Anda di halaman 1dari 10

PENGENALAN PADA MODEL

PENELITIAN DAN METODOLOGI


KONSEP
PENELITIAN DALAM KASUS KB

KELOMPOK 5
• YULIA FIDIYATUSSOLEHAH 222207046

ANGGOTA • PUJI RAHAYU 222207047

KELOMPOK • PRISKILA CLARA DOHANI 222207048

• KURNIA MUSTIKA DEWI 222207049

• RETNO JULIA PRAMESTI 222207050

• VANI FATWA IRMALA 222207051

• FELISITAS SABHINA R.P.S 222207052

• VIRA MANDASARI 222207053

• WIWIN LUTVINI IVADA 22220754

• ZINTA ARNITA 222207055

• NURUL HIDAYAH 222207056

Baca Selanjutnya
JURNAl 1 UMUM : HUBUNGAN ANTARA USIA DAN PENDIDIKAN
DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK

Latar Belakang: Kelurga Berencana adalah gerakan untuk membentuk


keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Tujuan
utama KB adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.
Penggunaan alat kontrasepsi dalam keluarga berencana dapat
mengendalikan kelahiran dan pertambahan penduduk, meningkatkan
kesejahteraan keluarga, meningkatkan kesehatan keluarga, dan mengatur
jarak kelahiran anak.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia


dan pendidikan dengan pemilihan kontrasepsi suntik

Baca Selanjutnya
LANJUTAN..

Hasil: Mayoritas usia ibu ≤35 tahun 71


responden (67,6%),mayoritas pendidikan
Metode: Metode penelitian Survey analitik dengan menengah 62 responden (59%), mayoritas
pendekatan Crossectional. Populasi dalam metode pemilihan kontrasepsi suntik 91
penelitian ini adalah seluruh akseptor KB yang ada responden (86,73%), ada hubungan antara usia
di RW 4 Wadunggetas Wonosari Klaten pada Bulan ibu dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik
Desember 2020 sebanyak 105 responden. Dalam (0,033), ada hubungan antara tingkat
pendidikan ibu dengan pemilihan kontrasepsi
penelitian ini seluruh populasi dijadikan sampel
suntik (0,000), ada hubungan antara usia dan
sebanyak 105 orang. Alat pengumpulan data
pendidikan dengan pemilihan metode
menggunakan master tabel. Metode pengumpulan
kontrasepsi suntik (0,000).
data menggunakan data sekunder. Analisa data
menggunakan distribusi frekuensi, chi square dan Kesimpulan: Ada hubungan antara usia dan
regresi binomial. pendidikan dengan pemilihan metode
kontrasepsi suntik.
A. Sikap Profesionalisme bidan berdasarkan Hubungan Antara Usia dan
Pendidikan Dengan Pemilihan Kontrasepsi Suntik

Sikap profesionalisme Bidan yang diharapkan diharapkan yaitu dapat


memberikan informasi tentang kontrasepsi seperti perencanaan keluarga
merupakan poin penting yang harus dipersiapkan setelah menikah. Dengan
perencanaan keluarga yang matang, pasangan bisa mengembangkan diri
dan karier. Kemampuan untuk merencanakan kehamilan termasuk memilih
kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan
kebahagiaan bagi perempuan, selain itu bidan juga bisa melakukan
pelayanan kontrasepsi melalui posyandu yang biasa dilakukan setiap 1
bulan sekali.
JURNAL 2 KOMPLEMENTER : PENERAPAN TERAPI
KOMPLEMENTER UNTUK MENGURANGI
KECEMASAN DAN NYERI PADA AKSEPTOR KB
IMPLANT
Latar Belakang : Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) merupakan jenis kontrasepsi modern
yang paling efektif dari segi biaya dan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan selama
3-10 tahun, salah satu metode MKJP adalah KB implant. Pada tahun 2019 cakupan akseptor MKJP
sebanyak 23,1%, dan jumlah pengguna implant sebanyak 4,7%. Banyak akseptor yang kurang
meminati implant karena takut dengan cara pemasangannya,oleh sebab itu untuk mengurangi
kecemasan dan nyeri maka pengabdi mencoba menggunakan terapi komplemneter seperti
penggunaan virtual reality, slow deep breathing, serta lavender essential oil.

Metode : Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini termasuk dalam rangkaian acara
memperingati hari kontrasepsi Dunia dan turut mensukseskan program 250.000 MKJP yang
dicanangkan oleh BKKBN. Kegiatan dilakukan pada tanggal 19 dan 24 Agustus 2020 di PMB Istri
Yuliani dan diikuti sebanyak 28 akseptor implant.
LANJUTAN..

Hasil : Jumlah akseptor implant yang mengikuti


kegiatan ini sebanyak 28 ibu, dengan umur rata rata
pada usia reproduksi sehat (85,7%), tingkat pendidikan
akseptor rata-rata pada pendidikan menengah (85,7%)
dan mempunyai anak lebih dari 1 (64,3%) hanya 32,1 %
akseptor yang belum pernah menggunakan KB Kesimpulan : Terapi komplementer
sebelumnya, sisanya sudah pernah menggunakn dengan
virtual reality, slow deep breathing, serta
berbagai metode kontrasepsi. Penggunaan terapi
lavender essential oil dapat menurunkan
komplementer efektif dapat menurunkan tingkat
tingkat kecemasan dan nyeri pada
kecemasan pada ibu sebanyak 9.50 poin. Selain itu
penggunaan terapi komplementer juga efektif untuk akseptor KB implant.
mengurangi rasa nyeri yang dirasakan akseptor implant.
A.Sikap Profesionalisme bidan berdasarkan Penerapan terapi
Komplementer Untuk Mengurangi Kecemasan Dan Nyeri
Pada Akseptor KB Implant

Sikap Profesionalisme yang dilakukan bidan adalah memberi asuhan


kebidanan komplementer berkelanjutan kepada ibu yang mengalami
kecemasan untuk mengikuti Kb implant, selain itu jika memang ibu tidak
mau memakai KB implant maka jangan memaksa ibu untuk harus
menggunakan KB tersebut. Bisa berikan pilihan kepada ibu untuk
menggunakan alat kontrasepsi lainnya seperti Kondom Pria. Kondom
merupakan alat kontrasepsi pria yang banyak dipilih karena cara
menggunakannya cukup praktis,Pil KB,Suntik KB dan Kondom Wanita.
REFESENSI

Sab’ngatun. Hanifah, Lilik. Sulistyorini, Etik. 2021. Hubungan Antar Usia dan
Pendidikan dengan Pemilihan Kontrasepsi Suntik. Surakarta : STIKES
Mamba’ul ‘Ulum Surakarta.

Widaryanti, Rahayu, dkk. 2021. Penerapan Terapi Komplementer untuk


Mengurangi Kecemasan dan Nyeri pada Akseptor KB Implant. Yogyakarta :
Universitas Respati.
Sekian Presentasi
dari kami, apakah ada
pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai