alat yang digunakan selama memberikan

yang tinggi.(30) informasi. Agar dicapai suatu hasil yang

Selain itu diperkuat dengan pendapat optimal, tenaga kesehatan dan faktor –

Notoatmojo (2002), menurutnya yang factor lainnya harus bekerja secara

tidak kalah penting nya adalah dimana harmonis agar sesuai dengan tujuan

seseorang komunikasi dan komunikator yang diharapkan. Penerimaan yang

dapat langsung tatap mata sehingga terjadi secara cepat dapat menimbukan

stimulus yaitu pesan / informasi yang rasa nyaman dalam diri individu, hal ini

disampaikan langsung dapat direspon dapat mengurangi kecemasan.

pada saat itu juga.Informasi yang Berdasarkan penelitian yang

diberikan harus jelas, lengkap dan benar, dilakukan penulis tentang “hubungan

apabila tidak jelas, dapat langsung di antara sumber informasi dengan tingkat

klarifikasi kepada komunikator. kecemasan akseptor KB suntik 3 bulan

Pendapat Notoadmodjo (2002) di terhadap efek samping KB suntik 3

perkuat dengan pendapat Notoadmodjo bulan di BPS Bidan Rintar Wulan

(2003), menurutnya dalam suatu Cimandala Bogor tahun 2014” dimana

pemberian informasi, untuk mencapai akseptor yang mendapatkan sumber

tujuanya itu perubahan perilaku informasi tentang efek samping KB

kesehatan dipengaruhi oleh berbagai suntik 3 bulan maka tingkat

faktor. Disamping di pengaruhi input kecemasannya ringan, sehingga peneliti

(keadaan subjek) sendiri juga

53
menemukan adanya kesenjangan antara di dapatkan hasil : dimana chi square

hasil penelitian dengan teori. hitung ≥ chi square tabel dengan taraf

SIMPULAN signifikasi yang digunakan adalah 95%

Dari penelitian yang dilakukan di BPS batas dari kritis 0,05 pada DF 4, maka

Bidan Rintar wulan cimandala bogor dapat nilai chi square hitung adalah 19,76

disimpulkan bahwa : sedangkan chi square tabel adalah 9,488.

1. Distribusi frekuensi tentang sumber Selain itu dari uji statistic didapat p

informasi di dapatkan hasil sebanyak 34 value 0,027 (α ≤ 0,05).

responden (43,03%) mendapatkan SARAN

sumber informasi dari tenaga kesehatan, 1. Bagi Tempat Penelitian

sedangkan yang mendapatkan informasi Sebaiknya tenaga kesehatan lebih

dari media massa atau elektronik melakukan pendekatan lagi kepada

sebanyak 16 responden (20,25%). akseptor dan lebih memberikan lagi

penjelasan yang lebih lengkap dan jelas


2. Distribusi frekuensi tentang tingkat
mengenai efek samping KB suntik 3
kecemasan didapatkan hasil :sebanyak
bulan.
42 responden (53,16%) mengalami
2. Bagi institusi pendidikan
tingkat kecemasan ringan dan ada 3
Diharapkan agar memperbanyak dan
(3,79%)responden yang mengalami
melengkapi referensi dan buku – buku
tingkat kecemasan tinggi.
tentang sumber informasi, tingkat
3. Ada hubungan yang bermakna antara
kecemasan dan efek samping KB suntik
sumber informasi dengan tingkat
3 bulan dan buku – buku lainnya agar
kecemasan akseptor KB suntik 3 bulan
dapat memper mudah mahasiswi
tentang efek samping KB suntik 3 bulan

54
memperoleh informasi tentang teori – reproduktif, Ed.2. Penerjemah Nike

teori yang berhubungan dengan KB Budhi Subekti. Jakarta: EGC: 198.

suntik 3 bulan. Selain itu juga dapat 7. Abdul Bari Saifuddin.2006. Buku

dijadikan sebagai acuan penelitian Panduan Praktis Pelayanan

berikutnya. Kontrasepasi. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo.


DAFTAR PUSTAKA
8. http://cahyo-andi-

1. Hernawati, Ina. 2011. Analisa Kematian s.blog.ugm.ac.id/2011/10/01/Sumber-

Ibu di Indonesia Tahun 2010. Bina Informasi/diakses oleh Risqi Dwi

Kesehatan Ibu Praptiwi tanggal 1/11/2013 pukul 08.30

2. WHO, 2007 WIB.

3. Pinem,Saroha.(2009). Kesehatan 9. Stuart, W. Gail, 2007. Buku Saku

reproduksi dan kontrasepsi. Jakarta: Keperawatan Jiwa: EGC. Jakarta

Trans Info Media 10. Carpenito, L.J., 1999, Rencana Asuhan

4. Abdul Bari Saifuddin, dkk. 2003. Buku dan Dokumentasi Keperawatan edisi 2:

Panduan Praktis Pelayanan EGC.Jakarta

Kontrasepasi. Jakarta: Yayasan Bina 11. Kaplan & Saddock, 1998. Sinopsis

Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Psikiatri: Bina Rupa Aksara. Jakarta.

5. Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga 12. Hidayat, Azis Alimul, 2007. Metode

Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Penelitian Kebidanan dan Teknis

EGC. Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta

6. Everett, Suzanne. 2007. Buku Saku

Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual

55
13. Hartanto, Hanafi. (2003). Keluarga 20. Arikunto, s. 2006. Prosedur Penelitian:

berencana dan kontrasepsi. Jakarta : Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi

CV. Mulia sari VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta

14. Sarwono .P. 1996. Ilmu Kandungan, 21. Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiro 22. Stuart, W. Gail, 2006. Buku Saku

Hardjo, Jakarta. Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

15. Noatoadmodjo. S. 2010. Metodologi 23. www.akademik,unsri.ac.id/2009/12/07/

Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Tingkat-Kecemasan

Jakarta 24. Hawari. 2001. Pendekatan Holistic pada

16. Sugiyono. 2009. Statistika Penelitian Gangguan Jiwa Skizofrenia.

Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Jakarta:FKUI

Bandung. Alfabeta 25. Uma, Sekaran. 2006. Metodologi

17. Arikunto, S. 2003. Manajemen Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta.: EGC

penelitian , Rineka Cipta. Jakarta 26. Anonim, www.digilib.petra.ac.id,

diakses 2 februari 2010


18. Makna Media Massa, Karakter, Jenis
27. Notoadmodjo, S. 2005. Metodologi
dan Fungsi.14Mei2009. Available from
Penelitian Kesehatan Edisi Revisi.
www.romelta.com/2009/05/14/Media-
Yogyakarta: PT. Rineka Cipta
massa-makna-karakter-jenisdan-fungsi
28. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu
19. Burton, graeme. Pengantar Untuk
Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Memahami : Media dan Budaya
Sarwono Prawirohardjo.
Populer. Yogyakarta : Jalasutra. 1999
29. Varney, Helen dkk. 2007. Buku Ajar

Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.

56
57

Anda mungkin juga menyukai