Anda di halaman 1dari 25

PERTOLONGAN PERSALINAN

DENGAN VAKUM EKSTRAKSI

Oleh Kelompok 2 :

Endang Psiesha S. (2007005)


Mei Sri Ompusunggu
(2007017)
Nurul Suci Yuki (2007023)
Nola Delvia (2007021)
Rika Nofia Dewi (2007027)
Vina Zulfiarni Hesri (2007035)
Yolanda Kartika Candera
(2007037)
Yelmi Seprita Irma (2007040)
PENGERTIAN

1. Ekstraksi Vakum ialah suatu 2. Ekstraksi Vakum adalah


persalinan buatan, janin dilahirkan tindakan obstetrik yang bertujuan
dengan ekstraksi tenaga negative untuk mempercepat kala
(vakum) di kepalanya. (Kapita pengeluaran dengan sinergi tenaga
Selekta Kedokteran Jilid I.2001:331). mengedan ibu dan ekstraksi pada
bayi.
(Buku Acuan Nasional Pelayanan
3. Saifudi (2002), Vakum Ekstraksi Kesehatan Maternal dan
adalah tindakan obstetrik yang Neonatal.2007:495).
bertujuan untuk mempercepat kala
pengeluaran dengan sinergi ibu dan
ekstraksi pada bayi.
4. Sarwono (2007)
Ekstraksi Vakum adalah
suatu persalinan buatan
Prinsip dari cara ini adalah : dengan prinsip antara
 Mengadakan suatu vakum kepala janin dan alat
(tekanan negatif) melalui suatu cup penarik mengikuti
pada kepala bayi, dengan demikian gerakan alat vakum
akan timbul caput secara artificiil ekstraktor.
dan cup akan melekat erat pada
kepala bayi.
Penurunan tekanan harus diatur
perlahan - lahan untuk
Ekstraktor Vacum
menghindarkan kerusakan pada
adalah alat yang
kulit kepala, mencegah timbulnya
menggunakan daya
perdarahan pada otak bayi dan
hampa dara (tekanan
supaya timbul caput succedaneum.
negatif) untuk melahirkan
bayi dengan tarikan pada
kepala.
PRINSIP KERJA VAKUM EKSTRAKSI

Prinsip kerja vakum


ekstraksi :
Membuat suatu caput
succedaneum
artifisialis dengan cara
memberikan tekanan
negatif pada kulit
kepala janin melalui
alat ekstraktor vakum.
Caput ini akan hilang
dalam beberapa hari. 
PELAKSANA VAKUM
EKSTRAKSI
Syarat bidan yang boleh
melakukan vakum
ekstraksi, yaitu :
 Bidan yang bertugas di
Vakum ekstraksi harus Rumah Sakit atau minimal
dilakukan oleh tenaga Puskesmas PONED
kesehatan yang ahli. bekerja sama / berada
Adapun pelaksana dibawah perintah dokter
tindakan vakum spesialis obstetri
ekstraksi adalah dokter ginekologi.
dan bidan terlatih. Pelaksanaannya
dilakukan minimal oleh
dua bidan.
INDIKASI VAKUM
EKSTRAKSI
INDIKASI IBU

INDIKASI
VAKUM INDIKASI BAYI
EKSTRAKSI

INDIKASI
WAKTU
Power Ibu Menurun

Decom Tingkat I

INDIKASI   Tekanan Darah Naik.


IBU

     Tidak Kuat Mengejan

Adanya Kenaikan Suhu


INDIKASI INDIKASI
BAYI WAKTU

Kala II
Memanjang,
Gawat Janin dan Tandanya pada
djj janin 160x / primi persalinan
mnt. kala II > 2 jam,
pada multi > 1
jam.
KONTRAINDIKASI VAKUM
EKSTRAKSI 
Rupture uteri
imminent
KONTRA Ibu yang tidak
INDIKASI boleh mengejan
IBU  CPD
KONTR
A
INDIKA
Mal presentasi kepala SI
janin (dahi, muka, VAKUM
bokong, puncak EKSTRA
KONTRA kepala). KSI
Kepala menyusul
INDIKAS  Bayi premature
I BAYI  Gawat janin
 Caput succedaneum
yang sudah besar.
SYARAT VAKUM
EKSTRAKSI

Pembukaan lengkap atau hampir lengkap.


Presentasi kepala.
Janin cukup bulan (tidak prematur).
Tidak ada kesempitan panggul (disproporsi
sefalo pelvik).
Anak hidup dan tidak gawat janin.
Penurunan H III/III + (puskesmas H IV/dasar
panggul).
Kontraksi baik.
Ibu kooperatif dan masih mampu untuk
mengedan.
Ketuban sudah pecah atau dipecahkan.
Bentuk dan Bagian
Vakum
 Mangkup = cup
 Botol
 Karet
penghubung
 Rantai
penghubung antara
mangkuk
dengan pemegang
 Pemegang
 Pompa penghisap
PROSEDUR
1. Ibu tidur posisi lithotomy.
2. Pemasangan mangkuk sesuai
dgn diameter cervix 
dimasukkan vagina dg posisi
miring & dipasang pada
bagian terendah kepala,
menjauhi ubun2 besar.
Tonjolan pd mangkuk,
diletakkan sesuai dg letak
denominator.
3. Penghisapan :
- Dilakukan dengan tenaga
0,2kg/cm22, interval 2 menit.
- Tenaga vakum yang diperlukan 0,7
sampai 0,8 kg/cm22.
- Ini membutuhkan waktu 6 – 8
menit.
4. Sebelum mulai diperiksa dalam sekali
lagi, apakah ada bagian-bagian jalan
lahir yang ikut terjepit.
5. Bersamaan dengan timbulnya his, ibu disuruh
mengejan dan mangkuk ditarik searah dengan sumbu
panggul  HARUS ADA koordinasi yg baik antara
tangan kiri &tangan kanan penolong

Gambar. Arah Tarikan Mangkuk Sesuai


dengan Arah Sumbu Panggul
6. Traksi dilakukan terus sampai akhirnya sub occiputberada
dibawah symphysis. Bila his berhenti, traksi dihentikan.
7. Kepala dilahirkan dengan menarik mangkuk sebagaimana
lazimnya seperti pertolongan persalinan B.
8. Bila dilakukan episiotomi dilakukan sebelum pemasangan
mangkuk atau pada waktu kepala membuka vulva.

Gambar. Cara melahirkan kepala melalui


vulva, tangan kiri menahan perineum
Mangkuk Terlepas Tiga kali
sebab :
 Tenaga vakum terlalu rendah.
Tekanan
negatif terlalu cepat.
 Selaput ketuban melekat
antara kulit kepala dan
mangkuk.
Bagian jalan lahir ada yang Dalam waktu setengah jam
terjepit.
Tangan kiri kanan penolong traksi, janin tidak lahir
tak bekerjasama dgn baik.
 Traksi terlalu kuat.
 Cacat pada alat.
 Adanya CPD
KOMPLIKASI

IBU
perdarah Trauma
an jalan lahir infeksi
Keunggulan Kerugian

Pemasangan mudah.
Persalinan lebih lama.
Tidak perlu narkose umum.
Mangkuk tidak menambah besar
ukuran kepala. Tenaga traksi tidak sekuat
Vakum dapat dipakai pada kepala seperti pada forceps.
yang masih jauh

Tinggi dan pembukaan belum Pemeliharaannya lebih sukar


lengkap. karena bagian-bagiannya
Trauma pada kepala janin lebih banyak terbuat dari karet dan
ringan. harus selalu kedap udara.
WEWENANG BIDAN DALAM
VAKUM EKSTRAKSI

Pertolongan persalinan dengan Ektraksi Vakum yang


memerlukan tindakan harus dilakukan oleh dokter ahli
kebidanan dan penyakit kandungan atau oleh bidan yang telah
memiliki kompetensi.
Kelalaian bidan serta kurangnya pengetahuan dan sikap
dalam penerapan standard procedure operational dalam
penerapan pertolongan persalinan dengan vakum ekstraksi
dapat membahayakan bidan dan pasien.
Tindakan pertolongan seperti ekstraksi vacuum
apabila dilakukan oleh seorang bidan yang tidak
mempunyai kompetensi dan dilakukan tidak
berdasarkan konsultasi dengan profesi kesehatan
lainnya hal tersebut telah menyimpang dari
kewenangan sebagai seorang bidan.

Seorang bidan yang tidak berkompetensi tidak


boleh melakukan pertolongan persalinan dengan
vakum ekstraksi apabila merujuk pada Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan.
Bidan yang melakukan kelalaian dalam pelaksanaan
pertolongan persalinan dalam prakteknya, Hal yang
dilematis terjadi ketika kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan meningkat terutama pelayanan
kebidanan yang tidak dibarengi pengetahuan dan
keterampilan bidan untuk membentuk suatu mekanisme
kerja pelayanan yang baik hal ini dapat menimbulkan
pelanggaran etik dan profesi.
Perlindungan terhadap pasien yang mengalami kerugian
dari proses persalinan dalam prakteknya suatu peristiwa
yang mengakibatkan kerugian terhadap seseorang, maka
sudah tentu merupakan kewajiban dari pihak yang
melakukan kesalahan mengganti kerugian, kerugian baik
materil maupun immateriil.
Mereka yang dirugikan tersebut berhak mendapat imbalan
berupa ganti rugi dari pihak yang merugikan dalam hal ini
bidan.
DAFTAR PUSTAKA

Mansyoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani WI, Setiowulan W. Kapita Selekta


Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius: 2008; 313p.
Mochtar R. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC; 2004. 1leaves
Santika, Irwan Adi, Tanggung Jawab Hukum Bidan dalam Pertolongan
Persalinan yang Tidak Sesuai dengan Standard Operational Procedure (sop)
Ditinjau dari Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 dan
Peraturan Pemerintah. Bandung : Unpad, 2009
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan . Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirodihardjo, 2016
Saifudin, Abdul Bari. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2014
Saifuddin AB. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009.
Irsal A, Hasibuan S. Faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kejadian kala II
lama. (Tesis). Yogyakarta: Bagian Obstetri dan Ginekologi FK-UGM: 2002.
TERIMA
KASIH…

Anda mungkin juga menyukai