Anda di halaman 1dari 4

BAB ll

PEMBAHASAN

2.1 Pendidikan kesehatan pada wanita usia subur (usia reproduksi) , pasangan usia subur

Penyakit kanker masih menjadi masalah kesehatan serius karena jika penderita sudah terserang
kanker pada stadium lanjut maka penderita sulit untuk disembuhkan. Kanker leher rahim (kanker
serviks) yang sudah masuk ke stadium lanjut sering menyebabkan kematian. Kanker leher rahim yang
sudah masuk ke stadium lanjut sering menyebabkan kematian apalagi lebih dari 70% kasus yang datang
ke rumah sakit ditemukan dalam keadaan stadium lanjut.Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
tahun 2018, prevalensi kanker di Indonesia mencapai 1.79 per 1000 penduduk, dimana pada tahun 2013
sebanyak 1.4 per 1000 penduduk. Jumlah penderita kanker serviks di Jawa Timur pada tahun 2018
sebanyak 2,2 per 1000 penduduk.Sedangkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Jawa Timur
tahun 2019, angka penderita kanker serviks mencapai 13.078 kasus dan meningkat jika dibandingkan
tahun 2013 yang prevalensinya sebesar 1,6 per 1000 penduduk. Sementara Di Kota Madiun pada tahun
2018 sebanyak 135 perempuan tercatat dengan “Inspeksi Visual Asam Asetat” (IVA) dari jumlah total
2.980 perempuan yang diperiksa.

Masyarakat terutama WUS (Wanita Usia Subur) rentan terserang kanker serviks. Seharusnya
mereka mempunyai kesadaran akan kesehatan sistem reproduksinya. Sebuah penelitian di India
menunjukkan bahwa walaupun ibu memiliki pengetahuan dan kesadaran baik, namun tindakan
melakukan deteksi dini masih rendah. Promosi kesehatan penting diberikan untuk meningkatkan
perilaku pencegahan kanker serviks. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh promkes terhadap
pengetahuan, sikap dan motivasi ibu dalam melakukan IVA tes. Permasalahan ini harus segera
diselesaikan agar semua masyarakat terutama WUS yang rentan akan serangan kanker serviks dapat
melakukan pencegahan secara dini.

Deteksi dini kanker serviks sangat penting mengingat kegawatan dari penyakit tersebut. Kematian di
RT 1 Kelurahan Pilang Bango memang belum ada, Kasus kanker serviks juga belum ada akan tetapi
berdasarkan hasil wawancara dengan warga RT 1 RW 1 tersebut sebagian besar kurang benar
persepsinya tentang pencegahan kanker serviks. Sebagian besar tidak mengerti tentang cara
pencegahan yang efektif, kurang minat melakukan pemeriksaan IVA tes dan jika ada pemeriksaan IVA
atau pap smear grartis juga belum banyak diminati. Melihat kondisi WUS yang berada di RT 1 RW 1
Pilang Bango tersebut, dirasa perlu adanya promosi kesehatan atau pendidikan kesehatan yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kanker serviks sehingga muncul
motivasi intern dalam upaya pencegahan terjadinya kanker serviks. Jika masyarakat sadar dalam upaya
pencegahan, maka resiko kematian akibat kanker serviks dapat diminimalkan.

2.2 wanita dalam masa chlidbearing ( hamil , melahirkan , dan setelah melahirkan) dan
bayinya sampai usia 28 hari, keluarga dengan wanita pada masa chlidbearing dengan

memperhatikan aspek legal dan etis

Kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma hingga terjadi
perubahan.Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan Ante Natal Care ( ANC ), sehingga dapat
menyelesaikannya dengan baik, melahirkan bayi yang sehat dan memperoleh kesehatan yang optimal
pada masa nifas serta dapat menyusui dengan baik dan benar. Pasca persalinan merupakan salah satu
pengalaman yang akan dialami oleh seorang ibu yang baru saja melahirkan terutama pada ibu yang
pertama kalinya melahirkan, pada perkembangan kondisi ibu sering mengalami terjadinya peningkatan
dan perubahan emosi dan psikologis yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu adanya penyesuaian
pada lingkungan baru, harapan sosial untuk berperilaku lebih baik, masalah dalam sekolah ataupun
pekerjaan, dan serta hubungan keluarga yang tidak harmonis, yang akan menyebabkan ibu usia muda
harus bisa beradaptasi dengan kehidupan barunya (Sarlito, 2009).

Ibu post partum adalah keadaan ibu yang baru saja melahirkan. Istilah post partum adalah masa
sesudah melahirkan atau persalinan. Masa beberapa jam sesudah lahirnya plasenta atau tali pusat
sampai minggu ke enam setelah melahirkan. Masa post partum dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali pada masa sebelum hamil yang berlangsung kira-kira enam
minggu, setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi
kembali kekeadaan yang normal pada saat sebelum hamil (Marmi, 2012).

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh dalam arti sebagian
atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel dan juga karena bertambah
besarnya sel. (IDAI, 2002). Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur / fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan dan diramalkansebagai hasil dari
proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ dan sistemnya yang terorganisasi. (IDAI, 2002). Pada
masa bayi baru lahir (0 sampai 28 hari), terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan
sirkulasi darah serta mulainya berfungsi organ-organ. Setelah 29 hari sampai dengan 11 bulan, terjadi
proses pertumbuhan yang pesat dan prosespematangan yang berlangsung secara terus menerus
terutama meningkatnya fungsi sistem syaraf. Kemampuan yang dimiliki bayi meliputi: Kemampuan
Motorik merupakan sekumpulan kemampuan untuk menggunakan dan mengontrol gerakan tubuh, baik
gerakan kasar maupun gerakan halus. Motorik kasar merupakan keterampilan menggerakkan bagian
tubuh secara harmonis dan sangat berperan untuk mencapai keseimbangan yang menunjang motorik
halus. Motorik halus merupakan keterampilan yang menyatu antara otot halus dan panca indera.
Kemampuan motorik selalu memerlukan koordinasi bagian-bagian tubuh, sehingga latihan untuk aspek
motorik ini perlu perhatian. Kemampuan motorik pada bayi berdasarkan usia yakni: Usia 0-3 bulan
(motorik kasar : mengangkat kepala , guling -guling , menahan kepala tetap tegak ,motorik
halus :melihat meraih dan menendang mainan gantung , memperhatikan benda bergerak , melihat
benda -benda kecil, memegang benda, meraba dan merasakan bentuk permukaan ) ,Usia 3-6 bulan
( motorik kasar : menyangga berat, mengembangkan kontrol kepala, duduk, motorik halus: memegang
benda dengan kuat, memegang benda dengan kedua tangan, makan sendiri, mengambil benda - benda),
usia 6-9 bulan (motorik kasar: merangkak, menarik ke posisi berdiri, berjalan berpegangan, berjalan
dengan bantuan, motorik halus: memasukkan benda ke dalam wadah, bermain genderang , memegang
alat tulis dan mencoret - coret , bermain mainan yang mengapung di air, membuat bunyi - bunyian,
menyembunyikan dan mencari mainan) . Setiap anak yang dilahirkan membawa sejumlah potensi.
Potensi tersebut akan dapat berkembang secara optimal apabila dikembangkan sejak dini melalui
pemenuhan kebutuhan kesehatan, gizi yang memadai, layanan pengasuhan yang tepat. Upaya
pembinaan tumbuh kembang anak dirahkan untuk meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan
emosional dan sosial anak. Upaya tersebut dilakukan sedini mungkin sejak di dalam kandungan dengan
perhatian khusus pada bayi dan anak balita yang merupakan masa kritis dan masa emas bagi
kelangsungan tumbuh kembang anak.

BAB lll

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Nesi Novita dan Yunetra Franciska (2011) Promosi kesehatan adalah proses peningkatan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan yang disertai dengan upaya memfasilitasi perubahan perilaku dan
merupakan program kesehatan yang dirancang untuk membawa perbaikan atau perubahan dalam
indivudu, masyarakat, dan lingkungan.
Promosi Kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kendali atas
kesehatannya, dan meningkatkan status kesehatan mereka. Dengan kata lain promosi kesehatan adalah
upaya  yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga mereka mau dan mampu untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan mereka sendiri. Batasan promosi kesehatan ini mencakup dua dimensi yakni “
kemauan” dan “ kemampuan”, atau tidak sekedar meningkatnya kemauan masyarakat seperti
dikonotasikan oleh pendidikan kesehatan. Untuk mencapai status kesehatan yang paripurna baik fisik,
mental dan kesejahteraan social, masyarakat harus mampu mengenal/mengidentifikasi dan
mewujudkam aspirasinya, untuk memenuhi kebutuhannya, dan mengubah atau  mengatasi keadaan
lingkungannya

Pendidikan kesehatan penting untuk merubah pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat agar
mempunyai pola hidup sehat. Perubahan pengetahuan mitra diperlukan untuk merubah perilaku hidup
sehat terutama pencegahan penyakit yang sering mengincar WUS yaitu kanker serviks. Mitra meningkat
motivasinya untuk terlibat dalam program pemerintah kota jika ada kegiatan pap smear.

Daftar pustaka

Kumaesih E, Gambaran Karakteristik Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Faktor Resiko Di

Rsu Sumedang Tahun 2014, Prosiding Seminar Nasional 2018 Sinergitas

Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, vol. 1, 2018, ISSN: 2622-0520, 9-10

April 2018
Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans.Second edition. Malloy.Inc

Klossner, J.,(2012), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams & Wilkins

Rahman, M. 1998. “Penatalaksanaan dalam Ilmu Kebidanan dan Bayi Lahir” Staf Pengajar Ilmu

Kesehatan Anak. 1985. ”Ilmu Kesehatan Anak”. Jakarta : Infomedia Jakarta

Anda mungkin juga menyukai