Lembar Kerja ini Disusun Guna Memenuhi Laporan Praktikum Mata Kuliah Biokimia
dan Biofisika Kesehatan
2016/2017
A. VAKUM EKSTRAKSI
1. Pengertian
Menurut Saifudi (2002) : Vakum Ekstraksi adalah tindakan obstetrik yang bertujuan
untuk mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi ibu dan ekstraksi pada bayi.
Menurut Sarwono; Ilmu Kebidanan; 831 : Vakum Ekstraksi adalah suatu
persalinan buatan dengan prinsip anatara kepala janin dan alat penarik mengikuti
gerakan alat vacum ekstraktor.
Ekstraksi Vakum adalah tindakan obstetrik operatif untuk melahirkan kepala janin
dengan menggunakan “mangkuk hampa udara” yang ditempelkan pada kulit kepala
janin dari seorang parturien yang masih memiliki tenaga meneran.
a. Indikasi Ibu :
Decom Tingkat I
tanda: sesak nafas yang dialami ibu setelah ibu mengejan.
Tekanan Darah Naik
tanda: ibu pusing, ada kenaikan tekanan sistole dan diastole
b. Indikasi Janin
Gawat Janin
tanda : denyut jantung janin 160x/mnt
c. Indikasi Waktu
Kala II Memanjang
tanda : pada primiperalin kala II > 2 jam, pada multi > 1 jam.
Ibu : ibu yang menderita ruptureuteri membakat, ibu yang tidak boleh mengejan,
CPD.
Janin : mal presentasi kepala janin (dahi, muka, bokong, puncak kepala), kepala
menyusul, bayi premature, gawat janin, capursuccedaneum yang sudah besar.
Pemilihan ukuran cawan penghisap disesuaikan dengan dilatasi servik ; pada dilatasi
servik yang sudah lengkap biasanya dipasang ukuran yang terbesar (70 mm).
Pada sisi belakang cawan penghisap terdapat “ marker “ sebagai penuntun gerakan
rotasi dalam dan dipasang pada posisi jam 12.
Pada penampang melintang cawan penghisap terlihat adanya rantai yang merupakan
alat pengaman agar cawan tidak mudah terlepas dari “pegangan” saat melakukan
traksi.
cawan penghisap
6. Prinsip ekstraksi vakum :
CaputSuccadeneum
1. Setelah persiapan operator dan atau pasien selesai serta peralatan sudah dipersiapkan
dengan baik.
2. Labia dibuka dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri dari arah atas.
3. Cawan penghisap yang sudah dilumuri dengan jelly dimasukkan jalan lahir secara
miring dengan menghindari urethra dan klitoris.
4. Cawan penghisap diputar 900 dan ditempatkan tepat pada permukaan kulit kepala
dengan posisi menjauhi ubun-ubun besar.
5. Buat tekanan vakum dalam cawan penghisap dengan memompa sampai 0.2 kg/cm2
sebagai tekanan awal.
6. Pastikan bahwa cawan penghisap terpasang dengan baik dan tidak ada bagian jalan
lahir atau sisa selaput amnion yang ikut terjepit
7. Setelah 2 menit, naikkan tekanan negatif sampai 0.7 – 0.8 kg/cm2 dengan kecepatan
0.2 kg/cm2 setiap 2 menit.
8. Penilaian ulang untuk melihat adanya bagian jalan lahir yang terjepit.
9. Traksi percobaan untuk melihat apakah ekstraksi vakum sudah berfungsi
dengan baik.
10. Traksi sesuai dengan derajat desensus sampai lahirnya kepala janin.
11. Cawan penghisap dilepas dan sisa tubuh anak dilahirkan dengan cara
sebagaimana lazimnya.
1. Cawan penghisap terlepas lebih dari 3 kali saat melakukan traksi dan hal ini biasanya
terjadi oleh karena :
1. Tenaga vakum terlampau rendah (seharusnya -0.8 kg/cm2) oleh karena kerusakan
pada alat atau pembentukan caputsuccedaneum yang terlampau cepat ( < 0.2
kg/cm2 per 2 menit)
2. Terdapat selaput ketuban atau bagian jalan lahir yang terjepit diantara cawan
penghisap dengan kepala anak.
3. Saat melakukan traksi : kedua tangan penolong tidak bekerja secara harmonis,
traksi dengan arah yang tidak tegak lurus dengan bidang cawan penghisap atau
traksi dilakukan dengan tenaga yang berlebihan.
4. Terdapat gangguan pada imbang sepalopelvik (CPD)
2. Setelah dilakukan traksi selama 30 menit, janin belum dapat dilahirkan.
8. KOMPLIKASI
a. Pada Ibu :
Perdarahan
Infeksi jalan lahir
Trauma jalan lahir
b. Pada anak :
B. SUCTION
1. Pengertian
Suction ( Penghisapanlender ) merupakan tindakkan penghisapan yang
bertujuan untuk mempertahankan jalan nafas sehingga memungkinkan terjadinya
proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan secret dari jalan nafas,
pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri. Suction merupakan suatu
metode untuk mengeluarkan secret jalan nafas dengan menggunakan alat via mulut,
nasofaring, atau trakeal.
Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan
jalan nafas sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat
dengan cara mengeluarkan secret pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya
sendiri. ( Ignativicius, 1999 ).
Suction adalah suatu tindakan untuk membersihkan jalan nafas dengan
memakai kateter penghisap melalui nasotrakeal tube (NTT), orotraceal
tube(OTT), traceostomy tube (TT) pada saluran pernafasa bagian atas. Bertujuan
untuk membebaskan jalan nafas, mengurangi retensi sputum, merangsang batuk,
mencegah terjadinya infeksi paru. Prosedur ini dikontraindikasikan pada klien yang
mengalami kelainan yang dapat menimbulkan spasme laring terutama sebagai akibat
penghisapan melalui trakea gangguan perdarahan, edema laring, varises esophagus,
perdarahan gaster, infarkmiokard (Elly, 2000).
2. Tujuan
1. Mempertahankan kepatenan jalan nafas
2. Membebaskan jalan nafas dari secret/ lendir yang menumpuk
3. Mendapatkan sampel / karet untuk tujuan diagnose
3. Prinsip
Tekhnik steril, agar mikroorganisme tidak mudah masuk ke faring, trakeal
dan bronki.
4. Komplikasi
a. Hipoksia
b. Trauma jaringan
c. Meningkatkan resiko infeksi
d. Stimulasi vagal dan bronkospasma
5. Kriteria
a. Kelengkapan alat penghisaplender dengan ukuran slang yang tepat
b. Menggunakan satu selang penghisap lendir steril untuk satu klien
c. Menggunkan slang penghisap lendir yang lembut
d. Penghisapan dilakukan dengan gerakan memutar dan intermitten
e. Observasi tanda-tanda vital
6. Indikasi
1. Klien mampu batuk secara efektif tetapi tidak mampu membersihkan secret
dengan mengeluarkan atau menelan.
2. Ada atau tidaknya secret yang menyumbat jalan nafas, dengan ditandai
terdengar suara pada jalan nafas, hasil auskultasi yaitu ditemukannya suara
crakels atau ronchi, kelelahan pada pasien. Nadi dan laju pernafasan
meningkat, ditemukannya mucus pada alat bantu nafas.
3. Klien yang kurang responsive atau koma yang memerlukan pembuangan
secret oral.
7. Persiapan
1. Lingkungan
2. Klien
3. Alat-alat :
1. Regulator vakum set
2. Kateter penghiap steril sesuai ukuran
3. Air steril/ normal salin
4. Hanscoon steril
5. Pelumas larut dalam air
6. Selimut/ handuk
7. Masker wajah
8. Tong spatel k/p
Manometer suction
Kateter suction
C. ECG / EKG (Elektrokardiogram)
2. Pengertian
Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu sinyal yang dihasilkan oleh aktifitas listrik
otot jantung. EKG ini merupakan rekaman informasi kondisi jantung yang diambil
dengan memasang electroda pada badan. Rekaman EKG ini digunakan oleh dokter
ahli untuk menentukan kodisi jantung dari pasien. Sinyal EKG direkam menggunakan
perangkat elektrokardiograf.
c) Lead III dibentuk dengan membuat kaki kiri (LL-left leg) elektroda
positifdan lengan kiri (LA- left arm) elektroda negatif. Sudut orientasi 120º
Setelah mendapatkan sinyal EKG, denyut jantung (HR- heart rate) dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan di bawah ini :
1. Ekstraksi Vakum adalah tindakan obstetrik operatif untuk melahirkan kepala janin
dengan menggunakan “mangkuk hampa udara” yang ditempelkan pada kulit kepala
janin dari seorang parturien yang masih memiliki tenaga meneran.