DI SMAN 1 GONDANG-NGANJUK
USULAN SKRIPSI
Disusun oleh:
201914201022
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian dan jenis
kanker yang lebih banyak terjadi pada wanita adalah kanker payudara. Salah satu
upaya untuk pencegahan kanker payudara adalah melalui deteksi dini yang dikenal
sebagai pemeriksaan payudara sendiri merupakan salah satu cara deteksi dini yang
murah dan mudah untuk dilakukan. Tujuan dari pemeriksaan SADARI ini yaitu
apabila ditemukan kelainan atau perubahan pada payudara dapat segera diperiksakan
kepada petugas kesehatan. Selain itu, dengan SADARI pasien dapat segera
mendapatkan terapi dan dalam jangka panjang dapat menekan angka mortalitas
Perilaku SADARI pada remaja untuk deteksi dini kanker payudara masih
sangat rendah. Padahal perilaku tersebut sangat penting untuk deteksi dini pasien
kanker payudara, oleh karena saat ini kanker payudara tidak hanya menyerang
perempuan usia > 30 tahun, tetapi juga menyerang perempuan usia muda bahkan
remaja (Sinaga dan Ardayani, 2016). Hingga saat ini kanker payudara masih
menjadi jenis kanker paling sering terjadi pada wanita di negara berkembang dan
menjadi penyebab kematian wanita ke-2 di Amerika Serikat (Avryna et al., 2019).
185 negara dan merupakan kanker dengan insiden tertinggi di 107 negara di dunia,
dan 3 negara dengan kasus kanker payudara (Breast Cancer) tertinggi pada tahun
2021 adalah China, USA dan India. Dengan angka kejadian (IR), kanker payudara
menyumbang 11,7% dari 19,2 juta kasus yaitu sebanyak 2.261.419 orang disemua
usia
Untuk para wanita yang memiliki tingkat pengetahuan dan pemahaman yang
rendah tentang kanker payudara dan cara deteksinya perlu diberikan informasi
mengenai kanker payudara dan cara deteksinya yaitu SADARI sejak usia remaja.
sehingga terlaksana suatu perilaku hidup bersih dan sehat (Efendi & Makhfudli,
berupa wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 26 Januari 2023 pada siswa
kelas XI SMAN 1 Gondang terdapat 3 dari 5 siswa belum mengetahui apa itu
SADARI dan 2 diantaranya sudah tau apa itu SADARI tetapi belum pernah
melakukan SADARI.
peningkatan pada 2013 dengan prevalensi tertinggi adalah provisi Jawa Tengah
11.511 dan Jawa Timur 9.688. Peningkatan angka kematian akibat kanker payudara
tidak lepas oleh karena kurangnya kesadaran perilaku SADARI sehingga lebih dari
80% kasus kanker payudara ditemukan dalam keadaan stadium lanjut (Dyanti dan
tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan yang telah ditunjukkan oleh penelitian
perilaku SADARI sangat penting untuk deteksi dini pasien kanker payudara, karena
saat ini kanker payudara tidak hanya menyerang perempuan usia > 30 tahun, tetapi
juga menyerang perempuan usia muda bahkan remaja, dan sesaui dengan latar
melalui media pendidikan seperti power point, gambar, video, dan manekin sebagai
alat peraga. Selain itu siswi akan mendapatkan fasilitas berupa cermin dan poster
B. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh Health Education tentang perilaku SADARI pada remaja putri
C. Tujuan Penelitian
1) Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh Health Education tentang perilaku SADARI pada
2) Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
4. Bagi Institusi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, ke mana
prasarana pendukung.
Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat (toma),
tokoh agama (toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas
hanya perlu pengetahuan dan sikap positif dan dukungan fasilitas saja,
kesehatan ini, maka sasaran dibagi dalam 3 (tiga) kelompok sasaran sebagai
berikut:
sasaran kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui untuk masalah KTA
(Kesehatan Ibu dan Anak), anak sekolah untuk kesehatan remaja dan
Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya disebut
tokoh masyarakat ini akan memberikan contoh atau acuan perilaku sehat
ilmu maupun seni sangat luas. Cakupan tersebut dapat dilihat dari dua
dimensi yakni: (1) ruang lingkup berdasarkan aspek kesehatan, (2) ruang
rehabilitatif.
kelompok ini perlu ditingkatkan atau dibina agar tetap sehat, lebih
meningkat lagi.
b) Promosi Kesehatan pada Aspek Penyembuhan dan Pemulihan
(Kuratif - Rehabilitatif)
Pada aspek ini upaya promosi kesehatan mencakup tiga upaya atau
kegiatan, yakni :
dikelompokkan menjadi :
Prompt Treatment).
e. Rehabilitasi (Rehabilitation).
masuknya sendiri juga metode, materi atau pesannya, pendidik atau petugas,
berikut:
untuk membina perilaku baru, atau membina seseorang yang mulai tertarik
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap
2. Wawancara (Interview)
perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu mempunyai dasar
b. Metode Kelompok
1. Keunggulan
2. Kekurangan
berikut:
1. Kelompok Besar
penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok
a. Ceramah
b. Seminar
2. Kelompok Kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita sebut
antara lain :
a. Diskusi Kelompok
mengeluarkan pendapat
yang digunakan oleh petugas dalam menyampaikan bahan, materi atau pesan
kesehatan, media pendidikan ini dibagi menjadi tiga, yakni media cetak,
- Booklet
- Rubrik
- Leaflet
- Poster
- Flyer (selebaran)
2. Media Elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat
berikut :
- Televisi
- Slide
- Radio
- Film Strip
- Video
2. Konsep Perilaku
a. Pengertian Perilaku
rangsangan yang biasa diamati secara langsung atau tidak langsung. Cara-
karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme
tersebut merespon, maka teori ini disebut juga teori “S-O-R” atau Stimulus-
yaitu:
b. Perilaku Kesehatan
3. Faktor Perlaku
maka cara mengatasi masalah ini adalah orientasi pada individu. Green et
2) Faktor perilaku
menjadi dasar atau motivasi bagi perilaku. faktor ini meliputi beberapa
Faktor ini adalah merupakan faktor penyerta atau yang datang sesudah
perilaku itu ada.. Yang termasuk pada faktor ini adalah keluarga, teman,
(accessebility of information).
(action situation).
3. Konsep Remaja
a. Pengertian Remaja
Hurlock (1997) mengungkapkan bahwa masa remaja merupakan masa
perpindahan atau peralihan, yaitu pada kondisi ini remaja beralih dari masak
perubahan secara biologis dan psikologis. Dalam hal ini remaja terjadi
perubahan dalam hal emosi yang berubah dan merasa lebih sensitive
Remaja adalah seseorang yang baru menginjakkan dan mengenal mana yang
baik dan buruk, mengenal lawan jenis dan memahami tugas dan peranan
dapat dijabarkan bahwa masa remaja merupakan masa tansisi dimana remaja
kondisi emosionalnya.
b. Fase Remaja
remaja berada pada rentang usia 10-24 tahun dengan status yang belum
Fase ini merupakan fase remaja yang sangat pendek. Pada fase ini remaja
akan sangat tertutup dengan orang tua dan orang lain disekitar. Adanya
Fase ini merupakan fase dimana banyak perubahan yang terjadi dalam diri
remaja. Pada fase ini remaja mulai mencari jati diri, dan mulai mandiri
dengan keputusan yang mereka ambil. Pemikiran remaja semakin logis, dan
Pada fase ini remaja ingin menonjolkan diri, mereka ingin menjadi pusat
perhatian. Sudah memiliki cita-cita yang jelas, lebih bersemangat, dan sudah
mulai menetapkan identitas diri dan tidak bergantung pada kondisi emosional.
Berdasarkan penjelasan diatas fase fase remaja dibagi menjadi tiga yaitu fase
yang berperan penting dalam kehidupan manusia. Masa remaja memiliki ciri-
ciri atau karakteristik yang membedakan dari masa masa pertumbuhan yang
lain. Salah satunya diungkapkan seorang ahli Hurlock (1997) bahwa
Masa remaja awal tidak terlepas dari kondisi peralihan. Kondisi ini bukan
berarti remaja berubah dari kondisi sebelumnya, namun masa peralihan ini
dari masa kanak-kanak dan karakteristik khas remaja sudah terlihat dari
masa akhir kanak-kanak. Perubahan yang terjadi dalam masa remaja awal
merasakan keraguan akan peran yang dilakukan. Dalam keadaan seperti ini
seperti gaya kehidupan, pola perilaku, dan keinginan serta sifat yang
Perubahan dalam sikap dan perilaku yang terjadi dalam keadaan yang
bentuk tubuh, minat dan peran. Dalam hal ini perubahan bentuk tubuh
menjadi hal yang sudah tidak penting seperti halnya masa kanak- kanak
suatu prioritas.
namun pada masa ini remaja tetap masih takut untuk bertanggung jawab
karena takut akan cara mengatasi tanggung jawab tersebut. Hal ini
akan diberikan.
mereka lebih banyak diselesaikan oleh orang tua mereka. Namun, pada
kondisi ini mereka merasa mandiri sehingga pada masa ini mereka
menolak bantuan orang tua dan orang lain dalam menyelesaikan masalah.
Hal tersebut akan menjadikan masalah yang lebih besar ketika remaja
tidak dapat menyelesaikan dan memilik jalan keluar yang baik. Mereka
Anggapan bahwa pada masa remaja merupakan suatu kondisi yang tidak
merusak. Hal ini yang menjadikan remaja takut untuk bertanggung jawab,
Remaja pada masa ini menjadi tidak realistis, karena remaja akan melihat
tinggi keinginan maka semakin tinggi emosional yang dihadapi. Pada saat
Remaja berfikir bahwa setelah ini mereka memasuki fase masa dewasa.
Pada masa ini remaja akan memusatkan diri pada perilaku seperti orang
dirinya bahwa perilaku tersebut benar sesuai dengan citra orang dewasa.
4. Konsep SADARI
1. Pengertian SADARI
40% dari diagnosis kanker payudara adalah wanita yang pertama kali
benjolan dan tanda fisik lainnya pada payudara sehingga dapat diambil
Menurut Novasari, dkk (2016), SADARI juga akan lebih efektif apabila
dilakukan pada usia yang masih muda yakni rata-rata ketika wanita mencapai
masih sangat rendah terhadap praktik SADARI yaitu hanya sekitar 25% -
pada wanita itu sendiri dan cenderung tidak melakukan SADARI. Rintangan
payudara juga menjadi nyata, dan masyarakat umum masih salah mengira
payudara sendiri termasuk aspek kepercayaan diri. Salah satu aspek dari
penyakit tertentu.
2. Tujuan SADARI
lebih kecil dan masih pada stadium awal akan memberikan penanganan yang
baik.
Menurut Maryanti (2009) tiga metode deteksi dini salah satunya adalah
untuk wanita usia 20-40 tahun dan setiap tahun untuk perempuan diatas 40
tahun.
rutin dilakukan 1-2 tahun sekali untuk wanita usia 40-49 tahun.
3. Manfaat SADARI
hari ke 7-14 setelah awal siklus menstruasi, karena pada masa itu payudara
Cara melakukan:
a) Tahap 1
susu, serta kulit payudara di depan kaca. Sambil berdiri tegak depan
b) Tahap 2
maksud untuk melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap otot
Berdiri tegak didepan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri.
d) Tahap 4
axilla.
1) Tahap 1 (Persiapan)
Gambar 5. SADARI Tahap 1 dengan Berbaring
telah dilipat di bawah bahu sebeleh kanan untuk menaikkan bagian yang
penebalan.
circular
lahan ke bawah bra-line dengan putaran ringan dan tekan kuat di setiap
terus ke arah atas menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan.
Berawal dari bagian atas payudara, buat putaran yang besar. Bergerak
teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau tidak. Payudara sebelah kiri
tangan kanan.
- Teraba benjolan
- Terasa nyeri.
Faktor Predisposisi :
1. Pengetahuan Umur
2. Sikap
3. Pendidikan
4. Ekonomi
5. Budaya
6. Dukungan Keluarga
Faktor Pemungkin :
Perilaku SADARI Sebagai Deteksi 1. Tersedianya fasilitas atau sarana
Dini Kanker Payudara kesehatan
2. Informasi kesehatan
Faktor Penguat :
1. Perilaku keluarga
2. Perilaku teman sebaya
3. Perilaku petugas kesehatan
C. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu metode pemilihan dan perumusan masalah serta
hipotesis untuk memberikan gambaran metode dan teknik yang hendak digunakan dalam
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai desain penelitian, waktu dan tempat
A. Desain Penelitian
yang sangat penting dalam pengontrolan secara maksimal terhadap beberapa faktor
sectional, yaitu suatu pendekatan penelitian untuk melihat suatu hubungan diantara
dua variabel yang diukur secara bersamaan tanpa adanya tindak lanjut.
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
C. Kerangka Kerja
akan dilakukan dalam penelitian yang akan ditulis dalam bentuk kerangka atau alur
akan diamati (diukur) dalam penelitian dimaksud (Nursalam, 2016) Dikutip dari (sari,
2020).
Sampling :
Proportional Stratified Random Sampling
Sampel :
Jumlah sampel yang diambil sebanyak 60 responden
Pengumpulan Data :
Kuesioner Pengetahuan
Pengolahan Data :
Editing, Coding, Scoring, Tabulating
Analisa Data :
Uji statistic menggunakan uji spearman rank dengan α =0,05
Hasil :
Disajikan dalam bentuk tabel, diagram & narasi,
Hasil uji spearman rank jika p value < α=0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak
Jika p value > α=0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima
Kesimpulan :
ada/ tidak ada pengaruh health education terhadap perilaku tentang SADARI
pada remaja putri kelas XI di SMAN 1 Gondang-Nganjuk
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Hubungan Self efficacy dengan Kualitas Hidup Pasien TB
D. Sampling Desain
1. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi. Dengan kata lain, sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2018).
Gondang-Nganjuk.
3. Teknik Sampling
Sampling adalah cara atau teknik-teknik tertentu untuk menyeleksi populasi yang
sampling yaitu Consecutive sampling. Teknik ini dipilih oleh peneliti karena
E. Identifikasi Variabel
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain
F. Definisi Operasional
karakteristik yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang
dapat diamati (di ukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat
secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi
Nganjuk.
Penilaian
3. Waktu
SADARI 3. Kurang:
4. Langkah- <56%
langkah
SADARI
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalaah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
Nganjuk.
Kesehatan
Gondang-Nganjuk.
responden.
c) Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan suatu proses untuk memperoleh data atau data
Dikutip dari (sari, 2020). Langkah-langkah pengolahan data pada penelitian ini
ialah :
- Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh
- Coding
Pemberian skor atau nilai di setiap item atau jawaban yang sudah ditentukan. Data yang
Pengetahuan SADARI:
1 = Baik
2 = Cukup
3 = Kurang
Umur:
16 = 1
17 = 2
18 = 3
Jenis Kelamin:
Perempuan = 1
Pendidikan:
SMA = 1
- Scoring
Memberikan nilai untuk setiap pertanyaan dan menentukan nilai terendah dan
tertinggi, tahapan ini dilakukan setelah peneliti menentukan kode jawaban atau
(Arikunto, 2010).
1) Skor Pengetahuan
Benar = 1
Salah = 0
- Entri Data
- Tabulating
tabulasi dalam penelitian ini yaitu dengan memasukan data kedalam tabel yang
1. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Analisis Univariat merupakan analisis yang dilakukan pada tiap-tiap variabel dan
setiap variabel, seperti umur, jenis kelamin, pendidikan serta variabel terikat
pengetahuan deteksi dini kanker payudara (Notoatmodjo, 2018).
b. Analisis Bivariat
berdistribusi tidak normal 0,000 yaitu <0,05 maka metode analisis statistik yang
H. Etika Penelitian
Pelaksanaan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek penelitian adalah manusia,
maka peneliti harus memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan
menjunjung tinggi kebebasan manusia. Penelitian ini menekankan pada masalah etika
yang meliputi:
nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
2. Confidentiality (kerahasiaan)
Confidentiality yaitu tidak akan menginformasikan data dan hasil penelitian
(Hidayat, 2014).
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2017 [Internet]. Kementerian Kesehatan RI.
https://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profilkesehatan-
indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-2019.pdf
Sari P, Sayuti S, Ridwan M, Rekiaddin LO, Anisa A. Hubungan antara Pengetahuan dan
(SADARI) pada Wanita Pasangan Usia Subur (PUS). Perilaku dan Promosi
National Breast Cancer Foundation. Breast Cancer [Internet]. INC. 2020 [dikutip 17
do-if-youve-tested-positive
Who. (2018). Breast Cancer. Retrieved From Retrieved From Who Website::
Https://Www.Who.Int/Cancer/Prevention/Diagnosis-Screening/Breast- Cancer/En/