PENDAHULUAN
melihat perkembangan fisik dan fungsi organ janin. Dengan demikian riset
dalam kemajuan pemantauan janin, hal ini tampak nyata setelah era tahun
tempat atau negara. Angka mortalitas peri natal Indonesia masih jauh diatas
rata-rata Negara maju, yaitu 60– 170 berbanding kurang dari 10 per 1.000
1
adalah masalah hipoksia intrauterin. Kardiotokografi (KTG) merupakan
suatu kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga medis dan paramedic yang
sudah merupakan suatu pra syarat yang harus dipenuhi agar evaluasi
dengan luaran perinatal dapat dilaksanakan dengan baik. Bila hal ini dapat
dilakukan dengan baik, diharapkan angka kematian ibu dan perinatal dapat
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, melahirkan dan nifas. Kemajuan ini
tidak mudah untuk diikuti oleh Negara yang sedang berkembang seperti
janin, dimana gerakan janin yang mengikuti pola teratur dari waktu
lazim. Perhitungan gerakan janin harus dimulai pada usia kehamilan 34-36
3
Dapat secara subjektif (ditanyakan kepada ibu), atau objektif (palpasi
atau dengan USG). Janin normal, tidak ada hipoksia, akan aktif bergerak.
Normal gerakan janin dirasakan oleh ibu sebanyak lebih dari 10 kali per hari
besar oksigen hanya dibutuhkan oleh otak dan jantung (refleks redistribusi).
hipoksia. Waktu terbaik untuk mengamati gerakan janin adalah pada malam
hari saat ibu hamil berbaring santai. Atau, pagi hari ketika bangun tidur bila
halus dan kuat, artinya bayi baik-baik saja. Namun, bila merasa bayi tidak
aktif seperti biasanya, kemungkinan besar ia sedang malas bergerak, dan ibu
hamil diminta harus coba bangkitkan semangat geraknya. Karena, bila janin
tidak merespon rangsangan ibu, dan kondisi ini sudah berlangsung lebih dari
1 hari segera beritahu dokter, untuk memantau kondisi janin. Mari, kenali
sebagi fase quickening.
bergerak leluasa.
4
2. Minggu ke-25 sampai 28.
Gerakan bayi makin kuat, teratur dan terkendali. Kadang ibu hamil
akan merasakan peningkatan frekuensi dan tipe gerakan bayi, karena dia
Ukuran bayi yang semaik besar dan keterbatasan ruang dalam rahim
dapat memegang kaki bayi. Gerakan utama yang ibu rasakan adalah
5
b. Usia kandungan
c. Kadar glukosa
d. Stimulus suara
g. Hipoksia
h. Asidemia
i. Polihidramnion
j. Oligohidramnion
aktifitas janin selama periode waktu tertentu dan juga tidak terlalu menaruh
perhatian terhadap hal ini.Anjurkan klien untuk fokus pada aktifitas janin
selama periode waktu satu jam, terutama saat ia sedang beristirahat, dalam
6
5. Apabila gerakan kurang dari 10 kali dalam 10 jam, jika dibutuhkan
waktu lebih lama untuk mencapai 10 kali gerakan, atau jika tidak terasa
diinterpretasi.
D. Peran Bidan
mewaspadai bahwa pola gerakan janin yang konsisten merupakan hal yang
manfaatnya adalah hal yang penting untuk klien ketahui.Oleh karena itu,
dan laporan yang klien buat sangatpenting. Hal ini dapat memberdayakan
7
Biasanya gerakan janin dalam rahim dapat dirasakan pada usia kehamilan
atau hanyalah aliran gas dalam perut. Kadang satu hari janin bisa beberapa
wanita hamil tidak perlu kuatir akan menghitung jumlah gerakan janin.
kali dalam sehari, pada saat pagi (dimana bayi biasanya tidak terlalu aktif),
dan pada saat malam (biasanya ia justru lebih aktif bergerak). Patokan yang
sederhana adalah dalam 1 jam biasanya ibu hamil akan merasakan 10x
menunggu lebih dari 2 jam, maka ada baiknya kontak dokter untuk
memastikan kehamilan baik-baik saja. Tidak selalu hal tersebut berarti ada
sesuatu yang “bahaya” terjadi, tapi konfirmasi dengan dokter adalah pilihan
yang bijaksana.
maka gerakan janin akan lebih sering dan lebih jelas terasa, bahkan kadang
8
a. “Akrobat” dirahim yang luas memasuki trimester kedua, tepatnya pada
bulan keempat atau kelima, embrio mulai aktif bergerak dan menendang
dinding perut Ibu dibantu oleh adanya cairan ketuban didalam rahim
mulai sempit, gerakan janin ini akan sangat dirasakan Ibu hamil. Selain
itu, karena rongga bagian atas lebih luas dibanding bagian bawahnya,
normal adalah 120 sampai 160 denyut/menit. Bunyi denyut jantung janin
bulan 4-5. Walaupun dengan ultrasound (doptone) sudah dapat didengar pada
Frekuensinya lebih cepat dari B.J orang dewasa ialah antara 120-
140/menit. Karena badan anak dalam kypose dan di depan dada terdapat
lengan anak maka B.J. paling jelas terdengar di punggung anak dekat pada
kepala. Pada presentasi biasa (letak kepala) tempat ini kiri atau kanan di
9
bawah pusat. Jika bagian-bagian anak belum dapat ditentukan, maka B.J.
menggunakan:
1. Auskultasi periodik
intrauterine).
10
1) Tempat mendengarkan harus tenang, agar tidak mendapatgangguan dari
suara lain.
terdengar itu denyut jantung janin, detak ini harusdisesuai dengan detak
nadi ibu. Bila detakkan itu sama dengannadi ibu, yang terdengar bukan
2) Usahakan jelly pada abdomen ibu, tepet pada daerah yang telahditentukan.
11
3) Tempatkan sensor pada daerah yang akan didengarkan,kemudian tekan
pengatur volume.
Menghitung denyut jantung janin yaitu selama satu menit penuh. Hal
ini dikarenakan pada setiap detik itu terdapat perbedaan denyut serta
4. Contohnya :
baik.
10 14 9 - 4 (10 + 14 + 9) = 132/m. Tak teratur dan janin
asphyxia
8 7 8 - 4 (8 + 7 + 8) = 92/m. Tak teratur dan janin
asphyxia.
b. Anak hidup2.
a. Presentasi janin
12
b. Posisi janin (kedudukan punggung)
c. Sikap janin
a) Keadaan janin
2) Desir uterus
4) Gerakan usus
13
Suara ini seperti berkumur-kumur, dihasilkan oleh berjalannya gasatau
1) Bradikardi
2) Takikardia
d. Obat-obatan Beta-simpatomimetik(ritrodon,isoksuprin)
e. Amnionitis
14
i. Aritma jantung pada janin
G. Variabilitas
berikutnya.
aktivitas ibu.
c. Prematuritas
H. Deselerasi
15
Disebabkan oleh respon parasimpatik, dapat dalam bentuk benigna atau
alatpemantau internal
16
I. Peran Bidan
17
1) Pasien berbaring dalam posisi semi-Fowler, atau sedikit miring ke
kiri. Hal ini berguna untuk memperbaiki sirkulasi darah ke janin dan
kertas KTG).
A. Interpretasi NST
1) Reaktif :
18
dengan akselerasi sedikitnya 15 dpm.
a. Frekuensi dasar djj di luar gerakan janin antara 120 – 160 dpm.
2) Non-reaktif:
b. Frekuensi dasar djj abnormal (kurang dari 120 dpm, atau lebih dari
160 dpm).
3) Meragukan:
Hasil NST yang reaktif biasanya diikuti dengan keadaan janin yang
19
D. Kardiotokografi/ Cardiotocografi (CTG)
telah banyak digunakan, tetapi merupakan praktik dengan hasil evaluasi buruk
alat ini tidak dianjurkan pada wanita dengan prsalinan normal dan hanya boleh
mendukung hal ini masih sangat sedikit (Walsh, 1998). MIDIRS (1996)
digunakan
janin yang digunakan dibuat berdasarkan hasil klinis, dan dapat dinilai dari
janin dan tekanan uterus dapat dipantau secara abdominal atau di dalam uterus
bisa dipantau secara abdominal. Dapat terjadi pengaruh listrik, sumber utama
20
terjadinya hal ini adalah penggunaan mesin TENS. Frekuensi jantung janin
kekuatan dan lamanya kontraksi. Perubahan tekanan uterus tidak persis sama
dengan kekuatan dan lamanya kontraksi yang tercetak pada kertas, oleh karena
itu pemantauan rutin aktivitas uterus oleh bidan tidak dapat digantikan dengan
CTG ini. Pada saat janin bergerak, hubungan dapat terputus, dan disertai
stetoskop Pinard
21
5) Pasang transducer di daerah tempat bunyi jantung janin diperkirakan dapat
abdomen
sabuk abdomen
8) Mulai cetak pada kertas, catat tanggal, nama ibu dan nomor registrasi,
waktu dan hal lainnya yang berkaitan, seperti tanda tangan bidan
10) Lepas monitor bila sudah yakin bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan
kondisi normal
klinis ibu saat itu dan keyakinan bahwa monitor tersebut sudah digunakan
dengan benar. Adanya kontraksi uterus harus dicatat frekuenasi, kekuatan dan
1. Nilai dasar : harus berada di natara 110 dan 150 dan merupakan frekuensi
22
2. Variabilitas nilai dasar : variasi frekuensi jantung berkisar antara 5 dan 15
E. Ultrasonografi/ USG
sangat baik untuk mengkaji perkembangan janin dan bila ada permasalahan
23
mengidentifikasi kematian janin, lokasi plasenta, posisi janin, dan jumlah
janin jika terdapat penyimpanga dari nilai normal. Disi lain, kerugian
dan adanya hasil positif palsu. Selain itu, ultrasonografi dapat membuat kita
kesehatan.
A. Keuntungan USG :
4) Pemakaian USG jenis real tim dan adanya gerakan janin akan
organyanglama.
24
4) Tersangka kematian mudiqah (janin)
15) Alat bantu dalam tindakan obstetri, seperti versi luar, versi ekstraksi,
E. Kontraindikasi
25
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
merupakan sesuatu yang harus disediakan karena masih banyak hal penting
lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan
3.2 Saran
26
memudahkan mahasiswa mendapatkan sumber rujukan sehingga mampu
27
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, Ruth dan Taylor, Wendy. 2001. Buku Ajar Praktik Kebdianan. Jakarta :
EGC
28